biasa disebut Surat Keterangan Asal (SKA) adalah merupakan sertifikasi asal barang, dimana dinyatakan dalam sertifikat tersebut bahwa barang / komoditas yang diekspor adalah berasal dari daerah / negara pengekspor. SKA Preferensi adalah jenis dokumen SKA yang berfungsi sebagai persyaratan dalam memperoleh preferensi, yang disertakan pada barang ekspor tertentu untuk memperoleh fasilitas pembebasan sebagian atau seluruh bea masuk, yang diberikan oleh suatu negara/kelompok negara tertentu.
SKA Non Preferensi adalah jenis dokumen SKA yang berfungsi sebagai dokumen pengawasan dan atau dokumen penyerta asal barang yang disertakan pada barang ekspor untuk dapat memasuki suatu wilayah negara tertentu. Verifikasi adalah proses penyelidikan mengenai keabsahan dokumen dan atau kebenaran pengisian SKA yang dilakukan atas permintaan pemerintah di negara tujuan ekspor barang kepada Instansi Penerbit SKA Certificate of rigin (COO)
SKA Preferensi menunjukan fasilitas pembebasan sebagian atau seluruh bea masuk, yang diberikan oleh suatu negara/kelompok negara tertentu.
1. Menunjukan nama, alamat lengkap dan negara eksportir
2. Menjukan nama, alamat lengkap dan negara importir
3.Diisi dengan : Alat angkutan dan jalur transportasi, tanggal pengapalan
4.Diisi untuk catatan Pejabat Instansi Penerbit. Misalnya Apabila diperkirakan barang yang diekspor telah berangkat, tetapi SKA-nya belum diterbitkan, maka diisi dengan kalimat "Issued Retrospectively".
6. diisi dengan tanda yang tercantum pada kemasan dan jumlah kemasan. 5. diisi dengan Nomor urutan barang. 7. diisi dengan jumlah dan jenis kemasan serta uraian barang secara jelas. SKA yang pengisiaanya tidak cukup satu lembar, maka pada bagian bawah kolom 7 pada lembar halaman pertama dicantumkan "Continued to" 8. Kode : "P" Negara Tujuan : Semua negara pemberi preferensi kecuali Australia dan Selandia Baru Spesifikasi Barang : Barang yang seluruhnya berasal dari negara Indonesia yang tidak mengandung bahan atau komponen impor. 9. diisi dengan berat kotor atau satuan lainnya seperti pieces, dozen, dan satuan lainnya. 10. diisi dengan nomor dan tanggal invoice.
11. Diisi dengan : Tempat, tanggal dan tanda tangan Pejabat yang berwenang menandatangani SKA serta stempel atau cap khusus SKA dari Instansi Penerbit SKA. 12. Diisi dengan : Indonesia (dalam hal barang tersebut berasal dari/originating Indonesia sesuai dengan ketentuan asal barang yang telah ditetapkan. FORM ATIGA ASEAN Trade in Goods Agreement
Program CEPT AFTA dianggap memiliki perkembangan yang Signifikan ternyata belum dianggap cukup apabila kemudian dibandingkan dengan kelancaran arus barang, karena masih terdapat barriers lain yang disebut Non-Tariff Barriers.
ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) yang merupakan pengganti dari CEPT for AFTA. ATIGA tidak hanya mengatur tentang penurunan dan/atau penghapusan tarif, tetapi juga substansi lain yang ada kaitannya dengan kelancaran arus barang dalam rangka perdagangan internasional.
Oleh karena itu struktur ATIGA lebih lengkap karena menyangkut banyak substansi yang sebelumnya tidak diatur di dalam CEPT for AFTA. FORM IJEPA Indonesia Japan Economic Partnership Agreement
Surat Keterangan Asal SKA Form IJEPA merupakan salah satu dokumen ekspor yang digunakan sebagai penyerta ekspor barang dari Indonesia ke negara Jepang. Guna mendapatkan keringanan atau pembebasan tarif bea masuk ke negara tujuan Jepang, atau dengan kata lain memanfaatkan skema tarif preferensi IJEPA untuk ekspor tujuan ke negara Jepang, Sehingga bisa menjalankan bisnis dengan kondisi yang lebih unggul dari segi tarif kepabeanan.