Anda di halaman 1dari 16

Mekanisme Perencanaan

Konsultasi dan Pembuatan


Keputusan Pengelolaan Perikanan
Tangkap di PUD dengan Pendekatan
Kearifan Lokal

Oleh: Zahri Nasution dan Bayu Vita Indah Yanti


Disampaikan pada acara Diseminasi Pengelolaan Perikanan Tangkap yang
Berkelanjutan di PUD, Palangkaraya, Juli 2016
Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Balitbang KP - KKP

Pentingnya Kearifan Lokal dalam Pengelolaan


Perikanan di PUD

Dasar Kebijakan Pilihan Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan di PUD

Sistematika perencanaan pengelolaan perikanan di PUD


yang aplikatif untuk skala lokal

Pembentukan Kelembagaan Pengelola Sumberdaya


Kelembagaan sebagai organisasi

Perlu dibuat aturan main dalam Kelembagaan Pengelola


Sumberdaya
Kelembagaan sebagai aturan main
Kearifan lokal merupakan bagian dari aturan main yang
perlu digali dari masyarakat (jika ada)
3

Kelembagaan pengelolaan sumberdaya harus sesuai


dengan kondisi masyarakat sehingga dapat berperan
dalam pengelolaan sumberdaya perikanan

- Pengembangan kelembagaan lokal

- Pembentukan kelembagaan baru


4

LANGKAH YANG DIPERLUKAN DALAM


PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN

Bumi dan air dan


kekayaan alam yang
terkandung
didalamnya
dimanfaatkan
sebesar-besarnya
untuk kemakmuran
rakyat (UUD 1945)

Pengelolaan
perikanan UU RI
31/2004 tentang
Perikanan (UU RI 45
/2009) amanat
pengelolaan secara
bersama (komanajemen)

Wadah upaya
pengembangan
fungsi lainnya

Mekanisme
penegakan aturan
main dan
penerapan sanksi
Mekanisme
pemberian
pemahaman kepada
nelayan

Fungsi Jaringan
Koordinasi dan
Komunikasi
6

Fungsi Kelembagaan
Pengaturan
akses usaha
penangkapan
ikan serta
penggunaan
dan
pelarangan
alat tangkap

Pengaturan
waktu usaha
dan wilayah
penangkapan
ikan serta pola
pemasaran
dan
penentuan
harga

Pengaturan
sistem
pembayaran
ikan dan
pengumpulan
dana bersama
serta jaminan
sosial ekonomi
nelayan

Sistem
pengawasan
dan
pemberian
sanksi serta
pencatatan
hasil
tangkapan
(monev)
7

Fungsi organisasi yang terbentuk:


Komunikasi dan Koordinasi:
Organsisasi yang terbentuk merupakan wadah
komunikasi dan koordinasi antar masyarakat nelayan dan
antar pengurus organisasi.

Sosialisasi Peraturan Baru:


Organisasi yang terbentuk merupakan wadah yang efektif
dan efisien dalam rangka memberikan pemahaman
terhadap masyarakat masyarakat melalui pengurus
organisasi yang ada.

Fungsi organisasi yang terbentuk:


Sistem Pengawasan:
Organisasi yang terbentuk merupakan wadah pembinaan dan
pengembangan sistem pengawasan yang merupakan kerjasama
antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka pengelolaan
sumberdaya perikanan dalam suatu kawasan yang ditetapkan,
termasuk penegakan aturan dan penerapan sanksi.
Penegakan aturan dan penerapan sanksi dilakukan oleh ketua
organisasi terhadap para pelanggar aturan. Sanksi diberikan secara
bertahap mulai dari peringatan lisan, peringatan tertulis, peringatan
berat dan diserahkan kepada yang berwajib (pihak kepolisian).
Disamping itu, juga berfungsi sebagai wadah dalam menjamin
kondisi sosial dan ekonomi masyarakat serta pelestarian budaya
lokal (jaminan sosial, jaminan ekonomi dan pelestarian budaya lokal).
9

Konsep aturan yang diperlukan:


Tentang larangan penangkapan:
Dilarang melaksanakan penangkapan ikan pada
daerah yang merupakan lokasi penebaran
Dilarang melaksanakan penangkapan ikan pada
daerah sekitar penebaran dengan alat tangkap
apapun atau dengan bantuan bahan
penangkapan apapun (seperti listrik, bahan
kimia, pestisida, dan lain-lainnya)

10

Konsep aturan yang diperlukan:


Tentang pelaksanaan pengawasan
penangkapan:
Anggota Rukun Nelayan dan anggota dan
pengurus Pokmaswas merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam sistem pengawasan
pelaksanaan penangkapan ikan pada daerah
penangkapan PUD
Tentang pembentukan daerah konservasi dan
pengaturannya penjaminan keberlanjutan
pemanfaatan SDP
11

Konsep aturan yang diperlukan:


Tentang pemasaran ikan:
Ikan hasil tangkapan masyarakat nelayan harus dilakukan
pemasarannya kepada pedagang dengan harga dan
sistem pembayaran yang telah ditentukan dalam
pertemuan terhadap nelayan.

Tentang pengumpulan dana:


Setiap kg ikan hasil tangkapan masyarakat nelayan yang
telah dibeli pedagang, maka pedagang harus membayar
sejumlah Rp.100,- per kgnya sebagai tabungan nelayan
yang menjual ikan tersebut dan disetorkan secara
langsung ke bendahara.
12

Konsep aturan yang diperlukan:


Tentang pengumpulan data (monev):
Setiap nelayan yang menjual ikan hasil tangkapan harus
melakukan pencatatan kepada pedagang, baik
kuantitasnya (kg), harga (Rp/kg) per jenis ikan dan
tanggal penjualan yang dilakukan.

Tentang pemilihan pengurus baru;


Pemilihan pengurus baru organisasi dilakukan secara
demokrasi dan musyawarah dan mufakat dengan masa
tugas selama 2 tahun.

Dst.......
13

Perubahan cara berpikir masyarakat nelayan:


pentingnya pengelolaan perikanan PUD
berkelanjutan,
peningkatan kapasitas SDM perikanan, dan
pembentukan sistem pengaturan

Sumber ekonomi
masyarakat

Sumber protein

Komoditas Perikanan di PUD


Penyedia lapangan kerja

Sumber pendapatan daerah

Pengembangan Kelembagaan Pengelola


Sumberdaya Perikanan diperlukan
dalam pengelolaan perikanan di PUD

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai