Anda di halaman 1dari 2

Penyakit jantung bawaan alias PJB merupakan salah satu kelainan yang menyertai

anak-anak yang terserang infeksi TORCH dari ibunya saat masih dalam kandungan.
amun tak banyak !rang tua yang tahu gejalanya.
"pesialis jantung dari R"#P $r "ardjit!% dr !!rmant!% "p&'() menjelaskan
sebenarnya kelainan jantung bawaan bisa terjadi karena berbagai fakt!r risik!%
seperti k!ndisi genetik% turunan keluarga% serangan *irus seperti TORCH% maupun
akibat p!la hidup !rang tua misal diabetes yang diidap ibu% atau !bat-!batan%
alk!h!l dan r!k!k yang dik!nsumsi !rang tua.
+,ang mengkhawatirkan di "ardjit! dalam empat bulan terakhir ditemukan ada -.
kasus Rubella syndr!me dengan PJB. /ni riset yang dilakukan dr Herini '$r dr
0li1abeth Herini "p&'() kurun akhir 23-4-awal 23-5. "etahu saya hanya satu kasus
rubella yang tidak 'disertai) PJB%+ papar dr !!rmant! dalam dalam "eminar "ehari
6,uk (enali Ciri-7iri 8angguan TORCH pada &nak6 di R" &kademik #89 ,!gyakarta
dan ditulis Rabu '2:5:23-5). "eminar ini terselenggara berkat kerjasama R"
&kademik #89 dengan k!munitas Rumah Ramah Rubella.
Hal ini berarti penyebaran infeksi TORCH tak lagi dapat diremehkan% utamanya bagi
para ibu hamil di ,!gyakarta. "eperti yang dijelaskan Pr!f dr "unartini Hapsara%
"p&'()% Ph.$. sebelumnya% bayi pengidap TORCH biasanya tidak memperlihatkan
gejala tertentu% begitu juga dengan ibunya. Biasanya baru ketahuan setelah si anak
lahir atau tumbuh sedikit dewasa% kendati !rang tua belum tentu tahu gejalanya.
dr !!rmant! menambahkan kelainan jantung bawaan% terutama akibat TORCH
sangat beragam% itu pun dibagi menjadi dua jenis; yang tidak biru 'n!n sian!sis)
seperti <"$ '<entri7ular "eptal $efe7t)% &"$ '&trial "eptal $efe7t)% pulm!nal
sten!sis dan a!rta sten!sis atau penyempitan jantung% dan Patent= dan biru
'sian!sis) seperti TO> 'Tetral!gy !f >all!t) dan Transp!siti!n !f 8reat &rteries 'T8&).
+amun yang paling sering ditemukan pada pasien rubella adalah P$&% di mana tiap
mem!mpa darah b!7!r sehingga darah yang ke paru-paru jadi lebih banyak. /tulah
sebabnya bayi dengan PJB biasanya gampang 7apek atau napasnya terengah-
engah%+ jelas spesialis dan k!nsultan jantung anak tersebut.
Hanya saja karena umumnya bayi dengan PJB tidak ada gejalanya atau
asimt!matis% dr !!rmant! meminta agar bayi-bayi yang memperlihatkan tanda-
tanda seperti ini harus diperhatikan lebih lanjut
Jantung merupakan organ vital yang memegang peran penting pada kehidupan setiap insan,
termasuk bayi dan anak yang sedang mengalami tumbuh kembang. Struktur dan fungsi jantung
yang normal sangat dibutuhkan untuk mempertahankan peredaran darah yang stabil guna
mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh seorang anak. Sayangnya, 7 hingga 8 bayi per
1000 kelahiran hidup dilahirkan dengan penyakit jantung baaan !"J#$. %elatif tingginya angka
kejadian "J# menyebabkan kelainan ini merupakan kelainan baaan tersering di antara
kelainan&kelainan baaan jenis lain, seperti kelainan baaan saluran cerna, paru, ginjal, anggota
gerak, dsb.
'nak dengan "J# memiliki kelainan struktur jantung yang dapat berupa lubang atau defek pada
sekat ruang&ruang jantung, penyempitan atau sumbatan katup atau pembuluh darah yang berasal
atau bermuara ke jantung, ataupun abnormalitas konfigurasi jantung serta pembuluh darah.
(elainan struktur tersebut dapat bersifat tunggal ataupun berkombinasi sehingga menimbulkan
"J# kompleks. (endati terdapat ratusan bahkan ribuan tipe kelainan, secara garis besar "J#
dapat dikelompokkan menjadi dua tipe. )ipe pertama disebut dengan "J# biru !sianotik$, yaitu
jenis "J# yang menyebabkan arna kebiruan !sianosis$ pada kulit dan selaput lender terutama di
daerah lidah*bibir dan ujung&ujung anggota gerak akibat kurangnya kadar oksigen di dalam
darah. )ipe yang kedua disebut dengan "J# non&sianotik, yaitu "J# yang tidak menimbulkan
arna kebiruan pada anak. "J# non&sianotik umumnya menimbulkan gejala gagal jantung yang
ditandai dengan sesak yang memberat saat menetek*beraktivitas, bengkak pada ajah, anggota
gerak, serta perut, dan gangguan pertumbuhan yang menyebabkan kekurangan gi+i.
)ergantung pada jenis dan kompleksitas kelainan, gejala dan tanda "J# dapat dikenali sejak lahir
atau sebaliknya hanya menimbulkan gejala minimal, seperti berat badan sulit naik atau infeksi
saluran napas berulang sehingga tidak terdeteksi hingga deasa. ,okter biasanya mencurigai
adanya "J# bila mendeteksi adanya tanda*gejala gagal jantung, kebiruan, ataupun mendengar
kelainan bunyi atau bising jantung. -asalahnya, sering kali "J# tidak memberikan gejala*tanda
yang khas saat bayi baru lahir mengingat sirkulasi darah dan sistem pernapasan masih
mengalami transisi dari masa janin ke periode pascalahir. .ntuk itu, perlu pemantauan yang
cermat untuk mendeteksi adanya "J#. ,eteksi dan identifikasi "J# sangat penting mengingat
timing yang tepat untuk tindakan pengobatan berbeda&beda menurut jenis dan berat&ringannya
kelainan. )erdapat "J# yang memerlukan tindakan operasi*intervensi kateter segera setelah lahir,
tetapi sebaliknya terdapat tipe kelainan yang hanya memerlukan pemantauan hingga anak
tumbuh deasa. Saat ini hampir semua tipe "J# dapat dikoreksi, baik melalui tindakan operasi
ataupun intervensi kateter !non&bedah$.
Sejauh ini, penyebab "J# belum diketahui secara pasti, tetapi berdasarkan penelitian, diduga
bersifat multifaktorial, yaitu melibatkan kerentanan genetik !baaan$ dan faktor lingkungan.
"aparan rokok saat kehamilan !baik ibu perokok aktif maupun pasif$, konsumsi obat&obatan
tertentu, infeksi pada kehamilan, diabetes melitus, dan sindrom atau kelainan genetik tertentu,
seperti sindrom ,on, dilaporkan meningkatkan risiko kelainan jantung baaan pada bayi. /ang
penting diperhatikan adalah pembentukan jantung terjadi di masa aal kehamilan dan hampir
selesai pada 0 minggu setelah pembuahan, yaitu saat 1bu sering kali baru menyadari
kehamilannya. .ntuk itu, penting bagi setiap 1bu untuk menjaga kesehatan dan asupan nutrisi
saat mempersiapkan dan selama periode kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai