rawan terhadap kejadian bencana baik bencana alam, non-alam, maupun bencana sosial. Guna mengurangi bencana, Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan WHO mengembangkan Program Emergency Preparedness and Response (EPR) yang selanjutnya diperbaharui menjadi Program DRR untuk sektor kesehatan..
Program DRR memiliki indikator (benchmark) yang ditetapkan oleh WHO SEARO dan 3 strategi utama untuk mencapai visi, tujuan, dan objektifnya. Ketiga strategi tersebut, antara lain, minimisasi hazards, minimisasi kerentanan, dan peningkatan kapasitas semua pihak yang terlibat Pengurangan Resiko Bencana yang berupa upaya-upaya penanggulangan krisis kesehatan 1. Tahap pra krisis kesehatan a. Membentuk 9 Pusat Penanggulangan Krisis Regional dan 2 Sub Regional yang merupakan bentuk perpanjangan tangan dari PPKK Kemenkes dalam menjangkau wilayah-wilayah rawan bencana di seluruh Indonesia b. PPKK Kemenkes berkolaborasi dengan WHO membentuk WHO Collaborating Center (WHO CC) yang merupakan wadah dalam pelaksanaan research & training di bidang penanggulangan krisis kesehatan. c. Memasukkan modul bencana ke dalam kurikulum Poltekkes Kemenkes. d. Melaksanakan kegiatan workshop terkait penanggulangan krisis kesehatan e. Workshop Foreign Medical Team untuk memperkuat jejaring kerja internasional dalam penanggulangan bencana.
Pencapaian program dan kegiatan Pengurangan Resiko Bencana Kementerian Kesehatan:
Tersusunnya kebijakan, pedoman Pengurangan Resiko Bencana bidang kesehatan. Tercapainya renstra PPKK 2010 2014 dalam peningkatan kapasitas SDM di 300 kab/kota Adanya Program kerja tahunan PPKK Regional dan Sub Regional terhadap wilayah kerjanya dalam rangka Pengurangan Resiko Bencana berupa pelatihan, simulasi, monitoring, evaluasi.
Terlaksananya advokasi, sosialisasi dan pelatihan terkait Pengurangan Resiko Bencana di lingkungan lintas program Kemenkes. Terbentuknya Tim Pembina Regional melalui SK Kapus PKK tahun 2012. Terbentuknya Pokja Penelitian dan Pokja Pelatihan WHO CC melalui SK Kapus PPKK tahun 2013.
Terbentuknya tim ahli krisis kesehatan melalui SK Menkes tahun 2014. Peran serta Kemenkes dengan lintas sektor dan lembaga internasional dalam kegiatan-kegiatan Pengurangan Resiko Bencana
Strategi Kementerian Kesehatan dalam pelaksanaan Program Pengurangan Resiko Bencana :
Memperkuat fungsi PPKK regional dan subregional. Melakukan advokasi dan sosialisasi kepada pimpinan daerah terkait pentingnya PRB bidang kesehatan untuk meminimalisir korban bila terjadi bencana. Terus melakukan upaya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan.
Menyusun pedoman fasilitas pelayanan kesehatan aman bencana. Memperkuat program PRB bidang kesehatan di lintas program Kemenkes. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam PRB bidang kesehatan. Meningkatkan koordinasi dengan pelaku PRB bidang kesehatan dari kalangan dunia usaha dan akademisi. Mempererat koordinasi klaster kesehatan dalam PRB. Monitoring dan Evaluasi