Anda di halaman 1dari 2

Diantara Bukit Norma

Oleh Sunarti
Aku merangkak di antara bukit norma.
Berjalan terhuyung melambai tak sampai.
Kupungut bara yang dingin membeku.
Sakuku penuh, bajuku terkoyak basah darah.
Meraung bunyi desah angin memekakan telingaku.

Aku beku di antara bukit norma
Berdiri di tepi jurang melumat hati
Air mata buta karena derang bunyi
Derang mulut yang tiada henti.
Bersiap mati atau tertepi.

Dera hati olehnya di antara norma.
Memilih atau tertindih perih.
Aku berdiri di antara bukit norma.
Mengeja Tuhan selambat sendu senja.
Meretas mata yang tengah lelah berdecah.

Sore senja mengembang angkasa.
Silau menusuk hati yang di pilih bunga.
Dia dan aku yang sama
Terbungkus duka dalam bukit-bukit dogma.
Terlukis perih saat peluk itu luruh dalam sama.

Ilalang-ilalang putih dalam perih.
Aku mengakhiri bukit dogma.
Memilih nyawa di tepi jurang curam.
Luluh penuh garam mencekam.
Memilih tercabik dan hancur dalam dekapan.

Anda mungkin juga menyukai