Anda di halaman 1dari 231

PT.

PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam membangun suatu bangunan diperlukan mengadakan beberapa
survey lapangan antara lain, survey topography dan survey penyelidikan
tanah (Soil Investigation).
Karena Bangunan beserta perlengkapannya yang mempunyai beban yang
cukup berat akan memerlukan desain pondasi yang tepat / cocok serta
ekonomis.
Dalam mendesain type pondasi supaya tanah tempat bangunan didirikan
mampu mendukung seluruh berat bangunan dan isinya, maka sebelumnya
harus diketahui karakteristik dan daya dukung tanah di lokasi bangunan
sehingga diperlukan penyelidikan tanah (Soil Investigation), melalui
penyelidikan tanah ini diharapkan akan diperoleh gambaran karakteristik
tanah, tebal lapisan tanah keras serta daya dukung tanah yang pada
akhirnya akan menentukan desain type pondasi yang akan dipergunakan
pada bangunan tersebut di atas.
1.2. Lokasi Penyelidikan tanah
okasi penyelidikan tanah terletak di !". #aryono / $alan Bulan !edan.
Final Report % Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
BAB
2
RUANG LINGKUP PEKERAAN
2.1. R!ang lingk!" Peker#aan
Dalam peker&aan ini ada ' (tiga) &enis peker&aan yang dilaksanakan yaitu,
1. (eker&aan Bore !esin
2. (eker&aan Sondering "est
3. (eker&aan aboratorium
).%.% (eker&aan apangan.
*dapun peker&aan lapangan yang dilaksanakan adalah +
a. (eker&aan Bor !esin kedalaman ma,imum -.... m sebanyak
/ (empat) titik.
b. (engu&ian Standard (enetration "est (S(") setiap interval %.-. meter.
c. (engambilan Sample "idak "erganggu (0DS) setiap interval -... meter.
d. (eker&aan Sondir cap.),- ton dengan bacaan 12 !a, ).. kg/cm)
dengan kedalaman ma, )-... m sebanyak - (lima) titik.
2.2. $aks!d dan %!#!an Penelitian
!aksud dan tu&uan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data teknis
tanah yang akan digunakan dalam perencanaan pondasi secara keseluruhan
pada bangunan tersebut. Data tanah yang akan diperoleh dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut +
a. 0ntuk mengetahui kedalaman tanah keras (3stimate o4 #ard Soil) melalui
test sondir dan S(" test.
b. 0ntuk mengetahui &enis tanah melalui deskripsi boring log secara visual
dari hasil bor mesin (5isual Soil Description).
c. 0ntuk mengetahui ketebalan lapisan tanah keras berdasarkan hasil
Boring og.
d. 0ntuk mengetahui si4at6si4at dan karakteristik tanah melalui test
laboratorium serta menetukan &enis tanah melalui inde, dan engineering
properties yang digunakan dalam menghitung daya dukung tanah (Soil
Bearing 1apacity).
Final Report ) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
BAB
&
$E%'DE PELAK(ANAAN
&.1. $etode Pelaksanaan La"angan
'.%.%. !etode (elaksanaan (eker&aan Sondir
(elaksanaan Sondir dilakukan sesuai dengan Standard *S"! D '/%% " 7-,
dengan memakai alat sondir ringan kapasitas ),- ton. (eker&aan sondir
dilakukan untuk mengetahui perla8anan tanah terhadap u&ung konus yang
dinyatakan dalam gaya geser persatuan luas. Sedangkan hambatan lekat
adalah perla8anan geser terhadap selubung bikonus dalam gaya per satuan
pan&ang. *lat yang digunakan untuk mengukur daya dukung tanah melalui
sondir ini adalah penetrometer (Dutch 1one (enetration "est). (enyondiran
ini dilakukan sampai mencapai kekuatan tanah keras dengan bacaan nilai
konus 12 %-. kg/cm9 atau mencapai kedalaman ma,. )- meter, maka
peker&aan sudah dapat dihentikan. Dalam peker&aan ini bila tidak dapat
diperoleh keterangan tentang &enis tanah, maka untuk mengetahui diambil
dari lobang bor yang berdampingan dengan titik sondir.
Dari penyondiran dengan memasukkan bikonus ke dalam tanah akan
didapatkan 1one 2esistance (12) dan "otal 2esistance ("2) dalam satuan
kg/cm9 dari pembacaan manometer untuk tiap interval ). cm.
Dengan didapatkannya 12 dan "2, maka selan&utnya dari analisa akan
didapatkan +
%. :2 ; "2 < 12
:2 ; :riction 2esistance......................... kg/cm9
"2 ; "otal 2esistance............................. kg/cm9
12 ; 1one 2esistance............................ kg/cm9
). S: ; :2 , )./%....................................... kg/cm
S: ; Skin :riction.................................... kg/cm
). ; interval pembacaan........................ (cm)
%. ; :aktor alat (2eduction :actor)
'. "S: ; "otal Skin :riction........................... kg/cm
/. S: ; :2 / %.
S: ; ocal Skin :riction.......................... kg/cm9
Final Report ' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
'.%.). !etode (elaksanaan Bor !esin
(emboran dilaksanakan sedemikian rupa dengan menggunakan mata bor
8idia (8a&a lunak) untuk lapisan tanah lunak (lempung, pasir dan lanau)
sehingga diperoleh contoh tanah yang maksimum dan untuk lapisan tanah
yang keras (batuan) memakai mata bor intan.
0ntuk memperoleh core recovery yang maksimum, mata bor dicabut
sesering mungkin. Dan pada tanah kohesi4 dan mudah lepas, lubang bor
dipasang cassing sedemikian rupa sehingga tidak ter&adi keruntuhan dan
contoh tanah asli dapat diambil pada setiap yang diinginkan, pengambilan
contoh tanah dari lubang bor ada ) (dua) &enis yang dapat diambil yaitu +
a. 1ontoh tanah tidak terganggu (0ndisturbed Sample).
b. 1ontoh tanah terganggu (Disturbed Sample).
!etode (elaksanaan bor mesin memakai standard *S"! D /).= D < )/>7=
D < ?-'= D < %->?= D < %->7= D < )/>7.
'.%.'. !etode (elaksanaan Standard (enetration "est (S(")
(eker&aan ini dilaksanakan berdasarkan *S"! D < %->? yang dilakukan
pada setiap interval meter. @ilai S(" dicatat melalui &umlah pukulan (@
5alue) untuk setiap penetrasi '. cm (Blo8s (er4oot).
(enumbukan &enis *utomatic "rip !echanics dengan berat ?',- kg yang
men&amin gerakan &atuh bebas dengan tinggi &atuh yang tetap dan teratur
setinggi .,7- meter. $umlah tumbukan untuk setiap %- cm penetrasi sedalam
/- cm.
"abung contoh ASplit BarrelB dipakai untuk mendapatkan contoh tanah untuk
keperluan identi4ikasi dan untuk mengukur tahanan tanah yang ditembus.
Standard (enetrasi "est ini sering disebut dengan S(" sa&a. #asil
pengetesan dituangkan dalam boring log.
&.2. $etode Peng!#ian La)oratori!*
Dari hasil pengambilan sample dari lubang bor baik terganggu maupun tidak
terganggu (Disturbed Sample dan Undisturbed Sample) diba8a ke
laboratorium untuk dilakukan pengu&ian laboratorium. (engu&ian ini adalah
untuk mendapatkan data parameter dari tanah (soil properties) dan berupa
Final Report / Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
si4at6si4at 4isis tanah (Index Properties of Soil) dan si4at6si4at teknis tanah
(Engineeris Properties of Soil).
*dapun percobaan6percobaan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut +
'.).%. (ercobaan Kadar *ir (Water Content)
Banyaknya air yang dikandung tanah sesuai dengan besar dan banyaknya
pori tanah. (ersentase kandungan air ini akan mempengaruhi kekuatan
tanah dalam memikul beban yang diberikan kepadanya. *pabila kandungan
air terlalu banyak, akan merugikan karena akan mengakibatkan penurunan
tanah, yang mana sangat berbahaya terhadap konstruksi yang dibangun di
atasnya.
Kadar air tanah adalah perbandingan antara berat air yang terkandung di
dalam tanah dengan berat kering tanah tersebut yang dinyatakan dengan
persentase. Dengan menggunakan ca8an dan oven serta timbangan dari
percobaan ini dapat ditentukan kadar air yang kemudian kita buat dalam
satuan persentase (C ; D).
!etode percobaan sesuai dengan petun&uk (Designation) yaitu *S"! D <
))%? dan *S"! " < )?-.
'.).). (ercobaan Berat Satuan Isi (Unit Weight)
Berat satuan isi diperlukan untuk mengetahui banyaknya tanah dalam satu
pemadatan tertentu. Kegunaan dari perhitungan ini adalah untuk
mendapatkan satu analisa kekuatan tanah ditin&au dari isinya. Semakin besar
berat satuan isi suatu tanah, berarti semakin baik keadaan tanah tersebut
untuk memikul beban di atas tanah tersebut. Berat isi adalah berat suatu
contoh tanah dibagi volume tanah ini sendiri didapat dengan menggunakan
ring yang diketahui berat serta volumenya, dengan satuan gram/cm'.
Berat satuan isi (Unit Weight) serta Density didapatkan dengan metode
percobaan sesuai dengan petun&uk (Designation) yaitu *S"! 1 < )E dan
**S#"F " < )E'7.
Final Report - Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
'.).'. (ercobaan Berat $enis Butiran (Specific ra!it")
Berat &enis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dengan berat
air suling dengan isi yang sama dengan menggunakan picnometer, neraca
dan lain6lain, dengan simbol Gs.
!etode percobaan sesuai dengan petun&uk (Designation) yaitu *S"! D <
>-/ dan **S#"F " < %...
'.)./. (ercobaan Konsistensi *tterberg (#tterberg $imits)
Bila contoh tanah berbutir halus (lempung atau lanau) dicampur dengan air
sehingga mencapai keadaan cair, kemudian dibiarkan mengering, maka
tanah akan mengalami keadaan sebagai berikut +
Batas cair + kadar air tanah pada )- kali pukulan, dari tepi alu yang
terpisah dari contoh tanah tersebut men&adi merapat kembali.
Batas (lastis + kadar air tanah pada tanah dapat digelintir men&adi satu
benang berdiameter ' (tiga) mm tanpa men&adi patah.
Batas Susut + kadar air maksimum pada keadaan dimana kehilangan
selan&utnya tidak menyebabkan perubahan volume.
!etode percobaan sesuai dengan petun&uk (Designation) yaitu +
a. Batas 1air ($i%uid $imit&$$)
b. Batas (lastis (Plastic $imit&P$)
c. (lastic inde, (Index Plastic&IP)
Final Report ? Soil Investigation
Keadaan
Batas Cair
(Liquid Limit)
Keadaan Cair
(Cair)
Batas Plastis
(Plastis Limit)
Batas Susut
(Shrinkage Limit)
Keadaan Plastis
(Plastis)
Semi Plastis
(Semi-Plastic)
Beku
(Solid)
Basah Makin Kering Kering
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
'.).-. (ercobaan *nalisa Saringan (Sie!e #nal"sis)
Si4at6si4at suatu tanah banyak ditentukan oleh ukuran butirnya. Besarnya
butir &uga merupakan dasar untuk klasi4ikasi dan pemberian nama pada &enis
tanah. Besarnya butiran dapat ditun&ukkan dalam gra4ik lengkung pembagi
butir. "anah yang ukuran butirnya terbagi rata antar butiran kasar sampai
butiran halus disebut bergradasi baik. Bila terdapat kekurangan atau
kelebihan salah satu ukuran butir tersebut, maka tanah tersebut bergradasi
buruk, dan apabila besar butiran hampir sama, maka disebut bergradasi
seragam.
(ada tanah berbutir kasar seperti kerikil dan pasir, si4at6si4atnya tergantung
pada ukuran butir. (ada tanah berbutir halus seperti lempung dan lanau
secara langsung tidak berhubungan dengan ukuran butirnya, sebab si4at
lempung dan lanau lebih dipengaruhi oleh komposit Hat mineral daripada
ukuran butirnya. Karena itu penentuan ukuran butir pada tanah berbutir halus
tidak begitu penting. Iang penting adalah menentukan batas6batas *tterberg,
karena akan memberi petun&uk yang lebih baik tentang si4atnya daripada
yang ditun&uk oleh besar butirnya.
Dengan menggunakan seperangkat alat saringan dan perlengkapan lainnya
dapat dianalisa sampel yang tertahan di atas saringan @o. ).., dari
percobaan ini dapat ditentukan +
a. (ersentase tertahan dan yang le8at serta kumulati4
b. (ersentase tertahan dan le8at saringan @o. )...
'.).?. (ercobaan Kuat "ekan Bebas (Unconfined Compression 'est).
Kekuatan "ekan Bebas ialah besarnya beban a,ial per satuan luas pada saat
benda u&i mengalami keruntuhan atau pada saat regangan a,ialnya
mencapai ).D.
(emeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya kekuatan tekan
bebas contoh tanah dan batuan yang bersi4at kohesi4 dalam keadaan asli
maupun buatan (remculded), sehingga didapatkan nilai kekuatan tanah
tersebut dalam keadaan bebas sampai mencapai keruntuhan.
!etode (ercobaan sesuai petun&uk (Designation) yaitu, *S"! D < )%?? <
?? dan **S#"F " < ).> < 7..
Final Report 7 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
(engu&ian ini hanya cocok untuk &enis tanah lempung &enuh, dimana pada
pembebanan cepat, air tidak sempat mengalir dari benda u&inya.
#asil pengu&ian tekan bebas biasanya tidak begitu meyakinkan untuk
me8akili nilai parameter kuat geser tanah tak &enuh. Dalam prakteknya,
untuk mengusahakan kuat geser undrained yang sama antara hasil yang
diperoleh dari pengu&ian triaksial dan pengu&ian tekan bebas pada kondisi
keruntuhannya.
'.).7. (engu&ian Direch Shear "est
I. %!#!an Per+o)aan
0ntuk menentukan nilai kohesi (1) dan sudut geser tanah (), serta penurunan
secara cepat.
II. %eori U*!*
(engetahuan tentang kekuatan geser tanah diperlukan untuk menentukan
daya dukung tanah (bearing capacity), tegangan dinding penahan tanh dan
stabilitas lereng (slope stability). Keruntuhan geser (shear 4ailure) dalam tanah
adalah + akibat gerak rela,i antara butirnya, bukan karena butirnya hancur. Fleh
karena itu kekuatan tanah tergantung kepada gaya6gaya yang beker&a antara
butir6butir. Kekuatan tanah dapat dianggap terdiri dari dua bagian yaitu +
%. Kohesi yang tergantung kepada &enis tanah dan kepadatan butirnya.
). Gesekan (4rictional) yang sebanding dengan tegangan e4ekti4 yang beker&a
pada bidang geser.
Kekuatan geser tanah dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut +
tan + = c S
dimana +
S ; kekuatan geser
c ; tegangan kohesi
; tegangan total pada bidang geser
; sudut geser dalam
Final Report > Soil Investigation

= C + tan
= tan

PT. PARASTYA LASGRAMA


KONSULTAN
*pabila dimaksudkan unsur tegangan e4ekti4 maka dapat ditulis +
( )
' '
tan + = c S
dimana +
1J ; kohesi tanah yang dinyatakan dengan keadaan tekanan e4ekti4
J ; sudut geser dalam tanah yang dinyatakan dengan keadaan e4ekti4
J ; tekanan air pori
#al ini dapat dinyatakan dalam bentuk gra4ik
"egangan
Geser
Gra4ik 1 ; . = contoh + tanah pasir
"egangan
Geser
Gra4ik 1 K . = contoh + tanah liat
*da beberapa cara yang dipergunakan untuk menentukan kekuatan geser tanah
yaitu +
%. (engu&ian secara langsung.
). (engu&ian "ria,ial ("ria,ial "est)
'. (engu&ian "ekan Bebas (0ncon4ined 1ompression "est).
Final Report E Soil Investigation
C
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
'.).>. (ercobaan Konsolidasi (Consolidation 'est).
(ada umumnya tanah mempunyai si4at pemampatan yang besar. #al ini
disebabkan oleh pori tanah yang besar. Fleh karena itu pembebanan yang
besar akan menyebabkan penurunan atau de4ormasi yang besar pula, inilah
yang menyebabkan penurunan pondasi, yang mana akan menimbulkan
kerusakan/keruntuhan pada konstruksi. $adi konsolidasii ini harus
diperhatikan sekali dalam bidang teknik sipil.
Berbeda dengan bahan konstruksi lain, karakteristik tanah ini didominasi oleh
karakteristik mekanisnya seperti permeabilitas atau kekuatan geser yang
berubah6ubah sesuai dengan besarnya pembebanan. Dalam proses
de4ormasi pada tanah akibat beban luar dapat dipandang sebagai ge&ala
penyusutan pori, akibat beban yang beker&a pada tanah tersebut. Susunan
butir tanah berubah sehingga angka perbandingan pori men&adi kecil yang
mana akan mengakibatkan de4ormasi pemampatan. $ika beban yang beker&a
kecil, maka de4ormasi tanpa pergeseran pada titik sentuh antara butir6butir
tanah, sehingga an tanah &ika beban di atas ditiadakan maka de4ormasi
tanpa pergeseran.
Final Report %. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
BAB
,
HA(IL PENGUIAN LAPANGAN
,.1. Peng!#ian (tandard Penetrasi %est -SP'.
0ntuk menentukan kapasitas dukung i&in dari hasil u&i S(", diperlukan
estimasi kasar nilai lebar pondasi (B) dari pondasi terbesar dari bangunan.
$ika u&i S(" dilakukan pada beberapa lubang pada lokasi yang berlainan,
nilai @ rata6rata terkecil digunakan dalam memperkirakan nilai kapasitas
dukung tanahnya.
@ilai @ yang diperoleh dari u&i S(" di lapangan, sebelum digunakan dalam
hitungan6hitungan perlu diadakan koreksi terlebih dahulu, &ika tanahnya
mengandung pasir halus atau pasir berlanau yang terletak di ba8ah muka air
tanah, sebelum nilai @ digunakan dalam hitungan kapasitas dukung, nilainya
harusnya direduksi men&adi +
@ ; %- L M (@J < %-)
Dengan @J adalah nilai @ tercatat dari hasil u&i di lapangan. Koreksi ini
diberikan karena tanah yang mengandung butiran halus akan mampat pada
&umlah pukulan kira6kira %-. (erubahan volume akibat terlalu banyaknya
pukulan menimbulkan tekanan air pori yang tinggi sehingga mengakibatkan
kenaikan &umlah pukulan.
Dari hasil pengu&ian lapangan diperoleh nilai @ dari hasil S(" setiap interval
%.-. m s/d kedalaman -.... m seperti diuraikan dalam tabel di ba8ah ini +
Final Report %% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
%a)el Hasil (P% La"angan
Kedala*an /s N
Final Report %) Soil Investigation
Kedala*an
-*.
BH - 1 BH - 2 BH - 3 BH 4
N N N N
%..-. < %..E- E )) %. %)
%)... < %)./- %/ %- )7 ))
%'.-. < %'.E- 7 7 '/ ).
%-... < %-./- %. %7 )> )-
%?.-. < %?.E- > %E %- ).
%>... < %>./- )/ )% '? N -.
%E.-. < %E.E- 'E )- -) N -.
)%... < )%./- %> )% /. N -.
)).-. < )).E- )) N -. /> ')
)/... < )/./- )7 )) // )>
)-.-. < )-.E- N -. )? '> )>
)7... < )7./- N -. )- /? )'
)>.-. < )>.E- N -. )> -% )7
'.... < '../- N -. N -. N -. '/
'%.-. < '%.E- N -. N -. N -. N -.
''... < ''./- N -. N -. /' N -.
'/.-. < '/.E- N -. N -. /? N -.
'?... < '?./- -/ '> /> -'
'7.-. < '7.E- '> %) /7 )7
'E... < 'E./- -. )? 'E '/
/..-. < /..E- )/ )/ /- '%
/)... < /)./- ). ). /) )%
/'.-. < /'.E- '. )? /? '/
/-... < /-./- N -. '- /> /%
/?.-. < /?.E- N -. // N -. N -.
/>... < />./- N -. )> N -. ?%
/E.-. < /E.E- N -. /) N -. ?)
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
,.2. Peng!#ian Penetrasi Ker!+!t (tatis -(ondir.
(engu&ian ini sangat berguna untuk memperoleh nilai variasi kepadatan
tanah. (ada tanah pasir yang padat, tanah berkerikil dan berbatu
penggunaan alat sondir men&adi tidak e4ekti4, karena mengalami kesulitan
dalam menembus tanah. @ilai6nilai kerucut statis atau tahanan konus (Oc)
yang diperoleh dari pengu&ian, dapat dikorelasikan langsung dengan
kapasitas dukung tanah pada pondasi6pondasi dangkal dan pondasi tiang.
#asil pengu&ian sondir yang dilaksanakan sebanyak - (lima) titik dapat
diuraikan dalam tabel di ba8ah ini +
%est No.
Kedala*an
-*.
0one
Resistant $a1
-kg2+*
2
.
%otal (kin
3ri+tion $a1
-kg2+*.
S < % )-... %>/ ).'')
S < ) %7.?. )./ %./E)
S < ' )-... %7? ).%/)
S < / %>.). ).> %./-/
S < - E.). )./ /?)
Gra4ik (ondir %est ( 5 1
Final Report %' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Gra4ik (ondir %est ( 5 2
Gra4ik (ondir %est ( 5 &
Final Report %/ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Gra4ik (ondir %est ( 5 ,
Gra4ik (ondir %est ( 5 6
Final Report %- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
,.&. Peng!#ian La)oratori!*
Final Report %? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
#asil pengambilan sample dari lubang bor yaitu tanah tidak terganggu (0DS)
diba8a ke laboratorium untuk dilakukan pengu&ian, hasil pengu&ian di
laboratorium diuraikan dalam tabel berikut ini +
%a)el ,.&.a Data (oil Pro"erties Bor $esin
Final Report %7 Soil Investigation
No. Bor Hole
(y*)ol (at!an
BH 5 1 BH 5 1 BH 5 1
Kedala*an (a*"el 1,.67 5 16.77 18.77 5 18.67 2&.67 5 2,.77
Kondisi (a*"el UD( UD( UD(
(. )#'U*#$ W#'E*
C+)'E)'
C (D) '?.). )>.%/ '....
,. WE' DE)SI'- IC (gr/cc) %./>' %.7?. %.7'>
.. SPECI/IC +/
*#0I'-
Gs ).-?) ).->. ).-7?
1. #''E*2E* $I3I'
iOuid imit (D) />.'> @( @(
(lastic imit ( (D) )7.'? @( @(
(lastic Inde, (I (D) )%..) @( @(
4. SIE0E #)#$-SIS
(assing (ercent @o. / (D) %.. %.. %..
(assing (ercent @o. %. (D) %.. %.. %..
(assing (ercent @o. /. (D) E..)?/ >'.%.? E).)E-
(assing (ercent @o. ).. (D) 7/.%.. )%.%/? ))..-'
5. U)C+)/I)ED C+3P*ESSI+) 'ES'
Pu 0ncon4ined (kg/cm)) ..>.' @( @(
6. Direct Shear 'est
Internal :riction Degree ?
F
%.J .,%7B %7
F
%)J )',%%B %/
F
'>J '>,?-B
1ohesion 1 (kg/cm)) ..%7) ...'> .../?
7. C+)S+$ID#'I+) 'ES'
1oe44isien Inde, 1c ..--/ @( @(
1oe4. F4 1onsolidation 1v %.
6'
).E/% @( @(
K. 1onsolidation K %.
6?
..%>' @( @(
No. Bor Hole (y*)ol (at!an BH 5 1 BH 5 1 BH 5 1
Kedala*an (a*"el 29.77 5 29.67 &,.77 5 &,.67 &9.67 5 &8.77
Kondisi (a*"el UD( UD( UD(
(. )#'U*#$ W#'E*
C+)'E)'
C (D) %'.7- %'./>
%?.E)
,. WE' DE)SI'- IC (gr/cc) %.>)% %.>)- %.7?/
.. SPECI/IC +/
*#0I'-
Gs ).?%/ ).?%/
).-?-
1. #''E*2E* $I3I'
iOuid imit (D) @( @( '/.'%
(lastic imit ( (D) @( @( )'.%%
(lastic Inde, (I (D) @( @( %%.).
4. SIE0E #)#$-SIS
(assing (ercent @o. / (D) %.. %.. %..
(assing (ercent @o. %. (D) E7.-'? E7./E- %..
(assing (ercent @o. /. (D) 7-.%?) 7-.%7. %..
(assing (ercent @o. ).. (D) %7./). %>.... >?.%7-
5. U)C+)/I)ED C+3P*ESSI+) 'ES'
Pu 0ncon4ined (kg/cm)) @( @( -.)%?
6. Direct Shear 'est
Internal :riction Degree ')
F
%7J '-,/?B '%
F
/J )?,7/B '.
F
/EJ '-,%-B
1ohesion 1 (kg/cm)) ...)- ...)- ..'?)
7. C+)S+$ID#'I+) 'ES'
1oe44isien Inde, 1c @( @( ..%>E
1oe4. F4 1onsolidation 1v %.
6'
@( @( /./77
K. 1onsolidation K %.
6?
@( @( ...E)
No. Bor Hole
(y*)ol (at!an
BH 5 1 BH 5 1
Kedala*an (a*"el ,&.77 5 ,&.67 ,:.67 5 ,9.77
Kondisi (a*"el UD( UD(
(. )#'U*#$ W#'E*
C+)'E)'
C (D) )?..' %'.'?
,. WE' DE)SI'- IC (gr/cc) %.?>) %.>'%
.. SPECI/IC +/
*#0I'-
Gs ).-E' ).?.-
1. #''E*2E* $I3I'
iOuid imit (D) @( @(
(lastic imit ( (D) @( @(
(lastic Inde, (I (D) @( @(
4. SIE0E #)#$-SIS
(assing (ercent @o. / (D) %.. %..
(assing (ercent @o. %. (D) E>.%/> E-.'.-
(assing (ercent @o. /. (D) >%.7?) 7'...?
(assing (ercent @o. ).. (D) %?..%' %).'-%
5. U)C+)/I)ED C+3P*ESSI+) 'ES'
Pu 0ncon4ined (kg/cm)) @( @(
6. Direct Shear 'est
Internal :riction Degree %/
F
/'J .,/'B ''
F
))J %E,-/B
1ohesion 1 (kg/cm)) ...-% ...)?
7. C+)S+$ID#'I+) 'ES'
1oe44isien Inde, 1c @( @(
1oe4. F4 1onsolidation 1v %.
6'
@( @(
K. 1onsolidation K %.
6?
@( @(
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %> Soil Investigation
No. Bor Hole
(y*)ol (at!an
BH 5 2 BH 5 2 BH 5 2
Kedala*an (a*"el 1,.67 5 16.77 18.77 5 18.67 2&.67 5 2,.77
Kondisi (a*"el UD( UD( UD(
(. )#'U*#$ W#'E*
C+)'E)'
C (D) )-.%/ )>..? '..>'
,. WE' DE)SI'- IC (gr/cc) %.-7) %.?%/ %.->.
.. SPECI/IC +/
*#0I'-
Gs ).-E) ).->. ).?'7
1. #''E*2E* $I3I'
iOuid imit (D) /%./) '7.)E @(
(lastic imit ( (D) )-.'. )/.%- @(
(lastic Inde, (I (D) %?.%' %'.%/ @(
4. SIE0E #)#$-SIS
(assing (ercent @o. / (D) %.. %.. %..
(assing (ercent @o. %. (D) E>.%?) %.. E>.>-.
(assing (ercent @o. /. (D) >-..7- E).../ E..)--
(assing (ercent @o. ).. (D) -%.7'. /'.?-) E..7/
5. U)C+)/I)ED C+3P*ESSI+) 'ES'
Pu 0ncon4ined (kg/cm)) %.'E/ )./.) @(
6. Direct Shear 'est
Internal :riction Degree >
F
%'J -',>%B %'
F
'-J /7,7/B %)
F
'.J -/,'/B
1ohesion 1 (kg/cm)) ..%'- ..).% ...%'
7. C+)S+$ID#'I+) 'ES'
1oe44isien Inde, 1c ..))/ ..'%? @(
1oe4. F4 1onsolidation 1v %.
6'
'..)/ /.')E @(
K. 1onsolidation K %.
6?
..%7/ ..))? @(
No. Bor Hole (y*)ol (at!an BH 5 2 BH 5 2 BH 5 2
Kedala*an (a*"el 29.77 5 29.67 &,.77 5 &,.67 &9.67 5 &8.77
Kondisi (a*"el UD( UD( UD(
(. )#'U*#$ W#'E*
C+)'E)'
C (D) )/.%. %'.)?
)E.'.
,. WE' DE)SI'- IC (gr/cc) %.7%? %.>.7 %.-E/
.. SPECI/IC +/
*#0I'-
Gs ).?'% ).?%7
).-'>
1. #''E*2E* $I3I'
iOuid imit (D) @( '-.?/ /).?-
(lastic imit ( (D) @( )/.)> )?..-
(lastic Inde, (I (D) @( %%.'? %?.?.
4. SIE0E #)#$-SIS
(assing (ercent @o. / (D) %.. %.. %..
(assing (ercent @o. %. (D) E7.E?' %.. %..
(assing (ercent @o. /. (D) >'.%'. 7'.%E/ %..
(assing (ercent @o. ).. (D) %'.7'' '-.?/% E..)-7
5. U)C+)/I)ED C+3P*ESSI+) 'ES'
Pu 0ncon4ined (kg/cm)) @( /.E7' )..>%
6. Direct Shear 'est
Internal :riction Degree %-
F
%EJ %-,.?B ')
F
%EJ />,?7B %)
F
/J %%,E?B
1ohesion 1 (kg/cm)) ....> ..%%/ ..'-.
7. C+)S+$ID#'I+) 'ES'
1oe44isien Inde, 1c @( ..%?? ..'/'
1oe4. F4 1onsolidation 1v %.
6'
@( /.?.) '.E/7
K. 1onsolidation K %.
6?
@( ...E' ..).?
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %E Soil Investigation
No. Bor Hole
(y*)ol (at!an
BH 5 2 BH 5 2
Kedala*an (a*"el ,&.77 5 ,&.67 ,:.67 5 ,9.77
Kondisi (a*"el UD( UD(
(. )#'U*#$ W#'E*
C+)'E)'
C (D) )>.%% %7...
,. WE' DE)SI'- IC (gr/cc) %.?%. %.>).
.. SPECI/IC +/
*#0I'-
Gs ).-'> ).-7)
1. #''E*2E* $I3I'
iOuid imit (D) /).>/ '/.E.
(lastic imit ( (D) )?.)? )'.-E
(lastic Inde, (I (D) %?.-> %%.'%
4. SIE0E #)#$-SIS
(assing (ercent @o. / (D) %.. %..
(assing (ercent @o. %. (D) %.. %..
(assing (ercent @o. /. (D) %.. %..
(assing (ercent @o. ).. (D) >-./?% 7E.%.?
5. U)C+)/I)ED C+3P*ESSI+) 'ES'
Pu 0ncon4ined (kg/cm)) )./%' -.)%.
6. Direct Shear 'est
Internal :riction Degree %'
F
)%J -,>EB ''
F
/J --,--B
1ohesion 1 (kg/cm)) ..'/% ..)7'
7. C+)S+$ID#'I+) 'ES'
1oe44isien Inde, 1c ..'%E ..%7'
1oe4. F4 1onsolidation 1v %.
6'
/.''? /.'%E
K. 1onsolidation K %.
6?
..))> ...>'
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report ). Soil Investigation
No. Bor Hole
(y*)ol (at!an
BH 5 & BH 5 & BH 5 &
Kedala*an (a*"el 1,.67 5 16.77 18.77 5 18.67 2&.67 5 2,.77
Kondisi (a*"el UD( UD( UD(
(. )#'U*#$ W#'E*
C+)'E)'
C (D) %E.>- %).'. %).'%
,. WE' DE)SI'- IC (gr/cc) %.7.E %.7?' %.7?-
.. SPECI/IC +/
*#0I'-
Gs ).?)- ).?/% ).?/%
1. #''E*2E* $I3I'
iOuid imit (D) @( @( @(
(lastic imit ( (D) @( @( @(
(lastic Inde, (I (D) @( @( @(
4. SIE0E #)#$-SIS
(assing (ercent @o. / (D) E>.)7- %.. %..
(assing (ercent @o. %. (D) >%.7/. E%.?'- E...).
(assing (ercent @o. /. (D) /?.%7' ?..)-> ?%.'?%
(assing (ercent @o. ).. (D) >./)E %'..?) %'.%/?
5. U)C+)/I)ED C+3P*ESSI+) 'ES'
Pu 0ncon4ined (kg/cm)) @( @( @(
6. Direct Shear 'est
Internal :riction Degree %?
F
)-J )',/EB )?
F
)'J -?,-'B )7
F
-)J '',./B
1ohesion 1 (kg/cm)) ....- ...%' ...%/
7. C+)S+$ID#'I+) 'ES'
1oe44isien Inde, 1c @( @( @(
1oe4. F4 1onsolidation 1v %.
6'
@( @( @(
K. 1onsolidation K %.
6?
@( @( @(
No. Bor Hole (y*)ol (at!an BH 5 & BH 5 & BH 5 &
Kedala*an (a*"el 29.77 5 29.67 &,.77 5 &,.67 &9.67 5 &8.77
Kondisi (a*"el UD( UD( UD(
(. )#'U*#$ W#'E*
C+)'E)'
C (D) %/.?. %-..)
%?.)/
,. WE' DE)SI'- IC (gr/cc) %.7E. %.77% %.7/?
.. SPECI/IC +/
*#0I'-
Gs ).?)> ).?)>
).?)>
1. #''E*2E* $I3I'
iOuid imit (D) @( @( @(
(lastic imit ( (D) @( @( @(
(lastic Inde, (I (D) @( @( @(
4. SIE0E #)#$-SIS
(assing (ercent @o. / (D) %.. %.. %..
(assing (ercent @o. %. (D) %.. %.. %..
(assing (ercent @o. /. (D) >)..7. >).)?) >'.%'.
(assing (ercent @o. ).. (D) %/.)E. %-..7? %/.)7-
5. U)C+)/I)ED C+3P*ESSI+) 'ES'
Pu 0ncon4ined (kg/cm)) @( @( @(
6. Direct Shear 'est
Internal :riction Degree '%
F
EJ .,%-B )?
F
)-J %%,''B )/
F
/J -,''B
1ohesion 1 (kg/cm)) ...)? ...'% ...'-
7. C+)S+$ID#'I+) 'ES'
1oe44isien Inde, 1c @( @( @(
1oe4. F4 1onsolidation 1v %.
6'
@( @( @(
K. 1onsolidation K %.
6?
@( @( @(
No. Bor Hole
(y*)ol (at!an
BH 5 & BH 5 &
Kedala*an (a*"el ,&.77 5 ,&.67 ,:.67 5 ,9.77
Kondisi (a*"el UD( UD(
(. )#'U*#$ W#'E*
C+)'E)'
C (D) %-.7% %'.%%
,. WE' DE)SI'- IC (gr/cc) %.7>. %.>%/
.. SPECI/IC +/
*#0I'-
Gs ).?'. ).?'.
1. #''E*2E* $I3I'
iOuid imit (D) @( @(
(lastic imit ( (D) @( @(
(lastic Inde, (I (D) @( @(
4. SIE0E #)#$-SIS
(assing (ercent @o. / (D) %.. %..
(assing (ercent @o. %. (D) E>.E.% E7.)-'
(assing (ercent @o. /. (D) 7'..7' 7).E?/
(assing (ercent @o. ).. (D) %E..-% %E.'??
5. U)C+)/I)ED C+3P*ESSI+) 'ES'
Pu 0ncon4ined (kg/cm)) @( @(
6. Direct Shear 'est
Internal :riction Degree )?
F
)%J )?,>-B '-
F
%J %%,'7B
1ohesion 1 (kg/cm)) ...)> ...%?
7. C+)S+$ID#'I+) 'ES'
1oe44isien Inde, 1c @( @(
1oe4. F4 1onsolidation 1v %.
6'
@( @(
K. 1onsolidation K %.
6?
@( @(
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report )% Soil Investigation
No. Bor Hole
(y*)ol (at!an
BH 5 , BH 5 , BH 5 ,
Kedala*an (a*"el 1,.67 5 16.77 18.77 5 18.67 2&.67 5 2,.77
Kondisi (a*"el UD( UD( UD(
(. )#'U*#$ W#'E*
C+)'E)'
C (D) )-./. %).-- )?.>)
,. WE' DE)SI'- IC (gr/cc) %.??/ %.>.) %.7.?
.. SPECI/IC +/
*#0I'-
Gs ).?)/ ).?/. ).-7-
1. #''E*2E* $I3I'
iOuid imit (D) @( @( @(
(lastic imit ( (D) @( @( @(
(lastic Inde, (I (D) @( @( @(
4. SIE0E #)#$-SIS
(assing (ercent @o. / (D) %.. %.. %..
(assing (ercent @o. %. (D) EE..?/ E).%%. %..
(assing (ercent @o. /. (D) >>.%-' ?).7/- E..%/.
(assing (ercent @o. ).. (D) %..)?> %-.%%? %..>--
5. U)C+)/I)ED C+3P*ESSI+) 'ES'
Pu 0ncon4ined (kg/cm)) @( @( @(
6. Direct Shear 'est
Internal :riction Degree %'
F
)/J ),/%B '.
F
/.J )/,%>B %-
F
%7J />,'%B
1ohesion 1 (kg/cm)) ...'? ...%. .../)
7. C+)S+$ID#'I+) 'ES'
1oe44isien Inde, 1c @( @( @(
1oe4. F4 1onsolidation 1v %.
6'
@( @( @(
K. 1onsolidation K %.
6?
@( @( @(
No. Bor Hole (y*)ol (at!an BH 5 , BH 5 , BH 5 ,
Kedala*an (a*"el 29.77 5 29.67 &,.77 5 &,.67 &9.67 5 &8.77
Kondisi (a*"el UD( UD( UD(
(. )#'U*#$ W#'E*
C+)'E)'
C (D) )>..% %/.%-
)-.)7
,. WE' DE)SI'- IC (gr/cc) %.?7. %.>)? %.7'-
.. SPECI/IC +/
*#0I'-
Gs ).-7- ).?).
).?.-
1. #''E*2E* $I3I'
iOuid imit (D) @( @( @(
(lastic imit ( (D) @( @( @(
(lastic Inde, (I (D) @( @( @(
4. SIE0E #)#$-SIS
(assing (ercent @o. / (D) %.. %.. %..
(assing (ercent @o. %. (D) %.. E7.)?' E..%)7
(assing (ercent @o. /. (D) E%..') 7?.))? >).?-.
(assing (ercent @o. ).. (D) E.E7' %7.)-- %..'-%
5. U)C+)/I)ED C+3P*ESSI+) 'ES'
Pu 0ncon4ined (kg/cm)) @( @( @(
6. Direct Shear 'est
Internal :riction Degree %/
F
/.J -,E'B ')
F
%>J /),.>B %-
F
).J /%,7EB
1ohesion 1 (kg/cm)) ...-. ...)7 ...'%
7. C+)S+$ID#'I+) 'ES'
1oe44isien Inde, 1c @( @( @(
1oe4. F4 1onsolidation 1v %.
6'
@( @( @(
K. 1onsolidation K %.
6?
@( @( @(
No. Bor Hole (y*)ol (at!an BH 5 , BH 5 ,
Kedala*an (a*"el ,&.77 5 ,&.67 ,:.67 5 ,9.77
Kondisi (a*"el UD( UD(
(. )#'U*#$ W#'E*
C+)'E)'
C (D) )?.?/ %).%?
,. WE' DE)SI'- IC (gr/cc) %.?E/ %.>%-
.. SPECI/IC +/
*#0I'-
Gs ).?.- ).?')
1. #''E*2E* $I3I'
iOuid imit (D) @( @(
(lastic imit ( (D) @( @(
(lastic Inde, (I (D) @( @(
4. SIE0E #)#$-SIS
(assing (ercent @o. / (D) %.. %..
(assing (ercent @o. %. (D) E...?? >?./?)
(assing (ercent @o. /. (D) >'../) ?%.>-)
(assing (ercent @o. ).. (D) E.E?' %>.)-.
5. U)C+)/I)ED C+3P*ESSI+) 'ES'
Pu 0ncon4ined (kg/cm)) @( @(
6. Direct Shear 'est
Internal :riction Degree %/
F
/%J '',%EB '/
F
%EJ >,/-B
1ohesion 1 (kg/cm)) ...'- ....E
7. C+)S+$ID#'I+) 'ES'
1oe44isien Inde, 1c @( @(
1oe4. F4 1onsolidation 1v %.
6'
@( @(
K. 1onsolidation K %.
6?
@( @(
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
BAB
6
Final Report )) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
KAPA(I%A( DUKUNG
6.1. Daya Pik!l %iang Pan+ang Berdasarkan (ondir %est -Kedala*an Pen!h.
(ondasi adalah bagian terendah dari bangunan yang meneruskan beban
bangunan ke tanah atau batuan yang ada di ba8ahnya. "erdapat dua
klasi4ikasi pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.
(ondasi dangkal dide4enisikan sebagai pondasi yang mendukung bebannya
secara langsung, seperti+ pondasi telapak, pondasi menerus dan pondasi
rakit. (ondasi dalam dide4enisikan sebagai pondasi yang meneruskan beban
bangunan ke tanah keras atau batuan yang terletak relati4 &auh dari
permukaan seperti pondasi sumuran dan pondasi tiang.
Berdasarkan hasil pengu&ian Sondering "est di lapangan dapat dihitung
kapasitas pikul tiang pancang dengan 4ormula E. E. De Beer sebagai
berikut +
(0ltimate ; 12 . * L "S: . F
( I&in ;
( I&in ;
Dimana +
(0 ; Kapasitas pikul ultimate tiang pancang......................... ("on/"iang)
( I&in ; Kapasitas pikul i&i tiang pancang................................... ("on/"iang)
12 ; 1one 2esistant ............................................................. (kg/cm))
"S: ; "otal Skin :riction ......................................................... (kg/cm)
* ; uasan penampang tiang ............................................. (m))
F ; Keliling penampang tiang ............................................. (mJ)
:K ; :aktor Keamanan
Final Report )' Soil Investigation
12 . * L "S: . F
),- L ),-
12 . * L "S: . F
:K L :K
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report )/ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report )- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report )? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report )7 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report )> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report )E Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report '. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report '% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report ') Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report '' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report '/ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report '- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report '? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report '7 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report '> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report 'E Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report /. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report /% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report /) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report /' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report // Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report /- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report /? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report /7 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report /> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report /E Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report -. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report -% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report -) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report -' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report -/ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report -- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
6.2. Daya Pik!l %iang Pan+ang Berdasarkan (ondir %est -In"!t Data $!lai 17
$.
(ondasi adalah bagian terendah dari bangunan yang meneruskan beban
bangunan ke tanah atau batuan yang ada di ba8ahnya. "erdapat dua
klasi4ikasi pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.
(ondasi dangkal dide4enisikan sebagai pondasi yang mendukung bebannya
secara langsung, seperti+ pondasi telapak, pondasi menerus dan pondasi
rakit. (ondasi dalam dide4enisikan sebagai pondasi yang meneruskan beban
bangunan ke tanah keras atau batuan yang terletak relati4 &auh dari
permukaan seperti pondasi sumuran dan pondasi tiang.
Berdasarkan hasil pengu&ian Sondering "est di lapangan dapat dihitung
kapasitas pikul tiang pancang dengan 4ormula E. E. De Beer sebagai
berikut +
(0ltimate ; 12 . * L "S: . F
( I&in ;
( I&in ;
Dimana +
(0 ; Kapasitas pikul ultimate tiang pancang......................... ("on/"iang)
( I&in ; Kapasitas pikul i&i tiang pancang................................... ("on/"iang)
12 ; 1one 2esistant ............................................................. (kg/cm))
"S: ; "otal Skin :riction ......................................................... (kg/cm)
* ; uasan penampang tiang ............................................. (m))
F ; Keliling penampang tiang ............................................. (mJ)
:K ; :aktor Keamanan
Final Report -? Soil Investigation
12 . * L "S: . F
),- L ),-
12 . * L "S: . F
:K L :K
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report -7 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report -> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report -E Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report ?. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report ?% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report ?) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report ?' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report ?/ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report ?- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report ?? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report ?7 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report ?> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report ?E Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report 7. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report 7% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report 7) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report 7' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report 7/ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report 7- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report 7? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
6.&. Daya Pik!l %iang Bor Pile Berdasarkan Hasil (ondir %est -Kedala*an
Pen!h.
(enggunaan pondasi tiang dengan sistem Bore (ile atau tiang yang dicor di
tempat banyak dipergunakan untuk peker&aan pada daerah yang padat
penduduknya atau pada daerah peker&aan yang sulit untuk melakukan
mobilisasi tiang pancang beserta peralatan pemancangannya, adapun
keuntungan penggunaan tiang yang dicor di tempat (Bor (ile) adalah sebagai
berikut +
%. Karena getaran dan keriuhan pada saat melaksanakan peker&aan sangat
kecil, cocok untuk peker&aan pada daerah yang padat penduduknya.
). Karena tanpa sambungan, dapat dibuat lurus dengan diameter besar,
&uga untuk tiang yang lebih pan&ang, lebih &auh pan&ang tiang dapat
ditetapkan lebih mudah.
'. Selain cara pengeboran dalam arah berla8anan dengan putaran &am,
tanah galian dapat diamati secara langsung dan si4at6si4at tanah pada
lapisan antara atau pada tanah pendukung pondasi dapat langsung
diketahui.
/. (engaruh &elek terhadap bangunan di dekatnya cukup kecil.
Berdasarkan hasil pengu&ian Sondir "est di lapangan dapat dihitung daya
pikul tiang cor di tempat (Bor (ile) dengan :ormula E.E. De 2eer sebagai
berikut +
(u ; 12 . *
( i&in ; 12 . * / :K
( i&in ; 12 . * / '
Dimana +
(u ; Daya pikul ultimate tiang cor di tempat (Bor (ile) ....... ("on/"iang).
(i&in ; Daya pikul i&in tiang cor di tempat (Bor (ile)................ ("on/"iang).
12 ; 1one 2esistant............................................................ (kg/cm).
* ; uasan penampang tiang............................................ (m
)
).
:K ; ' < - (:aktor keamanan).
Final Report 77 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report 7> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report 7E Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report >. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report >% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report >) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report >' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report >/ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report >- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report >? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report >7 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report >> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report >E Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report E. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report E% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report E) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report E' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report E/ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report E- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report E? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report E7 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report E> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report EE Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %.. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %.% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %.) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %.' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %./ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %.- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %.? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %.7 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %.> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %.E Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
6.,. Daya Pik!l %iang Bor Pile Berdasarkan Hasil (ondir %est -In"!t Data
$!lai Dari Le/el 17 $.
(enggunaan pondasi tiang dengan sistem Bore (ile atau tiang yang dicor di
tempat banyak dipergunakan untuk peker&aan pada daerah yang padat
penduduknya atau pada daerah peker&aan yang sulit untuk melakukan
mobilisasi tiang pancang beserta peralatan pemancangannya, adapun
keuntungan penggunaan tiang yang dicor di tempat (Bor (ile) adalah sebagai
berikut +
%. Karena getaran dan keriuhan pada saat melaksanakan peker&aan
sangat kecil, cocok untuk peker&aan pada daerah yang padat
penduduknya.
). Karena tanpa sambungan, dapat dibuat lurus dengan diameter besar,
&uga untuk tiang yang lebih pan&ang, lebih &auh pan&ang tiang dapat
ditetapkan lebih mudah.
'. Selain cara pengeboran dalam arah berla8anan dengan putaran &am,
tanah galian dapat diamati secara langsung dan si4at6si4at tanah pada
lapisan antara atau pada tanah pendukung pondasi dapat langsung
diketahui.
/. (engaruh &elek terhadap bangunan di dekatnya cukup kecil.
Berdasarkan hasil pengu&ian Sondir "est di lapangan dapat dihitung daya
pikul tiang cor di tempat (Bor (ile) dengan :ormula E.E. De 2eer sebagai
berikut +
(u ; 12 . *
( i&in ; 12 . * / :K
( i&in ; 12 . * / '
Dimana +
(u ; Daya pikul ultimate tiang cor di tempat (Bor (ile) ....... ("on/"iang).
(i&in ; Daya pikul i&in tiang cor di tempat (Bor (ile)................ ("on/"iang).
12 ; 1one 2esistant............................................................ (kg/cm).
* ; uasan penampang tiang............................................ (m
)
).
:K ;' < - (:aktor keamanan).
Final Report %%. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %%% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %%) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %%' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %%/ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %%- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %%? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %%7 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %%> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %%E Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %). Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %)% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %)) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %)' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %)/ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %)- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %)? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %)7 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %)> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %)E Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %'. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
6.6. %iang $enahan Gaya %arik ke Atas -Kedala*an Pen!h.
Dalam hal tertentu, kadang6kadang tiang harus dirancang untuk kuat
menahan gaya tarik ke atas. #al ini ter&adi pada tiang yang menahan momen
penggulingan, contohnya tiang6tiang untuk 4ondasi menara transmisi, menara
air, bangunan dermaga dan lain6lainnya. "ahanan gaya tarik tiang ke atas
akan merupakan tahanan gesek dinding tiang dengan tanah di sekitarnya.
(ada tiang bor, tambahan tahanan tarik ke atas, dapat diberikan dengan
pembesaran pada u&ungnya.
1ara menghitung tahanan tarik ke atas sama seperti menghitung tahanan
gesek dinding tiang (tanpa memperhitungkan tahanan u&ung tiang). $ika pada
hitungan ternyata gaya tarikan ke atas yang harus didukung tiang mendekati
nilai ultimitnya, maka untuk menyakinkan keamanan struktur sebaiknya
diadakan pengu&ian tahanan tarik tiang dengan skala penuh dilapangan.
$ika tanah berupa pasir atau kerikil, tahanan dinding tiang akan sangat kecil
&ika tiang tersebut dipancang pada kedalaman yang dangkal dan dipengaruhi
oleh getaran. (ada bangunan dermaga, gaya lateral ter&adi akibat benturan
kapal atau gelombang air. $ika gaya6gaya ini harus didukung oleh tiang,
maka tahanan gesek bagian atas tiang dapat berkurang. (ada tanah
lempung kaku, gaya lateral dapat mengakibatkan pembesaran lubang tanah
pada bagian atas tiang, sehingga mereduksi tahanan gesek dinding tiang.
Karena itu, 4aktor aman terhadap tarikan yang cukup harus diberikan &ika
tiang menahan gaya lateral dan beban ke atas.
Bila pondasi tiang dirancang untuk menahan gaya tarik ke atas, maka perlu
diperhatikan hal6hal sebagai berikut +
%. "iang6tiang harus diangker ke dalam pelat penutup tiang dan pelat
penutup harus diikatkan dengan kolom. (erancangan pelat penutup
tiang harus diperhitungkan terhadap tegangan akibat tarikan.
). "iang beton harus dilengkapi dengan tulang meman&ang untuk menahan
gaya tarik. Sambungan6sambungan tiang harus diperhitungkan terhadap
gaya tarik yang ter&adi.
Final Report %'% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
'. "ahanan tiang terhadap gaya ke atas tiang tidak selalu sama dengan
tahanan gesek tiang yang gayanya ke ba8ah. 0ntuk tiang gesek pada
tanah lempung, kapasitas tiang dalam menahan gaya ke atas kurang
lebih mendekati sama dengan bila arah gaya ke ba8ah. 0ntuk tanah
granuler, hal ini tidak sama. (ada lempung lunak, tahanan gaya ke atas
sebaiknya ditentukan dari u&i tarik tiang.
"ahanan tarik ke atas dari kelompok tiang, adalah nilai terkecil dari dua hal,
yaitu
%. "ahanan tarik ke atas tiang tunggal dikalikan &umlah tiang.
). "ahanan tarik ke atas dari kelompok tiang sebagai blok.

2umus yang dipergunakan adalah +
P
utr
; "S: . F
:K
P
utr
; "S: . F
'
P
utr
; Gaya "arik I&in "iang
"S: ; "otal Skin :riction
F ; Keliling penampang tiang ("iang Bulat)
' ; :aktor keamanan
Final Report %') Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %'' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %'/ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %'- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %'? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %'7 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %'> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %'E Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %/. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %/% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %/) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %/' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %// Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %/- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %/? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %/7 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %/> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %/E Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %-. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %-% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %-) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %-' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %-/ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %-- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %-? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %-7 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %-> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %-E Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %?. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %?% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %?) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %?' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %?/ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %?- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
6.;. %iang $enahan Gaya %arik ke Atas -In"!t Data $!lai Dari Le/el 17 $.
Dalam hal tertentu, kadang6kadang tiang harus dirancang untuk kuat
menahan gaya tarik ke atas. #al ini ter&adi pada tiang yang menahan momen
penggulingan, contohnya tiang6tiang untuk 4ondasi menara transmisi, menara
air, bangunan dermaga dan lain6lainnya. "ahanan gaya tarik tiang ke atas
akan merupakan tahanan gesek dinding tiang dengan tanah di sekitarnya.
(ada tiang bor, tambahan tahanan tarik ke atas, dapat diberikan dengan
pembesaran pada u&ungnya.
1ara menghitung tahanan tarik ke atas sama seperti menghitung tahanan
gesek dinding tiang (tanpa memperhitungkan tahanan u&ung tiang). $ika pada
hitungan ternyata gaya tarikan ke atas yang harus didukung tiang mendekati
nilai ultimitnya, maka untuk menyakinkan keamanan struktur sebaiknya
diadakan pengu&ian tahanan tarik tiang dengan skala penuh dilapangan.
$ika tanah berupa pasir atau kerikil, tahanan dinding tiang akan sangat kecil
&ika tiang tersebut dipancang pada kedalaman yang dangkal dan dipengaruhi
oleh getaran. (ada bangunan dermaga, gaya lateral ter&adi akibat benturan
kapal atau gelombang air. $ika gaya6gaya ini harus didukung oleh tiang,
maka tahanan gesek bagian atas tiang dapat berkurang. (ada tanah
lempung kaku, gaya lateral dapat mengakibatkan pembesaran lubang tanah
pada bagian atas tiang, sehingga mereduksi tahanan gesek dinding tiang.
Karena itu, 4aktor aman terhadap tarikan yang cukup harus diberikan &ika
tiang menahan gaya lateral dan beban ke atas.
Bila pondasi tiang dirancang untuk menahan gaya tarik ke atas, maka perlu
diperhatikan hal6hal sebagai berikut +
%. "iang6tiang harus diangker ke dalam pelat penutup tiang dan pelat
penutup harus diikatkan dengan kolom. (erancangan pelat penutup
tiang harus diperhitungkan terhadap tegangan akibat tarikan.
). "iang beton harus dilengkapi dengan tulang meman&ang untuk menahan
gaya tarik. Sambungan6sambungan tiang harus diperhitungkan terhadap
gaya tarik yang ter&adi.
Final Report %?? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
'. "ahanan tiang terhadap gaya ke atas tiang tidak selalu sama dengan
tahanan gesek tiang yang gayanya ke ba8ah. 0ntuk tiang gesek pada
tanah lempung, kapasitas tiang dalam menahan gaya ke atas kurang
lebih mendekati sama dengan bila arah gaya ke ba8ah. 0ntuk tanah
granuler, hal ini tidak sama. (ada lempung lunak, tahanan gaya ke atas
sebaiknya ditentukan dari u&i tarik tiang.
"ahanan tarik ke atas dari kelompok tiang, adalah nilai terkecil dari dua hal,
yaitu
%. "ahanan tarik ke atas tiang tunggal dikalikan &umlah tiang.
). "ahanan tarik ke atas dari kelompok tiang sebagai blok.

2umus yang dipergunakan adalah +
P
utr
; "S: . F
:K
P
utr
; "S: . F
'
P
utr
; Gaya "arik I&in "iang
"S: ; "otal Skin :riction
F ; Keliling penampang tiang ("iang Bulat)
' ; :aktor keamanan
Final Report %?7 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %?> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %?E Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %7. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %7% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %7) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %7' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %7/ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %7- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %7? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %77 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %7> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %7E Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %>. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %>% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %>) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %>' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %>/ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %>- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %>? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %>7 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %>> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %>E Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %E. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %E% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
6.:. Daya D!k!ng I#in %anah -Aksial %ekan. Berdasarkan hasil (ondir %est
Final Report %E) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
(engu&ian penetrasi kerucut statis atau pengu&ian sondir termasuk &enis alat
penetrometer statis. *lat pengu&ian berupa kerucut dengan diameter '.-7 cm
atau luas penampang %.. mm
)
. Kerucut dihubungkan dengan batang besi di
dalam besi pipa besi penekan. (ipa dan mata sondir ditekan secara terpisah
dengan penekanan hidrolis atau gerakan gerigi dari hasil putaran dengan
tangan. Kecepatan penekanan mata konus %. mm/detik. (embacaan
tahanan konus didahulukan dengan melihat arlo&i pengukurnya.
Beban dibagi dengan luas tampang konus merupakan tahanan kerucut
statisnya (Oc). Dari data diagram tahanan konus yang dihasilkan dari
pengu&ian kerucut statis atau sondir, daya dukung tanah secara empiris dapat
ditentukan.
Dari hasil pengu&ian sondir di lapangan dapat dihitung daya dukung i&in tanah
untuk pondasi dangkal berdasarkan :ormula $. 8erminier dan 3a"erhof
sebagai berikut +
Pa ; 12/:K
Pa ; 12/'.
Dimana +
Pa ; Daya dukung i&in tanah.............................................. (kg/cm))
12 ; (erla8anan u&ung (1one 2esistant).......................... (kg/cm))
:K ; :aktor keamanan ;%. < /..
dipergunakan pada perhitungan ini dan ; '..
Final Report %E' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %E/ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
Final Report %E- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN
6.9. Daya Pik!l %iang Pan+ang B!lat Berdasarkan (P%
Berdasarkan hasil pengu&ian S(" dilapangan dapat dihitung daya pikul i&in
tiang pancang dengan 4ormula 3a"erhof sebagai berikut +
(u ; /. , @ , * L , F , h
-
( I&in ;
Dimana +
(u ; Daya pikul 0ltimate tiang pancang...................................(ton/tiang)
( I&in ; Daya pikul i&in tiang pancang...........................................(ton/tiang)
@ ; @ilai S("
; @ilai S(" 2ata6rata
* ; uasan (enampang "iang (ancang .................................. (m
)
)
F ; Keliling (enampang "iang (ancang .................................. (mJ)
h ; Kedalaman S(".................................................................. (mJ)
:k ; :aktor Keamanan .............................................................. (')
Final Report %E? Soil Investigation
N
(u
:k
N
PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report %E7 Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report %E> Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report %EE Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report ).. Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report ).% Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report ).) Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report ).' Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report )./ Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report ).- Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report ).? Soil Investigation
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN

KONSULTAN
6.8. Daya Pik!l %iang Bore Pile B!lat Berdasarkan (P%
Berdasarkan hasil pengu&ian S(" dilapangan dapat dihitung daya pikul i&in
tiang bore pile dengan 4ormula 3a"erhof sebagai berikut +
5ersi % +
(u ; /. , @ , *

( I&in ;
Dimana +
(u ; Daya pikul 0ltimate Bore (ile...........................................(ton/tiang)
( I&in ; Daya pikul i&in Bore (ile....................................................(ton/tiang)
@ ; @ilai S("
* ; uasan (enampang Bore (ile............................................ (m
)
)
:k ; :aktor Keamanan ..................................................... (')
5ersi ) +
P ; Pt L Ps
Pt ; m@%*t
Ps ; n@)*sD
Dimana +
P ; Daya dukung pondasi tiang QQQQQQQQQQQQ(ton/tiang)
Pt ; Daya dukung u&ung tiang QQQQQQQQQQQQQ(ton/tiang)
Ps ; Daya dukung selimut pondasi tiang QQQQQQQQQ(ton/tiang)
m ; Koe4isien pada u&ung pondasi tiang bor QQQQQ....(%)..%. @/m9)
n ; Koe4isien pada selimut tiang bor QQQQQ...................(%.%. @/m9)
@% ; @S(" pada u&ung pondasi tiang
@) ; @S(" rata < rata sepan&ang pondasi
*t ; uas penampang pondasi tiang bor .....................................(m9)
*s ; Keliling tiang .........................................................................(m)
D ; Kedalaman tiang ...................................................................(m)
Final Report ).7 Soil Investigation
Soil Investigation
(u
:k
PT. PARASTYA LASGRAMA
KONSULTAN

KONSULTAN
Final Report ).> Soil Investigation
Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report ).E Soil Investigation
VERSI 1.

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report )%. Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report )%% Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report )%) Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report )%' Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report )%/ Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report )%- Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report )%? Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report )%7 Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report )%> Soil Investigation
VERSI 2.

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report )%E Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report )). Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report ))% Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report ))) Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report ))' Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report ))/ Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report ))- Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report ))? Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report ))7 Soil Investigation

PT. PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN
Final Report ))> Soil Investigation

PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN

KONSULTAN
BAB
;
KE(I$PULAN DAN (ARAN
;.1. Kesi*"!lan
Dari hasil pengu&ian sondering test, bor mesin dan S(" di lapangan dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut +
%. Sondir test pada titik S6% s/d S6- tanah keras ( nilai 12 %-. kg/cm
)
)
diperoleh pada kedalaman bervariasi yaitu E.). s/d )-... mtr dari
permukaan tanah dan ( nilai 12 %-. kg/cm
)
) paling dangkal diperoleh
pada S6- ( lihat tabel ).
). Dari hasil pengeboran dan S(" test pada B#6% s/d B#6/ tanah keras
diperoleh pada kedalaman )-.-. mtr s/d '%.-. mtr dari permukaan tanah
dengan total pukulan R @ N -. , pukulan, tetapi pada seluruh titik bore
tanah keras mrngalami penurunan pada kedalaman '?... mtr.
( lihat tabel ).
'. Dari hasil test S(" dan test sondir pada seluruh lokasi tersebut bila yang
dibangun adalah #otel yang bertingkat dan berbobot berat tidak layak
menggunakan pondasi dangkal karena kondisi daya dukung tanah
permukaan s/d )-... mtr sangat rendah dan ra8an terhadap penurunan
(setleament).
/. Dapat disimpulkan bah8a *ir "anah / Ground Cater evel (GC)
di&umpai pada kedalaman yang cukup dangkal, yaitu pada kedalaman
S ..?. s/d %.%- mtr dari permukaan tanah.
-. Dari point - kesimpulan diatas dapat disimpulkan bah8a pada lokasi
tersebut sangat ra8an terhadap penurunan (setleament).
?. Khusus untuk sondir test pada titik S6-, tanah keras yang diperoleh
adalah pada kedalaman E.). mtr dan permukaan tanah. #al tersebut
kemungkinan u&ung konus Batu.
Final Report ))E Soil Investigation
Soil Investigation

PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN

KONSULTAN
%a)el ;.1. Hasil Pengetesan (ondir
%est No.
Kedala*an
-*.
0one
Resistant $a1
-kg2+*
2
.
%otal (kin
3ri+tion $a1
-kg2+*.
S < % )-... %>/ ).'')
S < ) %7.?. )./ %./E)
S < ' )-... %7? ).%/)
S < / %>.). ).> %./-/
S < - E.). )./ /?)
%a)el ;.2. Hasil Pengetesan (P%
Final Report )'. Soil Investigation
Soil Investigation
Kedala*an
-*.
BH - 1 BH - 2 BH - 3 BH 4
N N N N
%..-. < %..E- E )) %. %)
%)... < %)./- %/ %- )7 ))
%'.-. < %'.E- 7 7 '/ ).
%-... < %-./- %. %7 )> )-
%?.-. < %?.E- > %E %- ).
%>... < %>./- )/ )% '? N -.
%E.-. < %E.E- 'E )- -) N -.
)%... < )%./- %> )% /. N -.
)).-. < )).E- )) N -. /> ')
)/... < )/./- )7 )) // )>
)-.-. < )-.E- N -. )? '> )>
)7... < )7./- N -. )- /? )'
)>.-. < )>.E- N -. )> -% )7
'.... < '../- N -. N -. N -. '/
'%.-. < '%.E- N -. N -. N -. N -.
''... < ''./- N -. N -. /' N -.
'/.-. < '/.E- N -. N -. /? N -.
'?... < '?./- -/ '> /> -'
'7.-. < '7.E- '> %) /7 )7
'E... < 'E./- -. )? 'E '/
/..-. < /..E- )/ )/ /- '%
/)... < /)./- ). ). /) )%
/'.-. < /'.E- '. )? /? '/
/-... < /-./- N -. '- /> /%
/?.-. < /?.E- N -. // N -. N -.
/>... < />./- N -. )> N -. ?%
/E.-. < /E.E- N -. /) N -. ?)

PARASTYA LASGRAMA KONSULTAN

KONSULTAN
6.2. Saran
%. Karena "anah keras di&umpai pada kedalaman yang cukup dalam yaitu +
minimal )-... meter, maka untuk beban pondasi yang besar disarankan
untuk menggunakan (ondasi Dalam (Pondasi 'iang Pancang atau
2ore Pile), karena beresiko terhadap penurunan (setleament).
). (emilihan type pondasi yang akan dipergunakan tergantung pada beban
yang harus didukung, kondisi tanah dasar, e,isting dan lokasi serta biaya
pembuatan pondasi yang dibandingkan terhadap biaya struktur atasnya,
berdasarkan hasil test sondir, daya pikul tiang dan daya dukung tanah
dapat dilihat pada tabel -.% s/d -.-.
'. Disarankan agar menggunakan pondasi dalam bore pile dengan
kedalaman 6 )-... mtr sampai 6 '.... mtr dari permukaan tanah
setempat.
/. (enempatan dudukan u&ung tiang disarankan disesuaikan dengan tanah
keras ( &umlah R@ ; N -. ) pada Bore !esin, dan untuk lokasi titik S6),
S6/ dan S6- disarankan untuk dikoreksi terhadap ketebalan tanah keras.
Karena dari drilling log diketahui bah8a ketebalan tanah keras pada
lokasi tersebut merupakan lapisan lensa ( ketebalan tanah keras
S )... mtr ).
-. "idak disarankan mendudukan u&ung tiang pada level kedalaman kurang
dari S )-... mtr dari permukaan tanah, kecuali atas 2ekomendasi "im
*hli Struktur yang berpengalaman.
?. "ekanan air tanah atau gaya keatas (upli4t) sangat diperhitungkan karena
muka air tanah (!*") ditemukan pada level sangat dangkal yaitu
S ..?. < %.%- mtr dari permukaan tanah.
7. Daya Dukung (ondasi pada tabel -.% s/d -.E belum termasuk berat
sendiri tiang.
Final Report )'% Soil Investigation
Soil Investigation

Anda mungkin juga menyukai