n /
.
a
*
>e
=
D
a
D !,!5,, ft
n D *,1B5 rps
n D ,, rps
n D ,++ rps
asumsi
D B*,*, lb2ft
+
D ,46 . 1!
-,
lb2ft s
(sumber buku -ass- &ransfer #peration .ab B bagian contoh soal B.* hal. 15,
Treyball &$0"
n /
.
a
*
>e
=
n D *,1B5 rps
s lb2ft , - 1! . ,46
lb2ft B*,*, 1B5 , * " ft !,!5,, (
+ *
>e
rps
. =
7
>e
D 1*6+,B! rps
Plot data pada Figure B. buku Mass- Transfer 1peration .ab B: Treyball &$0,
diperoleh nilai daya 7p:
7p D 1,*15,
n D ,, rps
s lb2ft , - 1! . ,46
lb2ft B*,*, , , " ft !,!5,, (
+ *
>e
rps
. =
7
>e
D *BB,+, rps
Plot data pada Figure B. buku Mass- Transfer 1peration .ab B2 Treyball &$0,
diperoleh nilai daya 7p:
7p D !,665,!
n D ,++ rps
s lb2ft , - 1! . ,46
lb2ft B*,*, ++ , " ft !,!5,, (
+ *
>e
rps
. =
7
>e
D +16,4,+ rps
Plot data pada Figure B. buku Mass- Transfer 1peration .ab B2 Treyball &$0,
diperoleh nilai daya 7p:
7p D !,5**
-asukkan ke rumus daya
c
a p
g
/ n .
P
+
=
n D *,1B5 rps, 7p D 1,*15,
15 , +*
lb2ft B*,*, " !5,, , ! ( " 1B5 , * ( *15, , !1
+ +
ft rps
P =
P D 1,6!6+, ft lbf2s
n D ,, rps, 7p D !,665,!
15 , +*
lb2ft B*,*, " !5,, , ! ( " , , ( 665,! , !
+ +
ft rps
P =
P D 11,6*! ft lbf2s
n D ,++ rps, 7p D !,5**
15 , +*
lb2ft B*,*, " !5,, , ! ( " ++ , ( 5** , !
+ +
ft rps
P =
P D 1,4464B ft lbf2s
BAB V
PEMBAHASAN
Grafik Untuk Daya Vs Kecepatan Putaran
0
2
4
6
10
12
14
16
0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5
V (kecepatan putaran) RPS
P
(Daya)
ft lbf/s
0etelah selesai melakukan praktikum Fluid Mixing Apparatus ini, menjadi
semakin jelaslah mengenai apa yang menjadi tujuan dari praktikum ini. &erutama
dalam hal prinsip dan cara kerja dari Eluid -iFing Apparatus serta mengetahui
jenis daripada pola aliran yang terjadi. Pada percobaan kali ini digunakan alat
Fluid Mixing Apparatus dengan impellernya. Impeller inilah yang akan
membangkitkan pola aliran di dalam sistem, yang menyebabkan 1at cair
bersikulasi di dalam bejana untuk akhirnya kembali ke impeller. Ada dua macam
impeller pengaduk, yaitu impeller aliran-aksial (axial-flo impeller" dan impeller
aliran-radial (radial-flo impeller". Impeller jenis pertama membangkitkan arus
sejajar dengan sumbu poros impeller, dan yang kedua membangkitkan arus pada
arah tengensial atau radial.
Pada proses pencampuran dengan mengunakan poros dengan arah (ertikal
dan terletak persis di pusat tangki, komponen kecepatan fluida pada arah
tangensial dapat merugikan karena arus tangensial akan mengikuti lintasan
berbentuk lingkaran dan menimbulkan vortex pada permukaan 1at cair. Dengan
adanya vortex ini, maka mixing menjadi tidak sempurna dikarenakan partikel
mengumpul di tengah vessel sehingga pencampuran lambat terjadi dan harus
dilakukan dengan putaran (rpm" tinggi. Di dalam bejana yang tak bersekat, aliran
putar yang dapat menimbulkan vortex dapat dibangkitkan oleh segala jenis
impeller baik aliran aksial maupun radial apabila beroperasi pada kecepatan
tinggi.
Untuk mencegah terjadinya pembentukan ruang udara (vortex" pada saat
cairan-cairan dengan (iskositas rendah diaduk dalam tangki silinder (ertikal
dengan impeller yang berada pada pusatnya, maka digunakanlah baffle yang
dipasang pada dinding vessel. Pada dasarnya, vortex terjadi karena adanya gaya
sentripetal yang ditimbulkan oleh perputaran poros impeller pada kecepatan tinggi
yang cenderung mengarah ke pusat poros. Dengan adanya baffle ini, maka gaya
sentripetal yang ditimbulkan oleh aliran fluida tersebut dapat dikurangi. Baffle
yang digunakan biasanya memiliki jarak yang sama sekitar 1 - 1! dari diameter
tangki.
Baffle biasanya tidak menempel pada dinding vessel sehingga secara
kebetulan akan terdapat celah antara baffle dengan dinding vessel. Baffle
umumnya tidak digunakan pada cairan dengan (iskositas tinggi dimana
pembentukan vortex bukanlah menjadi masalah yang penting. Baffle dipasang
pada miFing vessel untuk menambah turbulensi. @alaupun penggunaan baffle
menaikkan jumlah tenaga atau energi, tetapi di sisi lain memilki keuntungan yaitu
terjadinya perpindahan panas secara terus menerus dan 'aktu yang dibutuhkan
untuk mencampur lebih cepat. Pada sistem berpengaduk propeller, memberikan
bentuk aliran yang bergerak secara aksial sehingga menabrak dasar silinder,
sehingga tidak terjadi penumpukan partikel di satu tempat, melainkan merata di
dasar dan acak. 0edangkan pada sistem berpengaduk turbin, memberikan bentuk
aliran yang menyebar ke arah dinding silinder kemudian bergerak ke dasar
silinder kemudian naik lagi ke arah impeller, dan penambahan kecepatan
berakibat pada penumpukan partikel sehingga sulit terjadi homogenitas. Untuk
mengatasinya, dipasang baffle sehingga vortex dapat dirusak dan mixing menjadi
lebih sempurna.
Dalam percobaan ini, kita menggunakan pasir sebagai parameter untuk
melihat pola aliran yang terjadi. 3umlah pasir yang digunakan akan berpengaruh
pada hasil pengamatan (secara kasat mata" terhadap bentuk dan pola aliran yang
sedang diaduk. 3ika pasir yang digunakan terlalu sedikit, maka pola aliran yang
terbentuk tidak terlihat secara jelas.
BAB VI
#ESIMPULAN DAN SARAN
<&1& #*3;260+'-
1. Pengadukan menggunakan propeller, menyebabkan aliran aksial.
*. Pengadukan menggunakan impeller, menyebabkan aliran aksial.
+. 0emakin cepat pengadukan, maka semakin besar vortex yang terbentuk.
,. $erugian akibat adanya vortex, pencampuran lambat terjadi, harus
menggunakan kecepatan pengadukan yang tinggi, pengadukan tidak homogen
karena partikel mengumpul di tengah vessel$
. 3ika densitas dan (iskositas cairan lebih kecil maka yang terjadi vortex yang
terbentuk lebih besar.
B. Pengadukan dengan baffle dapat merendam vortex yang terbentuk.
5. Pengadukan dengan propeller menyebabkan vortex lebih kecil bila
dibandingkan dengan menggunakan turbin.
<&2& S')'-
1. Peralatan yang ada di laboratorium diharapkan semuanya dapat beroperasi.
*. $ebersihan di laboratorium diharapkan lebih dijaga agar nyaman saat
praktikum.
+. Dalam penggunaan impeller disesuaikan dengan tingakat (iskositas larutan.
DAFTAR PUSTA#A
Anonim. *!11. Fluid Mixing$ !ttp3//duniaengineer$blogspot$com/4566/57/fluid-
mixing$ !tml, 'diakses pada tanggal 1 september *!1,".
%ordon, Aar'ard. 1446. Mixing Fundamentals. !ttp3//$!ayardgordon$com
usercontent/documentsmixingfundamentals$pdf, (diakses pada * 0eptember
*!1,".
Ausni, Ahmad. *!1*. Mixing Process$
!ttp3//a!mad!usnilubis$blogspot$com/4564 /54/pencampuran-ba!an-
#imia-mixing-process$!tml, (diakses pada tanggal 4 0eptember *!1,".
Glyas, .akri. *!1+. Pencampuran Fluida$ !ttp3//learnmine$blogspot$com/4568/59/
tentang-fluida$!tml, (diakses pada tanggal 4 0eptember *!1,".
$urnia'an, >ahmat. *!11. Pengadu#an dan Pencampuran$ !ttp3//te#im#u$
blogspot$com/4566/5:/pengadu#an-danpencampuran$!tml, (diakses pada
tanggal * september *!1,".