Anda di halaman 1dari 43

**SEKELUMIT RASA **

( HATI YANG TERSAKITI )

A.jefry effendy
( menghapus ego 290390 )
Daftar Isi

Beribu? ………………………………………………….
Pagi dengan senyuman …………………………………..
Untukmu yang bermata coklat……………………………
Rasa yang menguji setia………………………………….
Penyesalan………………………………………………..
Kepedihanku……………………………………………..
Amarah…………………………………………………...
Biarkan aku jadi diriku sendiri……………………………
Luka yang telah memudar………………………………..
Kembai pada . bukan ?.......................................................
Cinta dengan hati , logika…………………………………
Menggapai Sebenar- benarnya Cinta……………………..
Persembahan

Jamgan pernah berhenti bermimpi atau berharap, karna harapanmu akan mengantarka sebuah
keajaiban

Tulisan ini aku persembahkan untuk semua keluarga yang menyayangi ku dari segala
Arah mata angin ……..
‘’ Beribu ???? ‘’

Lukisan di langit yang begitu menawan. Gemerlap bintang yang begitu indah seakan terus
menemani malam ku. Saat aku merasakan luka hati yang begitu dalam. Hemzzzz seperti biasa
lagi – lagi karna cinta, benar benar jadi bucin saat itu. Entah mengapa sampai begitu aku
mencintainya. Kini sepasang mata hanya bisa terus memandangi keindahan bintang – bintang
disetiap malamku karena dengan memandangi lukisan sang pencipta aku merasakan keindahan
dan kesejukan dalam hati yang membuat goresan luka seakan sirna seketika. Seraya berharap
akan datang seseorang yang menjadi bintang dalam hatiku. Malam berganti pagi, waktu yang
sangat membosankan bagi ku. dimana saat itu aku berada dalam keadaan yang sangat tidak
mengasikkan. Lemah bosan tidak ada gairah untuk beranjak dari tempat tidur. Entah ada apa
dengan diri ku saat ini? Namun perlahan aku m encoba terus bangkit seraya menyemangati hati
yang tercabik oleh cinta yang pergi tanpa alasan. Mery. iya dia yang aku cinta. Datang mendekati
ku dengan wajah manis, dan putih cantik dengan kaca mata yang turut merias wajahnya hingga
tampak seperti bidadari yang datang menghampiri aku.

Radit : Cantik sekali hari ini.

Mery : Terimakasih ,dit…

Radit : pasti kangen .candanya , sembari tertawa lebar

Mery : iya , tapi juga ada yang pengin aku omongin sama kamu

Radit : wah apa itu mery ..jadi gak sabar , nanti ujung – ujungnya Cuma bilang kangen ,rindu .y
kan 2x.hahhahhhahaha canda radit

Mery : aku serius radit

Radit : sudah bilang saja

Mery : Dit aku butuh bicara empat mata saja .

Radit : wah serahasia itukah …makin jadi gak sabar, memang hal apa mer sampai butuh waktu
berdua saja ?

Mery : sebentar saja, bisa kan dit ?


Radit : Gimana kalo kita di taman saja …

Mery : Terimaksih dit

Radit : memang ada hal apa mer ?

Mery : aku Cuma ingin bilang , kita sudahi hubungan kita, aku mau kita putus saja

Radit : kali ini kamu bercanda kan mer?

Mery : gak dit …aku serius…maafin aku y dit

Radit : tapi kenapa mer, ada apa ?

Sontak aku kaget mendengarnya bagai bom atom yang meledak begitu saja di telinga, bingung
harus berkata apa, seakan bibir tak lagi mampu berkata aku hanya diam penuh tanda tanya dalam
hati kenapa? ada apa? apa ada yang salah dengan ku? bila memang aku salah, salah ku dimana?
tak lama aku terdiam, Dia hanya menjawab sudah kita putus saja karna kita tidak lagi searah.
Diam tanpa kata, termenung memikirkan hal yang terjadi, masih dalam tanda tanya besar dalam
hati, apa salahku hingga dengan mudahnya kau katakan kita putus saja. Sesak dada ini rasanya
aku menjalani luka hati ini rasa yang sangat aku benci tersakiti oleh cinta yang telah aku simpan
dalam hati, dimana aku putuskan pelayaran cinta hanya padamu, namun kau gores luka yang
begitu mendalam. Ohw sakit sungguh sakit hati ini.

***
Menit demi menit terus bergulir, jam demi jam terus bergulir, hari demi hari terus beganti tidak
tahu sudah berapa lama aku lewati semua goresan hati ini. Melangkah hanyalah sebatas
melangkah tanpa tahu tujuan akan kemana, senyuman yang terpancar dari bibir ini hanya sebatas
menutupi luka yang kau beri. Hemmmmz!!! Baru aku tersadar setelah sekian lama terdiam dalam
kesendirian, tak lagi berkumpul dengan teman – teman sejawat, sungguh bodoh diri ini terlalu
lama larut dalam kesedihan. Benar – benar menjadi bucin kala itu. Aku tegaskan dalam hati
cukup sekali aku mencintaimu sedalam ini, cukup sekali kau gores luka hati untuk ku, jangan
pernah kau kembali. Ohw cinta, cinta! Terlanjur mencinta hingga butuh waktu untuk melupakan
rasa cinta ini, ku kira kau cinta terakhir bagi ku namun kau hanyalah cinta sesaat yang datang
dan pergi begitu saja dengan sejuta kenangan, dan luka hati yang membuatku merasakan
perihnya makna cinta sesaat. Di saat aku telah berikan seluruh cinta ku padamu namun kau hapus
begitu saja cinta yang aku berikan padamu. Dan kini kau hanyalah kenangan bagiku. Takkan ku
buang waktuku hanya untuk memikirkanmu lagi yang mungkin saat ini telah kau buang jauh
semua kenangan saat-saat indah bersama. Sekian lama menikmati kesedirian dan terus
terselimuti luka mendalam yang kau berikan entah bera pa lama sudah aku rasakan kesendirian
ini, menjalani hari-hari seperti biasa tanpa bayang–bayang cinta lagi semua mulai terasa nyaman
kembali, aku mulai bisa tertawa lepas kembali bersama sahabat–sahabat ku yang setia menemani
saat senang maupun duka. Kini tahun ajaran baru segera tiba saatnya kembali kita semua
berkutat dengan setumpuk pekerjaan yang biasa kita sebut kerja tahunan, karna disitu kita bisa
luapkan canda tawa di balik layar.

***

Malam itu terasa begitu gelap tak tampak satupun bintang menghiasi langit. Seorang pemuda
melangkah dengan wajah penuh misteri. dia terus melangkahkan kaki dengan wajah merunduk
seakan tak ingin semua orang melihat wajahnya. Tapi sesekali pemuda itu melihat suasana
sekeliling taman dan kembali menundukan kepala seraya memendam rahasia dalam hati yang tak
ingin semua orang tahu. Pemuda itu seketika menghentikan langkahnya dan terus
memperhatikan pemandangan yang tampak dalam keramaian malam itu. Pemuda itu terus
menatap dengan penuh perasaan hingga tampak jelas pada kedua bola mata pemuda itu berkaca-
kaca seakan air mata ingin jatuh membasahi pipinya. Namun pemuda itu tetap berupaya
menyembunyikan rahasia yang ada pada hatinya. Tak lama berselang tiba – tiba datang
seseorang menyapa dia dengan cara seperti biasa dia mengagetkan pemuda itu. Sebut saja dia
Doni. Teman akrab Radit.

Radit : wah kamu sob kebiasaan pasti selalu ngagetin

Doni : maaf sob….ngapain disini sendiri ?

Radit : Biasa cari udara segar .

Doni : yakin ni sob cuma cari udara segar?


Radit : iya sob, suwer. Emang ada yang aneh ya, sob?

Doni ; gak aneh sih sob,cuma seperti ada yang beda aja sama kamu sob

Radit : beda gmn sob, aku biasa aja kok ?

Doni : pasti ada yang kamu sembunyikan . aku tahu kamu sob, kita sahabatan sudah lama …

Radit : gak kok sob. Aku biasa saja

Doni : udah sob gak usah kamu pendam sendiri , kalo memang kamu mau cerita , cerita aja..

Radit : sebenarnya aku cuma seneng lihat mereka semua bisa berkumpul dan bisa bercanda
bersama.

Malam semakin larut keramaianpun perlahan hilang, satu persatu semua orang pergi
meninggalkan taman. Sedangkan mereka masih sibuk dan terlalu asik dengan obrolan – obrolan
yang terus mengundang rasa penasaran pada Doni yang sudah dari tadi menanyakan sesuatu
pada Radit belum juga mendapat jawaban yang pas seperti yang dia mau. Radit tak mau bercerita
banyak kepada Doni. Doni terus berusaha bertanya pada Radit. Karena Doni yakin pasti ada
yang disembunyikan oleh Radit, Doni yakin pasti Radit sedang suka sama seseorang.

Doni : sob bagaimana hubunganmu dengan Mery ?

Radit : (Sontak kaget) ..Apaan sih kamu sob kok malah ngomongin si Mery lagi, jadi bikin aku
inget dia lagi kan.

Doni : Maaf sob aku penasaran aja sama yang kamu pikirin , aku kira kamu masih mikirin si
Mery.

Radid : Enggak lah sob ngapain juga aku masih mikirin si Mery paling juga dia udah punya
pacar lagi sekarang

Doni : Lah terus kalo bukan si Mery sapa dong sekarang yang sering kamu pikiran ?

Radid : Ada deh sob. kepo


Doni : mulai maen rahasia – rahasiaan

Radit : nanti juga kamu bakal tahu sob, pokoknya dia beda .

Doni : beda gmna sob , hantu kali ya sob.hahhahahaha

Radid : ya gak lah sob. Jujur sob baru kali ini aku liat seseorang yang bikin aku beda.

Doni : memang bikin kamu beda gimana sob

Radit : iya dia bikin aku terus keinget sama dia , tapi sayang dia sudah tunangan , tapi gak tahu
kenapa aku terus kepikiran sama dia , keinget terus aku sob sama dia .

Doni : (Kaget mendengar pernyataan Radit) udah mulai gila kamu sob ngapain juga kamu
mikirin dia yang udah jelas – jelas bertunangan memang gak ada yang lain sob ?

Radid : Entahlah sob baru kali ini aku ngerasain hal ini , aku juga bingung padahal aku sudah
berusaha untuk menjauh dari dia, tapi aku masih tetap penasaran sama dia sob, aku yakin dia
beda sama cewe – cewe yang aku kenal sebelumnya .

Doni ; wah segitunya kamu sob ,tapi ya terserah kamu aja sob , tapi aku minta sama kamu sob
jangan pernah kamu jadi orang ketiga diantara mereka.

Tak terasa malam sudah kian larut merekapun tak urung juga beranjak dari tempat yang mungkin
membuat mereka nyaman dan enggan utntuk segera beranjak pergi. jam tepat menunjukan pukul
23.30 terdengar jelas suara desiran angin yang semakin menyelimuti sekujur tubuhnya,
merekapun mulai merasa tak nyaman dengan dinginnya udara yang semakin meresap pada
dinding kulit mereka, merekapun bergegas pulang meninggalkan taman.
“ Pagi dengan senyuman ‘’

Ada kata yang tak mampu dikatakan ada rasa yang tak mampu di ungkapkan. Aku diam bagai
rasa yang tarpendam. Masih teringat senyumnya di pikiran ini terbayang – bayang disetiap
langkah yang ada hanya bayangan dia, iya dia, dia yang selalu ada dalam bayangan semu. Hari
terus berganti, hati kiyan terus terbayang – bayang akan wajah penuh senyuman indah bagai
bidadari yang mampu mengalihkan perhatian ku. Pagi telah tiba, saatnya untuk bergegas
menjemput senyuman itu, senyuman manis yang selalu aku tunggu di perempatan jalan dimana
dia berjalan dengan segerombolan teman-temannya. pagi tepat jam 07.30 aku sudah berdiri
dalam penantian yang membuat jantung ini berdebar – debar, seperti biasa setelah tiga puluh
menit menunggu mulai tampak dalam kejauhan gadis bagai bidadari tak bersayap di tengah-
tengah kerumunan. terus aku pandangi tak mau rasanya aku tertinggal sekejap untuk melihatnya,
bagi ku memandangnya dari kejauhan itu sudah cukup, dan melihat dia tersenyum itu tak mudah
membuat ku terlelap tidur seperti hari – hari biasa. Ada apa dengan senyumnya sekilas
memandang semua senyuman wanita sama, namun di hati ku senyumnya begitu istimewa,
senyumnya tak biasa bagiku, ada senyum yang indah yang sulit aku lupakan. Senyum yang
mampu membuat jantung ini berdebar – debar saat kau mulai menyadari bahwa aku diam- diam
selalu menunggu dan selalu memperhatikanmu di setiap pagi setengah jam sebelum kau
melewati jalan penuh catatan dan goresan luka yang pernah aku rasakan sebelumnya. Langkah
demi langkah terus ku pandangi. Dia yang mampu membuatku berhenti untuk lelah melihatnya
tak ada kata lelah saat itu untuk aku menyempatkan waktu sekedar memandang wajahnya, aku
pandangi wajahnya dari kejauhan. Tanpa aku mampu untuk mendekatinya karena bagiku dia
istimewa. Sekian lama aku bertahan dalam kekaguman yang tak dapat aku ungkapkan, terus
berfikir dan terus menunggu waktu kapan aku bisa memberanikan diri untuk mendekati dan
menyapanya untuk sekedar berbincang – bincang. Aku selalu berdoa pada Tuhan tolong beri aku
nyali untuk mendekatinya lalu katakan aku cinta dia. memandang senyumnya saja aku bergetar
bagaimana bisa aku ungkapkan perasaanku.
***

Pagi datang lagi, membangunkanku, dengan keindahan mentari yang bersinar cerah pagi itu.
Hari yang berbeda, waktu yang berbeda, rasa yang sama. Masih dengan perasaan yang sama,
yang menunggu dan selalu menunggu. walau sekedar memandang senyumannya namun itu akan
selalu menjadi suatu hal terindah untuk mengawali hariku. Entah berapa lama sudah aku dalam
penantian hanya sekedar menanti senyum darimu untukku namun dengan terus bergulirnya
waktu aku mulai terbangun dari penantian ku yang memang sampai detik ini ternyata tidak ada.
Beberapa buku yang tergeletak disebelahku entah sudah sampai pada halaman berapa aku telah
membacanya. Banyak orang berkata, hidup itu harus seperti membaca buku. kita tidak akan bisa
lanjut ke bab berikutnya jika terus terpaku di bab sebelumnya. Namun entah mengapa aku
merasa hidup ku seakan mirip satu lagu yang sering aku dengarkan bahkan sudah ratusan kali
aku memutar lagu yang aku maksud, pasti penasaran kan lagu apa? cukup aku saja yang tahu.
Terus ku putar balik lagu itu tanpa pernah bosan menikmati setiap nada dan lirik yang terlantun
begitu indah. Lagi – lagi satu halusinasiku menertawakanku karena selalu berhasil menemuimu.
Sementara kenyataan? dalam kenyataan, kita berdua hanyalah dua orang yang berlari. Aku sibuk
mengejarmu, kau sibuk menghindariku. Oh tenang. aku tidak akan pernah lelah. Justru aku
malah menikmati prosesnya. Kemudian, pagi kembali berganti malam. Keadaan hati yang tak
lagi membosankan semenjak kau hadir. Mata coklatmu yang indah, bersama senyumanmu yang
selalu berseri, tak pernah gagal membuat duniaku terbakar menjadi seperti jutaan kembang api
sehingga mampu memberikan berjuta warna kembali pada hidupku. lagi - lagi aku menantimu
seperti menanti cahaya, tak menyerah walau langkah melemah. Entah mengapa hatiku berkata,
kaulah orangnya. Gemintang keras menyemangatiku. Entah mengapa hatiku berkata, kau akan
datang. Kita sama – sama pemimpi. Kau mengejar impian, darinya. aku menunggu impianku,
darimu. Entah mengapa hati ku berkata, kau pantas untuk semua pengorbanan. bagi ku
mencintaimu itu hal yang mudah, bahkan aku bisa jatuh cinta berulang kali padamu tanpa aku
merasa bosan, namun hal tersulit itu bagaimana cara ku untuk mengungkapkannya, menunjukkan
isi hatiku padamu.
***
Setelah pertemuan kita kala itu, aku berharap segalanya akan kembali normal, kau kembali pada
tempat semestinya berada, dan aku kembali tenggelam dalam rutinitas. Hidupku selama ini sudah
mulai tenang, dan aku tidak ingin sedikit adegan perkenalan denganmu menjadi efek kupu –
kupu yang merusak banyak rencanaku dimasa depan. Percayalah aku sudah pernah berlabuh
pada asmara, dan patah hati yang ditimbulkannya tidak berdampak baik. Aku tidak
membutuhkan drama untuk saat ini. Namun anehnya, sebuah ‘’ hai selamat malam?” darimu
kembali membuyarkan fokusku. Waktu itu aku mati-matian berkata pada cermin. Bahwa
perasaan untukmu hanyalah kesenangan sesaat, yang akan hilang dalam hitungan hari itu pikirku,
namun semua berbanding terbalik dari pemikiranku. semudah itu kau kembali menyeretku
menjadi budak cintamu. ‘’ Hemmm naluri mulai usil dengan kata-kata, makan tu cinta’’ katanya
dengan sangat puas. Cinta selau bersemi dimana waktu, tempat dan situasi yang tidak terduga,
laksana senja di sore hari; indah diantara kegelapan yang mendekatinya. Cinta tidak pernah
datang tiba- tiba, cinta senatiasa datang mengendap – ngendap lalu menyusup kedalam urat
nadimu hingga mencapai padsa jantung yang siap untuk kemudian di ledakkan, lalu
meninggalkanmu terbakar habis bersama bayang-bayangnya. Dan aku hanya mampu menjadi
korban dalam kerinduan yang mencekik, yang tersenyum dengan senyuman termanis tak kala
kau menyapaku. Memimpikanmu terasa menyenangkan, meski kau hanya dapat aku pandangi
dari kejauhan. kau terlalu mahal untuk kudekap. Atau apakah perlu aku menjadi penjahat saja?
yang mencurimu hanya karna aku tak mau orang lain menikmati keindahanmu. Ku tampar pipiku
sendiri sembari menyadarkan diriku dan berkata pada diri sendiri bukan. bukan aku bukan anak
kecil dan kau juga bukan mainan. Hatimu bukan untuk aku curi melainkan untuk aku minta baik
– baik. Sebuah ‘’ Hai selamat malam?’’ mampu membuat seseorang gagal move on. Aku mulai
kembali berbincang denganmu. setelah ‘’Hai selamat malam? ada juga perhatian yang secara
jelas kau berikan ‘’jangan lupa makan’’, dan selamat beristirahat ‘’. Dan disetiap obrolan kita,
aku selalu berusaha untuk berfokus pada kata – katamu. sulit bagiku mendengarkanmu, jika
paras indahmu selalu menghantuiku lagi dan lagi. Kali ini, aku tidak bisa lagi menemukan suatu
alasan sebagai pengelakan apa yang terjadi pada diriku kali ini. Aku yakin bahwa hatiku sudah
ada di genggamanmu, menjadi hak milik untuk kau rawat, atau mungkin kau hancurkan. Namun
aku rasa tak perlu lah aku berpikir terlalu jauh. Sekarang yang terpenting adalah mengatur siasat
agar posisi kita berimbang. Akupun harus menggenggam hatimu. Karena entah kau sejauh langit,
atau sedekat langit-langit, bagiku kau bintang yang aku puja setengah mati.
‘’ Untukmu yang bermata coklat ‘’

Untukmu yang bermata coklat, hangatnya mencairkan hati yang membeku, hati yang sempat
kudinginkan karena luka di masa lalu. Apa kau tahu? meratapi puing diantara reruntuhan kisah
lama, tanpa mengikuti ritme dunia, adalah ilusi yang menenangkan. Jadi, tak usah
mengharapkanku menitipkan sesuatu yang belum tentu bisa kau jaga. Meski mungkin,
pengharapan darimu hanyalah pengharapan dariku semata. Jangan mengikat jika kau tak berniat
mengikat. Kau gadis bermata coklat yang menjelajah khayalku tanpa permisi, lalu singgah di
ujung mimpi. Mantra apa yang kau taburkan hingga aku menggilaimu seperti ini? senjata apa
yang kau pakai hingga tamengku tak sekuat dulu? haruskah aku menyerah di hadapanmu? Atau
perlukah aku berpura-pura tangguh? apa mesti kau kuusir? atau kubiarkan saja kau menetap?
Jika ingin menetap, jangan menetap sebagai tanda Tanya, tapi menetaplah sebagai ‘titik’
petualangan. kau jernih diantara keruh, nyata diantara kefiktifan. Biar ku rengkuh dirimu
beberapa milimiter ke dekat jantungmu. Karena aku ingin hatimu dan hatiku bersenada dan
seirama, berkolaborasi, karena aku yang egois ini hanya ingin kau menjadi milikku seorang.
Untukmu gadis yang bermata coklat, kuharap hangatmu takkan padam, karena tahu akupun
takkan pernah padam. ‘’perasaan bagaikan hujan yang datang dengan maksud yang baik namun
keadaan dan waktulah yang nantinya membuat kita membenci kedatangannya. Namun dengan
seiring waktu berjalan entah aku dan kamu tak pernah tahu dan bahkan tak pernah menghitung
berapa lama waktu kebersamaan yang telah kita lewati berdua, lalui hari-hari berdua, kita lewati
derasnya hujan Bersama bahkan kita selalu berkata hujan selalu memberikan suatu keindahan
yang sangat berbeda dikala itu. aku dan kau gadis yang bermata coklat yang waktu itu tak lagi
menjadi tanda tanya bagiku, melainkan kau menjadi titik dalam petualanganku mencari cinta.
cinta yang bersemi kala itu memanglah indah, waktu-waktu kita lalui dengan menikmati
berbagai keindahan dunia yang berada di dekat kita dimana dapat kita temukan keindahan alam
semesta disitu kita singgah sejenak menghilangkan rindu. Mengapa ada kata rindu disini? ‘’ y
rindu itu hantu paling dahsyat dalam hubungan kita waktu itu, karna kita memang berjarak tak
bisa saling bertatapan setiap hari. ohw begitu sakit rasanya dikala rindu itu datang menhantui,
aku yang berada disini, dan kamu disana. mungkin waktu itu hanya kemerlap bintang yang
mampu sedikit menghilangkan rindu yang begitu dahsyat betapa ingin bertemu namun masih
selalu menunggu waktu untuk dapat menuangkan kerinduan bersama. Saat malam tiba seperti
biasa kita bicara dalam ponsel yang kita genggam sambil menunggu datangnya bintang yang
selalu siap menemani kita, mungkin juga menertawakan kita kala itu. Dan aku selalu berkata
boleh kita jauh namun aku selalu berharap hati kita selalu dekat hingga dimanapun aku dan kamu
berada kita akan selalu bersama selaraskan hati dan selalu menjaga cinta kita, menjaga setia kita.
‘’Rasa yang menguji setia’’
Entah kenapa, aku katakan pagi dengan senyuman. aku tahu sekenario tuhan sangatlah

baik dan memang terbaik. namun semua itu butuh waktu untuk kita manusia, karena pada

dasarnya kita hanya banyak berfikir menggunakan logika dasar kita yang sangat dangkal, tapi

kini coba kita gali kembali. Ya aku mengajak diri ku sendiri untuk masuk semakin dalam

kedimensi alam sadar ku, mengulik kembali semua, berusaha menafsirkan apa di balik setiap

semua masalah yang sering dan biasa kita temui di kehidupan ini. Hemmmm kok jadi berasa

agamis banget hahahhahaaha. Sakit memang sakit setiap masalah pasti akan selalu menimbulkan

rasa sakit dan sesak di dada pada awalnya, tapi sakit itu juga yang pada akhirnya membuat kita

tersenyum lepas. tahu kenapa, alasan ku katakan sakit ini membuat kita tersenyum, kenapa ya?

Iya selalu itu yang terhiyang – hiyang di kepala ku, sampai aku terus menerka – nerka dalam

benak ku untuk lakukan hal yang tak harusnya aku lakukan. Aku menghubungi kembali

seseorang yang pernah jatuh dalam perhatian ku saat itu. Sedikit banyak kita mengobrol,

bernostalgia sesaat sekedar menghilangkan rasa kesalku. ternyata dia masih sama seperti dulu,

masih pendam rasa itu dia belum bisa menguburnya, sebesar itukah rasa yang kau tanam

untukku. senang hati ini mendengarnya namun aku juga merasa bersalah kala itu, tak jauh aku

berbincang dengannya, aku katakan aku minta maaf dengan senyuman canda ku dulu. mencoba

mencairkan suasana hati yang saat ini kalut dan terluka. dengan senyum manisnya dia katakan

aku tahu apa yang kamu mau. sok tahu, memang apa yang aku mau? Tanya ku padanya. dia

menjawab dengan senyuman, mengatakan tatapan matamu yang seperti itu yang aku kangen. ah

kamu masih saja, aku sudah jauh berbeda kok. Dia jawab iya bagimu, bagiku kamu tetap tak

pernah berubah. tak butuh waktu lama untuk aku mengenalmu bahkan sangat singkat pertemua n

kita, namun kamu beri kesan dan cerita bahagia bagiku jawabnya. senang mendengar semua
pernyataan itu sembari aku berfikir semudah itukah memberikan kenyamanan pada wanita. dari

situ aku mulai berfikir untuk apa aku bersedih tentang hal yang aku rasakan saat ini. lama tak aku

balas pesan dari dia, ya mungkin hanya beberapa menit saja bagiku, karna aku terbuai oleh

renungan sesaat. halo, halo, halo apa ada orang disana hahahahha candanya. Iya’’ aku jawab

singkat kala itu tanpa aku sadar dia menanti ku, menanti jawaban dari setiap apa yang kita

obrolkan. singkat saja bila aku ceritakan semua obrolannya tidak akan pernah selesai hahahah.

Cinta, canda aku kamu bersama dalam hati cukup kamu dalam jiwa walau tak bersama. Sandu

malam merias alam yang pekat, sama sepertimu bak rembulan yang menerangi malam yang

gelap. haahaha kita kembali tertawa bersama setelah sekian lama tak berbincang, masih ingat

juga. gombalan mu itu lo bikin jengkel hahahhha, sama kamu juga begitu, lagi lagi suasana itu

mampu menghipnotis kita dalam canda tawa yang begitu lepas. kamu pasti gitu deh selalu bikin

aku gimana gitu setiap kali aku denger kamu kasi kata – kata sama aku, iya pokoknya maut -

maut banget deh. hahahaha. kemudian aku mencoba kembali mengingatkan kembali pada

suasana malam penuh bintang dimana saat itu kita tepat berada di tengah taman tempat biasa kita

berkumpul bercanda tawa bersama teman- teman yang lain. Malam itu kita berdua saja berasa

dunia jadi milik kita berdua. tapi aku sadar kita bertemu bukan untuk menjalin kasih, namun kita

bertemu untuk saling menguji kesetiaan kita pada masing – masing pemilik hati kita disana, itu

yang selalu aku katakan padanya. diam kita Bersama, diam rasakan gemericik air di kolam itu.

masih ingatkah waktu itu tanya ku sama dia, dia hanya tersenyum memandang indah dengan

riasan senyum yang semakin ceria. Aku juga terdiam memilih untuk tidak menjawab, karena aku

ingin menguji memori dalam hatinya. hem gerangnya iya, iya, aku masih ingat kata – kata itu.

perlahan dia mengetik begitu lama aku menunggu dengan sabar, apa yang sedang dia tulis.
sontak aku kaget dengan apa yang dia ketik, ternyata dia masih menyimpan kata yang pernah aku

ungkapkan kala itu.

“Goresan malam “

Malam ini kita bersama meluapkan cerita tentang rasa yang sebenarnya tidak wajar kita jalani,
engkau selalu ada untuk ku disaat aku mulai teteskan air mata ku, kau selalu datang disaat aku
tak mampu bendung lagi rasa kecewa ku padanya. Aku tahu dari awal bahwa kau ada
pemiliknya, begitu pula dirimu, tahu bahwa aku juga ada pemiliknya. Tapi entah mengapa aku
merasa aku temukan nyawa ku sesungguhnya saat bersamamu, kau yang mampu membuat ku
tersenyum. Dan kau katakana padaku kala itu, kau minta jangan lanjutkan ini semua karna kamu
tak ingin ada hati yang luka, yang kecewa, dan patah hati karna rasa kita yang tak sewajarnya ini
kau dan aku sudah tak sendiri lagi.

Itu kan saut dia, aku masih ingat kok. akan kesetianmu pada dia. ah jangan berlebihan begitu,

aku yakin kamu juga setia sama dia. Pesan ku pada kamu cukup ingat kita berjumpa hanya

kebetulan dan bukan untuk bersama. Melainkan untuk belajar dan menguji setia kita. Aku setia

pada pemilik hati ku disaat aku bersamamu, begitu juga kamu harus selalu setia pada pemilik

hati mu, percayalah tak ada yang lebih baik dari kekasihmu yang mampu mengerti dan

memahami kamu hingga dia mampu bertahan sampai detik ini bersama mu. Terimakasih untuk

waktu yang kita jalani bersama. sedikit senyum kala itu tapi dibalik itu semua aku yakin ada kata

yang selalu ingin dia katakan, sungguh sulit melupakan kisah cerita bersama yang sangatlah

singkat ini. malam serasa sangat singkat waktu itu, aku dan dia berkumpul seraya bersembunyi

dibalik keramaian dan canda tawa teman – teman. Aku dan dia hanya bisa saling menatap karna

memang semua tidak ada yang tahu ada apa aku dan dia, karena dimata mereka kita hanya

berteman biasa saja, bertemu disaat mereka sibuk dengan kegilaan mereka masing- masing

sedangkan kita yang sudah sama – sama dimiliki memilih diam dan melihat mereka saja,

sungguh sedih rasanya hemz. Pagi pun tiba semua sudah bergegas untuk melanjutkan
perjalanannya menuju tempat masing - masing begitu juga aku dan dia, hari demi hari sudah aku

lewati tanpa dia yang pernah ada dalam hidup ku, meski tak dapat aku miliki, paling tidak aku

juga senang mendengar kabar dari dia, kalo dia sedang baik – baik saja. pagi pun tiba dan

bergegas aku mandi serasa terdengar bunyi ponselku berdering tak tahu siapa yang menghubungi

aku cuek saja, tak lama setelah aku selesai mandi aku ambil ponselku, kaget sembari tersenyum

ternyata dia yang kembali menghubungi aku.’’hai apa kabar tanyanya “, kabar ku baik, kamu

sendiri apa kabar? menurut mu? menurut ku kamu akan merasa baik saat kamu menghubungi

aku hahhahaha canda ku. ‘’ye ngeledek ni ya “. mulai kembali kita dengan canda tawa kita waktu

itu, terus kita berbincang setiap hari. Dia yang jauh dengan pemiliknya mungkin dia merasa

kesepian, hingga membuat dia terus menghubungi aku, entah berapa lama kita jalani semua ini

yang bagiku rasa ini sungguh tidak sewajarnya. Saat itu sebenarnya aku sudah putuskan untuk

tidak lagi menghubunginya lagi karna aku juga sudah merasa tak nyaman dengan perjalanan rasa

dan hati ini. aku yang selalu sembunyi dibalik mereka, dan aku terus dihantui rasa bersalah,

benar - benar merasa bersalah sudah terlalu dalam masuk dalam kehidupan mereka. Namun

dibalik kebersamaan ku dengannya, aku tak pernah melupakan dia yang benar- benar aku cinta,

namun aku hanya lelaki biasa yang lemah dan paling tidak bisa melihat wanita menangis dan tiba

– tiba dia bercerita semua masalahnya pada ku kala itu. aku yang ada di dekatnya dan selalu

menjadi pendengar terbaik untuk dirinya dan aku selau memberi semangat pada dia, mengajak

dia untuk selalu tersenyum, mengajak dia bernyanyi bersama, tanpa aku sadari ternyata aku

sudah terlampau melewati batas masuk dalam kehidupan dia hingga mampu membuat dia merasa

nyaman denganku. Entah aku bingung waktu itu aku harus bagaimana, hal yang tak pernah aku

duga sebelumnya. dengan jelasnya dia ungkapkan persaannya pada ku, menyatakan bahwa dia

mencintai ku. aku bingung harus menjawab apa namun semua itu harus aku jawab. Dan aku
jawab karna aku hanya ingin membuat dia tersenyum dan bahagia, tapi aku juga katakan

padanya tolong kamu jangan pernah meminta lebih dari sekedar kau dan aku bersahabat saja. aku

bisa datang saat kau butuhkan aku hanya sekedar datang untuk mendengar kau bercerita dan aku

menjadi pendengar setiamu yang selalu memberikan kata yang mampu membuat mu tersenyum.

Aku juga tak mau ada yang tahu disaat kita berjalan bersama, ngopi bersama, nonton bersama,

hingga air terjun itu turut menjadi saksi bisu tentang perjalanan rasa tak sewajarnya ini. aku

katakan padamu kala itu hati kita bersatu, namun sampai kapanpun kita takkan pernah satu.

Terlarut aku dalam kisah ini namun aku tak mau mencuri kesempatan untuk melakukan hal di

luar batas karna aku tahu kamu ada pemiliknya dan aku tak mau ada hati yang terluka. Kembali

aku mengingatkan padanya, kala itu kau datang padaku hanya untuk bercerita dan aku sekedar

menjadi pendengar terbaikmu. namun kamu terlalu dalam mengartikan semuamya hingga

dengan mudahnya kau berikan satu kecupan di pipi ku masih teringat jelas kecupan itu, namun

hal itu sontak membuat ku kaget dan maaf bila waktu itu aku mendorongmu begitu saja, bukan

aku tak suka tapi aku tetap menjaga batasan ku terhadap mu karna kala itu kita tak lagi sendiri.

berulangkali kau ucapkan bahwa kau cinta pada ku tapi tak jua aku katakan aku juga

mencintainya yang bisa aku katakan padanya hanyalah beribu - ribu kata maaf karna tak

mungkin aku membagi hati pada dua orang berbeda karna yang aku tahu hanya lah kesetiaan

bukan menyakiti dan membohongi hati demi rasa yang tak sewajarnya. waktu terus berlalu tanpa

bayangannya lagi aku harap dia sudah lupakan aku, dan mungkin dia juga marah pada ku karena

begitu kuatnya kesetiaan ku padanya (pada cinta yang aku pilih untuk hidup dan mati ku). Ya

bagi ku mencintai sangatlah mengasikkan, karna dalam kamus ku saat aku telah mencintai maka

disitu pula aku berhentikan pelayaran ku untuk mencari cinta. Karena bagi ku bila telah aku

nyatakan cinta pada wanita itu maka dia yang akan selalu aku jaga sampai kapanpun, walau
banyak yang datang dan menggoda disaat aku telah bersamanya, namun hati ku akan tetap pada

cinta yang telah aku pilih karena aku yakin dia yang bisa menerima aku apa adanya.

***

Entah akhir-akhir ini kau makin sibuk. Adakah yang kau sembunyikan? adakah orang lain
dihatimu? lebih baik aku mendengar kejujuran itu darimu, daripada kau berusaha menutupi dan
aku berujung mendengarnya dari orang lain. Kau tahu aku tidak suka dianggap bodoh oleh
seseorang yang aku anggap pintar. Sudah terlalu banyak kebohongan dan kepahitan, dan omong
kosong didunia ini. tidak perlu kau tambah lagi dengan kebohonganmu. Lalu kau tertawa dan
berkata ‘’ aku tidak akan pernah membohongimu sayang ‘’. kini aku tahu, kata-kata itu adalah
kebohongan terbesarmu. Pesan singkat berisi kata-kata manis untuknya, juga kemesraan kalian
sudah menjadi bukti yang cukup untuk menghancurkan apa yang pernah kita punya. Hatiimu
membelah diri. Lantas untuk apa aku mati-matian menjaga janji? muak aku membayangkan apa
yang kalian lakukan di belakangku. Ketika aku kawatir, kau menghawatirkan siapa? Ketika aku
mencarimu, kau mencari siapa? Ketika aku kehilanganmu, kau kehilangan siapa? Mereka bilang
kepercayaan itu bagaikan kertas, sekali kusut takkan bisa sama seperti semula. Dan hanya butuh
satu kebohongan untuk menghancurkan bangunan kisah indah. Saat ini aku berharap temukan
sesuatu yang mampu mengulang waktu ke masa lalu dan memperbaiki semua. Atau setidaknya
kita bisa merubah sehingga beberapa bagian menyakitkan bisa hilang. Kau kini mulai luluh
sementara aku luluh lantak. Tanganmu mencengkram kuat, bibirmu mencoba untuk menjelaskan.
Dan yang bisa kudengar hanyalah omong kosong. Lepaskan! lirihku padanya. Apa kau sadar?
mencari seseorang yang menyukaimu karena kelebihanmu, takkan sesulit mempertahankan
seseorang yang bertahan karena kekuranganmu. Karena yang terindah dari sebuah komitmen
adalah Ketika kau tahu ada seseorang yang tetap menyayangimu, tanpa peduli bahwa suatu saat
nanti segala kelebihanmu akan hilang. Camkan itu sebelum kamu memutuskan untuk berkhianat
hanya karna nafsu sesaat. Semoga kau belajar meski dengan cara terpahit bahwa apa yang sudah
diperbuat, tak bisa ditarik kembali. Dan kata maaf tak selalu menyembuhkan.
‘’Penyesalan’’

Kau terbangun dari tidurmu, dan mulai kosong, sekaligus hampa, dan penat mungkin itu
gambaran yang kau rasa hingga cahaya mentaripun tak mampu menembus kegelapan.
Diduniamu, seakan warna-warni Pelangi telah pudar, hari yang sama penyesalan yang sama.
Bagimu kini seakan waktu sudah berhenti. begitu banyak yang ingin kau salahkan, entah aku,
entah dia, entah nasib, entah dirimu sendiri. Lalu kau mulai lagi pasang topeng senyummu.
Melangkah menysuri jalan setapak yang dipenuhi oleh mereka yang peduli. Namun kau terus
melangkah, berpura-pura tersenyum, berpura-pura menyapa balik, berpura-pura kuat, berpura -
pura bagiku itu keahlianmu yang buruk, sangatlah buruk. Mata lebam itu tidak bisa
menyembunyikan seseorang yag menggaruk hatinya sendiri dengan pisau. Hingga akhirnya kau
Lelah dan Kembali duduk tersipu. Keramaian menjadi kuburan bagimu, tempat kau
memakamkan kenangan yang berulang kali datang untuk menghantuimu. Kau senang bermain-
main dengan luka, membakarnya kala dia mulai mengering, membiarkannya kembali basah, lalu
kau nikmati sakitnya, kadang dengan sisa keharuman, kadang dengan lagu, kadang dengan
pesan- pesan yang belum kau hapus. Apa saja bisa menjadi mesin waktumu. Kembali kepada
masa- masa itu, kemudian menyesal sejadi-jadinya, kepalamu dipenuhi dengan tanda tanya. cinta
selalu menjadi obat, dan seperti obat, kau telah menggunakan obat itu secara berlebihan hingga
kau overdosis. Bukankah pertemuan akan menemui perpisannya masing- masing? selamat patah
hati, itu resiko yang harus kau tempuh. Maafkan aku hai gadis bermata coklat dan pemilik
senyum manis yang selalu membuat jagat raya ku porak poranda karnamu.
‘’ Kepedihanku ‘’

Kupandangi Kembali semua perihal kita, lagi dan lagi, iya ini sungguh membuat kepala ku
hamper pecah, jantungpun seakan berdebar begitu cepatnya seakan tak mampu badan ini untuk
menopangnya. kau ingat saat kita saling tersenyum lalu berkenalan? Masih ingatkah saat kita
duduk di tepi pantai, apakah kau masih ingat disaat kita saling mengggenggam bergandengan
tangan seakkan sama – sama tidak mau melepas, apa kau ingat saat kita saling menghawatitrka,
Kembali diriku pada satu titik kejenuhan yang penah aku rasakan sebelumnya, dengamu aku
Kembali pada titik terapuh dimana aku memilki ‘’Beribu tanda tanya ‘’. Pernahkah ingatan
menusuk hatimu bertubi-tubi? Pernahkah rasa bersalah mengejek dan menertawakanmu? mati
-matian kau tutup telinga, namun suara-suara itu malah semakin kuat berteriak. aku pernah,
bahkan sering, setiap hari setelah kejadian itu. Aku selalu berfikir bagaimana jika kesalahanmu
bermula karena kesalahanku? Bagaimana jika ketertutupanmu bermula karena ketertutupanku?
dimana Ketika tangan tak lagi diciptakan berpasangan, Ketika kita dihadapkan pada pahitnya
pilihan, adakah rasa yang diciptakan untuk menjadi dosa? bukankah sudah selalu aku selipkan
namamu dalam setip doa ku? lagit enggan menjawab semetara mentari bergerak seperti keong
yang begitu lamban semenjak kita tak lagi saling menyapa , memang kita bersama namun hatiku
untukmu entah hatimu untuk siapa ? hari – hariku serasa lamban berganti . dan walau siang
selalu bertukar peran dengan malam, namun perputarannya tak pernah menjadi sebuah hari baru
untukku. Semua hanya terjadi terus – menerus tanpa tahu lagi kemana jiwa ini menggapai.
Ketika kesetiaan menjadi sangatlah mahal. Ketika kata ‘’ maaf ‘’ terlalu sulit untuk diucap, ego
siapa yang sedang kita beri makan? entah aku hanya ingin menikmati mimpi kita yang hancur
berantakan, duduk di tepi pantai dan meratapi dengan sajak lagu-lagu yang biasa aku ciptakan
untukmu. Perbolehkan aku menjadi manusia biasa yang berhak rapuh ketika keadaan menjadi
berat. tidak apa - apa aku hanya butuh waktu sendiri.
***
Aku bisa menuntunmu saat kau tersesat, aku bisa memelukmu saat kau bersedih, aku bisa
bertahan menunggumu berubah, aku bisa mengalah menghadapi egomu, akupun juga bisa
memalsukan senyumku sendiri. Tapi aku hanyalah manusia biasa, yang pada akhirnya aku pun
juga bisa merasakan kekecewaan. Aku juga bisa lelah dengan pertengkaran- pertengkaran kita
yang menjadi terlalu sering, atas apa yang terlalu menyakitkan untuk diungkit. Sampai-sampai,
aku tidak tahu lagi alasan kita bertengkar. Apa yang kau mau dan apa yang aku mau, kadang
juga bukan untuk dirangkum dalam Bahasa. Lagi-lagi kita berujung pada saling memaki. Ada
bagian darimu yang terkikis disetiap perjumpaan kita, sebagimana ada bagian dariku yang
tergores disetiap pertikaian kita. Coba kau ingat Kembali bagaimana perjuangan kita mencari
dermaga yang semestinya melabuhkan kapal kita. Waktu itu kau dan aku sama-sama kuat untuk
menghadang ombak dan badai. Saat ini kau memilih untuk mendayung kearah yang berbeda, dan
aku memilih untuk mengisi perjalanan kita dengan diam. Lantas, apakah ini waktu yang tepat
untuk meninggalkan kapal? Karena sungguh aku tidak pernah memahami amarahmu, seperti
kamu yang tidak pernah memahami hancurnya aku. Aku memandangmu dengan samar,
sebagaimana kamu memikirkanku dengan nanar. Pergilah cari kapal yang lebih besar untuk
mendekatkanmu pada yang engkau mau. Namun, sebelum kau menyerah, ajari aku berjalan
tanpamu, tersenyum tanpamu, bernafas tanpamu. Aku yang keras kepala akan ada disini,
menunggumu, atau apapun yang tersisa darimu. Sesekali ombak menggodaku. Katanya, lebih
baik sendirian tapi punya seseorang yang peduli. Dari pada punya pasangan tapi merasa
sendirian. Aku tidak tahu apakah aku harus tertawa lepas, atau harus murung memikirkanmu
yang selalu abu-abu. Aku hampir tidak lagi melihat Batasan senang dan sedih. Sekarang aku
mengerti, bahwa tak selamanya rasa harus dimengerti. Aku sudah bersiap untuk kehilanganmu,
sebagaimana kau sudah siap untuk melepasku.
‘’ Amarah ”

Akan ada titik dimana kita merasa tidak tahu lagi harus berbuat apa, harus berkata apa, dan
harrus bagaimana. sedangkan semua masalah seakan menghajar kita bertubi - tubi. seolah
memusuhi, dan tak ada yang memberikan tangan Ketika kita berusaha menggapai sesuatu. Pada
akhirnya, kita meledak. Mungkin menangis, berteriak, atau bahkan menghancurkan benda –
benda di sekitar. Aku tidak sadar saat itu yang aku tahu aku hanya merasa gelap mata, aku
menyalahkan dunia atas ketidakadilan ini. Beribu tanda tanya ‘’kenapa’’ selalu berputar di
kepala. aku tidak terima ditusuk oleh seseorang yang paling erat kupeluk. Sedih berganti kecewa,
kecewa berganti marah. ironisnya menjadi marah adalah hal yang menyenangkan. betapa senang
membiarkan dendam tetap membara, panas. tanpa kita sadari, bara itu mebakar segala kebaikan
yang ada didalam diri kita. akupun terdiam lama, berupaya mengembalikan kesadaran. ini keliru
pikirku. Emosi hanya akan membuat seseorang menjadi bodoh. Karena masa lalu tidak bisa
dirubah. Dan angkara tidak akan memperbaiki apapun. Biarlah aku berada tepat dalam lamunan
rasa penyesalan ini. Biar manis nanti yang akan menjemput kepedihan ini Kembali dengan
membawa senyuman yang sebenar- benarnaya. Ayolah hentikan isakanmu sembari hati ini
mengajak diri untuk tidak melupakan Bahagia “jangan lupa Bahagia “apa harus mempioritaskan
orang yang hanya menjadikanmu pilihan? Sedangkan kau bukanlah pilihan ganda, dan dia
mungkin juga bukan jawaban, dan hidup kalian juga bukanlah kertas ujian. Bukan nasib dia tapi
mungkin ini nasib baik bagi diriku nanti yang pada akhirnya mendapatkan seseorag yang selalu
bisa mempioritaskanku. naluriku selalu membisikkan pada diriku seolah memberi motivasi nyata
dalam hidupku “yang tidak punya hati jangan dimasukkan dalam hati. Yang tidak punya
perasaan jangan dibawa perasaan. Yang main- main tidak perlu dianggap serius. Bila diri ini
sedang rapuh, simpan sejenak hatimu. biarkan proses dalam waktu yang menyembuhkan.
perasaan memang tidak bisa di buru-buru, tapi juga jangan berlama-lama meratapi seeseorang
yang tidak bisa menghargaimu. Dekatkan diri kamu pada orang-orang yang membuatmu
bahagia. Merekalah yang harus kau jaga, biarlah yang lain mungkin hanya menumpang lewat
dan singgah sejenak saja. Jadi sebelum menoleh lagi kebelakang, pastikan kau lihat seseorang
yang menantimu di depan. Mengenang masalalu bukan berarti harus mengulang. Kalau dia tidak
bisa menghargai kesempatan baik yang aku berikan padanya. biar aku ambil sendiri kesempatan
ini agar aku memiliki kesempatan kembali untuk mendapatkan kisah yang lebih baik. Karna
yang benar-benar peduli akan menghentikan air matamu jatuh, bukan sebaliknya membuat air
matamu jatuh. ‘’ beberapa tangan melepaskan genggamannya saat hidupmu bertambah sulit agar
tanganmu kosong dan bisa digenggam oleh seseorang yang takkan pernah melepasmu’’.

***
Senja kembali menyapa diriku disaat pikiran ini tak lagi mampu mendamaikan hati entah sudah berapa
jauh aku tapakkan kaki ku dalam keraamaian yang bagiku keramaian itu terasa sunyi karena goresan hati
yang masih membelenggu dalam hati. Berjalan hanyalah sekedar berjalan, tertawa sekedar tertawa untuk
menutupi kegalauan hati, ya itu sandiwara yang aku perankan saat ini, entah sampai kapan aku harus
menjalani semua ini. aku hanya ada dihadapannya, tampak jelas dekat dengannya, namun entah pikiran
dan hatinya untuk siapa aku tak pernah tahu dan tak lagi ingin mencari tahu, saat ini aku mencoba untuk
mengiklaskan semuanya, bila memang hatinya memang sudah bukan untukku lagi untuk apa lagi aku
mengemis dan mengharapkan cintanya lagi. Sudah kau kejar saja cinta yang saat ini ada di hatimu. Kau
tak usah hiraukan aku, aku akan tetap baik – baik saja, dan aku akan tetap terus melangkah walau pada
akhirnya tak lagi bersamamu. Karna aku punya banyak hati yang harus aku jaga. Kini bukanlah hanya
sekedar cintamu dan cintaku saja yankg harus aku perjuangkan melainkan banyak cinta yang harus aku
perjuangkan, lebih baik aku sakit sesakit-sakitnya namun aku masih mampu bertahan dan mampu
membuat mereka tersenyum, walau aku harus terdiam sendiri, walau aku harus meihatmu setiap hari
dengan paras cantik dan lembut yang tak lagi untukku. kini hatimu ada dimana, pikiranmu ada dimana,
aku hanya dekat dalam pandangan saja namun taka ada lagi dalam hatimu aku bertahan bukan karena
paras cantikmu, melainkan karana allah swt menguatkan hati ini untuk tetap melangkah dalam
kekecewaan yang harus aku terima saat ini. Dan aku selalu yakin akan ada hal besar dibalik kekecewaan
ini dan aku selalu percaya janji dan cinta Allah swt tak pernah menyakiti.
‘’ Biarkan aku jadi diriku sendiri ‘’

Akhir-akhir ini kalimat menjadi diri- sendiri terasa sangatlah klise. Apakah orang bisa menjadi
diri sendiri? Bukankah diri ini hasil dari pengetahuan yang kita dapat dari lingkungan sekitar?
Jangan berusaha menjadi keren tapi berusahalah menjadi jujur. Sebab banyak sekali orang yang
merasa keren dengan mengikuti sekitarnya, memakai apa yang sedang keren, sampai melakukan
hal- hal ngaco hanya ingin dianggap keren. Tapi untuk menjadi jujur itulah yang sulit,
setidaknya jujur pada diri sendiri, melakukan hal-hal yang memang diinginkan oleh hati nurani,
meskipun nanti harus dihina oleh orang lain. Kebanyakan dari kita terlalu takut untuk dihina.
Kita lupa bahwa hamper semua tokoh dunia mesti menghadapi hinaan pada masanya sebelum
dicantumkan dalam sejarah. Jadi jangan pernah takut untuk menjadi jujur. Jangan takut melawan
arus. Hanya karena tidak ada yang setuju denga napa yang kamu lakukan, bukan berarti apa yang
kamu lakukan salah. Ketika orang lain memakai sepatu keluaran terbaru dan kamu masih setia
terhadap sepatu lawas yang kamu miliki, tak perlu meminta mereka untuk mengerti, Ketika
orang lain melakukan sesuatu untuk disukai dan kau melakukan sesuatu karna kau suka, tak
perlu meminta mereka untuk mengerti. Ketika orang lain memilih terikat dengan rutinitas dan
kau memilih untuk terikat dengan kebebasan, lagi- lagi tak perlu kau meminta mereka untuk
mengerti. Tak perlu menyeragamkan diri dengan kebanyakan orang. Tak perlu kekinian, karna
yang kekinian akan alay pada waktunya. Tak perlu repot-repot menyamakan diri? sama seperti
kebanyakan orang. Dirimu hanya ada satu dimuka bumi ini, lebih baik dibenci karena lidah
berkata jujur, dari pada disukai karena lidah menjilat. Pengagummu akan pergi setelah kamu tak
sesuai lagi dengan apa yang dia bayangkan, tapi orang yang menyangimu akan tetap tinggal
betapa pun buruknya dirimu. Dan diterima apa adanya tanpa harus berpura-pura menjadi orang
lain. itu sangatlah indah dan menyenangkan.
***

Pagi itu aku harus Kembali berkutat Kembali dengan dokumen- dookumen lama yang telah
lama aku lupakan. Karena harus mencari dokumen lama, aku terpaksa bergelut dengan debu
digudang. Kardus kardus tertumpuk, menimpa map dokumen yang ingin kuambil. Pandanganku
tiba-tiba terkunci pada sebuah kardus berwarna hijau muda. Kutarik kardus tersebut, lalu
kubersihkan debu yang menyelimutinya. Sambil terduduk, kubuka kardus itu. Tampak benda-
benda pemberian mantan pacarku tertata rapi didalamnya, dari mulai foto, sampai buku harian
tempat kami menuangkan keluh kesah. Kukeluarkan satu persatu. Lucu, rasa sakitnya sudah
tidak ada lagi. Yang ada hanya sebuah rasa aneh didada, mengetahui bahwa seseorang yang dulu
kita agung agungkan, seketika saja menyakiti kita dan memaksa kita melangkah sendirian.

Pernah aku akui, hal tersebut pernah membuatku sebegitu galaunya, sampai sampai
menciptakan banyak puisi yang menyatakan bahwa tanpa dia, aku tak akan tahu caranya
melangkah. Padahal, hari ini aku bisa melangkah lagi tanpa dia. Tentu saja ada sebuah proses
yang kualami hingga aku bisa berdamai dengan masa lalu. Salah satu prosesnya adalah saat aku
kebingungan harus melakukan apa pada benda-benda peninggalan si mantan yang masih tertata
di kamarku. Hendak mengembalikan, tapi semua akun media sosialku di blok. Jadi sulit
menghubungi. Lagipula, kekanakan sekali mengembalikan barang-barang yang padahal tidak ia
minta.

Akhirnya, kumasukkan Kembali benda-benda yang berhubungan dengan si mantan ke


dalam kardus. Lalu, kusimpan di gudang, bersama dengan benda-benda yang tak terpakai
lainnya. Lho, kenapa tidak dibuang saja sekalian? Begini, dengan membuang benda pemberian
apapun dari si mantan karena takut mengingat kembali masa lalu, kita tidak sedang
mengikhlaskan, kita Cuma sedang melupakan. Dua hal tersebut memang mirip, tapi sebetulnya
berbeda.

Hidup akan mengajarkan kita banyak hal, dengan cara yang palingg baik, atau yang
paling buruk. Seseorang yang paling kita cintai, seketika bisa menjadi seseorang yang paling kita
benci. Seseorang yang paling kita benci, seketika bisa menjadi sumber inspirasi. Inspirasi,
seketika bisa menjadi karya. Dan karya, seketika bisa dikenal masyarakat luas. Kita harus siap
dengan semua itu. Karena, dengan caranya yang misterius pula, hidup akan menyembuhkan luka
dalam hati kita.

Kelak, saat hatimu sudah sembuh, buka lagi kardus tersebut. Lihat Kembali benda-benda
peninggalan si mantan. Akan ada masanya dirimu memandang benda-benda tersebut sebagai
objek yang biasa saja; bahkan bisa membuatmu tersenyum lega, mensyukuri posisimu saat ini
yang sudah tidak lagi bersama dia. Ketahuilah, mantan pacar adalah guru kehidupan. Melalui
rasa sakit ia mendewasan kita, mengajarkan kita agar menjadi manusia yang lebih baik untuk
pasangan kita hari ini.

Semua benda pemberian mantan yang tadinya Radit pikir harus dikembalikan, ia
masukkan Kembali ke dalam kardus. Dari album musik faforitku, jam tangan kembali ditatanya
dengan rapi. Gerakan Radit yang tanpa ragu sempat terhnti sewaktu dia tiba di sebuah figura
berisi kolase foto-fotonya dengan sang gadis bermata coklat. Harga benda tersebut mungkin tak
seberapa, namun merupakan buah tangan dia sang gadis bermata coklat. Ada sisa ketulusan yang
menusuk dada radit. Ia menguatkan dirinya, lanjut memasukkan figura tersebut kedalam kardus.
Setelah itu radit menyegel kardus itu dengan selotip dan menyimpannya di pojok kamar, tepat di
bawah gitar yang menggantung. Kemudian ia berjanji akan membuka kardus itu lagi, kelak
setelah hatinya sembuh.

Setelah beres dengan kardus, radit kemudian naik Kembali ke astas ranjang,
membungkus tubuhnya dengan selimut. Benaknya berpikir tentang gadis bermata coklat yang
penuh dengan kejutan. Apa yang orrang itu bicarakan melompat-melompat, seolah dirinya
memiliki banyak pemikiran yang tidak bisa diutarakan lewat lisan. Radit kian penasaaran dengan
sosok gadis bermata coklat.

Namun sejauh ini, dia seolah jalan ditempat, tidak ada satu pun peunjuk tentangnya.
Karena sudah mengantuk, radit memutuskan untuk lanjut membaca esok pagi. Ia perlahan
menyadari bahwa alasannya tetap beth membaca buku bersampul biru bukan Cuma karena ingin
menggali informasi perihal sang pemilik buku, tapi karena ia merasa entah mengapa pemikiran
Radit bisa merefleksikan dirinya sendiri.
‘’ Luka yang telah memudar ‘’

Dengan seiring berjalannya waktu tanpa kita sadari perlahan – lahan luka ini mulai memudar.
Kini kau menemukan seseorang yang mampu membuatmu tersenyum dan menuntunmu keluar
dari kesedihan, sementara aku masih asyik menikmati keseharianku dengan kesendirian. Aku
tahu, cepat atau lambat aku harus menerima kenyataan bahwa akhirnya dirimu memutuskan
dirinya untuk menjadi kekasihmu. Walau sedikit ada ketidak relaan dariku. Namun aku senang
melihatmu Kembali menemukan Pelangi yang siap memberikan warna disetiap langkahmu yang
sempat tertutup oleh kabut hitam.

Musim terus berganti, kemarau datang berulang kali. Dan aku masih sibuk berpetualang kesana
kemari, sementara kau telah menetapkan hati. Dan kemaraupun kini sudah berubah menjadi
musim penghujan. Pada suatu sore saat itu awan kelau sedang luurh bergemuruh, tiba-tiba ada
sepucuk surat yang terselip di pintu rumahku. Ada namamu dan Namanya yang besiap mengikat
janji untk selamanya. Dan sementara aku yang pernah sekedar singgah dan sempat memberikan
suatu warna dalam hidupmu, kali ini harus berbesar hati melihatnyya membawamu sebagai
kekasih selamanya. Akhirrnya kau menikah, kau yang sempat menjadi Pelangi dalam semestaku,
menikah. Aku rebahkan tubuhku berusaha menelan bulat-bulat kenyataan. Semua rencana yang
dulu pernah kita rajut Bersama kini telah menjadi miliknya dan kemudian untuk kalian
wujudkan. Ada sedikit kekesalan dan tidak menerima. Logika lalu seakan menamparku seraya
berkata, bahwa aku sebetulnya baik-baik saja. Aku tidak sedang merindukanmu, aku hanya
sedang merindukan kenangan tentangmu.

Pada suatu Ketika, jagat raya mempertemukan kita dengan caraa yang sederhana. Pada suatu
Ketika pula jagat raya memisahkan kita dengan caranya yang luar biasa. Setelah melalui proses
Panjang, aku bahagia akhirnya kita dapat dipertemukan Kembali. Meski kali ini bukan lagi
sebagai sepasang kekasih, melainkan sebagai dua orang sahabat yang sudah mendapatkan
pendewasaannnya masing-masing.
‘’ KEMBALI PADA . BUKAN ??? ‘’

Pernahkah Anda berharap kepada sesama manusia, misalnya saja sang kekasih? Namun, apa
yang dirasakan ketika harapan tersebut tidak menjadi kenyataan atau hanya angan-angan saja?
Pasti kecewa bukan? Kenapa hal ini bisa terjadi? Ketika seseorang menyimpan harapan terlalu
besar kepada orang lain, dia akan terus memikirkan bahkan terobsesi agar harapannya bisa
menjadi kenyataan. Hal ini akan membuat orang tersebut lupa kalau suatu saat harapannya itu
bisa saja tidak menjadi kenyataan. Apa yang akan Anda lakukan ketika harapan yang selama ini
diidamkan tak menjadi kenyataan? Bahkan Anda harus merasakan kekecewaan yang mendalam.
Di sinilah seseorang yang dikecewakan mulai berpikir, kenapa dirinya bisa merasakan
kekecewaan tersebut. Rasa kecewa bisa dialami seseorang karena orang tersebut terlalu
menggantungkan harapannya kepada orang lain. Orang yang Anda berikan harapan, tak lain
hanyalah seorang manusia biasa. Dia merupakan makhluk tiada daya serta kekuatan kecuali atas
izin Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga janganlah Anda terlalu berharap besar kepada orang
lain. Pernahkah Anda berharap kepada Sang Pencipta Allah Subhanahu wa Ta’ala? Karena pada
hakekatnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Tuhan yang menciptakan manusia dan seluruh
yang ada di dunia ini. Dia Maha Mendengar apa yang diinginkan hamba-Nya. Mengapa Anda
tidak berharap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala? Dialah Sang Pemilik manusia yang ada di
muka bumi ini. Jika seseorang hanya berharap kepada Allah, InsyaAllah apapun hasilnya,
dikecewakan ataupun tidak itu sudah kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seseorang akan
menyerahkan semua urusannya kepada-Nya. Sekalipun yang orang tersebut terima adalah berupa
kekecewaan. Imam Syafi’i mengatakan bahwa, “Ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang,
maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya pengharapan supaya mengetahui bahwa Allah
sangat mencemburui orang yang berharap pada selain-Nya, Allah menghalangi dari perkara
tersebut semata agar ia kembali berharap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Apabila anda
memiliki harapan kepada sesama manusia, kembalilah berharap kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya
kamu berharap,” (Qs. Al Insyirah :8).

‘’ Cinta dengan hati , logika ‘’


“Cinta itu bukan apa yang dipikirkan oleh akal tapi cinta adalah apa yang dirasakan oleh hati,”
begitu bunyi kutipan tak bertuan yang bertebaran di media sosial. Tak perlu menyangkutkannya
dengan logika, apalagi menggunakan akal sehat untuk berpikir. Itu merupakan satu di antara
sekelumit kata-kata bijak yang begitu populer dan digandrungi banyak orang. Tidak sulit untuk
bertemu orang yang meyakini bahwa cinta itu tidak logis dan perlu menuruti perasaannya saat
menjalani hubungan. Akibatnya, tidak heran semakin banyak tindakan di luar nalar yang terjadi
atas nama cinta. Setiap harinya kita tidak pernah kekurangan berita soal orang-orang yang
bertahan dalam hubungan abusive. Mereka membantah segala masukan logis yang diberikan
keluarga dan teman-temannya, lalu memilih 'memeluk' erat-erat segala kutipan sesat soal cinta
yang hanya mengorbankan kesabaran dan semangat kobaran hati dan jiwa demi cinta. Rasanya,
tidak berlebihan bila kita menganggap kisah percintaan tragis dan kriminalitas dalam rumah
tangga adalah konsekuensi dari kesalahpahaman dalam mengoperasikan cinta. Yang dimana
Cinta itu sebenarnya bisa dimengerti. Kelas Cinta meyakini bahwa (relasi) cinta itu adalah
perkara yang logis dan bisa dijelaskan secara keilmuan, seperti sudah dibahas. Profesor
Stephanie Ortigue, dalam studinya berjudul The Neuroimaging of Love, menunjukkan bahwa
ketika orang jatuh cinta, 12 area di otak melepaskan hormon dopamin, testosteron dan estrogen,
adrenalin, dan vasopresin yang membuatnya mengalami euforia kebahagiaan luar biasa. Segala
reaksi tubuh saat jatuh cinta seperti jantung yang berdegup kencang, perasaan tak menentu,
penurunan nafsu makan, hingga selalu terbayang orang yang dia sukai berasal dari hasil kinerja
otak. Segala perilaku aneh yang dialami orang jatuh cinta itu merupakan hasil gejolak hormonal
dalam tubuh manusia. Cinta bukan sebuah misteri, bukan petunjuk soulmate, bukan kekuatan
magis, seperti sering kali digambarkan para penyair. Jadi cinta sebenarnya adalah hasil
manifestasi kinerja tubuh manusia yang bisa dipahami serta ditanggulangi secara logis. Itu
sebabnya apa pun bentuk hubungan cinta termasuk rumah tangga pun perlu senantiasa dikelola
dengan menggunakan logika, tidak bisa mengalir begitu saja sesuai perasaan. Misalnya pada saat
putus cinta atau patah hati, rasa sesak dan sakit di hati sering kali orang distribusikan sebagai
bukti kehampaan jiwa. Mereka merasa sedemikian hancur kehilangan harga diri, termasuk gairah
dan tujuan hidup. Dengan hati yang sedang robek menganga itu, mereka merasa lemah tak
berdaya dan percuma melakukan apa-apa lagi. Jika kita ngotot memandang semua rasa itu
sebagai tanda cinta, maka kita akan melakukan hal-hal yang memperparah rasa sakit. Misalnya,
kita jadi rajin stalking si mantan, sibuk menganalisa masalah, menyalahkan diri sendiri dan
mengurung diri. Tidak jarang kita juga melakukan kegiatan yang menyakiti diri, seperti tidak
makan, bergadang, malas kerja, dan sebagainya. Semakin hati terasa sakit, semakin kita merasa
yakin bahwa diri kita telah cacat dan dunia jadi gelap. Padahal sebenarnya semua itu sebuah
badai biologi di tubuh saja. Bila pada saat itu kita pergi ke dokter atau psikolog, mereka akan
memberi langkah-langkah panduan yang serupa dengan mengatasi stress. Perbaiki pola makan
dan istirahat, luangkan waktu olahraga tiap hari, rajin membuka diri lewat ngobrol dengan
sahabat, terlibat dalam kegiatan sosial dan hal positif lainnya, atau pun ambil liburan sejenak
untuk mengurangi perasaan sakit, hancur, patah, galau yang kita pikir karena cinta itu. ‘Obat’
menghadapi kehilangan cinta sama seperti ‘obat’ untuk menghadapi stres di kantor, keluarga,
atau kehidupan sehari-hari. Itu karena cinta memang manifestasi biologis, sama seperti perasaan
lainnya yang perlu direspons dengan logis. Cinta itu lebih banyak logisnya daripada mistisnya.
Memandang hubungan cinta sebagai perkara metafisik itu menggiring kita jadi tidak realistis,
enggan mengaplikasikan common sense dan akal sehat.

***

“Tapi kalau sebenarnya cinta itu logis, kenapa kita biasanya jadi lumpuh dan bodoh saat jatuh
cinta? Bukankah itu bukti bahwa cinta seharusnya tidak logis? beberapa di antara anda mungkin
bertanya-tanya begitu. Salah satu jawabannya ada pada dopamin. Lonjakan dopamin saat jatuh
cinta mengaktifkan sirkuit reward, yang menjadikan proses jatuh cinta terasa sangat
menyenangkan, mirip seperti euforia yang dirasakan para pecandu kokain atau alkohol. Itulah
sebabnya orang yang sedang jatuh cinta biasa disebut juga sedang dimabuk cinta. Faktanya,
mereka memang benar-benar sedang 'mabuk'. Sepertinya cinta seolah harus berjalan di luar
tatanan logika. Saat berurusan dengan cinta, seolah kita tidak perlu melibatkan kecerdasan dan
pikiran kritis. “Kejarlah terus hingga dapat, korbankan seluruh tubuh dan jiwa, jadilah bucin
sejati!” mungkin begitu yell-yell radikal para pejuang cinta. Tapi ternyata kondisi memabukkan
itu hanya terjadi di awal saja. Bisa dibilang, itu semacam konspirasi sel-sel tubuh yang berusaha
menjorokkan diri kearah yang tak benar. Itu sebabnya perasaan jatuh cinta tidak boleh
sembarang diikuti begitu saja tanpa melibatkan logika. Setelah jatuh cinta itu, anda perlu lebih
banyak memaksakan diri menciptakan cinta di sepanjang hubungan, karena tubuh anda tidak
otomatis menciptakannya lagi. Anda perlu menilai apakah hubungan itu sehat atau tidak, apakah
kalian cocok atau tidak. Anda dan pasangan perlu berhenti mengikuti perasaan dan mulai aktif
melibatkan otak demi kelangsungan hubungan. Berbekal pengetahuan di atas, kita kini tahu
kegilaan yang menyertai momen jatuh cinta itu adalah akibat gejolak hormon dan neurochemical
yang sangat kuat. Untuk menghindari kegilaan yang berisiko merusak pro duktivitas atau pun
menjerumuskan kita pada orang yang salah itu, anda perlu mengimplementasikan 'PDKT
(pendekatan). Strategi tersebut bisa menghindarkan dari ‘cinta prematur’ akibat ekspektasi
sendiri dan terlalu banyak investasi. Skema ini juga berguna untuk menjaga otak tetap objektif
dan logis memilih orang yang terbaik, bukannya orang yang tersedia. Setelah berada dalam
hubungan, anda makin perlu mendasari segala keputusan berdasarkan logika. Semakin serius
sebuah hubungan, semakin anda tidak membangunnya di atas perasaan. Sama seperti ketika anda
wajib makan pada jam makan, terlepas dari merasa lapar atau tidak. Anda wajib tidur setidaknya
tujuh jam setiap malam, terlepas merasa ngantuk atau tidak. Anda wajib mandi dan gosok gigi
setiap hari, terlepas dari merasa badan anda bau atau tidak. Ada alasan-alasan logis yang
mendasari setiap perilaku hidup sehari-hari itu, demikian juga setiap perilaku dalam pacaran dan
rumah tangga, perlu bisa dipertanggungjawabkan secara logis. Otak adalah sosok penyelamat
yang paling bisa melindungi hubungan dari kecelakaan, bahkan menyelamatkan anda dari
hubungan yang toxic dan abusive. Di era modern yang diwarnai dengan sebegitu banyak kisah
perceraian, kekerasan, dan kehancuran rumah tangga, rasanya ceroboh dan angkuh sekali jika
kita tidak mau melibatkan lebih banyak critical thinking dalam kehidupan percintaan. Tidak
hanya itu, menolak atau menutup mata pada sisi logis percintaan juga seperti tidak menghargai
otak yang sudah dikaruniai oleh Tuhan. Untuk apa anda diberikan kecerdasan berpikir bila
semua itu diabaikan demi bisa menyesatkan diri dengan kutipan picisan yang tidak masuk akal.

***
Cinta adalah anugerah terindah yang Allah berikan kepada manusia. Merasakannya adalah fitrah.
Menjaganya adalah ibadah. Begitu sajak cinta islami, definisi cinta secara khusus pada
sesamanya. Hakikatnya, sebenarnya cinta adalah sesuatu yang Allah berikan pada siapapun atas
bukti, kekuasaan, dan kehendak-Nya. Cinta pada Rabbnya, cinta pada utusan-Nya, cinta pada
keluarganya, dan cinta pada sesamanya. Ya, begitulah manusia dengan intrik kehidupan
dunianya. Beribu bahkan berjuta manusia bisa sebebasnya mendefinisikan makna cinta tanpa
penyalahan atas apapun dan siapapun. Definisi yang tak berbatas dan tak pernah berhenti ini
biasanya berujung pada satu titik yang sama, yaitu rasa yang merupakan bagian perilaku dari
bukti cinta. Pembahasan kata cinta yang tak pernah ada habisnya ini selalu membuat menarik
perhatian banyak orang. Ya, cinta kepada Allah. Berbicara mengenai cinta, ada satu hal menarik
yang kebanyakan orang mengatakan bahwa ini adalah salah satu bukti cinta. Apa itu? Cemburu.
kebanyakan dari kita mengatakan bahwa cemburu itu adalah tanda cinta. Benarkah demikian?
Pada hakikatnya, cemburu bukanlah selalu sifat tercela. Di dalamnya terkandung maksud Allah
menjadikan sifat itu kepada manusia. Lantas bagaimana Islam dengan ajaran yang sempurnanya
memandang kata cemburu ini? Berikut beberapa pemaparan mengenai cemburu dalam Islam.
Dalam riwayat yang lain dari ‘Aisyah di dikisahkan bahwa Rasulullah ` pernah berkhutbah
setelah shalat bersama sahabat, beliau Rasulullah ` berdiri dalam mimbar dan berpesan panjang,
diakhir khutbah itu Rasulullah menyeru: “…Hai umat Muhammad, tidak seorang pun lebih
cemburu daripada Allah, bila hambanya, lelaki maupun perempuan, berbuat zina. Hai umat
Muhammad, demi Allah, seandainya kalian tahu apa yang kuketahui, tentu kalian banyak
menangis dan sedikit tertawa. Ingatlah! Bukankah aku telah menyampaikan”. (Shahih
Muslim No.1499)

“Cemburu” dalam hadits tersebut adalah diksi indah yang dipilih Rasulullah ` untuk melukiskan
hebatnya sebuah ilustrasi rasa, kata indah yang berkali - kali Rasulullah ` utarakan untuk
mendeskripsikan sebuah suasana bahwasannya Dzat Maha Pencipta, Allah swt yang
menggenggam cinta, yang memiliki cinta, adalah cemburu pada sebuah situasi atas hambanya.
Rasulullah. bersabda, “Sesungguhnya Allah merasa cemburu. Dan seorang mukmin pun
merasa cemburu. Adapun kecemburuan Allah itu akan bangkit tatkala seorang mukmin
melakukan sesuatu yang Allah haramkan atasnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh
Muslim li an-Nawawi). Ternyata, Islam dengan kesempurnaanya pun telah lebih jauh membahas
makna dari kata cemburu ini. Rasulullah ` bersabda, “Semua umatku akan dimaafkan kecuali
orang yang melakukan dosa secara terang-terangan. Termasuk perbuatan dosa yang terang-
terangan yaitu apabila seorang hamba pada malam hari melakukan perbuatan (dosa) lalu
menemui waktu pagi dalam keadaan dosanya telah ditutupi oleh Rabbnya, namun setelah itu
dia justru mengatakan, ‘Wahai fulan, tadi malam saya melakukan ini dan itu’. Padahal
sepanjang malam itu Rabbnya telah menutupi aibnya sehingga dia pun bisa melalui
malamnya dengan dosa yang telah ditutupi oleh Rabbnya itu. Akan tetapi pagi harinya dia
justru menyingkap tabir yang Allah berikan untuk menutupi aibnya itu.” (H.R. Bukhari dan
Muslim, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [9/225] Ketahuilah bahwa Allah swt akan cemburu
kepada hambanya yang selalu melupakan-Nya. Allah swt menginginkan hambanya hanya
disibukkan dengan Allah swt saja dan bertawakal kepada-Nya, dengan kata lain Allah swt tidak
mau dan tidak boleh diduakan. Maksud lainnya adalah Allah swt mencintai kalau hati seorang
hamba terkait dengannya sendirian, ketika ia sedang dalam kondisi taat. Tetapi kadang hamba itu
disibukkan oleh urusan dunia, maka Allah mengambil dunianya, agar ia kembali hanya
disibukkan dengan Allah swt saja dan bertawakal kepada-Nya. “Allah sekali-kali tidak
menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya; dan Dia tidak menjadikan istri-
istrimu yang kamu zhihar itu sebagai ibumu, dan Dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu
sebagai anak kandungmu (sendiri). Yang demikian itu hanyalah perkataanmu di mulutmu
saja. Dan Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan (yang benar).”
Jika hati dikawal oleh penghuni yang lain yaitu setan atau hawa nafsu, maka hati itupun akan
mengawal anggota badan lain untuk melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan perintah-
Nya. Sebaliknya jika hati telah dibersihkan dari perkara-perkara tercela, maka iman akan tumbuh
subur dan diduduki oleh tauhid, iman dan ilmu Allah SWT. Pernahkah terlintas dalam benak kita
jika Allah swt, Rabb Yang Maha Mulia cemburu kepada kita? Hati manakah yang tak pernah
tersentuh lintasan cemburu, sebuah gejolak bergemuruh yang begitu saja mengubah cinta
menjadi letupan-letupan murka yang tak mampu dikendalikan? Betapa menyedihkan jika selama
ini merasa diri beriman, tetapi membiarkan Dzat yang di imani itu cemburu. Bukankah itu
kemunafikan? Lantas, Bukankah jahannam itu bagi orang-orang
Munafik? Pahamilah! Bahwasannya, besarnya rasa cemburu itu berbanding lurus dengan
besarnya cinta bahkan bisa melebihinya. Pahamilah bahwa hanya Allah-lah yang paling besar
rasa cinta-Nya kepada kita melebihi siapapun. Hanya atas kemurahan-Nya lah, sesosok manusia
yang kemudian membangkang itu tetap terbangun dipagi hari. Maha Suci Allah swt. Dia lah
Yang Maha Pemurah, yang telah memberi kesempatan dengan membangunkan kita kembali,
membangunkan hamba hamba Nya disetiap pagi agar mereka beribadah kepada Nya. Dia lah
yang Maha Pemaaf yang tetap membiarkan kekafiran dan kekufuran terus menodai Bumi-Nya
yang indah, hingga masa yang ditentukan!  Kita memang harus segera memahami kecemburuan
Allah swt yang di informasikan Rasulullah, agar kita bisa menghindarinya sebelum cemburu itu
berubah menjadi Murka. “Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah
timpakan padamu pedihnya sebuah pengharapan agar kamu mengetahui bahwa Allah sangat
mencemburui hati yang berharap selainNya. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut
agar kamu kembali berharap kepadanya,” (HR. Muslim).

‘’Menggapai Sebenar- benarnya Cinta’’


Kata cinta mungkin sudah akrab terdengar ditelinga kita. Bahkan semua orang juga pernah
merasakan yang namanya cinta. Setiap individu punya rasa cinta yang bisa ditujukan pada
berbagai hal pada umumnya. Seperti anak, harta, wanita, rumah, jabatan dan lainnya. Tapi
ketahuilah, bahwa Cinta yang paling tinggi dan mulia adalah cinta seorang muslim kepada Allah
SWT.   Allah SWT berfirman, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga).” (Ali-Imran: 14) Jika rasa cinta
telah sesuai dengan jalan yang diridhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Tapi sebaliknya,
jika tidak sesuai dengan ridha-Nya maka menjadi perbuatan maksiat. Jadi jelas bahwa cinta
adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan menjatuhkan kita ke dalam sesuatu
yang dimurkai Allah, yaitu kesyirikan. Mendasarkan cinta kepada orang lain karena Allah SWT,
tentu akan mendapatkan kemuliaan dan nilai di sisi-Nya. Cinta yang dibangun karena Allah akan
menghasilkan kebaikan yang sangat banyak dan berharga. Ibnul Qayyim menyatakan
perwujudan cinta kepada Allah, yakni dengan membaca, menggali dan memahami Al-Quran,
mengerjakan amalan sunnah setelah amalan wajib, berdzikir dalam setiap keadaan,
mengutamakan kecintaan kepada Allah SWT di atas kecintaanmu ketika bergejolaknya nafsu
dan tunduknya hati dihadapan Allah SWT. Lalu duduk bersama orang-orang yang memiliki sifat
cinta dan jujur serta menjauhkan segala hal yang menghalangi hati dari Allah SWT. Jadi cinta
merupakan salah satu dari ibadah hati yang memiliki kedudukan tinggi dalam agama,
sebagaimana ibadah-ibadah yang lain. Allah SWT berfirman, “Dan orang-orang yang beriman
lebih cinta kepada Allah. (Al-Baqarah: 165). Selain itu, yang paling penting adalah, kita harus
berusaha supaya Allah mencintai kita. Nah, untuk mendapatkan kecintaan Allah, tentunya kita
harus mengikuti Rasulullah SAW, yakni mengikuti sunnah-sunnah beliau. Yakni apa-apa yang
disandarkan kepada Beliau, baik ucapan, perbuatan, persetujuan dan sifat beliau. Yang meliputi
aqidah, ibadah, akhlak dan mu’amalah. Ada yang sifatnya wajib dan ada yang sunnah. Yang
wajib berarti harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sedangkan yang sunnah, semaksimal
mungkin dilaksanakan. Mencintai Allah SWT, bisa dipelajari lewat tanda-tanda-Nya yang
tersebar di seluruh alam semesta. Bentuk pemahaman dan kecintaan kepada Allah ini, dapat kita
wujudkan dengan amal saleh dan akhlakul karimah yang berorientasi dalam segenap aspek
kehidupan.  Apabila cinta manusia kepada Allah semakin lekat, maka kepatuhan dan ketaatan
kepada-Nya semakin bertambah dan kuat, sehingga dengan sendirinya mereka ridha
mengorbankan apa saja yang ada pada dirinya untuk memenuhi kecintaannya kepada Allah
SWT. Waktunya, pikirannya, perasaannya, tenaganya, hartanya, bahkan jiwanya tak segan-segan
dipertaruhkan. Itulah yang dibuktikan para sahabat yang mencintai Allah SWT melebihi segala-
galanya. Banyak orang mengaku telah mencintai Allah, tetapi sudah benar-benar mulia dan
murnikah cintanya kepada Allah SWT. Untuk itu, seseorang dituntut selalu ikhlas menerima
apapun yang telah diberikan Allah kepadanya, dan harus rela mengorbankan kehendaknya demi
kehendak Allah serta harus berpegang erat-erat kepada apa yang membawanya lebih dekat
kepada Allah SWT. Jika kecintaan kepada Allah benar-benar menguasai hati manusia, maka
semua cinta kepada yang lain pun akan hilang. Dan jika kecintaan kepada Allah SWT telah
sempurna, maka tidak ada kebahagiaan yang bisa menandingi kebahagiaan beribadah hanya
kepada Allah SWT. Cinta pada manusia yang melebihi cinta kepada Allah, merupakan salah satu
penyebab doa tak terjawab dan awal sebuah malapetaka. Bagaimana mungkin Allah
mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam
hari, namun ketika mentari muncul, ia melakukan maksiat. Bagaimana mungkin doa seorang
hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan
sebagai pemimpin rumah tangga. Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak
yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah, pendidikan anak terabaikan
dan kasih sayang tak tercurahkan. Cinta pada Allah tak akan membuat hati menjadi buta. Tetapi
ia tak bisa disandingkan dengan cinta pada makhluk. Justru keseluruhan cinta bermuara dari
cinta pada Allah. Jika kecintaan pada Allah sudah mendominasi seluruh hati dan elemennya,
maka pikiran dan anggota badanlah yang akan melakukan pengorbanan untuk membuktikan rasa
cinta itu.

 
‘’ segudang cinta , segudang masalah , segudang kesedihan “

Dimana ada cinta disitu ada Bahagia , namun tak lepas pula dari berbagai masalah , tinggal
bagaimana kita menyikapi semua masalah agar tak berujung pada kesedihan yang berlarut –
larut.

Anda mungkin juga menyukai