Anda di halaman 1dari 6

BAB III

PEMBAHASAN
Klasifikasi Diabetes Melitus (ADA 2009)
1. Diabetes Melitus Tipe 1 (IDDM)
Akibat destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisensi insulin absolut
a. Melalui proses autoimun
b. Idiopatik
2. Diabetes Melitus Tipe 2 (NIDDM)
er!ariasi mulai yan" predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin
relati!e sampai yan" predominan "an""uan sekresi insulin bersama resistensi
insulin
#. Diabetes Melitus Tipe $ain
a. Defek "enetik fun"si sel beta
1) %romosom 12, &N'() (Da*ulu M+D, #)
2) %romosom -, "lukokinase (Da*ulu M+D, 2)
#) %romosom 2., &N' ) (Da*ulu M+D, 1)
/) %romosom 1#, insulin promoter fa0tor (Da*ulu M+D, /)
1) %romosom 1-, &N'( 12 (Da*ulu M+D, 1)
3) %romosom 2, Neuro D1(Da*ulu M+D,3) DNA mitokondria
-) $ainnya
b. Defek "enetik kerja insulin 4 resistensi insulin tipe A, dll.
0. 5enyakit eksokrin pankreas
d. 6ndokrinopati
e. %arena obat 78at kimia
f. Infeksi
". Imunolo"i (jaran")
*. 9indroma "enetik lain
/. Diabetes %e*amilan
a. Diabetes pra"estasional ( yan" suda* DM sebelum *amil)
b. Diabetes "estasional ( DM pada saat *amil)
'aktor risikonya4
1) +besitas
2) 5erna* mela*irkan bayi den"an $ : /... "
#) Abortus berulan"
/) ;i<ayat keluar"a diabetes
5enatalaksanaan4
1) 5en"aturan diet
2) =ek "ula dara* sendiri
#) 5emberian insulin
5atofisiolo"is4
5ada saat *amil terjadi resistensi insulin fisiolo"is akibat penin"katan
*ormon(*ormon ke*amilan (&uman plan0ental la0to"en7&5$,
pro"esterone, kortisol, prolaktin) yan" men0apai pun0ak pada trimester
keti"a ke*amilan. ;esistensi insulin ini merupakan mekanisme adaptif
tubu* untuk menja"a asupan nutrisi ke janin.
Mekanisme koma
5rinsip dasar terjadinya koma adala*4
1. $uka atau kerusakan pada ;A9 atau proyeksinya
;A9 adala* kelompok a"re"asi neuron yan" terletak di atas batan" otak dan
talamus media. ;A9 men"ontrol fun"si pupil dan "erakan mata. >adi apabila
terdapat pembesaran pupil dan *ilan"nya "erakan !ertikal dan aduksi bola mata,
maka dapat dipastikan penyebab koma adala* kerusakan pada batan" otak ba"ian
atas.
2. ;usaknya seba"ian besar kedua serebral *emisfer
#. Tertekannya fun"si retikulo serebral ole* obat(obatan, toksin, atau "an""uan
metabolik
5ada penderita Diabetes Melitus dapat dijumpai koma akibat *ipo"likemia
ataupun *iper"likemia. ?lukosa merupakan ba*an bakar metabolisme utama pada
otak. +le* karena otak *anya menyimpan "lukosa (dalam bentuk "liko"en) dalam
jumla* yan" san"at sedikit, fun"si otak yan" normal san"at ter"antun" asupan
"lukosa dari sirkulasi. ?an""uan pasokan "lukosa yan" berlan"sun" lebi* dari
beberapa menit dapat menimbulkan disfun"si sistem saraf pusat, "an""uan
ko"nisi, dan koma. %adar "lukosa yan" terlalu renda* yan" pada pasien DM
biasa disebabkan ole* pemberian insulin yan" kuran" tepat (dosis dan <atu yan"
tidak sesuai) dapat meyebabkan disfun"si sistem saraf pusat menyebabkan koma.
%eadaan ini sesuai den"an skenario, yaitu pasien men"alami *ipo"likemia.
&iper"likemia dan penin"katan protein plasma (akibat kekuran"an insulin)
yan" men"ikuti *ilan"nya 0airan intra!askular menyebabkan keadaan
*iperosmolar. %eadaan *iper"likemia dan *iperosmolar apabila tidak
dikompensasi den"an masukan 0airan oral maka akan timbul de*idrasi dan
kemudian *ipo!olemia (penurunan !olume dara*). %eadaan koma merupakan
suatu stadium terak*ir dari proses *iper"likemik ini, tela* timbul "an""uan
ellektrolit berat dalam kaitannya dan"an *ipotensi.
Mekanisme hio!likemia a"a asien DM
5enyebab terjadinya *ipo"likemi pada pasien DM antara lain4
1. Tidak tepatnya <aktu ataupun dosis pemberian insulin
5emberian insulin ekso"en tidak bisa menyerupai pemberian insulin se0ara
fisiolo"is. %erja insulin ter0epat (1(2 jam) tidak bisa men"imban"i ke0epatan
penin"katan kadar pun0ak "lukosa dara* (sekitar 1 jam). +le* karena itu
pasien rentan *ipo"likemia sekitar 2 jam sesuda* makan sampai <aktu makan
berikutnya. >adi pemberian insulin *arus disesuaikan den"an <aktu dan jumla*
makanan(karbo*idrat), akti!itas jasmani, kadar "lukosa dara*.
2. 5ada DMT 1 setela* kuran" lebi* lima ta*un sel a se0ara selektif "a"al
mendeteksi *ipo"likemia dan tidak dapat men""unakannya untuk meran"san"
sekresi "luka"on, meski sebenarnya penyekresian "luka"on ju"a dipen"aru*i
ole* alanin. 5ada pasien DM ya" suda* lama ke"a"alan deteksi *ipo"likemia
ju"a menyebabkan respon epinefrin ter"an""u. 5asien diabetes den"an respon
"lukosa dan epinefrin yan" ter"an""u palin" rentan ter*adap *ipo"likemia.
#. 5enin"katan sensiti!itas reseptor insulin
9ensiti!itas reseptor insulin dapat terjadi akibat pemberian obat
(meltformin),atau penyakit(sindrom addison) @@@ (:$anjutin ya
Pembe#ian "ekst#osa a"a asien koma hio!likemia
Dekstrosa berperan seba"ai pen""anti 0airan dan nutrisi. 5asien koma
*ipo"likemia membutu*kan pertolon"an se"ara untuk men"embalikan kadar "lukosa
dara* ke kondisi normal. +le* karena itu diberikan dekstrosa, yan" merupakan
monosakarida, se0ara intra!ena se*in""a efek berlan"sun" se0ara 0epat.
5emberian "lukosa intra!ena *arus diberikan den"an ber*ati(*ati. 5emberian
"lukosa den"an konsentrasi 1.A terlalu toksik untuk jarin"an dan -1(1.. ml "lukosa
2.A atau 11.(2.. ml "lukosa 1.A dian""ap lebi* aman. 6kstra!asasi "lukosa 1.A
dapat menimbulkan nekrosis yan" memerlukan amputasi. 5emberian dekstrosa /.A
se0ara bolus intra!ena bertujuan untuk mendapat efek se0ara 0epat.
Insulin
Indikasi pen""unaan insulin adala* untuk pasien den"an4
( %etoasidosis
( Diabetes Melitus den"an berat badan turun
( Diabetes Melitus "estasional
( %etidakber*asilan obat anti diabeti0
Insulin ini selalu dipakai ole* pasien den"an DM tipe I seperti pada s0enario dimana
san" anak *anya memakai insulin dalam pen"obatannya.ini disebabkan proses
autoimun dimana terjadi kerusakan sel beta pan0reas, yan" menyebabkan insulin yan"
di*asilkan turun, se*in""a pasien membutu*kan suntikan insulin dari luar. 5ada DM
tipe I tidak di"unakan +AD. erba"ai kontra indikasi +AD (+bat Anti Diabetik) 4
( 5asien "a"al "injal
( DM Tipe I
( ?i8i buruk
( Alko*olik akut
( %e*amilan
Komlikasi a"a DM
Diabetes Melitus mellitus dapat menyebabkan beberapa komplikasi antara lain komplikasi
jantun" dan "injal sesuai den"an s0enario dimana Aya* san" anak memiliki komplikasi
tersebut.
%omplikasi pada jantun" disebabkan terjadinya arterosklerosis dimana insulin turun
dan lemak dipe0ak menjadi "liserol, $Dl menin"kat dan terjadila* jantun" koroner.
9edan"kan komplikasi pada insulin dapat disebabkan karena penin"katan
pen"an"kutan asam amino kedalam sel dan penin"katan translasi DNA.
Dia!nosis Diabetes Melitus
56;%6NI memba"i alur dia"nosis DM menjadi 2 ba"ian besar berdasarkan ada
tidaknya "ejala k*as DM. ?ejala k*as DM diantaranya poliuria, polidipsia, polifa"ia, dan
berat badan menurun tanpa s<ebab yan" jelas, sedan"kan "ejala tida* k*as pada DM adala*
lemas, kesemutan, luka yan" sulit sembu*, "atal, mata kabur, disfun"si ereksi (pria), dan
pruruitis !ul!a (<anita).
Apabila ditemukan "ejala k*as DM,pemeriksaan "lukosa dara* abnormal satu kali saja
suda* 0ukup untuk mene"akkan dia"nosis, namun apabila tidak ditemukan "ejala k*as DM,
maka diperlukan dua kali pemeriksaan "lukosa dara* abnormal.
Tabel %onsentrasi ?ukosa Dara* 9e<aktu dan 5uasa seba"ai 5atokan 5enyarin" dan
Dia"nosis DM
ukan DM elum 5asti DM DM
%onsentrasi ?lukosa
Dara* 9e<aktu (m"7dl)
5lasma !ena B1.. 1..(1CC D2..
Dara* %apiler BC. C.(1CC D2..
%onsentrasi ?lukosa
Dara* 5uasa (m"7dl)
5lasma !ena B1.. 1..(121 D123
Dara* kapiler BC. C.(CC D1..
Penatalaksanaan Diabetes Melitus
5ada DM tipe 1 diberi insulin. 5ada DM tipe 2, ta*ap dini diberi terapi peren0anaan
makan, lati*an jasmani, penurunan berat badan, dan pemberian +bat Anti *iper"likemi +ral
sedan"kan ta*ap lanjut diberi terapi insulin.
Dalam jan"ka pendek penatalaksanaan DM bertujuan untuk men"*ilan"kan
kelu*an7"ejala pasien. 9edan"kan tujuan jan"ka panjan"nya dala* untuk men0e"a*
komplikasi. Tujuan tersebut dilaksananakn den"an 0ara menormalkan kadar "lukosa, lipid,
dan insulin. Entuk mmpermuda* ter0apainya tujuan tersebut ke"iatan dilaksanakan dalam
bentuk pen"elolaan pasien se0ara *olistik dan men"ajarkan ke"iatan mandiri.
%eran"ka utama penatalaksanaan DM adala* peren0anaan makan,lati*an jasmani,
obat *ipo"likemik, dan penyulu*an.
1. 5eren0anaan makan (meal plannin")
56;%6NI tela* menetapkan ba*<a standar yan" dianjurkan adala* santapan den"an
komposisi seimban" berupa karbo*idrat (3.(-.A), protein (1.(11A), lemak (2.(21A).
>umla* kalori disesuaikan den"an pertumbu*an,status "i8i, umur,stres akut, dan
ke"iatan jasmani untuk men0apai berat badan ideal. >umla* kandun"an kolesterol
B#.. m"7*ari. >umla* kandun"an serat F21 "7*ari, diutamakan jenis serat larut.
%onsumsi "aram dibatasi bila terdapat *ipertensi. 5emanis dapat di"unakan
se0ukupnya
2. $ati*an jasmani
5ada DM tipe 2, lati*an jasmani dapat memperbaiki kendali "lukosa se0ara
menyeluru*, terbukti den"an penurunan konsentrasi &bA10. 5ada DM tipe 1, lati*an
jasmani akan menyulitkan pen"aturan metabolik, *in""a kendali "ula dara* bukan
merupakan tujuan lati*an. Tetapi lati*an enduran0e terbukti memperbaiki fun"si
endotel !askular dan men0e"a* komplikasi makro dan mikro!askuler serta
menin"katkan *arapan *idup.Dianjurkan lati*an jassmani teratur, #(/ kali7min""u
selama F.,1 jam yan" sifatnya sesuai =;I56 ( Continous, Rhytmical, Interval,
Progessive, Endurance training ). $ati*an yan" dapat dijadikan pili*an adala* jalan
kaki, jo""in", lari, renan",bersepeda, dan mendayun". 9edapat mun"kin men0apai
8ona sasaran yaitu -1(G1A nadi maksimal. Denyut Nadi Maksimal (DNM) dapat
di*itun" den"an men""unakan rumus4
DNM $ 220 % umu# ("alam tahun)
&al yan" perlu diper*atikan dalam lati*an jasmani adala* jan"an memulai ola*ra"a
sebelum makan, memakai sepatu yan" pas, *arus didampin"i ole* oran" yan" ta*u
men"atasi seran"an *ipo"likemik,*arus selalu memba<a permen, memba<a tanda
pen"enal seba"ai pasien DM dalam pen"obatan, dan memeriksa kaki se0ara 0ermat
setela* ola*ra"a.
#. +bat Anti *iper"likemik +ral
?olon"an Insulin 9ensiti8in"
Bin!ua"i"
9aat ini "olon"an bin"uanid yan" serin" dipakai adala* metformin. Metformin
menurunkan "lukosa dara* melalui pen"aru*nya ter*adap insulin pada tin"kat
selular, distal reseptor insulin, dan menurunkan produksi "lukosa *ati.
Metformin menin"katkan pemakaian "lukosa ole* sel usus se*in""a
menurunkan "lukosa dara*. Metformin tidak memiliki efek stimulasi pada sel
beta pankreas se*in""a tidak men"akibatkan *ipo"likemia dan penamba*an
berat badan.
&lita'one (Thiazolidinediones)
?lita8one dapat meran"san" ekspresi beberapa protein yan" dapat
memperbaiki sensi!isitas insulin dan memperbaiki "likemia. ?lita8one dapat
menin"katkan berat badan dan edema pada #(1A pasien.
?olon"an sekreta"ok insulin
Mempunyai efek *ipo"likemik den"an 0ara stimulasi sekresi insulin ole* sel
beta pankreas.
Sulfonilu#ea
?olon"an obat ini bekerja den"an meran"san" sel beta pankreas untuk
melepaskan insulin yan" tersimpan se*in""a *anya bermanfaat pada pasien
yan" masi* mampu mensekresi insulin. 6fek *ipo"likemik adala* den"an
meran"san" 0*annel % yan" ter"antun" pada AT5 dari sel beta pankreas.
?olon"an in0retin
Terdapat 2 *ormon in0retin yan" dikeluarkan ole* saluran 0erna yaitu "lu0ose
dependent insulinotropi0 polypeptide (?I5) dan "lu0a"on(like peptide(1 (?$5(
1). %edua *ormon ini dikeluarkan seba"ai respon ter*adap asupan makanan
se*in""a menin"katkan sekresi insulin.
&al(*al yan" perlu diper*atikan dalam memili* +bat Anti*iper"likemik +ral4
a) Terapi *arua dimulai den"an dosis renda* yan" kemudian dinaikkan se0ara
berta*ap
b) &arus diketa*ui betul 0ara kerjanya, lama kerja, dan efek sampin"
0) ila memberikannya bersama obat lain, pikirkan kemun"kinan adanya
interaksi obat
d) 5ada ke"a"alan sekunder ter*adap +AD, usa*akan men""unakan obat oral
"olon"an lain, bila "a"al, baru berali* ke insulin
e) Esa*akan a"ar *ar"a obat terjan"kau ole* pasien
,an" ke empat, Insulin@@@@@

Anda mungkin juga menyukai