Tugas dibuat dalam rangka mengikuti mata kuliah Dasar Sistem Telekomunikasi Oleh : Riansyah Kurnia Wibowo 21060112083015
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini dapat dilihat dari banyak lahirnya berbagai penemuan teknologi baru, yang makin canggih dalam waktu yang relatif singkat. Inovasi tersebut terjadi untuk memperbaiki sesuatu yang sudah ada maupun menciptakan sesuatu yang baru. Sejalan dengan kemajuan jaman saat ini, sistem telekomunikasi seluler atau system mobile communication banyak diminati oleh masyarakat. Hal ini terlihat dalam perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi dan layanan komunikasi bergerak di dunia (mobile evolution). Sistem telekomunikasi seluler adalah sistem telekomunikasi tanpa kabel (nirkabel) yang menggunakan gelombang radio sebagai media pembawanya, dengan sel berbentuk seperti segienam. Sistem telekomunikasi seluler dewasa ini berkembang cukup pesat. Sistem seluler yang dipakai saat ini antara lain: 1. AMPS (Advanced Mobile Phone Service) di Amerika utara, 2. NMT (Nordic Mobile Telephone) di Eropa, 3. TACS (Total Access Communications System) di Jepang dan Eropa, 4. GSM (Group Special Mobile), Spread-Spectrum 5. CDMA (Code Division Multiple Access). Namun bila dilihat dari metode akses yang digunakan, pada dasarnya ada 3 sistem seluler , yaitu : 1.FDMA (Frequency Division Mulltiple Access) 2. TDMA (Time Division Multiple Access) 3. CDMA (Code Division Multiple Access) 1.2. TUJUAN 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan teknologi seluler AMPS, GSM dan CDMA. 2. Mengetahui perbedaan antara teknologi seluler AMPS, GSM dan CDMA. 3. Mengetahui generasi teknologi seluler (AMPS, GSM dan CDMA). 1.3. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan teknologi seluler AMPS, GSM dan CDMA? 2. Apa saja perbedaan antara teknologi seluler AMPS, GSM dan CDMA? 3. Apa saja generasi teknologi seluler (AMPS, GSM dan CDMA) BAB II PEMBAHASAN
2.1 AMPS ( Advanced Mobile Phone Service) Advanced Mobile Phone System (AMPS) adalah standar sistem untuk sinyal layanan telepon selular analog yang pertama di Amerika Serikat yang dikembangkan oleh Bell Labs, dan secara resmi diperkenalkan di Amerika pada tahun 1978. Pada 18 Februari 2008, operator di Amerika Serikat tidak lagi diperlukan untuk mendukung AMPS dan perusahaan seperti AT & T dan Verizon telah dihentikan layanan ini secara permanen. AMPS ini merupakan teknologi seluler generasi pertama yang menggunakan frekuensi terpisah, atau saluran untuk setiap percakapan atau Frekuensi division multiple access ( FDMA ). Oleh karena itu diperlukan bandwidth yang cukup besar untuk sejumlah besar pengguna. Hanya melayani komunikasi suara. Teknologi AMPS menggunakan modulasi frekuensi sebagai mekanisme transmisi dan beroperasi pada pita frekuensi 800 MHz. Jaringan ini mengguakan sirkuit terintergrasi yang sangat besar yang terdiri dari Computer Dedicated dan System Switch. Setiap penyedia layanan dapat menggunakan setengah dari rentang 824-849 MHz untuk menerima sinyal dari telepon selular (dari Mobile Station menuju Base Station) dan setengah kisaran 869-894 MHz untuk transmisi ke telepon selular (dari Base Station menuju Mobile Station). Bandwithnya dibagi menjadi 30 kHz sub - band, sehingga ada 832 saluran/channel. Masing-masing hanya dapat melayani satu subscriber pada satu waktu. Satu subscriber mengakses sebuah channel maka tidak satupun subscriber lainnya dapat mengakses channel tersebut sampai panggilan pertama itu berhenti atau handed-off ke base station lainnya (Traffic Channel FDMA). Penerima saluran disebut saluran mundur dan saluran pengiriman disebut saluran maju. Pembagian spektrum menjadi saluran sub -band dicapai dengan menggunakan pembagian frekuensi multiple access (FDMA). Secara umum, karakter AMPS mirip dengan yang lebih tua "0G", tetapi dibutuhkan daya komputasi yang lebih untuk memilih frekuensi, menempatkan percakapan ke jalur PSTN , dan menangani penagihan dan call setup. Yang membedakan AMPS dari sistem lama adalah fungsi "back-end databse" dalam call setup. Yaitu dalam AMPS, pusat sel fleksibel bisa menetapkan saluran untuk handset berbasis pada kekuatan sinyal, yang memungkinkan frekuensi yang sama Gambar 2.2.1. Tabel AMPS untuk digunakan kembali di berbagai lokasi tanpa gangguan. Hal ini memungkinkan sejumlah besar ponsel yang akan didukung di wilayah geografis. AMPS terlihat banyak kelemahan bila dibandingkan dengan teknologi digital saat ini. Sistem tersebut masih analog, bersifat lokal, dan pelayanannya sangat terbatas, tidak menawarkan fitur lain yang umum digunakan pada layanan seluler seperti e-mail dan browsing di web. Data analog pada sistem AMPS seperti suara sangat rentan terhadap statis dan kebisingan, dan tidak memiliki perlindungan dari menguping menggunakan scanner. Dengan teknologi AMPS, jarak menjadi kendala, semakin jauh jarak dua terminal telepon, suara yang dihasilkan semakin buruk. Perubahan cuaca juga mempengaruhi kualitas suara yang diterima. Kualitas suara yang kurang bagus serta beberapa permasalahan teknis menjadi kendala dari system AMPS ini sehingga system ini tidak berkembang dan bahkan ditinggalkan setelah teknologi digital berkembang. 2.2. CDMA (Code Division Multiple Access) 2.2.1 CDMAone/IS95 CDMA/IS95 yang menggunakan teknik penyebaran spectrum, yaitu mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interfrensi kontruktif dari kode-kode khusus/unik itu untuk melakukan pemultipleksan yang akan mengirim data secara bersamaan pada frekuensi/spectrum yang sama. Setiap perangkat, seperti telepon seluler, ditandai dengan tanda unik matematis. Tanda Unik tersebut diterapkan pada sinyal asli dan dikirim sebagai sinyal termodifikasi. Penerima juga menerapkan invers tanda matematika dari sinyal kirim untuk mendapatkan sinyal asli. Setiap channel menggunakan spectrum yang tersedia secara penuh. Sehingga, percakapan/data akan di-encode atau disandikan dengan pengaturan digital secara pseudo random. CDMA merupakan perkembangan AMPS yang pertama kali di gunakan oleh militer Amerika Serikat sebagai komunikasi intelejen pada waktu perang. Dan pada dasarnya adalah perkembangan technology IS95 yang menggunakan frequency yg mirip dengan AMPS yaitu 800Mhz dan sekarang juga telah menggunakan freq 1900Mhz. Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap interferensi. Di samping itu, sejumlah pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spektrum frekuensi secara bersamaan karena Gambar 2.2.6. Sistem pengkode CDMA menggunakan teknik pengkodean yang tidak bisa dilakukan pada teknologi GSM. Kapasitas yang lebih tinggi untuk mengatasi lebih banyak panggilan yang simultan per channel dibanding sistem yang ada. Sistem CDMA menawarkan peningkatan kapasitas melebihi sistem AMPS analog sebaik teknologi selular digital lainnya. CDMA menghasilkan sebuah skema spreadspectrum yang secara acak menyediakan bandwith 1.25 MHz yang tersedia untuk masing-masing pemanggil 9600 bps. Ponsel CDMA ada dua jenis tanpa kartu sehingga nomer panggilnya harus diprogram oleh petugas operator yang bersangkutan (injection), dan satu lagi ponsel CDMA yang dilengkapi dengan RUIM (Removal User Identification Module) atau dalam istilah GSM dikenal dengan SIM Card. Ada sejumlah kelebihan yang ditawarkan CDMA. Misalnya, komunikasi selular tidak lagi rawan radiasi, tidak terputus-putus. Seperti yang telah di sampaikan di atas AMPS identik dengan CDMA, penggunaan frequency baik AMPS maupun CDMA masih ada persamaan dengan menggunakan 800mhz untuk transmisinya, sehingga tak aneh kalo dulu kita mendapati pada waktu pertama kali Telkom mengeluarkan produk flexy nya masih kita jumpai beberapa orang menggunakan kembali pesawat AMPS lama mereka kembali untuk menikmati layanan flexy, hanya saja patut kita pahami tidak semua pesawat AMPS dapat di gunakan untuk CDMA, tergantung pada pesawat tersebut ada tidak fitur penggantian metode analog ke digital, dengan kata lain pesawatnya harus telah mensupport transmisi digital. 2.2.2. CDMA-2000 CDMA memilki dua fasa yaitu CDMA 2000 1x dan CDMA 2000 3x. Flexi didukung oleh CDMA 2000 1x yang merupakan transisi dari CDMA One. CDMA One menggunakan standar IS- 95A/B dari voice ke layanan paket data kecepatan tinggi pada jaringan dan alokasi frekuensi yang telah ada. CDMA 2000 1x termasuk generasi 2.5 G yang standarisasiya berdasarkan spesifikasi IS2000. CDMA 2000 mampu mengakomodasi layanan data kecepatan tinggi bisa mencapai 153,6 Kbps dan bandwith dengan lebar frekuensi 1,25 MHz. Pada sisi arsitektur jaringan terdapat pengembangan Base Station Controller (BSC) dengan kemampuan IP routing dan pengenalan Packet Data Serving Node (PDSN). 2.2.3. EV-DO (Enhanced Voice - Data Optimized) EV-DO adalah evolusi dari CDMA2000 standar telekomunikasi untuk transmisi data nirkabel melalui sinyal radio, biasanya untuk akses Internet broadband, yang menggunakan teknik multiplexing termasuk code division multiple access (CDMA) serta time division multiplexing (TDM) untuk memaksimalkan pengiriman pengguna individu dan pengiriman sistem secara keseluruhan.Saluran EV-DO memiliki bandwidth 1,25 MHz, ukuran bandwidth yang sama yang IS-95 dan CDMA2000. Di sisi lain, struktur saluran sangat berbeda, memanfaatkan sebuah penghalang antara pengirim dan penerima, seperti kebanyakan telepon tradisional. EVDO, sebagai penggantinya mengadopsi pendekatan yang sama untuk internet. Jadi, ketika tak ada percakapan telepon pastinya juga tidak ada paket yang lewat karena tidak ada paket yang dikirim. atau ketika sebuah situs web diakses, tidak akan ada lebar data yang dipakai sampai situs web tersebut mulai mengirim halaman web EV-DO ada 3 kategori, masing-masing menyediakan akses ke perangkat mobile dengan kecepatan tertentu, yaitu EVDO Rel. 0 up to 2,4 Mbit/s, EVDO Rev A up to 3,1 Mbit/s dan EVDO Rev B up to 4,9 Mbit/s. Tingkat reverse link untuk EVDO Rel. 0 hingga 153 kbit/s , dan EVDO Rev A dapat hingga 1,8 Mbit/s. Hal ini dirancang untuk beroperasi end-to-end sebagai jaringan berbasis IP, dan sehingga mendukung aplikasi yang beroperasi pada jaringan tersebut. 2.2.4. Arsitektur Jaringan CDMA a. CDMA 2GENERATION
BTS (Base Transceiver Station) : Merupakan perangkat yang langsung berhubungan dengan End User. BTS akan memancarkan gelombang radio dalam frekuensi dan jumlah kanal yang disesuaikan dengan Lisensi dari Operator telekomunikasi. BSC (Base System Controller) : Merupakan perangkat yang menghubungkan beberapa BTS dengan MSC, menggunakan protokol klasik yaitu SS7 (TDM). MSC (Mobile Switching Centre) : Merupakan pusat pengolahan data pelanggan, salah satu fungsinya seperti menyambungkan pembicaraan antar pelanggan dan mencatat data pembicaraan tersebut. MSC juga melakukan koordinasi dan membangun komunikasi dengan semua perangkat (maupun antar MSC) dengan mengolah data Signalling. VLR (Visitor Location Register) : Merupakan tempat penyimpanan sementara database pelanggan yang berada dalam area layanan dari suatu MSC. HLR (Home Location Register) : Merupakan tempat penyimpanan database pelanggan. Gambar 2.2.7. Arsitektur Jaringan 2G CDMA
SMC (Short Message Centre) : Merupakan pusat pengolahan layanan data pesan pendek (SMS). VMS (Voice Mail Service) : Merupakan tempat penyimpanan pesan suara jika pelanggan tidak dapat dihubungi (Mailbox). PDSN (Packet Data Switching Node) : Merupakan pusat pengendali jaringan data berbasis paket, yang menghubungkan End User dengan dunia berbasis IP, contoh aplikasinya yaitu internet. b. CDMA 3GENERATION Perbedaan mendasar antara 2G dan 3G adalah Adanya pemisahan antara pengolahan signalling (Media Gateway Controller) dan pengolahan Voice/Trunk (Media Gateway). Arsitektur sederhana pada 3G CDMA, yaitu : Jenis Protokol dan fungsinya dalam aplikasi 3G: Protokol Signalling (pengontrol panggilan) SIP (Session Initiation Protocol), yaitu protokol yang digunakan untuk membangun koneksi, memodifikasi, dan menterminasi komunikasi voice, multimedia, dan conference antar MGC. SIP-T (SIP for Telephony) : Merupakan protokol signalling standar SIP yang memiliki kemampuan untuk mendefinisikan payload ISUP dari PSTN. SIP-T membangun hubungan antar MGC untuk menirukan fungsi sentral lokal pada PSTN. SIP-T juga digunakan untuk mengontrol User yang sedang melakukan roaming di MGC lain. Protokol pengontrol Media Gateway (MGW) MGCP (Media Gateway Controll Part) adalah protokol yang digunakan oleh MGC untuk mengontrol operasi translasi (routing) voice (trunk), data, dan video. Megaco (H.248 ITU-T) adalah protokol yang digunakan oleh MGC untuk mengontrol MGW dalam hal panggilan. Megaco merupakan penyempurnaan dari Gambar 2.2.8. Arsitektur Jaringan 3G CDMA MGCP dan memiliki kelebihan antara lain, efisiensi dan perbaikan sintaks, serta support terhadap protok UDP dan TCP. Protokol Transport RTP (Real-time Transport Protocol) merupakan fungsi transport end-to-end yang sesuai dengan aplikasi real-time, seperti suara dan video. Protokol Signalling Gateway SIGTRAN (Signalling Transport), digunakan oleh MGC sebagai Signalling Gateway untuk membawa pesan SS7 ke jaringan yang berbasis IP. 2.2.5. Kelebihan CDMA 1. Meningkatkan call security. Keamanan menjadi sifat dari pendekatan spread spectrum CDMA, dan kenytaannya teknologi ini pertama dibangun untuk menyediakan komunikasi yang aman bagi militer. 2. Mereduksi derau dan interferensi lainnya. CDMA menaikkan rasio signal-to-noise, karena lebarnya bandwith yang tersedia untuk pesan. 3. Efisinsi daya dengan cara memperpanjang daya hidup baterai telepon Salah satu karakteristik CDMA adalah kontrol power sebuah usaha untuk memperbesar kapasitas panggilan dengan memepertahankan kekonstanan level daya yang diterima dari pemanggil bergerak pada base station. 4. Fasilitas koordinasi seluruh frekuensi melalui base station-base station. Sistem CDMA menyediakan soft hand-off dari satu base-station ke lainnya sebagai sebuah roaming telepon bergrak dari sel ke sel,melakukan soft handoff mengingat semua sistim menggunakan frekuensi yang sama. Fungsi spread-spectrum dan power-control yang memperbesar kapasitas panggil CDMA mengakibatkan bandwith yang cukup untuk bermacam-macam layanan data multimedia, dan skema soft hand-off menjamin tidak hilangnya data. 5. Meningkatkan kualitas suara 6. Memperbaiki karakteristik cakupan yang dapat menurunkan jumlah sel. 7. Meningkatkan privacy dan security, karena memiliki proteksi dari proses penyadapan. 8. Menyederhanakan perencanaan sistem 9. Memerlukan daya pancar yang lebih rendah, sehingga waktu bicara ponsel dapat lebih lama. 10. Lebih aman bagi kesehatan karena, daya pancar (radiasi) lebih rendah, sehingga lebih aman bagi kesehatan. 11. Lebih tahan terhadap multipath. 12. Dapat dioperasikan bersamaan dengan teknologi lain (misal AMPS). 13. Hanya membutuhkan satu frekuensi yang dibutuhkan untuk beberapa sektor/cell. 14. Tidak membutuhkan alokasi dan pengelolaan frekuensi. 15. Tidak membutuhkan equalizer untuk mengatasi gangguan spektrum sinyal. 16. Dapat bergabung dengan metode akses lainnya, tidak membutuhkan penghitung waktu (guard time) untuk melihat rentang waktu dan penjaga pita (guard band) untuk menjaga intervensi antarkanal. 17. Memiliki kapasitas yang halus untuk membatasi para pengguna akses. 2.3 GSM (Global System for Mobile Communications/ Group Special Mobile) 2.3.1. GSM (Group Special Mobile) GSM adalah salah satu standar sistem komunikasi nirkabel (wireless) yang bersifat terbuka. GSM berbeda banyak dengan teknologi sebelumnya dalam pensinyalan dan "channel" pembicaraan adalah digital (Generasi Kedua), yang menggunakan sistem TDMA. Time Division Multiple Access (TDMA) ialah membagi frekuensi radio berdasarkan satuan waktu. Teknologi ini memungkinkan untuk melayani beberapa panggilan secara sekaligus melakukan pengulangan- pengulangan dalam irisan waktu tertentu yang terdapat dalam satu channel radio. Awalnya GSM didesain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya digunakan frekuensi 890915 MHz , sedangkan frekuensi downlinksnya menggunakan frekuensi 935960 MHz. Bandwith yang digunakan adalah 25 Mhz (915890 = 960935 = 25 Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800, yang menyediakan bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 17851710 = 75 Mhz). GSM 1900 pada band frekuensi di range 1900 Mhz dengan frekuensi 1850-1910 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1930-1990 Mhz sebagai frekuensi downlinks. Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz ini akan tersedia sebanyak 125 kanal, maka pada masing-masing GSM 1800 dan GSM 1900 ini akan tersedia sebanyak 375 kanal dan 300 kanal. Di Eropa, standar- standar GSM kemudian juga digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R. 2.3.2. GPRS (General Packet Radio Service) GPRS ialah sistem yang digunakan untuk transfer data dalam bentuk paket data yang berkaitan dengan email, MMS (Multimedia Messaging), WAP (Wireless Application Protocol), dan World Wide Web (WWW) dengan menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps dalam teori, hal ini bergantung pada variabel throughput dan latency yang bergantung pada jumlah pengguna lain yang menggunakan layanan secara bersamaan. GPRS yang digambarkan sebagai 2.5G ini, menyediakan transfer data berkecepatan moderat, dengan menggunakan pembagian Time Division Multiple Access (TDMA). 2.3.3. EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution) EDGE merupakan sistem teknologi telekomunikasi selular digital yang memungkinkan peningkatan kecepatan transmisi data GSM . EDGE dianggap sebagai teknologi radio pra 3G. Melalui pengenalan metode canggih coding dan transmisi data , EDGE memberikan laju bit per saluran radio yang lebih tinggi, mengakibatkan tiga kali lipat peningkatan kapasitas dan kinerja dibandingkan dengan koneksi GSM/GPRS biasa. Untuk menggunakan situs sel EDGE perangkat harus dimodifikasi untuk dapat menerima transmisi jenis ini sehingga mencakup jaringan EDGE di daerah tersebut. 2.3.4. UMTS(WCDMA) Generasi 3 atau 3G merupakan teknologi terbaru dalam dunia seluler. Generasi ini lebih dikenal dengan sebutan UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) atau WCDMA (Wideband Coded Division Multiple Access). Dari nama memang Wideband Code-Division Multiple Access (WCDMA) mirip dengan Code-Division Multiple Access (CDMA). Namun dari segi kemampuan, WCDMA mendukung aplikasi multimedia (voice, gambar, data, dan komunikasi video) hingga 2 Mbps (local area access) atau 384Kbps (wide area access). WCDMA memiliki range frekuensi yang lebih luas yaitu 5 MHz, sementara CDMA hanya 200 KHz. Jadi bila sebuah ponsel menampilkan spesifikasi WCDMA, artinya ponsel tersebut berfitur 3G dan tetap hanya bisa bekerja pada jaringan GSM atau hanya bisa dipakai dengan kartu SIM dari operator GSM. Spesifikasi WCDMA tidak berarti ponsel tersebut bisa dipakai untuk operator CDMA, karena memang bukan peruntukannya. WCDMA menggunakan DS-CDMA saluran metode akses dan FDD metode dupleks untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi dan mendukung lebih banyak pengguna dibandingkan dengan sebagian besar time division multiple access (TDMA) dan time division duplex (TDD). Teknologi ini menggunakan Wideband-AMR (Adaptive Multi-Rate) untuk kodifikasi suara sehingga kualitas suara yang didapat menjadi lebih baik. Jaringan telekomunikasi 3G awalnya dipasarkan sebagai cara untuk menyediakan fasilitas video streaming, video conference dan video calling (panggilan video) pada jaringan mobile serta efisien untuk browsing internet dan berkomunikasi pada ponsel menggunakan voice over IP dan melalui email dan instant messaging. Pada saat ini 3G memiliki cakupan cukup baik dan memungkinkan akses internet kecepatan tinggi dari ponsel dan menjadi standar untuk konektivitas mobile. Kelebihan teknologi generasi 3G dibanding generasi 2G terletak pada kecepatan transfer data. 2.3.5. HSPA (High Speed Packed Access) High Speed Packed Access adalah koleksi protokol telepon genggam dalam ranah 3,5G yang memperluas dan memperbaiki kinerja protokol UMTS. Jaringan HSPA sebagian besar tersebar pada spektrum 1900 MHz dan 2100 MHz namun beberapa berjalan pada 850 MHz. Spektrum yang lebih besar digunakan karena operator dapat menjangkau area yang lebih luas. HSPA menyediakan kecepatan transmisi data berbeda dalam arus data turun (downlink) dan dalam arus naik (uplink), memanfaatkan protokol WCDMA, oleh karena itu terdapat High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) fokus pada kecepatan download dan High-Speed Uplink Packet Access (HSUPA) fokus pada kecepatan upload yang menjadi bagian dari keluarga HSPA. Hal ini juga mengurangi latency dan menyediakan hingga lima kali lebih kapasitas sistem pada downlink dan hingga kapasitas sistem dua kali lebih banyak untuk uplink dibandingkan dengan protokol WCDMA. 2.3.6. LTE/WiMAX
Arsitektur jaringan GSM Secara bersama-sama, keseluruhan network element di atas akan membentuk sebuah PLMN (Public Land Mobile Network). Mobile Station (MS) Mobile Station atau MS merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri atas: Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya. Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah: IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran pelanggan. MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor panggil pelanggan. Base Station Sub-system (BSS) Base Station System atau BSS, terdiri atas: BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal. BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC Network Sub-system (NSS), Network Sub System atau NSS, terdiri atas: Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network element central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data. Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara permanen. Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan. Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan. Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data pelanggan. Operation and Support System (OSS) Operation and Support System atau OSS, merupakan sub sistem jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration management, performance management, dan inventory management.
Gambar 2.2.1. Arsitektur dasar GSM
Gambar 2.2.2. Switching system. GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh lebih banyak dibanding sistem analog, di antaranya: Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital di mana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain. Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan roaming mancanegara Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video. Keamanan sistem yang lebih baik Kualitas suara lebih jernih dan peka. Keunikan GSM dibanding 1G adalah layanan pesan (Short Message Service), yaitu layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 140 karakter. Bagaimanapun, keunggulan GSM yang beragam pantas saja membuatnya menjadi sistem telekomunikasi selular terbesar penggunanya di seluruh dunia.
BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN 1. Teknologi AMPS menggunakan modulasi frekuensi sebagai mekanisme transmisi dan beroperasi pada pita frekuensi 800 MHz. AMPS kemudian menjadi standar komunikasi di seluruh dunia. Jaringan ini mengguakan sirkuit terintergrasi yang sangat besar yang terdiri dari Computer Dedicated dan System Switch. Sistem tersebut masih analog, bersifat lokal, dan pelayanannya sangat terbatas, tidak menawarkan fitur lain yang umum digunakan pada layanan seluler seperti e- mail dan browsing di web. 2. GSM adalah salah satu standar sistem komunikasi nirkabel (wireless) yang bersifat terbuka. CDMA yang menggunakan teknik penyebaran spectrum yang menggunakan Time Division Multiplexing (TDM), CDMA tidak memberikan penanda pada frekuensi khusus pada setiap user. Setiap channel menggunakan spectrum yang tersedia secara penuh. Percakapan individual akan di encode atau di sandikan dengan pengaturan digital secara pseudo random. CDMA merupakan perkembangan AMPS yang pertama kali di gunakan oleh militer Amerika Serikat sebagai komunikasi Intelejen pada waktu perang. AMPS CDMA GSM 1G AMPS - - 2G/2,5G/2,75G D-AMPS CdmaOne(IS-95) CDMA2000 GSM (GPRS/EDGE) 3G/3,5G - EV-DO W-CDMA/UMTS/HSDPA 4G - UMB* LTE 3. Perbandingan GSM dan CDMA
Gambar 3.1.1. Tabel perbedaan GSM dan CDMA DAFTAR PUSTAKA http://fayez-feztiawan.blogspot.com/2012/12/perbedaan-amps-gsm-cdma-dan-wimax.html http://kangsolah.wordpress.com/2012/11/26/pengertian-1g-4g-gsm-amps-cdma-dan-wimax/ http://rickykubis.wordpress.com/2012/04/11/penjelasan-dan-pengertian-cdmatdmaampsgsmgprsmms- ricky-r-r-kubis-10-310-417-fatek-ptik-kelas-g-semester-iv/ http://samsul-nar.blogspot.com/2009/04/konsep-dasar-telekomunikasi-seluler.html http://id.wikipedia.org/