Anda di halaman 1dari 27

ASI dan MPASI

geulissa
1210211194
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI dari seorang ibu
kepada bayinya sampai dengan 4-6 bulan pertama
tanpa tambahan makanan apapun. Jadi hanya
diberikan ASI saja selama 4-6 bulan tanpa tambahan
seperti susu formula, madu, air putih, sari buah,
biskuit atau bubur bayi.
Siklus terbentuknya ASI

stadium 1,
Terjadi kurang lebih pada kehamilan 20 minggu. Di sini mulai terjadi
pembesaran dan penambahan alveolus serta lobulus yang nantinya
akan memproduksi ASI. Rangsangan prolaktin sudah ada namun
kerjanya masih ditekan oleh hormon kehamilan yaitu progesteron
dan estrogen, maka tidak heran ada beberapa ibu hamil menjelang
trimester 3 mulai mengeluarkan kolostrum tapi sedikit sekali. Sel-sel
penghasil ASI memang sudah mulai aktif sejak masa kehamilan
namun belum siap untuk menyusui. Urban Mama tidak perlu
khawatir akan kurangnya kolostrum untuk bayi nanti, ini kejadian
normal dan tidak perlu dipompa. Rangsangan prolaktin akan jauh
lebih besar saat bayi lahir nanti ketika hormon kehamilan yang
semula menekan, menjadi turun jumlahnya segera setelah plasenta
keluar. Prolaktin adalah hormon yang merangsang produksi ASI,
sedangkan oksitosin adalah hormon pelancar keluarnya ASI.

stadium 2,
akhir kehamilan sampai persalinan 48-72 jam. Begitu plasenta keluar, level
progesteron dan estrogen yang semula tinggi langsung turun drastis tetapi
masih tersisa sedikit di peredaran darah sehingga aktivitas penekanan
minimal terhadap kerja prolaktin masih ada. Itulah yang menjelaskan
mengapa ASI permulaan yaitu kolostrum pada 1-2 hari pertama dikatakan
belum keluar. Kalimat belum keluar perlu digarisbawahi karena
sebenarnya kolostrum sudah keluar begitu bayi mulai menyusu. Salah satu
faktor perangsang kuat 2 hormon ini yang nantinya dapat membantu
keberhasilan menyusui yaitu IMD (Inisiasi Menyusu Dini) yang segera
dilakukan begitu bayi lahir minimal 1 jam di dada ibu. Produksi kolostrum
menyesuaikan kebutuhan bayi baru lahir dan kapasitas lambung bayi baru
lahir yang masih sedikit. Lemak coklat yang ada di bayi menjadi bekal
energi untuknya sehingga sebenarnya bayi baru lahir cukup bulan yang
bugar kuat tanpa minum 72 jam. Hal penting di sini bagaimana agar
laktogenesis tahap 2 dapat berjalan lancar, yaitu dengan rawat gabung
(bayi 1 tempat tidur dengan ibu), skin-to-skin contact yang dapat
dilakukan 2-3 jam sekali, serta membantu bayi mulai menyusu ke
payudara dengan perlekatan yang baik. Setelah hari ke-3 pasca persalinan,
aktivitas penekanan dari progesteron dan estrogen sudah hilang dan
sudah saatnya prolaktin-oksitosin yang berperan penuh, sehingga biasanya
Mama mulai merasakan produksi ASI yang bertambah ditandai dengan
payudara yang sudah mulai terasa kencang.

stadium 3 (galaktopoesis),
mempertahankan produksi dan lancarnya pengeluaran ASI dari hari ke-
4 sampai ke 14, masa-masa penting dimana bayi secara alamiah
akan menyusu langsung dari payudara. Semakin sering bayi
menyusu tentunya dengan perlekatan yang baik, akan semakin
banyak pula ASI yang diproduksi dan dikeluarkan, ini yang
menjelaskan teori demand and supply. Hindari pemberian dot
karena kecenderungan bayi akan lebih nyaman menyusu dengan
dot daripada menyusu langsung ke payudara, meningkatkan risiko
terjadinya bingung puting sampai menolak menyusu.
Involusi (berkurangnya kelenjar payudara), apabila bayi tidak
menyusu dan ASI tidak dikeluarkan, mulai 40 hari setelah bayi
berhenti menyusu makan aktivitas sel-sel penghasil ASI akan
menurun.

Yang Harus diperhatikan dalam pemberian ASI

1. Susui bayi segera dalam 30 menit pertama setelah lahir
2. Berikan kolostrum
3. Hindari pemberian minuman semacam air gula, aqua dan sejenisnya
4. Susui bayi pada kedua payudara anda secara bergantian.
5. Hanya ASI yang diberikan selama 4-6 bulan
6. Berikan ASI tanpa jadwal
7. Prerhatikan cara / posisi menyusui yang benar
8. Makanan pendamping ASI diberikan pada umur 4-6 bulan secara
bertahap
9. Menyusui sampai usia 2 tahun, penyapihan dilakukan secara bertahap
10. Teruskan menyusui walau ibu / anak sakit, kecuali sakit berat atau atas
anjuran tenaga kesehatan
11. Perhatikan asupan gizi ibu menyusui
12. Kalau ibu bekerja, berikan ASI sebelum dan sesudah pulang kerja.

Tanda tanda bayi bahwa telah berada pada posisi yang
baik pada payudara, antara lain:

Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada ibu.
Mulut dan dagu bayi berdekatan dengan payudara.
Areola tidak akan tampak jelas
Bayi akan melakukan hisapan lamban dan dalam , dan
menelan ASInya.
Bayi terlihat senang dan tenang.
Ibu tidak akan merasa nyeri pada daerah payudaranya.

MANFAAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik,
terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan. ASI mengandung semua zat
gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6
bulan pertama kehidupannya.
Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi,
karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi
semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI).
Mengurangi resiko bayi terkena diare dan muntah.
Komposisi ASI ideal untuk bayi.
Mengurangi kemungkinan terkena infeksi, kemungkinan terkena sembelit.
Mengurangi kemungkinan bayi mengalami masalah kegemukan di saat
dewasanya sehingga juga mencegah penyakit diabetes dan penyakit yang
terkait kegemukan.
Komposisi ASI berbeda dengan komposisi susu formula.
MANFAAT ASI BAGI IBU

Ungkapan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya (bayinya). Hubungan batin
antara ibu dan bayi akan terjalin erat karena pada saat menyusui bayi menempel
pada tubuh ibunya. Dengan begitu maka sang bayi bisa mendengarkan dengan
jelas detak jantung ibu, serta juga bisa merasakan kehangatan sentuhan kulit ibu
dan dekapan ibu yang penuh kasih sayang. Dan itu juga merupakan salah satu
manfaat menyusui.
Mencegah perdarahan setelah proses persalinan dan kelahiran. Dengan
memberikan Inisiasi Menyusui Dini dari ibu kepada bayinya yang baru lahir maka
hal ini yaitu memberikan ASI dan menyusui segera setelah melahirkan akan dapat
mendorong terjadinya kontraksi rahim dan mencegah terjadinya perdarahan. Ini
dapat membantu mempercepat proses kembalinya rahim ke posisi semula. Itu
adalah salah satu manfaat ibu memberikan ASI bagi kesehatan dan juga
pencegahan perdarahan post partum.
Mengurangi akan resiko terkena kanker payudara dan kanker rahim. Dengan
pemberian ASI maka manfaat ibu memberikan. Diperkirakan persentase
pencegahannya mencapai 20%. Beberapa laporan dan penelitian juga
menyebutkan bahwa menyusui juga dapat membantu mengurangi resiko terkena
kanker indung telur dan kanker rahim.

Mengurangi Berat badan ibu. Manfaat ibu memberikan ASI salah satunya
adalah menurunkan berat badan. Ketika menyusui itu berarti sama dengan
membakar kalori sebesar 200 hingga 500 kalori perhari. Jumlah kalori yang
sama jika anda berenang selama beberapa jam atau naik sepeda selama
satu jam
Alat Kontrasepsi Alamiah. Walaupun ini hanya berlaku selama 4 bulan
setelah melahirkan, dan dengan catatan yang harus digaris bawahi bahwa
pemberian ASI ini harus bersifat ekslusif. Hisapan bayi pada payudara ibu
merangsang hormon prolaktin. Hormon prolaktin dapat menghambat
terjadinya pematangan sel telur sehingga menunda kesuburan
Praktis dan Ekonomis. Selain komposisinya yang sempurna, asi juga sangat
praktis dan ekonomis. Selain itu asi sangat praktis, ibu tidak perlu repot
mencuci dan merebus botol pada masa pemberian asi ekslusif, sehingga
bisa menambah waktu istirahat bagi ibu, khususnya di malam hari

Menurut Health Canada, Canadian Pediatric
Society, American Academy of Pediatrics,
IBFAN, UNICEF, WHO Global Strategies on
Infant Feeding dan sebagian besar ikatan
dokter anak di seluruh dunia
merekomendasikan pemberian ASI eksklusif
sampai dengan enam bulan.
Komposisi

ASI mengandung air sebanyak 87.5%, oleh karena
itu bayi yang mendapat cukup ASI tidak perlu lagi
mendapat tambahan air walaupun berada di
tempat yang mempunyai suhu udara panas.
Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi,
sedangkan susu formula lebih kental
dibandingkan ASI. Hal tersebut yang dapat
menyebabkan terjadinya diare pada bayi yang
mendapat susu formula.

Karbohidrat

Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai
salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat
dalam ASI hampir 2 kali lipat dibanding laktosa yang ditemukan
pada susu sapi atau susu formula. Namun demikian angka kejadian
diare yang disebabkan karena tidak dapat mencerna laktosa
(intoleransi laktosa) jarang ditemukan pada bayi yang mendapat
ASI. Hal ini disebabkan karena penyerapan laktosa ASI lebih baik
dibanding laktosa susu sapi atau susu formula. Kadar karbohidrat
dalam kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat
terutama laktosa pada ASI transisi (7-14 hari setelah melahirkan).
Sesudah melewati masa ini maka kadar karbohidrat ASI relatif
stabil.

Protein

Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan
protein yang terdapat dalam susu sapi. Protein dalam ASI dan susu
sapi terdiri dari protein whey dan Casein. Protein dalam ASI lebih
banyak terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap oleh
usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein
Casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Jumlah protein Casein
yang terdapat dalam ASI hanya 30% dibanding susu sapi yang
mengandung protein ini dalam jumlah tinggi (80%). Disamping itu,
beta laktoglobulin yaitu fraksi dari protein whey yang banyak
terdapat di protein susu sapi tidak terdapat dalam ASI. Beta
laktoglobulin ini merupakan jenis protein yang potensial
menyebabkan alergi.

Lemak

Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding dengan susu
sapi dan susu formula. Kadar lemak yang tinggi ini
dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang
cepat selama masa bayi. Terdapat beberapa perbedaan
antara profil lemak yang ditemukan dalam ASI dan susu
sapi atau susu formula. Lemak omega 3 dan omega 6 yang
berperan pada perkembangan otak bayi banyak ditemukan
dalam ASI. Disamping itu ASI juga mengandung banyak
asam lemak rantai panjang diantaranya asam
dokosaheksanoik (DHA) dan asam arakidonat (ARA) yang
berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina
mata.

Karnitin

Karnitin ini mempunyai peran membantu proses
pembentukan energi yang diperlukan untuk
mempertahankan metabolisme tubuh. ASI
mengandung kadar karnitin yang tinggi terutama
pada 3 minggu pertama menyusui, bahkan di
dalam kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi
lagi. Konsentrasi karnitin bayi yang mendapat ASI
lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat
susu formula.

Vitamin K

Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi
yang berfungsi sebagai faktor pembekuan. Kadar
vitamin K ASI hanya seperempatnya kadar dalam
susu formula. Bayi yang hanya mendapat ASI
berisiko untuk terjadi perdarahan, walapun angka
kejadian perdarahan ini kecil. Oleh karena itu
pada bayi baru lahir perlu diberikan vitamin K
yang umumnya dalam bentuk suntikan.

Vitamin D

Seperti halnya vitamin K, ASI hanya mengandung
sedikit vitamin D. Hal ini tidak perlu dikuatirkan
karena dengan menjemur bayi pada pagi hari
maka bayi akan mendapat tambahan vitamin D
yang berasal dari sinar matahari. Sehingga
pemberian ASI eksklusif ditambah dengan
membiarkan bayi terpapar pada sinar matahari
pagi akan mencegah bayi menderita penyakit
tulang karena kekurangan vitamin D.


Vitamin E

Salah satu fungsi penting vitamin E adalah untuk
ketahanan dinding sel darah merah. Kekurangan
vitamin E dapat menyebabkan terjadinya
kekurangan darah (anemia hemolitik).
Keuntungan ASI adalah kandungan vitamin E nya
tinggi terutama pada kolostrum dan ASI transisi
awal.
Vitamin A

Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A
juga berfungsi untuk mendukung pembelahan
sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. ASI
mengandung dalam jumlah tinggi tidak saja
vitamin A dan tetapi juga bahan bakunya yaitu
beta karoten. Hal ini salah satu yang
menerangkan mengapa bayi yang mendapat ASI
mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan
tubuh yang baik.

Vitamin yang larut dalam air

Hampir semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B,
asam folat, vitamin C terdapat dalam ASI. Makanan yang
dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar vitamin ini
dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI
tetapi kadar vitamin B6, B12 dan asam folat mungkin
rendah pada ibu dengan gizi kurang. Karena vitamin B6
dibutuhkan pada tahap awal perkembangan sistim syaraf
maka pada ibu yang menyusui perlu ditambahkan vitamin
ini. Sedangkan untuk vitamin B12 cukup di dapat dari
makanan sehari-hari, kecuali ibu menyusui yang vegetarian.

Mineral
Mineral utama yang terdapat di dalam ASI
adalah kalsium yang mempunyai fungsi untuk
pertumbuhan jaringan otot dan rangka,
transmisi jaringan saraf dan pembekuan
darah.
ASI adalah nutrisi terbaik dan paling lengkap. Kandungan nutrisinya yang unik menyebabkan ASI
memiliki keunggulan yang tidak akan dimiliki oleh jenis susu formula apapun. Ini beberapa di
antaranya:

Immunoglobulin A (IgA) yang banyak terdapat pada kolostrum yakni ASI berwana kekuningan
yang keluar pertama dari payudara. Zat ini melindungi bayi dari serangan infeksi. IgA melapisi
saluran cerna agar kuman tidak dapat masuk ke dalam aliran darah dan akan melindungi
bayi hingga sistem kekebalan tubuhnya berfungsi dengan baik.
Ganfliosida (GA) yang berperan dalam pembentukan memori dan fungsi otak besar serta
sebagai alat konektivitas sel otak bayi. GA sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Ketika
lahir, bayi memiliki 100 miliar sel otak yang belum terhubung dan GA diperlukan untuk
menghubungkan sel-sel otak tersebut.
Protein yang disebut protein kasein dan whey. Protein yang terdapat dalam ASI ini bersifat
lebih mudah dicerna oleh tubuh bayi, dibandingkan dengan protein yang berasal dari susu
mamalia lainnya.
Lemak ASI terdiri dari beberapa jenis namun yang paling esensial adalah asam lemak yang
merupakan komponen dari semua jaringan tubuh dan diperlukan untuk perkembangan
jaringan sel, otak, retina dan susunan saraf. ASI mengandung asam lemak tidak jenuh ganda
berantai panjang (long-chain polyunsanturated fatty acidatau LC-PUFA) yang terdiri dari DHA
(docosahexaneoic acid atau asam dokosaheksaenoat), LA ( linoleic acid atau asam linoleat),
ALA (alfa linoleic atau asam alfa linoleat) dan AA (arachidonic acid atau asam arakidonat).

Idealnya berat bayi pada usia 6 bulan adalah 2x berat lahir, dan pada usia
satu tahun adalah 3x berat lahir. Tetapi, hal ini tentu saja tergantung pula
dari tinggi badannya.

Pada usia 6-9 bulan, konsumsi susu diperlukan 2-3 kali @ 220 ml. Susu
yang Anda berikan sudah cukup, meskipun hanya 90 ml sekali minum. Jika
sebelumnya Anda memberikan lebih dari itu, sebaiknya Anda kurangi,
karena berat badannya sudah cukup baik.

Untuk menu makanan, Anda cukup membuat bubur/tim dasar (beras,
daging, dan tempe dicampur jadi satu) sekali saja, kemudian dibagi 2
untuk siang dan malam. Tambahkan sayur, juga dibagi 2. Untuk menu
makan malam sebaiknya disimpan dalam lemari pendingin.

Sesaat sebelum memberikannya pada bayi, olah bubur dasar bersama
sayur. Masukkan sayur pada saat bubur dihangatkan diatas api. Perlu Anda
ketahui, jangan terlalu lama memasak sayur, karena akan hilang zat
gizinya.

Jadwal Makan Bayi Usia 7-9 bulan
Waktu Pemberian Makan:

06:00 30 ml ASI/susu
08:00 Bubur/ tim ikan campur sayuran (bervariasi isinya)
10:00 90 ml ASI/susu
12:00 Buah (bervariasi)
14:00 Bubur susu
16:00 90 ml ASI/susu
18:00 Bubur/tim
20:00 90 ml ASI/susu
22:00 90 ml ASI/susu
24:00 90 ml ASI/susu
02:00 90 ml ASI/susu
04:00 90 ml ASI/susu

Sumber:
Buku bedah asi
http://idai.or.id/

Anda mungkin juga menyukai