Anda di halaman 1dari 9

MEMBONGKAR HEGEMONI NEGARA KAPITALIS ATAS NEGARA

BERKEMBANG

Tugas Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Dosen pengampu: Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag dan Dr. Nasiwan









Tri Handayani
Nim: 13705251014



PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014

2


MEMBONGKAR HEGEMONI NEGARA KAPITALIS ATAS NEGARA
BERKEMBANG

Perkembangan dan problematika ilmu-ilmu sosial di indonesia saat ini
mengalami proses kemandengan bahkan kehilangan kerangka nilai yang mampu
mengarahkan kemana transformasi masyarakat di Indonesia digerakkan. Dalam
menghadapi kemandengan ini, sejumlah intelektual Muslim di berbagai negara yang
juga merasakan kegelisahan dalam situasi ini. Al-faruqi memberi gagasan
dilakukannya islamisasi ilmu-ilmu secara luas dengan memasukkan elemen-elemen
Islam dalam ilmu-ilmu kontemporer. Indonesia menjadi korban orientalisme
pemikiran barat dengan cara meniru dan bersikap tidak kritis yang mempengaruhi
aktivitas ilmiah, mempengaruhi latar belakang masalah analisis, abstraksi,
generalisasi, konseptualisasi deskripsi, eksplanasi dan interprestasi.
Hegemoni teori sosial barat sudah dirasakan sejak beberapa dekade lalu
dengan ketidak cocokannya penerapan teori-teori barat dengan kenyataan masalah
sosial di Asia. Negara-negara barat dijadikan sebagai penghasil dari teori-teori
keilmuan sedangkan negara-negara Asia hanya berperan sebagai konsumen yang
hingga sekarang bertergantungan akan ilmu-ilmu tersebut. Meskipun banyak
intelektual indonesia yang mencari ilmu kebarat tetapi tidak bisa menghasilkan
teori-teori sendiri melainkan hanya bisa meniru dari teori-teori yang di pelajarinya
tersebut.
Ilmu sosial tidak berkembang di dunia timur sediri terutama di Indonesia hal
itu dikarenakan psikologis dan perilaku dari kalangan ilmuwan dan akademisi yang
tidak focus pada pengembangan keilmuan. Banyak para ilmuan di indonesia ketika
sudah menikmati jabatan structural menjadi lupa akan kewajiban untuk
mengembangkan dan mencetak pengetahuan baru yang berbasis pada kehidupan
nyata masyarakat.
Perkembangan di barat menempatkan negara-negara timur sebagai ojek yang
menarik untuk dikaji melalui sebuah ilmu yang dikenal sebagai orientalisme yaitu
ilmu yang mempelajari ketimuran. Secara langsung penduduk pribumi (timur)
memiliki perasaan naluri bahwa pihak-pihak asing yang berurusan dengan mereka
tidak disokong oleh kekuatan, kewenangan, simpati dan dukungan yang penuh dan
3

ikhlas dari negara yang mengirim mereka sehingga penduduk-penduduk ini merasa
kehilangan semua sense of order-nya yang menjadi basis peradaban mereka
sehingga memunculkan orientalisme sebagai suatu kekuatan budaya yang secara
halus menghegemoni timur. Orang-orang timur merasa memiliki kekuata-kekuatan
dari barat tanpa disadari bahwa orang timur hampir selalu dikendalikan dan
direpresentasikan oleh struktur-struktur yang mendominasinya. Orang timur benar-
benar menjadi orang timur yang dengan ketimuran itu tanpa disadari menjadi
penghambat bagi pengembangan keilmuan di timur, dan sampai sekarang dapat
dikatakan masih terjajah dalam bidang keilmuannya.
Untuk mengatasi kemadegan ilmu sosial di indonesia dapat melalui
tarbiyah kalangan aktivis gerakan tarbiyah meyakini suatu konsepsi bahwa
perubahan masayarakat dan politik itu dimulai dari ikhtiar untuk merekonstruksi
kepribadian muslim, melalui proses tarbiyah. Model pendidikanyang digunakan
yaitu politik islami atau tarbiyah siyasiyah islamiah yang diharapkan dapat
berfungsi sebagai penerangan kepada warga negara terhadap berbagai persoalan
nasional, regional dan internasional, khusus yang berkaitan dengan sikap politik
(mawqif siyasi) kaum muslimin. Selain itu juga menanamkan kesadaran teologis
tentang pentingnya jihad fi sabilillah, agar setiap individu muslim mempersenjatai
diri untuk mempertahankan islam, mempertahankan hak-haknya sebagai warga
negara, komitmen kepada kewajibannya, aktif dalam kegiatan siasah dan
berpartisipasi penuh dalam perubahan ke arah yang lebih baik.
Didalam bab I yaitu mengenai gagasan islamisasi ilmu pengetahuan.
Islamisasi ilmu-ilmu social berarti pengislaman ilmu-ilmu social yang mencakup
sosiologi, antropologi, ilmu politik (PKN), ilmu ekonomi dan ilmu sejarah, termasuk
geografi dan psikologi yang pada bagian-bagian tertentu mempunyai peran ganda
disamping sebagai ilmu sosial juga sebagai ilmu dan sehingga seluruh teori dan
konsep yang dikembangkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai islam.
Gagasan islamisasi ilmu pengetahuan diperkenalkan oleh Ismail Raji al-
faruqi yang pada awalnya di tuangkan dalam buku oleh Seyyed Hassein Naser
dengan judul An Introduction To Islamic Cosmological Doctrines yang merupakan
disertasinya juga yang dipertahankan di Harvard University tahun 1958. Prinsip
dasar islamisasi ilmu penetahuan ini yaitu; Masalah sumber daya manusia (SDM), 2)
Masalah bahan telaah dan piranti penelitian, 3) Masalah karya-karya kreatif.
4

Sumber-sumber hukum dalam islam yaitu alquran sebagai sumber primer, as-sunah
sebagai jukum primer kedua dan ijma. Pandangan dunia (worldview) ekonomi islam
yaitumIslam menganjurkan sebuah ekonomi pasar bebas tetapi dengan persetujuan
campur tangan pemerintah yang akan mencegah pembangunan pemusatan kekuatan
ekonomi. Sudut pandang Islam tentang ekonomi didasarkan pada satu paradigma
yang membenarkan ekonomi sosial (sosio-economics) sebagai dasar
obyektivitasnya. Sistem ekonomi islam dipandang dari sudut pandang keilmuan
dapat disejajarkan dengan kapitalisme atau sosialisme sebagai sebuah sistem.
Para ulama islam sejak dahulu lagi telah merumuskan bentuk epistemologi
islam dalam kitab-kitab yang berkait dengan akidah islam. Oleh karenanya salah
satu upaya islamisasi ilmu ekonomi adalah dengan Dewesternization of knowledge
seperti yang digagaskan oleh Syed Naquib al-attas, yaitu dengan membuat
empiricism dan positivism dari disiplin ilmu ekonomi konvensional sekarang ini.
Sumber ilmu yang selanjutnya diakui oleh epistemologi islam adalah akal yang
sehat. Ada tiga model yang diterapkan untuk mendapatkan ilmu yang islam yaitu:
1. Model postulasi,Model pengambangan multidisipliner dan interdisiplin
2. Model pengembangan refelektif konseptual tentatif problematik.
Didalam islam, sumber prinsip ekonomi dan keuangan adalah syariah.
Syariah adalah prinsip yang terungkap dan ini menjadi acuan prinsip keuangan
dalam islam merupakan suatu keunikan dan perbedaan yang ada dalam norma
keuangan konvensional.
Bab II tentang pendekatan politik ekologi ekosentris: sebuah tawaran
alternative terhadap dominasu antroposentrisme yang didalamnya membahas
tentang perkembangan politik ekologi, dunia modern dan cara berpikir
antroposentris, menuju pendekatan politik ekologi ekosentrik. Reposisi gerakan
filantropi islam di Indonesia memaknai tradisi filantropi dalam masyarakat muslim
yang mengekspresikan kesalehan pada ranah sosial, ekonomi dan politik, dengan
menggunakan praktek kedermawanan. Birokrasi dan aspek legal formal pengelolaan
filantropi islam ini yaitu adanya uu zakat no 23 tahun 2011. Dewan perwakilan
rakyat republic Indonesia (DPR RI) mengesahkan uu zakat tahun 2011 sebagai hasil
revisi terhadap uu tentang pengelolaan zakat tahun 1999. Disahkan uu zakat 2011
dipersepsikan secara berbeda oleh para pegiat filantropi islam uu zakat 2011.
Fenomena tahun 1990an atau sebelum terbitnya uu tentang pengelolaan zakat tahun
5

1999, diskusi-diskusi yang berkembang di kalangan masyarakat sipil adalah apakah
Negara harus berperan sebagai regulator (fungsi pengawasan) dan operator (fuksi
pelaksanaan) sekaligus. Pada saat ini terjadi pergeseran paradigm tentang filantropi
islam yaitu Sebagai sebuah tradisi, konsep zakat menjadi lebih fleksibel di kalangan
masyarakat atau tidak sekaku dalam pandangan-pandangan fikih islam meskipun
tentu saja akan terus muncul perdebatan tentang hak.
Perkembangan industry di Indonesia dimulai sejak era kemerdekaan republic
Indonesia pada tahun 1945 tapi industry pada saat itu belumlah cukup kuat untuk
menopang perekonomian bangsa. Tapi, sejak memasuki orde baru barulah stabilitas
politik dan pembangunan di garda depan. Era digital dan informasi memberikan arti
tersendiri bagi wacana dan praktik filantropi. Kehidupan masyarakat menjadi lebih
mobile, dan kelas menengah dan menengah-atas di perkotaan pada umumnya
menggunakan mesin-mesin digital dan teknologi modern yang dianggap
memberikan kemudahan dalam bertransaksi
Pendidikan dan kebudayaan merupakan dua hal penting yang saling terkait
satu sama lain dalam peningkatan kualitas hidup manusia. Di satu sisi,
pengembangan dan pelestarian kebudayaan berlangsung dalam suatu proses
pendidikan dan memerlukan perekayasaan pendidikan. Sementara itu,
pengembangan pendidikan juga membutuhkan system kebudayaan sebagai akar dan
pendukung berlangsungnya pendidikan tersebut. Pengembangan kebudayaan
membutuhkan kebebasan kreatif, sementara pendidikan memerlukan suatu stabilitas
budaya yang mapan. Manusia/individu ibarat dua sisi dalam satu keping uang
logam. Individu dan masyarakat berada dalam satu struktur kesatuan. Oleh sebab itu,
individu/manusia dengan masyarakat yang bersama membentuk satu budaya yang
sama dapat saling mempengaruhi. Lev Vygotsky dikenal dengan teori sosiokultural
yang menekankan bahwa terdapat pengaruh interaksi social dan budaya dalam
perkembangan individu. Merupakan teori gabungan antara kognitif dangan social.
Teori ini juga menyatakan bahwa perkembangan kanak-kanak bergantung kepada
interaksi kanak-kanak dengan orang ada di sekitarnya yang menjadi alat
penyampaian sesuatu budaya yang membantu mereka membina pandangan tentang
sekelilingnya. Ada empat ide-ide utama yang mendasari teori Vygotsky. Pertama,
anak-anak membangun pengetahuan mereka sendiri. Kedua, perkembangan tidak
bias dipisahkan dari konteks social. Ketiga, belajar dapat memimpin perkembangan.
6

Akhirnya bahasa memainkan peran sentral dalam perkembangan mental. Vygotsky,
bahasa adalah alat budaya yang memungkinkan pikiran anak untuk meregangkan
dan tumbuh. Ini memberikan label untuk ide-ide baru yang diperkenalkan anak dan
memungkinkan anak untuk mengembangkan ide-ide yang sudah ada kea lam baru.
Teori tentang scaffolding adalah memberikan bantuan yang besar kepada
seorang anak selama tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi
bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengerjakan
pekerjaannya sendiri dan mengambil alih tanggung jawab pekerjaan itu. Vygotsky
menjabarkan implikasi utama teori pembelajarannya yaitu; menghendaki setting
kelas kooperaif, sehingga siswa dapat saling berinteraksi dan saling memunculkan
strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif dalam masing-masing zone of
proximal development mereka. Menurut teori Vygotsky, zona perkembangan
proksimal merupakan celah antara actual development dan potensial development,
di mana antara apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang
dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang
dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya.
Teori vygotsky tentang perkembangan bahasa yaitu yang pada awalnya
digunakan sebagai alat komunikasi selanjutnya digunakan sebagai pemecahan
masalah. Aplikasi perkembangan sosiobudaya vygotsky didalam pembelajaran
berfokus pada hubungan antara rakyat dan konteks sosiokultural di mana mereka
bertindak dan berinteraksi dalam berbagai pengalaman.
Bab III pemerintah demokrasi agama membaca gagasan abdulkarim soroush.
Abdull Karim Soroush lahir pada tanggal 15 Desember 1945 di Teheran selatan. Dia
menempuh sekolah dasar konvensial setelah satu tahun menempuh pendidikan SMP,
lalu melanjutkn di SMA Alavi yang baru didirikan oleh dua pedagang bazaar yang
saleh di bawah pengaruh tokoh-tokoh ulama yang merasa perihatin melihat
peminggiran pendidikan agama pada kurikulum SMP. Argument dasar Soroush
yang perlu diketahui sebagai landasan pemahaman agama adalah bahwa semua
pemahaman manusia tentang agama bersifat historis dan bisa saja salah. Oleh karena
itu, Soroush tergolong kelompok para pembaharu radikal yang mendukung
kemerdekaan sejarah terhadap Alquran. Soroush mengklaim bahwa Al-quran bukan
hanya produk sejarah, tetapi juga merupakan buah pikiran Nabi Muhamma dengan
segala keterbatasan manusiawinya, sehingga nabi berperan sebagai pencipta
7

wahyu. Apa yang nabi terima dari tuhan adalah kandungan dari wahyu. Muatan
wahyu ini bagaimanapun tidak dapat diberikan kepada manusia begitu saja, sebab ia
berada diluar pemahaman, bahkan tak terjangkau kata-kata. Kandungan wahyu
tersebut tak memiliki bentuk dan tugas Nabi adalah menciptakan bentuk sehingga
membuatnya dapat dipahami. Sebagaimana penyair, nabi mentransmisikan ilham
dalam bahasa yang dia pahami, dalam corak yang dia kuasai, sera dalam gambaran
dan pengetahuan dia miliki (petikan wawancara Dr. Abdul Karim Soroush).
Dalam konteks ini Soroush ingin menyampaikan pesan bahwa dooktrin-
doktrin agama (islam) tidak bisa diperlakukan secara ekslusif, hanya terbatas pada
ruang dan waktu tertentu. Jika hal ini dilakukan, maka hanya akan mengkerdilkan
islam itu sendiri sebagai agama yang jauh dari misinya, yakni sebagai rahmat alam
semesta (rahmatan lilalamin). Sebaliknya, islam harus terus ditafsirkan secara
kontekstual agar pesan-pesan langit dapat membumi. Pentingnya penggabungan
agama dan demokrasi, menurut Soroush, sebenarnya dilatarbelakangi karena melihat
kenyataan historis bahwa dalam kultur politik masyarakat sekuler liberal,
pemerintah dan rakyatnya bertindak seakan-akan tidak ada tuhan , berjalan dengan
sama sekali mengabaikan eksistensi dan non eksistensi-nya, tidak pernah
mempertimbangkan restu dan larangannya dalam kebijakan dan perilaku mereka.
Hal pertama yang perlu ditegaskan, menurut soroush, bahwa dasar penyelenggaraan
pemerintah demokrasi agama diperlukan kebebasan. Soroush lebih menekankan
pada konstelasi demokrasi dan agama, sehingga bagaimana keduanya saling mengisi
dan komplementer sebagai alternative baru di tengah percaturan demokrasi liberal
dan kapitalisme global.
Pada bab terakhir terdapat pembahasan tentang dilema dalam partai keadilan
sejahtera. Pelajaran penting yang dicapai dari dilema pertama transformasi PKS
adalah bahwa partai politik genealogis berasal dari hasil metamorfosis dari gerakan
keagamaan militan, yang bersumber pada ajaran diimpor dari luar masyarakat
Indonesia dalam pengembangan dan pertumbuhan akan menghadapi berbagai
dilema. Dilema terkait dengan doktrin untuk dapat mempertahankan organisasi.
Dilema yang sama juga terjadi dalam profil Sumber Daya manusia (SDM) yang
diperoleh oleh Partai Politik yang sejarahnya berasal Gerakan Agama seperti
Gerakan Tarbiyah.
8

Tanggapan, Kritik Dan Saran Membongkar Hegemoni Negara Kapitalis Atas
Negara Berkembang

Buku yang berjudul Membongkar Hegemoni Negara Kapitalis Atas Negara
Berkembang sangat bagus sekali untuk dibaca karena dengan situasi saat ini yaitu
zaman modern dimana hampir semua yang dikonsumsi meniru dan menggunakan
produk dari Negara-negara maju (kebarat-baratan) menyadarkan kembali apa jati
diri bangsa kita sebenarnya (Indonesia), dalam bidang pendidikan kita
mengkiblatkan kearah Negara-negara barat tersebut, menganggap bahwa hal itu
memang patut dan seharusnya. Padahal banyak cendikiawan-cendikiawan kita yang
tidak kalah hebat dari mereka tetapi karena kita sudah terpengaruh dengan fikiran
Negara maju lebih hebat dan menjadi panutan sehingga kita tidak mau
menyadarinya.
Dalam buku ini terdapat beberapa kritikan yaitu:
1. Membongkar Hegemoni Negara Kapitalis Atas Negara Berkembang,
pengislamisasian ilmu pendidikan bisa diterapkan di Indonesia karena
mayoritas beragama muslim, tapi tidak mungkin bisa diterapkan di semua
Negara asia karena di Negara-negara asia selain Indonesia menganut agama
yang berbeda-beda dan hanya sedikit yang muslim (kecuali Malaysia dan
Indonesia). Selain itu juga di Indonesia ada yang beragama non muslim,
bagaimana caranya kita bisa mengislamisasikan ilmu pendidikan secara
menyeluruh, apakah mereka yang beragama nonmuslim bisa menerimanya.
2. Didalam buku ini juga ada kalimat yang sangat bertentangan dengan pemikiran
peresume yaitu argumentasi dasar dari Abdulkarim Soroush yaitu:
Soroush mengklaim bahwa Al-quran bukan hanya produk sejarah, tetapi juga
merupakan buah pikiran Nabi Muhamma dengan segala keterbatasan
manusiawinya, sehingga nabi berperan sebagai pencipta wahyu. Apa yang
nabi terima dari tuhan adalah kandungan dari wahyu. Muatan wahyu ini
bagaimanapun tidak dapat diberikan kepada manusia begitu saja, sebab ia
berada diluar pemahaman, bahkan tak terjangkau kata-kata. Kandungan wahyu
tersebut tak memiliki bentuk dan tugas Nabi adalah menciptakan bentuk
sehingga membuatnya dapat dipahami. Sebagaimana penyair, nabi
9

mentransmisikan ilham dalam bahasa yang dia pahami, dalam corak yang dia
kuasai, serta dalam gambaran dan pengetahuan dia miliki
Sepengetahuan saya Al-quran bukanlah buah pikiran dari nabi Muhammad yang di
transmisikan dalam bahasa yang dia (nabi Muhammad) pahami dalam corak yang
dia kuasai serta dalam gambaran dan pengetahuan dia miliki. Hal tersebut sangat
bertentangan sekali karena wahyu adalah firman Allah Swt yang disampaikan
kepada nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril dan memang dengan
bahasa Arab seperti yang di sampaikan di dalam alquran yaitu:
alif lam ra. Ini adalah ayat-ayat kitab (alquran) yang jelas. Sesungguhnya kami
menurunkannya berupa alquran berbahasa arab, agar kamu mengerti (yusuf:1-2)
Alquran bukanlah buah pikir nabi Muhammad melainkan firman Allah swt yang
terjaga keaslianya bukan dari buah pikir siapapun dan disampaikan melalui
perantara malaikat jibril dengan bahasa arab yang jelas agar nabi Muhammad dapat
mengerti dan menyampaikan kepada umatnya pada saat itu di Arab. Jadi sangat
salah besar argument yang disampaikan oleh soroush.
Saran,untuk buku ini yaitu lebih memperhatikan lagi dalam penulisan karena
masih banyak terdapat salah pengetikan tulisan contohnya pada reposisi gerakan
filantropi islam di Indonesia terdapat huruf yang salah dalam pengetikan;
pelbagai pada halaman 86, 89, 90 dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai