Anda di halaman 1dari 4

NAMA

: MOCHAMAD SOFYAN ZAINUDIN

NIM

: 12380020

PRODI

: TEKNIK LINGKUNGAN / 2012 A

PEMENANG OLIMPIADE SAINS NASIONAL


PERTAMINA 2015
KATEGORI PROYEK SAINS
Sebenarnya di hari rabu tanggal 16 Desember 2015
mengundang 3 narasumber namun 2 orang yang sedang sakit
tetapi ada 1 yang mewakili yang diwakili oleh Yohannes Mariviani
meskipun agak sakit dibelani datang
Yohannes Mariviani, Yoko, Melisa Gunawan Pertama kali
mengajukan gagasan atau ide bagaimana cara mengahsilkan
energi listrik dengan memanfaatkan sumber daya alam biologi
khususnya mikro alga. Dipilihnya mikro alga adalah karena dapat
berfotosintesis, oksigennya diambil dan direaksikan dengan
karbon seperti pada baterai. Selanjutunya karbon mengahsilkan
listrik jadi ada voltase kemudian disimpan di baterai atau yang
lain agar bisa menjadikan energy yang terbarukan. Hasil yang
dicapai kemudian dikirim ke Jakarta. Ke Jakarta Yohannes
Mariviani dkk membawa mikro alga dan peralatannya bagaimana
bisa memanen energy listrik. Lomba sudah dilaksanakan 2
minggu yang lalu.
Proses pembuatan atau penelitian dilakukan selama 3
bulan. Dua bulan pertama menguji alganya apakah layak dan
dapat menghasilkan energy listrik atau tidak. Setelah itu
Yohannes Mariviani dkk dipanggil kalo lolos kesemifinal .dari semi
final untuk diwawancara dan diminta untuk membuat suatu
rangkaian alat sekaligus untuk bagaimana menghasilkan listrik.

Selain itu Yohannes Mariviani dkk disuruh untu membuat


prototype, dan ituu membutuhkan waktu yang lama.
Latar belakangnya pembuatan mikro alga sebagai energy
listrik dilihat dari kondisi Indonesia karena Indonesia adalah
negara kepulauan akan sangat sulit jika membakai bahan bakar
BBM atau batu bara karena akan menghasilkan polusi udara yang
akan mencemari lingkungan karena bahan yang diapakai adalah
bahan yang tidak ramah lingkungan. Apabila memakai mikro
alga,

alga

tumbuh

dilaut

dan

sangat

potensial

untuk

dimanfaatkan di alam Indonesia. Dasar ide konsep dari energy


listrik dari bakteri sudah banyak dikembangkan Khususnya di
negara Jerman. Tetapi pembaruan dari produk yohannes dkk
bagamaimana memanfaatkan oksigen secara langsung agar
tidak sia-sia. Kalau di Jerman oksigen masih dapat keluar
menurut

Yohannes

memanfaatkan

Mariviani

bakteri

yang

dkk

kurang

bukan

efisien

karena

berfotosintesis

yang

menghasilkan oksigen. Kemudian dari hasil penemuan tersebut


oleh

Yohannes

Mariviani

dkk

dikombinasikan

sehingga

menghasilkan system energy listrik yang ramah lingkungan.


Akhirnya hasil tersebut menjadi juara 1 dari lomba olimpiade
sains nasional pertamina tahun 2015 kategori proyek sains.
Ada lebih dari 400 tim seluruh Indonesia yang mengikuti
olimpiade sains nasional pertamina tahun 2015 kategori proyek
sains dan 2 tim dari Malaysia. Standart dari pertamina sudah
regional ASEAN. Waktu dipanggil ke Jakarta ada 15 tim termasuk
dari tim Yohannes Mariviani. Dari 15 tim, tim dari Malaysia tidak
lolos karena topic yang dipilih tidak sesuai dengan tema
kebetulan temanya adalah energy yang baru dan terbarukan,
dari Surabaya ada ITS, UNAIR, dan UBAYA. Yang lolos ke final dari
Surabaya adalah UBAYA dan ITS.
Yohannes Mariviani masih semester 5 di Universitas
Surabaya jurusan tekno biologi. Yohannes Mariviani memang

tertarik dalam biologi khusunya di bidang penelitian, menurutnya


selain belajar teori harus dapat mengaplikasikannya baik ilmu
pengembangan dasar biologi maupun menymbungkan untuk
masyarakat.
Yohannes Mariviani Pernah dibilang kutu buku, karena suka
baca-baca buku. Sebelum mengikuti ajang olimpiade yohannes
sudah pernah melakukan penelitian dengan kakak kelas dengan
meneliti tentang meregenerasikan dan memperbanyak tanaman
melon. Dengan menggunakan stan selnya tanaman melon
kemudian dari stan tanaman diimbukan menjadi satu tunas
tanaman melon. Ada 2 lomba yang diikuti, lomba presentasi
tidak mendapatkan juara, namun lomba poster mendapatkan
juara 2. Lomba dilksanakan pada Bulan September.
Pemanfaatan mikro alga bisa di aplikasikan dari kehidupan
sehari-hari. Untuk 1 ruang kecil 1 mWatt tower. Jadi untuk
pemanfaatannya

adalah

memperbanyak

ruang

yang

kecil

tersebut. Dengan mikro alga yang kecil kemudian dikali lipatkan


selanjutnya disambungkan pada kabel-kabel kemudian listrik
akan bertambah. Pernah dihitung untuk 1 rumah yang 900 watt
memerlukan lebih dari 1000 ruang. Namun dari penelitian dasar
Yohannes Mariviani volume tidak berpengaruh, meskipun alganya
sedikit ataupun banyak tidak berpengaruh.

Ide kedepannya,

kaca rumah dibikin lapisan ganda dan didalamnya di isi mikro


alga dan didalamnya di isi dengan kabel dengn adanya karbon
nanti akan menghasilkan listrik berkalli lipat. Untuk membuat
pembangkit listrik dirumah memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Rencana hadiah akan dibuat untuk merealisasikan proyek
ini lebih lanjut dan juga mencari kelemahan kelemahan untuk
diperbaiki agar sewaktu dipasarkan layak untuk jadi pembangkit
listrik pada waktu penillitian. Yohannes Mariviani mengikuti
lomba dapat informasi dari universitas, dan ada komunitas
difakultas untuk mengikuti lomba-lomba. Banyak cerita yang

terjadi, dalam lomba ini hanya ada waktu 2 minggu untuk


membuat dan mengumpulkan proposal. Kemudian Yohannes
mencari ide dan mencari dosen untuk berkonsultasi dalam
pengusulan proposal dan dosen mendukung untuk pembuatan
proposal tersebut. Dosen di Universitas Surabaya mendukung
dengan mengasih suntikan dana awal untuk penelitian. Suka
dukanya adalah dikejar waktu karena alga membelinya di Bali.
Dalam waktu 2 minggu juga dituntut untuk membuat media dsb
untuk uji kelayakan. Waktu yang menarik adalah dengan
membuat prototype karena ada kesilisih pahaman dalam tim.
Ada argumentasi dan adu pendapat namun dari ketiga pendapat
itu adalah untuk membangun proposal dan hasil yang sempurna.
Ada 3 Tim yang sangat berat dalam lomba, yang pertama
adalah dari ITS dengan memanfaatkan perbedaan suhu untuk
menghasilkan

listrik

namun

yang

menarik

adalah

dengan

menggunakan knalpot. Knalpot hanya panas pada knalpotnya


namun dilingkungan dingin. Yang kedua adalah dari ITB dengan
menghasilkan energy listrik dari pijakan kaki, jadi dengan
menginjakkan platform atau tekel akan turun dan menjadikan
energy listrik. Dan juga ada dengan judul pemanfaatan sama
seperti punya Yohannes Mariviani. Bedanya adalah dengan
menggunakan elektroda yang lain. Juara 3 adalah diraih dari
Brawijaya. Setiap hari Yohannes Mariviani membaca 2 jam.
Dikutip dari Suara Surabaya 100.0 FM
Muda Tapi Luar Biasa
Rabu, 16 Desember 2015
Pukul : 21.00 22.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai