Anda di halaman 1dari 8

1

SERAT DONGA KANJUL NGARAS

disusun untuk memenuhi


Tugas Ujian Akhir (UAS)
tugas Mata kuliah Filologi

Disusun oleh:

Ali Farhan 07530007

Dosen Pengampu: Ibu


Adib Shofia

Jurusan Tafsir dan Hadits


Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negeri
Sunan KaliJaga
2009
SERAT DONGA KANJUL NGARAS

Naskah Kanjul Ngaras

‫فونكا شرح دوعا كنزالڠرس اي ايكوسكاوي ويتاني قرأن تمكا وكس تلوڠ فولوه‬

‫جوز‬

Punika syarah do’a kanjul ngaras yoiku sekawiwitane qur’an tumeko wekas telung puluh juz.

(Syarah do’a kanjul ngaras yaitu permulaan qur’an sampai dengan tiga puluh juz)

Dalam penggalan kalimat yang penulis ambil dari Naskah Kanjul Ngaras ini tentunya

terdapat sebuah gambaran bahwa do’a kanjul ngaras ini adalah kumpulan do’a yang diambil

dari ayat al-qur’an yang hannya permulaannya saja (tidak semua ayat) dari juz 1 sampai

akhir.

Deskripsi Naskah

Dalam katalog naskah yang berada di Kraton Yogyakarta tepatnya di musium

perpustakan Sonobudoyo, naskah ini di beri kode SB. 148 45 bahasa Jawa/ Arab Aksara

prosa Rol 110 no 5. Yang berarti bahwa naskah ini berada pada urutan 148, tebal naskah 45

halaman, dengan bahasa yang di gunakan adalah bahasa jawa dan aksara yang di gunakan

adalah arab aksara prosa/ arab pegon. Ukuran naskah 33,1 x 20 cm.

Lebih lanjut, dalam katalog tersebut di ungkapkan sebagai berikut “Naskah ini terdiri

dari 3 bagian, bagian pertama Do’a istikfar, h. ii-iii, bagian kedua keterangan manfaat do’a

kanjul ngaras, h. 1-6, bagian ketiga lafal do’a kanjul ngaras, h. 6-45. Tidak terdapat

keterangan yang dapat dipakai sebagai dasar menurut asal muasal naskah ini. Hannya

berdasarkan kertas yang di pakai dapat di perkirakan bahwa naskah di salin setelah

pertengahan abad ke-20. Penyalin naskah ini ternyata sama dengan penyalin naskah

3
MSB/III.”

Keadaan naskah ini masih utuh namun ada tulisan yang kuraang jelas karena kondisi

naskah yang sudah cukup lama dan warna kertasnyapun sudah mengalami kekuning-

kuningan, sedangkan mengenai siapa yang menulis naskah Knjul Ngaras ini di dalam katalog

tidak di sebutkan

Naskah ini di awali dengan mukaddimah yang bertuliskan kalimat sebagai berikut.

َ ‫م‬
‫ك‬ َ ‫إيكيل له استغفر سفا لويه اڬوڠ فائدهي سفا ووڠي امچا بن اريف ت ُْرُر‬

َ ِ ‫ه فكا َئ‬
‫ لكن كفنكدو‬# ‫ده نكم فرككارا ككڠ ديهكن ڠيلڠ ڠاكن سككابهني دوسكا‬ ْ ‫ا َل َْيك‬

‫ لككن كفيكڠ ليمككا‬# ‫ڠيلڠاكن سوسه لككن كفيكڠ تلككو ڠيلڠ ڠاكن سكسككا احككراة‬

‫ لككن كفي كڠ نككم ڠليككوتكن عمبككه ووة صككراط‬# ‫رنكسككا فتككاكونن لككواڠ نراكككا‬

# ‫المستقيم ايكي لفظي استغفر الله العظيم الذي لاله الهككوالمنيرالحكيم‬

‫الخ‬.................‫استغفرالله العظيم الذي لاله الهوالجليل الجبار‬

..ikilah istigfar sopo luwih agung faedahe sapa wonge amoco ben arep turu moko oleh faedah

nem perkoro kang dehen ngilangaken sekabehane doso # lan kapindo ngilangaken susah lan

kaping telu ngilangaken siksa akhirat # lan kaping lima ringkeso pitakonan lawang neroko #

lan kaping nem ngliwataken ambah wot sirotol mustaqim iki lafade astagfirullahal ‘adzim

alladzi lailaha illahualmuniirul hakim # astaghfirullahal’adzim alladzi lailaha illa huwaljalil

aljabbar…

(..inilah istighfar siapa lebih agung faedahnya barang siapa yang membaca setiap akan tidur

maka mendapatkan enam perkara yang dapat menghilangkan dosa # dan yang ke-dua

menghilangkan kesusahan dan yang ketiga menghilagkan siksa akhirat # dan yang ke lima

persingkatlah pintu neraka # dan yang ke enammeliwati di atas jembatan sirotol mustaqim,
ini lafadnya astagfirullahal ‘adzim alladzi lailaha illahualmuniirul hakim #

astaghfirullahal’adzim alladzi lailaha illa huwaljalil aljabbar…)

Dan naskah ini di akhiri dengan bacaan surat An-Nas, yang berbunyi:

‫سورة الناس‬

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

......‫ملك الناس‬ ‫قل اعوذ برب الناس‬


‫الخ‬
Surat an-Nas

Bismillahirrahmanirrahim

Qul ‘audzubirabbinnas maalikinnas....ilal akhir

Surat An-Nas

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha


Penyayang

Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan


menguasai) manusia. Raja manusia.”

Rasm dan Tanda-tanda yang di gunakan.

Bahwa dalam naskah ini dapat di ketahui penulisan tidak menggunakan Rasm dalam

artian penulisan naskah kanjul ngaras ini sepengetahuan si penulis (baik tentang tulisan arab

atau arab pegon) ini dapat di ketahui dengan banyaknya tulisan arab pegon ataupun tulisan

arab yang banyak kesalahan, belum lagi yang dalam penulisan arab (surat-surat) yang tidak

menggunakan tanda ayat (pemisah antara ayat satu dengan ayat selanjutnya)

5
seperti halnya dalam surat An-Nasr, yang di temukan kesalahan

pada kalimat ‫ والفتح‬tanda harokat pada huruf ‫ ت‬yang seharusnya di beri tanda sukun

namun di beri fathah

Contoh:

sŒÎ) uä!$y_ ã
óÁtR «!$# ßx÷Gxÿø9$#ur seharusnya di tulis#

‫ح‬ ْ َ ِ‫ا‬
ِ َ ‫صُراللهِ َوالَفت‬
ْ َ ‫جاَءن‬
َ ‫ذا‬

Kesalahan yang lain di temukan pada surat Al-Kautsar, dalam kata ‫ اعطينك‬yang

seharusnya di tulis 
 sÜôãr&
»oYø َ ‫( ا َعْط َي َْنا‬huruf ‫ ك‬yang seharusnya
namun di tulis ‫كا‬

di sambung dengan ‫ ن‬namun dalam naskah ini di tulis secara terpisah, bahkan pada huruf ‫ك‬

nya di tambah alif.

Contoh:

‫كا ْالك َوْث َْر‬


َ ‫ا ِّنا ا َعْط َي َْنا‬ seharusnya di tulis

Selain kesalahan-kesalahan yang di temukan penulis dari Naskah Kanjul Ngaras

diatas, penulis juga menemukan kalimat-kalimat yang janggal dalam artian penulis sulit

untuk mengetahui maksud dari apa yang di tulis oleh penulis buku Kanjul Ngaras ini. Seperti

contoh:

‫و‬
ّ ‫ح‬ َ ُ ‫سئ َل‬
َ ِ‫ك ب‬ ْ َ ‫ب وَا‬ َ ْ ‫حَها ع َل َي‬
ّ ‫ك َياَر‬ َ ‫ض‬
ُ َ‫س و‬ ْ ‫َواّلش‬
ِ ‫م‬

Pada lafadz ‫و‬


ّ ‫ح‬ َ ُ ‫سئ َل‬
َ ِ‫ك ب‬ ْ َ ‫ب وَا‬ َ ْ ‫ ع َل َي‬penulis (saya) mencoba memahami bahwa apa
ّ ‫ك َياَر‬
yang di harapkan dari penulis Naskah Kanjul Ngaras dalam kalimat tersebut adalah mewakili

ayat-ayat selnjutnya yang tidak di sebutkan. Dan lafadz ‫و‬


ّ ‫ح‬ َ ُ ‫سئ َل‬
َ ِ‫ك ب‬ ْ َ ‫ب وَا‬ َ ْ ‫ ع َل َي‬ini tidak
ّ ‫ك َياَر‬

hannya terdapat pada surat As-Syamsi tapi masih banyak lagi surat yang terdapat lafadz

َ ُ ‫سئ َل‬
tersebut. Dan umumnya surat yang di belakangnya terdapat lafadz ‫ك‬ ْ َ ‫ب وَا‬ َ ْ ‫ ع َل َي‬cuma
ّ ‫ك َياَر‬

di tulis 1-2 ayat saja.

Kesimpulan

Dari analisis terhadap serat kanjul ngaras ini dapat penulis

simpulkan bahwa kabanyakan dari kesalah yang penulis temukan di

dalam serat kanjul ngaras ini adalah karena salah penulisannya saja,

seperti apa yang telah penulis contohkan di atas sedangkan maksud dari

serat kanjul ngaras ini penulis sudah dapat memahami bahwa serat kanjul

ngaras ini adalah penggalan-pengalan dari berbagai ayat-ayat al-qur’an

yang di susun yang di gunakan sebagai do’a sehari-hari.

Sebenarnya masih banyak sekali kesalahan yang terdapat di buku

serat kanjul ngaras ini, namun disini penulis hannya meneliti sebagian

saja (penggalan-penggalan ayat dan mukaddimah) sebagai perwakilan

saja.

Sebagai akhir, penulis (saya) sangat kagum terhadap penulis do’a

serat kanjul ngaras ini karena sampai saat ini do’a serat kanjul ngaras ini

sudah banyak di tulis rapi di dalam kumpulan do’a do’a seperti Majmu’

Syarif Kamil dan masih banyak lagi lainnya. Dan banyak dari kalangan

masyarakat yang menggunakannya. Dan ini berarti bahwa surat kanjul

ngaras ini memang terdapat manfaat yang luar biasa.

7
Wallahu a’lam bissawab

Anda mungkin juga menyukai