Anda di halaman 1dari 6

paleontologi

October 20, 2010 at 3:46 pmsukmanotes


No comments

A. Pengertian Paleontologi
Paleontologi berasal dari kata paleo yang artinya masa lampau, onto yang artinya kehidupan dan
logos yang artinya adalah ilmu. Jadi secara umum paleontologi berarti ilmu yang mempelajari
tentang masa lampau.
Paleontologi adalah ilmu yangluk hidup purba yang biasanya adalah dengan mempelajari fosil-
fosilnya. Paleontologi adalah mempelajari fosil makh untuk mempelajari jejak kehidupan dan segala
sesuatu tentang zaman purba. Secara sempit, Paleontologi dapat diartikan ilmu mengenai fosil sebab
jejak kehidupan zaman purba terekam dalam fosil.
Fosil adalah sisa kehidupan purba yang terawetkan secara alamiah dan terekam pada bahan-bahan
dari kerak bumi.sisa kehidupan tersebut dapat berupa cangkang binatang,jejak atau cetakan yang
mengalami pembentukan atau penggantian oleh mineral. Catatan fosil ( fossil record ) adalah
susunan teratur di mana fosil mengendap dalam lapisan/ strata,pada batuan sedimen yang
menandai berlalunya waktu geologis.Semakin atas letak strata tempat fosil ditemukan,semakin
muda usia fosil tersebut.
Ada bermacam-macam fosil bila ditinjau dari dari kejadiannya, antara lain:
Bagian keras yang terawetkan dan menjadi fosil seperti keadaannya semula. Misalnya: tulang,gigi,
cangkang
Suatu rongga yang terbentuk karena bagian keras yang semula ada, terlarut oleh air dan akibatnya
terbentuk rongga yang bentuknya seperti semula.
Hasil pembatuan
Awetan yang terdapat dalam lapisan seperti batu amber
Jejak, lubang, tempat tinggal, kotoran
Menurut Shrock &Twenhofel (1952), Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan
masa lampau dalam skala umur geologi.
B. Konsep-Konsep Dasar Paleontologi
Taksonomi
Konsep Spesies
Filogeni
Metode Identifikas
Taksonomi
adalah pengelompokan organisme berdasarkan kesamaan ciri fisik tertentu. Dalam penyebutan
organisme sering dipergunakan istilah taksa apabila tingkatan taksonominya belum diketahui. Unit
terkecil dalam taksonomi adalah spesies, sedangkan unit tertinggi adalah kingdom. Diantara unit-
unit baku dapat ditambahkan super jika terletak di atas unit baku, contoh: super kingdom,
merupakan unit yang lebih
tinggi dari kingdom. Jika ditambahkan sub terletak di bawah unit baku, contoh: sub
filum, terdapat di bawah unit filum.
Spesifikasi Nama
Deskriptif, Pemberian nama di dasarkan pada ciri fisik, dapat berupa:
Bentuk tubuh:Turritella angulata, memperlihatkan bentuk tubuh turreted (meninggi) dan menyudut
pada kamarnya.
Struktur: Tubipora musica, memperlihatkan struktur tubuh berpipa (tube) dan terangkai seperti alat
musik (musica).
Geografis:Pemberian nama yang didasarkan pada lokasi dimana fosil tersebut pertama kali
diketemukan. Contoh:Fussulina sumatrensis, Fussulina yang diketemukan di sumatera.
Personal:Mencantumkan nama penemunya. Contoh:Discoatermartinii, Martini adalah penemu fosil
tersebut
Filogeni
Filogeni adalah ilmu yang mempelajari hubungan kekerabatan suatu organisme dengan organisme
lainnya. Hubungan tersebut ditentukan berdasarkan morfologi hingga DNA. Filogeni sangat
diperlukan dalam mempelajari proses evolusi dan penyusunan taksonomi. Evolusi sendiri dapat
diartikan sebagai perubahan yang berangsur-angsur dari suatuorganisme menuju kepada kesesuaian
dengan waktu dan tempat. Jadi evolusi sendiri merupakan proses adaptasi dari suatu organisme
terhadap lingkungannya
Metode Penyusunan Filogeni
1.Fenetik,Metode penyusunan filogeni dengan pendekatan analisa numerik. Pendekatan tersebut
meliputi penghitungan Indeks ketidaksamaan, Indeks keanekaragaman, Analisa pola dan berbagai
indeks yang lain. Dalam pendekatan fenetik semua subyek dan faktor yang dianalisis punya
kedudukan yang sama.
2.Kladistik, Metode ini muncul atas dasar pemikiran bahwa proses alamiah akan selalu mengambil
jalan yang paling singkat. Dalam kladistik setiap ciri fisik mempunyai tingkatan yang berbeda
Metode Identifikasi
Morfologi.Pendekatan morfologi berupa deskriptif kualitatif. Meliputi bentuk tubuh, struktur yang
biasanya berkembang, dan sebagainya.
Biometri,Pendekatan secara kuantitatif, yaitu berdasarkan ukuran tubuh dari suatu organisme
C. Ruang Lingkup Paleontologi
Secara umum paleontologi dapat digolongkan menjadi dua yaitu Paleobotani ( tumbuhan ) dan
Paleozoologi ( hewan ). Jadi ruang lingkup paleontologi ( terbagi dalam paleobotani dan
paleozoologi) antara lain:
1. Paleobotani
Paleobotani adalah ilmu yang mempelajari fosil tumbuhan. Kajian Paleobotani meliputi aspek fosil
tumbuhan, rekonstruksi taksa, dan sejarah evolusi dunia tumbuhan.
Tujuan mempelajari Paleobotani adalah:
a. Untuk rekonstruksi sejarah dunia tumbuhan. Hal ini dapat dilakukan karena fosil tumbuhan dari
suatu kolom geologis tertentu berbeda dengan yang terdapat pada kolom geologis lainnya. Dengan
demikian dapat diketahui jenis tumbuhan yang ada dari waktu ke waktu, atau dengan kata lain dapat
diketahui sejarahnya, khususnya mengenai kapan kelompok tumbuhan tersebut mulai muncul di
muka bumi, kapan perkembangan maksimalnya, dan kapan kelompok tumbuhan tersebut punah.
b. Untuk keperluan analisa pola dan suksesi vegetasi dari waktu ke waktu.
c. Untuk analisa endapan dari masa karbon ( khususnya yang mengandung sisa tumbuhan ), yang
berpotensi dalam presiksi sifat- sifat batubara. Dengan demikian dapat diketahui macam batubara
serta dari tumbuhan apa batubara tersebut berasal.
d. Untuk dapat melakukan dedukasi mengenai aspek-aspek perubahan iklim. Dengan cara ini maka
dimungkinkan untuk merekonstruksi lingkungan masa lampau beserta perubahan-perubahan yang
terjadi, dan juga untuk mempelajari hubungan antara tumbuhan dengan hewan yang menghuni
lingkungan tersebut. Salah satu perubahan iklim yang seringkali dapat diungkap dengan pendekatan
ini adalah perubahan ternperatur rata-rata.
2. Paleozoology ( hewan vertebrata dan invertebrata )
Tujuan dari mempelajari paleozoology adalah :
a. Rekonstruksi sejarah kehidupan pada masa lampau baik di bidang hewan dan perkembangan
manusia. Proses rekonstruksi kehidupan dilakukan melalui rekonstruksi fosil karena fosil ditemukan
dalam lapisan/strata geologis yang berlainan sehingga dapat diketahui perkiraan waktu munculnya
dan kehidupan makhluk yang telah memfosil tersebut.
b. Analisa pola dan suksesi suatu vegetasi dari waktu ke waktu. Kehidupan pada masa purba di mana
kondisi bumi masih belum stabil sangat memungkinkan terjadinya perubahan kondisi lingkungan
yang ekstrim sehingga mempengaruhi kehidupan spesies dan vegetasi tanaman
c. Analisa mengenai aspek aspek perubahan iklim yang terjadi. Cara ini bermanfaat untuk
merekonstruksi dampak perubahan iklim pada lingkungan, mempelajari bagaimana hubungan antara
hewan dan tumbuhan yang hidup pada lingkungan tersebut
d. Analisa kehidupan biokultural manusia sejak manusia muncul di bumi, proses evolusinya melalui
masa dan wilayah distribusinya seluas dan selama mungkin
e. Analisa proses adaptif yang dilakukan makhluk hidup terhadap perubahan kondisi lingkungan,
makhluk yang mampu beradapatasi akan terus bertahan walaupun periode waktu geologis terus
berjalan sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan punah. Proses adaptasi membuka zona
adaptif yang baru yaitu suatu kumpulan kondisi hidup dan sumber daya baru yang memberikan
banyak kesempatan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan.


D. Ilmu yang Berkaitan dengan Paleontologi
Sebagai satu cabang ilmu yang memiliki ruang lingkup kajian yang sangat luas, paleontologi tidak
dapat berdiri sendiri dan memiliki kaitan yang sangat erat dengan cabang keilmuan yang lain antara
lain adalah :
1. Zoologi dengan berbagai cabang keilmuannya seperti mammalogi dan primatologi membantu
dalam menganalisis fosil hewan yang ditemukan,sangat berkaitan dengan paleozoologi.
2. Morfologi dibutuhkan sejak proses preparasi / perbaikan fosil yang ditemukan dan rekonstruksi
fosil sampai ke tingkat individu.
3. Fisiologi dan Biokimia, ilmu ini penting untuk analisa nutrisi yang dimanfaatkan oleh manusia dan
makhluk hidup zaman purba ( paleonutrisi ), proses dan siklus reproduksi,jarak imunologis serta
identifikasi biokimiawi.
4. Arkeologi merupakan ilmu yang mempelajari kebudayaan ( manusia ) pada masa lampau melalui
kajian sistematis atas data bendawi yang ditemukan. Peninggalan arkeologis ini sering disebut
artefak yaitu alat yang dipakai manusia untuk mengeksploitasi lingkungan. Ilmu ini sangat berkaitan
dengan paleontologi karena bermanfaat untuk mempelajari kebudayaan dan mengenali alat yang
dipakai oleh manusia purba.
5. Geologi, ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang lapisan pembentuk bumi, proses
pembentukannya yang menjadi acuan penentuan umur relatif suatu fosil atau artefak peninggalan
manusia purba. Penentuan umur relatif berdasar skala waktu geologis dengan urutan sejarah yang
konsisten dan terdiri dari empat zaman yaitu Prakambrium, Paleozoikum, Mesozoikum dan
Senozoikum.
6. Radiologi, ilmu ini berguna dalam metode penentuan umur radiometrik yang dipakai untuk
menentukan umur batuan dan fosil dalam skala waktu absolut / sebenarnya. Metode ini
berdasarkan kandungan isotop suatu unsur dalam fosil yang terkumpul saat organisme masih hidup.
Berikut beberapa pengembangan dari ilmu Paleontologi:
Paleoantropologi ( ilmu manusia purba ), Ilmu yang menyelidiki evolusi manusia sejak awal sejarah
kemunculannya hingga zaman manusia logam serta variasi biologisnya dalam masa dan tempat. Hal
yang dipelajari dalam paleoantropologis antara lain sisa bagian tubuh manusia.
Paleopatologi, adalah ilmu yang menganalisa penyakit yang dideritamanusia purba sehingga
menyebabkan kematiannya.Bukti bukti terlihat pada tulang belulang dan gigi geligi
Paleofloristik, ilmu yang mempelajari kumpulan fosil tumbuhan dalam dimensi ruang dan waktu,hal
ini menggambarkan distribusi populasi tumbuhan dan migrasinya sebagai respon perubahan
lingkungan di masa lampau.
E. Tokoh Paleontologi
Perkembangan ilmu paleontologi tidak terlepas dari peranan berbagai tokoh, antara lain :
Georges Cuvier ( 1769 1832 )
Seorang ahli anatomi berkebangsaan perancis.Ia mendokumentasikan suksesi spesies fosil di lembah
paris,setiap stratum ditandai dengan suatu kelompok spesies fosil yang unik dan makin dalam/makin
tua stratum maka kehidupan flora dan faunanya makin berbeda dengan kehidupan modern.
Gerald T. Todd
Ahli paleontologi evolusionis, mengakui fakta ini dalam artikel Evolusi Paru-Paru dan Asal Usul
Ikan: Ketiga subdivisi ikan bertulang muncul pertama kali dalam catatan fosil pada saat yang kira-
kira bersamaan. Secara morfologis mereka telah sangat beragam, dan mereka memiliki tubuh yang
sangat terlindung.
Robert L. Carrol
Seorang ahli paleontologi evolusionis dengan spesialisasi di bidang paleontologi vertebrata,
mengakui bahwa reptil-reptil awal sangat berbeda dengan amfibi dan nenek moyang mereka belum
dapat ditemukan.
F. Sejarah Perkembangan Paleontologi
Paleontologi diawali dari
1. Strabo ( 58 SM 25 M ), melihat kenampakan seperti beras pada batugamping yang digunakan
untuk membangun piramid. Fosil tersebut kemudian dikenal sebagai Nummulites.
2. Abbe Giraud de Saulave (1777)
Law of Faunal Succession (Hukum Urut-urutan fauna). Jenis-jenis fosil itu berada sesuai dengan
umurnya. Fosil pada formasi terbawah tidak serupa dengan formasi yang di atasnya.
3. Chevalier de Lamarck (1774 1829)
Pencetus Hipotesa Evolusi, organisme melakukan perubahan diri untuk beradaptasi dengan
lingkungannya.
4. Baron Cuvier (1769 1832)
Penyusun sistematika Paleontologi ( Taksonomi ), Taksonomi adalah suatu cara pengelompokan dari
kehidupan tumbuhan atau binatang berdasarkan sifathubungan genetiknya.Urutan taxonomi
adalah:Kingdom,Phyllum,Subphyllum,Klas,Ordo,Genus dan Species.
5. William Smith (1769 1834)
Law of Strata Identified by Fossils ( Hukum Mengenali Lapisan Dengan FosilKemenerusan suatu
lapisan batuan dapat dikenali dari kandungan fosilnya.
6. Charles Robert Darwin (1809 1882)
Perubahan makhluk hidup disebabkan oleh adanya faktor seleksi alam.
G. Aplikasi paleontologi
1. Menentukan Umur Relatif Batuan
Kemunculan fosil dari zaman ke zaman selalu berbeda, sehingga fosil dapatdigunakan untuk
menentukan umur relatif suatu batuan sedimen. Fosil Indeks: fosil yang kemunculannya sangat
spesifik mewakili suatu zaman, contoh:Ammonit pada Trias. Syarat-syarat fosil indeks: Memiliki
penyebaran lateral yang luas, kisaran umurnya pendek dan mudah dikenali.
2. Melakukan Korelasi
Korelasi:menghubungkan dua atau lebih satuan batuan berdasarkan kesamaan umur. Biostratigrafi
adalah menyusun suatu satuan batuan berdasarkan kesamaan kandungan fosilnya. Dalam
perkembangannya satuan biostratigrafi sering identik dengan umur dari batuan itu sendiri.
3. Menentukan Lingkungan Pengendapan
Organisme dalam hidupnya dibatasi oleh suatu lingkungan, dimana organismetersebut dapat
beradaptasi. Dengan demikian fosil dapat dipergunakan untukmenentukan lingkungan
pengendapan. Syarat: fosil terendapkan pada lingkungan dimana dia hidup (bioconoese ), lingkungan
hidupnya sempit dan mudah dikenali. Lingkungan Pengendapan : Darat, meliputi gurun, sungai,
danau, dan sebagainya. Sedangkan laut, meliputi: pantai, rawa, laut dangkal (neritik) dsb.
4. Mengetahui Paleoklimatologi
Selain lingkungan hidup, organisme juga dipengaruhi oleh iklim sebagai salah satu unsur lingkungan.
Contoh: Koral biasanya hidup pada iklim tropis - sub tropis.

Anda mungkin juga menyukai