Direktorat Teknik Mineral dan Batubara Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Jakarta 2006 $ 6 - 53 $1 DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL GEOLOGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT TEKNIK MINERAL DAN BATUBARA
EKO GUNARTO , - BAG UMUM DTPU : TAHUN 1980 SUBDIT K P : TAHUN 1986 UMUR : 46 TAHUN + TELP & FAKS : 021 - 8357507 : 0812 - 8001532 IR : 1; AK : 1. MANAJEMEN Proses mendayagunakan sumber daya yang dimiliki organisasi untuk mencapai tujuannya melalui kegiatan perencanaan (planning), pengornisasian (Organizing), pengarahan/pemimpinan (Leading), dan pengendalian (Controlling). Kegiatan spesifik dalam menggerakan sejumlah orang agar berlangsung efektif dalam mencapai tujuan dan orgasisasi menjadi produktif Planning Aktivitas manajerial untuk masa depan : menentapkan strategi, kebijakan, sasaran, dan aktivitas yg akan dilakukan Organizing Aktivitas manajerial yang mengatur kegiatan yang harus dilaksanakan agar dapat berjalan dengan efektif Leading Aktivitas manajerial untuk memimpin, mengarahkan, dan mendorong agar memperoleh kinerja yang optimal Controlling Fungsi Manajemen Aktivitas manajerial untuk memastikan hasil kerja sesuai dengan rencana MANAJER SESEORANG YANG MELAKSANAKAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAN BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP TEMPAT KERJA, SUATU AKTIVITAS KERJA MAUPUN ORANG-ORANG YANG DIPEKERJAKAN Responsibility manajemen bukan memaximalkan keuntungan (Profit) tetapi meminimalkan kerugian (Loss) Peter Drucker
RATIO KECELAKAAN Cidera Serios Cidera Minor Insiden tanpa cedera Tanpa kerusakan 600 30 10 1 Kerusakan Barang 6 - 53 1 TEORI GUNUNG ES (Nilai suatu kecelakaan) Injury & Illness Cost Medical Lost Time Property, Proces, Material & Others Cost Pruduction Building or Plant Tool & Equiepment Legal Fees Emergency Supplies Lain-lain PROBLEM SOLVING MODEL UNDERLYING CAUSES Individual Factor Work Factor INADEQUATE CONTROL System Roles & Resp. sibilities Compliances IMMEDIATE CAUSES Substandard Acts Practices Substandard Conditions EVENT (INSIDENT) Potential Loss Producting Event WHY ? KNAAPA? INCIDENT CAUSATION MODEL LOSS
Manusia Property Proses Environment K e n d a l i
K u r a n g
S e b a b
D a s a r
S e b a b
L a n g s u n g
K e c e l a k a a n
K e r u g i a n
INCIDENT CAUSATION MODEL Kendali Kurang Sebab Dasar Sebab langsung Insisen
Kerugian
1. Program 2. Standar 3. Penataan tidak memadai Faktor Personal
Faktor Pekerjaan Praktek Substandard
Kondisi Substandard Kontak dengan substansi atau energi Manusia
Barang
Proses PENGENDALIAN KURANG MEMADAI EHS PROGRAM ELEMEN Program tidak memadai Standar tidak memadai Penataan terhadap standar tidak memadia Leadership & administrasi Training bagi manajemen Inspeksi Terencana Analisa & prosedur kerja Penyelidikan insiden Observasi kerja Kesiagaan gawat darurat Peraturan perusahaan Analisa insiden Training bagi karyawan Alat pelindung diri Pelayanan kesehatan Sistem Evaluasi Program Kendali Rekayasa & Pengadaan Komunikasi Personal Pertemuan Kelompok Promosi Umum Penerimaan & Penempatan Laporan & Dokumentasi Off the Job Safety PROGRAM ARISAN..!..... MAUT SETIAP BULAN SEKURANG-KURANGNYA KELUAR SATU ORANG DARI KERETA INI ..! ARTINYA..TIDAK BISA NAIK LAGI SELAMANYA APAKAH ITU YANG DIINGINKAN..? BAGAIMANA ANDA..? MAU IKUTAN DAN .? TERSERAH ANDA
TEKNIK PENGUKURAN PENGUKURAN AKIBAT (KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN) PENGUKURAN FAKTA/BUKTI (PENYEBAB LANGSUNG DAN DASAR KECELAKAAN) PENGUKURAN UPAYA/USAHA (PENCEGAHAN KECELAKAAN) PENGUKURAN AKIBAT -Insiden 1. Loss time /illness FR & SR 2. Recordable injury /illness FR 3. Disabling injury /illness FR & SR 4. Medical aid FR 5. First-aid or minor injury /illness FR Jmlh korban kecelakaan FR = ----------------------------------- x 1.000.000 Jmlh jam kerja Jmlh hari hilang SR = ----------------------- x 1.000.000 Jmlh jam kerja PENGUKURAN AKIBAT -Insiden 6. Property damage FR & SR 7. First time Occupational Visits (FTOVs) FR 8. Near miss FR 9. Reportable environmental excess FR 10. Environmental excess FR Jmlh alat yang kecelakaan FRe = ---------------------------------------- x 1.000.000 Jmlh jam kerja alat Jmlh waktu hilang/cost SRe = --------------------------------- x 1.000.000 Jmlh jam kerja alat PENGUKURAN FAKTA/BUKTI Penyebab Langsung Tindakan Tidak Aman (TTA) Kondisi Tidak Aman (KTA) Penyebab Dasar Faktor Pribadi/Individu (PF) Faktor Pekerjaan (JF)
PENGUKURAN UPAYA/USAHA (PENCEGAHAN KECELAKAAN) (1) 1. Kepemimpinan dan Perencanaan 2. Pelatihan dan Komunikasi 3. Analisa Pekerjaan & Operasi serta Pengendalian 4. Manajemen Perubahan 5. Sistem Pembelian/Pengadaan 6. Peturan Kerja dan Ijin Operasi 7. Inspeksi PENGUKURAN UPAYA/USAHA (PENCEGAHAN KECELAKAAN) (2) 8. Sistem Kesehatan Kerja 9. Alat Pelindung Diri (APD) 10. Penyelidikan dan Analisis Kecelakaan 11. Kesiapsiagaan Darurat 12. Audits dan Tinjauan Ulang 13. Tindak Pencegahan & Koreksi 14. Sistem Manajemen Lingkungan MENGUKUR KINERJA Apa makna pengukuran bila kerugian harus terjadi terlebih dahulu sebelum anda bertindak? Ini merupakan reaksi bukan pengendalian. Charles E. Gilmore MgCL-11 Recognize Loss Evaluasi Risiko TERMINATE Avoid or Eliminate Loss Exposures Exercise Control TREAT S H E Q Loss Control Activities Toterate
Acceptable Level Risk Transfer
Insuring Leasing Contracting Apply Risk Control/Financing Maintain Ongoing Identification- Evaluation - Control SHEQ RISK Management System RECOGNIZE LOSS (1) 1. Membayangkan kecelakaan yg dpt terjadi 2. Analisis insiden; masa sebelum ada kerugian 3. Laporan investigasi insiden 4. Laporan kondisi 5. Analisis kontrak 6. Teknik insiden kritis 7. Analisis pekerjaan dan prosedur 8. Identifikasi pekerjaan sinifikan
