Anda di halaman 1dari 83

ASUHAN KEBIDANANIBU BERSALIN PADA Ny.

SG
1
P
0
A
0
UMUR 26 TAHUN UMUR KEHAMILAN39 MINGGU
LEBIH 6 HARIDENGAN PRESENTASIBOKONG
DI RS DKT SALATIGA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
YUNIS WINDYARTI
NIM. B09.015
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA Ny. SG
1
P
0
A
0
UMUR 26 TAHUN UMUR KEHAMILAN 39 MINGGU
LEBIH 6 HARIDENGAN PRESENTASIBOKONG
DI RS DKT SALATIGA
Disusun Oleh :
YUNIS WINDYARTI
NIM. B09.015
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal :18 September 2012
Pembimbing
(RIADINI WAHYU UTAMI, SST)
NIK.201189094
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA Ny. SG
1
P
0
A
0
UMUR 26 TAHUN UMUR KEHAMILAN 39 MINGGU
LEBIH 6 HARIDENGAN PRESENTASIBOKONG
DI RS DKT SALATIGA
Karya Tulis Ilmiah
Disusun oleh :
YUNIS WINDYARTI
NIM. B09.015
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
STIKes Kusuma Husada Surakarta
Pada tanggal : 20 September 2012
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin pada
Ny.SG
1
P
0
A
0
Umur26 Tahun Umur Kehamilan39 Minggu Lebih 6 Haridengan
Presentasi Bokong di Rumah Sakit DKT Salatiga untuk memenuhi tugas akhir
sebagai syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan Kusuma Husada
Surakarta.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Riadini Wahyu Utami, SST, selaku pembimbing yang telah membantu dan
memberikan bimbingan pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Seluruh Dosen dan Staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta yang telah membantu dengan memberikan dorongan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Kepala Direktur Rumah Sakit DKT Salatiga yang telah memberikan ijin
kepada penulis untuk melaksanakan pengambilan data awal di tempat praktik.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
6. Ny. S yang telah bersedia menjadi responden dalam pengambilan kasus Karya
Tulis Ilmiah ini.
7. Perpustakaan Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta yang
telah menyediakan literature yang penulis perlukan.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan,
dengan demikian saran dan kritik yang sangat membantu penulis harapkan dan
penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap semoga Karya Tulis ini
bermanfat bagi para pembaca pada umumnya dan tenaga kesehatan lain pada
khususnya.
Surakarta, September 2012
Penulis
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
STIKes Kebidanan Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, September 2012
Yunis Windyarti
B09.015
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. S G
1
P
0
A
0
UMUR26
TAHUN UMUR KEHAMILAN 39 MINGGU LEBIH 6 HARI DENGAN
PRESENTASI BOKONG DI RS DKT SALATIGA
(xi halaman + 72halaman + 11lampiran)
INTISARI
Latar Belakang: Angka kematian bayi pada persalinan presentasi bokong lebih
tinggi bila dibandingkan dengan letak kepala. Angka kematian prenatal dengan
persalinan presentasi bokong mempunyai prosentase 16,8 38,5% di Indonesia.
Berdasarkan data yang tercatat di RS DKT Salatiga terdapat jumlah 366 jiwa
angka kejadian ibu bersalin, jumlah ibu bersalin dengan presentasi bokong
sebanyak 48 (25,1%). Persalinan dengan presentasi bokong presentasenya relatif
sedang namun perlu mendapatkan penanganan yang serius.
Tujuan:Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk mendapatkan pengalaman yang
nyata dan dapat menerapkan asuhan kebidanan yaitu 7 langkah Varney yang
meliputi pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi apakah ada kesenjangan antara teori dan kasus sehingga
dapat memberikan alternatif pemecahan masalah.
Metodologi: Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode deskriptif, lokasi di
RSU DKT Salatiga, subyek studi kasus Ny. S G
1
P
0
A
0
umur 26 tahun hamil 39
minggu lebih 6 hari dengan presentasi bokong, waktu studi kasus tanggal 6
September 2012, tehnik pengumpulan data menggunakan data primer dan data
sekunder.
Hasil: Setelah dilakukan asuhan kebidanan didapatkan hasil KU baik, kesadaran
composmentis, TTV: TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/mnt, S: 37
o
C
,
R: 20 x/mnt,
partus set siap digunakan, posisi ibu sudah litotomi, persalinan ditolong dengan
metode bracht, informed consent sudah dilakukan, ibu bersedia makan dan
minum untuk kekuatan mengejan, ibu sudah memilih posisi yang digunakan dan
sudah mengetahui cara meneran yang baik, bayi lahir selamat pukul 04.30 WIB,
keadaan bayi baik, sudah minum susu formula 30 ml.
Kesimpulan:Dalam penatalaksanaan asuhan kebidanan persalinan pada ibu
bersalin Ny. S G
1
P
0
A
0
dengan presentasi bokong tidak ada kesenjangan.
Kata Kunci: Asuhan kebidanan, ibu bersalin, presentasi bokong
Kepustakaan: 22 literatur (tahun 2002 2010)
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Percayalah hari ini akan lebih indah dari pada kemarin jika kita
mengawalinya dengan doa, senyuman dan berpikiran positif.
Dengan ilmu kehidupan mudah, dengan seni kehidupan menjadi indah,
dengan agama hidup menjadi terarah dan bermakna (Percy Byssshe
Shelly).
Pelajarilah apapun yang anda bisa, kapanpun dan dari siapapun. Disanalah
nanti akan tiba waktunya anda mendapat sesuatu yang menyenangkan.
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis
persembahkan untuk:
1. Bapak dan ibuku yang selama ini
telah memberikan kasih sayang,
serta mendidikku hingga saat ini.
2. Adikku dan keluarga besarku
yang telah memberikan semangat
kepada penulis dalam
menyelesaikan karya tulis ini.
3. Seseorang yang selama ini
memberikan kasih dan sayang,
serta dorongan kepada penulis.
4. Teman-temanku angkatan 2009,
tetap semangat.
5. Almamater tercinta.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
CURRICULUM VITAE
BIODATA
Nama : Yunis Windyarti
Tempat / Tanggal Lahir : Madiun, 24 Juni 1989
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Purbasari RT. 18 RW. 06, Madiun, Jawa Timur
PENDIDIKAN
1. SDN Mojorejo II Lulus tahun 2003
2. SMP Negeri 1 Madiun Lulus tahun 2006
3. SMA Kristen 1 Surakarta Lulus tahun 2009
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2009/2010
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iv
INTISARI................................................................................................ vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................... vii
CURRICULUM VITAE......................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ........................................................ 3
C. Tujuan Studi Kasus .......................................................... 3
D. Manfaat Studi Kasus ....................................................... 4
E. Keaslian Studi Kasus ...................................................... 5
F. Sistematika Penulisan ...................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ................................................................. 9
1. Persalinan ................................................................ 9
2. Presentasi Bokong..................................................... 13
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
B. Teori Manajemen Kebidanan .......................................... 19
C. Landasan Hukum.............................................................. 36
D. Informed Consent.............................................................. 37
BAB III. METODOLOGI
A. Jenis Studi Kasus ............................................................. 38
B. Lokasi Studi Kasus .......................................................... 38
C. Subyek Studi Kasus .......................................................... 38
D. Waktu Studi Kasus ........................................................... 38
E. Instrumen Studi Kasus ...................................................... 39
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 39
G. Alat-alat yang Dibutuhan ................................................. 42
BAB IV. TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Teori .................................................................. 44
B. Pembahasan ...................................................................... 63
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................... 69
B. Saran................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 2. Surat Balasan Pengambilan Data Awal
Lampiran 3. Surat Permohonan Penggunaan Lahan
Lampiran 4. Surat Balasan Penggunaan Lahan
Lampiran 5. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 6. Informed Consent
Lampiran 7. Satuan Acara Penyuluhan Perawatan Tali Pusat dan Leaflet
Lampiran 8. Lembar Observasi
Lampiran 9. Lembar Konsultasi
Lampiran 10. Jadwal Studi Kasus
Lampiran 11. Partograf
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN
lainnya. Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007,
AKI di Indonesia adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1.000
menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI). Selain itu,
kesepakatan Global Millennium Development Goals (MDGs) menargetkan
AKI di Indonesia dapat diturunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2015 (Depkes RI, 2009). Seandainya seorang ibu hanya
mempunyai anak 3 orang saja maka AKI dapat diturunkan menjadi 300.000
orang, sedangkan AKP menjadi 5.600.000 orang dalam persalinan hidup
(Manuaba, 2008).
Angka kematian bayi pada persalinan presentasi bokong lebih tinggi
bila dibandingkan dengan letak kepala. Angka kematian prenatal dengan
persalinan presentasi bokong mempunyai prosentase 16,8 38,5% di
Indonesia. Penyebab kematian perinatal yang terpenting ialah prematuritas dan
penanganan persalinan yang kurang sempurna yang mengakibatkan hipoksia
dan perdarahan dalam tengkorak.Penanganan pada persalinan dengan letak
bokong harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan sesuai dengan
prosedur tetap yang berlaku (Wiknjosastro, 2005).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2
Frekuensi presentasi bokong 2,5 3% dimana 75% adalah complete
breech presentation dan 25% adalah incomplete breech presentation. Di RS
Pirgandi Medan 4,4% dan RS Hasan Sadikin Bandung 4,6%
(Wiknjosastro, 2005).
Dalam menurunkan angka kematian maternal dan neonatal pemerintah
mencanangkan Making Pregnancy Saferyang pada dasarnya melaksanakan
penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal dan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan, penanganan komplikasi obstetri dan
neonatal serta pencegahan kehamilan neonatal serta pencegahan kehamilan
yang tidak diinginkan (Saifuddin, 2002).
Berdasarkan data yang tercatat di RS DKT Salatiga terdapat jumlah
366 jiwa angka kejadian ibu bersalin, kasus ibu bersalin patologis 191 orang
(52,2%), ibu hamil normal sebanyak 175 orang (47,8%), kasus ibu bersalin
dengan KPD52 orang (27,2%), kasus ibu bersalin dengan presentasi bokong
48 orang (25,1%), kasus ibu bersalin dengan Kala I lama 35 orang (18,3%),
kasus ibu bersalin dengan serotinus 30 orang (15,7%) dan kasus ibu bersalin
dengan Kala II lama 26 orang (13,6%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa
persalinan dengan presentasi bokong presentasenya relatif sedang namun perlu
mendapatkan penanganan yang serius.
Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
melaksanakan penelitian dengan judul Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin pada
Ny. S G
1
P
0
A
0
Umur26 Tahun Umur Kehamilan 39 Minggu Lebih 6
Haridengan Presentasi Bokong di Rumah Sakit DKT Salatiga.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
3
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat diambil
rumusan masalah yaitu Bagaimana asuhan kebidanan ibu bersalin pada Ny.S
G
1
P
0
A
0
umur26 tahun umur kehamilan 39 minggu lebih 6 hari dengan
presentasi bokong di Rumah Sakit DKT Salatiga?
C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran umum dan pengalaman nyata dalam
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny. S G
1
P
0
A
0
dengan
presentasi bokong, sehingga dapat menerapkan asuhan kebidanan dengan
tepat sesuai dengan pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu :
1) Melaksanakan pengkajian yang terdiri dari data subyektif dan
obyektif pada ibu bersalin Ny. S G
1
P
0
A
0
dengan presentasi
bokong.
2) Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa, masalah dan
kebutuhan pada ibu bersalin Ny. S G
1
P
0
A
0
dengan presentasi
bokong.
3) Menetapkan diagnosa potensial pada ibu bersalin Ny. S G
1
P
0
A
0
dengan presentasi bokong.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
4
4) Menetapkan kebutuhan atau tindakan segera untuk konsultasi,
kolaborasi, merujuk ibu bersalin Ny. S G
1
P
0
A
0
dengan presentasi
bokong.
5) Merencanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny. S G
1
P
0
A
0
dengan presentasi bokong.
6) Melakukan pelaksanaan tindakan pada ibu bersalinNy. S G
1
P
0
A
0
dengan presentasi bokong.
7) Melakukan evaluasi asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny. S
G
1
P
0
A
0
yang diberikan dan memperbaiki tindakan yang dipandang
perlu.
b. Mengetahui atau menemukan kesenjangan antara teori dan kasus nyata
di lapangan.
c. Memberikan alternatif pemecahan masalah dengan asuhan kebidanan
pada ibu bersalin Ny. S G
1
P
0
A
0
dengan presentasi bokong.
D. Manfaat Studi Kasus
1. Bagi Penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan presentasi
bokong.
2. Bagi Profesi
Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada kasus ibu bersalin dengan presentasi
bokong.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
5
3. Bagi Institusi
a. Rumah Sakit
Dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan tertutama pelayanan
kebidanan pada ibu bersalin dengan presentasi bokong.
b. Pendidikan
Dapat digunakan sebagai sumber bacaan atau referensi untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
E. Keaslian Studi Kasus
Asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan presentasi bokong pernah
dilakukan oleh :
1. Septalia (2009), dengan judul Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin Ny. E
dengan Presentasi Bokong di Rumah Sakit Panti Waluyo Solo. Asuhan
yang dilakukan adalah mengobservasi his dan DJJ tiap 30 menit,
mengajarkan ibu teknik relaksasi dan nafas panjang saat ada kontraksi,
menyiapkan partus set, obat dan alat-alat yang digunakan dalam
persalinan, membimbing ibu meneran saat pembukaan lengkap dan ada
kontraksi. Hasil setelah diberi asuhan kebidanan yaitu DJJ 144 x/menit,
His 4 x/10 menit, intensitas kuat, durasi 60 70, tidak ada kelainan,
dinding vagina licin, portio tidak teraba, pembukaan lengkap, bayi lahir
bracht, laki-laki hidup, cacat (-), caput (-), anus (+), berat badan lahir :
3000 gram, panjang badan 48 cm.
2. Pusvitasari (2009), dengan judul Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin
Ny. S dengan Presentasi Bokong di Ruang KIA Puskesmas Talang Ratu
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
6
Palembang. Asuhan yang dilakukan adalah mengobservasi his dan DJJ
tiap 10 menit, mengajarkan ibu teknik relaksasi saat ada kontraksi,
menyiapkan partus set, obat dan alat-alat yang digunakan dalam
persalinan, membimbing ibu meneran saat pembukaan lengkap dan ada
kontraksi. Hasil setelah diberi asuhan kebidanan yaitu DJJ 145 x/menit,
His 4 x / 10 menit, intensitas kuat, durasi 40 60, dinding vagina tidak
ada sistokel, portio tidak teraba, pembukaan 10 cm, bayi lahir, dengan
ekstraksi bokong, tidak langsung menangis, warna kulit kebiruan, tonus
otot lemah, jenis kelamin laki laki, tali pusat telah dipotong dan diikat.
Perbedaan studi kasus yang penulis lakukan dengan keaslian diatas terletak
pada subyek, waktu dan lokasi studi kasus. Sedangkan kesamaan terletak pada
asuhan dan hasil yang diperoleh.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui secara menyeluruh dari penulisan Karya Tulis Ilmiah
ini dibuat sistematika penulisan yang terdiri dari 5 BAB, meliputi :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
perumusan masalah, manfaat dan tujuan, keaslian dan sistematika
penulisan, sehingga pembaca dapat memperoleh informasi secara
singkat isi karya tulis ini.
BAB II TINJAUAN TEORI
Tinjauan teori ini berisi tentang landasan teori yang meliputi
pengertian persalinan, sebab-sebab persalinan, tanda-tanda
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
7
permulaan persalinan, tanda-tanda inpartu, tahapan persalinan,
faktor-faktor yang berperan dalam persalinan, pengertian presentasi
bokong, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan
diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi persalinan presentasi
bokong, dan teori manajemen kebidanan menurut 7 langkah
Varney, yang meliputi : pengkajian, interpretasi data, diagnosa
potensial, antisipasi, rencana pelaksanaan, evaluasi serta data
Perkembangan dengan SOAP ditambah dengan landasan hukum
dan informed consent.
BAB III METODOLOGI
Berisi tentang jenis studi kasus, lokasi subyek studi kasus, waktu
studi kasus, instrumen studi kasus, teknik pengumpulan data, terdiri
dari data primer dan data sekunder dan alat-alat yang dibutuhkan.
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN TEORI
Bab ini berisi tentang tinjauan kasus dan pembahasan. Tinjauan
kasus berisi laporan kasus dengan menggunakan manajemen
kebidanan 7 langkah Varney mulai dari pengkajian sampai dengan
evaluasi ditambah dengan data perkembangan menggunakan
SOAP. Sedangkan pembahasan penulis menjelaskan tentang
masalah-masalah atau kesenjangan antara teori dan praktek yang
penulis temukan di lapangan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
8
BAB V PENUTUP
Bab penutup berisi tentang kesimpulan dan saran, kesimpulan
merupakan jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari
pembahasan kasus ibu bersalin dengan presentasi bokong,
sedangkan saran merupakan alternatif pemecahan masalah dan
tanggapan dari kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
9
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Teori Medis
1. Persalinan
a. Pengertian
1) Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar
(Winkjosastro, 2002).
2) Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
telah cukup bulan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,
dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2007).
3) Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu, terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
(setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit
(JNPK-KR, 2007).
b. Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan
Menurut Winkjosastro (2002), sebab terjadinya persalinan
sampai kini masih merupakan teori-teori yang kompleks. Faktor-faktor
humoral, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus,
pengaruh saraf dan nutrisi disebut sebagai faktor-faktor yang
mengakibatkan persalinan mulai.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
10
1) Faktor hormonal
Perubahan-perubahan dalam biokimia dan biofisika telah
banyak mengungkapkan mulai dan berlangsungnya partus, antara
lain penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.
Seperti diketahui progesteron merupakan penenang bagi
otot-otot uterus. Menurunnya kedua hormon ini terjadi kira-kira 1
2 minggu sebelum partus dimulai.
2) Pengaruh prostaglandin
Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke 15
hingga aterm meningkat, lebih-lebih sewaktu partus.Seperti telah
dikemukakan plasenta menjadi tua dengan tuanya kehamilan. Villi
koriales mengalami perubahan, sehingga kadar estrogen dan
progesteron menurun.
3) Struktur uterus
Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang
mengakibatkan iskemia otot-otot uterus.Hal ini mungkin
merupakan faktor yang dapat mengganggu sirkulasi uteroplasenter
sehingga plasenta mengalami degerenerasi.
4) Sirkulasi uterus
Faktor lain yang dikemukakan ialah tekanan pada ganglion
servikale dari pleksus frankenhauser yang terletak di belakang
serviks. Bila ganglion ini tertekan, kontraksi uterus dapat
dibangkitkan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
11
c. Tanda-tanda Permulaan Persalinan
Menurut Manuaba (2007), tanda permulaan persalinan
meliputi:
1) Leghtening (pengosongan)
Dapat dirasakan oleh ibu sebagai perataan perut bagian atas dan
peningkatan tonjolan pada perut bagian bawah.
2) Persalinan palsu
Selama 4 sampai 8 minggu terakhir masa kehamilan, rahim
menjalani kontraksi tak teratur yang biasanya tidak nyeri.
3) Pembukaan serviks
Serviks sering dirasakan melunak sebagai akibat peningkatan
kandungan air dan lisis kolagen.
d. Tanda-tanda in-partu
Tanda in-partu menurut Manuaba (2008), yaitu :
1) Rasa sakit karena adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
2) Keluar bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-
robekan kecil pada serviks.
3) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4) Pada pemeriksaan dalam terdapat perubahan serviks yaitu :
pelunakan serviks, pendataran serviks dan terjadinya pembukaan
serviks.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
12
e. Tahapan Persalinan
Partus dibagi menjadi 4 tahap menurut Winkjosastro (2002),
yaitu :
1) Kala I
Kala I dinamakan pula kala pembukaan.Pada kala I serviks
membuka sampai terjadi pembukaan 10 cm. Kala I berlangsung
kira-kira 13 jam.
Kala I dibagi menjadi 2 fase yaitu :
a) Fase laten : berlangsung selama 8 jam, pembukaan terjadi
sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.
b) Fase aktif : dibagi dalam 3 fase lagi, yakni :
(1) Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm tadi
menjadi 4 cm.
(2) Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
(3) Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali,
dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.
2) Kala II
Kala II disebut pula kala pengeluaran, oleh karena berkat
kekuatan his dan kekuatan mengedan janin didorong keluar sampai
lahir. Kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2
sampai 3 menit sekali. Kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
13
3) Kala III
Dalam kala III atau kala uri plasenta terlepas dari dinding
uterus dan dilahirkan.Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan
fundus uteri agak diatas pusat.Beberapa menit kemudian uterus
berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya.
Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahir
dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri.
4) Kala IV
Kala IV mulai dari lahirnya plasenta dan lamanya 2 jam.
Pada satu jam pertama, observasi dilakukan setiap 15 menit
sedangkan pada jam ke 2 observasi dilakukan setiap 30 menit.
f. Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan
Menurut Wiknjosastro (2002), faktor yang berperan dalam
persalina yaitu :
1) Kekuatan-kekuatan yang ada pada ibu seperti kekuatan his dan
kekuatan mengedan.
2) Keadaan jalan lahir
3) Janinnya sendiri
2. Presentasi Bokong
a. Pengertian
Presentasi bokong merupakan keadaan dimana janin terletak
memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian
bawah kavum uteri (Wiknjosastro, 2005).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
14
Menurut Saifuddin (2002), ada tiga macam presentasi bokong,
yaitu :
1) Presentasi bokong sempurna (complete breech) terjadi jika kedua
kaki mengalami fleksi pada panggul dan lutut.
2) Presentasi bokong murni (frank breech) terjadi jika kedua kaki
mengalami fleksi pada panggul dan ekstensi pada lutut.
3) Presentasi kaki atau bokong kaki (footling breech) terjadi jika
sebuah kaki mengalami ekstensi pada panggul dan lutut.
b. Etiologi
Menurut Manuaba (2008), etiologi persalinan meliputi :
1) Multiparitas
2) Hidramnion
3) Hidrosefalus
4) Plasenta previa
5) Panggul sempit
6) Kelainan uterus
7) Lilitan tali pusat atau tali pusat pendek.
8) Terdapat tumor di pelvis minor yang mengganggu kepala janin ke
Pintu Atas Panggul (PAP).
9) Kehamilan ganda.
c. Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin
terdapat ruangan di dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
15
32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak, sehingga
memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin
dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau
letak lintang. Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan
cepat dan jumlah air ketuban relatif berkurang. Karena bokong dengan
kedua tungkai yang terlipat lebih besar dari pada kepala janin, maka
bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih leluasa di fundus
uteri, sedangkan kepala berada dalam ruangan yang lebih kecil di
segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa
pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih
tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar
ditemukan dalam presentasi kepala (Wiknjosastro, 2005).
d. Tanda dan Gejala
Menurut Wiknjosastro (2005), tanda dan gejala :
1) Seringkali ibu merasa kehamilannya terasa penuh di bagian atas.
2) Ibu merasa gerakan janin terasa lebih banyak pada bagian bawah.
3) Pada pemeriksaan palpasi :
a) Fundus uteri dapat diraba bagian yang keras, bulat dan
melenting yakni kepala.
b) Bagian bawah terasa bagian yang lunak, tidak rata dan tidak
melenting yaitu bokong.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
16
4) Pada pemeriksaan auskultasi
Denyut jantung janin pada umumnya ditemukan setinggi atau
sedikit lebih tinggi daripada umbilikus.
5) Apabila masih ada keragu-raguan harus dipertimbangkan untuk
melakukan pemeriksaan USG.
e. Pemeriksaan Diagnosis
1) Data Subyektif
Untuk menentukan besarnya uterus apakah sesuai dengan tuanya
kehamilan, letak janin dalam uterus, apakah terdapat kehamilan
ganda, apakah ada keganjilan antara besarnya janin dengan
panggul dan apakah ada kelainan letak janin. Pemeriksaan luar
sering kali dapat mementukan atau memberi petunjuk
(Wiknjosastro, 2005).
2) Data Obyektif
a) Pemeriksaan Abdomen
Palpasi menurut Wiknjosastro (2005), yaitu :
Dengan perasat Leopold didapatkan :
Leopold I : Untuk menentukan tinggi fundus uteri,
dengan demikian tua kehamilan dapat
diketahui. Bila kepala akan teraba benda
bulat dan keras, sedangkan bokong tidak
bulat dan lunak.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
17
Leopold II : Untuk menentukan batas samping uterus dan
dapat pula ditentukan letak punggung janin
yang membujur dari atas ke bawah
menghubungkan bokong dengan kepala
Leopold III : Dapat ditentukan bagian apa yang terletak
disebelah bawah
Leopold IV : Untuk menentukan berapa bagian dari kepala
telah masuk ke dalam pintu atas panggul.
f. Penatalaksanaan
Menurut Prawirohardjo (2010) Pertolongan persalinan letak
sungsang memerlukan perhatian karena dapat menimbulkan
komplikasi kesakitan, cacat permanen sampai dengan kematian
bayi.Menghadapi kehamilan letak sungsang dapat diambil tindakan.
Berdasarkan jalan lahir yang dilalui, maka persalinan sungsang dibagi
menjadi :
1) Persalinan Pervaginam
a) Spontaneous breech (Bracht).
b) Partial breech extraction : Manual and assisted breech delivery.
c) Total breech extraction.
2) Persalinan per abdominal : Seksio Sesaria
Pada Persalinan secara Bracht ada 3 tahap :
a) Fase Lambat (Bokong lahir sampai umbilikus / scapula
anterior).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
18
b) Fase Cepat (Dari umbilikus sampai mulut / hidung).
c) Fase Lambat (Dari mulut / hidung sampai seluruh kepala).
g. Komplikasi persalinan letak sungsang
Menurut Manuaba (2008), komplikasi persalinan letak sungsang,
yaitu :
1) Komplikasi pada ibu
Trias komplikasi ibu : perdarahan, trauma persalinan dan infeksi.
2) Komplikasi pada bayi
a) Asfiksia bayi disebabkan oleh
(1) Kemacetan persalinan kepala aspirasi air ketuban lendir
(2) Perdarahan akan oedema jaringan otak
(3) Kerusakan medula oblongata
(4) Kerusakan persendian tulang leher. Kematian bayi karena
asfiksia berat.
b) Trauma Persalinan
(1) Dislokasi fraktura persendian, tulang ekstremitas.
(2) Kerusakan alat vital : lien, paru-paru atau jantung
(3) Dislokasi fraktura persendian tulang-tulang leher.
c) Infeksi dapat terjadi karena :
(1) Persalinan berlangsung lama.
(2) Ketuban pecah pada pembukaan kecil.
(3) Manipulasi dengan pemeriksaan dalam
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
19
B. Teori Manajemen Kebidanan
Langkah ini dimulai dengan pengumpulan data dasar dan diakhiri
dengan evaluasi. Ketujuh langkah ini mewakili seluruh lingkup kerja yang
tidak dapat diaplikasikan dalam seluruh situasi. Tiap langkah dapat dipecah-
pecah ke dalam tugas-tugas tertentu dan hal ini bervariasi tergantung pada
kondisi pasien (Varney, 2004).
1. Langkah I : Pengumpulan Data
a. Data Subyektif
Data yang didapatkan dari klien sebagai pendapat suatu situasi dan
kejadian (Estiwidani, 2008).
1) Biodata pasien (Suami-Istri) menurut Estiwidani (2008), yaitu :
a) Nama : Untuk mengenal pasien.
b) Umur : Untuk mengetahui faktor risiko.
c) Agama : Untuk memberikan motivasi pasien
disesuaikan dengan agamanya.
d) Suku Bangsa : Untuk mengetahui faktor pembawaan ras.
e) Pendidikan Ditanyakan untuk mengetahui tingkat
intelektual.
f) Pekerjaan : Ditanyakan untuk mengetahui keadaan sosial
ekonomi.
g) Alamat : Ditanyakan untuk mengetahui lingkungan
tempat tinggal.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
20
2) Keluhan Utama
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan pasien waktu masuk
(Estiwidani, 2008).Pada kasus ibu bersalin dengan presbo keluhan
yang dirasakan yaitu merasa kenceng-kenceng dan keinginan untuk
mengejan (Saifuddin, 2006).
3) Riwayat Menstruasi
Dikaji untuk mengetahui kapan mulainya mentruasi, siklus,
banyaknya, lamanya, sifat darah, amenore ada atau tidak
(Estiwidani, 2008).
4) Riwayat kehamilan sekarang, yang dibandingkan menurut
Estiwidani, (2008) yaitu :
a) HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
Untuk mengetahui umur kehamilan
b) HPL (Hari Perkiraan Lahir)
Untuk mengetahui perkiraan lahir.
c) Gerakan janin
Untuk mengetahui pertumbuhan janin, terasa atau belum,
gerakan janin aktif atau tidak.
d) Obat-obatan
Untuk mengetahui obat-obatan apa saja yang dikonsumsi.
e) Keluhan-keluhan
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
21
f) ANC
Untuk mengetahui keteraturan memeriksakan kehamilan.
g) Penyuluhan yang pernah didapat
Untuk mengetahui penyuluhan apa saja yang diperoleh
h) Imunisasi TT
Untuk mengetahui berapa kali mendapat imunisasi.
i) Kekhawatiran khusus
Untuk mengetahui kekhawatiran khusus yang dirasakan ibu.
5) Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit sekarang, dahulu maupun penyakit keluarga
seperti jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis, DM, hipertensi,
epilepsi, serta riwayat keturunan kembar dan riwayat operasi
(Kusmiyati, 2008).
6) Riwayat Perkawinan
Untuk mengetahui berapa lama dan berapa kali kawin dan riwayat
fertilisasi (Estiwidani, 2008).
7) Riwayat Keluarga Berencana
Untuk mengetahui apakah ibu sebelum hamil pernah menggunakan
KB atau belum, jika pernah lamanya berapa tahun, dan jenis KB
yang digunakan (Estiwidani, 2008).
8) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Untuk mengetahui jumlah kehamilan sebelumnya dan hasil
akhirnya (abortus, lahir mati, lahir hidup, apakah anak masih hidup
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
22
dan apakah dalam kesehatan baik) apakah terdapat komplikasi atau
intervensi pada kehamilan, persalinan ataupun masa nifas
sebelumnya dan apakah ibu tersebut mengetahui penyebabnya
(Estiwidani, 2008).
9) Riwayat Kebiasaan Sehari-hari
a) Nutrisi
Yang perlu dikaji meliputi frekuensi, kualitas, keluhan,
makanan pantangan (Kusmiyati, 2008).
b) Eliminasi
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu BAB dan BAK
adakah kaitannya dengan obstipasi atau tidak
(Kusmiyati, 2008).
c) Istirahat
Dikaji untuk mengetahui pola istirahat dan tidur adalah berapa
jam klien tidur dalam sehari dan apakah ada gangguan. Dalam
satu hari waktu tidur ideal adalah 8 jam (Kusmiyati, 2008).
d) Hubungan Seksual
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan
seksual dalam seminggu dan ibu mengatakan sesak nafas
setelah berhubungan seksual (Kusmiyati, 2008).
e) Perokok dan Pemakai obat-obatan
Dikaji apakah ibu perokok dan pemakai obat-obatan selama
hamil atau tidak (Kusmiyati, 2008).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
23
f) Personal Hygiene
Personal hygiene perlu sekali untuk diketahui terutama pada
daerah genital, mandi, ganti baju, gosok gigi, dan keramas, hal
ini dapat membantu mengetahui apakah terjadi infeksi pada alat
genetalia pasien (Kusmiyati, 2008).
g) Aktivitas
Perlu dikaji untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan ibu
sahar-hari karena aktivitas fisik secara berlebihan (Kusmiyati,
2008).
h) Data Psikososial
Perlu dikaji untuk mengetahui tingkat pemahaman pasien
tentang presentasi bokong dan untuk mengetahui kekhawatiran
pasien. Sehingga petugas kesehatan dalam memberikan
pelayanan dapat disesuaikan dengan kondisi pasien
(Kusmiyati, 2008).
b. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur
(Estiwidani, 2008).
1) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
Keadaan umum adalah untuk mengetahui keadaan umum ibu
yaitu baik, sedang, buruk.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
24
b) Kesadaran
Kesadaran adalah untuk mengetahu tingkat kesadaran pada ibu
yaitu composmentis, somnolen.
c) Tekanan Darah : Menurut (Monica, 2005) untuk
mengetahui faktor resiko hipertensi
atau hipotensi. Batas normal 110/60
140/90 mmHg.
d) Suhu : Menurut (Perry, 2005) untuk
mengetahui suhu badan apakah ada
peningkatan atau tidak jika ada dan
lebih dari 37
0
C, kemungkinan terjadi
infeksi. batas normal 35,6 37,6
0
C.
e) Nadi : Menurut (Ambarwati, 2008) untuk
mengetahui denyut nadi pasien sehabis
melahirkan, biasanya denyut nadi akan
lebih cepat (Ambarwati, 2008).
Sedangkan denyut nadi pada ibu nifas
post sectio caesarea adalah 50 90
x/menit.
f) Respirasi : Menurut (Perry,2005) untuk
mengetahui frekuensi pernafasan
pasien yang dihitung dalam 1 menit.
Batas normal 12 20 x/menit.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
25
g) BB : Menurut (Perry,2005) untuk
mengetahui adanya kenaikan berat
badan pasien selama hamil,
penambahan berat badan rata-rata 0,3
0,5 kg/minggu, tetapi nilai normal
untuk penambahan berat badan selama
kehamilan 9 12 kg.
h) TB : Menurut (Manuaba, 2008) untuk
mengetahui tinggi badan pasien
kurang dari 145 cm atau tidak,
termasuk resti atau tidak.
i) LILA : Menurut (Perry,2005) lingkar lengan
normal 23,5 cm.
2) Pemeriksaan Sistematik
Pemeriksaan sistematis dilakukan dengan cara :
a) Inspeksi, menurut Wiknjosastro (2002), meliputi :
Kepala
(1) Rambut : Untuk mengetahui kebersihan rambut,
mudah rontok atau tidak, berketombe atau
tidak.
(2) Muka : Untuk mengetahui keadaan muka pucat atau
tidak, adakah kelainan, terjadi cloasma
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
26
gravidarum atau tidak, terdapat oedema atau
tidak.
(3) Mata : Untuk mengetahui conjungtiva berwarna
merah muda atau pucat, sklera berwarna
putih atau kuning.
(4) Hidung : Untuk mengetahui adanya benjolan atau
tidak.
(5) Mulut : Untuk mengetahui keadaan mulut bersih
atau kotor, ada stomatitis atau tidak, caries
gigi ada atau tidak.
(6) Telinga : Untuk mengetahui adanya serumen atau
tidak.
(7) Leher : Adakah pembesaran pada kelenjar gondok,
kelenjar getah bening atau tidak, tumor atau
tidak (Nursalam, 2009).
(8) Dada
Kesimetrisan, massa, lesi jaringan perut, pada struktur dan
dinding dada (Varney, 2007).
(9) Mammae
Ada pembesaran apa tidak, tumor simetris, areola
hiperpigmentasi apa tidak, puting susu menonjol apa tidak,
kolostrom keluar atau belum (Nursalam, 2009).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
27
(10) Abdomen
Perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada luka bekas
operasi atau tidak, striae gravidarum, linea nigra, apakah
bagian-bagian janin sudah teraba atau belum.Bila
menggunakan leanek DJJ sudah dapat didengar
(Kusmiyati, 2008).
(11) Genetalia
Adakah luka, varices oedema, condiloma atau kelainan
yang lainnya, perineum elastis atau tidak, anus hemoroid
atau tidak (Nursalam, 2007).
(12) Panggul
Untuk mengetahui kesan panggul distantia spinarum,
distantia kristarum, conjungtiva eksterna dan lingkar
panggul (Ambarwati & Wulandari, 2009).
(13) Anus
Ada haemoroid atau tidak, ada keluhan lain atau tidak
(Ambarwati & Wulandari, 2009).
(14) Ekstremitas
Apakah terdapat oedema atau tidak, adakah varices, reflek
patella atau tidak, betis merah atau lembek atau keras
(Prawirohardjo, 2002).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
28
b) Palpasi
(1) Leher
Adakah pembesaran pada kelenjar gondok, kelenjar getah
bening atau tidak, tumor atau tidak (Nursalam, 2009).
(2) Payudara dan Axilla
a) Mammae
Ada pembesaran atau tidak, simetris tidak, areola
hiperpigmentasi tidak, puting susu menonjol apa tidak,
kolostrum sudah keluar atau belum (Nursalam, 2009).
b) Axilla
Adakah tumor apa tidak, adakah nyeri tekan apa tidak.
c) Abdomen
Menggunakan teknik leopold (Kusmiyati, 2008).
(1) Leopold I : Untuk mengukur TFU
pertengahan px dan pusat, fundus
teraba bulat, keras, melenting
(kepala).
(2) Leopold II : Kanan / kiri teraba panjang keras
seperti papan (punggung) janin
dan teraba bagian-bagian kecil
janin (jari-jari, tangan) janin.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
29
(3) Leopold III : Bagian terbawah teraba lunak,
bulat, tidak melenting (bokong)
janin.
(4) Leopold IV : Bagian terbawah sudah / belum
masuk panggul.
(3) Perkusi
Untuk mengetahui reflek patella positif atau negatif
(Nursalam, 2009)
(4) Auskultasi
Auskultasi adalah pemeriksaan dengan jalan
mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh dengan
menggunakan stetoskop (Nursalam, 2009).
Dilakukan pemeriksaan Denyut Jantung Janin (DJJ)
untuk mengetahui lokasi punctum maximum tampak dan
frekuensi teratur atau tidak.
3) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
menunjang ditemukannya diagnosa. Apabila masih ada keraguan
harus dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan USG (Ultra
Sonografi)(Wiknjosastro, 2005).
2. Langkah II : Intepretasi Data
Pada langkah kedua ini harus mampu mengidentifikasi data yang
dapat menganalisa serta merumuskan diagnosa dan masalah yang dihadapi
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
30
pasien.Diagnosa ini dirumuskan sesuai data yang didapat atau yang
muncul, yang dihadapi pasien dan merumuskan menjadi diagnosa
kebidanan.
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam
praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa
kebidanan (Varney, 2007).
Berdasarkan atas tanda dan gejala serta hasil pemeriksaan yang
telah dilaksanakan dapat ditentukan :
a. Diagnosa Kebidanan
Ny. XG..P..A.. umur....tahun hamil..minggu, janin tunggal, hidup
intrauteri, letak memanjang, puka / puki, presentasi bokong, inpartu
kala II.
(1) Data Subyektif menurut Saifuddin (2002)
a) Ibu mengatakan namanya Ny. X
b) Ibu mengatakan umurnya........ tahun
c) Ibu mengatakan perutnya terasa mules seperti ingin melahirkan
d) Ibu mengatakan sakit pinggang yang menjalar ke perut bagian
bawah.
(2) Data Obyektif menurut Saifuddin (2002)
a) KU : Untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah
baik, sedang, buruk. (Hacker, 2002 ).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
31
b) Tensi : Untuk mengetahui atau mengukur batas normal
tekanan darah antara 90/60 mmHg sampai 130/90
mmHg (Prawirohardjo, 2005).
c) Nadi : Untuk mengetahui denyut nadi pasien sehabis
melahirkan, biasanya denyut nadi akan lebih
cepat (Ambarwati, 2008).
d) Respirasi : Untuk mengetahui frekuensi pernafasan yang
dihitung dalam menit (Prawirohardjo, 2005).
e) DJJ : Untuk mendengar detak jantung janin
setiap..kali per menit (Prawirohardjo, 2005)
f) Hasil USG : Untuk menentukan letak posisi kepala dan
bokong berada dimana (Prawirohardjo, 2005).
g) Pemeriksaan Leopold : (Prawirohardjo, 2005).
Leopold I : Untuk menentukan tinggi fundus uteri, dengan
demikian tua kehamilan dapat diketahui. Bila
kepala akan teraba benda bulat dan keras,
sedangkan bokong tidak bulat dan lunak.
Leopold II : Untuk menentukan batas samping uterus dan
dapat pula ditentukan letak punggung janin
yang membujur dari atas ke bawah
menghubungkan bokong dengan kepala
Leopold III : Dapat ditentukan bagian apa yang terletak
disebelah bawah
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
32
Leopold IV : Untuk menentukan berapa bagian dari bokong
telah masuk ke dalam pintu atas panggul.
b. Masalah
Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman
klien yang ditemukan dari hasil pengkajian (Nursalam, 2009). Masalah
yang sering muncul dalam kasus ini menurut Wiknjosastro (20050,
adalah :
1) Ibu merasa nyeri dibagian atas perut di bawah px dan sesak nafas
2) Ibu merasa cemas menghadapi persalinannya.
c. Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan
belum teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan
dengan melakukan analisa data (Nursalam, 2009).
Kebutuhan pada presentasi bokong menurut Manuaba (2008),
yaitu :
1) Informasi tentang kemajuan persalinan.
2) Penerimaan sikap dan tingkah laku
3) Relaksasi saat ada his
4) Dukungan moril
5) Nutrisi yang adekuat.
3. Langkah III : Merumuskan Diagnosa atau masalah potensial
Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan
seperangkat masalah dan diagnosa terbaru adalah suatu hal untuk
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
33
antisipasi, pencegahan jika mungkin, penantian dengan pengawasan penuh
dan persiapan untuk kejadian apapun (Varney, 2004).
Pada langkah ketiga ini bidan dituntut untuk mampu
mengantisipasi masalah potensial tidak hanya merumuskan masalah
potensial yang akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi
agar masalah atau diagnosa tidak terjadi. Sehingga langkah ini benar,
merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang rasional atau logis
(Varney, 2004).
Pada kasus ini diagnosa potensial yang terjadi,perdarahan dan
gawat janin (Wiknjosastro, 2005).
4. Langkah IV : Antisipasi / Tindakan Segera
Langkah keempat menggambarkan sifat berkelanjutan dari
manajemen proses tidak hanya selama perawatan primer atau kunjungan
perinatal periodik, tapi selama bidan tersebut terus-menerus bersama
wanita. Data mengindikasikan situasi darurat dimana bidan harus
bertindak cepat untuk keselamatan ibu atau bayi (Varney, 2004).Antisipasi
yang dilakukan pada kasus ibu bersalin dengan presentasi bokong yaitu
kolaborasi dengan dokter SpOG untuk penatalaksanaan pertolongan
persalinan presentasi bokong (Manuaba, 2008).
5. Langkah V : Perencanaan
Langkah ini adalah sebuah perluasan dari mengidentifikasi masalah
dan diagnosa yang telah diantisipasi dan yang terbaru dan juga melibatkan
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
34
usaha memperoleh bagian tambahan dari data apapun yang hilang atau
perlu untuk keperluan penyusunan database (Varney, 2004).
Rencana asuhan yang akan diberikan (Notoatmodjo, 2010), yaitu :
a. Beri informasi tentang proses persalinan dan kemajuan persalinan.
b. Beri dukungan moril.
c. Siapkan sampel darah dan beritahu keluarga untuk menyiapkan darah
dengan memberi blangko permintaan darah.
d. Observasi his dan DJJ tiap 30 menit.
e. Ajarkan ibu tehnik relaksasi dan nafas panjang saat ada kontraksi.
f. Siapkan partus set, obat dan alat-alat yang digunakan dalam persalinan.
g. Bimbing ibu meneran saat pembukaan lengkap dan ada kontraksi.
6. Langkah VI : Pelaksanaan Asuhan Kebidanan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang
telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.
Yang bidan dilaksanakan oleh semua bidan atau sebagian lagi oleh klien
atau anggota tim kesehatan lainnya (Varney, 2004). Pelaksanaan
dikerjakan sesuai dengan rencana asuhan yang telah dibuat.
7. Langkah VII : Evaluasi menurut (Varney, 2004)
Rencana dianggap efektif jika hal di atas terlaksana dan tidak
efektif jika hal di atas tidak terlaksana. Menerima manajemen proses
sebagai sesuatu yang terus berlanjut, maka perlu untuk mendaur ulang tiap
perawatan yang tidak efektif melalui manajemen proses untuk
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
35
mengidentifikasi mengapa hal tersebut tidak efektif dan untuk
menyesuaikan rencana perawatan berikutnya (Notoatmodjo, 2010).
Evaluasi pada kasus ini yaitu :
a. Ibu bersedia untuk istirahat cukup.
b. Ibu merasa tenang karena sudah tau kondisinya.
c. Ibu bersedia makan dan minum untuk kekuatan mengejan.
d. Ibu sudah memiliki posisi yang di inginkan.
e. Ibu sudah mengetahui cara meneran yang baik.
f. Bayi lahir normal, menangis kuat, gerak aktif.
g. Keadaan bayi baik, sudah minum susu formula 30 ml.
DATA PERKEMBANGAN
Berdasarkan evaluasi selanjutnya rencana asuhan kebidanan dituliskan
dalam catatan perkembangan yang menggunakan SOAP yang meliputi :
S : Subyektif
Menggambarkan hasil pendokumentasian hasil pengumpulan data melalui
anamnesa sebagai langkah Varney.
O : Obyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil lab
dan test diagnostik lain dirumuskan dalam data focus untuk mendukung
asuhan langkah Varney.
A : Assement
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data
subyektif dalam suatu identifikasi :
1. Diagnosa atau masalah
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
36
2. Antisipasi diagnosa lain atau masalah potensial
3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter konsultasi atau
kolaborasi
P : Planning
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi
berdasarkan assement.
C. Landasan Hukum
Bidan dalam melakukan penanganan pada ibu bersalin dengan
presentasi bokong harus melakukan kolaborasi karena menurut peran fungsi
dan kompetensi bidan menyebutkan bahwa dalam memberikan asuhan
kebidanan pada ibu bersalin dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama
pada kegawatan memerlukan kolaborasi. Sesuai dengan Kepmenkes
No. 1464/2010 tentang penyelenggaraan praktek bidan dalam menjalankan
praktik, berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi pelayanan
kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak dan pelayanan kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga berencana.Pelayanan kesehatan ibu meliputi
pelayanan konseling pada masa pra hamil, pelayanan antenatal pada
kehamilan normal, pelayanan persalinan normal, pelayanan ibu nifas,
pelayanan ibu menyusui dan pelayanan konseling pada masa antara dua
kehamilan (Kepmenkes, 2010).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
37
D. Informed Concent
Informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau
walinya yang berhak terhadap bidan untuk melaksanakan sesuatu tindakan
kebidanan terhadap pasien sesudah memperoleh informasi lengkap dan yang
dipahaminya mengenai tindakan itu.
Informed concent merupakan butir yang paling penting dalam
pencegahan konflik etik yang sangat besar. Walaupun demikian bukan berarti
informed concent dapat mengatasi permasalahan karena kita melihat yang
terjadi selanjutnya di luar dugaan, oleh karena itu bidan selalu dituntut untuk
berbuat yang terbaik untuk pasiennya sesuai kondisi (IBI, 2006).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
38
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis Studi Kasus
Karya tulis ilmiah ini merupakan studi kasus dengan menggunakan
metode deskriptif yaitu suatu studi kasus yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang studi keadaan secara
obyektif.Studi kasus adalah mengkaji suatu permasalahan melalui suatu yang
terdiri dari unit tunggal (Notoatmodjo, 2002).
B. Lokasi Studi Kasus
Lokasi merupakan tempat dimana pengambilan kasus dilaksanakan
(Notoatmodjo, 2002). Pada kasus ini tempat pengambilan kasus dilakukan di
RS DKT Salatiga.
C. Subyek Studi Kasus
Subyek adalah sumber utama data studi kasus, yaitu memiliki data
mengenai variabel-variabel yang diteliti (Azuar, 2005).
Subyek studi kasus ini ibu adalah Ny. S G
1
P
0
A
0
umur 26 tahun umur
kehamilan 39 minggu lebih 6 hari dengan presentasi bokong di RS DKT
Salatiga.
D. Waktu Studi Kasus
Waktu studi kasus adalah rentang waktu yang digunakan penulis
untuk mencari kasus (Notoatmodjo, 2002).Pada kasus ini waktu pelaksanaan
dilakukan pada tanggal 6 September 2012.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
39
E. Instrumen Studi Kasus
Merupakan alat untuk fasilitas yang digunakan untuk mendapatkan
data (Notoatmodjo, 2010).Pada penulisan ini menggunakan format Asuhan
Kebidanan Ibu Bersalin dengan pendekatan manajemen 7 langkah Varney dan
data perkembangan dengan SOAP.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang
bersangkutan yang melakukannya (Hasan, 2002).
Data primer diperoleh dengan cara :
a. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
Inspeksi adalah suatu proses observasi yang dilaksanakan
secara sistematik. Observasi dilaksanakan dengan menggunakan
indera penglihatan, sebagai suatu alat untuk mengumpulkan
data.Pada kasus ibu bersalin dengan presbo,inspeksi dilakukan
secara berurutan mulai dari kepala sampai kaki (Nursalam, 2007).
2) Palpasi
Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indera
peraba.Tangan dan jari-jari adalah suatu instrumen yang sensitif,
digunakan untuk mengumpulkan data contoh pemeriksaan
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
40
Leopold-I sampai Leopold-IV, VT teraba sakrum(Nursalam,
2007).
Pada kasus ibu bersalin dengan presbo pemeriksaan palpasi
dilakukan pada Leopold I Leopold IV (Hidayat, 2006).
3) Auskultasi
Auskultasi adalah pemeriksaan dengan jalan
mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh dengan
menggunakan stetoskop contoh pemeriksaan DJJ(Nursalam,
2007).
4) Perkusi
Perkusi adalah sesuatu pemeriksaan dengan jalan
mengetuk untuk membandingkan kanan / kiri pada setiap daerah
permukaan tubuh dengan tujuan menghasilkan suara.Contoh
pemeriksaan reflek patella yang berfungsi untuk mengetahui
kesensitifan saraf daerah kaki kanan / kaki kiri (Nursalam, 2007).
b. Wawancara
Wawancara yaitu suatu prosedur yang dilakukan untuk
mendapatkan keterangan secara lisan dari responden. Jadi data tersebut
diperoleh langsung dari responden(Notoatmojo, 2010).
Pelaksanaan wawancara ini dilakukan pada ibu bersalin Ny. S
G
1
P
0
A
0
dengan presentasi bokong, keluarga dan tenaga kesehatan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
41
c. Observasi
Observasi yaitu suatu prosedur yang berencana antara lain
meliputi : melihat, mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang
ada hubungannya dengan masalah yang diamati (Notoatmodjo, 2010).
Pada kasus ini observasi yang dilakukan berupa pemeriksaan umum
meliputi Keadaan Umum, Tanda-Tanda Vital, Tensi, Nadi, Suhu,
Respirasi, perdarahan, vagina toucher dan kontraksi uterus.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari pemeriksaan
atau terapi diperoleh dari keterangan keluarga, lingkungannya,
mempelajari status dan dokumentasi pasien, catatan dalam kebidanan dan
studi (Notoatmodjo, 2010). Data sekunder diperoleh dengan cara :
a. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan adalah memperoleh berbagai informasi baik
berupa teori-teori generalisasi maupun konsep yang dikembangkan
oleh berbagai ahli dari buku-kuku sumber yang ada (Notoatmodjo,
2010).Penulis menggunakan sumber buku dari tahun 2002 2010.
b. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah semua bentuk sumber informasi
yang berhubungan dengan dokumen (Notoatmodjo, 2010). Dalam
kasus ini dokumentasi dilaksanakan dengan mengumpulkan data yang
diambil dari catatan medis klien di RS DKT Salatiga.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
42
G. Alat-alat yang dibutuhkan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dengan teknik pengumpulan data
antara lain :
1. Alat dan bahan dalam wawancara
a. Format pengkajian pada ibu hamil
b. Buku tulis
c. Ballpoint, penggaris
2. Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan fisik dan observasi
a. Timbangan berat badan
b. Alat pengukur tinggi badan
c. Pita pengukur lingkar lengan atas
d. Tensimeter
e. Thermometer
f. Stetoskop
g. Mettlin
h. Jam tangan
i. Refleks hammer
3. Alat dan bahan dalam pendokumentasian
a. Status/catatan pasien, Kartu Menuju Sehat (KMS)
b. Alat tulis
4. Alat untuk pertolongan persalinan
a. kocher
b. Pinset
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
43
c. Jarum jahit
d. Benang jahit hand scoon
e. Klem
f. Kom isi betadine
g. Gunting tali pusat
h. Gunting benang
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
44
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian Tanggal 06 September Pukul : 04.00 WIB
a. Data Subjektif
1) Identitas Pasien Identitas Suami
Nama : Ny. S Nama : Tn. S
Umur : 26 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Watugimbal RT 04 RW 02, Rembes Bringin,
Salatiga
2) Keluhan Utama
Ibu mengatakan datang ke rumah sakit bersama bidan mengeluh
merasa kenceng-kenceng serta nyeri pada pinggang dan baru saja
mengeluarkan cairan ketuban saat tiba di rumah sakit.Ibu
merupakan pasien rujukan dari bidan.
3) Riwayat Menstruasi
a) Menarche : Ibu mengatakan haid pertama pada umur
12 tahun.
b) Siklus : Ibu mengatakan siklus haidnya + 28 hari.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
c) Banyaknya : Ibu mengatakan ganti pembalut 2-3 x/
hari.
d) Teratur/tidak teratur : Ibu mengatakan haidnya teratur setiap
bulan.
e) Lama : Ibu mengatakan lamanya haid 6-7 hari
f) Sifat darah : Ibu mengatakan sifat darah haidnya
encer dan berwarna merah.
g) Dismenorhoe : Ibu mengatakan tidak merasa nyeri pada
saat haid.
4) Riwayat kehamilan sekarang
a) HPHT : 30 November 2011.
b) HPL : 07 September 2012.
c) Umur kehamilan : 39 minggu lebih 6 hari.
d) Gerakan janin
Ada, aktif dan teratur.Pertama kali dirasakan pada umur
kehamilan 20 minggu. Pergerakan 24 jam 20 kali.
e) Obat-obatan
Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi obat lain kecuali obat dari
bidan.
f) Keluhan-keluhan pada
Trimeste I : Ibu mengatakan mual dan muntah di pagi hari.
Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Trimester III : Ibu mengatakan pegal-pegal dan sering BAK.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
g) ANC : 8 kali di bidan teratur
Trimester I : 2x pada usiakehamilan 2 dan 3 bulan.
Trimester II : 3x pada usiakehamilan 4, 5 dan 6 bulan.
Trimester III : 3x pada usiakehamilan 7,8 dan 9 bulan.
h) Penyuluhan yang pernah didapat
Ibu mengatakan pada trimester III pernah mendapatkan
penyuluhan tentang knee chest dan ibu mengatakan pernah
mendapat menyuluhan tentang tanda-tanda persalinan
i) Imunisasi
Ibu menatakan sudah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2
kali yaitu pada saat mau menikah TT
1
capeng dan TT
2
pada saat
usia kehamilan 2 bulan atau 8 minggu.
5) Riwayat penyakit
a) Jantung : Ibu mengatakan dadanya tidak pernah merasa
sakit dan tidak pernah keluar keringat dingin
pada telapak tangannya.
b) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri pada
pinggang bagian bawah sebelah kiri maupun
kanan.
c) Asma / TBC : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas dan
batuk yang berkepanjangan lebih dari 2 minggu.
d) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah terlihat kuning
pada ujung kuku, mata dan kulit.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
e) DM : Ibu mengatakan tidak mudah lapar, haus dan
sering BAK pada malam hari.
f) Hipertensi : Ibu mengatakan tekanan darahnya tidak pernah
tinggi sampai ibu merasa sangat pusing (lebih
dari 140/90 mmHg).
g) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang mendadak
disertai keluar busa dari mulutnya.
h) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit
yang lainnya seperti HIV/AIDS.
6) Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan status perkawinannya syah, kawin 1 kali pada umur
25 tahun dengan suami umur 27 tahun, lamanya perkawinan 1 tahun
dan belum mempunyai anak.
7) Riwayat keluarga berencana
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi jenis
apapun.
8) Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan baik dari pihak dirinya maupun dari pihak
suaminya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menurun
seperti hipertensi, DM dan jantung serta riwayat penyakit menular
seperti TBC dan hepatitis.
9) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan baik dari pihak dirinya maupun dari pihak
suaminya tidak ada yang mempunyai keturunan kembar.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
10) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No Tgl/th
Partus
Tempat
Partus
Umur
Hamil
Jenis
Partus
Penolong Anak Nifas Keadaan
anak
sekarang
Jenis BB PB Keadaan Laktasi
1 HAMIL SEKARANG
11) Pola kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
Selama hamil : Ibu mengatakan makan 3x/hari porsi sedang,
jenis nasi, sayur mayur, lauk tahu tempe dan
buah, minum 8 gelas air putih per hari
ditambah 1 gelas susu.
Selama bersalin: Ibu mengatakan sudah minum 5 gelas, jenis
air putih dan 1 gelas air teh, makan 3x sehari
porsi sedang jenis nasi, sayur, lauk pauk dan
buah. Ibu makan terakhir pukul 20.00 WIB,
jenis nasi, sayur dan lauk porsi 1 piring. Ibu
minum terakhir pukul 20.00 WIB jenis air
putih, porsi 1 gelas.
b) Personal hygiene
Selama hamil : Ibu mengatakan sehari mandi 2 kali, gosok
gigi 3 kali, ganti baju 2 kali dan keramas 2
sampai 3 kali dalam 1 minggu.
Selama bersalin: Ibu mengatakan belum mandi sejak datang ke
rumah sakit.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
c) Pola Eliminasi
Selama hamil : Ibu mengatakan BAB 1x/hari, konsistensi
lunak, warna kuning, bau khas feses dan BAK
6 8 x/hari, warna kuning jernih, bau khas
urine.
Selama bersalin: Ibu mengatakan belum BAB dan BAK.
d) Istirahat
Selama hamil : Ibu mengatakan istirahat terakhir tidur siang +
1 jam dan tidur malam 8 jam.
Selama bersalin: Ibu mengatakan belum istirahat sejak
merasakan keluar cairan dari jalan lahir.
e) Keluhan lain : Nyeri pinggang
12) Keadaan psikososial
a) Perasaan menghadapi persalinan ini
Ibu mengatakan bahagia atas kehamilannya.
b) Kehamilan ini direncanakan / tidak
Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan sebelumnya.
c) Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan anak laki-laki atau perempuan sama saja.
d) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini
Ibu mengatakan keluarga mendukung atas kehamilan ini.
e) Keluarga lain yang tinggal serumah
Ibu mengatakan hanya tinggal serumah dengan suaminya.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
f) Pantangan makan
Ibu mengatakan tidak ada pantangan makan.
g) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan
Ibu mengatakan ada acara mitoni pada kehamilan usia 7 bulan.
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum : Baik
b) Kesadaran : Composmentis
c) Tanda vital
TD : 110/70 mmHg R : 20 x/menit
N : 80 x/menit S : 37
o
C
d) Berat badan sekarang : 75 kg
e) Berat badan sebelum hamil : 65 kg
f) Tinggi badan : 150 cm
g) Lingkar lengan atas : 26 cm
2) Pemeriksaan sistematis
a) Kepala dan muka
(1) Rambut : Bersih, tidak rontok, tidak berketombe.
(2) Muka : Bersih, tidak ada cloasma.
(3) Mata
Oedema : Tidak ada.
Conjungtiva : Merah agak muda.
Sklera : Putih.
(4) Hidung : Bersih, tidak ada benjolan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
(5) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen.
(6) Mulut/gigi/gusi : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada
caries, dan gusi tidak berdarah
b) Leher
(1) Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran.
(2) Tumor : Tidak ada benjolan.
(3) Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
c) Dada dan axilla
(1) Dada : Normal.
(2) Mammae
Mebesar : Normal.
Tumor : Tidak teraba benjolan.
Simetris : Simetris kanan dan kiri.
Areola : Bersih, hiperpigmentasi.
Puting susu : Menonjol.
Kolostrum : Sudah keluar sedikit.
(3) Axilla
Benjolan : Tidak ada benjolan.
Nyeri : Tidak ada nyeri.
d) Abdomen
(1) Pembesaran perut : Membesar normal sesuai umur
kehamilan.
(2) Bentuk perut : Memanjang.
(3) Linea alba/nigra : Linea nigra.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
(4) Strie albican/livide : Strie livide.
(5) Kelainan : Tidak ada kelainan.
(6) Pergerakan anak : Ada 3x tiap 15 menit.
e) Palpasi
(1) Leopold I : TFU 3 jari dibawah px, fundus teraba
bulat dan keras serta melenting;
kepala.
(2) Leopold II : Bagian kanan teraba panjang keras
seperti papan (punggung) janin dan
bagian kiri teraba bagian kecil janin
(jari-jari, tangan) janin.
(3) Leopold III : Bagian terbawah teraba lunak dan
tidak melenting ; bokong.
(4) Leopold IV : Bagian bawah masuk panggul 0/5
bagian.
(5) Kontraksi : 4 x /10 menit, intensitas kuat, durasi
50 detik.
(6) DJJ : 144 x/menit, teratur.
(7) TFU Mac Donald : 31 cm
(8) TBJ : 31 11 x 155 = 3100 gram.
f) Ekstremitas
(1) Tangan : Tangan kanan terpasang infus.
(2) Varices : Tidak ada varices.
(3) Oedema : Tidak ada.
(4) Reflek patella : Tidak dilakukan pemeriksaan.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
(5) Betis merah/lembek/keras: Betis agak lembek.
g) Genetalia eksterna
(1) Vulva vagina
Oedema : Tidak ada.
Varises : Tidak ada.
Luka : Tidak ada.
Kemerahan : Tidak ada.
Nyeri : Tidak ada.
Perineum : Tidak ada bekas jahitan.
(2) Panggul luar : Tidak dilakukan pengukuran.
h) Pemeriksaan dalam
(1) Vulva
Varices : Tidak ada kelainan.
Luka : Tidak ada luka.
Kemerehan : Tidak ada kemerahan.
Nyeri : Tidak ada nyeri tekan.
Pengeluaran pervaginam : Lendir darah.
Ketuban : Pecah warna jernih
Pembukaan : 10 cm.
Penurunan : Hodge IV
Posisi : Teraba sakrum
(2) Perineum
Bekas luka : Tidak ada bekas luka.
Lain-lain : Tidak ada.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
3) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium : Hb 12 gr%
Golongan darah : B
2. Interpretasi Data
a. Diagnosa kebidanan
Ny. S G
1
P
0
A
0
umur 26 tahun hamil 39 minggu lebih 6 hari, janin
tunggal hidup, intrauteri, letak memanjang, puka, presbo, bagian
terendah janin sudah masuk panggul 0/5 bagian, inpartu kala I fase
aktif.
Dasar :
Data Subjektif :
1) Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama.
2) Ibu mengatakan belum pernah keguguran.
3) Ibu mengatakan perutnya mules.
4) Ibu mengatakan kenceng-kenceng.
5) Ibu mengatakan mengeluarkan lendir darah.
6) Ibu mengatakan terasa nyeri pada punggung.
7) Ibu mengatakan HPHT 30-11-2011
Data Objektif
1) KU : Baik.
2) TTV : TD: 110/70 mmHg R: 20 x/mnt
N: 80 x/mnt S: 37
o
C
3) HPL : 06 September 2012
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
4) Pemeriksaan leopold
Kontraksi : 4 x /10 menit, intensitas kuat, durasi 50 detik.
Leopold I : TFU 3 jari dibawah px, fundus teraba bulat dan
keras serta melenting; kepala.
Leopold II : Bagian kanan teraba panjang keras seperti papan ;
punggung janin dan bagian kiri teraba bagian kecil
janin (jari-jari, tangan) janin.
Leopold III : Bagian bawah teraba lunak dan tidak melenting ;
bokong.
Leopold IV : Bagian bawah masuk panggul 0/5 bagian.
DJJ : 140x/mnt
5) Pemeriksaan dalam
Pembukaan : 10 cm.
Penurunan : Hodge IV
Ketuban : Pecah, warna jernih
Presentasi bokong : murni.
Posisi : Teraba sakrum
b. Masalah
Ibu mengatakan nyeri saat kontraksi
c. Kebutuhan
1) Informasi tentang kemajuan persalinan
2) Penerimaan sikap dan tingkah laku
3) Relaksasi saat ada his
4) Dukungan moril
5) Nutrisi adekuat
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
3. Diagnosa Potensial
After coming head pada janin dan perdarahan pada ibu.
4. Antisipasi
Kolaborasi dengan dr.SpOG untuk dilakukan tindakan bracht.
5. Perencanaan
Tanggal 6 September 2012 Pukul 04.10 WIB
a. Lakukan informed consent.
b. Lakukan pemasangan infus.
c. Siapkan alat partus set.
d. Anjurkan ibu posisi litotomi.
e. Tolong persalinan dengan metode bracht.
f. Beri support mental.
6. Pelaksanaan
Tanggal 6 September 2012 Pukul 04.13 WIB
a. Melakukan informed consent.
b. Melakukan pemasangan infus.
c. Menyiapkan alat partus set (1/2 kocher, pinset, jarum jahit, benang jahit
hand scoon, klem, kom isi betadine, gunting tali pusat, gunting benang),
siapkan pakaian ibu (pembalut, jarik, baju, celana dalam, BH, stagen),
pakaian bayi (gurita, baju, popok, topi, gedong).
d. Menganjurkan ibu posisi litotomi.
e. Menolong persalinan dengan metode bracht.
1) Ajarkan posisi dan cara meneran yang baik.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2) Menolong persalinan
a) Tanda-tanda persalinan kala II, dorongan kuat untuk meneran,
terlihat tekanan pada ructum dan vagina, perineum menonjol,
vulva dan anus membuka.
b) Memastikan kelengkapan peralatan, bahan, obat-obatan serta
penolong.
c) Menganjurkan ibu memilih posisi meneran yang nyaman.
d) Menganjurkan ibu meneran saat ada kontraksi.
e) Membantu melahirkan kepala, badan dan kaki bayi.
(1) Meletakkan handuk bersih di perut ibu.
(2) Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah
bokong ibu.
(3) Memakai sarung tangan DTT.
(4) Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam secara gracht
(kedua ibu jari penolong sejajar dengan paha, jari-jari yang
lain memegang daerah panggul).
(5) Jangan melakukan interperni ikut saja poros jalan lahir.
(6) Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian
dada.
(7) Lakukan hiperlodosis janin pada saat angulus skapula
interior tampak di bawah sympisis (dengan mengiktui gerak
rotasi anterior yaitu punggung janin didekatkan ke arah
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
perut ibu tanpa tarikan disesuaikan dengan lahirnya badan
bayi).
(8) Gerakan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan
kepala.
(9) Setelah bayi lahir letakkan di perut ibu, bungkus bayi
dengan handuk hangat bersihkan jalan nafas, potong tali
pusat, bungkus dengan kasa steril.
f. Memberi support mental.
7. Evaluasi
Tanggal 6 September 2012 Pukul 04.30 WIB
a. KU : Baik.
Kesadaran : Composmentis.
TTV : TD: 110/70 mmHg R: 20 x/mnt
N: 80 x/mnt S: 37
o
C
b. Partus set siap digunakan.
c. Posisi ibu sudah litotomi.
d. Persalinan ditolong dengan metode bracht dan dilakukan episiotomi.
e. Informed consent sudah dilakukan.
f. Bayi lahir spontan pukul 04.30 WIB, menangis kuat, gerak aktif,
bernafas spontan, LD = 32 cm, LK = 33 cm,PB = 50 cm, BB = 3100
gram, apgar score= 7,8,9; anus (+).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DATA PERKEMBANGAN I
Tanggal 6 September 2012 Pukul 04.30 WIB
Subjektif :
1. Ibu mengatakan lega atas kelahiran anaknya.
2. Ibu mengatakan perutnya terasa mules.
Objektif :
1. Darah menyembur singkat.
2. Tali pusat semakin memanjang.
3. Uterus globuler (bulat).
4. Kontraksi 3x per 10 menit, selama 40 detik.
5. TFU setinggi tali pusat, plasenta belum lahir.
Assesment :
Ny. S G
1
P
0
A
0
usia 26 tahun dalam persalinan kala II dengan presentasi bokong.
Planning: Tanggal 6 September 2012 Pukul 04.40 WIB
1. Memastikan janin tunggal/ganda.
2. Memberitahu ibu akan disuntik oksitosin 10 unit IM di paha atas bagian
luar pukul 04.35 WIB.
3. Melakukan penegangan tali pusat terkendali.
4. Melahirkan plasenta ketika ada tanda-tanda pelepasan plasenta.
a. Penatalaksanaan aktif persalinan kala III, pindah klem 5 10 cm dari
vulva lalu letakkan tangan kiri, dorong uterus ke belakang atas (dorso
kranial) dan tangan kanan memegang tali pusat ke arah bawah.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
b. Mengeluarkan plasenta.
3) Melakukan penegangan tali pusat terkendali dan dorongan dorso
kranial hingga plasenta terlepas.
4) Saat plasenta terlepas dan muncul 2/3 bagian, lahirkan plasenta
dengan kedua tangan dengan cara memutar searah jarum jam, putar
hingga selaput ketuban terpilin dan lahir, memeriksa kelengkapan
plasenta mulai dari kotiledon, diameter dan panjang tali pusat
kemudian tempatkan plasenta pada wadah yang telah tersedia.
5. Mengajari ibu untuk memasase fundus uteri.
6. Mengobservasi jalan lahir (laserai jalan lahir).
7. Mengobservasi pedarahan kala III.
Evaluasi Tanggal 6 September 2012 Pukul 04.55 WIB
1. Janin tunggal.
2. Telah dilakukan injeksi oksitosin 10 IU di paha atas bagian luar.
3. Telah lahir plasenta secara spontan pukul 06.20 WIB, ukuran 500 gram,
panjang tali pusat 50 cm, insersi tali pusat sentralis dan kotiledon
jumlah 20.
4. TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi 3x/10 menit selama 30 detik.
5. Laserasi derajat III, sudah dilakukan penjepitan
6. Hasil observasi perdarahan kala III 100 cc.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
DATA PERKEMBANGAN II
Tanggal 6 September 2012 Pukul 04.35 WIB
Subjektif :
1. Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules.
2. Ibu mengatakan badannya masih lemas.
Objektif :
1. KU : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. TTV : TD: 110/70 mmHg R: 20 x/mnt
N: 80 x/mnt S: 37
o
C
4. TFU : 2 jari di bawah pusat.
5. Perineum : ruptur derajat III, telah dilakukan jahitan episiotomi
6. Kontraksi uterus : 3x/10 menit selama 30 detik.
7. Lochea : Rubra.
8. Perdarahan : 100 cc
Assesment :
Ny. S P
1
A
0
usia26 tahun dalam persalinan kala IV dengan presentasi bokong.
Planning Tanggal 6 September 2012 Pukul 04.40 WIB
1. Mengobservasi KU.
2. Mengobservasi kontraksi, perdarahan, TFU setiap 15 menit pada 1 jam
pertama dan 30 menit pada 1 jam kedua.
3. Mengobservasi TTV setiap 1 jam sekali.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
4. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini.
5. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum.
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri.
Evaluasi Tanggal 6 September 2012 Pukul 05.05 WIB
1. KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD: 120/80 mmHg R: 22 x/mnt
N: 82 x/mnt S: 36,5
o
C
2. Ibu sudah bisa mobilisasi dini seperti miring kanan, miring kiri, duduk dan
berjalan.
3. Ibu sudah makan dan minum.
4. Ibu bersedia menjaga kebersihan diri.
5. Pemantauan kala IV selama 2 jam post partum terlampir di partograf.
6. Keadaan bayi baik dan sudah minum susu formula 30 ml.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
B. PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai proses asuhan
kebidanan ibu bersalin pada Ny. S G
1
P
0
A
0
dengan presentasi bokong di RS
DKT Salatiga dengan menggunakan pendekatan managemen kebidanan
menurut Varney yang terdiri dari 7 langkah, mulai dari pengkajian sampai
evaluasi dengan ada tidaknya kesenjangan antara teori dan praktek yang
penulis alami dilapangan.
1. Pengkajian
Langkah ini dimulai dengan pengumpulan data dasar dan diakhiri
dengan evaluasi. Ketujuh langkah ini mewakili seluruh lingkup kerja yang
tidak dapat diaplikasikan dalam seluruh situasi. Tiap langkah dapat
dipecah-pecah ke dalam tugas-tugas tertentu dan hal ini bervariasi
tergantung pada kondisi pasien (Varney, 2004).
Data subjektif didapatkan keluhan utama yaitu untuk mengetahui
keluhan yang dirasakan pasien waktu masuk (Estiwidani, 2008).Keluhan
yang dirasakan yaitu merasa kenceng-kenceng dan keinginan untuk
mengejan (Saifuddin, 2006).Data objektif adalah data yang dapat
diobservasi dan diukur (Estiwidani, 2008), meliputi pemeriksaan umum
(tekanan darah, suhu, nadi, respirasi, BB, TB, LLA), pemeriksaan
sistematis (Wiknjosastro, 2002).
Pada kasus didapatkan data subjektif dengan keluhan utama yaitu
Ibu datang ke rumah sakit bersama bidan mengeluh merasa kenceng-
kenceng dan baru saja mengeluarkan cairan ketuban saat tiba di rumah
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
sakit. Data obyektif keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tanda
vital : TD : 110/70 mmHg, nadi : 80 x/menit, respirasi : 20 x/menit, suhu :
37
o
C, kontraksi : 4 x /10 menit, intensitas kuat, durasi 50 detik, DJJ : 144
x/menit, teratur, TFU Mac Donald: 31 cm, TBJ : 3100 gram, pemeriksaan
laboratorium untuk golongan darah B dan Hb 12 gr%.
Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan
antara teori dan kasus yang ada dilahan praktek.
2. Interpretasi Data
Pada langkah kedua ini harus mampu mengidentifikasi data yang
dapat menganalisa serta merumuskan diagnosa dan masalah yang dihadapi
pasien.Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam
praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa
kebidanan (Varney, 2007).Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan
pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian (Nursalam, 2009).
Masalah yang sering muncul adalah : ibu merasa nyeri dan sesak nafas, ibu
merasa cemas menghadapi persalinannya (Wiknjosastro, 2005).
Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum
teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan
melakukan analisa data (Nursalam, 2009). Kebutuhan pada presentasi
bokong, yaitu : informasi tentang kemajuan persalinan, penerimaan sikap
dan tingkah laku, relaksasi saat ada his, dukungan moril, nutrisi yang
adekuat (Manuaba, 2008).
Pada kasus didapatkan diagnosa kebidanan Ny. S umur 26 tahun,
G
1
P
0
A
0
hamil 39 minggu lebih 6 hari, janin tunggal hidup, intrauteri,
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
presbo, puka, bokong sudah masuk panggul, inpartu kala II awal dengan
masalah nyeri saat kontraksi dan kebutuhan yang diberikan yaitu informasi
tentang kemajuan persalinan, penerimaan sikap dan tingkah laku, relaksasi
saat ada his, dukungan moril, nutrisi adekuat.
Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan
antara teori dan kasus yang ada dilahan praktek.
3. Diagnosa Potensial
Pada langkah ketiga ini bidan dituntut untuk mampu
mengantisipasi masalah potensial tidak hanya merumuskan masalah
potensial yang akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi
agar masalah atau diagnosa tidak terjadi. Sehingga langkah ini benar,
merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang rasional atau logis
(Varney, 2004).Diagnosa potensial yang terjadi adalah solusio plasenta,
lilitan tali pusat, perdarahan dan gawat janin (Wiknjosastro, 2005).
Pada kasus ibu bersalin dengan presentasi bokong diagnosa
potensial tidak ditemukan, dikarenakan adanya kesigapan dari tenaga
kesehatan dalam menangani kasus ini. Dalam langkah ini penulis tidak
menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek yang ada dilahan
praktek.
4. Tindakan Segera / Antisipasi
Langkah keempat menggambarkan sifat berkelanjutan dari
manajemen proses tidak hanya selama perawatan primer atau kunjungan
perinatal periodik, tapi selama bidan tersebut terus-menerus bersama
wanita. Data mengindikasikan situasi darurat dimana bidan harus
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
bertindak cepat untuk keselamatan ibu atau bayi (Varney, 2004).Antisipasi
yang dilakukan yaitu kolaborasi dengan dokter SpOG (Manuaba, 2008).
Pada kasus ini antisipasi belum dilakukan dikarena diagnosa
potensial belum muncul.Pada langkah ini penulis tidak menemukan
adanya kesenjangan antara teori dan praktek.
5. Rencana Tindakan
Langkah ini adalah sebuah perluasan dari mengidentifikasi masalah
dan diagnosa yang telah diantisipasi dan yang terbaru dan juga
melibatkan usaha memperoleh bagian tambahan dari data apapun yang
hilang atau pelu untuk keperluan penyusunan database (Varney, 2004).
Rencana asuhan yang akan diberikan, yaitu : beri informasi tentang
proses persalinan dan kemajuan persalinan, beri dukungan moril, siapkan
sampel darah dan beritahu keluarga untuk menyiapkan darah dengan
memberi blangko permintaan darah, observasi his dan DJJ tiap 5 menit,
ajarkan ibu tehnik relaksasi dan nafas panjang saat ada kontraksi, siapkan
partus set, obat dan alat-alat yang digunakan dalam persalinan, bimbing
ibu meneran saat pembukaan lengkap dan ada kontraksi (Notoatmodjo,
2010).
Pada kasus ini rencana asuhan yang diberikan berupa lakukan
informed consent, siapkan alat partus set, anjurkan ibu posisi litotomi,
tolong persalinan dengan metode bracht, beri support mental.
Pada langkah ini ditemukan tidak ada kesenjangan antara dan kasus
yang ada di lahan praktek.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
6. Pelaksanaan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang
telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.
Yang bidan dilaksanakan oleh semua bidan atau sebagian lagi oleh klien
atau anggota tim kesehatan lainnya (Varney, 2004). Pelaksanaan
dikerjakan sesuai dengan rencana asuhan yang telah dibuat. Pada langkah
ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek.
7. Evaluasi
Rencana dianggap efektif jika hal di atas terlaksana dan tidak
efektif jika hal di atas tidak terlaksana. Menerima manajemen proses
sebagai sesuatu yang terus berlanjut, maka perlu untuk mendaur ulang tiap
perawatan yang tidak efektif melalui manajemen proses untuk
mengidentifikasi mengapa hal tersebut tidak efektif dan untuk
menyesuaikan rencana perawatan berikutnya (Varney, 2004). Evaluasi
pada kasus ini yaitu : ibu dan keluarga mengerti tentang proses persalinan
dan bersedia persalinan per vaginam, ibu merasa lebih tenang, darah telah
tersedia, tidak ada kelainan, dinding vagina licin, portio tidak teraba,
pembukaan lengkap, presbo, bokong sudah turun di hodge III - IV.
Pada kasus ini didapatkan evaluasi yaitu KU baik, kesadaran
composmentis, TTV: TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/mnt, S: 37
o
C
,
R: 20
x/mnt, partus set siap digunakan, posisi ibu sudah litotomi, persalinan
ditolong dengan metode bracht, informed consent sudah dilakukan, ibu
bersedia makan dan minum untuk kekuatan mengejan, ibu sudah memilih
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
posisi yang digunakan dan sudah mengetahui cara meneran yang baik,
bayi lahir selamat pukul 04.30 WIB, keadaan bayi baik dan sudah minum
susu formula 30 ml.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
69
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan apa yang penulis dapatkan dalam studi kasus dan
pembahasan pada asuhan kebidanan ibu bersalin pada Ny. S dengan presentasi
bokong di RS DKT Salatiga maka penulis mengambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pengkajian
Pada pengkajian didapatkan data subjektif dengan keluhan utama
yaitu ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng, ingin mengedan seperti
ingin BAB, perut terasa mulas semakin kuat dan sering. Data objektif
keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tanda vital : TD : 110/70
mmHg, nadi : 80 x/menit, respirasi : 20 x/menit, suhu : 37
o
C, kontraksi :
4x/10 menit, intensitas kuat, durasi 50 detik, DJJ : 144 x/menit, teratur,
TFU Mac Donald : 31 cm, TBJ : 3100 gram.
2. Interpretasi Data
Didapatkan diagnosa kebidanan Ny. S umur 26 tahun, G
1
P
0
A
0
hamil
39 minggu, janin tunggal hidup, intrauteri, presbo, puka, bokong sudah
masuk panggul, inpartu kala II awal dengan masalah nyeri saat kontraksi
dan kebutuhan yang diberikan yaitu informasi tentang kemajuan persalinan,
penerimaan sikap dan tingkah laku, relaksasi saat ada his, dukungan moril,
nutrisi adekuat.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
3. Diagnosa Potensial
Pada kasus ibu bersalin dengan presentasi bokong diagnosa
potensial tidak ditemukan, dikarenakan adanya kesigapan dari tenaga
kesehatan dalam menangani kasus ini.
4. Tindakan Segera / Antisipasi
Pada kasus ini antisipasi yang dilakukan kolaborasi dengan dokter
SpOG untuk dilakukan tindakan bracht.
5. Rencanan Tindakan
Rencana asuhan yang diberikan berupa lakukan informed consent,
siapkan alat partus set, anjurkan ibu posisi litotomi, tolong persalinan
dengan metode bracht, beri support mental.
6. Pelaksanaan
Pada langkah pelaksanaan ini dilakukan sesuai dengan rencana
yang telah dibuat.
7. Evaluasi
Pada kasus ini didapatkan evaluasi yaitu KU baik, kesadaran
composmentis, TTV: TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/mnt, S: 37
o
C
,
R: 20
x/menit, partus set siap digunakan, posisi ibu sudah litotomi, persalinan
ditolong dengan metode bracht, informed consent sudah dilakukan, ibu
bersedia makan dan minum untuk kekuatan mengejan, ibu sudah memilih
posisi yang digunakan dan sudah mengetahui cara meneran yang baik,
bayi lahir selamat pukul 04.30 WIB, keadaan bayi baik dan sudah minum
susu formula 30 ml.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
8. Dalam penatalaksanaan asuhan kebidanan persalinan pada ibu bersalin
Ny. S G
1
P
0
A
0
dengan presentasi bokong tidak ada kesenjangan.
9. Alternatif pemecahan masalah pada kasus ini yaitu kolaborasi dengan
dr.SpOG untuk dilakukan tindakan bracht.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis akan menyampaikan
saran yang mungkin bermanfaat yaitu :
1. Bagi Penulis
Diharapkan bagi penulis agar dapat meningkatkan pengetahuan dan
pengalaman nyata dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
dengan presentasi bokong.
2. Bagi Profesi
Diharapkan bidan lebih mampu mengkaji masalah yang timbul,
melakukan antisipasi atau tindakan segera dan merencanakan asuhan
kebidanan pada ibu bersalin dengan presentasi bokong.
3. Bagi Instansi Rumah Sakit
Agar lebih meningkatkan pelayanan pada masyarakat dengan kasus
persalinan patologis, baik dari segi sarana prasarana maupun tenaga
kesehatan yang ada di Rumah Sakit.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
4. Bagi Institusi Pendidikan
Agar lebih meningkatkan mutu pendidikan dalam proses pembelajaran
baik teori maupun praktek. Agar mahasiswa dapat meningkatkan
pengetahuan dan wawasan tentang teori-teori persalinan patologis.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Anda mungkin juga menyukai