TAMU
Sumber: Data Primer Diolah, 2009
92%
Perempuan
(P)
Laki-laki
48%
(L)
52%
Laki-laki (L)
90%
Tempat Lahir I
TempatTinggal II
LUAR NTT &
SULAWESI
4%
4%
8%
WURING
7%
LUARWURING
SULAWESI dan
PULAU2 KABAENA
disekitarnya
33% 18% BUTON
NTT 55%
63%
LUARKABAENA&BUTON
8% LUARNTT &SULAWESI
Berdasarkan pada hasil pengolahan Data Primer, dapat dilihat bahwa 55% penduduk lahir di
Wuring; 8% lahir di luar Wuring, namun masih termasuk dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara
Timur; sehingga apabila dianalisa lebih jauh 63% penduduk lahir dalam wilayah Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
Penduduk wilayah Wuring lainnya, berdasarkan pada hasil pengolahan Data 33% berasal dari
wilayah Pulau Sulawesi dan pulau-pulau kecil disekitarnya dan apabila dilihat lebih lanjut, 18%
penduduk dilahirkan di Kabaena, 7% lahir di Pulau Buton, 8% lahir di luar wilayah Kabaena dan
Buton namun masih termasuk kawasan pulau sulawesi (seperti Pulau Selayar, Mandar, Kendari,
Wakatobi, dll), dan 4% adalah penduduk yang dilahirkan di luar wilayah Sulawesi dan
dan di luar kawasan Nusa Tenggara Timur (biasanya berasal dari Bima, Sumbawa, Bandung, dll).
P e r b a n d in g a n U s ia
0 -5 T a h u n 6 -2 1 T a h u n Berdasarkan Diagram tersebut, dapat diketahui bahwa pada
2 2 -5 5 T a h u n > 5 5 Tah u n umumnya penduduk berusia 22-55 tahun (40%) dan usia
6-21 tahun (38%), karena perbedaan nilai presentasi tidak
terlalu jauh. Sedangkan untuk usia kategori 'balita' (di
7%
15% bawah lima tahun) terdapat 15%, dan jumlah orang tua
lanjut usia pada wilayah ini 7%.
40%
38%
S u m b e r : D a t a P r im e r D io la h , 2 0 0 9
16%
65%
Suku Bangsa Kakek Nenek Berdasarkan pada hasil penelitian, 70% memiliki kakek
nenek keturunan suku Bajo, 9% memiliki kakek nenek
4%
Bugis keturunan suku Buton, 17% memiliki kakek nenek
17% keturunan suku Bugis, dan hanya 4% yang memiliki kakek
nenek keturunan di luar suku Bajo, Bugis, dan Buton.
Buton
9%
Bajo
70%
Non B3 (di
luar Bugis,
Buton, Bajo)
Sumber: Data Primer Diolah, 2009
MataPencaharian MataPencaharian
3%
Lempara
JuraganLempara
Mata pencaharian pada lokasi ini sebagian besar adalah nelayan, baik nelayan
pancing (10%) maupun nelayan lempara (nelayan yang menggunakan alat tangkap
pukat benang nylon ukuran 6 dan 9 yang di sebut di daerah ini adalah lempara)
dengan berbagai peranan dalam kelompok tersebut (Juragan pemilik kapal (3%),
Pembakar (1%), dan ABK Lempara (20%)).
Penjual ikan (palele) juga cukup banyak terdapat di wilayah ini (6%), mengingat
belum berfungsinya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Maumere secara maksimal,
karena sistem penjualan langsung kepada pedagang tanpa melalui lelang.
Hanya 19% bekerja bukan sebagai nelayan maupun penjual ikan.
Angka 41% untuk pengelompokkan belum/tidak bekerja, bukan karena tidak mau
bekerja, tetapi lebih disebabkan masih bersekolah dan usia lanjut.
4%
Sumber: Data Primer Diolah, 2009
Keadaan Keluarga
(Merantau/Tidak) Berdasarkan keadaan pada saat ini, hanya 20% saja
yang anggota keluarganya merantau ke luar lokasi.
80% tidak merantau.
20%
Ada
Tidak
80%
Sebagian besar perantau merantau ke wilayah Dobo di kepulauan Aru (54%), wilayah
Tempat Perantauan Tujuan Dobo terkenal sebagai wilayah pesisir dengan mata pencaharian sebagai nelayan
penangkap hiu dan tenggiri. Wilayah ini merupakan wilayah favorit untuk mencari
pendapatan yang lebih baik daripada hanya menjadi seorang ABK Lempara.
Pasir Telu Hanya 7% ke wilayah pasir telu, wilayah ini terletak di sebelah utara Maumere, terkenal
8% 7% dengan ikan-ikan karang sebagai komoditas perikanan tangkap dengan nilai ekonomis
Kabaena
tinggi. Hanya saja penangkapan dilakukan dengan cara melakukan pemboman ikan,
15%
Larantuka karena hanya dengan modal rendah bisa mendapatkan hasil maksimal. Cara pembuatan
8% tidak perlu harus dilatih secara khusus, karena sudah diajarkan secara turun-temurun
Jawa
54% dari orang-orang tua mereka. Daerah ini terkenal sebagai daerah pemboman ikan
Dobo karang.
8%
Pulau Sumba 15% merantau ke kabaena, sebenarnya tidak berarti merantau, karena sebenarnya
kakek, nenek, dan kaum kerabat penduduk wilayah ini berasal dari wilayah kabaena ini.
Sumber: Data Primer Diolah, 2009 8% ke Larantuka, biasanya mereka menjadi nelayan tangkap ikan tenggiri dan 8% ke
Jawa biasanya hanya untuk melanjutkan pendidikan.
77%
Rumah Sendiri
L a m a M e r an t au
Para perantau ini 33% baru merantau kurang dari 1
tahun, 45% telah merantau antara 1 sampai 5
tahun, dan 22% telah merantau lebih dari 5 tahun.
D iatas
K u r an g
5
d ar i 1
tah u n
Tah u n
22%
33%
1 -5
tah u n
45%
Su m b e r: D a t a P rim e r D io la h , 2 0 0 9
Pendidi
kan
31%
Pekerja
an
69%
Mengirimkan Penghasilan
Para perantau yang bekerja, 67% mengirimkan penghasilan
Kepada Keluarga
mereka kepada keluarga. Hanya 33% saja yang tidak atau belum
Ya Tidak mengirimkan penghasilan yang diperolehnya.
33%
67%