9. Rencana Kegiatan Emergensi 10. Pengkajian dampak lingkungan 11. Kondisi finansial 12. Data pengobatan dan First aid 13. Flow Charts 14. F M E A 15. H A Z O P 16. Incident recall technique RECOGNIZE LOSS (2) 17. Lembar Periksa Inspeksi 18. Informasi asuransi 19. Inventori bagian/item yang penting (critical) 20. Analisis Kebutuhan kemampuan fisik 21. Catatan observasi pekerjaan 22. Material Safety Data Sheets (MSDS) 23. MORT (Management Oversigh & Risk Tree) 24. Catatan Preventive Maintenance RECOGNIZE LOSS (3) 25. Catatan kerusakan property 26. Catatan pembelian/pengadaan 27. Daftar Pertanyaan (Questionnaires) 28. Checklis pelaksanaan peraturan perundangan 29. Catatan perbaikan-perbaikan 30. Kebutuhan peraturan perundangan 31. Inventory kebutuhan training ketrampilan 32. Sistim Audit 33. Pelaksanaan pengangkutan yang aman RECOGNIZE LOSS (3) PROBABILITY SEVERITY Likely to Occ. Imd Probable in Time Possible in Time Remotely Possible A B C D Fatal 1 C C S Md Major 2 C S Md Mr Minor 3 S Md Mr Ngb FA/MT 4 Md Mr Ngb Ngb RISK = SEVERITY x PROBABILITY Bs-S H E Q - RM EXPOSURE ( E atau F) PROBABILITY ( P atau L ) CONSECQUENCE ( C atau S ) Score & Lvel Risk (ExPxC) Continuously 10 Almost Certain 1,0 Catastrophic 20
Extreme >20
High >10
3 - 10 Moderate
Low < 3 Frequency 6 Likely 0,6 Major 10 Occsionally 3 Possible 0,3 Moderate 5 Infrequently 2 Unlikely 0,1 Minor 2 Rarely 1 Rarely 0,05 Insignificant 1 LEVEL RISIKO EHS-MU-AST RANGKAIAN KONTROL BAHAYA 1. Primary Control Methods Engineering Control 3. Tertiary Control Methods Work Practices, . 2. Secondary Control Methods Administrative Control 4. Personal Protective Equipment ( PPE) HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-2) Primary Control Methods /Engineering Control Contoh Kontrol: 1. Memasang peredam suara di sekeling peralatan yg bising 2. Memasang pelindung (guards) di sekeliling pinch point & rotating couplings. 3. Merelokasi katup (valves) switches and shutdown devices dari area yg berbahaya. 4. Memasang pelindung lampu pada mesin- mesin di tempat-tempat pemuatan. HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-2) 1. Mengendalikan jalan masuk dari peninjau/ pengamat dan orang lainnya ke area kerja 2. Mengontrakan pekerjaan kepada kontraktor yang ahli/berpengalaman dgn bukti-bukti kesuksesan. 3. Mendaftar ulang pelepasan bahaya ke suatu waktu/masa ketika lebih sedikit pekerja di lapangan dengan demikian mengurangi potensi untuk pekerja terpapar. Secondary Control / Administrative Control Contoh Kontrol; HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-3) 1. Merevisi langkah-langkah kerja pada prosedur kerja 2. Mengurangi penggunaan tenaga fisik dalam setiap langkah kerja. 3. Mengubah syarat-syarat kepegawaian/ ketenaga kerjaan 4. Mengidentifikasi dan memberikan/menyediakan peralatan baru yang lebih baik. 5. Membuat tempat kerja yang lebih aman. Tertiary Control methods Contoh Kontrol; PENGIRIMAN
BERBICARA
MENULIS
MENGERJAKAN PENERIMAAN
MENDENGAR
MEMBACA
OBSERVASI KETRAMPILAN KOMUNIKASI EFEKTIF INPUT Huruf Gambar Suara Bau Rasa
MIND FILTER Culture Background Past experiences Attitudes Biases Values Feelings Needs Desires Roles OUTPUT Interpretasi Arti Reaksi ? KOMUNIKASI ATAU KEBINGUNGAN KOMUNIKASI EFEKTIF PROSES ORIENTASI Umum & Tempat Kerja/Spesifik PROSES INTRUKSI KERJA Motivasi, Katakan & Tunjukan, Test /Uji, & Periksa (Check) DIALOG PERSONAL TERENCANA PERTEMUAN SHEQ EFEKTIF KAMPANYE SHEQ PROMOSI SHEQ PLAN IT DO IT RECORD IT PERTEMUAN K3 EFFEKTIF Preparation Presentation Visualization Participation Evaluation APD & PERATURAN TEMPAT KERJA Keselamatan Umum Pekerjaan Khusus (Confine space) Izin-izin
Kebutuhan Pengaturan Sumber Energi Pelaksanaan Kerja Penggunaan Material & Alat A P D (Bagaimana efektif) Kondisi Lingkungan PENYUSUNAN PERATURAN Jelas dan Simpel Tidak berlebih (kept to a minimum) Dibutuhkan; Keperluan/Alasan mudah/dapat dijelaskan Operasional; Practis, Konsisten dengan kebiasaan (normal behavior) & mudah dilaksanakan Say What They Mean & Mean What They Say
SOSIALISASI/IMPLEMENTASI PERATURAN Komunikasikan dengan Karyawan Tentukan Pendekatan Sistematis untuk memastikan bahwa diikuti/dipatuhi Pelihara Kesesuaian (compliance) Motivasi karyawan berpengalaman untuk konsisten mengikuti/mematuhi
TEGAS (FIRMLY) ADIL (FAIR) RAMAH (FRIENDLY) ANALISIS PEKERJAAN & OPERASI Identifikasi setiap proses Daftar setiap pekerjaan dari setiap proses Tetapkan pekerjaan yang signifikan Analisis setiap pekerjaan yang signifikan Daftar Tiap Langkah Identifikasi Bahaya Tetapkan Risiko Pengendalian Integrasikan dlm praktik kerja Penanggung Jawab Metode INSPEKSI Aktivitas Proses ; Objektif, Komposisi tim, Perencanaan, Cheklist, Klasifikasi Bahaya, Pelaksanaan Inspeksi Tindakan Koreksi Penanggung jawab untuk koreksi Tindak lanjut Tipe Inspeksi
Manajemen Kesehatan Kerja Fungsi Dasar Dalam Program Safety: Recognize seluruh kerugian Evaluasi kerugian Develope Rencana pengendalian Inplementasi rencana Monitor efektifitas program BAHAYA KESEHATAN BAHAYA KIMIA BAHAYA PHYSIK BAHAYA BIOLOGI BAHAYA ERGONOMI BAHAYA KESEHATAN ERGONOMI RISK FACTOR FREQUENCY FORCE POSTURE Bagaimana Terpapar INVESTIGASI KECELAKAAN Ketentuan Manajemen Dalam Investigasi Kebijakan dan Prosedur Sumber-sumber harus tersedia Ada sistem efektif untuk mengkomunikasikan informasi Tindakan yang realistis hrs didukung Leaders/Manager hrs menunjukan konsernnya Leaders/manager memastikan kebijakan dan prosedur investigasi dipatuhi. PENGUMPULAN DATA & ANALISIS POSITION P A R T P E O P L E P A P E R SAKSI LANGSUNG SAKSI TIDAK LANGSUNG AUDIT Kembangkan suatu peralatan audit yang objektif Gunakan proses audit yang valid Pasrtikan bahwa audit dilakukan oleh orang yang kompeten OBJEKTIV & RELIABLE TEAM AUDIT PROFESIONAL MANAGER OPERASI WAKIL KARYAWAN PIHAK KETIGA YG PROFESIONAL ASOSIASI INDUSTRI ARISAN..!..... MAUT SETIAP BULAN SEKURANG-KURANGNYA KELUAR SATU ORANG DARI KERETA INI ..! ARTINYA..TIDAK BISA NAIK LAGI SELAMANYA APAKAH ITU YANG DIINGINKAN? BAGAIMANA ANDA..?MAU IKUTAN DAN .? TERSERAH ANDA