Anda di halaman 1dari 17

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN


1.1 Profil Keluarga Dampingan
Program Pendampingan Keluarga (PPK) Desa Sumberkima merupakan
program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam
pelaksanaan program KKN PPM X di Universitas Udayana. PPK termasuk
dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah jam kerja efektif
mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam.
PPK dilaksanakan dengan tujuan membantu pemberdayaan keluarga
melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan
dan keterampilan, KB dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk
membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk
meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan
mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan
pendampingan pada pelaksanaan programyang inovatif dan kreatif melalui
penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan
lainnya.
Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang
tergolong kedalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang
mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari
ketertinggalannya. Untuk mencapai sasaran itu tidak dapat diwujudkan dalam
waktu singkat karena umumnya masalah yang dihadapi keluarga bersifat
kompleks dan lebih kepada aspek mental yang tidak mudah berubah.
Keluarga I Putu Buditrisna tinggal di Dusun Taman, Desa Sumberkima,
Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Pekerjaan utama Bapak I Made
Joniarta adalah sebagai petani kebun dan ternak sapi di Desa Sumberkima.
Setiap harinya, bapak Buditrisna bisa menghabiskan waktu hingga 8 jam di
kebun.
Bapak Buditrisna memiliki lahan seluas 2 hektar yang berfungsi
sebagai kebun dan ternak sapi, tanah ini merupakan bantuan dari pemerintah

1|Laporan KKN-PPM XI UNUD Desa Sumberkima

untuk berkebun. Kebun bapak Buditrisna ditanami dengan berbagai macam


tanaman produktif seperti jeruk, pisang, pepaya, dan cabai. Hasil dari kebun
dijual dan juga dijadikan bahan makanan sehari-hari.
Bapak I Putu Buditrisna memiliki satu orang istri yang bernama alm. Ni
Made Darmi yang kesehariannya adalah sebagai ibu rumah tangga.
Bapak Buditrisna dan Ibu Darmi memiliki satu orang anak bernama Luh
Ade yang masih berusia 9 tahun. Anggota keluarga Bapak Buditrisna dapat
dilihat pada tabel 1.1
Tabel 1.1 Data Keluarga Dampingan
No

Nama

Status

Umur Pendidikan

Pekerjaan

Keterangan

I Putu
Buditrisna

Kawin

35

SLTA /
Sederajat

Petani Kebun

Kepala
Keluarga

Alm. Ni
Kadek Darmi

Kawin

Ibu Rumah
Tangga

Istri

Luh Made
Diah Triutari
Sari Dewi

Belum
Kawin

SD

Pelajar

Anak

Bapak Buditrisna tinggal bersama dengan 3 anggota keluarganya, yaitu


istri, anak, dan ibu pada sebuah rumah di lahan seluas 200 m 2 dengan luas
bangunan utama 6x6 m atau sekitar 36 m2. Rumah bapak Buditrisna berada di
dusun Taman, terdiri atas 2 bangunan, yang pertama adalah bangunan utama
yang berfungsi sebagai ruang tamu, dan 2 ruang tidur, yang kedua adalah
bangunan yang berfungsi sebagai dapur dan kamar mandi.
Bangunan pada pekarangan rumah bapak Buditrisna masih sangat
sederhana, namun cukup kokoh untuk ditinggali, dindingnya terbuat dari
batako, atapnya genteng, namun lantainya masih plesteran.
Fasilitas yang tersedia dalam rumah ini juga sudah mencukupi keluarga
ini, seperti penerangan dari lampu yang menggunakan daya listrik dari PLN,
dan dapur yang sudah menggunakan gas LPG. Terkadang kayu bakar yang
dipungut dari kebun juga digunakan di rumah untuk bahan bakar api di dapur
untuk memasak.

2|Laporan KKN-PPM XI UNUD Desa Sumberkima

Dalam rumah ini, bapak Buditrisna dan seorang anak perempuan


beternak 1 ekor sapi.
Keluarga bapak Buditrisna sempat mendapat bantuan berupa tanah 2
hektar dari pemerintah untuk berkebun jeruk. Sehingga di desa Sumberkima
sumber penghasilannya tidak saja dari ternak melainkan juga berkebun.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Bapak I Putu Buditrisna selaku kepala keluarga sehari-hari bekerja
sebagai petani kebun dan memiliki penghasilan yang tidak menentu
tergantung hasil panen, tetapi tetap mencukupi kebutuhan keluarga seharihari. Namun karena terkadang hasil panen banyak yang gagal, Bapak I Putu
Buditrisna memiliki hutang di lpd, sehingga ekonomi keluarga Bapak I Putu
Buditrisna masih kurang.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Bapak I Putu Buditrisna selaku kepala keluarga yang bekerja
sebagai petani kebun dan ternak sapi memiliki penghasilan yang
tidaklah besar yaitu rata-rata Rp 3.000.000,- per tahunnya atau kurang
lebih Rp 250.000,- per bulan. Akan tetapi penghasilan ini tidak
menentu karena tergantung dari hasil panen.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
a. Pengeluaran Sehari-hari
Kebutuhan keluarga Bapak I Putu Buditrisna untuk sehariharinya meliputi kebutuhan pokok seperti konsumsi dan berbagai
fasilitas dalam rumah.
Untuk keperluan konsumsi, satu keluarga bisa menghabiskan
kurang lebih 1 kg beras. Harga beras per kg adalah Rp 10.000,sehingga per harinya, keluarga ini menghabiskan kira-kira Rp
10.000,- untuk keperluan beras.
Sedangkan untuk lauk pauk, keluarga ini lebih sering
memasak dibandingkan membeli lauk jadi. Bahan untuk memasak
lauk sering didapat dari kebun, sedangkan untuk daging dan
bumbu dibeli di pasar dalam jumlah yang cukup untuk beberapa
hari, selebihnya disimpan dalam kulkas. Pengeluaran untuk lauk
pauk keluarga ini dapat dihitung kira-kira Rp 2.500,- per hari.

3|Laporan KKN-PPM XI UNUD Desa Sumberkima

Air minum yang dikonsumsi di keluarga ini adalah air galon


sehingga 1 galon bisa cukup untuk 3 hari, dan harga 1 galonnya
10.000 sehingga perharinya kira-kira Rp. 3.000,Selain keperluan konsumsi, terdapat juga pengeluaran untuk
berbagai fasilitas rumah seperti listrik, gas, dan air.
Listrik yang berasal dari PLN di rumah keluarga ini
menggunakan layanan PLN berjenis pulsa. Dalam sebulan,
keluarga ini dapat menghabiskan Rp 50.000,- untuk pulsa listrik
atau jika dihitung, keluarga ini menghabiskan sekitar Rp 1.670,untuk listrik dalam sehari.
Sumber air yang digunakan dalam rumah keluarga ini berasal
dari sumur dalam atau sumur bor. Sehingga tidak memerlukan
biaya tambahan kecuali listrik.
Sehari-harinya, keluarga ini memasak dengan menggunakan
kompor gas. Gas yang digunakan adalah gas LPG berukuran 3 kg
dan dalam sebulannya bisa menghabiskan 2 tabung gas. Jika
dihitung, per harinya, keluarga ini mengeluarkan biaya sebesar Rp
1.400,- untuk keperluan gas.
Selain itu, untuk biaya pendidikan anak, Luh Made Diah
Triutari Sari Dewi, yang masih duduk di kelas 4 SD yaitu seperti
uang saku dan juga membeli buku pelajaran, sehingga kira-kira
menghabiskan Rp 15.000,- per hari.
Jika dijumlah, total dari pengeluaran keseluruhan baik pokok
maupun uang saku anak sehari-hari yang dikeluarkan keluarga ini
mencapai kurang lebih Rp 22.000,-.

b. Pendidikan
Untuk keperluan pendidikan, Bapak I Putu Buditrisna hanya
menanggung seorang anak, Luh Made Diah Triutari Sari Dewi,
c.

yang duduk di kelas 4 SD.


Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, keluarga ini tidak memiliki
pengeluaran khusus yang rutin untuk penyakit tertentu karena
belum ada anggota keluarga yang menderita penyakit kronis.
Akan tetapi, jika ada anggota keluarga yang jatuh sakit, dana yang

4|Laporan KKN-PPM XI UNUD Desa Sumberkima

dikeluarkan untuk berobat ke dokter adalah rata-rata Rp 40.000,untuk sekali konsultasi.


d. Sosial dan lain-lain
Untuk keperluan sosial dan adat, keperluan dalam keluarga
ini meliputi keperluan upacara adat, iuran dusun, serta keperluan
rohani.
Dana yang dikeluarkan untuk upacara keagamaan besar
dalam keluarga ini tidak menentu, tetapi dapat mencapai hingga
Rp 1.500.000,- per 6 bulan atau setiap upacara besar diadakan.
Untuk iuran Dusun Taman, jumlah yang dibayar oleh
keluarga ini adalah Rp 20.000,- per tahunnya.
Keperluan rohani keluarga ini yaitu

canang

untuk

sembahyang / mebanten, menghabiskan dana Rp 2.000,- setiap 5


hari, karena dalam keluarga ini, kegiatan mebanten dilakukan
setiap 5 hari sekali.

5|Laporan KKN-PPM XI UNUD Desa Sumberkima

BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga


Masalah-masalah yang dihadapi oleh keluarga Bapak Putu Buditrisna
dapat diidentifikasi dengan pendekatan secara langsung yaitu melalui
kunjungan-kunjungan serta komunikasi secara intensif dan mendalam.
Permasalahan pokok yang terjadi di keluarga Bapak I Putu Buditrisna kurang
lebih hampir sama dengan keluarga pra sejahtera lainnya. Berdasarkan
kunjungan-kunjungan serta komunikasi yang dilakukan secara intensif dan
mendalam, dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang ada dalam
keluarga ini yaitu sebagai berikut :
2.1.1 Masalah Perekonomian
Dalam hal ini permasalahan yang dihadapi yaitu penghasilan
dari bapak Buditrisna sebagai tulang punggung keluarga yang tidak
menentu mengingat pekerjaan sebagai petani kebun memiliki
penghasilan yang tergantung dari hasil kebun.
Penghasilan keluarga juga sangat tergantung dari keadaan
kebun. Permasalahan yang sering dihadapi di kebun adalah hama
jamur yang sering menghambat pertumbuhan jeruk. Sehingga hasil
panen kurang memuaskan dan membuat pendapatan Bapak I Putu
Buditrisna menurun.
Meski keperluan sehari-hari sering terpenuhi, ada kalanya
penghasilan tersebut tidak dapat memenuhi keperluan lain terutama
saat upacara besar diadakan. Terlebih anak dari keluarga bapak
Buditrisna sudah menginjak kelas 4 SD, yang membutuhkan biaya
pendidikan seperti buku pelajaran, dan lain-lain.

6|Laporan KKN-PPM XI UNUD Desa Sumberkima

2.1.2 Masalah Pendidikan


Satu-satunya anak di keluarga ini, Luh Made Triuari Dewi
mengalami kesulitan dalam belajar karena masalah psikologis, ibu
dari anak ini, Kadek Darmi meninggal karena sakit saat Luh Ade
masih duduk di kelas 3 SD. Selain itu karena Bapak Buditrisna
sibuk mengurus kebun dan ternak, sehingga tidak bisa mengajarkan
Luh Ade dalam belajar.
2.1.3 Masalah Kesehatan, Kebersihan, dan Keasrian rumah
Untuk masalah kesehatan, anggota keluarga ini belum ada
yang menderita penyakit kronis. Selain itu, dengan kondisi rumah
yang agak kurang terawat, dan kotoran ayam yang kadang
berserakan membuat rumah tersebut kurang sehat dan bisa
mempengaruhi kesehatan penghuni rumah. Selain itu kondisi iklim
di desa sumberkima yang panas, membutuhkan udara yang banyak
masuk kedalam rumah, namun jika dilihat pada rumah Bapak
Buditrisna, ventilasi maupun jendela sangat kurang sehingga
penghuni merasa tidak nyaman apabila berada didalam rumah.
2.2 Prioritas Masalah
Dari beberapa permasalahan yang terdapat di keluarga Bapak Putu
Buditrisna, masalah yang menjadi prioritas adalah masalah ekonomi yaitu
mengenai penghasilan yang tidak menentu setiap harinya. Karena panen jeruk
setiap 7 bulan sekali, sehingga penghasilan dari panen tersebut harus cukup
untuk kebutuhan 7 bulan kedepan.
Selain masalah ekonomi, masalah pendidikan bagi sang anak serta
masalah kesehatan bagi sang kepala keluarga juga merupakan prioritas
masalah dalam keluarga ini.

7|Laporan KKN-PPM XI UNUD Desa Sumberkima

BAB III
USULAN DAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
3.1.1 Solusi untuk Masalah Perekonomian
Penghasilan Bapak Putu Buditrisna sebagai seorang petani kebun
tidak selalu mencukupi kebutuhan keluarga. Meskipun sudah
ditambah dengan penghasilan sang istri serta ayah dari Bapak Putu
Buditrisna, jumlah tersebut masih dapat dikatakan pas-pasan untuk
pengeluaran keluarga.
Solusi yang dapat diberikan adalah untuk Bapak Buditrisna
menanam tanaman selain jeruk di kebun supaya hasilnya dapat dijual
dan memberi tambahan pemasukan. Juga memanfaatkan ternak ayam
kampung untuk penghasilan tambahan seperti menjual bibit dari ayam
tersebut.
3.1.2 Solusi untuk Masalah Pendidikan
Anak semata wayang keluarga Bapak Buditrisna yang duduk di
bangku kelas 4 SD, yang mengalami kesulitan belajar supaya dapat
dibimbing supaya lebih semangat belajar.
Solusi yang diberikan yaitu diberikan pelajaran tambahan yaitu
menggunakan komputer dan mengakses internet untuk menambah
ilmu pengetahuan sang anak. Para mahasiswa peserta KKN-PPM
periode XI di desa Sumberkima juga mempersilahkan anak-anak
untuk mengunjungi posko KKN dengan kepentingan belajar,
mengerjakan tugas dari sekolah ataupun sekedar bermain dengan para
mahasiswa.
3.1.3 Solusi untuk Masalah Kesehatan
Permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh keluarga ini seperti
yang telah dijabarkan sebelumnya adalah anggota keluarga terutama
kepala keluarga, Bapak Buditrisna yang rawan terkena penyakit Low
Back Pain serta dampak buruk dari pestisida yang menyerap ke dalam
tubuh mengingat profesinya sebagai petani kebun. Selain itu juga

8|Laporan KKN-PPM XI UNUD Desa Sumberkima

terdapat masalah dalam kondisi rumahnya yang agak kumuh, dan


kurangnya ventilasi pada rumah.
Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan
penyuluhan mengenai rumah sehat sehingga penghuni atau Bapak
Buditrisna dapat tinggal di rumah yang sehat dan bersih, walaupun
keadaan ekonomi masih kurang.
3.2 Jadwal Kegiatan

No.

Nama KK Dampingan

: Putu Buditrisna

Desa

: Sumberkima

Lingkungan

: Dusun Taman

Hari, Tanggal
Senin, 10 Agustus

2015

Kegiatan
Jam
Survei ke lokasi KK dampingan bersama 4 Jam
kepala dusun Taman & berkenalan dengan
kepala keluarga
Berkunjung ke rumah KK dampingan dan 3 Jam

Selasa, 11 Agustus

berkenalan dengan seluruh anggota keluarga

2015

KK dampingan (kepala keluarga, istri &


anak)
Berkunjung ke rumah KK dampingan dan 3 Jam

7
8

Rabu, 12 Agustus

berbincang-bincang

2015

suasana keluarga dengan anggota keluarga

Kamis, 13 Agustus
2015
Jumat, 14 Agustus
2015
Sabtu, 15 Agustus
2015
Minggu, 16
Agustus 2015
Senin, 17 Agustus

mengenai

bagaimana

KK dampingan.
Berkunjung ke rumah KK dampingan serta 4 Jam
memberi

penyuluhan

mengenai

Desain

Rumah sehat
Berkunjung dan berbincang dengan Bapak 8 Jam
Buditrisna serta membantu mengajar dan
membuat PR Luh Ade
Berkunjung ke rumah KK dampingan dan 3 Jam
bersosialisasi dengan anggota keluarga.
Berkunjung ke rumah KK dampingan dan 4 Jam
bersosialisasi dengan anggota keluarga. Serta
membantu membersihkan rumah
Berkunjung ke rumah KK dampingan dan 3 Jam

9|Laporan KKN-PPM XI UNUD Desa Sumberkima

10

11

12

13

14
15

16

2015
Senin, 17 Agustus
2015
Selasa, 18 Agustus
2015

bersosialisasi dengan anggota keluarga.


2 Jam

Memberi makan ternak sapi

Berkunjung ke rumah KK dampingan, dan 3 Jam


berdiskusi mengenai kehidupan keluarga
dengan Bapak Buditrisna
Berkunjung ke rumah KK dampingan dan 3 Jam

Rabu, 19 Agustus

bersosialisasi

2015

membicarakan mengenai masalah yang ada

Rabu, 19 Agustus

dalam keluarga.
Memberi makan ternak sapi, serta membantu 10 jam

2015
Kamis, 20 Agustus
2015
Kamis, 20 Agustus
2015
Jumat, 21 Agustus
2015

Sabtu, 22 Agustus
2015

dengan

anggota

keluarga

memberihkan kebun
Berkunjung ke rumah KK dampingan dan 7 Jam
mengajar Luh Ade belajar menggunakan
komputer dan internet
3 Jam

Membantu memasak

Berkunjung ke rumah KK dampingan dan 4 Jam


bersosialisasi dengan anggota keluarga.
Berkunjung ke rumah KK dampingan 5 Jam
sembari

men-survei

keadaan

keluarga

dengan cara berbincang seputar keluarga KK


dampingan bersama Luh Ade dan Bapak
Buditrisna
Berkunjung ke rumah KK dampingan dan 6 Jam

17

Minggu, 23

bersosialisasi dengan anggota keluarga serta

Agustus 2015

membantu kegiatan membersihkan kebun


dan memberi makan ternak
Berkunjung ke rumah KK dampingan, 5 Jam

18

Senin, 24 Agustus

bersosialisasi dengan Bapak Buditrisna dan

2015

mengambil dokumentasi berupa foto-foto


pekarangan rumah KK dampingan.
Membersihkan area perkebunan dari ranting

19

Senin, 24 Agustus

Berbincang-bincang dengan keluarga

2015

Memberikan

bantuan

sebagai

10 Jam

kenang-

kenangan
10 | L a p o r a n K K N - P P M X I U N U D D e s a S u m b e r k i m a

Total 90 Jam

11 | L a p o r a n K K N - P P M X I U N U D D e s a S u m b e r k i m a

BAB IV
PELAKSANAAAN KEGIATAN
4.1 Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga
4.1.1 Waktu
Kunjungan ke rumah keluarga dampingan dilakukan 15 kali
dalam satu bulan. Waktu kunjugan ke rumah keluarga dampingan
tidak menentu, menyesuaikan dengan aktivitas anggota keluarga yang
ada di rumah. Rata-rata kunjungan dilakukan pada pukul 15.00-17.00
WITA di hari kerja (Senin - Sabtu). Sedangkan pada hari Minggu,
kunjungan dapat dilakukan dari pagi karena beberapa anggota
keluarga yaitu sang istri, anak, dan ibu yang berada di rumah.
4.1.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga dalam
laporan ini yaitu di Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak,
Kabupaten Buleleng. Lebih khususnya berada di rumah Bapak I Putu
Buditrisna yang berada di Dusun Taman.
4.1.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga dilaksanakan
sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh kelompok mahasiswa
KKN PPM UNUD 2015 Periode XI di Desa Sumberkima, yaitu sudah
memenuhi syarat kunjungan minimal dua hari sekali atau minimal 15
kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Kunjungan
sering dilakukan pada pagi atau sore hari sebab pada jam tersebut
adalah waktu saat anggota keluarga Bapak I Putu Buditrisna berada di
rumah.
4.1.4 Kegiatan
Kegiatan pada program KK Dampingan yang sudah dilakukan
adalah mencari tahu lokasi dusun yang ditentukan, bertemu dengan
kepala dusun Taman. mendapatkan keluarga KK Dampingan, mencari
kediaman keluarga KK Dampingan, berbincang-bincang dengan KK
Dampingan. Kemudian melakukan kunjungan rutin dengan intensitas
1-2 hari sekali, berbincang-bincang dengan keluarga KK dampingan
sambil mencari tahu secara tidak langsung masalah yang sedang

12 | L a p o r a n K K N - P P M X I U N U D D e s a S u m b e r k i m a

dialami oleh keluarga KK dampingan, serta membantu aktivitas


keluarga seperti mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengajari
anak untuk belajar pelajaran sekolah, mengerjakan PR, dan lain-lain.
4.2 Hasil
Belum ada perubahan yang signifikan dari kegiatan pendampingan
keluarga pada KKN-PPM Periode XI, karena memerlukan waktu yang lama
untuk benar-benar merubah keadaan suatu keluarga. Meski tidak dapat
membantu banyak dari segi perekonomian, dari segi pendidikan dan
kesehatan diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas keluarga dari
kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama KKN-PPM khususnya
program keluarga dampingan berlangsung.
4.3 Kendala
Adapun kendala kendala yang dialami saat melaksanakan program KK
dampingan di keluarga Putu Buditrisna Dusun Taman, Desa Sumberkima,
Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng adalah pada minggu pertama
dilaksanakannya KKN-PPM Periode XI di Desa Sumberkima, mahasiswa
mengalami kesulitan mengenai tidak diperolehnya data terkait Rumah Tangga
Miskin di masing-masing dusun yang ada di Desa Sumberkima dikarenakan tidak
lengkapnya perangkat Desa Sumberkima. Hal ini menyebabkan sulitnya
koordinasi dilakukan dengan masing-masing kepala dusun. Sehingga pelaksanaan
keluarga dampingan tidak dapat dimulai di minggu pertama pelaksanaan KKN
melainkan dimulai pada pertengahan minggu kedua.
Kendala lainnya adalah sulitnya menyesuaikan waktu pertemuan dengan
kepala keluarga yaitu Putu Buditrisna. Hal ini disebabkan jam kerja Bapak Putu
Buditrisna dari pagi hingga sore hari.

BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan

13 | L a p o r a n K K N - P P M X I U N U D D e s a S u m b e r k i m a

Keluarga Bapak Putu Buditrisna merupakan keluarga yang sangat baik


dan menerima dengan terbuka mahasiswa sebagai pendamping keluarga
selama KKN-PPM periode XI berlangsung. Meski penghasilan keluarga yang
tidak berlebih, tidak jarang keluarga ini menyuguhi minuman saat mahasiswa
berkunjung serta memberikan berbagai macam camilan dan hasil kebun
kepada mahasiswa.
Terdapat permasalahan dari berbagai segi yang dihadapi keluarga ini,
sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Dari segi ekonomi, permasalahan yang dihadapi adalah penghasilan
keluarga yang tidak menentu serta jumlahnya yang tidak banyak,
tetapi masih bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Meski masih
memenuhi, tentunya keluarga ini akan memerlukan dana yang lebih di
kemudian hari karena sang anak, Luh Ade membutuhkan alat tulis,
b.

buku pelajaran, dan guru les jika memungkinkan.


Dari segi pendidikan, masalah yang dihadapi yaitu sang anak,
mengalami masalah psikologis kurang kasih sayang dari ibu, karena
sang ibu telah meninggal dunia. Sehingga Luh Ade merasa kurang

c.

semangat belajar.
Dari segi kesehatan, belum ada penyakit kronis yang diderita keluarga.
Akan tetapi, Bapak Buditrisna selaku kepala keluarga yang berprofesi
sebagai petani dan ternak, rawan terkena penyakit nyeri tulang
punggung bagian bawah dan dampak buruk dari pestisida karena
kurangnya

penggunaan

alat

pelindung

diri

saat

melakukan

penyemprotan pestisida di kebun.

14 | L a p o r a n K K N - P P M X I U N U D D e s a S u m b e r k i m a

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada keluarga ini dari beberapa segi
permasalahan antara lain:
a. Untuk masalah ekonomi, saran yang diberikan adalah untuk keluarga
dapat mengatur keuangan sebaik-baiknya karena pengeluaran keluarga
yang banyak dibandingkan dengan penghasilan terlebih sang anak,
yang masih duduk dibangku sekolah supaya bisa terus bersekolah
b.

sehingga tidak putus sekolah seperti ayahnya.


Masalah pendidikan yang ada dalam keluarga lumayan berat. Karena
Luh Ade yang merasa tertekan secara psikologis harus dibimbing
dengan baik oleh keluarga supaya menjadi anak yang pintar dan baik.
Mahasiswa dapat mengajari dan memberi motivasi pada Luh Ade baik
di rumah, maupun di posko KKN-PPM periode XI untuk semangat
dalam belajar . Dengan hal tersebut, diharapkan Luh Ade menjadi

c.

lebih semngat belajar dan menggapai cita-cita.


Untuk masalah kesehatan, seperti yang telah dijabarkan sebelumnya,
kurangnya

perhatian

terhadap

lingkungan

rumah

yang

bisa

menyebabkan penyakit. Maka dari itu perlu diberikan penyuluhan


mengenai rumah sehat, sehingga jika rumah sehat maka akan
berdampak baik bagi penghuninya.

15 | L a p o r a n K K N - P P M X I U N U D D e s a S u m b e r k i m a

LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1 - Bangunan Utama pada Pekarangan Rumah KK Dampingan

Gambar 2 Foto Bersama Bapak Buditrisna

16 | L a p o r a n K K N - P P M X I U N U D D e s a S u m b e r k i m a

Gambar 2 Foto Kebun Jeruk

Gambar 4 Foto Bersama Bapak Buditrisna


dan Keluarga

17 | L a p o r a n K K N - P P M X I U N U D D e s a S u m b e r k i m a

Anda mungkin juga menyukai