Anda di halaman 1dari 28

i

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA




REKAYASA PROSES PRODUKSI KITOSAN DARI LIMBAH UDANG
BERBANTUKAN GELOMBANG MIKRO



BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN




Diusulkan oleh:

Tri Mujairin (11 614 017) (Ketua)
Angkatan: 2011
Doni Damara (12 644 021) (Anggota)
Angkatan: 2012
Muhammad Adri (12 614 052) (Anggota)
Angkatan: 2012
Uni Adriani (13 644 043) (Anggota)
Angkatan: 2013





POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
SAMARINDA
2013

ii






























iii


DAFTAR ISI


hal
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
RINGKASAN................................................................................................ .. iv
BAB I. PENDAHULUAN. 1
1.1 Latar Belakang.. 1
1.2 Perumusan Masalah... 2
1.3 Tujuan Khusus........................................................................... 2
1.4 Urgensi Penelitian.. 2
1.5 Luaran Yang Diharapkan.. 3
1.6 Manfaat Penelitian.... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Delta Mahakam. 4
2.2 Limbah Udang.. 4
2.3 Kitosan.. 5
2.4 Gelombang Mikro (Microwave) 6
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN. 8
3.1 Penelitian yang Akan dilakukan 9
3.2 Teknik Pengumpulan Data 9
3.3 Analisis Hasil Kitosan 10
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN. 11
4.1 Biaya. 11
4.2 Jadwal Kegiatan 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN




iv


RINGKASAN

Beberapa metode telah berhasil untuk mengkonversi kitin dari berbagai sumber bahan baku
menjadi kitosan. Secara komersial kitosan diproduksi melalui proses deasetilasi kitin
menggunakan larutan natrium hidroksida konsentrasi tinggi dan suhu tinggi. Proses
membutuhkan waktu beberapa jam untuk menghasilkan kitosan dengan derajat deasetilasi
(DD) yang signifikan. Beberapa tahun terakhir, pemanfaatan gelombang mikro (microwave)
telah digunakan untuk berbagai aplikasi seperti sintesis organik. Radiasi microwave dapat
mempercepat laju reaksi antara 10-100 kali dibanding dengan penggunaan pemanas
konvensional. Penggunaan gelombang mikro juga memberikan banyak keuntungan antara
lain: waktu startup proses yang lebih cepat, pemanasan yang lebih cepat, efisiensi energi dan
biaya proses, pengawasan proses yang mudah dan tepat, dan mendapatkan mutu produk akhir
yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah udang Delta Mahakam
menjadi kitosan dengan berbantukan microwave skala laboratorium dan melakukan optimasi
proses produksi dengan melakukan uji semua parameter kualitas kitosan yang dihasilkan.
Kitosan diproduksi melalui urutan proses yaitu ekstraksi kitin dilanjutkan deasetilasi. Proses
deasetilasi kitin menjadi kitosan dibantu radiasi microwave dengan menvariasikan konsentrasi
alkali, waktu, dan daya (power). Optimasi proses dilakukan menggunakan desain faktorial 2
k

dengan variabel respons derajat deasetilasi. Parameter kualitas kitosan yang penting antara
lain: kadar abu, kadar air, viskositas diuji dengan metode baku AOAC. Rekayasa produksi
kitosan berbantukan microwave ini diharapkan lebih efisien dan menghasilkan kitosan yang
memenuhi standar mutu untuk tujuan aplikasi di bidang pangan.

Kata kunci: derajat deasetilasi, kitin, kitosan, microwave














1


BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kawasan Delta Mahakam merupakan pulau-pulau kecil yang terletak di muara
Sungai Mahakam dan termasuk wilayah Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara (Kukar),
Kalimantan Timur. Kawasan ini mempunyai lahan potensial sebagai tambak udang sebesar
49.838 Ha dengan hasil 3.600 ton/tahun (Kaltimpost, 2009). Hasil udang sebagian besar
diolah menjadi udang beku oleh PT Syam Surya Mandiri, PT Samarinda Cendana dan PT
Miyasa Citra dengan kapasitas produksi rata-rata 25 ton/bulan.
Industri pengolahan udang beku menghasilkan limbah berupa kulit dan kepala udang.
Bagian dari udang yang menjadi limbah berkisar antara 30-75% (Swastawati dkk, 2008).
Selama ini limbah udang hanya diolah menjadi petis udang, kecap udang, terasi udang, dan
tepung udang. Data DPK Kukar menyebutkan bahwa ada sekitar 7,4 juta ton limbah udang
per tahun terbuang sia-sia (Tribunkaltim, 2008).
Perkembangan iptek menghasilkan metode pengolahan limbah udang menjadi
kitosan yang memiliki harga jual hingga Rp 7.500.000 per kg ( Prasetyaningrum dkk, 2007).
Produksi kitosan dari limbah udang dan beberapa sumber bahan baku lainnya telah dilakukan
dengan tujuan aplikasi yang semakin bervariasi. Kitosan dapat diaplikasikan pada bidang
farmasi, pangan, dan industri lainnya berdasarkan nilai derajat deasetilasinya (Suptijah, 2004).
Kitosan telah dihasilkan dari transformasi kitin yang diekstrak dari limbah udang
Delta Mahakam melalui proses deasetilasi menggunakan alkali kuat pada konsentrasi tinggi,
suhu tinggi, dan waktu yang cukup lama (Arifin dkk, 2011). Kemajuan iptek mendorong
terciptanya inovasi di bidang teknologi proses. Inovasi teknologi yang digunakan pada
penelitian ini dalam rangka produksi kitosan berbasis limbah udang Delta Mahakam adalah
dengan memanfaatkan gelombang mikro (microwave). Kelebihan dari gelombang mikro
antara lain: waktu startup yang cepat, pemanasan yang lebih cepat, efisiensi energi dan biaya
proses, pengawasan proses yang mudah dan tepat, pemanasan yang selektif dan mutu produk
akhir yang lebih baik (Sumnu, 2001). Produksi kitosan berbantukan microwave ini
diharapkan lebih efisien dan menghasilkan kitosan yang memenuhi standar mutu untuk tujuan
aplikasi di bidang pangan.


2


1.2 Perumusan Masalah
Produksi kitosan dengan metode kimiawi telah berhasil dilakukan. Kitosan
dihasilkan melalui proses deasetilasi kitin menggunakan alkali kuat pada konsentrasi tinggi,
suhu tinggi, dan waktu yang lama. Inovasi teknologi diperlukan untuk membuat proses
produksi berjalan lebih efisien dengan hasil yang lebih optimal. Pada penelitian ini inovasi
teknologi yang digunakan dalam rangka produksi kitosan berbasis limbah udang Delta
Mahakam adalah dengan memanfaatkan gelombang mikro (microwave).

1.3 Tujuan Khusus
Penelitian yang diusulkan ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Mengolah limbah udang Delta Mahakam menjadi kitosan dengan berbantukan
microwave skala laboratorium.
2. Melakukan optimasi proses produksi kitosan berbantukan microwave dan
melakukan uji semua parameter kualitas terhadap kitosan yang dihasilkan.

1.4 Urgensi Penelitian
1. Potensi limbah udang di kawasan Delta Mahakam sekitar 7,4 juta ton/tahun dan belum
termanfaatkan dengan optimal. Selama ini limbah udang hanya diolah menjadi petis
udang, kecap udang, terasi udang, dan tepung udang. Inovasi teknologi diperlukan
untuk mengolah limbah udang menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi seperti
kitosan yang memiliki harga jual hingga Rp. 7.500.000 per kg tergantung kualitasnya.
Potensi ini perlu digali dan dikembangkan sehingga hasilnya dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat terutama nelayan di kawasan Delta Mahakam.
2. Produksi kitosan dengan metode kimiawi telah berhasil dilakukan. Kitosan dihasilkan
melalui proses deasetilasi kitin menggunakan alkali kuat pada konsentrasi tinggi, suhu
tinggi, dan waktu yang lama. Inovasi teknologi diperlukan untuk membuat proses
produksi berjalan lebih efisien dengan hasil yang lebih optimal. Pemanfaatan
gelombang mikro (microwave) adalah inovasi teknologi yang digunakan pada
penelitian ini dalam rangka produksi kitosan berbasis limbah udang Delta Mahakam.
Kelebihan dari teknologi ini antara lain: waktu startup yang cepat, pemanasan yang
lebih cepat, efisiensi energi dan biaya proses, pengawasan proses yang mudah dan

3


tepat, pemanasan yang selektif dan mutu produk akhir yang lebih baik.
3. Kitosan adalah produk dari pengolahan limbah udang yang mempunyai nilai ekonomi
tinggi. Banyak industri yang memanfaatkan kitosan sebagai bahan baku maupun aditif.
Masyarakat juga dapat memanfaatkan kitosan sebagai bahan pengawet makanan alami
pengganti formalin seperti pengawet bakso, mie basah, ikan asin, dan buah-buahan.

1.5 Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Memperoleh kondisi optimum proses produksi kitosan dari limbah udang Delta
Mahakam dengan memanfaatkan microwave.
2. Artikel ilmiah tentang pengembangan proses produksi kitosan dengan menggunakan
microwave yang akan dipublikasikan pada Seminar Nasional Teknik Kimia UPN
Veteran Jatim pada Juni 2014.

1.6 Manfaat Penelitian
Inovasi teknologi yang digunakan dalam rangka produksi kitosan berbasis limbah
udang Delta Mahakam adalah dengan memanfaatkan microwave. Kelebihan dari gelombang
mikro antara lain: waktu startup yang cepat, pemanasan yang lebih cepat, efisiensi energi dan
biaya proses, pengawasan proses yang mudah dan tepat, pemanasan yang selektif dan mutu
produk akhir yang lebih baik. Produksi kitosan menggunakan microwave ini diharapkan lebih
efisien dan menghasilkan kitosan yang memenuhi standar mutu untuk tujuan aplikasi di
bidang pangan.


4


BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Delta Mahakam
Delta Mahakam merupakan kumpulan beberapa pulau kecil di muara Sungai
Mahakam dengan Selat Makassar, Kalimantan Timur. Letak geografis Delta Mahakam sangat
menunjang untuk pengembangan sektor perikanan laut maupun darat. Pemkab Kukar
menetapkan Delta Mahakam menjadi salah satu kawasan sentra produksi (KSP) wilayah
pesisir dengan jenis komoditas utamanya udang. DPK Kukar 2008 mencatat hasil tambak
berupa udang mencapai 3.600 ton lebih per tahun (Kaltimpost, 2009). Hasil tambak udang di
Delta Mahakam diolah oleh beberapa perusahaan antara lain: PT Syam Surya Mandiri, PT
Samarinda Cendana, dan PT Miyasa Citra dengan kapasitas produksi rata-rata 25 ton/bulan.
Industri ini menghasilkan limbah berupa kulit, kaki, ekor, dan kepala udang. Data DPK Kukar
menyebutkan bahwa sekitar 7,4 juta ton limbah udang per tahun terbuang sia-sia
(Tribunkaltim, 2008).

2.2 Limbah Udang
Salah satu komoditi ekspor hasil perikanan yang cukup melimpah adalah udang.
Pengolahan udang menghasilkan limbah sekitar 30-75% dari berat awal yang berupa kepala,
kaki, kulit dan ekor (Swastawati dkk, 2008). Komposisi kimia pada kulit udang telah
dilaporkan oleh Altschul dalam Arifin, dkk (2011), seperti terlihat pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Komposisi Kimia Kulit Udang
Komponen Komposisi (%)
Kitin 15-20
Protein 25-40
Kalsium Karbonat 40-50







5


2.3 Kitosan
Kitosan adalah poli-(2-amino-2-deoksi--(1-4)-D-glukopiranosa) dengan rumus
molekul (C
6
H
11
NO
4
)
n
yang dapat diperoleh dari deasetilasi kitin. Proses deasetilasi dapat
dilakukan dengan cara kimiawi maupun enzimatik. Proses kimiawi menggunakan basa,
misalnya NaOH, dan dapat menghasilkan kitosan dengan derajat deasetilasi yang tinggi, yaitu
mencapai 85-93% (Tsigos dkk, 2000). Proses enzimatik biasanya menggunakan mikroba
seperti Mucor rouxii dan Aspergillus parasiticus.
Penelitian pengolahan limbah udang menjadi kitosan telah banyak dilakukan.
Produksi secara kimiawi telah dilakukan oleh: Swastawati, dkk. (2008), Yuliusman dan
Ameria (2009), Puspawati dan Simpen (2010). Sedangkan secara enzimatis oleh Abun (2009)
dan Prasetyo, dkk. (2009). Arifin, dkk (2011) telah berhasil memproduksi kitosan dari limbah
udang Delta Mahakam. Kitosan yang dihasilkan memiliki spesifikasi kadar air, kadar abu,
derajat deasetilasi dan viskositas masing-masing 6,99%; 0,01%; 80,59%; dan 3,6 cP. Secara
sonikasi Arifin, dkk (2012) memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan kitosan yang
dihasilkan memiliki spesifikasi kadar air, kadar abu, derajat deasetilasi dan viskositas masing-
masing 9,94%; 0,34%; 85,02%; dan 3,2 cP.







(a) (b)

Gambar 1. Stuktur kitin (a) dan kitosan (b)






6


2.4 Gelombang Mikro (Microwave)
Oven microwave merupakan alat pemanas yang menggunakan gelombang mikro
sebagai pemacu panas. Gelombang mikro adalah gelombang elektromagnetis di cakupan
frekuensi 300-300.000 MHz. Radiasi gelombang mikro diserap oleh molekul polar seperti air,
lemak, gula serta zat lain pada makanan yang kemudian mengeksitasi atom-atom zat tersebut
dan menghasilkan panas. Pemanasan berlangsung serentak dan seragam karena semua atom
tereksitasi dan menghasilkan panas pada waktu yang bersamaan.
Gelombang mikro dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk memanaskan dan
mengeringkan suatu bahan, dan mengkatalisis reaksi kimia dalam pembuatan bahan industri
dan pertanian (Liu dkk, 2005). Teknik penggunaan gelombang mikro secara luas telah
dikembangkan di industri pangan dan kimia (Ayappa dkk, 1991). Gelombang mikro memiliki
potensi dapat menurunkan kadar air yang terdapat di dalam bahan dengan menggunakan
waktu yang lebih singkat serta dapat meningkatkan kualitas bahan kering (Tomasik dkk,
1999).
Penggunaan gelombang mikro dalam industri pangan dan kimia telah banyak
diterapkan. Hal ini disebabkan karena penggunaan gelombang mikro memberikan banyak
keuntungan antara lain: waktu startup yang lebih cepat, pemanasan yang lebih cepat, efisiensi
energi dan biaya proses, pengawasan proses yang mudah dan tepat, pemanasan yang selektif,
mutu produk akhir yang lebih baik dan dapat meningkatkan kulitas bahan kering (Sumnu,
2001). Gelombang mikro sering juga digunakan sebagai sumber eksternal untuk membantu
mempercepat terjadinya suatu reaksi kimia (microwave assisted reactions). Gelombang mikro
juga umum digunakan untuk memecah struktur bahan yang kompleks menjadi struktur-
struktur penyusunnya yang lebih sederhana (microwave digestion).
Prinsip pemanasan menggunakan gelombang mikro adalah berdasarkan tumbukan
langsung dengan material polar atau pelarut dan diatur oleh dua fenomena yaitu konduksi
ionik dan rotasi dipol. Dalam sebagian besar kasus, kedua fenomena tersebut berjalan secara
simultan. Konduksi ionik mengacu pada migrasi elektrophoretik ion dalam pengaruh
perubahan medan listrik. Resistansi yang ditimbulkan oleh larutan terhadap proses migrasi ion
menghasilkan friksi yang akan memanaskan larutan.
Hanya bahan-bahan yang menyerap gelombang mikro yang dapat dipanaskan. Salah
satu mekanisme pemanasan oleh gelombang mikro dan paling sering digunakan untuk

7


menjelaskan fenomena yang terjadi pada alat ini adalah dipolar polarisation. Pada mekanisme
ini panas terbentuk pada molekul polar. Saat terekspos di medan elektromagnet yang
berosilasi dengan frekuensi tertentu, molekul polar cenderung berusaha mengikuti medan
tersebut dan bergabung di dalamnya. Namun keberadaan gaya intermolekular menyebabkan
molekul polar tidak dapat mengikuti medan. Hal ini mengakibatkan terjadinya pergerakan
partikel yang acak dan menghasilkan panas.
Pelarut yang biasa digunakan untuk sintesis kimia menggunakan microwave adalah
air, metanol, etanol, dan aseton. Respon bahan terhadap radiasi gelombang mikro dapat
diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu: (1) Bahan yang transparan terhadap gelombang
mikro, contohnya sulfur, (2) Bahan yang memantulkan gelombang mikro, contohnya
tembaga, dan (3) Bahan yang menyerap gelombang mikro, contohnya air (Husnil, 2009).
Reaktor kimia harus transparan terhadap gelombang mikro dan terbuat dari teflon atau
polyetilen, gelas adalah material yang cocok untuk reaksi suhu tinggi. (Fini dan Breccia,
1999).
Daya masukan pada oven microwave mempengaruhi amplitudo gelombang. Semakin
besar daya yang digunakan untuk membangkitkan microwave, semakin besar medan listrik
yang dihasilkan (Bansal, 1997). Jika kekuatan medan listrik semakin besar, maka amplitudo
microwave yang dibangkitkan juga semakin besar. Kecepatan rotasi molekul polar memiliki
hubungan yang linear terhadap amplitudo microwave. Semakin besar amplitudo, semakin
cepat molekul polar berotasi, sehingga semakin cepat pula panas terbentuk.

8


BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Penelitian Yang Akan Dilakukan
Berdasarkan fakta bahwa penggunaan oven microwave dalam teknologi proses
memiliki banyak keuntungan, akan dilakukan produksi kitosan berbasis limbah udang Delta
Mahakam dengan memanfaatkan gelombang mikro pada oven microwave. Diagram alir
penelitian yang akan dilakukan terlihat pada Gambar 2.Alat utama produksi kitosan dengan
memanfaatkan gelombang mikro ini adalah: (1) oven microwave; (2) reaktor dari gelas kimia;
(3) termokopel. Alat pendukung penelitian ini antara lain mesin pencacah limbah, saringan
(mesh screen) ukuran 60 mesh dan oven. Rangkaian alat penelitian terlihat seperti pada
Gambar 3.


















Gambar 2. Diagram alir penelitian
Limbah Udang
Pencucian dan Pengeringan
Penghalusan
Deproteinasi
Denimeralisasi
Deasetilasi
Kitosan
Larutan NaOH
Larutan HCl
Larutan NaOH
Microwave

9


2
4
3
5
1
SET
C
O
6
7

Gambar 3. Rangkain alat penelitian
Keterangan gambar :
1. Pengatur daya (power)
2. Pengatur waktu
3. Piring putar
4. Penyangga piring putar
5. Reaktor (gelaskimia)
6. Termokopel
7. Termostat

3.2 Teknik Pengumpulan Data
Pengembangan proses produksi kitosan berbantukan microwave dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tahap pertama adalah ekstraksi kitin melalui proses demineralisasi dan deproteinasi.
Metode yang digunakan seperti yang telah dilakukan oleh Arifin, dkk (2011). Kitin
yang dihasilkan kemudian diproses melalui penghilangan sebagian gugus asetilnya
menggunakan bantuan microwave jenis single mode menjadi kitosan. Frekuensi

10


microwave yang digunakan adalah 300 MHz. Produk setiap tahap dinetralkan dan
dikeringkan. Kitosan yang dihasilkan selanjutnya dianalisis kadar air, abu, viskositas,
dan derajat deasetilasinya.
2. Optimasi proses dilakukan dengan mengubah parameter-parameter proses. Rancangan
/ desain untuk mendapatkan kondisi proses menggunakan metode statistik percobaan
faktorial 2
k
(Walpole dan Myers, 1995). Rancangan faktorial lengkap mensyaratkan
bahwa setiap taraf dari tiap faktor dipasangkan dengan setiap faktor lainnya. Mutu
kitosan yang dihasilkan juga tergantung dari parameter prosesnya. Pembuatan kitosan
melibatkan 3 variabel proses, yaitu: konsentrasi alkali (A), waktu (B) dan daya (C).
Rancangan percobaanya adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Rancangan Percobaan Faktorial
Variabel
Level
Rendah (-) Tinggi (+)
Konsentrasi alkali 10% 50%
Waktu 10 menit 30 menit
Daya 600 Watt 800 Watt

3.3 Analisis Hasil Kitosan
Uji kualitas dilakukan dengan metode baku dan hasilnya dibandingkan dengan kualitas
standar kitosan. Beberapa parameter kualitas yang penting antara lain: kadar abu, kadar air,
viskositas, dan derajat deasetilasi.













11


BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Biaya
Tabel 3. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No. Komponen
Biaya
(Rp)
1 Peralatan Penunjang 3,100,000.00
2 Bahan Habis Pakai 4,368,300.00
3 Perjalanan (pengambilan
sampel, seminar nasional)
3,100,000.00
4 Lain-lain (administrasi,
publikasi, laporan, dll)
1,800,000.00
Total Biaya 12,368,300.00

4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4. Jadwal Kegiatan PKM-P
No. Kegiatan
Bulan ke-
1 2 3 4 5
1 Persiapan penelitian
2
Penelitian awal produksi kitosan dengan bantuan
microwave

3 Optimasi proses produksi kitosan
4 Analisis hasil
5 Pengolahan data
6 Pembuatan laporan

















12


DAFTAR PUSTAKA


Abun, 2009, Pengolahan Limbah Udang Windu Secara Kimiawi Dengan NaOH dan H
2
SO
4
Terhadap Protein dan Mineral Terlarut, Makalah Ilmiah, Fakultas Peternakan,
Universitas Padjajaran.
AOAC, 1999, Official Methods of Analysis of AOAC International, 5
th
revision, Vol. 2.,
Cunnif P (Editor), Maryland: AOAC International.
Arifin, Z., Irawan, D., Rahim, M., 2011, Produksi Kitosan Berbasis Limbah Udang Delta
Mahakam: Tinjauan Proses dan Aplikasi, Interpena, Yogyakarta.
Arifin, Z., 2012, Pemanfaatan Teknologi Sonifikasi Tak Langsung Dalam Rangka Produksi
Kitosan, Jurnal Konversi, Vol. 1, No.1, Jurusan Teknik Kimia, Universitas Lambung
Mangkurat, ISSN: 2302-3686.
Ayappa, KG., Davis, HT., Crapiste, G., Davis, EA. and Gordon, J., (1991), Analysis of
Microwave Heating of Materials with Temperature-dependent Properties, AIChE J.,
37(3): 313-322.
Bansal, SK., Srivastava, GP., Tripathy, MR., 1997, Microwave Conference Proceedings,
APMC '97, Asia-Pacific.
Dolatowski, Z.J., Stadnik, J., Stasiak, D., 2007, Application of Ultrasound in Food
Technology, Acta Sci. Pol., Technol. Aliment., 6(3), 89-99.
Fini, A. dan A. Breccia, (1999), Chemistry by Microwaves, Pure Appl. Chem,Vol. 71, No.4,
573-579.
Husnil, YA., 2009, Perlakuan gelombang mikro dan hidrolisis enzimatis pada bambu untuk
produksi bioetanol, Laporan tesis, Depok: Fakultas Teknik, UI.
Kaltimpost, 2009, Kepiting dan Udang Sampai ke China dan Jepang: Tingkatkan
Perekonomian dengan Mengoptimalkan Potensi Perikanan (2), diakses di
http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=26444 pada tanggal 2
Oktober 2011
Leonelli, C., Mason, T.J., 2010, Review Microwave and Ultrasonic Processing: Now a
Realistic Option For Industry, Chemical Engineering and Processing, 49, pp. 885-900.
Liu, Z., L. Peng and Kennedy, JF., 2005, The Technology of Molecular Manipulation and
Modification Assisted by Microwaves as Applied to Starch Granules, Carbohydrate
Polymers, 61, 374-378.
Prasetyo, Eko, F., Utomo, Satriyo, 2009, Konversi Kitin Menjadi Kitosan Dengan Enzim
Deasetilasi Dari Jamur Mucor rouxii, Laporan Penelitian, Teknik Kimia ITS,
Surabaya.
Prasetyaningrum, A., Rokhati, N., Purwintasari, S., 2007, Optimasi Derajat Deasetilasi Pada
Proses Pembuatan Chitosan dan Pengaruhnya Sebagai Pengawet Pangan, Riptek, Vol.
1., No. 1., pp. 39-46.
Puspawati, N.M. dan Simpen, I.N., 2010, Optimasi Deasetilasi Khitin Dari Kulit Udang dan
Cangkang Kepiting Limbah Restoran Seafood Menjadi Khitosan Melalui Variasi
Konsentrasi NaOH, Jurnal Kimia 4 (1), Januari 2010 : 79-90.
Sumnu, G., 2001, A review on microwave baking of foods, International Journal of Food
Science & Technology, 36 (2):117127.
Suptijah, P., 2004, Tingkat Kualitas Kitosan Hasil Modifikasi Proses Produksi, Buletin
Teknologi Hasil Pertanian IPB, Volume VIII No. 1.

13


Swastawati, F., Wijayanti, I., Susanto, E., 2008, Pemanfaatan Limbah Kulit Udang Menjadi
Edible Coating Untuk Mengurangi Pencemaran Lingkungan, Jurnal Teknologi
Lingkungan Universitas Trisakti, 4(4), 101 106.
Tomasik, P., Fiedorowicz, M., You, SG., Lim, ST., (1999), Molecular distribution and pasting
properties of UV-irradiated corn starches - STARCH-STUTTGART.
Tribunkaltim, 2008, 7,4 Juta Ton Kepala Udang Terbuang, diakses di
http://www.tribunkaltim.co.id/read/artikel/12884.
Tsigos I, Matinou A, Kafetzopoulos D, Bouriotis V., 2000, Chitin Deacetylases; New,
Versatile Tools in Biotechnology, TIBTECH 18:305-312.
Walpole, R.E. dan Myers, R.H., 1995, Ilmu Peluang dan Statistik Untuk Insinyur dan
Ilmuwan, Terjemahan RK. Sembiring, Edisi ke-4, Penerbit ITB, Bandung.
Weiss, J., Kristbergsson, K., Kjartansson, G.T., 2011, Engineering Food Ingredients With
High-Intensity Ultrasound, in Barbosa-Canovas (eds), Ultrasound Technologies For
Food and Bioprocessing, Springer, New York.
Yuliusman dan Ameria, 2009, Optimasi Metode Pengambilan Kembali Logam Nikel Dari
Spent Catalyst NiO/Al
2
O
3
Menggunakan Kitosan Dari Cangkang Rajungan Sebagai
Adsorben, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia-SNTKI 2009, ITB,
Bandung.




LAMPIRAN

L.1 Biodata Ketua Tim Peneliti

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Tri Mujairin
2 Jenis kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Petro dan Oleo kimia
4 NIM 11 614 017
5 Tempat dan Tanggal Lahir Samarinda, 05 November 1992
6 E-Mail tri.mujairin@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 085752917035

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
SD Negeri 020
Samarinda
SMP Negeri 4
Samarinda
Madrasah Aliyah
Negeri 1 Samarinda
Jurusan - -
Ilmu Pengetahuan
Alam
Tahun Masuk-
Lulus
1999-2005 2005-2008 2008-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu Dan
Tempat
1. Pelatihan Produksi Kitosan
Berbasis Limbah Udang Bagi
Nelayan Kampung Kajang Kutai
Kartanegara
-
2012
Politeknik Negeri
Samarinda




















D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 OLIMPIADE SAINS NASIONAL
bidang studi Matematika dan IPA
Fakultas MIPA
UNMUL
2010
2 KOMPETISI ILMIAH & SEMINAR
SAINS
Fakultas MIPA
UNMUL
2010
3 ASTRAMATIKA(Asah Terampil
Matematika)
Fakultas MIPA
UNMUL
2011









































Biodata Anggota 1

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap(dengan gelar) Doni Damara
2 Jenis kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknologi Kimia Industri
4 NIM 12 644 021
5 Tempat dan Tanggal Lahir Samarinda, 08 Juli 1994
6 E-Mail donix8_10@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 081350236586


B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
SD Negeri 016
Samarinda
SMP Negeri 4
Samarinda
SMA Negeri 1
Samarinda
Jurusan - -
Ilmu Pengetahuan
Alam
Tahun Masuk-
Lulus
2000-2006 2006-2009 2009-2012

Samarinda, 20 Oktober 2013
























Doni Damara
NIM. 12 644 021





Biodata Anggota 2

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap(dengan gelar) Muhammad Adri
2 Jenis kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Petro dan Oleo Kimia
4 NIM 12 614 052
5 Tempat dan Tanggal Lahir Samarinda, 10 Desember 1994
6 E-Mail adri.multimedia@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085389110005

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
SD Negeri 010
Samarinda
SMP Negeri 4
Samarinda
SMK Negeri 5
Samarinda
Jurusan - - Multimedia
Tahun Masuk-
Lulus
2000-2006
2006-2009
2009-2012

Samarinda, 20 Oktober 2013


















Muhammad Adri
NIM. 12 614 052





Biodata Anggota 3

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Uni Adriani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Kimia Industri
4 NIM 13644043
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bontang, 24 Januari 1995
6 E-mail uniadriani@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 08981466161

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 002 BU SMPN 2 PALU SMAN 3
BONTANG
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013

C. Pemakalah Seminar ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah /
seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -
3 - - -


Samarinda, 20 Oktober 2013
Pengusul,



(Uni Adriani)
NIM. 13644043








Biodata Dosen Pendamping
Nama : Zainal Arifin, ST., M.Eng
Tempat/Tgl. Lahir : Sukoharjo, 9 Mei 1978
NIP : 19780509 200312 1 001
Unit Kerja : Politeknik Negeri Samarinda
Alamat korespondensi : Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Samarinda
Jl. Ciptomangunkusumo, Kampus Gn. Lipan, Samarinda
Seberang, Samarinda, Kaltim 75131
Alamat Rumah : Jl. Muh. Said Gang Simpati RT 29, Kel. Lok Bahu, Kec.
Sungai Kunjang, Samarinda, Kaltim 75125
Telp./Faks : (0541) 260 588 psw (147) / (0541) 260 355
HP : 081 350 390 612
E-mail : iffien_solo@yahoo.com

RIWAYAT PENDIDIKAN
NO TAHUN
LULUS
JENJANG GELAR NAMA PERGURUAN
TINGGI
BIDANG
STUDI
1 2008 S-2 M.Eng Universitas Gadjah Mada Teknik Kimia
2 2002 S-1 S.T. Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Teknik Kimia

RIWAYAT PENELITIAN
NO TAHUN SUMBER DANA JUDUL PENELITIAN PERAN
1 2008 BPPS Dikti Purifikasi Biodiesel Menggunakan Activated Alumina
(Studi Kesetimbangan Isoterm Adsorpsi Asam Lemak
Bebas)
Mandiri
2 2009 Mandiri Kinetika Adsorpsi Asam Lemak Bebas Dalam Minyak
Goreng Curah Menggunakan Tepung Mengkudu
Ketua
3 2009 Dosen Muda Pengaruh Penambahan Perekat Molase Pada Pembuatan
Briket Batubara
Ketua
4 2010 Hibah Strategis
Nasional DIPA PTN
Pembuatan Bioetanol dari Sampah Organik Kota
Samarinda
Anggota
5 2010-
2011
Hibah Stategis
Nasional Dikti
Pengolahan Limbah Udang Menjadi Kitosan Untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan di Kawasan Delta
Mahakam Kutai Kartanegara
Ketua
6 2012-
2013
Hibah Stategis
Nasional Dikti
Produksi Bio-Butanol Berbasis Sampah Organik Kota
Samarinda Sebagai Upaya Diversifikasi Dan
Pengembangan Bahan Bakar Nabati Generasi Kedua
Anggota
7 2013-
2014
Hibah Bersaing
Desentralisasi
Inovasi Proses Produksi Kitosan Berbasis Limbah Udang
Dengan Teknik Ultrasonikasi-Kimia Untuk Tujuan
Aplikasi Bidang Pangan
Ketua


RIWAYAT KARYA ILMIAH
NO JENIS JUDUL KARYA TAHUN KETERANGAN
1 Makalah Optimasi Parameter Isoterm Adsorpsi Asam
Lemak Bebas Dalam Biodiesel Menggunakan
Metode Non-Linear
2008 Jurusan Kimia Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta
2 Makalah Pengaruh Suhu Pada Purifikasi Biodiesel
Menggunakan Activated Alumina
2008 Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta




3 Makalah Purification of Biodiesel Using Activated
Alumina: Equilibrium and Design Process
2008 Rusnas PEBT Universitas
Sriwijaya Palembang
4 Makalah Purifikasi Crude Biodiesel Menggunakan
Activated Alumina: Studi Isoterm Adsorpsi
2008 Jurusan Teknik Kimia UPN
Veteran Yogyakarta
5 Jurnal Perancangan Proses Alat Pemurnian Biodiesel
Sistem Tumpak (Batch)
2009 Jurnal Mekanik Jurusan Teknik
Mesin Politeknik Negeri
Samarinda
6 Makalah Dekolorisasi Limbah Cair Industri Sarung
Samarinda Menggunakan Karbon Aktif
Cangkang Buah Ketapang (KACK)
2010 Jurusan Teknik Kimia UNDIP
Semarang
7 Makalah Hydrolysis of Samarinda Waste With Dilute
Acid Solution as Raw Material Bioethanol
Production
2010 Jurusan Kimia Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta
8 Makalah Hydrolysis Organic Wastes of Samarinda With
Sulfuric Acid (H
2
SO
4
) Catalyst as Material of
Bioethanol Production
2010 Rusnas PEBT Universitas
Sriwijaya Palembang
9 Makalah Pemanfaatan Sampah Organik Kota Samarinda
Menjadi Bioetanol: Klasifikasi dan Potensi
2010 Jurusan Teknik Kimia UNDIP
Semarang
10 Makalah Karakterisasi Limbah Udang Delta Mahakam
Sebagai Bahan Produksi Kitosan
2010 Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta
11 Buku Sampah = Energi (Studi Pemanfaatan Sampah
Organik Kota Samarinda Menjadi Bioetanol
2010 Penerbit Interpena Yogyakarta
ISBN 979-17405-9-3
12 Buku Produksi Kitosan Berbasis Limbah Udang
Delta Mahakam: Tinjauan Proses dan Aplikasi
2011 Penerbit Interpena Yogyakarta
ISBN 979-1740-11-9
13 Jurnal Pemanfaatan Teknologi Sonifikasi Tak
Langsung Dalam Rangka Produksi Kitosan
2012 Jurnal Konversi, Vol. 1, No.1,
Jurusan Teknik Kimia,
Universitas Lambung
Mangkurat, ISSN: 2302-3686
14 Makalah Kinetika Reaksi Deasetilasi Kitin Limbah
Udang Berbantukan Ultrasonik
2013 Seminar Nasional SRKP 2013
Jurusan Teknik Kimia UNDIP
Semarang ISSN : 1411-4216


Samarinda, 20 Oktober 2013




Zainal Arifin, ST., M.Eng
NIP. 19780509 200312 1 001













L.2 Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
No. Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan Biaya
(Rp) (Rp)
1
Alat microwave lengkap dengan aksesoris
(termokopel dan termostat digital)
Untuk produksi
kitosan
1 Unit 2600000 2,600,000.00
2 Sewa alat laboratorium
Pemakaian alat
pendukung
penelitian
1 Paket 500000 500,000.00
Sub Total 1 3,100,000.00

2. Bahan Habis Pakai
No. Nama Bahan
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan Biaya
(Rp) (Rp)
Bahan Baku
1 Limbah Udang Bahan baku 10 kg 6000 60,000.00

Bahan Kimia
2 NaOH
Deproteinasi,
deasetilasi 1 kg 460800 460,800.00
3 HCl Demineralisasi 2,5 Liter 275000 687,500.00

Analisis
4
Analisis kadar air, abu, viskositas, derajat
deasetilasi Analisis produk 12 Paket 250000 3,000,000.00

Bahan ATK
5 Kertas A4 80 g 5 Rim 32000 160,000.00
Sub Total 2 4,368,300.00













3. Perjalanan
No. Nama Kegiatan
Justifikasi
Pemakaian
Satuan
Harga Satuan Biaya
(Rp) (Rp)
1 Transportasi lokal
Pengambilan
sampel 2 Paket 150000 300,000.00
2 Seminar Nasional UPN Veteran Jatim Seminar 1 Paket 2800000 2,800,000.00
Sub Total 3

3,100,000.00

4. Lain lain
No. Nama Kegiatan
Justifikasi
Pemakaian
Satuan
Harga Satuan Biaya
(Rp) (Rp)
1 Penelusuran pustaka
Biaya
internet dan
komunikasi 1 Paket 500000 500,000.00
2 Pembuatan laporan 1 Paket 850000 850,000.00
3 Publikasi Pendaftaran 1 Paket 450000 450,000.00
Sub Total 4 1,800,000.00























L.3 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1 Tri Mujairin /
11 614 017
Petro & Oleo
Kimia (D-3)
Teknik Kimia 18 Koordinator
penelitian,
membuat
laporan
progress dan
laporan akhir,
bertanggung
jawab terhadap
hasil penelitian
2 Doni Damara /
12 644 021
Teknologi
Kimia Industri
(S-1 Terapan)
Teknik Kimia 12 Analisis bahan
baku dan
Analisis data
derajat
deasetilasi
3 Muhammad Adri /
12 614 052
Petro & Oleo
Kimia
Teknik Kimia 12 Mempersiapkan
bahan kimia,
peralatan oven
microwave,
mengambil data
penelitan awal
4 Uni Adriani /
13 644 043
Teknologi
Kimia Industri
(S-1 Terapan)
Teknik Kimia 12 Mempersiapkan
bahan kimia,
peralatan oven
microwave,
mengambil data
penelitan awal

Anda mungkin juga menyukai