Perbandingan Socket-weld dan Butt-weld pada Pengelasan
Pipa dengan Flange Menggunakan Metode Elemen Hingga LATAR BELAKANG 1. Pengelasan Pipa Banyak digunakan pada bidang perkapalan 2. Pada sistemperpipaan kapal banyak digunakan penyambungan pipa dengan flange 3. Timbulnya deformasi dan tegangan sisa perlu menjadi perhatian serius seperti pada sambungan antara pipa dengan flange ini RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana perbandingan distribusi panas yang terjadi pada pengelasan pipa dengan flange sambungan socket-weld dan butt-weld? 2. Bagaimana perbandingan deformasi yang terjadi pada pengelasan pipa dengan flange sambungan socket-weld dan butt-weld? 3. Bagaimana perbandingan tegangan sisa yang terjadi pada pengelasan pipa dengan flange sambungan socket-weld dan butt-weld? 4. Bagaimana cara untuk meminimalisir deformasi dan tegangan sisa pada pengelasan pipa dengan flange dengan socket- weld dan butt-weld? Tujuan 1. Mengetahui perbandingan distribusi panas yang terjadi pada pengelasan pipa dengan flange sambungan socket-weld dan butt-weld. 2. Mengetahui perbandingan tegangan sisa yang terjadi pengelasan pipa dengan flange pada sambungan socket- weld dan butt-weld. 3. Mengetahui perbandingan deformasi yang terjadi pada pengelasan pipa dengan flange sambungan socket-weld dan butt-weld. 4. Mengetahui cara untuk meminimalisir deformasi dan tegangan sisa pada pengelasan pipa dengan flange sambungan socket-weld dan butt-weld. BATASAN MASALAH 1. Analisa dilakukan melalui pemodelan dengan perangkat lunak yang berprinsip elemen hingga. 2. Proses Pengelasan yang digunakan adalah GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) 2 Layer 3. Spesifikasi Material yang digunakan adalah Stainless Steel 304L. 4. Validasi yang digunakan adalah dengan membandingkan hasil penelitian yang telah ada dengan hasil pemodelan penelitian yaitu: Grafik distribusi panas dari penelitian Murugan dkk. (2001) Grafik Tegangan sisa dari penelitian Xiangyang Lu (2002) BATASAN MASALAH 5. Variasi jenis sambungan socket-weld dan urutan pengelasan: Variasi urutan pengelasan 1 =menerus. Variasi urutan pengelasan 2 =simetri. Variasi urutan pengelasan 3 =loncat/putus - putus. MANFAAT Dengan adanya simulasi ini manfaat yang dapat diambil adalah mengetahui pengaruh variasi jenis sambungan socket- weld dan variasi urutan pengelasan terhadap deformasi dan tegangan sisa pada pengelasan pipa dan flange, sehingga dapat ditentukan pengelasan terbaik yang menghasilkan deformasi dan tegangan sisa yang terkecil. HIPOTESIS J enis sambungan socket-weld dengan urutan pengelasan loncat/ putus - putus akan mengurangi deformasi dan tegangan sisa. TEGANGAN SISA Pada saat pengelasan daerah lasan mengalami pengembangan termal, sedangkan bagian yang dingin tidak berubah sehingga terbentuk penghalang pengembangan Penghalang ini menyebabkan peregangan dan perubahan bentuk selain itu juga akan menyebabkan timbulnya tegangan dalamyang terjebak dalammaterial Tegangan dalam ini adalah tegangan yang bekerja pada material meskipun tidak ada gaya yang bekerja pada material tersebut. Tegangan ini yang dinamakan tegangan sisa TEGANGAN SISA TerbentuknyaTegangan sisa(Wiryosumarto& Okumura, 1996) METODOLOGI PENELITIAN Studi Literatur Data Material, Specimen dan Prosedur Pengelasan Mulai Pemodelan dan Meshing Analisis Thermal Analisa Tegangan Sisa Analisa deformasi Validasi Model ? Selesai Penarikan Kesimpulan dan Saran Analisa Hasil dan Pembahasan Pemodelan dengan Variasi Bentuk sambungan dan urutan Pengelasan Valid Invalid PARAMETERPENGELASAN Pengelasan layer I Tipe Pengelasan = GTAW (Gas TungstenArc Welding) Kecepatan Pengelasan = 1.76 mm/detik Kuat arus = 65Ampere Voltage = 10 volt Efisiensi GTAW = 0.8 Diameter elektroda = 2.4 mm Pengelasan layer II Tipe Pengelasan = GTAW (Gas TungstenArc Welding) Kecepatan Pengelasan = 2.27 mm/detik Kuat arus = 145Ampere Voltage = 10 volt Efisiensi GTAW = 0.8 Diameter elektroda = 2.4 mm BUTT JOINT SOCKET JOINT Welding sequence Konvergensi mesh elemen jumlah elemen suhumaks pada titik pengamatan11.5 mm ( 0 C) 23344 592.213 21424 592.978 19824 592.746 17400 684.791 14976 849.34 Validasi thermal Grafik siklus thermal penelitian Murugan Grafik siklus thermal pendekatan numerik Grafik perbandingan Validasi tegangan sisa Grafik Tegangan sisa penelitian Xiangyang Lu Grafik tegangan sisa pendekatan numerik Grafik perbandingan 199.47 MPa 180.3 MPa Analisa Perbandingan Perbandingan Hasil Analisa PENGELASAN BUTT JOINT No Hasil Analisa Variasi Urutan Urutan Menerus Urutan Simetri Urutan Loncat 1 Analisa Thermal Suhu Maksimal ( 0 C ) 1460 1456 1412 2 Deformasi Deformasi Total (Vector SUM) (mm) 0.367 0.255 0.195 3 Tegangan Sisa Total Tegangan Maksimal (MPA) 6.14 3.39 2.56 Tegangan Minimal (MPA) 7.56E-04 5.56E-04 3.43E-04 PENGELASAN SOCKET JOINT No Hasil Analisa Variasi Urutan Urutan Menerus Urutan Simetri Urutan Loncat 1 Analisa Thermal Suhu Maksimal ( 0 C ) 1423 1450 1422 2 Deformasi Deformasi Total (Vector SUM) (mm) 0.194 0.0951 0.0826 3 Tegangan Sisa Total Tegangan Maksimal (MPA) 8.36 5.12 3.51 Tegangan Minimal (MPA) 1.21E-03 7.71E-04 5.40E-04 Analisa Perbandingan Perbandingan Hasil Analisa KESIMPULAN Distribusi panas dari sambungan butt-joint dan socket-joint memiliki kecenderungan bentuk yang sama, dan memiliki suhu yang sesuai dengan suhu lebur stainless steel yaitu antara 1400-1460 0 C, Sedangkan tegangan sisa yang terjadi berbanding terbalik dengan deformasi pada masing masing jenis variasi sambungan socket joint dan butt joint. Variasi urutan pengelasan yang menghasilkan tegangan sisa dan deformasi yang paling baik yaitu urutan pengelasan yang menghasilkan tegangan sisa dan deformasi paling kecil adalah urutan pengelasan loncat untuk masing masing jenis sambunganpengelasan. SARAN 1. Melakukansimulasi denganmemberikanvariasi besar diameter pipa. 2. Melakukansimulasi denganmemberikanvariasi tebal pipa yang akandianalisa. 3. Melakukansimulasi denganmemberikantack weld sebelum dilakukanpengelasan. 4. Melakukanperbandingandengandilakukanpre-heating.