Anda di halaman 1dari 49

KOMPETENSI TERAPUTIK

DASAR
UNTUK GURU PEMBIMBING
KHUSUS
PADA SEKOLAH INKLUSI
Oleh :
Dodik Sanjaya, AMd.OT, S.KM, M.Si

Disampaikan pada Pelatihan Ketrampilan Teknis
bagi Guru Pembimbing Khusus (GPK)
Semarang, September 2011


BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
KHUSUS
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA
TENGAH
A. Terapi Sensori Integrasi
B. Pre-akademik
C. Kesulitan Belajar
D. Fine Motor/Motorik halus
E. Kemampuan ADL/Aktifitas
Keseharian


BINA TERAPI OKUPASI
A. TERAPI SENSORI
INTEGRASI
Dilempar bola/pengalihan
Sandwich (digulung)
Joint compresion/penekanan sendi
Ambil pegboard (besar) bolak-balik
Instruksi tegas
Dihempaskan ke kolam bola
Merangkak diterowongan

Model Terapi pada
Hiperaktifitas
Berayun diayunan/selimut/hammock
Berjalan dipapan titian
Naik turun tangga
Perosotan/meluncur
Melompat-lompat ditrampolin
Bermain jungkat-jongkit
Berayun di T-swing
Duduk dibola Bobath
Naik skuter
Berguling dimatras, dst
Model Terapi Vestibular
(keseimbangan)
Dorong anak untuk menggosok
tekstur yang berlainan (kasar-halus) ;
amplas, kain, handuk.
Bermain air/pasir
Finger painting
Berjalan pada alas bergradasi tanpa
alas kaki
Brushing (kecuali kepala, dada,
perut, leher, paha dalam, wajah,
ketiak)
Tempat sembunyi-sembunyian;
handuk, selimut, sprei dll
Menggigit tangan/manipulasi jari
bandage/kasih aroma;rasa, dst


Model Terapi Tactile
(raba)
Membawa beban; rompi beban;
permainan kepiting
Mendorong dan menarik sesuatu
(handuk, tembok)
Berayun dengan kedua tangan
Menekan persendian atau bagian
tubuh/joint compression.
Gulung/sandwich
Ditindih dengan matras/bola
bobath/bantal
Lompat kodok
Aktifitas menuang ke cangkir, dst





Model Terapi
Propioceptive (sendi)
Gunakan lampu senter; mainan senter
Membangun menara dari balok
Aktifitas menggunting
Bermain puzzle
Pola jahit; memasukkan tali ke lubang
Membuat bentuk dengan berbagai
material (pasir, playdough, benang,
tanah liat)
Bermain pegboard
Aktifitas maze atau menghubungkan
titik-titik

Model Terapi Visual
(penglihatan)
Lihat mata anak ketika anda
berbicara dengannya.
Bicara dengan bahasa yang simpel
Bantu anak komunikasi dengan jelas
Tunggu respon anak untuk
menjawab/mengutarakan pikiran
Gunakan reward sosial; senyuman
Gunakan gesture/bahasa tubuh
Menjadi pendengar aktif
Radiotape, timbal, gong, marakas


Model Terapi Auditory
(pendengaran)
Aplikasi meniup (lilin, kertas)
Aplikasi mengunyah (sikat karet)
Aplikasi menggigit
Aplikasi menyedot (dengan sedotan)
Ekspresi wajah
Menirukan bunyi vokal (a,i,u,e,o)

Model Terapi Oromotor
Sensori
Disdiadokinesia
Melompat sambil bernyanyi
Meniru gaya binatang
Bermain tic tac toe
Aktifitas halang rintang
Merangkak sambil bermain
Masuk terowongan
Aktifitas jongkok berdiri dst
Model Terapi Motor
planning
Bermain bola
Bermain drum/panci
Aktifitas tepuk tangan
Naik sepeda statis
Aktifitas lempar tangkap
bola/lempar beanbag
Pola jahit
Memukul/mendribel bola
Rolling pin fun (menggulung
adonanan donat) dst


Model Terapi Koordinasi
Bilateral
B. PRE-AKADEMIK
Cara melatih anak agar dapat
melakukan/mengerjakan sesuatu yang
menuju proses pembelajaran dikelas.
Cara memegang pensil sesuai anak,
nyaman, alat bantu
Membuat garis
Mewarnai
Membuat huruf
Membuat angka
Identifikasi warna, bentuk dst
Model Terapi Pre-
Akademik
C. KESULITAN BELAJAR
Tidak bisa duduk diam
Tidak suka mendengarkan
Sering kehilangan barang
Tidak suka aktifitas yang detail
Mudah lupa informasi yang diberikan
Umumnya terjadi pada tingkat pre-
school atau TK



Kesulitan belajar tahap
perkembangan

Disleksia (ketidakmampuan mengeja
dan menulis)
Disgrafia (kesulitan menulis dan
berbicara)
Diskalkulia (kesulitan berhitung)
Dispraksia (ketidaklancaran proses
gerak)
Disfasia (kesulitan berbahasa verbal)
Disortografia (kesulitan dalam mengeja
kata)
Disnomia (kesulitan dalam
menggunakan kata yang tepat untuk
sebuah benda)
Kesulitan belajar secara
akademis

D. FINE
MOTOR/MOTORIK
HALUS
1. Anak memiliki death grip.
2. Anak menghapus tulisan, menyebabkan
kertas berlubang.
3. Anak memegang atau menekan pensil
terlalu lemah sehingga tulisan tidak
begitu jelas.
4. Anak tidak mampu mengkopi tulisan dari
papan tulis dengan akurat.
5. Anak kesulitan untuk membentuk huruf
atau bentuk geometris.
6. Tulisan anak naik turun, atau tidak
beraturan.

Gangguan Ketrampilan
Menulis
1. Gunakan alat bantu, memegang
dengan berbagai cara.
2. Gunakan penghapus yang lembut,
koreksi posisi duduk (terlalu fleksi).
3. Gunakan pensil yang lunak/keras,
meja dibuat miring, koreksi posisi
duduk.
4. Minta anak mengkopi tulisan dari
kertas di mejanya

Model Terapi Ketrampilan
Menulis
5. Sediakan kaca bening, anak duduk
berseberangan dengan terapis,
meniru tulisan dikaca.
6. Gunakan kertas bergaris yang timbul,
atau dengan pengulangan hingga
benar. Menebalkan tulisan,
menggunakan kertas bergaris 2-3.

Keuntungan huruf cetak dan tegak
bersambung
Anak B (rungu-wicara) lebih
ditekankan pada menulis tegak
bersambung pembentukan kata
lanjutan
E. KEMAMPUAN
ADL/AKTIFITAS
KESEHARIAN
Keramas, utamakan menggunakan
shower
Mengancingkan baju, mulai yang
besar-kecil, urutan mulai dari bawah
Melepas lebih mudah dari memakai
Gunakan kaos kaki yang pendek pada
latiha memakai kaos kaki, posisi pelatih
berada dibelakang anak
Tali sepatu merupakan pada tahap
akhir dalam memakai sepatu

Model Terapi ADL
A. Terapi Applied Behaviour Analysis
(ABA) atau LOVAAS
B. Remedial Teaching
C. Kognitif - Perilaku
D. Terapi Kelompok
E. Gangguan Pemusatan Perhatian &
Hiperaktifitas (GPPH)
G. Gangguan Bullying
H. Gangguan Kecemasan




BINA TERAPI PERILAKU
A. TERAPI ABA/LOVAAS
Keunggulan:
Terstruktur teknik jelas
Terarah kurikulum jelas
Terukur keberhasilan/kegagalan anak
dapat diukur
Kelemahan
Anak seperti robot
Plus Minus ABA
Kemampuan melakukan tugas
Kemampuan imitasi (meniru)
Meniru gerakan motorik kasar
Kemampuan bahasa reseptif
Mengikuti perintah sederhana
Identifikasi bagian tubuh, warna,
bentuk, huruf, angka
Kemampuan bahasa ekspresif
(kognitif)
Pre-akademik
mencocokan/matching
Kemampuan bantu diri
Kategori Program ABA
Merupakan aktifitas yang konkrit dan
meliputi konsep yang sama
Sebagai contoh konsep menirukan
motorik kasar, seperti tepuk
tangan, tepuk meja dst
Materi Umum ABA
Instruksi 1
(bila tidak bisa/tidak mampu), tunggu 3
detik, katakan TIDAK.
Instruksi 2
(bila tetap belum bisa), tunggu 2 detik,
katakan TIDAK
Instruksi 3
(bila tetap belum bisa), segera prompt,
langsung beri imbalan
Siklus Instruksi ABA
A /achieve diberikan jika anak dapat
melakukan instruksi dengan benar
P /prompt diberikan jika anak masih
memerlukan bantuan dalam melakukan
instruksi
Imbalan positif diberikan jika anak
mampu melakukan instruksi dengan
benar
Mastered, jika anak sudah mampu
menguasai 9 x A pada aktifitas tertentu
secara berturut-turut

Penilaian ABA
Subjek
Objek
Instruksi
Respon
Tempat

Maksimal 40 jam per minggu
Generalisasi ABA
Straight Extinction; seolah tidak terjadi
apa-apa, jangan melihat kearahnya.
Time out From Attention; balikkan
badan, palingkan wajah sampai dia
berhenti. Jangan katakan apapun dan
tetaplah tenang.
Corner Behaviour; bentuk lain time out,
tambahan hambatan fisik, hadapkan ke
tembok.
Working throught the while using
NO; secara keras dan tegas katakan
TIDAK
Cara Mengurangi Tantrum /
MDB (Midly Distruktive
Behaviour)
B. REMEDIAL TEACHING
Membimbing anak untuk menguasai logika
dasar dan kemampuan berpikir secara lebih
optimal. Selain itu, remedial teaching juga
bermanfaat untuk mengembangkan
kemampuan membaca, menulis dan
berhitung dasar.
Umumnya metode ini digunakan pada anak
dengan Kesulitan Belajar dan Lamban
Belajar.
Anak dengan Kesulitan Belajar, diduga
disebabkan karena faktor neurologis, bukan
faktor intelegensi (lamban).
Materi mengacu pada pembelajaran
akademik dikelas.
C. KOGNITIF-PERILAKU
Atur jadwal
Tempatkan semua pada tempatnya
Berikan dengan menyenangkan
Gunakan kegiatan yang rutinitas
Kompromi Halus tapi tegas

Tidak Suka Perubahan
Sebab Gangguan otot mengunyah
Kebiasaan makan sesuai jadwal,
jenis makanan
Rubah tekstur makanan
Berikan makan hanya pada jam makan
Perkenalkan makanan baru
Berikan suplemen vitamin (bila perlu)


Kesulitan Makan
Cari sebab (pengalaman)
Berikan hal yang disukai = ditakuti
Dibujuk menghadapi ketakutan
hilang
Pengalihan perhatian
Penanaman pemahaman

Ketakutan
Perkenalkan dan mengajari macam
bahaya
Perlindungan fisik anak/lingkungan
Taruh benda ditempat yg tidak
terjangkau
Kunci/gembok sumber bahaya
Ajarkan disiplin dan menaati aturan
Kurang Sensitif terhadap
Bahaya
D. TERAPI KELOMPOK
Olahraga
Menyanyi
Menari
Braingym
Mewarnai; bagian pohon, pemilihan
warna.
Aktifitas bertujuan; pemahaman,
puzzle

Tujuan: interaksi, komunikasi, percaya
diri, memori, pemahaman dan kepatuhan
instruksi.

Model Terapi Kelompok
E. GANGGUAN
PEMUSATAN
PERHATIAN &
HIPERAKTIFITAS (GPPH)
Pemberian obat
Melakukan terapi
Menerapkan pola asuh yang tepat
Menerapkan pola makan yang tepat
diet
Sekolah/guru Kenali ciri GPPH
Masyarakat menerima keadaan
GPPH
Model Terapi GPPH
G. GANGGUAN
BULLYING
Korban; melakukan terapi, psikoterapi,
playterapi, terapi sensori integrasi.
Tidak melampiaskan dendam.
Pelaku; terapi perilaku, cognitive
behaviour terapy (CBT), kesadaran diri,
membuka diri ketika berinteraksi,
menjalin relasi yang baik.
Berikan kasih sayang efektif, pantau
aktifitas, kegiatan positif-minat bakat
Model Terapi Gangguan
Bullying
H. GANGGUAN
KECEMASAN
Membantu anak mandiri dan
beradaptasi
Memberikan ketenangan dan
meyakinkan anak
Membiasakan anak untuk berlatih
relaksasi
Memandu anak untuk berpikir positif
Mendorong anak untuk mengutarakan
keinginan
Membantu anak dalam problem solving
Model Terapi Gangguan
Kecemasan
Melatih komunikasi pada penyandang
autisme dengan ABA, 2001
Autisme, dr. Handojo, 200
Pelaksanaan holistik autisme, Tim,
2003
Konfrensi autisme nasional, 2004
Disfungsi sensori integrasi pada anak,
RSUD Banyumas, 2004
Merekapun bisa sukses, Tri Gunadi,
2011
Daftar Pustaka
TERIMA KASIH
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai