Anda di halaman 1dari 24

Analisin kasya sastra

A. Novel Populer
Judul : Kata Hati
Pengarang : Bernard Batubara
a. Tema dan amanat
Tema
Novel Kata Hati ini leboh cenderung bertemakan tetang perjalanan sebuah
cinta atau kisah kasih asmara. Novel ini mengisahkan tentang perjalanan
hidup Randi dalam usahanya terlepas dari cinta masa lalunya. Cinta yang
telah dibangun Randi selama lima tahun akhirnya kandas karena
penghianatan Dera terhadap dirinya. Cinta selama lima tahun inilah yang
membuat hari Randi seolah berhenti dan membeku dalam ruang dan waktu.
Amanat
Amanat dari novel ini adalah pertama janganlah kita terpaut pada masa
lalu terlalu lama, karena pada dasarnya masa lalu ini sebuah ruang dan
waktu ynag telah berbeda dengan yang kita jalani sekarang. ada kalanya
mengenang masa lalu itu boleh-boleh saja, akan tetapi masa lalu itu
sebagai cermin sekaligus guru dalam menjalani kehidupan agar lebih baik
lagi, bukan sebagai batu atau tembok penghalang bagi kita untuk tetap
maju.
Masa lalu tak seharusnya kembali, dan memang tak sepantasnya
kembali. .............Randi tak bisa memungkiri ia masih sering teringat Dera.
Tidak sekedar teringat, tetapi memikirnya, bagaimana mungkin lima
tahun hubungan perasaan bisa menghilang begitu saja.
Alam bawah sadar Randi masih begitu bersahabat dengan perempuan
itu......
Kedua jika Tuhan telah memberi kelebihan dalam hal fisik seperti
contohnya dalam novel ini adalah kecantikan, janganlah kecantikan atau
kelebihan kita yang kita miliki membuat kita menjadi menyombongkan
diri dengan apa yang ada, menganggap remeh apa yang sudah ada, merasa
belum puas dan bersifat serakah dengan apa yang sudah kita miliki.
Akibatnya saat kita meremehkan dan tidak merasa puas atau bahkan
malah membuang mereka, pada kemudia hari hanya akan menimbulkan
penyesalah, untuk itulah hargai perasaan orang lain.
Randi tak lupa bagaimana ia dibohongi oleh Dera, tak hanya sekali-dua
kali, tetapi berkali-kali. Dera menjalin hubungan dengan lelaki lain,
banyak lelaki. Parahnya lagi, salah satu dari hubungan itu sudah
berjalan selama hampir enam bulan, tanpa sepegetahuan Randi.
Ketiga. Berani dan Jujur pada perasaannya sendiri. Mengungkapkan
perasaan yang sebenarnya memang bukan sesuatu hal yang mudah, namun
jika memendamnya juga tidak baik. Turutama mengenai perasaan cinta,
lebih baik jika mengungkapnya bagaimana perasaan yang sesungguhnya.
Takut mendengar jawaban apa yang akan kita peroleh, sering kali menjadi
momok dalam hati kita. Namun juka kita tidak mengungkapnya, untuk
selanya dia tidak akan pernah tahu bagaimana perasaan kita, dan kita yang
memilih memendam pun akan merasa tersiksa. Keduanya sama-sama
menuai resiko, akan lebih baik jika diungkapkan, karena di masa yang
akan datang perasaan itu tidak menjadi racun dalam hati kita.
mungkin, jika sedikit saja ia memberanikan diri mengatakan perasaanya,
ceritanya akan jadi berbeda. Namun ia tak beranimenerima apa yang
akan terjadi setelah ia melakukan itu...
b. Tokoh dan penokohan
a. Tokoh
1. Randi
2. Dera
3. Fila/ Nafila
4. Irfan
5. Dian
6. Dani
7. Andre
8. Laras
b. Penokohan
Randi
Randi memiliki sifat yang kecil hati dan terlalu berlarut-larut dengan masa
lalu. Sehingga sulit untuk move on. Yang di maksud kecl hati dalam hal ini
cupet atine dalam bahasa jawa, yaitu apa bila dia disakiti maka dia akan
begitu terluka, tapi saat dia mulai mempercayai terhadap sesuatu maka dia
akan begitu mempercayainya, dan sikap Randi terbukti demikian.
Masa lalu tak seharusnya kembali, dan memang tak sepantasnya
kembali. .............Randi tak bisa memungkiri ia masih sering
teringat Dera. Tidak sekedar teringat, tetapi memikirnya,
bagaimana mungkin lima tahun hubungan perasaan bisa
menghilang begitu saja.
Alam bawah sadar Randi masih begitu bersahabat dengan
perempuan itu......
Percaya sepenuhnya kepada orang yang ia cintai.
Tidak hanya satu-dua kali pula teman-teman Randi memberi tahu
Randi tentang Dera yang sering terlihat dengan lelaki lain, tetapi
Randi tak terlalu menghiraukannya.....
Ramah.
Eh, sampai lupa kenalan. Randi mengulurkan sebelah
tangannya.Randi.
Ah..iya...., Fila.
Pemaaf.
Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama bagi Randi untuk
dapat melupakan segala kenangan pahit, tentang kebohongan Dera
padanya. akhirnya Randi mau memaafkan Dera.
Aku udah maafin kamu sejak lama, ujar Randi pelan.
Peduli pada teman.
Iya iya, gue bantuin! Gue bantuin! Randi akhirnya menyerah.
Dengan kaus yang masih basah karena keringat sehabis latihan gym,
aroma tubuh yang masih sedap gara-gara belum mandi, dan sisa
tenaga ................................, Randi membantu teman-teman.....
Dera.
Merupakan sosok yang tidak bisa menjaga, mensyukuri, dan menerima
apa yang dia miliki. Dera sudah memiliki Randi, dan hubungan mereka
tidak bisa disebut seumur jangung lagi. Lima tahun. Selama lima tahun
mereka berpacaran, akan tetapi Dera justru menghianati Randi yang
sudah begitu percaya padanya. Dan memilih Andre dari pada Randi.
Dera menjalin hubungan dengan lelaki lain, bayak lelaki. Parahnya
lagi, salah satu dari hubungan itu suadah berjalan selama hampir
enam bulan, tanpa sepengetahuan Randi.
Tidak hanya satu-dua kali pula teman-teman Randi memberi tahu
Randi tentang Dera.........
Merupakan cewek yang perhatian
Ingatan tentang orangtuanya yang seketiaka membuat Randi tak
dapat menghindari ingatan tentang Dera. Ia ingat sekali, selain
kakaknya. Deralah nag ia peluk dengan begitu erat saat menunggu
dokter keluar dari ruangan orang tuanya dan memberi tahu......ia ingat
tangan Dera yang menusap-usap punggungnya mencoba
menenangkannya.
Mudah putus asa
aku nggak tahu lagi harus ke siapa. Yang terlintas di kepalaku Cuma
kamu, kamu, dan kamu. aku thu kamu pasti terganggu banget dengan
kehadiran aku. Aku bisa ngerti itu. Tapi, aku nggak punya siapa-siapa
lagi untuk ku percaya,Ndi..... ujar Dera tiba-tibda memeluk Randi.
Fila/Nafila
Fila sebagai kekasih Randi merupan gadis yang ramah
Mas yang kemarin kunci motornya ketinggalan?.
Ooh... iya, Mbak yang kemarin, ya.
Jangan panggil Mbaak. Kita seumuran kayaknay. Hehe. Perempuan
itu tersenyum manis.
...................................................................
...................................................................
Ah iya....,Fila. Perempuan itu menyambut tangan Randi sambil
tersenyum manis.
Periang
Randiiii!
Fila selalu ceria seperti itu.
Ragu-ragu
mungkin, jika sedikit saja ia memberanikan diri mengatakan
perasaanya, ceritanya akan jadi berbeda. Namun ia tak
beranimenerima apa yang akan terjadi setelah ia melakukan itu...
Irfan
Irfan memiliki sifat yang peduli terhadap kawannya. Ia tidak ingin
temannya (Randi) dibohongi terus menerus oleh Dera.
Bahkan, sahabatnya sendiri, Irfan, sudah beberapa kali mengingatkannya
bahwa ada sesuatu yang aneh dengan Dera.
...........................................................................
Hingga gakhirnya Irfan menunjukan bukti-bukti kepada Randi bahwa
Dera menghianatinya.
Dian
Sebagai kakak dari Randi. Dian cukup pengertian pada keadaan
adiknya. Apa lagi saat Randi terpuruk karena dihianati oleh Dera.
Dian tahu pasti ada sesuatu yang disimpan Randi, jauh di dalam
hatinya..........
Dani
Sebagai kekasih Dian, Dani merupakan sosok kekasih yang pengertian
dan peduli dengan saudara kekasihnya.
Dian sekarang udah nggak apa-apa. Kamu jangan khawatir, aku
bakal nemenin dia sampai nanti pulang. Ujar Dani berusaha
menengkan calon adik iparnya itu.
Andre
Sebagai kekasih yang dipilih Dera, Andre memiliki sikap kasar pada
awalnya.
Gue tahu gue sering kasar sama lo. Tapi, gue masih pengin lo ada di
hidup gue. .....
Setelah berjalannya waktu Andre menjadi sadar akan apa yang ia
lalukan, dan dia dengan segala kerendahan hati meminta maaf kepada
Dera dan ingin memperbaiki segalanya.
Dera, sori. Sori kalau selama ini gue banyak berbuat salah sama lo.
Laras
Sebagai kekasih Irfan Laras memiliki sifat yang ramah dan mudah
akrab dengan orang yang baru.
Aaa..,Randi datang juga. Laras menghampiri Randi dengan senyum
sumringahnya yang khas.
..................................................................................................................
Ya udah, aku tinggal, yaa.............. Laras kembali melempar senyum
sumringahnya.


c. Latar dan pelataran
a) Latar tempat
Djendelo kaffie
Kafe Djendelo Kaffie masih sama seperti terakhir kali Randi ke sana
bersama Dera.
Rumah sakit Medisentosa
iya tadi handphone sempet gue matiin bentar. Di rumah sakit mana?
Rumah sakit Medisentosa.
Gym
Randi biasanya menghabiskan paginya dengan melakukan latihan di
gym.......
Malioboro
Mereka berpindah dari satu sudut ke sudut lain di jalan Malioboro....
Kontrakan Randi
Dera mengetuk pintu kontrakan Randi....
Pantai Sadranan, Yogyakarta
Pantai Sadranan masih seperti dulu. ........
b) Latar waktu.
pukul sembilan pagi di Djendelo Kaffei
pukul sembilan pagi. Randi sedang menenangkan diri sembil
mempersiapkan dirinya untuk tes kerja......
pagi hari di gym
randi biasa menghabiskan paginya dengan melakukan latihan di gym.
Acara pemeran foto di Djendelo Kaffei pada malam hari.
Acaranya kapan, Ran?............
nanti malam, Ndi..........
Sore hari di Pantai Sandranan.
Senja menua di Pantai Sadranan
c) Latar sosial
Perjalanan Randi dalam usahanya untuk menyembuhkan hati yang
sakit karena dihianati oleh Dera setelah apa yang telah mereka lalui
bersama selama lima tahun, dan perjalanannya mencari tambatan
hatinya kembali.
Masa lalu tak seharusnya kembali, dan memang tak sepantasnya
kembali. .............Randi tak bisa memungkiri ia masih sering teringat
Dera. Tidak sekedar teringat, tetapi memikirnya, bagaimana mungkin
lima tahun hubungan perasaan bisa menghilang begitu saja.

Dan di akhir cerita.
Belum lagi Randi sempat berbicara, Fila sudah mendaratkan bibirnya
di bibir Randi. Bibir mereka bersentuhan, pelan.

d. Pusat pengisahan
Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga dia dengan kata
ganti nama orang. Narator adalah orang yang berada di luar cerita.
e. Nilai (aspek) sosial.
Novel ini memiliki latar sosial yang berbeda dengan norma dan adat yang
berlaku di masyarakat Jawa dahulu. Tertama masyarakat Yogyakarta. Bagi
masyarakat Jawa dahulu, khususnya Yogyakarta, wanita mengungkapkan
perasaannya kepada kaum pria itu merupakan hal yang tabu, pacaran di
tempat umum juga merupakan hal yang tabu apa lagi berciuman di muka
umum, hal sudah menyalahi sistem aturan atau norma kebiasaan
masyarakat Jawa pada umumnya.
Dan novel ini mencerikan lain dari norma yang mungkin masih ada
beberapa masyarakat yang berbicara mengenai hal ketabuan. Novel ini
menyajikan perjalanan kisah percintaan atau kisah asmara Randi dengan
pelabuhan terakhir hatinya yaitu Fila, yang menggambarkan kehidupan
remaja saat ini. Remaja saat ini sudah berbeda dengan remaja masa dulu,
dahulu segala sesuatu ayng berhubungan dengan asmara di perhatikan
betul-betul, terutama anak perempuan. Dalam masa lalu, wanita merupa
yang dipilih bukan yang memilih apa lagi mengungkapkan isi hatinya,
namun sekarang hal tersebut kelihatannya tidak berlaku lagi di masa
sekarang.
B. Novel serius
Judul : Genduk Duku
Karya : Y.B. Mangun Wijaya
a. Tema dan amanat
Tama
Balas budi Genduk Duku kepada orang-orang yang telah
menolongnya lolos dari ancaman Tumenggung Wiraguna.
Amanat
1) Sebagai seorang yang memiliki kekuasaan hendaknya menggunkan
kekuasaannya dengan baik dan benar, meminang atau menyunting
seorang seorang gadis itu boleh-boleh saja, asalkan ia mau. Bukan
karena memiliki kekuasaan terus memaksanya begitu saja.
Bagaimana bisa dibiarkan! Semua wanita di seluruh kerajaan
Mataram adalah milik Susushunan-ing-Ngalaga Sayidin
Panatagama, apa lagi perempuan-perempuan rampasan dari
negeri yang pernah memberontak...........
Memiliki rasa belas kasih serta kepedulian dan nalar yang baik,
termasuk dari golongan bangsawan atau penjabat sekalipun.
...........................................ini semua jesa Putri Arumardi. Semakin
kagum Genduk Duku terhadap Bendara Raden Ayu satu ini, istri selir
Wiraguna yang memungkinkan Rara Mendut lari dengan pahlawan
hati, dan yang amat arif manata penyelamat abdi-abdi Pranacitra dan
Genduk Duku dari amarah suaminya.
Semakin kagumlah Duku kepada bendaranya yang begitu bijaksana......
Sebagai manusia hendaknya saling hidup rukun dan tetap menjaga
ikatan persaudaraan terutaman dengan orang telah menolong kita.
...................ia (Genduk Duku) ingin mengunjungi Bendara Eyang,
Mbah Legan, dan Nyi Gendis. Bukankah dulu, mereka itulah yang
membebaskan Duku dari nasib teriris-iris pedang atau tersatai tombak
abdi-abdi Wiriguna.
Sebagai calon pemimpin atau pemimpin harusnya menunjukan atau
memberi contoh sikap yang baik terhadap bawahannya.
Seperti sudah diduga semula, di malam pengap itu Raden Mas Jibus
(putra Mahkota) datang menyelelundup lagi. Anak ini kalau sudah
terkena napas napsu kenikmatan selalu penasaran. Ayahandanya
sendiri konon sangat priharin melihat perkembangan putranya yang
paling beliau sayangi.
b. Tokoh dan penokohan
Tokoh
1) Genduk Duku
2) Slamet
3) Tumenggung Wiraguna
4) Sri Susuhunan
5) Tumenggung Singaranu
6) Tumenggung Wirapatra
7) Raden Mas Jibus/ R.M. Rangkah ( Putra Mahkota)
8) Kang Kimpul
9) Putri Arumardi
10) Putri Tejarukmi
11) Bendara Pahit Madu
12) Warok Badogbadig
13) Nyi Ageng (Istri pertama Tumenggung Wiraguna)
14) Pangeran Alit
15) Thyss Pinterseg
16) Karel
17) Nyi Gendis
18) Yos Versteegh / yos Pestih
Penokohan
1) Genduk duku
Sebagai seorang abdi ia pandai sekali berkuda dan memiliki sifat yang
pantang menyerah, pemberani, cerdas, pintar, dan memiliki hati yang
baik.
Namun dari pihak lain. Genduk Duku, si dayang remaja yang sejak
kecil mahir naik kuda tiada tandingannya di kalangan semua putri
istana memacu kudanya tidak karena takut diburu seregu serdadu.
Silakan, Duku rela mati, asal jangan dengan cara konyol. Silakan!
..................................................Ia tertawa mendengar bagaimana
istrinya (Genduk Duku) menyiasati perempuan itu.
Dalam percakapan lain,
Untuk apa sebetulnya Duku-Slamet dengan segala petualang ini?
Tanya diri Duku tak habis-habis. Demi apa ya, demi apa? Entahlah.
Pokoknya Duku-Slamet telah sepakat, jasabakti, ya hanya Jasabakti.
2) Slamet
Sebagai seoarang suami, slamet merupakan suami yang baik dan
bertanggung jawab terhadap istri dan anaknya, termasuk menuruti
petualangan Duku yang ingin membalas budi tehadap orang-orang
yang telah menyelamatkannya. Slamet tidak mengeluh sama sekali
dengan duku dan keputusan Duku, segala resiko mereka tanggung
bersama.
Dipapah Slamet, Genduk Duku memaksakan diri untuk berjalan
sampai di suatu warung..........................Ditidurkannya istrinya di
muka dinding gubuk itu. Setidaknya genduk dapat beristirahat
sebentar.
Untuk apa sebetulnya Duku-Slamet dengan segala petualang ini?
Tanya diri Duku tak habis-habis. Demi apa ya, demi apa? Entahlah.
Pokoknya Duku-Slamet telah sepakat, jasabakti, ya hanya Jasabakti.
3) Tumenggung Wiraguna
Sebagai seorang Tumenggung di Mataram Wiraguna memilik
pengaruh yang sangat penting. Ia memiliki sifat yang keras, tangguh,
tapi sewena-sewena dalam menggunakan kekuasaannya. Selain itu
Tumenggung Wiraguna juga memiliki keburukan, yaitu suka terhadap
gadis yang masih mudah dan napsunya sangat tinggi sama dengan
Raden Mas Jibus.
............karena bisa saja sewaktu-waktu tombak-tombak dan keris para
abdi Wiraguna menyatainya(genduk duku).
Besar memanglah engkau. Di medan kelahi. Tetapi mengadapi wanita,
kau masih anak ingusan. Keterlaluan!! Apa Wiraguna betul-betul
kekurangan pipi,payudara, dan panhkuan? Heh!! Jawab!! Mengapa
justru mengambil anak yang belum bisa makan sendiri? Sudah sejak
pertama kali aku mendengar kau berniat mengambil anak dari Imogiri
itu, kakakmu sudah memperingatkan kau. Apa lupa riwayat
Panembahan Senopati dengan Retno Dumilah? Seluruh peperangan
berdarah antara Mataram dengan Pati dulu itu melulu akibat gara-
gara Retna Dumilah. Sungguh saya tidak mengerti, dimana nalar laki-
laki itu!!.
4) Sri Susuhunan
Sebagai seorang raja, Sri Susuhunan merupakan raja yang baik, baik
kepada tawanan ataupun kepada putranya Putra Mahkota.
Akhirnya, sebelum garis terakhir tercapai kelihatan sekali Susuhunan
melambatkan lari kudanya dan, terlalu kentara sebetulnya, sangat
memberi kesempatan bagi putranya, untuk menjamah punggung beliau
dengan tombak. Bersoraklah seluruh alun-alun karena melihat, betapa
luwes Susuhunan mereka menunjukan, bahwa besarlah hati beliau,
budiwan pemberi kesempatan untuk pihak yang muda.
5) Tumenggung Singaranu
Tumenggung Singaranu merupakan salah satu tangan kanan Sri
Susuhunan dalam setiap urusan diplomasi kerajaan dan memiliki
berbudi lurur lagi jujur hatinya.
Tumenggung Wirapatra kelihatan suntrut, tetapi patih satu ini, setiap
ningrat tahu, terlalu tampak cemburu bila sang Adiprabu kelihatan
mendekat pada Tumenggung Singaranu yang disegani oleh
kebanyakan Priyagung karena kesederhanaan serta hati jujurnya, dan
disegani juga karena keunggulannya dalam setiap perundingan
dengan neraga-negara berdaulat lainnya.
6) Tumenggung Wirapatra
Sebagai Tumenggung, Wirapatra memiliki sikap yang iri hati terhadap
kesuksesan orang lain, selain itu dia memiliki sikap yang alot. Dan
bertolak belakang dengan Tumenggung Wirapatra
Tumenggung Wirapatra kelihatan suntrut, tetapi patih satu ini, setiap
ningrat tahu, terlalu tampak cemburu bila sang Adiprabu kelihatan
mendekat pada Tumenggung Singaranu yang disegani oleh
kebanyakan Priyagung karena kesederhanaan serta hati jujurnya, dan
disegani juga karena keunggulannya dalam setiap perundingan
dengan neraga-negara berdaulat lainnya.
Dengan Tumenggung Wirapatra satiap duta besar ingin
berbantahan...............
7) Raden Mas Jibus/ R.M. Rangkah ( Putra Mahkota)
Sebagai seorang Putra Mahkota Raden Mas Jibus memiliki sikap yang
tidak baik, napsu terhadap perempuan begitu besar, bahkan saat
usianya masih muda, Putra Mahkota sudah mulai meniduri gadis-gadis.
Namun tiba-tiba teriak geli dan tawa ttterkikik-kikik mengaduh di
dalam dapur. Beberapa gadis lari terbirit-birit ke kebun. Beberapa
gadis lari sambil binggung membenahi kainnya, keluar dari ruang
sebelah, tetapi tertangkap pemuda remaja dan tak berdaya diciumi
habis-habisan.
8) Kang Kempul
Sebagai rakyat jelata dan sama-sama ditahan, Kang kempul memiliki
sikap yang baik hati terhadap Slamet dan istrinya.
Gini ya, Dik. Kita sama-sama bernasib malang. Apa yang terjadi
pada istrimu dapat terjadi juga pada istriku. Nah, kalau saya berhasil
menyelamatkan istrimu, saya percaya, Allah yang Maha Berbelas
Kasihan akan menjaga istriku pula. Amalku tidak sepi ing pamrih, Dik,
tetapi kita senasib. Nasib istriku dan istrimu tidak lepas seperti dua
batu dalam onggokan. Kita satu pohon, dik. Apa yang baik untuk daun,
baik juga untuk bungga.
9) Putri Arumardi
Sebagai selir dari Tumenggung Wiraguna, Puri Arumardi memiliki
sikap ayng begitu baik dan memiliki belas kasih terhadap sesama. Putri
Arumardi membantu Rara Mendut kabur bersama pengeran cintanya,
karena sejak awal Putri tahu bahwa Rara Mendut sama sekali tidak
suka pada Wiraguna. Bukan hanya terhadap Rara Mendut, terhadap
dayang dan abdi-abdi Rara mendut pun baik. Bahkan kepada calon istri
baru Wiraguna yang masih bocah kemarin sore, Putri Arumardi pun
memperlakukan Tejarukmi dengan begitu baik.
...ini semua jesa Putri Arumardi. Semakin kagum Genduk Duku
terhadap Bendara Raden Ayu satu ini, istri selir Wiraguna yang
memungkinkan Rara Mendut lari dengan pahlawan hati, dan yang
amat arif manata penyelamat abdi-abdi Pranacitra dan Genduk Duku
dari amarah suaminya.
10) Putri Tejarukmi
Seperti sikap remaja pada umunya, ia memiliki sikap yang ramah tetapi
rapuh, selain itu dia juga membuat keputusan yang salah. Dia sudah
memiliki orang yang dia cintai, tetapi justru mau dibawa Wiraguna.
Tejarukmi masih mudah dipengaruhi oleh orang lain dan masih tergiur
dengan harta dan tahta.
Apakah kaukira kak Duku akan menghianati Dik Tejarukmi?
Dia menggelengkan kepalanya. Aku serba salah, tangisnya. Jika
aku cinta pada Pangeran Mataram, Teja dipersalahkan berzinah?
.......................................................
...................................................
Kak duku, Teja telah salah bersalah main-main api dengan
Pangeran Mataram itu. Tetapi hati teja sebenarnya talah diberikan
pada seorang bintara muda yang pernah menolong Teja. Tapi jangan
di ceritakan. Nanti adikmu dibunuh Pangeran Mataram.
...................................................
Teja mengakui, sungguh salah Teja dulu mau di bujuk masuk puri
Panglima Mataram, tak menyangka begini jadinya.
11) Bendara Pahit Madu
Sebagai kakak Wiraguna, dia begitu baik dan luhur budinya berbeda
sekali dengan Wiraguna. Pahitmadu juga begiru menyayangi Genduk
Duku, meskipun dahulunya adalah seorang abdi Rara Mendut, gadis
yang telah menentang perintah Tumenggung Mataram, bahkan
Pahitmadu dahulu juga terlibat dalam pelarian Rara Mendut. Tapi
meskipun demikian Bendara Pahitmadu begitu perduli dengan adiknya.
..................genduk Duku diperkenankan menghadap Bendara Pahit
Madu ......................... malam itu Bendara Ayu Pahit Madu
menginginkan tidur bersama dengan Genduk Duku.
...............................................................
Ya, doakanlah negeri kita ini, Nduk. Aku tak tahu, kemana semua ini
akan pergi. Wiraguna sudah saya marahi. Tak sepantasnyalah seorang
panglima Mataram Cuma berurusan dengan ekor ekor lelaki
belaka...............
12) Warok Badogbadig
Sebagai seornag warak, Badigbadik merupakan warok yang kejam dan
suka main perempuan.
Bila Tantangpati saja tak berkutik melawannya, apalah Cuma
perempuan tinggal soalnya bagaimana memperoleh kenikmatan
selaras mungkin. sebab untuk karonsih dengan kerja terlalu keras,
warok Badogbadig malas juga.
.......................................
Hei, Tunggu apa ? teriak warok keras.
Maaf, jawab suara serak tadi. Kami sedang
berdandan.Meledaklah suara tawa WarokUntuk apa dandan?
Telanjang sajalah, saya mau si Blantik Jaran itu bugil. Ayo lekar, atau
ketendang pintu ini!!.
13) Nyi Ajeng (Istri pertama Tumenggung Wiraguna)
Sebagai Iarti Tumenggung Wiraguna yang pertama, Nyi Ajeng begitu
baik bati. Termasuk kepada Genduk Duku dan istri-istri Tumenggung
Wiraguna lainnya. Nyi Ajeng merasa begtiu bertanggung jawab atas
keselamatan dan keberlangsungan seluruh istri atau selir-selir
Tumenggung Wiraguna.
........dalam pandangan Nyi Ajeng selaku istri perdana merasa
bertanggung jawab atas semua istri suaminya, yang merupakan alasan
keprihatinannya, yang membuat mengapa sebaiknya Tejarukmi tidak
pergi ke Setonan.
14) Pangeran Alit
Sebagai Istri seorang selir, meskipun tidak mendapat kesempatan untuk
menjadi raja, namun pangeran alit tetap sayang pada Sri Susuhunan
dan Mataram.
Tetapi sekarang akhirnya semua bangsawan tinggi tahu. Pangeran
Alitlah yang menyampaikan berita sedih tentang kelakuan Pangeran
Aria Mataram (Mas Jibus). Tetapi malah kena marah, didakwa
Baginda, Pangeran Alit mau menjelek-jelekkan Pangeran Aria
Mataram agar beliau sendiri dipilih menjadi putra Mahkota yang lebih
pantas daripada Raden Mas Jibus.
15) Thyss Pinterseg
Seorang tahanan yang ditahan di Mataram dan menjadi rekan bicara
Raden Mas Jibus. Dia jujur apa adanya, tidak pernah berlagak sambong.
Beribu maaf, Paduka Putra Mahkota, menurut anggapan orang-
orang kami negeri, guna-guna hanya berakibat pada jiwa orang yang
memang sebelumnya percaya pada guna-guna. Jika ia tidak percaya,
maka ya tidak akan bisa diguna-guna................................
Tertawalah Aria Mataram. Suatu tanda yang mengandung harapan,
pikir Pinterseg dalam hati........ catat Pinterseg dalam hati maisih
prihatin pada Putra Mahkota. Sebab menggandrungi istri Panglima
Besar Matara bukan dagelan murah.
16) Karel
Seperti anak kecil pada umumnya suka bermain.
Karel!karel! dimana kau? Ah, kemana lagi gentayangan si anak nakal
saya ini? Itu Karel anak, perkenalkan.
17) Nyi Gendis
Nyi Gendis, dia memiliki sikap yang baik terutama pada Genduk Duku
sekeluarga. Dulu saat Genduk Duku pergi dari ibu kota Mataram, Nyi
Gendis juga menolongnya. Dan Nyi gendis sebenarnya tidak
mendendam untuk semua ynag telah terjadi pada Rara Mendut.
lama-lama dlam Duku pudarlah keyakinan bahwa Rara Mendut dan
Pranacitra tetao mendendam di Khayangan..............................
bagaimana pendapat mbah Gendis?
Diamlah Nyi Gendis. Sebab Nyi Gendis punya tungku dendam masing-
masing. Juga seperti Duku, tergolong kaum tumbal ayng berhak penuh
untuk mendendam sengit kepada kaum pembuat tumbal.
Sudahlah nduk. Kita bukan kaum keris, kaum tombak dan nenek
hanya pembuat gula. Mana bisa menjawab pertanyaan seperti itu.
18) Yos Versteegh / yos Pestih
Yos pastih merukan orang tahanan juga, tapi meskipun dia orang asing,
Yos Pastih merupakan orang yang baik bahkan terhadap warga
masyarakat sekitar termasuh pada Slamet dan Duku.
Orang asing itu menepuk-nepuk bahu Slamet dan istrinya tidak perlu
takut. Dia akan menolong. Jangan khawatir. Si raksasa pergi ke
belakang dan mengambil sisa air panas dari dalam kuali. Setengah
dicampur dengan air dingin menjadi hangat-hangat saja, ia
mengambil sehelai sobekan kain dan memberikannya kepada Slamet.
Mandikan. Mandikan istrimu. Segar dulu biar bersihlah......
c. Latar dan pelataran
1) Latar tempat
Sungai Opak
Di tepi sungai opak, di pintu gerbang karejaan lapis kedua, desa Taji.
Puri Pahitmadu
Puri Pahitmadu, padepokan mewah, tempat tinggal Bendara Eyang
Pahitmadu bagaikan pulau kelapa di tenagh lautan padi yang sudah
berbutir-butir lezat.
Bangkawa Kulon.
Untuk sementara menyembunyikan dahulu gadis buruan itu di
Pesanggarahan Bangkawa Kulon.
Pasar Jagabaya
Segera di pasar Jagabaya, Duku mengenal kembali sahabat
lamanya.......
Sungai Bagawanta
Cepat-cepat Slamet menjauh dari sungai Bagawanta karena tiba-tiba ia
melihat di ufuk timur semakin terang.
Puri Wiraguna(Wiragunan)
Sesampainya di Wiragunan Duku memohon dan memohon kepada Nyi
Ajeng...................
Puri Tejakencana
Sampai sekarang perhitungan Duku untuk menerobos ke dalam
pingitan Puri Tejakencana tidak melesat......
2) Latar waktu
Siang hari di sungai Opak
Awan-awan putih yang tak terikaat bentuk beku.........
Dua hari dalam perjalanan menuju Puri Pahitmadu.
Karena melampaui kelelahan..........................Genduk Duku dua hari
jatuh sakit.
Di pagi hari.
Selain bekerja didapur seperti selayaknya perempuan, amat pagi0pagi
bangun, memasak air, menimba air di perigi................
Sore hari menuju puri Pahitmadu
Kedua orang itu menunggu sampai matahari sudah condong tiga
perempatdi barat...........................
Malam hari
Malam itu Genduk Duku menambatkan Jeleting pada sebuah pohon
sawo.........

3) Latar sosial
Perjalanan Genduk Duku dalam usahanya membalas budi terhadap
orang yang telah menolongnya, dan cenderung melawan tatanan
seperti puannya dulu. Di tengah huruhara dan ketidak adilan suasana
Mataram. Mulai dari keberadaan Tumenggung Wiraguna yang telah
memjerumuskan puannya Rara mendut dan kelakuan Putra Mahkota
yang begitu besar napsunya.
Sebab kak Mendut bukan rakyat kecil juga, wanita muda lagi, satu-
satunya di seluruh negara yang berani melawan kehendak seorang
panglima kerajaan jaya? Tunggulah Kanjeng Raden Tumenggung
Wiraguna! Tunggu saat hukum karmamu! Semoga kau tidak akan mati
meninggal sebagai ksatria yang gugur di medan laga berkat keris
atau tombak lawan. Semoga kau mampus, Cuma karena minum racun
tikus!!
d. Sudut pandang.
Novel Genduk Duku menggunakan sudut pandang orang ketiga sebagai ganti
nama orang.
e. Nilai Sosial
Dalam novel Genduk Duku ini di kisahkan bagaimana seorang yang hanya dari
rakyat biasa dan dan abdi saja mengapdikan dirinya sebagai bentuk balas budi.
Namun tetap dengan apa yang dia yakini. Meskipu pada saat itu derajat wanita
begitu rendah, Duku mampu tampil dengan apa berbeda. Mampu menunggang
kuda dengan begitu ahli, yang biasanya hanya untuk putri kerajaan. Setiap kali
dihadapkan masalah, Duku selalu mengikuti apa kata hatinya, tidak peduli itu
menentang adat atau norma, namun apa yang dilakukannya selalu
dipertimbangkan dalam hatinya.

Anda mungkin juga menyukai