Anda di halaman 1dari 2

Kasus:

Dalam sebuah industri yang sangat bergantung pada kegiatan menarik dan
menjaga loyalitas konsumen, Starwood menyadari bahwa perusahaan tersebut
harus senantiasa inovatif. Pada tahun 2006, rantai usaha hotel Westin
membidik peluang pasar setelah suatu survei menemukan bahwa 34 persen dari
para pelancong merasa rindu dengan rumah mereka. Tantangannya adalah agar
menjadi inovatif dalam mencari jalan untuk memanfaatkan peluang ini. Sekali
lagi, dalam rangka upayanya menjadi perusahaan yang memiliki ciri khas,
Starwood mengambil pendekatan yang tidak biasa. Banyak perusahaan yang
meraih keberhasilan berkat Six Sigma ini, tetapi metode ini juga sering
dianggap sebagai pembunuh kreativitas. Memadukan antara kreativitas dan
efisiensi merupakan manuver kreativitas yang sulit dan hanya segelintir
perusahaan jasa yang bisa memainkannya . Tetapi reputasi Six Sigma ini tidak
menurunkan semangat para manajer Starwood. Satu hal yang mereka miliki
adalah perusahaan ini sarat dengan budaya kreativitas.

Teori:
Ada 2 pandangan mengenai proses perubahan, yaitu:
1. Kiasan Lautan Tenang (The Calm water Metaphor)
Menurut Lewin, perubahan yang sukses bisa direncanakan dan
menuntut pencairan (unfreezing) status quo, perubahan (changing)
menuju kondisi yang baru dan pembekuan kembali (refreezing) untuk
membuat perubahan tersebut permanen.
Hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan kekuatan pendorong
(driving forces), yakni suatu kekuatan yang mendorong perubahan
dengan mengurangi kekuatan penghambat (restraining forces), yakni
kekuatan yang menolak perubahan atau dengan menggabungkan
kedua pendekatan tersebut.
Tujuan dari pembekuan kembali adalah menstabilkan situasi baru ini
dengan memperkuat perilaku yang baru.
Lewin menganggap bahwa perubahan sebagai pergeseran dari kondisi
ekuilibrium perusahaan yaang ada sekarang.
Skenario lautan tenang adalah ketika gangguan (badai) datang, hal ini
menuntut organisasi untuk mengubah dan menyesuaikan diri dengan
gangguaan tersebut.

2. Kiasan Jeram Liar (White-Water Rapids Metaphor)
Untuk mendapatkan gambaran tepat tentaang bagaimana mengelola
perubahan dalam lingkungan yang seperti jeram liar, bayangkanlah Anda
mendatangi sebuah kampus dengan kondisi berikut: Waktu kuliah
bervariasi; Saat Anda mendaftar, Anda tidak tahu berapa lama kuliah ini
akan berlangsung; Terlebih lagi, dosen bisa menghentikan kuliah kapan
pun juga, tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu; Berlangsungnya
kuliah sering berganti-ganti; dan pertemuan kuliah berikutnya ditentukan
oleh dosen pada pertemuan ini; Seluruh ujian tidak diberitahukan, jadi
Anda harus selalu siap menghadapi ujian kapan saja.
Agar berhasil dalam lingkungan jeniss ini, Anda perlu berespons dengan
cepat terhadap kondisi yang selalu berubah.
Kini, para manajer semakin menyadari bahwa pekerjaan mereka seperti
halnya yang dihadapi para mahasiswa dalam kampus tersebut. Stabilitas
dan Prediktabilitas dari kiasan lautan tenang tidak berlaku.
Banyak manjer yang tidak pernah keluar dari jeram ini, seperti halnyaa
Susan Whiting, mereka selalu menghadapi perubahan.
Kini, organisasi yang menganggap perubahan sebagai gangguan sesekali
dalam situasi yang tenang dan stabil menghadapi resiko besar. Terlalu
banyak yang berubah terlalu cepat bagi perusahaan atau manajernya
sehingga manajer tidak bisa berpuas diri.
Manajer harus siap mengelola perubahan yang terjadi dalam organisasi
atau bidang kerja mereka secara efektif dan efisien.

Hubungan Kasus dan Teori:
Menurut kelompok kami lingkungan dalam industri resort/ hotel itu
cenderung seperti lautan tenang, karena dalam mengambil sebuah
keputusan untuk mencapai suatu perubahan, Starwood sebelumnya telah
menyadari bahwa perusahaan tersebut harus senantiasa inovatif.
Dalam kasus ini, Starwood mengubah manajemennya yang lama dengan
menggunakan Six Sigma sebagai proses manajemen bagi perusahaan
mereka yang baru, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan dapat
mengurangi kerusakan produk. Hal ini dilakukan agar dapat mewujudkan
proyek-proyeknya dengan baik.

Kesimpulan:
Dalam melakukan suatu perubahan manajemen dalam suatu perusahaan,
seorang manajer haruslah bersikap tenang seperti kiasan tersebut, karena
perubahan tersebut akan berjalan dengan baik apabila manajernya bisa
menghadapi dan dapat menyesuaikan dirinya terhadap perubahan yang
terjadi dalam organisasi yang ada di dalam perusahaannya.

Anda mungkin juga menyukai