Anda di halaman 1dari 4

Dampak Positif Perdagangan Internasional bagi Perekonomian Indonesia

a. Mendorong dan Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi


Dengan adanya perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia akan dapat mendorong
tumbuhnya industri-industri dalam negeri untuk mengembangkan usahanya sehingga akan
mempercepat pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Perdagangan internasional akan dapat
meningkatkan permintaan dan penawaran akan suatu produk. Hal inilah yang mendorong
bertumbuhnya industri-industri dalam negeri. Sebagai contoh, berkembangnya industri batik,
kerajinan, dan industri tekstil.

b. Meningkatkan Pendapatan Negara
Melalui perdagangan internasional akan diperoleh devisa yang merupakan salah satu sumber
penerimaan negara. Semakin besar ekspor kita maka semakin besar pula devisa yang diperoleh.
Dengan meningkatnya pendapatan negara maka pembangunan dapat terlaksana dengan baik dan
kebutuhan negara akan dapat terpenuhi.

c. Memperluas Lapangan Pekerjaan
Adanya perdagangan internasional dapat meningkatkan permintaan akan suatu produk. Hal inilah
yang mendorong tumbuh dan berkembangnya industri-industri dalam negeri sehingga terciptalah
lapangan kerja, yang pada akhirnya dapat mengurangi pengangguran di dalam negeri.

d. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
Adanya perdagangan internasional akan dapat memperluas lapangan kerja dalam negeri, dan banyak
masyarakat yang dulunya sulit mencari pekerjaan/menjadi pengangguran sekarang dapat bekerja dan
mempunyai penghasilan. Dengan berpenghasilan, masyarakat akan dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya, yang berarti kesejahteraan hidupnya meningkat.

e. Meningkatkan Kualitas Produksi
Mengingat banyaknya persaingan dari negara-negara lain dalam perdagangan internasional maka hal
itu mendorong setiap negara untuk meningkatkan kualitas produk ekspornya agar bisa laku di pasar
internasional dan menang dalam persaingan. Demikian juga dengan negara kita, agar dapat bersaing
dengan negara lain maka Indonesia mau tidak mau juga dituntut selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas produknya agar sesuai dengan standar mutu internasional dengan cara menerapkan ilmu
pengetahuan dan tehnologi dalam proses produksinya sehingga dapat bersaing dan laku di pasar
internasional. Misalnya dengan mengganti peralatan/mesin industri dengan yang lebih modern dan
bertehnologi.

f. Memajukan Dunia Perbankan dan Lembaga Keuangan Lain
Dampak positif lain dengan adanya perdagangan internasional adalah semakin majunya lembaga
keuangan, baik bank maupun nonbank, karena bagaimanapun dalam perdagangan internasional akan
melibatkan lembaga keuangan untuk membantu memperlancar dan mempermudah transaksi dalam
pembayaran dalam negara lain. Misalnya, mengatasi perbedaan alat pembayaran antarnegara.

a.Terpenuhinya Kebutuhan Dalam Negeri Yang Tidak Dapat Diproduksi Sendiri. [Menurut Anwar
Kurnia]
Keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara membuat negara tersebut tidak bisa
memenuhi semua kebutuhan rakyatnya. Begitu pula dengan Indonesia, terkadang harus mengimpor
suatu barang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Contohnya, Indonesia mengimpor kedelai dari
Brasil dan Amerika untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Ternyata, melalui perdagangan
internasional, kebutuhan dalam negeri suatu negara dapat terpenuhi. (Yudhistira, hal. 148)
b. Memperoleh Devisa Dari Kegiatan Ekspor Migas dan Nonmigas. [Menurut Anwar Kurnia]
Sebagai salah satu negara pengekspor minyak bumi dan gas alam (migas), Indonesia tentunya
mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut. Melalui kegiatan ekspor migas negara kita
memperoleh devisa yang sangat besar. Perolehan devisa ini semakin bertambah karena negara kita
juga mengekspor barang barang nonmigas, seperti kopi, teh, rotan, hasil kerajinan, dan pakaian
jadi. (Yudhistira, hal. 148)
c. Masuknya Modal Asing Ke Dalam Negeri. [Menurut Anwar Kurnia]
Keterlibatan Indonesia dalam perdagangan internasional membuat investor asing tertarik untuk
menanamkan modalnya di Indonesia. Penanaman modal ini, sangat menguntungkan Indonesia. Sebab
, adanya penanaman modal asing sangat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Yudhistira, hal.
148)
d. Semakin Berkualitasnya Mutu Barang Hasil produksi. [Menurut Anwar Kurnia]
Penerapan teknologi perusahaan-perusahaan di dunia dapat menghasilkan produk-produk bermutu
tinggi dan sekaligus pula dapat meningkatkan pelayanan kepada konsumen. (Yudhistira, hal. 149)
e. Semakin Majunya lembaga Perbankan. [Menurut Anwar Kurnia]
Manfaat lain perdagangan internasional terhadap perekonomian bagi negara di dunia adalah semakin
majunya lembaga perbankan. Manfaat itu timbul karena perbedaan alat pembayaran disetiap negara,
sehingga mendorong lembaga keuangan bank lebih meningkatkan pelayanan. (Yudhistira, hal. 149)
f. Mempererat persahabatan antar bangsa. [Menurut Sutarto]
Perdagangan antarnegara membuat tiap negara mempunyai rasa saling membutuhkan dan rasa
perlunya persahabatan. Oleh karena itu, perdagangan internasional dapat mempererat persahabatan
negara-negara yang bersangkutan. (Bse, hal. 170)
g. Menambah Kemakmuran negara. [Menurut Sutarto]
Perdagangan internasional dapat menaikkan pendapatan negara masing-masing. Ini terjadi karena
negara yang kelebihan suatu barang dapat menjualnya ke negara lain, dan negara yang kekurangan
barang dapat membelinya dari negara yang kelebihan. Dengan meningkatnya pendapatan negara
dapat menambah kemakmuran negara. (Bse, hal. 170)
h. Mendorong Kemajuan Ilmu pengetahuan dan Teknologi. [Menurut Sutarto]
Perdagangan internasional mendorong para produsen untuk meningkatkan mutu hasil produksinya.
Oleh karena itu, persaingan perdagangan internasional mendorong negara pengekspor untuk
meningkatkan ilmu dan teknologinya agar produknya mempunyai keunggulan dalam bersaing. (Bse,
hal. 170)


Dampak Negatif Perdagangan Internasional bagi Perekonomian Indonesia

a. Kelangsungan Hidup Produk Dalam Negeri Teracam
Kelangsungan hidup produksi dalam negeri dapat terancam karena perdagangan internasional dapat
membuka peluang dan kesempatan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri sehingga bagi
produk dalam negeri yang kualitasnya rendah tentu akan kalah bersaing dan tidak laku di pasaran.
Sedangkan produk luar negeri yang proses pembuatannya lebih maju dan modern tentu saja
kualitasnya lebih baik akan laku dan menguasai pasaran.

b. Menyempitnya Pasar Produk Dalam Negeri
Dengan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri tentu akan mengurangi pasar di dalam negeri.
Sehingga pasar dalam negeri yang semula dikuasai oleh produk dalam negeri, perlahan-lahan akan
dapat digeser dan dikuasai oleh produk luar negeri.

c. Hancurnya Industri Dalam Negeri
Bagi industri kecil yang kemampuan modalnya kecil dan daya saingnya rendah sudah pasti akan kalah
bersaing dengan pengusaha asing. Akibatnya banyak pengusaha dalam negeri yang bangkrut atau
menutup usahanya. Maka untuk mencegah hal ini pemerintah melakukan proteksi guna melindungi
produksi dalam negeri dari serbuan produk-produk luar negeri.

d. Meningkatnya Pengangguran
Banyaknya perusahaan yang bangkrut atau gulung tikar karena kalah bersaing dengan perusahaan
asing yang menjual produknya di Indonesia, mengakibatkan banyaknya tenaga kerja yang di-PHK
sehingga menyebabkan pengangguran meningkat dan daya beli masyarakat menurun.

e. Terjadinya Utang Luar Negeri
Dalam perdagangan internasional apabila ekspor negara kita lebih kecil daripada impor, maka hal ini
akan menyebabkan terjadinya hutang luar negeri. Padahal untuk membayar hutang tersebut Indonesia
harus membayar dengan devisa, akibatnya devisa Indonesia berkurang dan perekonomian dalam
negeri akan terganggu.

a. Munculnya TKI illegal. [Menurut Anwar Kurnia]
Para TKI yang bekerja di luar negeri memperoleh pendapatan yang cukup besar. Kondisi inilah yang
mendorong penduduk indonesia untuk mendapatkan kekayaan, mereka berbondong-bondong pergi ke
luar negeri meskipun dengan cara tidak resmi (ilegal). TKI tidak hanya merugikan dirinya sendiri tapi
juga bisa mencoreng nama baik indonesia di mata internasional. (Yudhistira, hal. 149)
b. Bertambahnya Pengangguran. [Menurut Anwar Kurnia]
Dampak ini sebenarnya merupakan akumulasi dari dampak - dampak sebelumnya karena dari
bangkrutnya perusahaan-perusahaan dalam negeri, lapangan kerja menjadi berkurang dan terjadinya
PHK. Hal ini semakin menambah jumlah pengangguran di indonesia.(Yudhistira,hal. 150)
c. Perusahaan-perusahaan indonesia terancam bangkrut. [Menurut Anwar Kurnia]
Perdagangan internasional memberikan kesempatan masuknya produk negara lain ke Indonesia.
Produk-produk asing tersebut bersaing dengan produk dalam negeri (indonesia) sehingga hanya
produk yang berkualitas saja yang laku di pasaran. Hanya sebagian kecil perusahaan dalam negeri
yang mampu memproduksi barang dengan kualitas bagus (unggul). Kondisi inilah yang membuat
sebagian besar perusahaan dalam negeri tidak mampu bersain dengan perusahaan asing sehingga
terancam bangkrut. (Yudhistira, hal. 150)
d. Semakin ketatnya persaingan tenaga kerja. [Menurut Anwar Kurnia]
Tenaga ahli asing pun banyak yang masuk ke indonesia sebagai akibat dari adanya perdagangan
internasional, hal ini membuat persaingan tenaga kerja semakin ketat. Hanya tenaga jerja yang
memiliki keterampilan dan keahlian yang mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar negeri.
(Yudhistira, hal. 150)
e. Adanya ketergantungan suatu negara terhadap negara lain. [Menurut Sutarto] (Bse, hal. 171)
f. Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang lebih maju. [Menurut Sutarto]
(Bse, hal. 171)
g. Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi. Ini terjadi karena masyarakat menjadi
konsumtif. [Menurut Sutarto] (Bse, hal. 171)

h. Timbulnya penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju. [Menurut Sutarto] (Bse, hal. 171)

i. Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran. [Menurut Sutarto] (Bse, hal. 171)


Agar perencanaan ini berhasil dengan baik maka menurut ML. Jhingan, ada hal-hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:

1. Komisi perencanaan
2. Data statistic
3. Tujuan rencana
4. Penetapan sasaran dan prioritas
5. Mobilisasi sumber-sumber
6. Keseimbangan rencana
7. Administrasi yang efisien dan tidak korup
8. Kebijaksanaan pembangunan yang tepat
9. Harus mempunyai teori konsumsi tersendiri
10. Dukungan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai