Anda di halaman 1dari 2

I.

Pendahuluan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan social yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan No.23 tahun 1992 dalam bukunya Soekidjo
Notoatmodjo, 2007 :3).Hal tersebut berarti bahwa kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek
fisik, mental dan social saja, tetapi juga diukur dari produktifitasnya.
Dalam rangka untuk mewujudkan kesehatan dilakukan upaya kesehatan, yaitu setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat
(Soekidjo Notoatmodjo, 2007 : 8).Upaya mewujudkan kesehatan dilihat dari dua aspek yaitu
pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan.Pemeliharaan kesehatan mencakup dua aspek
yaitu aspek kuratif dan rehabilitative sedangkan peningkatan kesehatan mencakup dua aspek juga yaitu
aspek preventif dan promotif.Hal tersebut dapat diartikan bahwa upaya untuk mewujudkan kesehatan
dilakukan secara komprehensif, oleh sebab itu upaya kesehatan promotif mengandung makna bahwa
kesehatan seseorang, kelompok, atau individu harus selalu diupayakan sampai tingkat yang optimal.
Dengan demikian, sebagai seorang perawat atau calon perawat hendaknya memiliki bekal yang cukup
salah satunya adalah kemampuan melakukan pengkajian dan membuat strategi pembelajaran pada
konsep pendidikan atau promosi kesehatan sebagai bentuk persiapan dalam melakukan promosi
kesehatan.
Makalah ini memaparkan tentang pengkajian factor prediosposisi (predisposing factors), factor
pemungkin (Enambling factors), factor penguat (Reinforcing factors), pengkajian pada individu, keluarga
serta masyarakat dan bagaimana membuat Diagnosa pembelajaran serta strategi pembelajarannya.
II. Konsep Promosi Kesehatan
Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai factor, baik factor internal maupun factor eksternal.
Secara garis besar factor factor yang mempengaruhi kesehatan, baik individu, kelompok, maupun
masyarakat dikelompokkan menjadi 4 berdasarkan urutan besarnya (pengaruh) terhadap kesehatan
tersebut yaitu lingkungan yang mencakup fisik, social, budaya, politik, ekonomi, ;perilaku;pelayanan
kesehatan dan hereditas (keturunan).
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat hendaknya juga dialamatkan kepada emapat
factor tersebut. Intervensi terhadap factor lingkungan fisik adalah dalam bentuk perbaikan sanitasi
lingkungan, sedangkan intervensi terhadap lingkungan social, budaya, politik dan ekonomi dalam bentuk
program program peningkatan pendidikan, perbaikan social ekonomi masyarakat, penstabilan politik
dan keamanan, intervensi terhadap factor pelayanan kesehatan adalah dalam bentuk penyediaan dan
atau perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan, perbaikan system dan manajemen pelayanan kesehatan
sedangkan intervensi terhadap factor hereditas antara lain dengan perbaikan gizi masyarakat khususnya
perbaikan gizi ibu hamil.
Dengan demikian, kalau kita telaah secara keseluruhan factor-faktor tersebut terkait dengan perilaku
manusia. Perilaku merupakan factor terbesar kedua setelah factor lingkungan yang mempengaruhi
kesehatan individu, kelompok atau masyarakat.(Blum:1974, dalam bukunya Soekidjo Notoatmodjo,
2007 : 15). Upaya terhadap factor perilaku secara garis besar yaitu :
A. Tekanan (Enforcement)
Upaya agar masyarakat mengubah perilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara-
cara tekanan, paksaan atau koersi (coertion). Upaya enforcement ini bias dalam bentuk undang-
undang atau peraturan-peraturan (law enforcement), instruksi-instruksi, tekanan-tekanan (fisik
atau non fisik), sanksi-sanksi.Dampak terhadap perubahan perilaku lebih cepat, tetapi pada
umumnya tidak langgeng (sutainable), karena perubahan perilaku yang dihasilkan dengan cara
ini tidak didasari oleh pengertian dan kesadaran yang tinggi terhadap tujuan perilaku tersebut.
B. Pendidikan (Education)
Dalam rangka pembinaan dan peningkatan perilaku kesehatan masyarakat, tampaknya
pendekatan edukasi (pendidikan kesehatan) lebih tepat dibandingkan dengan pendekatan
koersi. Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang
kesehatan.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan atau promosi kesehatan adalah suatu bentuk intervensi
atau upaya yang ditujukan kepada perilaku, agar perilaku tersebut kondusif untuk kesehatan,
dengan kata lain promosi kesehatan mengupayakan agar perilaku individu, kelompok atau
masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
Menurut Green dalam bukunya Soekidjo Notoatmodjo, 2007 : 16, perilaku dipengaruhi oleh tiga
factor utama : factor predisposisi (predisposing factor), Faktor pemungkin (Enambling factors),
factor penguat (reinforcing factors)
III.Proses keperawatan
Proses keperawatan merupakan suatu modalitas pemecahan masalah yang didasari oleh metode ilmiah,
yang memerlukan pemeriksaan secara sistematis serta indentifikasi masalah dengan pengembangan
strategi untuk memberikan hasil yang diinginkan. Proses keperawatan adalah salah satu alat bagi
perawat untuk memberikan hasil yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai