Anda di halaman 1dari 15

PERKENALAN

Biokimia 1
Atom dan molekul dalam sistem biologi
Istilah biologi molekul digunakan digunakan untuk
mengetahui molekul besar ataupun kecil yang erat
kaitannya dengan kimia dalam sistem hidup.
Memiliki nomor atom dibawah 30. lebih dari 99 %
Sebagian besar atom yang ditemukan dalam
bimolekul adalah karbon, nitrogen , oksigen, dan
hidrogen. Komponen yang kurang berlimpah, fosfor
dan belerang.
Ada beberapa ion logam yang berperan dalam fungsi
biologis seperti : Mn, Fe, Co, Cu, Zn, B, Al, V, Mo, I,
Si, Cr, Se, Ni
Suatu sel akan hidup dalam lingkungan berair,
sebagai sumber karbon dan sumber nitrogen untuk
hidup terus dan bereproduksi.
Kita dapat membatasi berbagai tingkatan ukuran
dan kekompleksan dalam dari molekul-molekul
sederhana menjadi struktur sepenuhnya suatu sel

Pada tingkat molekular, kita dapat melihat kemiripan
yang luas antara organisme yang primitif dan yang
mengalami perkembangan tinggi.
Sebagai contoh : protein, merupakan makro molekul
berbobot molekul tinggi yang ditemukan dalam semua
makhluk hidup, meskipun jumlah total dari protein yang
berbeda dalam semua sel hidup dapat berkisar dari 10
12

namun 20 asam amino, yang sama merupakan batu
pembangun primer bagi semua protein, demikian pula
semua orgasnisme memerlukan asam deoksi ribonuklat
(DNA) agar dapat menyimpan, memindahkan dan
menyalin informasi genetik baik didalam suatu organisme
maupun dari satu generasi, kegenerasi berikutnya.
Molekul sederhana-- molekul bahan
pembangunan molekul makro (polimer)
organel dan agregat supramolekular - SEL
Senyawa atu bahan penyusun :
CO2, NH3, H2O Molekul organik sederhana,
Asam amino protein
Gula sederhana - polisakarida
Mono nukleotida asam nukleat
Asam lemak lipida
Biomolekular sebagai bahan pembangun untuk molekul
mikro
satuan monomer Polimer

Asam amino protein, polisakarida,
Gula asam-asam nukuleat
Mononukleotida membran sel ( assosiasi
satuan monomer)
(terdiri dari satu basa purin
atau pirimidin satu gula 5 karbon
dan satu gugus fosfat)
Asam lemak dan fosfolipida
Asam amino : Glisin, Treonin, Alanin,

Asam amino polar
Memiliki gugus R yang tidak bermuatan
Serin , threonin, sistein, metionin, asparagin, glutamin
Bersifat hidrofilik mudah larut dalam air
Cenderung terdapat di bagian luar protein
Sistein berbeda dgn yg lain, karena ggs R terionisasi
pada pH tinggi (pH = 8.3) sehingga dapat mengalami
oksidasi dengan sistein membentuk ikatan disulfide
(-S-S-) sistin (tdk tmsk dlm a.a. standar karena
selalu tjd dari 2 buah molekul sistein dan tidak dikode
oleh DNA)

Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi bagi sistem-sistem hidup
Materi hidup adalah termodinamik tidak tetap, karena
jika tidak biosfer mungkin telah kehabisan karbon,
hidrogen, dan oksigen sejak dulu kala. Pada
kenyataannya bahwa organisme mati secara spontan,
rusak menjadi molekul-molekul organik, dan dilepaskan
kebiosfer untuk digunakan lagi.
Tanpa suatu masukan energi yang tetap dari
lingkungannya, bahan hidup tidak dapat
memepertahankan susunan-dalamnya.
Suatu sel memerlukan energi dalam bentuk dalam
bentuk usaha kimia untuk sintesa molekul protein, atau
molekul asam nukleat dari monomerik.



Penggunaan utama energi selular dan material adalah biosintesis
molekul makro seperti protein untuk mengganti energi yang telah
mengalami degradasi atau meningkat jumlahnya dalam sel.
Perputaran unsur-unsur biomolekular dalam sel berlangsung secara
terus-menerus. Molekul berumur pendek mempunyai laju putaran
tinggi. Proses metabolisme mencakup proses anabolisme dan
katabolisme.
Anabolisme : Total semua proses biosintesa yang menghasilkan
biomolekul struktural dan fungsional serta molekul makro
prekursor.reaksi anabolisme memerlukankan energi selama proses
berlangsung.
Katabolisme : total semua proses yang menyagkut degradasi
molekul organik kompleks dengan menghasilkan energi, sebagian
disimpan dalam bentuk dalam bentuk dimana sel dapat
mengguNAKANnya untuk keperluan seperti biosintesa gerak, dan
pengangkutan zat lewat membran.
Proses-proses katabolisme dikatalis dan
dikendalikan oleh enzim, yang merupakan protein
katalitik.
Enzim memiliki kemampuan untuk memberikan
peningkatann kecepatan reaksi berdasarkan suhu
fisiologis, pH, dan tekanan atmosfeer.

JALUR BERSAMA METABOLISME
x


Thanks....

Anda mungkin juga menyukai