Jika hasilnya : < 13 menunjukkan thalasemia minor > 15 menunjukkan ADB
4.5 Pemeriksaan Fisik
Ditemukannya :
Pucat
Bentuk kuku spoon shaped nail (koilonikia)
Atropi papila lidah
Stomatitis angularis
Penurunan aktivitas kerja dan daya tahan tubuh
Termogenesis tidak normal (ketidakmampuan mempertahankan suhu tubuh saat udara dingin)
Daya tahan tubuh terhadap infeksi menurun (fungsi leukosit tidak normal)
Rambut rapuh
4.6 Pemeriksaan Penunjang
a. Darah tepi lengkap (hemoglobin, hematokrit, lekosit, trombosit, hitung jenis,danretikulosit)
b. Mean corpuscular volume (MCV), mean corpuscularhemoglobin (MCH),meancorpuscular hemoglobin
(MCHC),dan red cells distribution width
c. Gambaran apus darah tepi
Menunjukan anemia hipokromik mikrositer, anisositosis, dan polikilositosis. Semakin berat derajat
anemia semakin berat derajat hipokromia. Jika terjadi hipokromia dan mikrositosis ekstrim, maka
sel tampak sebagai sebuah cincin sehingga disebut sel cincin (ring cell) atau memanjang seperti elips
yang disebut sebagai sel pensil. Kadang-kadang dijumpai sel target.
4.7 Penatalaksanaan
1. Terapi kausal: tergantung penyebab penyakitnya, misalnya: pengobatan cacing tambang, pengobatan
hematoid. Terapi ini harus dilakukan, apabila tidak dilakukan maka anemia akan kambuh kembali.
2. Pemberian preparat besi untuk pengganti kekurangan besi dalam tubuh:
a) Besi peroral
ferrous sulphat dosis 3 x 200 mg (murah)
ferrous gluconate, ferrous fumarat, ferrous lactate, dan ferros succinate (lebih mahal)
Sebaiknya diberikan pada saat lambung kosong, tetapi efek samping lebih banyak dibanding setelah makan.
Efek sampingnya yaitu mual, muntah, serta konstipasi. Pengobatan diberikan selama 6 bulan setelah kadar
hemoglobin normal untuk mengisi cadangan besi tubuh. Kalau tidak, maka akan kembali kambuh.
b) Besi parenteral
Efek sampingnya lebih berbahaya, dan harganya lebih mahal, indikasi:
Intoleransi oral berat
Kepatuhan berobat kurang
Kolitis ulserativa
Perlu peningkatan Hb secara cepat
Preparat yang tersedia: iron dextran complex, iron sorbital citric acid complex diberikan secara
intramuskuler atau intravena pelan.
Efek samping: reaksi anafilaksis, flebitis, sakit kepala, flushing, mual, muntah, nyeri perut, dan sinkop.
c) Pengobatan lain
Diet: makanan bergizi dengan tinggi protein (protein hewani)
Vitamin c: diberikan 3 x 100 mg perhari untuk meningkatan absorpsi besi
Transfusi darah: jarang dilakukan
4.7 Komplikasi
Komplikasi seperti pada anemia yang lain apabila anemianya berat maka akan timbul komplikasi pada
sistem kardiovaskuler berupa dekompensatio cordis. Komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah
komplikasi dari traktus gastrointestinal berupa keluhan epigastric distress atau stomatis.
4.9 Pencegahan
Beberapa tindakan penting yang dapat dilakukan untuk mencegah kekurangan besi pada awal kehidupan
adalah sebagai berikut :
Meningkatkan pemberian ASI eksklusif.
Menunda pemakaian susu sapi sampai usia 1 tahun.
Memberi bayi makanan yang mengandung besi serta makanan yang kaya dengan asam askorbat (jus
buah).
Memberi suplemen Fe pada bayi kurang bulan.
Pemakaian PASI yang mengandung besi.
Diprioritaskan pada kelompok rawan yaitu, balita, anak sekolah, ibu hamil, wanita menyusui, wanita usia
subur, remaja putri dan wanita pekerja.
Diet :
Makanan yang mengandung Fe sebanyak 8 10 mg Fe perhari dan hanya sebesar 5 10% yang diabsrobsi.
Pada anak Fe berasal dari ASI dan penyerapannya lebih efisien daripada Fe yang berasal dari susu
sapi (ditunda hingga umur 1 tahun dikarenakan perdarahan saluran cerna yang tersamarkan)
Pemberian makanan kaya vitamin C dan memperkenalkan makanan padat mulai pada usia 4-6 bulan
Pemberiam suplemen Fe pada bayi prematur
Pemakaian susu formula yang mengandung besi (PASI)
Makanan yang dapat mempengaruhi penyerapan zat besi, yaitu :
Meningkatkan penyerapan
Asam askorbat, daging, ikan, dan unggas, dan HCl
Menurunkan penyerapan
Asam tanat (teh dan kopi), kalsium, fitat, beras, kunung telur, polifenol, oksalat, dan obat-obatan
(antasid, tetrasiklin, dan kolestiramin)
Penyuluhan kesehatan
Kesehatan lingkungan (penggunaan jamban, pemakaian alas kaki)
Gizi (mengkonsumsi makanan bergizi)
Konsneling pada ibu atau orang sekitar untuk memilih bahan makanan dengan kadar besi cukup sejak
bayi sampai remaja
Pemberantasan infeksi cacing tambang
Suplementasi besi pada populasi rentan (ibu hamil dan anak balita)
Fortifikasi bahan makanan dengan besi
Skirining anemia
pemeriaksaan hb, ht pada bayi baru lahir dan pada bayi kurang bulan ( prematur )
Sebaiknya dilakukan pada usia 12 bulan dengan pemeriksaan hemoglobin (Hb) dan penilaian risiko
defisiensi besi atau anemia defisiensi besi.
4.10 Prognosis
Umumnya baik bila ditangani dengan cepat dan adekuat.
Prognosis baik apabila penyebab anemianya hanya karena kekurangan besi saja dan diketahui penyebabnya
serta kemudian dilakukan penanganan yang adekuat.
Jika terjadi kegagalan dalam pengobatan, perlu dipertimbangkan beberapa kemungkinan sebagai berikut :
Diagnosis salah
Dosis obat tidak adekuat
Preparat Fe tidak tepat atau kadaluarsa
Perdarahan yang tidak teratasi atau perdarahan yang tidak tampak berlangsung menetap
Disertai penyakit yang mempengaruhi absorpsi dan pemakaian besi (infeksi, keganasan, penyakit
hati, penyakit ginjal,penyakit tiroid,penyakit defisiensi vitamin B12, asam folat).
Gangguan absorpsi saluran cerna