Anda di halaman 1dari 9

1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Olahraga telah menjadi trend hidup masyarakat menengah kota terlebih
lagi kalangan remaja yang sangat memperhatikan bentuk tubuh. Akan tetapi pada
kenyataannya banyak dari para eksekutif yang tingkat kariernya tinggi mengeluh
tidak ada waktu untuk berolahraga. Dampaknya banyak yang membeli alat fitness
dan kesehatan lainnya untuk digunakan di rumah dan pada akhirnya menjadi
korban kebosanan (Afiana, 2006).
Kondisi-kondisi seperti di atas dapat ditanggulangi dengan adanya sebuah
fitness centre yang menyajikan banyak fasilitas dengan konsep one stop sport dan
entertainment menjadi kunci utamanya. Dengan adanya sarana olahraga yang bisa
menampung setiap permasalahan masyarakat maka diharapkan kesadaran akan
pentingnya kesehatan dan olah raga tetap tinggi dan dapat mengubah anggapan
masyarakat bahwa olah raga tidaklah pagi hari, sore, malam bahkan setiap saatpun
bisa. Ketegangan, tekanan dan kesibukan yang disebabkan oleh rutinitas yang ada
membuat energi kita terkuras, diharapkan dengan adanya sarana olahraga seperti
ini, energi yang tadinya terkuras bisa di- recharge kembali (Ade Rai, 2003).
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu,
bagaimanakah jenis layanan, fasilitas, SDM, pangsa pasar, produk yang
ditawarkan dan biaya pada Profit Gym fitness center?
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis layanan, fasilitas,
SDM, pangsa pasar, produk yang ditawarkan dan biaya pada Profit Gym fitness
center.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
a. Untuk memberikan pengetahuan tentang kewirausahaan fitness center
kepada mahasiswa.
b. Untuk memeberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebugaran
tubuh kepada mahasiswa.
2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Olahraga
Olahraga adalah kegiatan jasmani bertujuan untuk memperkaya dan
meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar dan gerak keterampilan.
Kegiatan ini merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera jasmani yang
berarti juga sehat dinamis yaitu sehat yang disertai dengan kemampuan gerak
yang memenuhi segala tuntutan gerak kehidupan sehati-hari, artinya ia memiliki
tingkat kebugaran jasmani yang memadai (Afiana,2006).

2.2 Fitness
Fitness atau kebugaran didefinisikan sebagai keberhasilan seseorang dalam
beradaptasi dengan tekanan fisik dan mental yang ditemui dalam hidupnya.
Latihan fitness secara umum didefinisikan sebagai program latihan yang disusun
secara ilmiah dan sistematis untuk membantu atlet dalam beradaptasi dengan
beban fisik yang dihadapinya dalam suatu latihan yang terkontrol. Unsur-unsur
utama dalam latihan fitness adalah mobilitas, kekuatan dan daya tahan ( Hadi,
2005).

2.3 Bodybuilding
Bodybuilder adalah salah satu olahraga yang mengandalkan massa otot,
termasuk ke dalam kategori olahraga beban sekaligus seni pahat tubuh.
Bodybuilder mempunyai level komposisi tubuh ideal yang berbeda karena
persentasi massa otot dalam tubuh sangat diperhatikan, oleh karena itu dibutuhkan
pengaturan makanan yang berbeda dari orang-orang pada umumnya. Pola makan
bodybuilder pada umumnya konsumsi makanan tinggi protein lebih dari 2 gram
protein per kg berat badan dan konsumsi suplemen. Jumlah protein yang
diperlukan dalam diet bervariasi dalam berbagai tahap siklus hidup dan tergantung
dari berat badan individu (Wiliam, 2010).



3


BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitiaan
Penelitian studi kasus ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif.
Menurut Poerwandari (1998) penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi
wawancara , catatan lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-lain.

3.2 Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, subjek adalah Profit Gym yang beralamat di Jalan
Bangka, Sumbersari, Kabupatn Jember, Jawa Timur

3.2 Tahap-tahap penelitian
Dalam penelitian terdapat dua tahap penelitian, yaitu :
a. Tahap Persiapan Penelitian
Pertama peneliti membuat pedoman wawancara. Pedoman wawancara ini
berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang nantinya akan berkembang dalam
wawancara.
b. Tahap pelaksanaan penelitiaan
Peneliti menuju lokasi Fitness Center dan melakukan wawancara
berdasarkan pedoman yang dibuat. Setelah wawancara dilakukan, peneliti
memindahakan hasil rekaman berdasrkan wawancara dalam bentuk verbatim
tertulis. Selanjutnya peneliti melakukan analisis data dan interprestasi data
menggunakan analisis SWOT (Agung.1993).






4


BAB 4. HASIL PENELITIAN

Dari observasi yang penulis lakukan pada Profit Gym fitness center,
didapatkan hasil sebagai berikut:

4.1 Jenis Layanan
Jenis layanan yang ditawarkan pada Profit Gym fitness center meliputi:
a. Body shapping
b. Fat loss
c. Muscle building
d. Fitness and health

4.2 Fasilitas
Fasilitas yang ditawarkan adalah alat-alat kebugaran yang meliputi:
a. Katrol 1 unit
b. Butterfly machine 1 unit : berguna untuk melatih otot Pectoralis (otot
dada) terutama bagian tengah.
c. Back press1 unit : untuk melatih otot trapezius (punggung)
d. Smith machine 1 unit: untuk melatih otot pectoralis , karena bisa
digunakan untuk latihan bench press , otot deltoid atau bahu dengan fungsi
shoulder press-nya, melatih otot trapezius dengan jenis latihan barbell
shrug, bahkan juga bisa digunaka untuk melakukan squat untuk melatih
otot quadriceps atau paha.
e. Shoulder press 1 unit : untuk melatih otot deltoid atau bahu.

4.3 Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia meliputi:
a. Pemilik : Pak Widodo
b. Instruktur : 1. Pak Yudi Hadmoko
2. Pak Alex Purnomo
5

Kedua instruktur tersebut tidak memiliki dasar pendidikan dalam
keolahragaan, instruksi mereka hanya berdasarkan pengalaman dan belajar secara
autodidak.

4.4 Pangsa Pasar
Pangsa pasar meliputi semua kalangan termasuk kelas bawah, menengah
dan atas. Terutama bagi yang ingin menjaga kesehatan, untuk body building atau
untuk persiapan body contest.

4.5 Produk yang Ditawarkan
Produk yang ditawarkan adalah suplemen-suplemen pendukung yang
meliputi:
a. Power caps, berguna untuk meningkatkan metabolisme tubuh sehingga
stamina terjaga
b. Creatine caps, berguna untuk membesarkan ukuran sel otot (dengan cara
menarik air ke dalam sel otot, bukan dibawah permukaan kulit).
c. Amino 2002 ultimate nutrition, merupakan protein siap serap dimana
sebagai bahan baku pembentukan otot.
d. Hydroxycut, digunakan sebagai pembakar lemak.
e. Ultra ripped, meningkatkan termperatur tubuh sehingga memungkinkan
tubuh untuk membakar kalori menjadi panas, digunakan sebagai energi,
sehingga dapat mencegah kalori disimpan sebagai lemak, dan juga
mengatur kadar gula darah di tubuuh.
f. Universal Ultimum Real Gain, merupakan suplemen penambah berat
badan yang mengandung beberapa protein diantaranya isolate dan casein.

4.6 Biaya
Setiap orang yang ingin melakukan fitness di Profit Gym harus
mendaftarkan diri menjadi anggota dengan dikenakan biaya:
Bulanan : Rp 30.000,00 (penggunaan secara bebas 24 jam).
Harian : Rp 5.000,00 (penggunaan secara bebas 24 jam).
6

BAB 5. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil observasi kami merumuskan analisis SWOT yang
dimiliki oleh Profit Gym sebagai berikut :

Strenght Lokasi yang sangat strategis
Harga yang relatif terjangkau
Paket yang ditawarkan beraneka ragam yang dapat disesuaikan
dengan kemampuan dan kebutuhan customer
Weakness Sumber Daya Manusia (Instruktur) kurang berkompeten di
bidangnya dan kurang dari segi jumlah sehingga tidak dapat
merangkul semua konsumen yang ada.
Perawatan Fasilitas yang kurang maksimal
Kebersihan alat dan tempat kurang di perhatikan sehinggan
terkesan kotor dan alat terlihat berkarat
Pengenalan tentang obat-obatan dan suplemen yang disediakan
hanya berdasarkan pengalaman, tidak berdasarkan pengetahuan
yang cukup
Opportunity Pangsa pasar yang luas
Kebutuhan akan olahraga menjadikan pusat kebugaran sebagai
pilihan yang lebih efisien bagi mahasiswa dengan waktu luang
yang sempit.
Threath Banyaknya pesaing di bidang yang sama sehingga
mengharuskan selalu adanya inovasi yang berkelanjutan &
promosi yang luas.










7

BAB 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari Obeservasi yang telah dilakukan, sebenarnya Profit Gym memiliki
potensi untuk berkembang, dilihat dari aspek lokasi yang strategis dan banyaknya
peminat. Fasilitas yang ada tidak sebanding dengan jenis layanan yang
ditawarkan. Alat- alat yang disediakan kurang memenuhi standart keselamatan
dan kebersihan dari konsumen dan sumber daya manusia yang ada kurang
berkompeten dalam bidang tersebut sehingga tidak cukup untuk memenuhi
standart pencapaian kesehatan bagi konsumen.
6.2 Saran
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pendapatan perusahaan, kami
menawarkan solusi berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT menurut
Kottler (2002) yang terdiri atas :
Product Sebaiknya dilakukan pembenahan terhadap alat-alat yang ada,
serta penambahan variasi alat-alat fitness yang lebih beragam.
Price Harga yang ditawarkan sudah terjangkau.
Promotion Masih memerlukan promosi yang lebih luas lagi terhadap
keberadaan dari Profit Gym.
Placement Lokasi tempat latihan sudah cukup strategis namun perlu
dipertimbangkan untuk memperbaiki kebersihan lokasi.
Poeple Pemberdaayan semua sumber daya manusia yg berperan
meningkatkan kinerja perusahaan, baik dari pimpinan hingga
karyawan lapangan (instruktur) perlu ditingkatkan dalam segi
jumlah dan kompetensi dalam hal gizi dan keolahragaan
Process Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen
tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti
tayangan selama latihan.
Physical
Evidence
Menunjukkan keberhasilan peserta selama latihan di tempat
ini, seperti menampilkan gambar peserta sebelum dan sesudah
latihan, testimoni atau yang lainnya.

8

DAFTAR PUSTAKA


Afiana, Nawang. 2006. Analisis Faktor- Faktor Keputusan Konsumen Dalam
Pembelian Jasa (Studi Kasus Super M Fitness Centre Jakarta Timu)r.Bogor:
Fakultas Ekonomi dan Mnajemen Institut Pertanian Bogor.

Agung, I Gusti Ngurah. 1993. Metode Penelitian Sosial Pengertian dan
Pemakaian Praktis, Jakarta.

Hadi, S. 2005. Buruh Pun Ber-"fitness" Ria.http://www.kompas.com/kompas-
cetak/0505/20/utama/1762650.htm.[ 4 Desember 2005].

Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran (Terjemahan, Jilid I & II). PT Prenhallindo,
Jakarta.

Rai, A. 2003. Mengelola Fitness Centre Dengan Baik. Makalah Seminar, Jakarta.

Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. PT. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Suraannisa, W. 2005. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam
Menjadi Member di Klub Kebugaran Raga (Studi Kasus Klub ADE RAI Senopati,
Jakarta Selatan). Tesis. Magister Minister Fakultas Ekonomi, Universitas
Indonesia, Depok.






9

Anda mungkin juga menyukai