Anda di halaman 1dari 8

BEST PRACTICE

Desa : Bulang
Kecamatan : Gending
Kabupaten : Probolinggo
Jenis Kegiatan : -Telford (990 X 2,5 X 0,2) dan TPT (50 X 0,45 X 1) Usulan MDP
- Telford (500 X 2,5 X 0,2 ) MKP
Narasumber : Syaiful Hijab, S.Pd Dan Nur Faizah, S.PdI
JALANKU BARU, KUSAMBUT DENGAN RASA HARU
Desa Bulang terletak disebelah timur Kecamatan dengan radius 2 Km dan 14 Km dari Kabupaten
Probolinggo. Mata pencaharian masyarakatnya kebanyakan buruh tani dan petani yang ditopang lahan
pertanian lahan cukup luas. Secara keseluruhan luas wilayah desa Bulang 260.750 Ha. Dengan lahan
pertanian produktif seluas 186.857 Ha dan lahan tambak 15.015 Ha, dengan adanya lahan pertanian
yang produktif tersebut warga desa Bulang pada umumnya belum dapat memanfaatkan secara optimal
sejalan dengan belum terpenuhinya prasarana pendukung.
Desa Bulang terbagi menjadi lima dusun yaitu : Dusun Langai, Dusun Rondo Kuning, Dusun Nangger,
Dusun Togur, dan Dusun Klompang. Masing-masing dusun memiliki jalan-jalan yang belum permanen,
sehingga cukup menghambat terhadap aktifitas warga desa, terutama menyangkut produktifitas
pertanian yang ada.
Kecamatan gending mendapatkan dana Dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat- Mandiri
Perdesaan (PNPM-MP) pertama kali pada tahun 2009.Dengan digulirkannya kompetisi ke masing-masing
desa oleh Kecamatan, maka penduduk desa Bulang segera mengadakan Musyawarah Antar Desa
Sosialisasi (MAD Sosialisasi) yang disertai dengan pembentukan pelaku PNPM-MP di tingkat Desa
diantaranya, TPK, KPMD, TIM Perumus , dan TIM Monitoring yang dilaksanakan pada bulan Maret 2009.
Dari hasil MAD Sosialisasi kemudian ditindak lanjuti dengan penggalian gagasan ditiap-tiap dusun oleh
KPMD. Hasil dari penggalian gagasan ditiap-tiap dusun itu terdapat 19 usulan dari perempuan dan 15
usulan dari campuran. Kemudian diadakan Musyawarah Khusus Perempuan (MKP), dan Musyawarah Desa
Perencanaan (MDP) yang dilaksakan pada hari Jumat tanggal 17 juli 2009. setelah melalui berbagai
macam pertimbangan sesuai dengan kriteria yang ada maka usulan Telford + TPT disusun Nangger dan
Telford disusun klompang mendominasi. Peserta MDP yang mengusulkan Telford + TPT disusun Nangger
beralasan bahwa dengan dibangunnya Telford + TPT maka areal pertanian yang ada disekitarnya, akan
dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan dapat melancarkan aktivitas warga desa. Demikian
pula dengan pula dengan peserta MKP yang mengusulkan Telford didusun kelompang memiliki alasan
yang sama. Dengan finalnya perangkingan tersebut, kemudian hasinya dibawa ke MAD prioritas ditingkat
Kecamatan untuk dikompetisikan bersama dengan desa-desa yang lain yang ada dilingkup Kecamatan
Gending.
Setelah melalui proses kompetisi ternyata usulan Telford + TPT didusun Nangger yang berasal dari MDP
memperoleh rangking 4, sedangkan Telford didusun Klompang meraih rangking 9 dari 26 usulan
sekecamatan Gending.
Sebelum adanya PNPM-MP dua jalan yang ada di dusun Nangger dan Klompang ini belum pernah
mengalami perbaikan sehubungan dengan keterbatasan dana desa yang tidak memungkinkan untuk
memperbaiki jalan yang ada di dua dusun tersebut oleh karena itu waga desa merasa sangat
diuntungkan dengan adanya PNPM-MP ini, karena dalam tersebut dapat diperbaiki yang nantinya akan
menghasilkan beberapa manfaat. Telford + TPT di dusun Nangger diharapkan agar :
Sarana transportasi semakin lancar
Nilai obyek hasil pertanian bisa meningkat
Erosi tanah oleh hujan dapat dihindari
Longsoran tanah tidak mengganggu aliran air irigasi
Irigasi lebih efektif dan efisien
Resiko licin tatkala musim hujan dapat teratasi
Nilai jual tanah disekitar jalan yang di Telford akan semakin meningkat
Dapat meminimalisir resiko banjir
Adapun jalan di desa Klompang, merupakan jalan satu-satunya yang digunakan oleh warga tiga dusun
untuk menuju pasar dan jalan menuju desa tetangga. Selama ini desa jalan tersebut tidak begitu
banyak yang menggunakannya karena kondisi jalan yang rusak bergelombang, sehingga sangat
mengganggu kenyamanan berkendara. Maka dengan PNPM-MP yang dialokasikan untuk perbaikan jalan
ini dengan Telford, diharapkan Masyarakat dapat merasakan manfaatnya yang diperoleh, diantaranya
dapat :
Melancarkan arus lalu lintas warga tiga dusun
Mengantisipati erosi tanah oleh hujan
Mengantisipasi kerusakan jalan yang lebih parah
Mengurangi resiko becek saat hujan
Meningkatkan nilai obyek pertanian di sekitar jalan
Meningkatkan nilai jual tanah di sekitar jalan
Meningkatkan hubungan dengan warga desa tetangga
Memudahkan untuk pengaspalan di tahun-tahun mendatang
Kucuran dana PNPN-MP yang telah tercanangkan oleh pemerintah, ternyata mendapatkan respon positif

dari warga Desa Bulang di samping mereka dapat memanfaatkan dengan menyerap tenaga pekerja yang
berasal dari RTM-RTM setempat. Mereka sangat berterima kasih pada pemerintah karena merasa ada
kepedulian Pemerintah pada Rakyat bawah, dan di harapkan ditahun-tahun mendatang Program ini
dapat berlajut dengan volume yang lebih besar, sehingga dapat menyerap lebih banyak lagi tenaga
pekerja dan dapat lebih besar lagi manfaat yang di peroleh, serta dapat mengurangi mengurangi beban
hidup RTM di desa bulang.
Suara Rakyat adalah suara Tuhan, itulah idiom yang berlambang saat ini. Dengan positif thin king
Masyarakat bawah tidak mustahil Negeri ini akan terbawa pada posisi Negeri yang Gemah ripah loh
jinawi Toto trentem Kerto Raharjo. Negara yang adil dan makmur dengan taraf kehidupan
Masyarakatnya yang sejahtera.

Data Jalan :
Nama Kegiatan : Paving Stone Jalan
Status Kegiatan : Jalan Baru
Desa : Sebaung
Volume : 350m x 2,5m
Asala usulan : Usulan Campuran / Usulan Bapak2 dan Ibu2
Lokasi : Batas Desa Pikatan sampai Dusun Kertah
Narasumber : Mochtanto Agus Pramoko, ST
JALAN TEBUS ANTAR DESA
Desa Sebaung terdiri dari 5 dusun , diantaranya : Dusun Anggris, Dusun Krajan, Dusun Kertah, Dusun
Sumber dan Dusun Taman. Empat dusun langsung berbatasan dengan desa lain sedang dusun Krajan
berada di tengah-tengah diantara empat dusun tersebut. Dusun Anggris berbatasan dengan Desa
Gending dan Desa sumber Kerang, Dusun Kertah Berbatasan dengan Desa pendil dan Desa Pikatan,
Dusun Sumber berbatasan dengan Desa Pikatan , sedangkan Dusun Taman berbatasan dengan desa
liprak dan sumberkerang. Dari lima dusun tersebut 4 dusun memiliki akses jalan yang cukup memadai,
lain halnya dengan Dusun Kertah yang berbatasan langsung dengan Desa Pikatan.. Sebenarnya di Dusun
Kertah sudah ada akses jalan yang sudah lama digunakan, Umumnya jalan ini digunakan oleh
masyarakat dari beberapa desa dan menjadi jalan utama bagi penduduk Pikatan yang berada di dusun
Taman, tetapi pada saat musim hujan jalan ini sulit untuk dilalui karena belum pernah diadakan
pengerasan,yang ada jalan jadi licin dan bila memaksa untuk melintas maka roda akan tergelincir
dengan lumpur yang sangat tebal. Karena jalan alternative lain terlalu jauh dan memutar maka para
pengguna jalan dengan terpaksa melalui jalan ini dengan ekstra hati-hati. Terkadang karena takut jatuh
pengguna sepeda rela turun dan jalan mendorong sepedanya.
Dusun Kertah Desa Sebaung dan Dusun Taman Desa Pikatan di pisah oleh aliran sungai yang tidak begitu
lebar ( Lebar sungai 3m), sebagai penghubung telah dibangun jembatan, namun saat ini keadaan
jembatan itu sudah tidak layak dan harus di perbaiki.
Awal tahun 2009 Desa Sebaung masuk dalam Program PNPM-MP. Pada saat sosialisasi, mayoritas
masyarakat Dusun Kertah mengusulkan pemavingan jalan yang menuju dusun Taman Desa Pikatan.
Untuk mendukung pemavingan jalan tersebut, masyarakat dusun kertah mengumpulkan Swadaya hingga
terkumpul 5 Juta rupiah. Dari usulan dan dukungan tersebut maka dusun kertah mendapat Program
PNPM-MP berupa Sarana Paving dengan Volume 350 m x 2,5 m dan drainase sepanjang 350m.
Pada tahap pelaksanaan proyek hingga selesai Program PNPM-MP sepenuhnya melibatkan RTM yang
berada di dusun kertah, baik sebagai Tukang, maupun Pekerja, ,sehingga dengan dipekerjakannya RTM
secara langsung akan meningkatkan pendapatan
Dengan pembangunan jembatan ,pemavingan jalan tembus, dan drainase ini maka bila hujan turun
jalan tidak lagi licin dan berlumpur. Para pengguna jalan baik pelajar maupun penduduk lainnya dengan
mudah dan cepat bisa sampai ketempat tujuan. Secara langsung maupun tidak langsung jalan dan
jembatan ini sangat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan baik bagi masyarakat dusun kertah
desa sebaung maupun bagi masyarakat dusun Taman Desa Pikatan.

BEST PRACTICE
Nama Kegiatan : Telford
Status Kegiatan : Baru
Volume : 900x2.5x0.2m
Lokasi Kegiatan : Dsn Krajan Desa Jatiadi
Kec. Gending Probolinggo
Asal Usulan : MDP
Narasumber : Agustin Yuswandari (Sekretaris TPK)

Mendung tampak ingin segera memuntahkan air hujan dengan agak tergesa-gesa kukayuh kereta tanpa
bensinku itu menelusuri karangsuwung agar segera sampai kerumah. Maklum selama ini aku memutar
melewati Desa Klaseman, desa tetangga setiap menuju kantorku. Karang Suwung sebenarnya daerah
yang dapat menghubungkan empat padukuhan sekaligus dengan jarak tempuh yang relative singkat.
Pada musim penghujan seperti ini pendudukku punya pantangan untuk lewat Karang Suwung. Entah
kenapa aku ingin mengubah kepercayaan mereka dengan tetap melanggar untuk melewatinya. ( Dasar
Ngeyel)
Wow.. pemandangan ini sangat sayang dilewatkan, kenapa harus jadi pantangan? Pikirku saat itu dengan
sedikit rasa deg-degan karena sepi serta agak gelap karena mendung tebal.
Tiba-tiba sepedaku terhenti mendadak dan tidak dapat kukayuh walaupun sudah kekerahkan tenaga
dalamku tingkat sepuluh maklum masih belum kelulusan tingkat sebelas hehe
Ya Tuhan kutukankah ini? Akibat melanggar aturan penduduk desa ini ? Masak tidak ada sedikitpun
dispensasi bagiku, padahal aku adalah abdi dari kerajaan Jatiadi ini dengan pangkat kaur Umum dan
masih termasuk keturunan bangsawan berdarah B positif.. batinku.
Untuk menghibur hati yang tengah gundah gulana special pake malu yang ditutup-tutupi takut ada yang
melihat kejadian ini aku pun bernyanyi, sambil kuangkat sepedaku. Sepedaku yang kurang ajar itu terus
menertawaiku sampai rumah bcause aku yang dinaiki sepedaku.. Apes buu.. banyak tanah liat yang
menempel pada ban sepedaku.
***
Itu sepenggal kisahku dijaman Betara Bendul sebelum Betara PNPM-MP datang. Masih dark age atau
jaman kegelapan istilahnya. Diawal-awal betara PNPM-MP dating cukup memusingkan para abdi-abdi
masyarakat desa Jatiadi. Bagaimana tidak? La wong aturan mainnya tidak sama dengan gobak sodor.
Biasanya sodor sana sodor sini malah diganti dengan PS II yang masih perlu belajar pencat pencet sana
sini.
Oaalaah Betara PNPM-MP itu buuaanyak aturannya ya.. Tapi dipikir-pikir ada benarnya juga, yang jadi
lakonnya ya masyarakat itu sendiri dengan sasaran tembaknya RTM tadi. Masyarakat jadi lebih tau
bagaimana proses untuk mendapatkan dana secara transparan yang tidak semudah ambil jambu
tetangga sebelah. Tinggal naik trus makan diatas setelah kenyang turun. Weleh.. weleeeeeh.. yang
berhak justru dapat sisanya tok..tok..tok..
Betara PNPM-MP itu ternyata baik hati mau mengabulkan jeritan hati penduduk desaku ini, salah
satunya pengerasan jalan di karang suwung yang masih termasuk padukuhan Krajan itu tadi yang nama
kerennya telford. Aku, walaupun termasuk keturunan bangsawan berdarah B positif tetap berusaha
menghafal kata-kata telford tadi karena agak cedal dalam pengucapan huruf r. Maklum aku terlahir
di LA, Los Angel gitu loh
Kebetulan dewa FT yang diutus Betara PNPM-MP adalah Mr. Firdaus menyetujui proposal kami dengan
panjang telford 900 x 2.5 x 0.2 m. Awalnya, supaya sang dewa mau kasihan kami kompakan cerita kalau
jalan di karang suwung itu adalah penghubung empat padukuhan yaitu Krajan, Adiboyo, Krandon Kulon
dan Krandon Wetan serta dapat tembus ke beberapa desa tetangga antara lain Desa Klaseman, Desa
Karangpranti dan Desa Ganting. Yang lebih kasihan lagi ya. Sekretaris cantik ini kalo mau ngantor
harus muter kulo nuwun lewat desa Klaseman sambil ngayuh sepeda mini kesayangannya itu.
Rupanya kedipan mata mbak sekretaris TPK ini mampu meluluhkan hati utusan Betara PNPM-MP
walaupun dibelakang pendukungnya harus puasa, wiridan dan tahajud siang malam supaya kedipan
mata mbak sekretaris ini jadi bertuah ha.. ha.. ha.. ha..
Setelah melewati proses yang rumit sempat jungkir balik kalau perlu nggak tidur selama tujuh hari
tujuh malam tujuh menit supaya Betara PNPM berbelas kasih segera mencairkan dana fisik 20%
pertama. Akhirnya Aku senang campur ketar ketir karena kepercayaan masyarakat di amanahkan
kepada kami sebagai lakon drama Tim Pengelola Kegiatan Desa Jatiadi ini. Walau tidak secantik dan
sesendu sinetron Cinta Fitri dan seromantis Rama dan Sinta, mau tidak mau cerita kelanjutan Telford
harus tertulis dan tergarap dengan rapi diatas BKU.
Sebelumnya para lakon TPK ini harus mengadakan audisi Jatiadis Worker Idol baik untuk pekerja TK,
Pemecah Batu dan Penata Batu Telford. Setelah para Idol terpilih maka dikumpulkan untuk dikarantina
bak American Idol. Salah satu Idol bertanya kepada kami selaku juri, Pak Ketua dan mbak sekretaris
ada bayarannya nggak? Because dapur kami harus tetap ngebul.
So pastilah.. la wong ini bukan Daendels lakonnya Anyer-Jakarta tapi Krajan-Krandon. Yang pasti 1
HOK Rp. 16.700,- dan perharinya 1,5 HOK. Sahutku.
Ngapunten mbake, saya nggak tau HOK. Sahut Idol tadi
Wis gampangane perhari Rp 25.000,-
Oooooo. Gitu toh.. Jangan buat hitung-hitungan yang ruwet to mbak ayu, bilang saja Rp. 25.000,perhari, beres.. Sahut si Idol.
Lo..lo..lo.. yang aneh itu ya Betara PNPM-MP itu sendiri, aku dewe yo baru tau kok. Sahutku.
****
11 hari 6 jam 9 detik kemudian, Betara PNPM-MP memberikan wahyu melalui dewa FT Mr. Firdaus
untuk segera melaksanakan Musjab I. Sebagai lakon tiga serangkai segera mempersiapkan bak punya
gawe mantu tetangga sebelah. Tanggal 13 November 2009 hari Jumat segera dipilih sebagai hari baik
dan keramat untuk melaksanakan Musjab I.
Jeng KPMD mulai membacakan susunan acara satu persatu hingga telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dan selamat sentosa mengantarkan lakone ke depan pintu gerbang pertanggungjawaban.
Satu persatu penggunaan dana 40% pertama (20% SPP dan 20% pertama dana fisik) kusebutkan dengan

hati-hati dan penuh hikmad seperti membaca ijab kobul. Salah sedikit harus diulangi.
Suasana masih hening, kulihat raut wajah mereka terpaku seperti tidak percaya atas pernyataan
sekretaris cantik seperti aku ini? Segera aku ambil sikap bak Patih Kerajaan Majapahit segera
bersumpah palapa. Sumpah pak.. bu.. kataku meyakinkan mereka. Dalam seketika sidang paripurna
mendadak berubah seperti pasar pindahan riuh dan ramai alias laris manis pertanyaan. Dan..
Alhamdulillah.. diterimalah pertanggung jawaban pertamaku yang sempat membuatku deg-degan.
***
Cup..cup..cup.. Kala itu aku hanya melongo saja ketika tanganku diciumi seorang wanita tengah baya.
Whats matter with you mom. Gumamku dalam hati. Thank you buuanget lo mbak ayu. Kata ibu
tadi. Wow.. bisa bahasa Los Angel juga ibu ini, padahal aku Cuma ngomong dalam hati aja. Memangnya
kenapa bu? tanyaku. Kalo nggak ada sampeyan mungkin jalan ini selamanya suwung ga bisa dilewati
terus kalau hujan tiba. Lagi pula anak saya yang paling kecil bisa berangkat ngaji sendiri nggak perlu
diantar karena jaraknya tambah dekat. Jelas ibu itu. Oalah bu.. saya Cuma jadi pelaku atas usulan
ibu dulu. Yang jelas terimakasih sama Tuhan bu yang telah memberikan jalan keluarnya kataku sedikit
berkhotbah niru-niru Aa Jimmi. Tapi kalo bukan sampeyan yang buat jalan ini siapa lagi. Kata ibu
tadi.ngeyel Waduh salah lagi ibu ini, kalau aku yang buat jalan ini, jamu pegel linu sudah kuborong
di warung sebelah. Gumamku geli. Selama perjalanan pulang aku senyum-senyum sendiri mengingat
kejadian tadi.
Aku hanyalah bagian cerita kecil dari hasil PNPM-MP seluruh Indonesia yang mampu merasakan besarnya
manfaat dari program ini. Aku bukanlah siapa-siapa yang hanya menjadi lakon kecil mewakili rakyat
desaku. Yang berusaha sekuat tenaga membangun desa sendiri. Terimakasih PNPM-MP TA 2009..
-------- ***------*Maaf adalah kata yang paling sering ingin kuucapkan buat rekan-rekan senasib, sepenanggungan,
seperjuangan yang tidak kusebut dalam cerita ini karena sewaktu ide ini muncul nama kalian tidak
muncul. Yang muncul jutru orang yang sering membuatku pontangpanting bikin RPD 1,2 dan 3 plus
laporan-laporan lainnya. But I like you, sir..*

BEST PRACTICE
Desa : Bulang
Kecamatan : Gending
Kabupaten : Probolinggo
Jenis Kegiatan : SPP
Narasumber : Nur Faizah, S.PdI Dan Syaiful Hijab, S.Pd
SARWAH PNPM KU KEBANGGAANKU
Desa Bulang adalah salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Gending yang pada tahun 2009
mendapatkan alokasi dana dari PNPM-PM. Secara geografis letak desa bulang berada ddisebelah timur
kecamatan dengan radius 2 km, dan 14 km dari kota Kabupaten Probolinggo.
Dari segi ekonomi warga desa Bulang rata-rata bertaraf hidup menengah kebawah dan berkategori RTM (
Rumah Tangga Miskin )
Di Desa Bulang terdapat lima dusun yaitu, Dusun Langai, Rondo Kuning, Nangger, Togur dan Klompang.
Masing-masing dusun memiliki kegiatan kaum perempuan yang berupa tahlilan dan salawatan yang
dilaksanakan setiap seminggu sekali. Didalam kegiatan itu diisi dengan : Tahlilan, yasinan, salawatan,
arisan, tabungan, dan salawatan.
Adapun nama-nam kelompok tersebut adalah :
1.Tahsal Langai
Kelompok tahsal langai berdiri sejak tahun 1999 dan beralokasi di dusun Langai.. Awalnya kelompok ini
hanya menerapkan kegiatan tahlilan dan salawat, kemudian dilanjut dengan adanya arisan dan
tabungan, lama kelamaan menerapkan kegiatan simpan pinjam untuk menambah modal usaha dengan
harapan usaha yang dimliki masyarakat miskin tambah berkembang hingga tercapai cita-cita desa
Bulang yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2.Tahlil Muslimat Malam seninan
Kelompok ini didirikan pada tahun 1990, dengan latar belakang arisan yang diprakarsai oleh ibu-ibu
diwilayah dudun Rondo Kuing, semakin lama kelompok ini semakin menigkatkan aktivitasnya dalam
bentuk yasinan dan tahlilan hingga sekarang.
3.Tahsal Nangger
Kelompok tahsal Nangger didirikan pada tahun 2000, yang berlokasi di Dusun Nangger. Kelompok ini
bermula dari keinginan ibu-ibu di dusun Nangger untuk mempererat tali persaudaraan melalui sebuah
perkumpulanyang didalamnya diisi dengan arisan, dengan berjalannya waktu kelompok ini
meningkatkan aktifitas kelompoknya dengan mengisi tahlilan dan pembacaan salawat, serta
diadakannya tabungan peserta disetiap kegiatan.
4.Fatayat Al-Hidayah
Kelompok berdiri pada tahun 1999,awalnya kelompok ini berdiri atas keinginan fatayat (pemudi) yang
berada dilingkungan dusun Togur untuk mengadakan suatu kegiatan dalam rangka menampung aspirasi
kaum fatayat untuk persaamaan gender. Dalam pertemuan tersebut, diputuskan untuk mengadakan

pertemuan secara berkala setiap malam minggu yang diisi dengan tahlilan dan salawat. Dengan adanya
modernisasi di segala bidang, kelompok ini mengadakan tamahan kegiatan yaitu arisan dan tabungan
anggota serta penggalian dana dari anggota untuk sebagian disumbangkan pada acara-acara kegiatan
sosial misalnya membantu RTM yang sedang mengalami musibah.
5.Tahsal Seninan
Kelompok ini berada didusun togur yang berdiri sejak tahun 1980 yang beranggotakan ibu-ibu di
wilayah dua dusun yaitu togur dan klompang. Awalnya kelompok ini berdiri dilatar belakangi oleh
keinginan masyarakat untuk mengadakan kegiatan tahlilan dan salawatan, seiring dengan
berkembangnya waktu kelompok inipun tak ketinggalan menambah kegiatan kelompoknya dengan
menadakan tabungan berkala setian seminggu sekali.
Kelima kelompok tersebut masing-masing mendapatkan alokasi dana SPP dari PNPM-MP karena dianggap
telah memenuhi syarat oleh Tim Verifikasi untuk mendapatkan kucuran dana SPP guna meningkatkan
taraf hidup anggotanya dengan menambah modal usaha dimasing-masing kelompok.
Dengan adanya PNPM-MP ini, muncul ide untuk mengadakan pertemuan kelompok SPP dibalai desa.
Setelah melalui proses musyawarah antara pelaku PNPM yang ada di desa Bulang dengan pemerintah
desa maka disepakati adanya pertemuan rutin antara kelompok SPP dan para istri pejabat desa yang
dilaksanakan setiap hari minggu dalam bentuk sarwah yang didalamnya di isi dengan:
Pembacaan salawat Nabi
Tahlilan
Arisan
Tabungan
Pembayaran angsuran SPP
Dan pembinaan terhadap peserta/pemanfaat SPP oleh pelaku PNPM dan tokoh masyarakat yang ada
disekita.
Pertemuan tersebut dinamakan SARWAH PNPM-MP DESA BULANG (sarwah sama dengan Pengajian dan
istighasah) yang beranggotakan 73 orang dari pemanfaat SPP, 5 orang pelaku PNPM dan 12 istri
perangkat desa.
Pertemuan ini dharapkan :
Mempererat hubungan persaudaraan diantara pemanfaat SPP khusunya dan pada umumnya dengan
semua warga masyarakat Bulang
Mengkoordinir peserta atau pemanfaat SPP dengan mudah
Menampung aspirasi warga desa
Bertukar pengalaman
Bermusyawarah untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan
Berkoordinasi antara warga (pemanfaat SPP) dengan istri perangkat deasa.
Kucuran dana dari PNPM-MP ternyata mendapat respon yang sangat antusias dari warga desa, terbukti
dengan banyaknya peminat warga untuk memanfaatkan program ini sebagai penambahan modal usaha
mereka yang diharapkna dapat meningkatkan kesejahteraan khususnya RTM dan warga desa pada
umumnya.
Dengan adanya program ini warga desa merasa sangat diuntungkan, dan mereka sangat berteima kasih
pada pemerintah yang telah mencanangkan program ini, dan diharapkan di tahun-tahun mendatang
program ini bisa berlanjut dengan alokasi dana yang lebih besar seiring dengan tuntutan kebutuhan
yang semakin komplek.

Sambutan & Pembukaan Pelatihan oleh Camat Benjeng

GRESIK, Semangat pelaku PNPM Mandiri Perdesaan seakan tidak ada habisnya dalam
mengimplementasikan Sistem Perencanaan Pembangunan Partisipatif. Semangat
peserta begitu tergambar khidmad mengikuti nyayian Indonesia Raya yang dipimpin oleh
Bu Tasmi sang dirigen. Bertempat di Gedung Serba Guna MTsN Gresik Jl. Raya Metatu
No. 31 Kecamatan Benjeng, tanggal 22 Januari 2014 sebanyak 4 Kecamatan : Benjeng,
Balongpanggang, Cerme dan Duduksampeyan, secara kluster melaksanakan Pelatihan
Peningkatan Kapasitas bagi Kepala Desa, Sekdes, BPD dan LPMD. Perencanaan
Pembangunan yang dilaksanakan desa belum sepenuhnya sinergi diberbagai sektor dan
terkesan sendiri-sendiri melatarbelakangi perlunya menyelenggarakan pelatihan yang
melibatkan unsur-unsur sebagai pilar perencana pembangunan di tingkat desa. Apalagi
sejak Genderang Integrasi ditabuh sejak tahun 2011 belum menampakkan hasil yang
signifikan.
Acara ini dibuka oleh Bapak Darman selaku Camat Benjeng, dalam sambutannya
mengharapkan bahwa kegiatan pelatihan ini dapat memberikan Out Put yang positif
bagi kegiatan perencanaan partisipatif di desa. Perencanaan pembangunan haruslah
melibatkan banyak unsur dan lembaga masyarakat. Untuk itu peran lembaga masyarakat
terutama BPD, LPMD dan Pemerintah desa harus ada pemahaman yang sama tentang
perencanaan pembangunan terutama dalam penyusunan perencanaan di Musrenbang
Desa. Masyarakat adalah subyek pembangunan, untuk itu perlu kita melibatkan dan
mengetahui persoalan masyarakat dalam rangka melakukan perencanaan
pembangunan.
imbuhnya
Integrasi dimaknai sebagai sebuah proses penyatupaduan Sistem Perencanaan
Partisipatif (PNPM Mandiri Perdesaan) , Teknokratis (Birokrasi) dan Politis (DPRD)
dengan mensinergikan nilai-nilai demokratis, partisipatif, akuntabel dan lain sebagainya
yang sudah dijalankan oleh masyarakat bertahun-tahun sebagaimana tertuang dalam
UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Hadir
Narasumber dalam Pelatihan tersebut Ibu Indah Shofiana Kepala Bapemas dan Desa
Kabupaten Gresik mengupas masalah Perencanaan Pembangunan Partisipatif yang
sudah dilaksanakan masyarakat dan peran masing-masing kelembagaan antara
Pemerintah Desa, BPD dan LPMD. Dalam merencanakan pembangunan desa yang
terpenting adalah tahapan menginventarisir masalah, merumuskan pemecahan masalah,
melakukan tindak lanjut atau Tindakan jelas Ibu Indah memberikan umpan balik kepada
peserta pelatihan, apakah sudah dilakukan atau belum tahapan kegiatan dalam
perencanaan pembangunan desa tersebut dengan melibatkan masyarakat ?

Peserta Menyimak Paparan ( Pak Hermanto Sianturi)


Kepala Bappeda Gresik

Menyambung materi berikutnya disampaikan Bapak Hermanto Sianturi Kepala


Bappeda dan Litbang Kabupaten Gresik, memaparkan tentang pentingnya dokumen
RPJMDesa dan RKPDesa sebagai Dasar dalam Perencanaan Pembangunan di tingkat
desa. Sampai dengan Akhir Tahun 2013, di Kabupaten Gresik terdapat 262 Kepala Desa
yang baru dilantik. Sesuai dengan UU Nomor 25 tahun 2014 tentang SPPN dan
Permendagri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Desa, dijelaskan
bahwa Kepala Desa / Pemerintah Desa wajib menyusun Dokumen RPJMDesa paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah Kepala Desa dilantik. Satu Perencanaan untuk Semua
(One Planning for All), imbuhnya. Lebih lanjut ditambahkan bahwa sumber-sumber
pembiayan pembangunan bisa melalui APBDesa, APBD Kabupaten, ABPD Propinsi,
APBN bahkan CSR dari perusahaan. Sehingga dalam perencanaan kegiatan
pembangunan perlu strategi dalam penentuan sumber dana dan tahu proporsi sumber
biaya
kegiatan.
Kemudian dilanjutkan dialog yang dipandu oleh Kunang Dana Saputra selaku Fasilitator
PNPM MPd Kabupaten Gresik. Ada umpan balik dari peserta, salah satunya dari
Rohmad dari Kepala desa Wedani Kecamatan cerme, Ia menanyakan tentang
ketidaksingkronan antara Penyusunan RPJM Desa yang difasilitasi PNPM MPd dengan
Jadwal Musrenbang Desa. Saya menginginkan bahwa perencanan dan musyawarah
itu harus seirama, agar tercipta Integrasi.ujar mantan Pendamping Lokal PNPM-MPd
Kec. Cerme tersebut. Pertanyaan ini ditanggapi oleh Bu Indah menegaskan bahwa
penyusunan RPJM Desa itu untuk 5 tahun dan dibuat maksimal 3 bulan setelah Kepala
Desa dilantik. Sedangkan Musrenbang Desa adalah kegiatan tahunan dalam rangka
perencanaan pembangunan selama satu tahun dengan berpedoman pada RPJM Desa.
Sedangkan Pak Herman menambahkan bahwa seharusnya tidak ada dualisme
perencanaan, antara dokumen RPJM Desa yang disusun desa dengan dokumen RPJM
Desa
yang
difasilitasi
PNPM
MPd.
Diakhir acara Ir. Kunang Dana Saputra berharap agar peran BPD, LPMD dapat
diperankan saat penentukan perencanaan pembangunan, baik pada Musyawarah di
desa ataupun kegiatan ditingkat kecamatan, baik itu Program PNPM MPd maupun
kegiatan lainnya. Kami menyadari bahwa peranserta kelembagaan di desa masih
kurang terutama program PNPM MPd, untuk itu kita harus berkomitmen dalam rangka
menguatkan perencanaan pembangunan partisipatif dan Intergrasi Program. Mari kita

bangun komitmen bersama dalam rangka mewujudkan GRESIK MENJADI LEBIH BAIK
. pungkasnya
Ditulis oleh : Hadi Setiawan dan TIM PNPM MPd Benjeng.

Anda mungkin juga menyukai