Anda di halaman 1dari 53

CLINICAL REPORT SEASSION

LESI TRANSVERSAL TOTAL MEDULA SPINALIS


SEGMEN C1-T2 E.C. TUMOR MEDULA SPINALIS




FARINA SEPTIANA
G1A106005




Pembimbing : dr. Alfindra Tamin Sp.S
KASUS BANGSAL NEUROLOGI
RSUD RADEN MATTAHER JAMBI


Nama : Tn. A
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Suka Maju Rt 01 Muara Sabak
Pekerjaan : Buruh
MRS : 13 Desember 2013
Keluhan utama : Anggota gerak atas dan bawah sulit digerakkan sejak
12 bulan yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
Lokasi : Anggota gerak atas dan bawah
Onset : Tidak mendadak ( 12 bulan yang lalu)
Kualitas : Anggota gerak atas dan bawah terasa lemas dan tidak dapat
melawan tahanan yang diberikan
Kuantitas : ADL dibantu keluarga

DATA SUBYEKTIF (Anamnesis tanggal 17 Desember 2013

Kronologis
Sejak 12 bulan yang
lalu, pasien merasa
kesemutan dan kebas
pada ujung jari-jari
tangan kiri, diikuti rasa
pegal pada leher sebelah
kiri. Pasien mengaku
kadang tangan kiri terasa
lemah. Keadaan seperti
ini dirasakan pasien
hilang timbul.
4 bulan yang lalu
pasien mengatakan kaki
kiri juga terasa
kesemutan dan kebas
pada ujung jari-jari, diikuti
rasa lemah pada kaki
kirinya.
3 bulan yang lalu,
pasien mengatakan
tangan kanannya mulai
terasa lemah juga, dan
diikuti kelemhaan pada
kaki kanannya.
Pasien mengatakan
keluhannya semakin
lama semakin memberat.
Hingga saat masuk
rumah sakit seluruh
anggota gerak sulit
digerakkan.

Kronologis
Pasien mengaku tidak dapat duduk
sejak 3 bulan terakhir, jika mau duduk
dibantu oleh keluarga dan harus
menggunakan bantal yang disanggah
di punggung. Pasien juga mengaku
tidak dapat mengangkat bahu dan
susah untuk memalingkan muka ke
kanan dan kiri karena leher terasa
kaku
Nyeri kepala (+) hilang timbul, demam
(-), mual (-), muntah (-) dan BAB tidak
lancar dan BAK mengalami
gangguan yaitu seperti sulit untuk
keluar. Sebelumnya pasien hanya
dibawa berobat ke Puskesmas
didaerah tempat tinggalnya, dan
karena merasakan tidak ada perbaikan
kemudian pasien dirujuk ke RSUD
Raden Mattaher Jambi.
Gejala penyerta : -
Faktor yang memperberat : -
Faktor yang memperingan : -

Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat penyakit hipertensi disangkal
Riwayat penyakit diabetes melitus
disangkal
Riwayat penyakit keganasan disangkal
Riwayat trauma kepala disangkal



Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada anggota keluarga pasien
yang menderita keluhan yang
sama.

Riwayat social ekonomi :
Pasien bekerja sebagai buruh
dengan 1 orang anak. Pasien
berobat dengan menggunakan
jaminan kesehatan masyarakat..
Kesan : sosial ekonomi menengah
ke bawah (kurang mampu)


OBYEKTIF
Status
Presens
17Desember
2013


Kesadaran : Composmentis,
GCS: 15 E:4 M:6 V: 5
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x/i
Suhu : 36,7
o
C
Respirasi : 20 x/i

Status Internus

Kepala :
Mata :Edema palpebra (-/-), conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat,
isokor, 3 mm/ 3 mm, reflex cahaya (+)/(+), Visus: ka: 6/6, ki: 6/6
THT : Dalam batas normal
Mulut : Bibir sianosis (-), mukosa kering (-), lidah hiperemis (-)
Leher : JVP 5-2 cm H
2
O, pembesaran KGB (-)
Dada :Simetris, retraksi intercostal (-), spider nevi (-), benjolan (-)
Jantung :Ictus cordis tidak terlihat, tidak kuat angkat, batas jantung dalam batas
normal, BJ I dan BJ II regular, gallop (-), mur-mur (-)
Paru :Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Perut :Supel, nyeri tekan (-), undulasi (-), shifting dullness (-), bising usus (+) N,
Nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien ti dak teraba
Alat kelamin :Tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas :
Atas :Akral hangat, edema (-)/(-), sianosis (-)/(-)
Bawah : Akral hangat, edema (-)/(-), sianosis (-)/(-)
Kekuatan Motorik 2 2 2 0 0 0
3 4 4 2 2 2


Status Neurologikus

Bentuk :
Normochepal
Nyeri tekan : (-)
Simetris : (+)
Pulsasi : (-)



Sikap : Biasa
Pergerakan :
Terbatas
Kaku kuduk : (-)

Kepala


Leher

Nervus kranialis
Nervus I(Olfaktorius) Kanan Kiri
Subjektif : Baik Baik
Dengan Bahan : teh, kopi teh, kopi

N. II(Optikus)
Tajam Penglihatan : 6/6 6/6
Lapangan Penglihatan : Normal
Normal
Melihat warna : Normal Normal
Fundus okuli : Tidak dilakukan Tidak dilakukan

N. III(Okulomotorius)
Sela mata : simetris simetris
Pergerakan bulbus : Normal Normal
Strabismus : (-) (-)
Nistagmus : (-) (-)
Eksotalmus : (-) (-)
Pupil, besarnya : 3 mm 3 mm
, bentuknya : Bulat Bulat
Refleks cahaya : (+) (+)
Reflek konsensual : (+) (+)
Reflek konvergensi : (+) (+)
Melihat kembar : (-) (-)

N. IV (Troklearis)
Pergerakan mata : cukup cukup
Sikap bulbus : TAK TAK
Melihat kembar : (-) (-)

N. V (Trigeminus)
Mengunyah : Baik
Menggigit : Baik
Membuka mulut : Baik
Sensibilitas wajah :Baik
Refleks kornea : Baik




N. VI (Abdusen)
Pergerakan bola mata :Normal Normal
Strabismus : (-) (-)
Diplopia : (-) (-)

N. VII(Fascialis)
Mengerutkan dahi : Simetris
Menutup mata : Normal
Memperlihatkan gigi : Normal
Bersiul : Normal
Perasaan lidah (depan) : 2/3 depan normal

N. VIII (Vestibulocochlearis)
Detik arloji : Normal Normal
Suara berbisik : Normal Normal
Tes garpu tala : Normal Normal
Tes romberg : Tidak dilakukan pemeriksaan
Tes stepping : Tidak dilakukan pemeriksaan
Past pointing : Tidak dilakukan pemeriksaan

Perasaan lidah (blkg) :
1/3 blkg normal
Sensibilitas faring : (+)


Arcus Faring :
Simetris
Refleks menelan : Normal

Berbicara : Normal

Nadi : Normal






N. IX (Glosofaringeus)


N. X(Vagus)

Mengangkat bahu :
(-)
Memalingkan kepala: (-)


Pergerakan lidah: Normal
Tremor lidah : tidak ada
Artikulasi : normal


N. XI (Accesorius)


N. XII (Hipoglosus)

Badan dan Anggota gerak atas

Badan
Motorik Kanan Kiri
Respirasi Baik Baik
Duduk (-) (-)
Bentuk kolumna vertebralis TAK TAK
Pergerakan kolumna vertebralis TAK
TAK

Sensibilitas
Taktil
Nyeri
Thermi
Diskriminan (+) (+)
Lokalis (+) (+)

Reflek
Reflek kulit perut atas (-) (-)
Reflek kulit perut tengah (-) (-)
Reflek kulit perut bawah (-) (-)
Reflek kremaster tidak dilakukan tidak dilakukan


Anggota Gerak Atas

Motorik
Pergerakan Kurang Kurang
Kekuatan 2 2 2
0 0 0
Tonus
Trofi Eutrofi Eutrofi

Sensibilitas
Taktil
Nyeri
Thermi
Diskriminan (+) (+)
Lokalis (+) (+)


Reflek
Biseps (-) ()
Triseps (-) ()
Radius (-) ()
Ulna (-) ()
Hoffman-Tromner (-) ()

Anggota gerak bawah

Motorik Kanan
Kiri
Pergerakan Kurang Kurang
Kekuatan 3 4 4 2 2 2
Tonus
Trofi Eutropi Eutropi

Sensibilitas
Taktil (+)
Nyeri (+)
Thermi (+)
Diskriminan (+) (+)
Lokalis (+) (+)



Reflek
Patella
Achilles
Babinsky (-) ()
Chaddock (-) ()
Rossolimo (-) ()
Mendel-bechterew (-) ()
Schaefer (-) ()
Oppenheim (-) ()
Klonus paha
Klonus kaki
Test Laseque (-) ()
Test Kernig (-) ()

Koordinasi, gait dan keseimbangan

Cara berjalan :Tidak dapat dilakukan
Romberg Test :Tidak dapat dilakukan
Disdiadokokinesis :Tidak dapat dilakukan
Dismetri :Tidak dapat dilakukan
Ataxia :Tidak dapat dilakukan

Gerakan Abnormal
Tremor : (-) (-)
Atetosis : (-) (-)
Miokloni : (-) (+)
Khorea : (-) (-)


Alat Vegetatif
Miksi : Terpasang kateter
Defekasi : (-)
Ereksi : (-)

WBC : 12,1 10
3
/mm
3
(3.5-10.0)
RBC : 5,20 10
6
/mm
3
(3.80-5.80)
HGB : 15,2 g/dl (11.0-16.5)
HCT : 47.5 % (35.0-50.0)
PLT : 200 10
3
/mm
3
(150-390)
GDS 107 mg/dl

Faal Hati
Bilirubin Total : 1,5 mg/dl
Bilirubin Direk : 0,8 mg/dl
Bilirubin Indirek : 0,7
mg/dl
Protein Total : 7,2 g/dl
Albumin : 3,4 g/dl
Globulin : 3,3 g/dl
SGOT : 25
SGPT : 44

Darah rutin : 13 Desember
2013

Kimia darah : 14 Desember
2013

Faal Ginjal
Ureum :19,2 mg/dl
Kreatinin :0,9 mg/dl
As. Urat : 8,3 mg/dl

Faal Lemak
Cholesterol : 230 mg/dl (<200)
Trigliserida : 137 mg/dl (<150)
HDL : 14 mg/dl (>34)
LDL : 188 mg/dl (<120)

Elektrolit
Natrium : 132,47
Kalium : 4,25
Klorida : 106,43
Kalsium : 1,24

Diagnosa Klinis :
1. Tertraparese tipe LMN (ekstremitas superior)
2. Tertraparese tipe UMN (ekstremitas inferior)
3. Thigmestesia dari ujung kaki sampai manubrium sterni

Diagnosa Topis : Lesi transversalis total medulla spinalis setinggi
segmen C5
Diagnosa Etiologi : Susp. Tumor Medula Spinalia

Rencana Awal
Masalah : Tetraparese
Assesment : Mencari etiologi dan penegakkan diagnosis
Memberi terapi
S : - Anggota gerak atas dan bawah sulit digerakkan
- Leher terasa kaku
O : Ro cervical AP Lateral
Rx :
Nonmedikamentosa :
Bed rest


Mx : Foto Rontgen cervical AP Lateral
MRI cervical
Ex :Beri penjelasan kepada keluarga mengenai keadaan pasien, menjelaskan
pemeriksaan lanjutan yang akan dilakukan, dan istirahat yang cukup.

Medikamentosa:
IVFD RL + drip ketorolak 30mg 20 gtt/i
Inj.Dexametason 4 x 10 mg
Inj Ranitidine 3 x 50 mg
Po: Simvastatin 1 x10 mg

PROGNOSIS
Quo ad vitam :dubia ad malam
Quo ad fungsionam :dubia ad malam
Quo ad sanationam :dubia ad malam



RIWAYAT PERKEMBANGAN

Rawat hari ke- 5 (18 Desember 2013)
S : Anggota gerak atas dan bawah masih sulit untuk digerakkan, leher terasa kaku.
O : GCS 15 E: 4 M: 5 E: 4
TD : 140/100 mmHg T : 36
o
C N:82 x/i RR : 20 x/i
A: Diagnosa Klinis:1. Tertraparese tipe LMN (ekstremitas superior)
2. Tertraparese tipe UMN (ekstremitas inferior)
3.Thigmestesia dari ujung kaki sampai manubrium sterni
Diagnosa Topis : Lesi transversalis total medulla spinalis setinggi segmen C5
Diagnosa Etiologi : Susp. Tumor Medula Spinalia

P : Non-medikamentosa:
Bed rest


Medikamentosa:
IVFD RL + drip ketorolak 30mg 20 gtt/i
Inj.Dexametason 4 x 10 mg
Inj Ranitidine 3 x 50 mg
Po: Simvastatin 1 x10 mg
Planing : Rontgen Cervical AP Lateral
RIWAYAT PERKEMBANGAN

Rawat hari ke- 6 (19 Desember 2013)
S : Kepala terasa pusing, Anggota gerak atas dan bawah masih sulit untuk digerakkan,
leher terasa kaku
O : O : GCS 15 E: 4 M: 5 E: 4
TD : 130/80 mmHg T : 36,3
o
C N : 80 x/i RR : 22x/i
Motorik : 2 2 2 0 0 0
3 4 4 2 2 2
A: Diagnosa Klinis:1. Tertraparese tipe LMN (ekstremitas superior)
2. Tertraparese tipe UMN (ekstremitas inferior)
3.Thigmestesia dari ujung kaki sampai manubrium sterni
Diagnosa Topis : Lesi transversalis total medulla spinalis setinggi segmen C5
Diagnosa Etiologi : Susp. Tumor Medula Spinalia
P : Non-medikamentosa:
Bed rest


Medikamentosa:
IVFD RL + drip ketorolak 30mg 20 gtt/i
Inj.Dexametason 4 x 10 mg
Inj Ranitidine 3 x 50 mg
Po: Simvastatin 1 x10 mg
Ro. Cervical : Kesan tidak tampak fraktur dan kelainan

RIWAYAT PERKEMBANGAN
Rawat hari ke- 7 (20 Desember 2013)
S : Kepala sebelah kiri terasa sakit, Anggota gerak atas dan bawah masih sulit untuk
digerakkan, leher terasa kaku
O : GCS: 15 E:4 M:6 V: 5
TD:120/70 mmHg, N :78 x/i T :36,3
o
CRR: 20 x/i
Motorik : 2 2 2 0 0 0
3 4 4 2 2 2
A: Diagnosa Klinis:1. Tertraparese tipe LMN (ekstremitas superior)
2. Tertraparese tipe UMN (ekstremitas inferior)
3.Thigmestesia dari ujung kaki sampai manubrium sterni
Diagnosa Topis : Lesi transversalis total medulla spinalis setinggi segmen C5
Diagnosa Etiologi : Susp. Tumor Medula Spinalia
P : Non-medikamentosa:
Bed rest


Medikamentosa:
IVFD RL + drip ketorolak 30mg 20 gtt/i
Inj.Dexametason 4 x 10 mg
Inj Ranitidine 3 x 50 mg
Po: Simvastatin 1 x10 mg
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Rawat hari ke- 8 (21 Desember 2013)
S : Kepala sebelah kiri terasa sakit, Anggota gerak atas dan bawah masih sulit untuk
digerakkan, leher terasa kaku
O : GCS: 15 E:4 M:6 V: 5
TD:140/90 mmHg, N :78 x/i T :36,3
o
CRR: 22 x/i
Motorik : 2 2 2 0 0 0
4 4 5 3 3 3
A: Diagnosa Klinis:1. Tertraparese tipe LMN (ekstremitas superior)
2. Tertraparese tipe UMN (ekstremitas inferior)
3.Thigmestesia dari ujung kaki sampai manubrium sterni
Diagnosa Topis : Lesi transversalis total medulla spinalis setinggi segmen C5
Diagnosa Etiologi : Susp. Tumor Medula Spinalia
P : Non-medikamentosa:
Bed rest


Medikamentosa:
IVFD RL + drip ketorolak 30mg 20 gtt/i
Inj.Dexametason 4 x 10 mg
Inj Ranitidine 3 x 50 mg
Planing MRI cervical
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Rawat hari ke- 9 (22 Desember 2013)
S Anggota gerak atas masih sulit untuk digerakka
O : GCS: 15 E:4 M:6 V: 5
TD:110/90 mmHg, N :76 x/i T :36,2
o
C RR: 20 x/i
Motorik : 2 2 2 0 0 0
4 4 5 3 3 3
Diagnosa Klinis :
1. Tertraparese tipe LMN (ekstremitas superior)
2. Tertraparese tipe UMN (ekstremitas inferior)
3. Thigmestesia dari ujung kaki sampai manubrium sterni
Diagnosa Topis :Lesi transversal total medulla spinalis setinggi segmen C1-T2
Diagnosa Etiologi: Tumor Medula Spinalia

Tx: Non-medikamentosa:
Bed rest
Medikamentosa:
IVFD RL + drip ketorolak 30mg 20 gtt/i
Inj.Dexametason 4 x 10 mg
Inj Ranitidine 3 x 50 mg
KONSUL BEDAH SARAF

MRI cervical
Kesan : Tamapk massa yang solid dengan segmen yang panjang pada cervical
cord mulai C1 T2, dominan komponen padat menyangat pada pemberian
kontras dan komponen kistik keci, dan lesi-lesi fokal yang pada GRE
hypointens, kecurigaan adanya perdarahan.

TINJAUAN PUSTAKA
Tetraparese
kelumpuhan/kelemahan yang disebabkan oleh penyakit atau trauma pada manusia
yang menyebabkan hilangnya sebagian fungsi motorik pada keempat anggota
gerak, dengan kelumpuhan/kelemahan lengan lebih atau sama hebatnya
dibandingkan dengan tungkai.
Hal ini diakibatkan oleh adanya
kerusakan otak,
kerusakan tulang belakang pada tingkat tertinggi (khususnya pada vertebra
cervikalis),
kerusakan sistem saraf perifer,
kerusakan neuromuscular atau penyakit otot.
kerusakan diketahui karena adanya lesi yang menyebabkan hilangnya fungsi motorik
pada keempat anggota gerak, yaitu lengan dan tungkai
Pembagian tetraparese berdasarkan kerusakan topisnya:
Tetrapares spastik
terjadi karena kerusakan yang mengenai upper motor neuron
(UMN), sehingga menyebabkan peningkatan tonus otot atau
hipertoni.
Tetraparese flaksid
terjadi karena kerusakan yang mengenai lower motor neuron
(LMN), sehingga menyebabkan penurunan tonus atot atau hipotoni.


Tumor medula spinalis
tumor di daerah spinal yang dapat terjadi pada
daerah cervical pertama hingga sacral, yang
dapat dibedakan atas tumor primer dan sekunder.
Tumor primer adalah tumor yang jinak yang
berasal dari tulang, serabut saraf, selaput otak
dan jaringan otak dan tumor yang ganas yang
berasal dari jaringan saraf dan sel muda seperti
Kordoma.
Tumor sekunder merupakan metastase dari tumor
ganas di daerah rongga dada, perut , pelvis dan
tumor payudara.

Etiologi Dan Patogenesis
Penyebab tumor medula spinalis primer sampai saat ini belum diketahui
secara pasti.
Beberapa penyebab yang mungkin dan hingga saat ini masih dalam tahap
penelitian adalah virus, kelainan genetik, dan bahan-bahan kimia yang
bersifat karsinogenik.
Adapun tumor sekunder (metastasis) disebabkan oleh sel-sel kanker yang
menyebar dari bagian tubuh lain melalui aliran darah yang kemudian
menembus dinding pembuluh darah, melekat pada jaringan medulaspinalis
yang normal dan membentuk jaringan tumor baru di daerah tersebut.

Tumor ini dapat dibedakan atas :
A. Tumor primer:
1) Jinak
Osteoma dan kondroma berasal dari tulang
Neurinoma (Schwannoma) berasal serabut saraf
Meningioma berasal dari selaput otak
Glioma, Ependinoma berasal dari jaringan otak.

2) Ganas
Astrocytoma, Neuroblastoma, yang berasal dari jaringan saraf.
sel muda seperti Kordoma.

B. Metastasis Ca. mamae, prostat,
Berdasarkan letak : Intradural - ekstramedular
Intradural - intramedular
Ekstradural


Manisfestasi Klinis
Menurut Cassiere, perjalanan penyakit tumor medula spinalis terbagi
dalam tiga tahapan, yaitu:
Ditemukannya sindrom radikuler unilateral dalam jangka waktu yang
lama
Sindroma Brown Sequard
Kompresi total medula spinalis atau paralisis bilateral

Keluhan pertama dari tumor medula spinalis dapat berupa nyeri
radikuler, nyeri vertebrae, atau nyeri funikuler.
Pemeriksaan Penunjang
Cairan spinal
Foto Polos
Scan Tulang
Mielografi
Tomografi Aksial Terkomputer (CT scanning)
Mgnetic Resonance Imaging (MRI)


Penatalaksanaan
Tumor Jinak
Tindakan atas neurilemmoma, neurofibroma dan meningioma adalah reseksi
bedah yang biasanya dapat dilakukan lengkap. Terapi radiasi tidak diindikasikan.


Tumor Metastasis
Dirancang untuk mengurangi nyeri dan untuk mempertahankan atau
memperbaiki fungsi neurologis.
Tindakan radiasi, bedah atau kombinasinya tetap kontroversi.
Operasi dipikirkan sebagai pilihan terakhir. Indikasi operasi biasanya adalah
gagal atas radiasi, diagnosis tidak diketahui, fraktur/dislokasi patologis dan
paraplegia yang berlangsung cepat atau sudah berjalan lanjut.

ANALISIS KASUS
ANAMNESIS
keluhan: anggota gerak atas
dan bawah tidak bisa
digerakkan

PEM. FISIK
Kekuatan Motorik
2 2 2 0 0 0
3 4 4 2 2 2


Adanya keluhan semua
anggota gerak sulit digerakkan
menunjukan gejala klinis yaitu
adanya kelumpuhan/kelemahan
yang disebabkan oleh penyakit
atau trauma pada manusia
yang menyebabkan hilangnya
sebagian fungsi motorik pada
keempat anggota gerak, dengan
kelumpuhan/kelemahan lengan
lebih atau sama hebatnya
dibandingkan dengan tungkai
TETRAPARESE
KASUS TEORI
Dari pemeriksaan pada :
ekstremitas atas didapatkan
tipe flaksid
ekstremitas bawah
didapatkan tipe spastik
Flaksid : terjadi karena
kerusakan yang mengenai
lower motor neuron (LMN),
sehingga menyebabkan
penurunan tonus atot atau
hipotoni.
Spastik : terjadi karena
kerusakan yang mengenai
upper motor neuron (UMN),
sehingga menyebabkan
peningkatan tonus otot atau
hipertoni.

KASUS TEORI
DIAGNOSIS KLINIS
1. Tertraparese tipe LMN
(ekstremitas superior)
2. Tertraparese tipe UMN
(ekstremitas inferior)
3. Thigmestesia dari ujung kaki
sampai manubrium sterni

Lesi pada LMN yang
berpengaruh pada serabut saraf
yang berjalan dari horn anterior
medula spinalis sampai ke otot
Kelumpuhan/kelemahan yang
terjadi pada kerusakan Upper
Motor Neuron (UMN) disebabkan
karena adanya lesi di medula
spinalis.

KASUS TEORI
Diagnosa Topis :
Lesi transversalis total medulla
spinalis setinggi segmen C5

Diagnosa Etiologi :
Susp. Tumor Medula Spinalia


Lesi transversalis total
sensorik, motorik, otonom
Setinggi C5 pemeriksaan
sensibilitas


Susp. Timor medula spinalis :
Tumor kronis progresif
TEORI



MRI
Cervical

Kesan :
Tamapk massa yang solid dengan segmen yang
panjang pada cervical cord mulai C1 T2,
dominan komponen padat menyangat pada
pemberian kontras dan komponen kistik keci,
dan lesi-lesi fokal yang pada GRE hypointens,
kecurigaan adanya perdarahan.

Non-medikamentosa:
Bed rest
Medikamentosa:
IVFD RL + drip ketorolak
30mg 20 gtt/i
Inj.Dexametason 4 x 10 mg
Inj Ranitidine 3 x 50 mg
Pengobatan
Dirancang untuk mengurangi
nyeri dan untuk
mempertahankan atau
memperbaiki fungsi neurologis.
Tindakan radiasi, bedah atau
kombinasinya tetap kontroversi.
Operasi dipikirkan sebagai
pilihan terakhir. Indikasi operasi
biasanya adalah gagal atas
radiasi, diagnosis tidak diketahui,
fraktur/dislokasi patologis dan
paraplegia yang berlangsung
cepat atau sudah berjalan lanjut.

Kasus Teori

Anda mungkin juga menyukai