Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Obstetri dan Ginekologi

KISTA OVARIUM
(Tumor neoplastik jinak type kistik)



Oleh
WIJAYA KUSUMA

Pembimbing
Dr.SUBUR,S.SpOG

SMF KANDUNGAN DAN KEBIDANAN
RSUD JOMBANG
PENDAHULUAN

Kista ovarium, sering terjadi khususnya pada wanita dalam usia
subur.

Sebagian penderitanya diganggu rasa nyeri, menstrual
iregularity,dyspareunia hingga nausea dan breast tenderness
mayoritas kista tidaklah berbahaya, bahkan akan hilang dengan
sendirinya, tanpa terapi sekalipun.

Namun, dalam persentase amat kecil, ia dapat menyimpan
kemungkinan sangat serius, seperti keganasan atau kanker.
DEFINISI

Kista Ovarium adalah suatu kantung yang berisi
cairan atau materi semisolid yang tumbuh pada
atau sekitar ovarium.

Kista Ovarium adalah suatu massa berisi cairan,
bisa kental seperti gel (mukus), bisa juga cair
(serous).

Kista ini diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang ada
di ovarium, yang tak bisa dikeluarkan.Akhirnya
tertampung dan makin lama makin besar.

ETIOLOGI

Karena pertumbuhan abnormal dari jaringan-jaringan
yang terdapat di tempat tersebut.


Jaringan-jaringan di sekitar ovarium oleh sebab tertentu
tumbuh abnormal dan membungkus sel telur tersebut
hingga terbentuk kista.


Dipengaruhi oleh dioksin yang mempengaruhi daya
tahan seluler tubuh, ketidakseimbangan hormon
estrogen akibat tingginya testosteron


Ovarium, tiap bulannya melepaskan sel telur (ovum).
(Hormon estrogen dan progesteron)

Folikel kemudian mengalami proses maturasi
(pematangan), dan pada puncaknya akan pecah( ovulasi)

Sel sperma saat itu muncul, maka proses pembuahan pun
terjadi.

Sisa folikel di ovarium akan mengisut, diikuti menurunnya
kadar hormon progesteron diikuti menstruasi


Kadang-kadang, ovulasi tidak terjadi. Dengan
begitu folikel di dalam ovarium akan terus
tumbuh membesar,namun tak juga pecah
melemparkan sel telur

Ukuran folikel dapat membesar (klinis pasien
tidak menyadari).

Menstrual iregularity
GEJALA

Nyeri haid hebat dan terus menerus.

Pembesaran di perut. Kadang-kadang, kalau masih kecil, belum teraba.
Tapi, semakin besar, akan makin teraba seperti ada benjolan.

Muncul gejala-gejala penekanan akibat pembesaran kista. Misalnya, ke
depan menekan kandung kencing, ke belakang ke rektum.
Akibatnya,muncul gangguan buang air besar dan buang air kecil.

Jika kista bertangkai, bisa muncul nyeri perut tiba-tiba, bahkan muntah-
muntah akibat tangkai kista yang terpuntir.

Bisa juga membuat luas permukaan endometrium menjadi lebih
tebal,sehingga haid jadi lebih banyak. Ini karena kontraksi rahim
berkurang atau terganggu, sehingga perdarahan saat mens lebih banyak..

KLASIFIKASI

Secara garis besar, kista terbagi atas dua: kista non
neoplastik dan kista neoplastik.
Yang termasuk kista non neoplastik adalah kista
fungsional dan kista simpleks. (Kista-kista ini
bukanlah suatu kelainan dan biasanya tak berbahaya)
Kista neoplastik type kistik ini bisa berupa:
1. Serosum (berisi cairan seperti biasa),
2. Mucosum (berisi cairan seperti tajin),
3. Kista dermoid (seperti kantong yang berisi cairan
dan rambut, kulit dan gigi).
4. Kista Endometroid



KISTA SEROSUM
Berongga satu bisa multilokuler
Warna putih keabu-abuan
Potensi besar pertumbuhan papiler dalam rongga kista
Isi kista cair, kuning,kadang coklat campur darah.
Berasal dari germinal epitelium
30-35% bisa menjadi keganasan.
KISTA MUSINOSUM
Muliloculer dg permukaan lobulated
Warna putih keabu-abuan
Isi kista kental seperti gelatin,melekat dan berwarna
kecoklatan campur darah


KISTA DERMOID
Teratoma kistik jinak
Strukturnya: Ektoderm, mesoderm dan endoderm.
Berasal dari sel telur melalui proses partenogenesis

KISTA ENDOMETROID
Unilateral dg permukaan licin
Berasal dari endometriosis eksterna
KOMPLIKASI

Komplikasi yang ditimbulkan tergantung jenis
kistanya.

Umumnya kista non neoplastik sangat jinak
komplikasinya adalah adanya penekanan-penekanan
seperti gangguan buang air kecil atau besar

Sedangkan kista neoplastik ganas, bisa berubah jadi
kanker. Pada kista yang sudah menjadi kanker dapat
menyebar ke seluruh rongga tubuh.

SCRENING

Keberadaan kista sebenarnya bisa dideteksi secara dini.
Yaitu dengan melakukan pemeriksaan berkala secara teratur,
minimal setahun sekali.
Bila pada pemeriksaan pertama ditemui kista yang tak
terlalu besar, dengan batasan 5 sentimeter, maka harus di
follow up setiap tiga bulan sekali
Laparoscopy
Tapi bila ditemui kista berdiameter lebih dari 5 sentimeter
atau kurang, tapi dari hasil USG ada kecurigaan ke arah
kanker dan tumormarker-nya diperiksa tinggi, maka harus
dipikirkan ke arah kanker.
CA-123 blood test


PENCEGAHAN









Lakukan check-up medis minimal setahun sekali untuk ibu-ibu atau wanita
yang sudah pernah berhubungan seks. Dengan pemeriksaan teratur, gejala
awal bisa terdeteksi lebih dini

Pada waktu melakukan pap smear, sebaiknya sekalian dilakukan
Pemeriksaan ultrasonografi (USG)

Kalau tidak ada fasilitas USG, bisa dilakukan pemeriksaan dalam.

Kista yang berasal dari sisa-sisa sel embrio jelas tidak dapat dicegah karena
sudah ada sejak lahir.

MANAJEMEN

Terapi kista ovarium bergantung dari beberapa faktor, yaitu ukuran
dan jenis kista, umur dan kondisi kesehatan penderita, rencana
kehamilan di masa depan, demikian juga dengan beratnya gejala-
gejala yang terjadi.

Dua prinsip penting dalam manajemen kista ovarium:
Sikap wait and see.
Pilihan berikut ialah terapi bedah. Indikasi bedah ialah kista yang
Tidak menghilang dalam beberapa kali siklus menstruasi atau kista
yang memiliki ukuran demikian besar; kista yang ditemukan pada
perempuan menopause; atau kista yang menimbulkan rasa nyeri luar
biasa lebih-lebih jika sampai timbul perdarahan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Skleroderma
    Skleroderma
    Dokumen35 halaman
    Skleroderma
    Krisna Yudi
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen7 halaman
    Bab 4
    Krisna Yudi
    Belum ada peringkat
  • Pemfigoid Bulosa
    Pemfigoid Bulosa
    Dokumen30 halaman
    Pemfigoid Bulosa
    Krisna Yudi
    Belum ada peringkat
  • Nevus
    Nevus
    Dokumen13 halaman
    Nevus
    Krisna Yudi
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Eritroderma Ayu
    Lapsus Eritroderma Ayu
    Dokumen26 halaman
    Lapsus Eritroderma Ayu
    Krisna Yudi
    Belum ada peringkat
  • Pomr Ppok
    Pomr Ppok
    Dokumen3 halaman
    Pomr Ppok
    Krisna Yudi
    Belum ada peringkat
  • Referat Scba
    Referat Scba
    Dokumen70 halaman
    Referat Scba
    Krisna Yudi
    Belum ada peringkat
  • Pomr Hemoroid
    Pomr Hemoroid
    Dokumen5 halaman
    Pomr Hemoroid
    Krisna Yudi
    Belum ada peringkat
  • Pomr BPH
    Pomr BPH
    Dokumen5 halaman
    Pomr BPH
    Krisna Yudi
    Belum ada peringkat
  • Pomr Tetanus
    Pomr Tetanus
    Dokumen4 halaman
    Pomr Tetanus
    Krisna Yudi
    Belum ada peringkat
  • Pomr Combus
    Pomr Combus
    Dokumen3 halaman
    Pomr Combus
    Krisna Yudi
    Belum ada peringkat
  • Pomr CA Mammae
    Pomr CA Mammae
    Dokumen4 halaman
    Pomr CA Mammae
    Krisna Yudi
    Belum ada peringkat