Anda di halaman 1dari 27

LEUKEMIA LIMFOSITIK

AKUT (ALL)
MARLIN YUKIANTI 102007085
ESTI OKTAFANI 102009150
ELISABETH 102011082
ANDRE C. CUNDAWAN 102011110
PRATAMI F. RIEUWPASSA 102011195
RYAN GUSTOMO 102011209
PRISKILA REGINA MARIA 102011281
STEFANUS JONATHAN 102011376
MENDY 102011413

E-7

SKENARIO 8
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa ke puskesmas dengan
keluhan utama pucat sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai demam
hilang timbul yang telah berlangsung sejak 2 bulan yang lalu,
perdarahan gusi dan mimisan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu
39
o
C,napas 24 x/menit, denyut nadi 100x/menit, Td 90/60 mmHg,
konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (+), linfadenopat pada servikal,
aksila dan inguinal, hepatomegali (+), hematoma (+) pada kulit
ekstremitas atas & bawah.


ISTILAH YANG TIDAK DIKETAHUI
-
RUMUSAN MASALAH
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun
dibawa ke puskesmas dengan keluhan
utama pucat sejak 1 bulan yang lalu disertai
demam hilang timbul yang telah berlangsung
sejak 2 bulan yang lalu, perdarahan gusi dan
mimisan
HIPOTESIS
Anak laki-laki tersebut didiagnosis menderita
leukemia limfoblastik akut (ALL)
ANAMNESIS

ANAMNESIS
Anamnesis
(dimulai dgn menanyakan identitas)
Keluhan Utama Anak laki-laki berusia 10 tahun,pucat sejak 1
bulan yang lalu,demam hilang timbul yang telah
berlangsung sejak 2 bulan yang lalu,
perdarahan gusi dan mimisan.
Riwayat penyakit sekarang Apakah ada gejala anemia, kelemahan tubuh,
berat badan menurun, anoreksia, mudah sakit,
sering demam, perdarahan, nyeri tulang, nyeri
sendi.
Keluhan utama:
o Pucat. Seringkali terlihat pada pasien anemia.
Pucat paling baik dinilai pada telapak
tangan/kaki, kuku, mukosa mulut, dan
konjungtiva.

Riwayat penyakit dahulu
Riwayat pengobatan
Riwayat keluarga
Riwayat sosial

Pemeriksaan fisik
Periksa keadaan umum Anak terlihat pucat
Periksalah kesadaran umum pasien compos mentis
Periksalah tanda vital TD 90/60 mmHg, Suhu 39
O
C, denyut nadi
100 x/menit

Inspeksi,palpasi,perkusi, auskultasi Konjungtiva anemis, sklera,
ikterik,limpadenopati servikal, aksila,
inguinal, cor pulmo (normal),
hepatomegali, hematoma
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. LABORATORIUM
Hitung darah lengkap
Apus darah tepi

1. ASPIRASI DAN BIOPSI SUMSUM TULANG

2. PUNGSI LUMBAL
PEM. PENUNJANG (CONT.)
APUS DARAH TEPI
PUNGSI LUMBAL
DIAGNOSIS
WD: Leukemia limfositik akut (ALL)
DD: acute myelositic, hemofilia,
talasemia
WD: LEUKEMIA LIMFOSITIK AKUT (LLA)
Leukemia Limfositik Akut/Leukemia
Limfoblastik Akut (LLA) adalah
keganasan klonal dari sel-sel
prekursor limfoid. Pada lebih dari 80%
kasus, sel-sel ganas berasal dari
limfosit B dan sisanya merupakan
leukemia sel T. Leukemia ini
merupakan bentuk leukemia yang
paling banyak pada anak-anak.
Walaupun demikian, 20% kasus adalah
dewasa. Jika tidak diobati, dapat fatal.
ALL : SEL BLAS TIDAK MENUNJUKKAN DIFERENSIASI
AML : SEL BLAS MENUNJUKKAN DIFERENSIASI GRANULOSIT.
Pembanding AML dengan LLA
pembanding Leukemia
limfositik akut
(ALL)

AML

Hemofilia talasemia

Penyebab Belum
diketahui
belum diketahui :

Herediter
(def. Faktor VIII, IX)
Herediter (perubahan gen
globin dan )
Pemeriksaan
fisik
lelah, panas
tanpa infeksi,
purpura, nyeri
tulang atau
sendi,
penurunan
Berat badan
,Hematopoesis
normal
terhambat
anemia,
peningkatan
leukosit,
pembesaran
pada limfe, rasa
lelah, pucat,
nafsu makan
menurun,
anemia, ptekie,
perdarahan ,
nyeri tulang,
Infeksi
tiba-tiba terasa nyeri,
bengkak, atau terasa
hangat.
Pendarahan yang
berlangsung lama setelah
mengalami luka.
Sakit kepala parah dan
lama.Muntah,Terasa
sangat lelah,Nyeri leher.
Penglihatan bermasalah,
biasanya rabun.
Hepatomegali,
splenomegali,
Pucat,Gangguan tumbuh
kembang anak,Facies
cooley (wajah mongoloid )
,
Pemeriksaan
penunjang
Leukosit
meningkat/men
urun,
Penurunan sel
darah merah,
Penurunan
trombosit

Leukosit
meningkat,
penurunan eritros
it dan trombosit.
Pemanjangan APTT, PT
yang normal
Anemia berat , Kadar Hb 3
9 g%,adanya
Anisositosis, poikilositosis,
hipokromia berat,target cell,
tear drop cell.
Gambaran sumsum tulang
eritripoesis hiperaktif
KLASIFIKASI LLA
ETIOLOGI
Tidak diketahui
Faktor keturunan & sindroma predisposisi genetik lebih berhubungan dgn LLA
yang terjadi pada anak-anak.
Faktor lingkungan & kondisi klinis yg berhubungan : Radiasi ionik, paparan dgn
benzene kadar tinggi, merokok, obat kemoterapi, infeksi Ebstein Barr, pasien
dgn sindrom Down dan Wiskott-Aldrich
EPIDEMIOLOGI
Insiden LLA 1:60.000 orang per tahun
75% pasien kurang dari 15 tahun
Insidensi puncaknya usia 3-5 tahun
Pria >perempuan
Saudara kandung dari pasien LLA resiko 4x
Saudara kembar resiko 20% berkembang menjadi LLA
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Tanda fisik
Demam/infeksi

Perdarahan

Hipertrofi gusi

Nyeri tulang/sendi

Gejala peningkatan TIK
Pucat

Ekismosis/perdarahan
petekia

Hepatosplenomegali

Limfadenopati

Kelumpuhan saraf kranial

Pembesaran testis
TERAPI
Transfusi darah bila kadar Hb < 6 g/dL
- Pada trombositopenia berat dan perdarahan masif ----- transfusi
trombosit
- Pada DIC : berikan Heparin

2. Kortikosteroid (prednison, deksametason)

3. Sitostatika
Lama: 6-merkaptopurin metrotreksat
Baru : vinkristin rubidomisin sitosin arabinosid siklofosfamid
dikombinasi dengan prednison

4. Hindari infeksi sekunder

5. imunoterapi

KOMPLIKASI
hiperurisemia, hiperkalsemia, dan hiperfosfatemia
dengan hipokalsemia sekunder (terlepasnya
komponen intraselular)
Beberapa pasien dapat menderita nefropati asam
urat atau nefrokalsinosis.
PENCEGAHAN
Tidak diketahui secara pasti cara-cara
pencegahan berbagai tipe leukemia.
Beberapa tipe dari leukemia mungkin dapat
dicegah dengan cara menghindari paparan
radiasi dosis tinggi (bahkan pasca kemoterapi /
terapi radiasi), pajanan zat kimia (benzene),
menghindari merokok ataupun paparan asap
rokok.
Namun, banyak kasus dari leukemia tidak
dapat dicegah.
PROGNOSIS
Semakin buruk seiring dengan bertambahnya usia dan apabila sel
eukemia memiliki kelainan kromosom tertentu
KESIMPULAN
Leukemia akut adalah keganasan pada jaringan pembentuk sel darahyang
ditandai proliferasi sel leukosit yang abnormal dan tidak terkendali pada
sumsum tulang, akibat proliferasi sel yang tidak terkendali ini tcrjadi
penghambatan pembentukan sel darah lainnya untuk berkembang secara
normal. Gejala klinisnya adalah demam/infeksi ,perdarahan, nyeri tulang/sendi ,
pucat, hepatosplenomegali ,dl..

Anda mungkin juga menyukai