Anda di halaman 1dari 26

Nurlaila Qodriah (08121006062)

Elvarina Permata Sari (08121006056)


Vicky Andrean (08121006006)
Alinda Tania (08121006004)
Tsabit Viddini (08121006018)
Abdul Malik (081110060 )
Silvia S (081110060 )
Riskayanti Ramadhani (081110060 )
DEFINISI???
Dengan bertambahnya usia, kerapuhan pada tulang
dapat dialami oleh setiap orang. Menurut Febianus
(2008) faktor risiko yang menyebabkan
osteoporosis, diantaranya yaitu:
Wanita
Usia
Ras/Suku
Keturunan Penderita osteoporosis
Gaya Hidup Kurang Baik
Mengkonsumsi Obat
Kurus
Determinan Massa Tulang
a. Faktor genetik
b. Faktor mekanis
c. Faktor makanan dan hormon

Determinan penurunan Massa Tulang
a. Faktor genetic
b. Faktor mekanis
c. Kalsium
d. Protein
e. Estrogen
f. Rokok dan kopi
g. Alkohol




a. Osteoporosis pascamenopause terjadi karena
kurangnya hormon estrogen (hormon utama
pada wanita), yang membantu mengatur
pengangkutan kalsium kedalam tulang. Biasanya
gejala timbul pada perempuan yang berusia
antara 51-75 tahun, tetapi dapat muncul lebih
cepat atau lebih lambat.
b. Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan
akibat dari kekurangan kalsium yang
berhubungan dengan usia dan ketidak
seimbangan antara kecepatan hancurnya tulang
(osteoklas) dan pembentukan tulang baru
(osteoblast).
c. Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga
mengalami osteoporosis sekunder yang
disebakan oleh keadaan medis lain atau obat-
obatan.
d. Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan
jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak
diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan
dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi
hormon yang normal, kadar vitamin yang
normal, dan tidak memiliki penyebab yang
jelas dari rapuhnya tulang.

rasa sakit tidak menjalar
Nyeri karena gejala osteoporosis ini dapat
dirasakan lebih dari tiga bulan
perubahan fraktur pergelangan tangan, tulang
belakang atau pinggul
Ketika masuk pada tahap lanjut, penderita
osteoporosis akan mengalami :
Sakit punggung
Nyeri tulang
Fraktur
Membungkuk (kifosis)
Sakit leher (diperparah jika terjadi patah tulang
belakang).

1.Pada stadium 1
2.Pada stadium 2
3. Pada stadium 3
4.Pada stadium 4

nyeri tulang.
deformitas tulang.

Patofisiologi osteoporosis berawal dari adanya massa
puncak tulang yang rendah disertai adanya penurunan
massa tulang.

Massa puncak tulang yang rendah ini diduga berkaitan
dengan faktor genetik, sedangkan faktor yang
menyebabkan penurunan massa tulang adalah proses
penuaan, menopause, faktor lain seperi obat obatan
atau aktivitas fisik yang kurang serta faktor genetik.
Akibat massa puncak tulang yang rendah disertai
adanya penurunan massa tulang, terjadilah penurunan
densitas tulang yang merupakan faktor resiko
terjadinya fraktur.

Berdasarkan densitas massa tulang (pemeriksaan massa tulang
dengan menggunakan alat densitometri), WHO membuat
kriteria sebagai berikut :
Normal : Nilai T pada BMD > -1
Osteopenia : Nilai T pada BMD antara -1 dan -2,5
Osteoporosis : Nilai T pada BMD < -2,5
Osteoporosis Berat : Nilai T pada BMD , -2,5 dan ditemukan
fraktur

Asupan kalsium;
latihan fisik;
terapi hormon estrogen pengganti;
Selain dengan cara mencukupi kebutuhan
nutrisi harian, osteoporosis bisa dicegah
dengan tidak mengonsumsi lemak
berlebihan.
Memperbaiki gaya hidup; makanan sehat,
tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol


Konsumsi Kalsium Yang Cukup
Berhati-hati Menggunakan Obat
Batasi Konsumsi Garam
Cukupi Konsumsi Vitamin D
Aktif Berolahraga
Bantu Dengan Obat
Bifosfonat
etidronat dapat diberikan dengan dosis 400
mg/hari selama 2 minggu, dilanjutkan dengan
suplementasi kalsium 500 mg/hari selama 76
hari
Klodronat dapat diberikan dengan dosis 400
mg/hari selama 1 bulan dilanjutkan dengan
suplementasi kalsium selama 2 bulan.
Alendronat merupakan aminobisfosfonat yang
sangat poten. Untuk terapi osteoporosis, dapat
diberikan dengan dosis 10 mg/hari setiap hari
secara kontinyu, karena tidak mengganggu
mineralisasi tulang.


Bisfosfonat dapat mengurangi resorpsi tulang
oleh osteoklas dengan cara berikatan pada
permukaan tulang dan menghambat kerja
osteoklas dengan cara mengurangi produksi
proton dan enzim lisosomal dibawah
osteoklas.
Dosis : tiap hari 2ug selama 18 bulan,
ditunjang dengan asupan kalsium dan
vitamin D.
Merupakan suatu sediaan rekombinan human
parathyroidhormon (PTH) dengan mekanisme
kerja yang sama sekali berlainan dengan
bifosfonat dan raloksifen

Dosis:
-conjugated estrogens (premarin) 0,3 0,625
mg/hari
-estradiol (Estraderm) patches 25 100 ug
Efek utamanya adalah menghambat resorpsi
tulang dengan cara menghambat
pembentukan dan fungsi osteoklas.

Dosis: yang biasa dipergunakan adalah 60
mg/hari.
Mekanisme: mengadakan kompetitif inhibisi
terhadap peran estrogen pada payudara dan
khususnya uterus, selain juga bersifat agonis
estrogen pda tulang dan metabolisme lemak.
Indikasinya adalah pada pasien yang tidak
dapat menggunakan estrogen.
Dosis : 200 u/hari sebagai dosis tunggal dan
parenteral dengan dosis 50 100 IU secara
intramuskuler atau subkutan diberikan 2-3
kali/minggu.

Calcitriol dan Kalsium
Fraktur atau patah tulang
Fraktur biasanya terjadi karena riwayat jatuh
Nyeri punggung dan deformitas
Masalah berjalan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai