Anda di halaman 1dari 6

Hasil Pengolahan Data…2009 (bviy' desember '09)

Keadaan Umum dalam Keluarga


(Hubungan dengan Kepala Keluarga) Keadaan hubungan anggota keluarga dengan kepala keluarga,
KEPALA KELUARGA (KK) apabila dilihat secara keseluruhan adalah 16% berstatus
Kepala Keluarga; 15% berstatus sebagai Suami atau Istri dari
KK; 4% merupakan Orang Tua baik Bapak, Ibu, Kakek, Nenek,
SUAMI (S)/ ISTRI (I)
maupun Mertua; 13% merupakan Saudara KK (baik Adik,
3% 0% Kakak, Ipar, Sepupu, Keponakan, dll); 49% adalah Anak atau
16% ORANG TUA Menantu dari KK; 3% adalah Cucu dari KK; dan 0% adalah
(Bpk./Ibu/Mertua/Kakek/Ne
nek)
Tamu dari KK.
15%
SAUDARA
49% (Adik/Kakak/Sepupu/Ipar/Ke
ponakan)
13%
ANAK/ MENANTU
4% Dengan jumlah responden 60 keluarga, jumlah anggota keluarga responden keseluruhan
adalah 375 jiwa. Berarti rata-rata jumlah orang dalam 1 rumah adalah 6 orang.
CUCU (sumber: Data Primer Diolah, 2009)

TAMU
Sumber: Data Primer Diolah, 2009

Status Tinggal pada Lokasi

Penduduk yang tinggal pada lokasi penelitian, 92% menetap pada


1% lokasi, 4% tinggal sementara pada lokasi dikarenakan adanya
4% 3% keperluan seperti melakukan pemancingan ikan tuna yang dilakukan
hanya pada waktu-waktu tertentu, 1% adalah tamu dari penduduk
Merantau sekitar, dan 3% dari responden melakukan migrasi atau merantau ke
Menetap wilayah lain baik untuk bekerja maupun sekolah.
Sementara
Tamu

92%

Sumber: Data Primer Diolah, 2009

Persentase Jumlah Penduduk


berdasarkan Jenis Kelamin
Persentase jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, 48%
merupakan kaum perempuan dan 52% merupakan kaum pria.

Perempuan
(P)
Laki-laki
48%
(L)
52%

Sumber: Data Primer Diolah, 2009

Karakteristik Responden Page 1


Persentase Kepala Keluarga
berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan pada Data Primer Diolah, tidak semua Kepala
Keluarga adalah laki-laki, karena jumlah KK laki-laki adalah 90%
Perempuan dan 10% KK adalah perempuan.
(P)
10%

Laki-laki (L)
90%

Sumber: Data Primer Diolah, 2009

Tempat Lahir I
TempatTinggal II
LUAR NTT &
SULAWESI
4%

4%
8%
WURING
7%
LUARWURING
SULAWESI dan
PULAU2 KABAENA
disekitarnya
33% 18% BUTON
NTT 55%
63%
LUARKABAENA&BUTON

8% LUARNTT &SULAWESI

Sumber: Data Primer


Diolah, 2009 Sumber: DataPrimerDiolah,2009

Berdasarkan pada hasil pengolahan Data Primer, dapat dilihat bahwa 55% penduduk lahir di
Wuring; 8% lahir di luar Wuring, namun masih termasuk dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara
Timur; sehingga apabila dianalisa lebih jauh 63% penduduk lahir dalam wilayah Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
Penduduk wilayah Wuring lainnya, berdasarkan pada hasil pengolahan Data 33% berasal dari
wilayah Pulau Sulawesi dan pulau-pulau kecil disekitarnya dan apabila dilihat lebih lanjut, 18%
penduduk dilahirkan di Kabaena, 7% lahir di Pulau Buton, 8% lahir di luar wilayah Kabaena dan
Buton namun masih termasuk kawasan pulau sulawesi (seperti Pulau Selayar, Mandar, Kendari,
Wakatobi, dll), dan 4% adalah penduduk yang dilahirkan di luar wilayah Sulawesi dan
dan di luar kawasan Nusa Tenggara Timur (biasanya berasal dari Bima, Sumbawa, Bandung, dll).

P e r b a n d in g a n U s ia
0 -5 T a h u n 6 -2 1 T a h u n Berdasarkan Diagram tersebut, dapat diketahui bahwa pada
2 2 -5 5 T a h u n > 5 5 Tah u n umumnya penduduk berusia 22-55 tahun (40%) dan usia
6-21 tahun (38%), karena perbedaan nilai presentasi tidak
terlalu jauh. Sedangkan untuk usia kategori 'balita' (di
7%
15% bawah lima tahun) terdapat 15%, dan jumlah orang tua
lanjut usia pada wilayah ini 7%.

40%
38%

S u m b e r : D a t a P r im e r D io la h , 2 0 0 9

Suku Bangsa Nenek Moyang


Berdasarkan hasil pengolahan data, 65% berasal dari
Bugis Buton Bajo Non Diluar B3
keturunan Bajo, 16% berasal dari keturunan Buton, 16%
3% dari keturunan Bugis, dan 3% itu berasal dari luar suku
Bugis, Buton, Bajo.
16%

16%

65%

Sumber: Data Primer Diolah, 2009

Karakteristik Responden Page 2


Penguasaan Bahasa Ibu
Berdasarkan pada hasil pengolahan data, 80% responden
Non Diluar
Buton menguasai bahasa Bajo, karena bahasa komunikasi yang
B3
6% Bugis
8%
6% dipergunakan antara sesama dipergunakan bahasa Bajo. Namun,
penguasaan bahasa daerah pada wilayah ini tidak semua
menguasai bahasa Bajo, karena ada 8% responden yang masih
merupakan keturunan Bugis menguasai bahasa Bugis, 8%
responden menguasai bahasa Buton karena masih merupakan
keturunan Buton, dan 6% menguasai bahasa daerah di luar bahasa
Bajo Bajo, Buton, dan Bugis, termasuk pula responden yang hanya
80% menguasai bahasa Indonesia saja.

Sumber: Data Primer Diolah, 2009

SukuBangsaOrang Tua Berasal


Berdasarkan hasil pengolahan data, hampir 100% wilayah
lokasi penelitian ini merupakan penduduk yang masih
4% merupakan keturunan dari suku-suku berasal dari wilayah
17% sulawesi. Hasil olah data tersebut yaitu 70% responden
Bugis merupakan keturunan dari Suku Bajo, 9% responden
9% Buton merupakan keturunan dari suku Buton, 17% responden
Bajo
merupakan keturunan dari suku Bugis, dan hanya 4%
responden yang merupakan keturunan dari suku-suku di
Non Diluar B3
luar Bajo, Bugis, dan Buton.
70%

Sumber: Data Primer Diolah, 2009

Tempat Tinggal Orang Tua


Berdasarkan data yang diperoleh, 48% responden memiliki
Wuring
orang tua yang pada awalnya tinggal di Pulau Kabaena, 9%
Luar Wuring (masih pada awalnya tinggal di wilayah Buton, 11% tinggal di luar
13% 14%
NTT) Kabaena dan Buton namun masih termasuk wilayah bagian
5% Kabaena di seputar pulau Sulawesi, 5% orang tua responden lahir di
11%
luar wilayah wuring namun masih termasuk bagian dari
Buton
9%
NTT, dan hanya 14% dari responden mempunyai orang tua
Diluar yang sudah lahir dan tinggal di wuring sebelumnya.
Kabaena&Buton
48%
Luar NTT dan
Sulawesi
Sumber: DataPrimer Diolah, 2009

Suku Bangsa Kakek Nenek Berdasarkan pada hasil penelitian, 70% memiliki kakek
nenek keturunan suku Bajo, 9% memiliki kakek nenek
4%
Bugis keturunan suku Buton, 17% memiliki kakek nenek
17% keturunan suku Bugis, dan hanya 4% yang memiliki kakek
nenek keturunan di luar suku Bajo, Bugis, dan Buton.
Buton
9%

Bajo

70%
Non B3 (di
luar Bugis,
Buton, Bajo)
Sumber: Data Primer Diolah, 2009

Tempat Lahir Kakek Nenek


Berdasarkan pada hasil olah data primer, maka memang hampir
2% 3% 65% dari penduduk memiliki keterikatan dengan wilayah
Wuring
6%
Kabaena di Sulawesi, karena tempat lahir kakek nenek mereka di
15% Luar Wuring sana. 9% kakek dan nenek lahir di Buton, 15% kakek dan nenek
(masih NTT)
lahir di luar kabaena dan buton, namun masih termasuk wilayah
Kabaena
9% sulawesi. Hanya 3% yang memiliki kakek dan nenek lahir di
Buton
wuring, 6% kakek dan nenek lahir di luar wilayah wuring, namun
masih termasuk wilayah NTT. Hanya 2% yang memiliki kakek dan
65% Diluar nenek yang berasal dari luar NTT dan Sulawesi.
Kabaena&Buton
Luar NTT dan
Sumber: DataPrimer Diolah, 2009 Sulawesi

Melihat tingkat pendidikan pada penduduk wilayah ini, sebagian besar


Tingkat Pendidikan
1% 1% Tidak Sekolah
(TS)
4% Belum Sekolah Karakteristik Responden Page 3
Melihat tingkat pendidikan pada penduduk wilayah ini, sebagian besar
Tingkat Pendidikan
sudah pernah bersekolah, meski hanya tingkat dasar (49% sedang
1% 1% Tidak Sekolah
bersekolah/pernah bersekolah/lulus Sekolah Dasar).
4%
(TS) Pendidikan anak usia dini sudah mulai di kenal pada wilayah ini terbukti
14% Belum Sekolah
12%
(BS) ada 1% anak yang bersekolah di Taman Kanak-kanak. Meskipun, 18%
TK belum bersekolah dikarenakan belum tersedianya dana untuk
SD pendaftaran ke sekolah yang terdekat, karena jika tidak mau dikenakan
18%
SMP
biaya, maka harus menempuh jarak sekitar 1 km menuju sekolah dasar
terdekat.
SMA
49%
1%
12% penduduk sudah melanjutkan sekolah dari SD ke SMP, 4% dari SMP
PG ke SMA, dan 1% sempat menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Tidak ada Meski 1% dari penduduk tidak memberikan informasi pendidikan mereka,
Sumber: Data Primer Diolah, 2009
Informasi (TI)
dan 14% tidak pernah bersekolah.

MataPencaharian MataPencaharian
3%
Lempara
JuraganLempara

20% ABKLempara 25% Nelayan Pancing


41% Pembakar 41%
1% Penjual Ikan
NelayanPancing
(Palele)
10% PenjualIkan (Palele) 10%
Bukan Nelayan
BukanNelayan 5%
6%
Belum/Tidak Bekerja 19% Belum/Tidak
19%
Bekerja
Sumber: DataPrimer Diolah, 2009 Sumber: DataPrimer Diolah, 2009

Mata pencaharian pada lokasi ini sebagian besar adalah nelayan, baik nelayan
pancing (10%) maupun nelayan lempara (nelayan yang menggunakan alat tangkap
pukat benang nylon ukuran 6 dan 9 yang di sebut di daerah ini adalah lempara)
dengan berbagai peranan dalam kelompok tersebut (Juragan pemilik kapal (3%),
Pembakar (1%), dan ABK Lempara (20%)).
Penjual ikan (palele) juga cukup banyak terdapat di wilayah ini (6%), mengingat
belum berfungsinya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Maumere secara maksimal,
karena sistem penjualan langsung kepada pedagang tanpa melalui lelang.
Hanya 19% bekerja bukan sebagai nelayan maupun penjual ikan.
Angka 41% untuk pengelompokkan belum/tidak bekerja, bukan karena tidak mau
bekerja, tetapi lebih disebabkan masih bersekolah dan usia lanjut.

Jml Mata Pencaharian

Angka 42% untuk pengelompokkan belum/tidak


bekerja, bukan karena tidak mau bekerja, tetapi lebih
Hanya 1 disebabkan masih bersekolah dan usia lanjut.
Pekerjaan
42% 54% hanya memiliki 1 pekerjaan sebagai mata
Lebih dari 1
pencaharian, dan sudah terdapat 4% yang sudah
Pekerjaan
54% mulai memiliki lebih dari 1 pekerjaan.
Tidak Punya
Pekerjaan

4%
Sumber: Data Primer Diolah, 2009

Keadaan Keluarga
(Merantau/Tidak) Berdasarkan keadaan pada saat ini, hanya 20% saja
yang anggota keluarganya merantau ke luar lokasi.
80% tidak merantau.
20%

Ada
Tidak
80%

Sumber: Data Primer Diolah, 2009

Karakteristik Responden Page 4


Jml Anggota Keluarga
Yang Merantau

Jumlah anggota keluarga yang merantau biasanya hanya


17% hanya 1 salah seorang dari anggota keluarga saja (83%) dan hanya
anggota 17% lebih dari 1 anggota keluarga yang merantau.
ke luarga
le bih dari 1
83% anggota
ke luarga

Sumber: Data Primer Diolah, 2009

Sebagian besar perantau merantau ke wilayah Dobo di kepulauan Aru (54%), wilayah
Tempat Perantauan Tujuan Dobo terkenal sebagai wilayah pesisir dengan mata pencaharian sebagai nelayan
penangkap hiu dan tenggiri. Wilayah ini merupakan wilayah favorit untuk mencari
pendapatan yang lebih baik daripada hanya menjadi seorang ABK Lempara.
Pasir Telu Hanya 7% ke wilayah pasir telu, wilayah ini terletak di sebelah utara Maumere, terkenal
8% 7% dengan ikan-ikan karang sebagai komoditas perikanan tangkap dengan nilai ekonomis
Kabaena
tinggi. Hanya saja penangkapan dilakukan dengan cara melakukan pemboman ikan,
15%
Larantuka karena hanya dengan modal rendah bisa mendapatkan hasil maksimal. Cara pembuatan
8% tidak perlu harus dilatih secara khusus, karena sudah diajarkan secara turun-temurun
Jawa
54% dari orang-orang tua mereka. Daerah ini terkenal sebagai daerah pemboman ikan
Dobo karang.
8%
Pulau Sumba 15% merantau ke kabaena, sebenarnya tidak berarti merantau, karena sebenarnya
kakek, nenek, dan kaum kerabat penduduk wilayah ini berasal dari wilayah kabaena ini.
Sumber: Data Primer Diolah, 2009 8% ke Larantuka, biasanya mereka menjadi nelayan tangkap ikan tenggiri dan 8% ke
Jawa biasanya hanya untuk melanjutkan pendidikan.

Tempat Tinggal Di Perantauan


Teman

Para perantau ini pada umumnya tinggal dengan kerabat


mereka di perantauan (77%). Hanya 8% yang tinggal di
8% 7% Kerabat (Anak, pesantren atau asrama, 7% tinggal dengan teman, dan 8%
8% Istri ke-2,
Sepupu, Kakek,
tinggal di rumah sendiri yang dia buat di perantauan.
Nenek, Paman)
Pesantren/Asra
ma

77%
Rumah Sendiri

Sumber: Data Primer Diolah, 2009

L a m a M e r an t au
Para perantau ini 33% baru merantau kurang dari 1
tahun, 45% telah merantau antara 1 sampai 5
tahun, dan 22% telah merantau lebih dari 5 tahun.
D iatas
K u r an g
5
d ar i 1
tah u n
Tah u n
22%
33%

1 -5
tah u n
45%

Su m b e r: D a t a P rim e r D io la h , 2 0 0 9

Karakteristik Responden Page 5


Tujuan Merantau
Tujuan para perantau, secara garis besar terdiri dari dua bagian,
bekerja (69%) dan melanjutkan pendidikan (31%).

Pendidi
kan
31%

Pekerja
an
69%

Sumber: Data Primer Diolah, 2009

Mengirimkan Penghasilan
Para perantau yang bekerja, 67% mengirimkan penghasilan
Kepada Keluarga
mereka kepada keluarga. Hanya 33% saja yang tidak atau belum
Ya Tidak mengirimkan penghasilan yang diperolehnya.

33%

67%

Sumber: Data Primer Diolah, 2009

Karakteristik Responden Page 6

Anda mungkin juga menyukai