Anda di halaman 1dari 5

Aglomerasi industry adalah gejala pemusatan industry dalam suatu wilayah

tertentu.

1. Adanya persaingan industri yang semakin banyak
2. Melaksanakan segala bentuk efisiensi di dalam penyelenggaraan
industri
3. Meningkatkan produktifitas hasil dan mutu industri
4. Memberi kemudahan bagi kegiatan industri
5. Mempermudah kontrol dalam hal tenaga kerja, bahan baku dan
pemasaran
Gejala aglomerasi industry disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
Aglomerasi industry
Kawasan industry merupakan daerah pemusatan kegiatan industry yang dilengkapi
dengan berbagai fasilitas penunjang yang dikelola oleh sebuah perusahaan pengelola.
Kawasan Industri
Tujuan pembangunan kawasan industry adalah untuk :
Beberapa contoh kawasan industry yang ada di Beberapa contoh kawasan
industry yang ada di Beberapa contoh kawasan industry yang ada di
wilayah Indonesia yaitu :
1. PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung ( PT. JIEP).
2. PT Rungkut Industrial Estat Surabaya (PT RIES).
3. PT Kawasan Industri Cilacap di Jawa Tengah.
4. Kawasan Industri Medan.
1. Mempercepat pertumbuhan industry.
2. Memberikan kemudahan bagi kegiatan industry.
3. Mendorong kegiatan industry supaya berlokasi di kawasan industry.
4. Menyediakan fasilitas lokasi industry yang berwawasan lingkungan.
Kawasan berikat adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di wilayah pabean
Indonesia. Dalam kawasan ini diberlakukan ketentuan khusus dibidang pabean terhadap
barang yang masuk baik dari luar pabean maupun dari dalam daerah pabean tanpa
terlebih dulu dikenakan pungutan bea cukai sampai barang tersebut dikeluarkan untuk
tujuan ekspor, impor maupun reekspor. Contohnya TEPS ( Tanjung Emas Processing Zone ),
Cakung, Tanjung Priok dan Batam
Kawasan Berikat
1. Sebagai tempat penyimpanan dan pengolahan produk atau komoditas
perdaganganyang berasal dari luar negeri sebelum barang tersebut dipasarkan
2. Sebagai tempat menyimpan, menimbun, dan mengolah/mengemas kommoditas yang
berasal dari dalam negeri untuk tujuan ekspor
Fungsi kawasan berikat:
1. Bebas biaya impor bahan baku, bahan penunjang dan peralatan
2. Keringanan atau penundaan pajak ( tax holiday )
3. Penyerdehaan perijinan dan administrasi
4. Infrastruktur penunjang berupa sarana dan prasarana lengkap
5. Subsidi tarif pelayaan umum
Ciri-ciri kawasan berikat
Relokasi industri adalah pemindahan lokasi industri dari negara maju ke negara
berkembang.
Relokasi Industri
1. Mengurangi tingkat polusi di negara maju
2. Upah buruh di negara berkembang lebih murah
3. Mengembangkan dan memperluas industri
4. Memperluas pemasaran produk
1. Memberikan lapangan kerja
2. Terjadi alih teknologi dari negara maju ke negara berkembang
3. Meningkatkan penenrimaan devisa bagi negara berkembang
4. Pemindahan modal ke negara berkembang
Alasan dari relokaasi industri antara lain :
Keuntungan negara berkembang dengan adanya relokasi industri :
1. Industri kereta api( PT INKA ) di Madiun
2. Industri bahan peledak (PT PINDAD ) di Malang
3. Industri telekomunikasi ( PT INTI ) di Bandung
4. Industri galangan kapal ( PT PAL ) di Surabaya
5. Industri pesawat terbang ( PT DI ) di Bandung
6. Industri besi dan baja ( PT Krakatau Steel ) di Cilegon
7. Industri kertas di sumatera Utara, Mojokerto, Probolingga di Jawa Timur
8. Industri pupuk antara lain PUSRI di Palembang, pupuk Kujang di Cikampek, pupuk
petrokimia di Gresik, puppuk Kaltim di Bontang, pupuk Iskandar Muda di Aceh
9. Industri semen antara lain Smen Padang di Sumatera Barat, Semen Cibinong dan Tiga
Roda di Cibinong, Semen Holcim di Cilacap, Semen Baturaja di Sumatera selatan,
Semen Gresik di Jawa Timur, Semen Tonasa di Sulawesi Selatan
10. Industri tekstil antara lain di Medan, Semarang, Surabaya, Bandung, Tangerang dan
Jakarta
Persebaran industry strategis di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai