Anda di halaman 1dari 15

KARDIOMIOPATI PERIPARTUM

PENDAHULUAN
Kehamilan menyebabkan terjadinya sejumlah perubahan fisiologis dari
sistem kardiovaskuler yang akan dapat ditolerir dengan baik oleh wanita yang
sehat, namun akan menjadi ancaman yang berbahaya bagi ibu hamil yang
mempunyai kelainan jantung sebelumnya. Tanpa diagnosis yang akurat dan
penanganan yang baik maka penyakit jantung dalam kehamilan dapat
menimbulkan mortalitas ibu yang signifikan.
1
Banyaknya perubahan fisiologis pada kehamilan normal menyebabkan
diagnosis penyakit jantung menjadi lebih sulit. Sebagai contoh pada kehamilan
normal, sering dijumpai murmur jantung sistolik fungsional. paya pernapasan
pada kehamilan normal mengalami peningkatan, kadang!kadang menandakan
dispnea. "dema umumnya terdapat di ekstremitas bawah pada separuh terakhir
kehamilan. Kita jangan mendiagnosis penyakit jantung pada kehamilan apabila
memang tidak ada, tetapi pada saat yang sama jangan sampai gagal untuk
mendeteksi dan menangani dengan benar penyakit jantung apabila memang
ada.#artin dkk $1%%%& melaporkan bahwa kelainan jantung merupakan penyebab
kematian ketiga terbanyak pada wanita usia '( ) ** tahun.
'
Koonin dkk $1%%+& melaporkan penyakit jantung menjadi penyebab dari
(,,- kematian maternal di .merika Serikat antara tahun 1%/+ ) 1%%0. 1i 2S.
3asan Sadikin angka kematian ibu karena kelainan jantung pada tahun 1%%* )
1%%/ sebesar (,* - $ ' dari 4+ kasus&, sedang di 2S5# pada tahun '001
penyakit jantung menyebabkan 10,4- kematian ibu dan merupakan penyebab
kematian terbanyak setelah preeklamsi6eklamsia dan perdarahan postpartum.
',4

Kelompok penyakit ini beberapa kali mengalami perubahan dalam hal
klasifikasi kelainannya. Bila dilihat dari definisi dapat disebutkan bahwa
kardiomiopati merupakan suatu kelompok penyakit yang langsung mengenai otot
jantung atau miokard itu sendiri. Kelompok penyakit ini tergolong khusus karena
kelainan yang ditimbulkan bukan terjadi akibat penyakit perikardium, hipertensi,
1
koroner, kelainan kongenital atau kelainan katup. 7alaupun untuk menegakkan
diagnosis perlu menyingkirkan faktor!faktor etiologi tersebut, gambaran dari
kardiomiopati itu sendiri sangat khusus baik secara klinis maupun hemodinamik.
1engan meningkatnya kewaspadaan terhadap kondisi penyakit serta teknik dan
prosedur diagnostik yang semakin canggih saat ini kardiomiopati diketahui
sebagai penyebab morbiditas dan mortalitas yang bermakna.
*
Kardiomiopati peripartum adalah gagal jantung kongestif yang terjadi pada
akhir masa kehamilan atau beberapa bulan setelah melahirkan tanpa diketahui
sebab dan pathofisiologinya. #erupakan diagnosis ekslusi dan sama dengan
idiopathic dilated cardiomyopathy $ karena respon autoimun& yang terjadi pada
dewasa muda tidak hamil. 3ubungan kehamilan dengan kardiomiopati dilatasi
dikemukakan oleh virchow dan 8orak pada tahun 1/+0, walaupun istilah
kardiomiopati peripartum telah digunakan secara luas untuk menerangkan
wanita yang mengalami gagal jantung peripartum tanpa etiologi yang jelas,
namun masih diragukan apakah ada kardiomiopati yang dipicu oleh kehamilan.
Nasional Heart, Lung, and Blood Institute membentuk suatu panel pengkajian
yang menyimpulkan bahwa penyakit ini adalah suatu keadaan akut dan bukan
penyakit yang sudah ada sebelum kehamilan $8earson dkk,'000&.
',(,,
Karena penyebab lain masih harus disingkirkan maka evaluasi yang teliti
tentang onset disfungsi ventrikel merupakan hal yang esensial. 8ada banyak
kasus gagal jantung didasarkan karena hipertensi heart disease, stenosis mitralis
yang tersembunyi, obesitas atau miokarditis. 9ika pasien mengalami episode
akut gagal jantung hampir separuhnya mengalami disfungsi ventrikel kiri yang
menetap, mempunyai prognosis jangka panjang yang sama dengan penyakit
jantung karena hal lain.
',*,(
.khir!akhir ini, insidens kardiomiopati semakin meningkat frekuensinya.
1engan bertambah majunya tehnik diagnostik, ternyata kardiomiopati idiopatik
merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang utama.
1
1i .merika Serikat
prevalensinya sekitar 1 kasus per 1400!1(00 kelahiran. Secara :nternasional
prevalensi dilaporkan 1 kasus per ,000 kelahiran di 9epang, 1; 1000 kelahiran di
.frika selatan, dan 1;4(0!*00 kelahiran di 3aiti. 8revalensi tertinggi di <igeria.
4
2
8uncak insidens peripartum kardiomiopati terjadi pada bulan kedua postpartum.
=ebih dari (0- pasien dengan kardiomiopati peripartum didapatkan fenomena
pulmonari dan sistemik embolisme. 1ibeberapa negara penyakit ini bahkan
menyebabkan kematian sampai sebesar 40- atau lebih pada semua kematian
akibat penyakit jantung.
,
.ngka kematian antara +!(0- dengan separuh
kematian terjadi dalam 4 bulan kelahiran, biasanya disebabkan oleh gagal
jantung yang progresif, aritmia atau tromboemboli. .ngka kematian biasanya
berhubungan dengan peristiwa emboli, dilaporkan 40-.
',4
Kardiomiopati peripartum dilaporkan banyak pada orang berkulit putih,
5ina, Korea dan 9epang, lebih banyak kasus terjadi pada wanita .frika dan
.merika Selatan. 8enyakit ini khusus pada wanita hamil pada umur reproduktif.
4
Biasanya pada wanita diatas umur 40 tahun, dilaporkan pada berbagai tingkat
umur.wanita tua mungkin dihubungkan dengan fakta yang mana mempunyai
prevalensi tinggi dari kondisi yang tidak terdiagnosis, misalnya tirotoksikosis,
mitral stenosis atau hipertensi, yang mana dalam kombinasi beberapa komplikasi
kehamilan dan perubahan fisiologis selama kehamilan, paling penting edema
pulmonary.
4
Dikutip dari kepustakaan 5
3
PERUBAHAN HEMODINAMIK DALAM KEHAMILAN
3emodinamik menggambarkan hubungan antara tekanan darah, curah jantung
dan resistensi vaskuler. 8engukuran tekanan darah dapat dilakukan secara tidak
langsung dengan auskultasi atau secara langsung dengan kateter intra!arterial.
5urah jantung dapat diukur dengan teknik pengenceran melalui vena sentral,
teknik doppler, ekokardiografi dua dimensi atau dengan impedansi elektrik.
2esistensi perifer diukur dengan memakai hukum >hm yaitu ;
1
28T ? T.2 @ /0
5>
28T ? resistensi perifer total $dyneAsecAcm
!(
&
T.2 ? tekanan arteri rata!rata $mm3g&
5> ? curah jantung $=6menit&
5urah jantung merupakan hasil perkalian stroke volume dan denyut
jantung. 1enyut jantung dan stroke volume meningkat seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan. Setelah 4' minggu, stroke volume menurun dan
curah jantung sangat tergantung pada denyut jantung. 2esistensi vaskuler
menurun pada trimester pertama dan awal trimester kedua. 1enyut jantung,
tekanan darah dan curah jantung akan meningkat pada saat ada kontraksi
uterus. 9adi tiga perubahan hemodinamik utama yang terjadi dalam masa
kehamilan adalah ; peningkatan curah jantung, peningkatan denyut jantung dan
penurunan resistensi perifer.
1, '
Segera setelah persalinan darah dari uterus akan kembali ke sirkulasi
sentral. 8ada kehamilan normal, mekanisme kompensasi ini akan melindungi ibu
dari efek hemodinamik yang terjadi akibat perdarahan post partum, namun bila
ada kelainan jantung maka sentralisasi darah yang akut ini akan meningkatkan
tekanan pulmoner dan terjadi kongesti paru. 1alam dua minggu pertama post
partum terjadi mobilisasi cairan ekstra vaskuler dan diuresis. 8ada wanita
dengan stenosis katup mitral dan kardiomiopati sering terjadi dekompensasi
jantung pada masa mobilisasi cairan post partum. 5urah jantung biasanya akan
kembali normal setelah ' minggu post partum.
1, '
4
Takikardia akan mengurangi pengisian ventrikel kiri, mengurangi perfusi
pembuluh darah koroner pada saat diastol dan secara simultan kemudian
meningkatkan kebutuhan oksigen pada miokardium. Ketidak seimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen akan memicu terjadinya iskemia miokard. Tiga
perubahan hemodinamik yang berhubungan dengan penanganan penyakit
jantung adalah ; peningkatan curah jantung, peningkatan denyut jantung dan
penurunan resistensi vaskuler.
1, '
8ada awal kehamilan terjadi ekspansi aliran darah ginjal dan peningkatan
laju filtrasi glomerulus. <atrium yang difiltrasi meningkat hampir (0-. #eskipun
perubahan!perubahan fisiologis ini akan meningkatkan pengeluaran natrium dan
air terjadi pula peningkatan volume darah sebesar *0!(0-. Sistem renin
angiotensin akan diaktifkan dan konsentrasi aldosteron dalam plasma akan
meningkat.
1, '
8enambahan volume plasma akan menyebabkan penurunan hematokrit
dan merangsang hematopoesis. #assa sel!sel darah merah akan bertambah
dari 1/ - menjadi '(- tergantung pada cadangan besi tiap individu. Keadaan
Banemia fisiologisC ini biasanya tidak menyebabkan komplikasi pada jantung ibu,
namun anemia yang lebih berat akan meningkatkan kerja jantung dan
menyebabkan terjadinya takikardia. #ikrositosis akibat defisiensi besi dapat
memperburuk perfusi pada sistem mikrosirkulasi penderita polisitemia yang
berhubungan dengan penyakit jantung sianotik sebab sel!sel darah merah yang
mikrositik sedikit yang dirubah. Keadaan ini membutuhkan suplai besi dan asam
folat.
1, (
Kadar albumin serum akan menurun '' - meskipun massa albumin
intravaskuler bertambah '0- akibatnya terjadi penurunan tekanan onkotik
serum dari '0 mm3g menjadi 1% mm3g. 8ada kehamilan normal balans cairan
intravaskuler dipertahankan oleh penurunan tekanan onkotik intertitial, namun
bila terjadi peningkatan tekanan pengisian ventrikel kiri atau bila terjadi
gangguan pada pembuluh darah paru maka akan terjadi edem paru yang dini.
1
5
"T:>=>D: 1.< 8.T>D"<"S:S
.pa penyebab gagal jantung peripartum belum jelas dan masih
disangsikan bahwa kardiomiopati merupakan kondisi khusus yang terjadi pada
kehamilan.
(
#enurut Eatkin dkk.$1%%%&, sepertiga dari kasus kardiomiopati dilatasi
idiopatik diwariskan. Eelker dkk. $'000& melakukan biopsi endomiokardiumium
pada 1'40 pasien non hamil dengan kardiomiopati yang etiologinya belum jelas.
8ada tepat separuh dari kasus!kasus ini dapat ditemukan kausa
kardiomiopatinya dan yang tersering adalah miokardiumitis. Eeldman dan
#c<amara $'000& baru!baru ini mengulas keterkaitan ini. Kardiomiopati dilatasi
juga dijumpai pada infeksi 3:F $Barbara, dkk., 1%%/&. Kami diparkland 3ospital
secara cermat mengevaluasi '/ wanita dengan gagal jantung peripartum yang
etiologinya tidak jelas dan semula dianggap mengalami kardiomiopati idiopatik.
8ada '1 dari mereka, gagal 9antung akhirnya terbukti disebabkan oleh penyakit
jantung hipertensif, stenosis mitral yang secara klinis tenang, kegemukan, atau
miokardiumitis virus $5unningham dkk.,1%/,&. 1alam penelitian oleh Eelker dkk.
$'000&, ', dari (1 wanita dengan kardiomiopati peripartum

memperlihatkan bukti
histologis miokardiumitis pada biopsi endomiokardium.
'
3ipertensi kronik disertai preeklamsia sering menjadi penyebab gagal
jantung pada kehamilan. 8ada beberapa kasus, hipertensi ringan yang
sebelumnya sudah ada tidak terdiagnosis, dan saat timbul preeklamsia,
hipertensi ini dapat menyebabkan gagal jantung peripartum yang tidak dapat
dijelaskan. >besitas adalah kofaktor umum pada hipertensi kronis, dan keadaan
ini dapat menyebabkan atau ikut serta menimbulkan hipertropi ventrikel. 1alam
Framingham Heart Study, obesitas saja dilaporkan berkaitan dengan
peningkatan massa ventrikel kiri $=auer dkk,1%%1&.
'
.papun keadaan yang mendasari disfungsi jantung, wanita yang
mengalami gagal jantung peripartum sering menderita penyulit obstetris yang
berperan atau memicu gagal jantung. Sebagai contoh,preeklamsia sering
dijumpai dan dapat memicu kegagalan afterload. .nemia akut akibat kehilangan
6
darah memperkuat efek fisiologis fungsi ventrikel yang sudah terganggu.
1emikian juga, infeksi dan demam yang menyertainya meningkatkan curah
jantung dan pemakaian oksigen.
'
Dambar '. Seorang wanita multipara keturunan Spanyol berusia 4, tahun,
gemuk dan menderita gagal jantung. $.& :a datang saat aterm dengan
preeklamsia berat, kardiomegali dan edema paru. $B& Suatu hari
kemudian, edema paru mereda tetapi kardiomegali menetap. $5&
Kardiomegali membaik dalam ' hari. $1& 1an hampir sembuh sempurna
dalam 4 hari. $ dikutip dari kepustakaan ' &
7
Beberapa hal yang diduga etiologi penyakit ini ;
',(,+,/,%
Nutrisi. <utrisi yang jelek akan memudahkan terjadinya penyakit jantung pasca
salin karena pemberian asi merupakan beban tambahan pada ibu yang
menderita penyakit ini disamping mengakibatkan keadaan malnutrisi ibu makin
jelek.
Hormona. Beberapa hormon seperti estrogen, progesteron dan prolaktin telah
menunjukkan pengaruh pada sistem kardiovaskuler namun bukti yang ada
menunjukkan tidak ada kelainan hormonal yang dapat diidentifikasi pada
kardiomiopati peripartum.
!irus. 3ubungan antara kehamilan dan miokarditis karena virus telah dibuktikan.
8ada penelitian ternyata tikus hamil lebih rentan terhadap virus dibanding yang
tidak hamil. Selanjutnya virus ini bermultiplikasi lebih banyak pada jantung tikus
hamil dan pada keadaaan cardiac output meningkat $ yang terjadi pada
kehamilan normal&, lesi miokardial karena virus menjadi lebih parah.
Imunoo"i. 8ada kardiomiopati peripartum terjadi degenerasi yang cepat dari
uterus yang menghasilkan fragmentasi dari tropokolagen oleh enGim
kolagenolitik yang melepaskan aktin, miosin, dan metabolitnya. .ntibodi dibentuk
melawan aktin yang mengalami reaksi silang dengan otot jantung dan penderita
kemudian mengalami kardiomiopati.
KARAKTERI#TIK KLINI#
7anita dengan kardiomiopati memperlihatkan tanda dan gejala gagal jantung.
Karena puncak peningkatan beban hemodinamik terjadi pada minggu ke 4'
$trimester ke tiga&. 3al ini kiranya dapat menerangkan mengapa kardiomiopati
peripartum tidak terjadi pada trimester : dan ::. <amun mengapa kardiomiopati
peripartum masih terjadi pada beberapa bulan pasca salin dimana beban
hemodinamik telah kembali normal. 3al ini mungkin disebabkan karena faktor!
faktor tertentu yang hingga saat ini belum diketahui.
(,/,%
8
Tanda dan gejala.
Anamnesis $ Sesak umum ditemukan dan gejala lain seperti ortopnoe, batuk,
palpitasi dan nyeri dada.
',4,*,(
Pemeriksaan %isis $ . Tanda yang ditemukan seringkali merupakan kardiomegali
yang nyata.
4
Pemeriksaan penun&an" ; "chocardiografi dan doppler menunjukan adanya
peningkatan dimensi endiastolik, dan ejection fraction kurang dari *(- serta
fraksi pemendekan kurang dari 40-. 9antung mengalami dilatasi uniform,
tekanan pengisian meningkat dan kardiak output menurun.
(,,,+
PENDEKATAN DIA'NO#TIK. 1iagnosis kardiomiopati peripartum ditegakkan
berdasar ;
4,(,%
Dagal jantung terjadi pada bulan akhir kehamilan atau dalam ( bulan setelah
melahirkan.
Tidak ada penyebab gagal jantung yang ditemukan $ mis infeksi, penyakit
katup, penyakit jantung iskhemik&
Tidak ada penyakit jantung yang tampak sebelum bulan akhir terakhir
kehamilan.
Dambaran ekokardiografi menunjukan kegagalan ventrikel kiri.
PENAN'ANAN DAN TERAPI
Pendekatan umum

8enanganannya berupa penatalaksanaan gagal jantung termasuk istirahat,


restriksi garam, medikal terapi dengan penurunan afterload, diuretik,
ionotropik, antikoagulans atau beberapa kombinasi atau pada kasus yang
lanjut dengan transplantasi.
',4

:ntake sodium dibatasi dan diuretik diberikan untuk mengurangi preload.


'

8engurangan afterload dengan hidralaGin atau vasodilator yang lain


dianjurkan meski demikian angiotensin converting enzyme inhibitor harus
dicegah jika wanita tersebut belum melahirkan.
4
9

1igoksin yang diberikan untuk memberikan efek innotrofic jika tidak


ditemukan kompleks aritmia. Karena meningkatnya insidens embolisme
pulmonal maka low dose heparin sering kali direkomendasikan
. 1,4,,

Biopsi endomiokardial dini dianjurkan untuk mengidentifikasi adanya


gambaran histologi adanya inflamasi miokarditis dimana memberikan respons
pada immunoterapi
. 4
Pendekatan k(usus

8ada penderita pasca salin diberikan terapi penghambat !" dengan


enalapril ' @ ( mg6hari dan dapat dinaikan sampai dosis maksimal ' @ '0
mg6hari untuk mempertahankan tekanan darah sistolik sekitar 100!110
mm3g. 8ada penderita pra salin digunakan vasodilator seperti amiodipin 1 @
( mg6hari yang dapat dinaikan sampai 1 @ 10 mg.hari atau kombinasi
hidralaGin * @ '( !100 mg6hari dan nitrogliserin untuk mencapai tekanan
darah sistolis lebih rendah.
',(,+,%,11

1igoksin diberikan sampai kadar serum mencapai 1 ) ' ng.dl.


',4

1iuretik $ furosemide 1 @ '0 ) *0 mg6hr& untuk mengendalikan gejala!gejala


yang berhubungan dengan kelebihan cairan tubuh. 3ati!hati bila digunakan
pada penderita pra salin
.4

8ada penderita pasca salin diberi penyekat beta $ misalnya metoprolol ' @
1'.( mg6hr& dan dapat dinaikan untuk menghasilkan denyut jantung /0 ) 100
@6menit. 3ati!hati bila digunakan pada penderita pra salin.
',4

Bahan!bahan vasodilator dapat diberikan jika diperlukan untuk


mengendalikan tekanan darah sistemik $ misalnya untuk mengendalikan
tekanan darah sistolik H 110 mm3g&.
4

Konsul untuk program rehabilitasi latihan.


4
Diet. 1iet rendah garan, restriksi cairan
Pendidikan pasien. K : " pada penderita dan keluarga.
)OLLO*+UP
10
Monitorin" pasien
#onitor penyakit dalam '* ) */ jam, Invasive cardiac monitoring harus
dipertimbangkan selama persalinan sampai '* jam postpartum dan 8engawasan
ketat termasuk pengukuran fungsi jantung dalam 4!, bulan pengobatan.
',4
Kemun"kinan ,an" dapat ter&adi $

Karena 8eripartum kardiomiopati merupakan dilatasi kardiomiopati yang tidak


diketahui penyebabnya dan terjadi pada trimester ketiga kehamilan atau ,
bulan post partum maka pasien!pasien yang bertahan kira!kira (0-
mengalami perbaikan normal fungsi jantung kiri tetapi yang lain tetap dengan
kardiomiopati.
',,

1ikatakan bahwa prognosis penderita yang BpulihC lebih baik secara


bermakna dibandingkan dengan penderita yang mengalami disfungsi
ventrikel kiri yang menetap
.',4,%

Iang perlu dicatat bahwa adanya tendensi berulangnya kardiomiopati


peripartum pada kehamilan berikutnya walaupun beberapa penulis lain
menyanggahnya. Bagi mereka yang mengganggap rekurensinya dapat terjadi
maka disarankan untuk tidak hamil lagi.
4
PRO'NO#I# $
-../.0.1.23
.ngka kematian kardiomiopati peripartum sebesar '(!(0-. Setengah
kematian terjadi dalam 4 bulan pertama pasca salin dan penyebabnya karena
gagal jantung kongesti progresif kronis, aritmia atau komplikasi tromboemboli.
Kematian karena fenomena emboli $ sistemik dan pulmonal & 40-.
8erbedaan antara gagal jantung peripartum oleh kausa tertentu versus
kardiomiopati idiopatik merupakan hal yang sangat penting. 8erbedaan ini
sebenarnya terlalu dibuat!buat, karena apabila dilakukan biopsi, perlu diingat
paling tidak separuh wanita dengan kardiomiopati peripartum akan terbukti
secara histologis mengalami miokardiumitis. .ngka kelangsungan hidup (
dan 10 tahun secara substansial lebih rendah pada penyakit yang idiopatik.
11
Eord dkk.$'000&, mendapatkan prognosis yang lebih baik pada wanita
dengan penyakit idiopatik yang tidak memiliki penyulit yang mendasari
separuh dari semua wanita.
8rognosis baik bila fungsi ventrikel kiri menjadi normal dalam , bulan serta
pada kondisi ini harapan hidup lebih bermakna. <amun timbul pertanyaan
apakah wanita dengan kardiomiopati pertipartum dan fungsi ventrikel kiri
yang sembuh dapat secara aman hamil kembali, jawabannya masih
kontroversi J 9awabannya bahwa pada penderita yang menunjukan tanda!
tanda disfungsi ventrikel kiri yang persisten kehamilan berikutnya harus
dicegah. Tetapi pada penderita dengan ventrikel kiri yang BsembuhC
dobutamine chalange test dapat dipertimbangkan sebelum kehamilan
berikutnya disetujui.
Five year survival rate kira!kira (0-, konseling prekonsepsi sangat penting
dilakukan meski gagal jantung tidak didapatkan.
Beberapa tulisan menunjukan bahwa prognosis untuk kehamilan akan datang
didasarkan pada ukuran jantung. #ortality rate 11!1*- jika ukuran jantung
kembali ke ukuran normal pada ,!1' bulan dan mortality rate *0!/0- dengan
kardiomegali yang menetap.

TAMBAHAN
Pertim4an"an daam ke(amian $
-.5.22
Terjadi gagal jantung kongesti biasanya perlahan!lahan dan dapat ditemukan
bila perhatian terus diarahkan pada tanda!tanda khusus. Tanda peringatan
akan adanya gagal jantung berupa ronki $rales& yang menetap dibasis paru.
2onki ini mempunyai arti jika didapatkan setelah penderita diminta
mengambil nafas dalam ' ) 4 kali. Tanda lain berupa menurunnya
kemampuan untuk melakukan pekerjaan rumah, sesak meningkat saat
bekerja, rasa lemas dengan batuk!batuk dan adanya hemoptisis merupakan
tanda peringatan terjadinya gagal jantung.
8ada gagal jantung kelas : dan :: kelahiran harus dilakukan secara vaginal
kecuali bila didapatkan komplikasi obstetri lain yang memerlukan tindakan
12
seksio sesaria. Bila pembukaan serviks lengkap dan penurunan bagian
terendah sudah terjadi merupakan indikasi untuk melahirkan bayi. Tetapi bila
pembukaan belum lengkap dan ibu menunjukan gejala yang memberat maka
tidak ada satu cara persalinan yang dapat dilakukan sampai kondisi gagal
jantung diperbaiki terlebih dahulu. #eskipun terdapat upaya fisik yang terjadi
pada persalina dan kelahiran pervaginum ternyata bila kelahiran
dilaksanakan dengan cara tersebut mempunyai angka morbiditas dan
mortalitas yang lebih rendah.
8ada gagal jantung kelas ::: cara persalinannya secara vaginum seperti kelas
: dan :: dengan seksio sesaria terbatas pada indikasi obstetri. 8ersalinan
pervaginum pada umumnya lebih aman dari pada seksio sesaria karena
penderita sangat tidak dapat menanggung beban tindakan operatif. Dagal
jantung yang berat merupakan kontraindikasi dilakukan seksio sesaria.
8ada kelas :F cara persalinan jenis apapun mempunyai angka morboiditas
yang sangat tinggi. Serhingga perawatan lebih ditujukan pada perawatan
medis dan bukan obstetrik. Tujuan utama adalah melakukan koreksi terhadap
gagal jantung karena hanya dalam keadaan gagal jantung yang sudah
teratasi maka kelahiran bisa aman.
8asien harus diberikan suplemen oksigen dan epidural anastesi untuk
mengontrol sakit dan kala dua harus dipercepat dengan menggunakan
persalinan dengan bantuan alat $vakum &.
DA)TAR PU#TAKA
13
1. "asterling T2, >tto 5. 3eart disease. :n; Dabbe,editor. >bstetrics!normal
and problem pregnancies.* th ed. =ondon; 5hurchill =ivingstone :ncK
'00'.p.100(!40.
'. 5unningham ED, #ac1onald 85, Dant <E, =eveno K9, Dilstrap =5,
3ankins D1F. 5ardiovasculer disease. :n ;7illiams obstetrics. '1
st
ed.<ew
9ersey; 8renctice!3all :nternational, :ncK'001.p.11/1!'04.
4. 2atnadewi <, Suardi .. Tinjauan kasus penyakit jantung dalam kehamilan
di 2S 1r.3asan Sadikin selama ( tahun $1%%*!1%%/&. #aj >bstet
Dinekol :ndones '000K'* $1&;4+ ! *'.
*. <asution S., Kardiomiopati. 1alam ; Sudoyo .7, Setiyohadi B, .lwi :,
Simadibrata #, Setiati S, editors. Buku ajar :lmu 8enyakit 1alam 9ilid
:::.9akarta; Balai 8enerbit EK:K'00,.h.1,1(!/
(. 5arson #, 5ardiomyopathy, 8eripartum. :n; Sander D", Talavera F,
Sheridan E#, Sulaeman ., editors. .vailable at;http;66www.emedicine
.com. =ast pdate ; <ovember ','00(. .ccessed on ; 9uly ',,'00,.
,. 5hism 1. in 8eripartum 5ardiomyopathy and 8regnancy. 7eb#1 medical
2eference from The high!2isk 8regnancy Sourcebook. .vailable
at;http;66www.webmd.com. .ccessed on ; 9uly ',,'00,.
+. .vila 7S, 5arneiro #", Tschaen 5K,2ossi"D.8regnancy and 8eripartum
5ardiomyopathy. . 5omparative and 8rospective Study. .vailable
at;http;66www..sLuivos.com. =ast pdate ; <ov.'00'. .ccessed on ; 9uly
',,'00,.
/. Swiet #ichael. 5ardiovasculer problems in pregnancy. :n 5hamberlain D,
Steer 89, "ds. TurnbullMs >bstetrics. 4
rd
ed. =ondon; 5hurchill
=ivingstoneK'001.p.'+1!'.
%. 7ynne 9, Braunwald ", 5ardiomyopathy and myocarditis.:n ; Kasper 1=,
Braundwald ", Eauci .S, 3auser S=, =ongo 1=, 9ameson 9=, editors.
3arrisonMs 8rinciples of :nternal #edicine. 1,
th
ed.<ew Iork;#cDraw!
3illK'00(.p.1*0/!14.
14
10. Sovndal S, Tabas 9., 5ardiovasculer 1isorders in 8regnancy.:n; 8earlman
#1, Tintinalli 9", 1yne 8=,editors.>bstetric and Dynecologic "mergencies
1iagnosis and #anagement.<ew Iork;#c Draw!3illK'004.p.40(!,.
11. Tomlinson #7, 5otton 1B, 5ardiac disease. :n ; 9ames 1K, Steer 89,
7einer 58, Donik B,editors. 3igh 2isk 8regnancy #anagement >ptions. '
th ed. =ondon; 7.B.SaundersK '000.p.,/(!+01.
15

Anda mungkin juga menyukai