Anda di halaman 1dari 3

ALAT TRANSPORTASI NON MEKANIS (MANUAL)

Alat transportasi dalam bangunan merupakan alat yang menunjang atau memberi fasilitas
sirkulasi dalam bangunan gedung bertingkat, serta merupakan sarana prasarana yang
memperlancar pergerakan manusia di dalamnya. Alat transportasi dalam bangunan terdiri
dari 2, yaitu transportasi manual dan mekanis.
1. Manual :
Tangga
- Umum
- Darurat
Ramph
2. Mekanis :
Escalator
Lift (Elevator)
- Penumpang
- Barang
Conveyer

SISTEM TRANSPORTASI MANUAL
System transportasi manual merupakan system transportasi tanpa mesin yang ada dalam
bangunan yang selalu ada pada bangunan bertingkat. System transportasi manual terdiri dari :
1. Tangga.
Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungkan antara
bangunan lantai bawah dengan lantai atas.
Syarat tangga umum yaitu :
Kemiringan sudutnya tidak lebih dari 38
0

Jika jumlah anak tangga lebih dari dua belas anak tangga, maka harus
memakai bordes.
Lebar anak tangga untuk satu orang cukup 90 cm, sedangkan untuk dua orang
cukup 110-120 cm.
Tinggi balustrade sekitar 80-90 cm.


Perhitungan tangga:
60 cm < 2p + t < 65 cm
Tinggi optrede maupun antrede mempengaruhi kenyamanan, sehingga orang
yang naik tidak cepat lelahdan yang turun tidak mudah tergelincir.
Pada bangunan komersial, kemiringan dan jenis tangga harus diperhatikan,
karena sangat dipengaruhi kenyamanan dan estetika dalam bangunan.
Syarat tangga darurat:
Kemiringan maksimum 40 derajat.
Letak antar tangga darurat dalam bangunan 30-40 m (100 feet)
Harus terlindung dengan material tahan api termasuk dinding (beton) dan
pintu (metal) tahan api.
Dilengkapi penerangan yang cukupdengan listrik cadangan menggunakan
baterai selam listrik bangunan dimatikan karena keadaan darurat.
Dilengkapi peralatan darurat.
Suplai udara segar diatur / dialirkan (menggunakan Exhaust fan atau Smoke
Vestibule pada puncak / ujung tangga) sehingga pernafasan tidak terganggu.
Pintu pada lantai terbawah terbuka langsung ke arah luar gedung
Pada tangga darurat, tiap lantai harus dihubungkan dengan pintu masuk ke
dalam ruang tangga tsb.

2. Ramph
Menurut kemiringannya, ramps dibagi menjadi:
Ramps rendah sampai dengan 5% kemiringan (00-50). Rampsjenis low atau
landau ini tidak perlu menggunakan anti selip untuk lapisan permukaan
lantainya.
Ramps sedang atau medium dengan kemiringan sampai dengan 7% (50-100)
dianjurkan menggunakan bahan penutup lantai anti selip.
Ramps curam atau steep dengan kemiringan antara sampai dengan 90% (100-
200) yang dipersyaratkan harus menggunakan bahan anti selip pada
permukaan lantai dengan dibuat kasar. Untuk manusia, dilengkapi dengan
railing terutama untuk handicapped / disabled person (penderita cacat tubuh,
yang sekarang lebih dikenal sebagai para Difable atau Different ability
people).




DAFTAR PUSTAKA
www.elearning.uty.ac.id
http://id.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai