MODUL : BELAJAR EFEKTIF KULIAH : PLAGIARISME REFERENCING - CITING DOSEN : dr. INDRADJID, MS. HARI/TGL : SEP 2012
I. PENDAHULUAN Perhatikan halaman awal dari buku, sering tertulis Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Kutipan ketentuan pidana pasal 72 UU No.19 TH. 2002 1.Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1(satu) bulan dan/atau denda paling banyak lima miliar rupiah. 2.Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud ayat (1) dipidana penjara paling lama lima tahun dan/atau denda paling banyak lima ratus juta rupiah.
II. PLAGIARISME Pengertian : 1. Menurut Sastroasmoro, S (2007) : Plagiarisme merupakan tindakan pencurian atau kebohongan intelektual. Pengembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan akademik memiliki nilai-nilai etik dan moral yang selayaknya mendominasi kehidupan akademik. Pelanggaran terhadap hal ini disebut academic misconduct yang dapat berupa fabrikasi, falsifikasi, plagiarisme atau praktik lain yang menyimpang dalam komunitas ilmiah. 2. Menurut Suryono, IAS (2009) Plagiarisme adalah tindakan mencuri gagasan atau hasil pemikiran dan tulisan orang lain yang digunakan dalam tulisan seakan-akan gagasan sendiri, sehingga merugikan orang lain. JENIS PLAGIARISME - Menurut Sastroasmoro, (2007) 1. Atas aspek yang dicuri Ide, isi (data penelitian) Kata, kalimat, paragraf, total 2. Atas pola plagiarisme Kata demi kata Mosaik Autoplagiarisme
Plagiarisme Ide Sering dihubungkan dengan karya tulis, misalnya laporan hasil penelitian replikatif yang secara garis besar mengulang penelitian orang lain dengan maksud untuk menambah data variabilitas subyek yang luas (ras, umur, jenis kelamin, dll). Penelitian replikatif sebenarnya peneliti meminjam ide peneliti sebelumnya, bahkan tidak jarang desain serta analisis yang digunakan sama. Pernyataan bahwa peneliti yang dilaporkan merupakan replikasi harus disebut secara eksplisit dalam laporan penelitian. Contoh Plagiarisme Gagasan: Pengulangan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya (diizinkan dalam dunia kedokteran) Melakukan penelitian pada kelompok yang berbeda dari segi: gender, umur, ras, lokasi, respons individu. Agar tidak dianggap plagiarisme: harus secara jelas menyatakan bahwa penelitian sudah dilakukan sebelumnya, dan dilakukan kembali untuk melihat hasilnya pd populasi / keadaan yang berbeda.
Plagiarisme Kata / Kalimat Mengutip secara langsung, melakukan parafrase atau penulisan gagasan orang lain tanpa mencantumkan sumbernya. Menggunakan kata-kata seorang penulis tanpa menyatakan bahwa tulisan merupakan kutipan/rujukan (gunakan tanda kutip ..). Menyampaikan versi sendiri tanpa menyatakan sumbernya...
Contoh Lain : Menyalin atau memodifikasi nas dari buku, jurnal, ensiklopedi, koran Menggunakan foto, video atau audio tanpa izin Menggunakan hasil kerja mahasiswa lain dan menyatakannya sebagai milik sendiri, dianggap plagiarisme & bisa juga dikenal sebagai kolusi. Contoh Lain : Penerjemahan literal dari bahasa lain tidak sama dengan parafrase, tapi translasi. Menggunakan esei karya sendiri yang telah pernah diserahkan pada kegiatan belajar sebetulnya/dipublikasi sebelumnya, tanpa dinyatakan, disebut autoplagiarisme. Memakai gambar, diagram, atau karya seni dari sumber lain. Membayar orang lain untuk melakukan kerja ilmiah dan mengakuinya sebagai karya sendiri.
Cara Menghindari Plagiarisme : Rangkumlah tulisan orang lain, gunakan parafrase. Cantumkan sumber gagasan, setiap kali menggunakan gagasan/tulisan karya orang lain. Bila perlu menggunakan kalimat/kata-kata asli berilah tanda kutip pada bagian2 yang disalin.
Langkah Melakukan Parafrase . 1. Baca berulang hingga mengerti sepenuhnya. 2. Tulis dengan kata-kata sendiri (parafrase) dalam kartu. 3. Tandai kata-kata dalam parafrase tsb., untuk digunakan kemudian pada tempat yang tepat dalam tulisan Anda. 4. Cocokkan tulisan pada kartu sudahkah semua informasi terpenting dari sumber sudah tertangkap pada parafrase? 5. Kalau memakai kata-kata/istilah asli, beri tanda kutip, atau bila panjang, gunakan huruf lebih kecil dan gunakan indent. 6. Catat sumber, juga halamannya pd kartu catatan.
Hal yang bukan Plagiarisme Apabila fakta sudah dianggap pengetahuan umum: Merupakan hal yang lazim, yang sudah umum Info yang sama dari sekurangnya 5 sumber. Mudah ditemukan dalam referensi umum. Info yang sudah banyak dalam buku ajar.
Sanksi Plagiarisme Sangat bervariasi tergantung derajat plagiarisme & forum ilmiah tempat plagiarisme terjadi. Berkisar dari penolakan publikasi, hambatan kenaikan peringkat jabatan sampai pemecatan. UI: (Suryono, IAS, 2009) Peringatan lisan/tertulis Penundaan kenaikan pangkat Pembatalan kenaikan pangkat Pencabutan gelar Penuntutan ke pengadilan
Fakta yang dilindungi UUHC Hasil penelitian individual, dianggap Hak Intelektual penciptanya (HakI), mis: Hak paten obat yang dapat dimintakan oleh perusahaan farmasi, misalkan untuk suatu antibiotika generasi baru. (untuk waktu terbatas) Simpulan Bila kita meminjam milik orang lain: Kata-kata Gagasan / ide Teori Pendapat Meskipun sudah melakukan parafrase & aturan pengutipan Nyatakan & tuliskan sumbernya!!!
III. REFERENCING = Sumber rujukan Merupakan daftar kepustakaan yang berisi nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku / artikel, penerbit dan bahan penerbitan lain (Jauhari, H, 2007). Daftar kepustakaan disusun menurut urutan Alphabetic : 1. Mulai nama pengarang dengan nama famili didepan misalnya Marcia Stubbs ditulis Stubbs, Marcia. 2. Urutan alphabetic nama pengarang tidak diberi nomor urut. 3. Bila nama pengarang lebih dari satu, maka cukup ditlis nama pengarang yang pertama diikuti dengan tulisan et al atau dkk (dan kawan-kawan) 4. Bila sumber itu merupakan kumpulan karangan, ditulis nama pengedit diikuti singkatan ed (editor) 5. Bila sumber itu terjemahan, ditulis nama pengarang aslinya, kemudian dibelakang judul buku ditulis nama penerjemahnya (Luxemburg et al, Pengantar Ilmu Sastra. Terjemahan Hartono, Jakarta, Gramedia 1992). 6. Bila sumber itu berupa koran, setelah judul dicantumkan nama koran, tanggal bulan tahun penerbitan, halaman. (Menyikapi RUU Terorisme, Pikiran Rakyat, 3 Januari 2005, hal 3) 7. Bila sumber itu berupa majalah, setelah judul, ditulis nama majalah, nomor penerbitan, tahun dan halaman (Ibnu Jauhari, Pembaharuan Demokrasi di Indonesia, Panji Masyarakat No. 452 tahun XXVI, Desember 1997, hal 35) 8. Bila sumber elektronik, maka penulisannya : nama pengarang, tahun penerbitan, judul, tanggal diperoleh, nama address (Aziz, Azhari 2005, Implikasi Penerapan KBK, 8 Februari 2007, http://www. Maarif-NU.or.id)
IV. CITING = KUTIPAN Adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, baik dari dalam buku atau majalah (Jauhari, H. 2007 :195) Prinsip-prinsip mengutip : 1. Tidak mengadakan perubahan 2. Jika ada kesalahan tidak membetulkannya 3. Menghilangkan bagian kutipan bisa diawal diakhir atau satu paragraf. Cara mengutip 1. Kutipan langsung - Diintegrasikan langsung dengan teks - Jarak baris dengan baris dua spasi - Diapit oleh tanda kutip - Sebelum tanda kutip didahului nama singkat pengarang, diikuti dalam kurung tahun terbit, tanda titik dua dan nomor halaman tempat pernyataan seseorang dikutip - Contoh : Menurut Rusyana (1984 : 79), Amanat merupakan endapan renungan yang disajikan kembali oleh pembaca. Endapan renungan merupakan hasil pikiran pengarang tentang hidup dan kehidupan yang dituangkan dalam bentuk karya sastra
2. Kutipan tidak langsung - Diintegrasikan langsung dengan teks. - Jarak baris dengan baris dua spasi. - Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip. - Setelah akhir kalimat, dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, tanda titik dua dan nomor halaman tempat pernyataan yang dikutip. - Contoh : Bagi orang yang beragama, intensitas religiusitas merupakan inti kualitas hidup manusia. (Mangun wijaya, 1988 : 11-15). 3. Kutipan pada catatan kaki (footnote) - Digunakan apabila kutipan tersebut panjang. - Catatan kaki adalah keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. - Jenis catatan kaki a.Penunjukkan sumber b.Catatan penjelas c.Gabungan sumber dan penjelas - Contoh : Dikutip dari Swasono, Rakyat dan Ekonomi Rakyat ( Denpasar : Dikpim LAN, Maret 2002) Untuk membuat sintesa, mahasiswa dituntun kecermatan (swasono, 2002).
REFERENSI :
Barnet, Sylvan, et al (2005), A Short guide to college writing, 2 nd ed. New York.Pearson Education Inc.
Jauhari, Heri (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Bandung, CV PUSTAKA SETIA.
Sastroasmoro, Sudigdo (2007). Berapa Catatan tentang Plagiarisme. Maj. Kedokt. Indon vol 57 NO 8, Agustus 2007.
Suryono, IAS (2009) : Plagiarisme dalam penulisan artikel Ilmiah. The Medical Journal of Indonesia, Vol. 60, 29 Oktober 2009.