Anda di halaman 1dari 26

Sindroma Dispepsia

Septiana abdurachim 12.106


Definisi
suatu sindroma/kumpulan dari beberapa
gejala/keluhan, berupa:
Nyeri di daerah ulu hati (epigastrium)
Rasa panas di epigastrium
Rasa tidak nyaman (discomfort) di epigastrium
Kembung
Mual muntah
Rasa cepat kenyang/perut rasa cepat penuh/begah
Sendawa
Etiologi
1. Akibat penyakit/gangguan dalam lumen saluran cerna atas,
seperti penyakit:
Tukak gaster (ulkus lambung)
Ulkus duodenum
Inflamasi : gastritis/duodenitis
Tumor gaster
Gastropati karena :
NSAID/OAINS

2. Penyakit2 hati, pankreas, dan bilier, spt: hepatitis, pankreatitis,
kolesistitis dll

3. Penyakit sistemik, spt :
DM, GGK, hamil, PJK, CHF

4. Ggn fungsional Non Organik (dispepsia fungsional) =
dispepsia non ulkus
- 30% dari kasus dispepsia
- tanpa kelainan/ggn organik/struktural


Epidemiologi
15 30% dari populasi umum pernah mengalami
dispepsia
Dijumpai 30% dari pasien dokter praktek umum
60% dari semua pasien di klinik gastroenterologi
20-30% dikeluhkan secara umumnya
Faktor Risiko :
- Rokok
- Alkohol
- Jenis Kelamin

Patogenesis
Faktor hipersekresi asam lambung mukosa
hipersensitif thd asam
Faktor infeksi Helicobacter pylori
Dismotilitas hipomotilitas antrum & ggn koord
antroduodenal perlambatan pengosongan lambung

Ambang rangsang nyeri rendah shg distensi gaster
ringan timbul nyeri

Disfungsi otonom ggn Vagal (neuropati vagal)
gagal relaxasi proximal lambung saat makanan
masuk cepat kenyang/penuh


Klasifikasi
Dyspepsia
Organik
Dyspesia
Fungsional
Dispesia yang disebabkan
karna adanya kelainan
organik
Dispepsia yang tidak
mempunyai kelainan organik
tapi mempunyai kelainan
fungsional dari sal.Cerna
Diagnosis
Anamnesis : gambaran, karakteristik dan
lokasi keluhan
Pemeriksaan fisik abdomen:
Nyeri tekan/lepas, organomegali,massa tumor
Labor:
jml lekosit (infeksi)
Serologi (helicobacter pylori)
Marker tumor (keganasan sal.cerna) : CEA, CA 19-
9, AFP


Endoskopi (esofagoduodenoskopi),
diindikasikan bila:
Dispepsia + Alarm symptoms :
Petunjuk awal akan kemungkinan adanya
kelainan organik: BB, anemia, muntah2
hebat, dugaan obstruksi,
hematemesis,melena, keluhan berulang,
umur > 45 th.
Endoskopi dpt mengidentifikasi kelainan
organik pada lumen sal.cerna, biopsi dan
pengambilan spesimen untuk biakan
kuman H. pylori

USG : batu empedu, kolesistitis,
sirosis hati, hepatoma dsb

Radiologi (Barium meal) :
Dapat mengidentifikasi
kelainan mukosa

Dispepsia Organik
Golongan Dispepsia Organik
D.Tukak :
-Keluhan: rasa nyeri di
ulu hati
-Berkurang/bertambah
rasa nyeri dengan
makanan
-Sering bangun pada
malam hari
D. Non Tukak
- Keluhan mirip dgn D.
Tukak
- Ditemukan pada
Gastritis duodenitis
- Pada Endoskopi tdk
ditemukan tanda-tanda
Tukak
Dispepsia krn obat-
obatan
- Biasanya disebabkan
karna obat gol
OAINS,antibiotik
oral,alkohol,digitalis.
Refluks
Gastroesofageal
- Rasa panas didada dan
regurgitasi asam
terutama setelah makan.

Penyakit sal. Empedu
- Rasa nyeri dimulai dari
perut kanan atas/ di ulu
hati yang menjalar ke
punggung dengan bahu
kanan.
Karsinoma
- Terdapat keluhan rasa
nyeri diperut,keluhan
bertambah berkaitan
dengan makan ,
anoreksia, bb menurun.
Pankreastitis
- Rasa nyeri timbul
mendadak menjalar
ke punggung.
- Perut kerasa makin
tegang dan
kembung
Dispepsia pada
gangguan
Metabolisme
-keluhan : nyeri
perut,nausea,anoreksi
a,sering flatus dan
kembung.
- Ciri Khas : diare
Profus berlendir
Gangguan
Metabolisme
- DM
Hipertiroid
Penyakit lain
- Jantung iskemik
- Infark Miokard
Dispepsia Fungsional
Konsensus ROMA II th 2000,
adalah :
Berlangsung minimal 12 minggu (tak
hrs berurutan) di dlm 12 bulan
1. dispepsia persisten a/ rekuren (nyeri a/
tak nyaman yg berpusat di upper
abdomen
2. Tak ada kelainan organik (endoskopik)
3. Bukan dispepsia yg berhubungan dg
IBS

Klasifikasi :
Dispepsia tipe seperti
ulkus :
Lebih dominan nyeri
Epigastrium
Dispepsia Tipe
dismotilitas :
Lebih dominan
kembung,mual,muntah,rasa
penuh, cepat kenyang
Dispepsia Tipe Non
Spesifik
- Tidak ada keluhan
dominan
Epidemiologi
Inggris dan Skandinavia :
Prevalensi : 7 41 %
Hanya 10 20 % yg berobat

Indonesia :
secara nasional data (-)

Diagnosis
Terdapat minimal 1 atau 2 gejala
Tidak ada bukti kelainan termasuk endoskopi
Terdapat gejala :
- rasa penuh setelah makan
- cepat kenyang
- nyeri epigastrium
- rasa terbakar di epigastrium

Penatalaksanaan
ANTACIDA :
penetralisir faktor asam sesaat, pe nyeri sesaat
Paling umum digunakan
Study metaanalisis manfaat (-), efektifitas =
plasebo

Penyekat H2 reseptor: pesekresi asam
lambung
Telah umum juga dikonsumsi
Study : manfaat 20% diatas plasebo
Efektif utk mengurangi sekresi as.lambung pada
malam hari
Generik : cimetidin, ranitidin, famotidin

Penghambat pompa proton / proton
pump inhibitor (PPI) menghambat
produksi asam lambung :
Paling efektif dan superior dlm
menghambat produksi asam lambung
omeprazol, lansoprazol, pantoprazol,
rabeprazol, esomeprazol
mahal

Prokinetik (anti mual-muntah):
dimenhidrinat, metoklopramid,
domperidon, cisapride,
ondansetron
Antagonis reseptor dopamin2 dan
reseptor serotonin
Utk merangsang kontraksi dari
sal.makan dan mempercepat
pengosongan lambung
Sitoprotektor :
sukralfat, teprenon, rebamipid
Mucopromotor
me prostaglandin
me aliran darah mukosa

Antibiotik:
bila terbukti terlibatnya H.pylori (+)
Amoxicillin, claritromisin, tetrasiklin,
metronidazol, bismuth

Tranguilizer antianxietas,
antidepresan
Bila ada faktor psikik

Non Medikamentosa
Hindari makanan/minum sbg pencetus,
makanan merangsang spt:
Pedas
Asam
tinggi lemak
mengandung gas
Kopi
alkohol dll
Bila muntah hebat, jgn makan dulu
Makan teratur, tidak berlebihan, porsi kecil
tapi sering
Hindari stress, olah raga

Alur tatalaksana ringkas diagnosis kasus dispepsia
26
DISPEPSIA
Alarm symptoms
(anemia, BB, hematemesis, melena dsb)
Terapi empirik
Eksplorasi diagnostik :
(endoskopik, radiologi, USG dll)
Penyebab organik
teridentifikasi
Terapi definitif
Penyebab organik tidak
teridentifikasi
Dispepsia fungsional
- +
Terapi gagal

Anda mungkin juga menyukai