Anda di halaman 1dari 28

ASISTENSI

PRAKTIKUM FTS STERIL


Oleh: Liza Pratiwi, M.Sc., Apt
TATA TERTIB PRAKTIKUM
Mahasiswa harus mempersiapkan diri
dengan mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan topik/acara
praktikum yang akan dilaksanakan.
Mahasiswa harus hadir 10 menit
sebelum praktikum dimulai, mahasiswa
yang terlambat lebih dari 10 menit tidak
diperkenankan mengikuti praktikum
kecuali dengan alasan penting.

Pada saat menjalankan praktikum,
mahasiswa diharuskan memakai jas
praktikum dan membawa perlengkapan
yang diperlukan pada saat praktikum
(serbet dan perlengkapan lainnya).
Sebelum mulai dan sesudah selesai
menjalankan praktikum mahasiswa harus
membersihkan semua alat-alat dan sisa
bahan yang telah digunakan dan yang tidak
dipakai lagi harus dibuang ketempat yang
disediakan dan diharuskan membawa
serbet.

Bagi mahasiswa yang merusak atau
menghilangkan alat-alat harus melapor pada
asisten dan harus mengganti alat yang dirusakkan
atau dihilangkan (paling lambat pada praktikum
berikutnya).
Mahasiswa yang tidak dapat hadir untuk
menjalankan praktikum diharuskan untuk
memberikan keterangan dari orang tua/wali atau
dokter, yang menerangkan sebab
ketidakhadirannya. Mahasiswa yang sampai 3 kali
berturut-turut tidak hadir tanpa keterangan apa-
apa dianggap mengundurkan diri dan namanya
akan dicoret dari daftar.

Mahasiswa wajib mengumpulkan jurnal
sebelum tes dilaksanakan.
Testing akan diberikan setiap kali praktikum
baik sebelum (pre test) ataupun
sesudahnya (post test).
Mahasiswa membuat laporan sementara
setiap kali setelah praktikum berakhir (per-
kelompok)
Mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti
ujian responsi apabila belum lengkap
mengumpulkan laporan praktikum.

P-1. MEMBUAT KAJIAN LITERATUR
Tujuan:
Mahasiswa mampu dalam membuat
kajian literatur terkait aspek formulasi
Tugas sebelum praktikum:
membawa buku-buku literatur yang
diperlukan untuk kajian literatur

Materi
Buatlah kajian literatur pembuatan
salep mata yang mengandung zat aktif
sulfasetamida
Uraian Penulisan kajian literatur
1. Formula standar yang beredar
2. Monografi bahan
a. Rumus molekul
b. Sinonim
c. pemerian bahan
d. data kelarutan
e. Inkompatibilitas
f. penyimpanan

3. Kajian Formulasi
a. Penyimpanan sediaan dan dosis
pemakaian sediaan
b. Perhitungan penimbangan bahan
c. Cara pembuatan sediaan beserta
bobot pada tahapan pembuatan
d. Teknik sterilisasi alat dan bahan yang
digunakan beserta evaluasi yang
dilakukan
4. Evaluasi terhadap kualitas sediaan
5. Buat daftar pustaka
P-2. PENCUCIAN DAN STERILISASI KARET,
AMPUL, VIAL DAN BOTOL INFUS
Tujuan: mahasiswa dapat memahami
dan melakukan pencucian dan
sterilisasi karet, ampul, vial, dan botol
infus
Tugas sebelum praktikum:
1. Setiap kelompok membawa tutup karet
(3 vial, 2 botol infus), botol infus (2),
dan vial (3)
2. Membuat jurnal: tinjauan pustaka,
Metodologi (alat dan bahan), Cara kerja

Laporan akhir: warna biru
Jurnal dilengkapi dengan lembar
pengesahan, hasil percobaan,
pembahasan, penutup (kesimpulan,
saran), daftar pustaka
Tutup karet botol infus dan vial
Direndam dalam larutan tapol 1% dan
Na carbonat 0,5% selama 1 hari
Setelah 1 hari, didihkan, ganti dengan
larutan baru, didihkan kembali hingga
larutan jernih bersih
Ditambahkan aquabidest diautoklaf
pada 110 C selama 20 menit
Bilas karet dengan spirutus dilutus dan
aquabidest sama banyak
Autoklaf kembali dalam plastik tanpa air
Ampul, vial, botol infus (glassware)
Didihkan dengan campuran larutan
sama banyak (tapol 1% dan Na2CO3
0,5%)
Didihkan sebanyak maks. 3x hingga
larutan jernih
Cuci dengan aquadest
Disusun dengan teratur dan rapi di
oven, bungkus dengan kertas
Sterilkan pada 20 C selama 1 jam
P-3. Injeksi Aminophylin 2,4%
Tujuan: mahasiswa dapat memahami
dan mampu membuat injeksi
aminophylin
Tugas sebelum praktikum
1. Buat kajian literatur: formula,
monografi bahan, kajian formulasi
(penyimpanan, dosis pemakaian,
perhitungan penimbangan,
perhitungan tonisitas), cara
pembuatan, teknik sterilisasi dan
evaluasi
2. Buat etiket dan kemasan untuk sediaan
(desain dari kelompok masing-masing)
3. Membawa vial (3 buah) untuk masing-
masing kelompok

Prosedur kerja:
Hitung tonisitas larutan
Dibuat aquadest bebas CO2
Larutkan aminophylinum ke aqua bebas
CO2
Masukkan carbo adsorben 0,1% yang
telah diaktifkan selama 5-10 menit,
gojog merata selama 5 menit, saring
Larutan dimasukan dalam vial, tutup
dan sterilkan dalam autoclave 120 C
selama 20 menit
Lakukan pengamatan organoleptis:
kejernihan, warna, partikel melayang,
kebocoran wadah
P-4 Larutan Ringer Laktat
Tujuan: mahasiswa dapat memahami
dan mampu membuat infus RL
Tugas sebelum praktikum
1. Buat kajian literatur: formula,
monografi bahan, kajian formulasi
(penyimpanan, dosis pemakaian,
perhitungan penimbangan,
perhitungan tonisitas), cara
pembuatan, teknik sterilisasi dan
evaluasi

2. Buat etiket dan kemasan untuk sediaan
(desain dari kelompok masing-masing)
3. Membawa botol infus (1 buah) untuk
masing-masing kelompok

Prosedur kerja
Cek larutan isotonis atau tidak
Lakukan pengerjaan didalam LAF
cabinet
Didihkan aquadest
Larutkan semua bahan ke aquadest
panas
Gojog larutan dengan carbo adsorben
0,1%, diamkan dan saring hingga jernih
Masukan dalam wadah, tutup kedap
Sterilisasi dengan autovlave 121 C
selama 15 menit
Lakukan pengamatan organoleptis:
kejernihan, warna, partikel melayang,
kebocoran wadah
Beri etiket dan kemasan
P-5.SALEP MATA CHLORAMPHENICOL 1%
Tujuan: mahasiswa dapat memahami
dan membuat salep mata
Tugas sebelum praktikum:
1.Membuat jurnal: studi literatur: formulasi
bahan, monografi bahan (rumus
molekul, sinononim, pemerian bahan,
data kelarutan, inkompatibilitas,
penyimpanan, kajian formulasi
(penyimpanan sediaan, dosis
pemakaian, perhitungan penimbangan),
Sterilisasi, evaluasi sediaan, prosedur
kerja
2. Membawa pot salep dan kemasan
primer dan sekunder

Prosedur kerja:
Disiapkan semua alat dan bahan
Dilakukan sterilisasi alat dan wadah
yang digunakan
Lelehkan adeps lanae, setil alkohol,
vaselin kuning diatas penangas air
Diaduk hingga meleleh selama 10
menit sampai dingin
Ditambahkan parafin cair sedikit demi
sedikit sambil diaduk
Dicampurkan chloramfenicol dengan
basis salep
Masukan dalam pot steril
Diberi label
Lakukan evaluasi sediaan: organoleptis
(konsistensi, warna, bau), kemasan,
kebocoran wadah.
REFERENSI
Agoes, goeswin, 2009, Sediaan Farmasi
Steril, ITB, Bandung
DepKes, Formularium Nasional, Edisi Kedua,
Jakarta
DepKes RI, Farmakope Indonesia, Edisi
keempat, Jakarta.
Duin, CF. Van, 1958, Buku Penuntun Ilmu
Resep, Soeroengan, Jakarta
Rowe, Raymond, 2006, Handbook of
Pharmaceutical Exipients, edisi kelima, USA.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai