KOMUNITAS I
UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta
MODUL KEPERAWATAN
KOMUNITAS I
Modul Keperawatan Komunitas I
Yudi Abdul Majid, S.Kep., Ns., M.Kep., dan Septi Ardianty, S.Kep., Ns., M.Kep.
Editor:
Reski Aminah
Desainer:
Mifta Ardila
Sumber:
www.insancendekiamanidiri.co.id
Penata Letak:
Reski Aminah
Proofreader:
Tim ICM
Ukuran:
x, 110 hlm., 21 x 29.7 cm
ISBN:
Cetakan Pertama:
Maret 2022
Hak Cipta 2022, pada Yudi Abdul Majid, S.Kep., Ns., M.Kep.,
dan Septi Ardianty, S.Kep., Ns., M.Kep.
Isi diluar tanggung jawab penerbit dan percetakan
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Perumahan Gardena Maisa 2, Blok A03, Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten
Solok, Provinsi Sumatra Barat-Indonesia 27361
HP/WA: 0813-7272-5118
Website: www.insancendekiamandiri.co.id
E-mail: insancendekiamandirigroup@gmail.com
Daftar Isi
Prakata....................................................................................................................................... ix
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
A. Deskripsi — 1
B. Prasyarat — 1
C. Panduan Belajar — 1
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS ....................................................... 3
A. Pengertian Kesehatan — 3
B. Karakteristik dan Perilaku Sehat — 5
C. Kesehatan Komunitas — 10
Informasi Pendukung Belajar — 12
Latihan-Latihan — 12
Lembar Kerja — 13
Evaluasi — 13
Feedback Evaluasi — 13
EPIDEMIOLOGI DAN KEPENDUDUKAN ..................................................................... 15
A. Sejarah Epidemiologi — 15
B. Definisi Epidemiologi — 18
C. Ruang Lingkup Epidemiologi — 21
D. Kegunaan Epidemiologi — 23
E. Pendekatan Khusus Epidemiologi terhadap Masalah Kesehatan — 24
F. Prinsip-Prinsip epidemiologi — 25
G. Prosedur Epidemiologi — 25
H. Ukuran-Ukuran Epidemiologi — 26
I. Istilah dalam Efidemiologi — 28
Informasi Pendukung Belajar — 29
Latihan-Latihan — 29
Lembar Kerja — 29
Evaluasi — 30
Feedback Evaluasi — 30
KEPENDUDUKAN (DEMOGRAFI) ................................................................................... 31
A. Demografi — 31
B. Tujuan Mempelajari Demografi — 31
C. Variabel Utama Demografi — 32
D. Ruang Lingkup Demografi — 32
E. Sumber Data Demografi — 32
v
F. Ukuran-Ukuran Demografi — 33
G. Piramida Penduduk — 33
Informasi Pendukung Belajar — 35
Latihan-Latihan — 36
Lembar Kerja — 36
Evaluasi — 37
Feedback Evaluasi — 37
KOMUNITAS SEBAGAI KLIEN ........................................................................................ 39
A. Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas — 39
B. Periode Perkembangan Kesehatan Masyarakat — 39
C. Definisi Komunitas — 40
D. Definisi Keperawatan Komunitas — 40
E. Tujuan Keperawatan Komunitas — 41
F. Sasaran Keperawatan Komunitas — 41
G. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas — 42
H. Prinsip Keperawatan Komunitas — 42
I. Falsafah Keperawatan Komunitas — 42
J. Perbedaan Pelayanan Kep. Klinis dan Komunitas — 45
K. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas — 45
L. Asumsi Dasar Keperawatan Komunitas — 46
M. Keyakinan Keperawatan Komunitas — 46
N. Teori Model Konseptual Dalam Keperawatan Komunitas — 47
Informasi Pendukung Belajar — 50
Latihan-Latihan — 51
Lembar Kerja — 51
Evaluasi — 52
Feedback Evaluasi — 52
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS ..................................................................... 53
A. Peran, Fungsi, dan Etika Keperawatan Komunitas — 53
B. Proses Keperawatan Komunitas — 57
Informasi Pendukung Belajar — 64
Latihan-Latihan — 64
Lembar Kerja — 64
Evaluasi — 65
Feedback Evaluasi — 65
PROGRAM-PROGRAM KESEHATAN ATAU KEBIJAKAN DALAM
MENANGGULANGI MASALAH KESEHATAN UTAMA DI INDONESIA .............. 67
A. Konsep Pembangunan Kesehatan di Indonesia — 67
B. Sistem Kesehatan Nasional — 72
C. MDGs (Millennium Development Goals) — 79
D. Pemberantasan Penyakit Menular (Tuberkulosis) — 83
E. Puskesmas — 86
ix
x Modul Keperawatan Komunitas I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul bahan ajar Komunitas I ini merupakan modul teori pada mata kuliah
Keperawatan Komunitas I di Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu
Keperawatan yang berisikan informasi, panduan, dan latihan-latihan. Modul ini
membahas Pengantar dan Konsep Dasar Keperawatan Komunitas, Epidemiologi dan
Kependudukan, Komunitas Sebagai Klien, Asuhan Keperawatan Komunitas, Program
Kesehatan Kebijakan Dalam Menanggulangi Masalah Kesehatan, Isu, dan Tren
Keperawatan Komunitas.
B. Prasyarat
Tidak ada mata kuliah prasyarat mengikuti perkulihan komunitas I
C. Panduan Belajar
Secara rinci, materi yang akan anda pelajari pada mata kuliah Metodologi penelitian
adalah sebagai berikut:
No CP Materi Waktu
1 Mahasiswa mampu a. Pertemuan pertama dosen
Menjelaskan pengantar memulai dengan memberi salam
kesehatan komunitas dan membuka pelajaran dengan
bacaan basmallah, melakukan
personal introduction singkat dan
dosen menjelaskan tentang Visi
dan Misi Prodi S1 Keperawatan
b. Pengantar kesehatan komunitas
dan konsep dasar keperawatan
komunitas
1
e. Prevalensi
Asalamualaikum, mari kita mulai dengan bahasan tentang pengantar dan konsep
dasar keperawatan komunitas.
AYO MEMBACA
A. Pengertian Kesehatan
Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948
menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai―suatu keadaan fisik,
mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan‖
Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan,
mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah sumber daya bagi kehidupan sehari-
hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya
sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik.
Dalam Pasal 1 Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
bahwa yang dimaksud dengan:
1. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
2. Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan
kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan
dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang
dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
3
Pengertian kesehatan menurut para ahli
1. Perkins (1938)
Sehat adalah keadaan yang seimbang dan dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh
dan berbagai factor yang mempengaruhinya.
2. WHO (1947)
Sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, dan sosial, tidak hanya
bebas dari penyakit atau kelemahan.
3. White (1977)
Sehat adalah keadaan di mana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai
keluhan apapun ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.
4. Paune (1983)
Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care resources)
yang menjamin tindakan untuk perawatan diri (self care action) merupakan
pengetahuan keterampilan dan sikap. Self care action merupakan perilaku yang
sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan, dan
meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual.
5. Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Dalam musyawarah Nasional Ulama tahun 1983 Kesehatan sebagai ketahanan
jasmaniah, ruhaniyah, dan sosial yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang
wajib disyukuri dengan mengamalkan tuntunan-Nya, dan memelihara serta
mengembangkannya.
Meskipun seseorang dari fisiknya terlihat sehat, tetapi belum tentu mentalnya
juga sama-sama sehat. Dalam hal ini orang yang sakit mental bukan hanya orang gila,
karena ada banyak sekali gangguan mental yang dapat dialami oleh siapa pun.
Pengertian kesehatan yang menyeluruh ini masih belum diperhatikan oleh orang tua
maupun para masyarakat, sehingga menganggap bahwa orang yang sakit jiwa pasti
orang gila. Pada kenyataannya, kasus sakit jiwa prevalensinya hanya beberapa persen
saja, sedangkan gangguan jiwa tipe lainnya masih sangat bermacam-macam, sehingga
jika kita stress maka rambut kepada kita akan mudah rontok dan patah. Untuk menjaga
agar tidak rontok dan patah atau bahkan bisa menyebabkan botak kita barus merawat
rambut kepala secara alami.
Pengertian kesehatan tubuh seharusnya tidak hanya dipahami saja tetapi
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, karena terdapat semboyan mensana in
corpore sano, yang artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Jadi,
semboyan tersebut mengindikasikan bahwa tubuh yang sehat jiwanya juga akan
menjadi kuat. Ada banyak kasus juga penyakit fisik disebabkan karena tekanan dan
pikiran yang stress, jadi antara kesehatan tubuh dan mental ternyata saling terkait satu
sama lain.
Cara menjaga kesehatan tubuh agar tercipta pengertian kesehatan tubuh yang
benar-benar nyata adalah dengan menerapkan hidup sehat dan teratur. Hidup sehat
harus dimulai dari yang kecil, sekarang juga, dan dari diri sendiri. Apapun yang kita
makan akan sangat berpengaruh terhadap tubuh, karena sari-sari makanan kita yang
sudah dicerna akan disalurkan ke dalam tubuh melalui aliran darah, jadi memilih
Latihan-Latihan
Setelah membaca materi dari modul dan sumber lain, mari kita coba melatih
pemahaman kita dengan mengerjakan latihan di bawah ini.
1. Jelaskan pengertian komunitas?
2. Jelaskan pengertian sehat dan sakit?
3. Jelaskan Karakteristik Perilaku sehat?
4. Jelaskan apa yang dimaksud asuhan keperawatan komunitas?
Evaluasi
Feedback Evaluasi
AYO MEMBACA
A. Sejarah Epidemiologi
Secara harfiah, epidemiologi berasal dari kata epi (permukaan, di atas, menimpa),
demo (orang, populasi, manusia) dan ologi (ilmu tentang). Dari sana maka epidemiologi
di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian,
dan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan
atau kematian dalam populasi manusia.
Dalam sejarahnya, epidemiologi dikembangkan dengan menggunakan epidemi
penyakit menular sebagai suatu model studi. Saat ini, epidemiologi sudah terbukti
efektif dalam mengembangkan hubungan sebab-akibat pada kondisi-kondisi non-
infeksius seperti penyalahgunaan obat, bunuh diri, kecelakaan, lalu lintas, keracunan
zat kimia, kanker dan penyakit jantung.
Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program
pengendalian penyakit, mengembangkan program pencegahan dan kegiatan layanan
kesehatan, serta menetapkan pola penyakit endemis, epidemi dan pandemik.
Endemi Keberadaan suatu penyakit yang terus-menerus di dalam populasi
atau wilayah tertentu
15
Epidemi Wabah atau munculnya penyakit tertentu yang berasal dari sumber
tunggal, dalam satu kelompok, populasi, masyarakat atau wilayah
yang melebihi tingkatan kebiasaan yang diperkiraan.
Kejadian luar biasa atau peningkatan secara tajam dari kasus baru
yang mempengaruhi kelompok tertentu biasanya dari sumber
tunggal
Pandemik Epidemi yang menyebar luas melintasi batas negara, benua, atau
populasi yang besar dan bahkan kemungkinan seluruh dunia.
Persen =X/Y x K
Jumlah peristiwa atau orang, dan lain-lain, yang terjadi dalam semua
Y:
kategori dari kelompok data tersebut.
Interpretasi dari proporsi adalah: dari jumlah frekuensi di mana suatu jenis
peristiwa tertentu terjadi, kejadiannya dinyatakan dalam persen dari berbagai
subkelompok utama
2. Rasio
Rasio adalah suatu pernyataan frekuensi nisbi kejadian suatu peristiwa terhadap
peristiwa lainnya. Misalnya, jumlah anak sekolah kelas 6 yang telah diimunisasi
dibandingkan dengan jumlah anak sekolah kelas 6 yang tidak diimunisasi pada
sekolah tertentu. Rumus rasio adalah
Persen =X/Y X k
x = Banyaknya peristiwa atau orang yang mempunyai satu atau lebih atribut tertentu
y = Banyaknya peristiwa atau orang yang mempunyai satu atau lebih atribut
tertentu, tetapi dalam hal berbeda atributnya dengan anggota x.
k=1
Populasi dab masa jedah (atau titik waktu) dari data yang dipakai haruslah
tertentu atau khusus, persis untuk angka atau rate. Rasio dapat dihitung untuk
angka hanya sebagai banyaknya peristiwa. Umumnya nilai x dan y dibagi oleh nilai
x maupun nilai y sehingga salah satu nomor dalam ratio menjadi sama dengan 1, 0.
Misalnya, jika suatu kelompok 20 orang menderita penyakit tertentu dan 2 mati
karenanya maka rasio terhadap kematian lebih tepat dinyatakan bukan 20:2, tetapi
angka ini dibagi 2 menjadi 10:1 (10 kasus:1 mati. Interpretasinya adalah bahwa
pada episode ini dalam 10 kasus ada 1 orang yang mati (atau 10 kali banyaknya
kasus dari kematian).
3. Rate
Rumus untuk ketiga ukuran di atas sebenarnya mempunyai bentuk dasar yang sama
Rate (atau rasio atau proporsi) = ((X/Y) x k; yang biasa dibaca: X kali k dibagi Y; atau
X bayi Y kali k
Persen =X/Y X k (Angka/yang diharapkan)
Antibodi Suatu globulin yang terdapat dalam cairan jaringan dan serum darah,
diproduksi sebagai reaksi atas rangsangan suatu antigen spesifik dan
mempunyai kemampuan untuk bergabung dengan antigen tersebut
untuk menetralisir atau memusnahkannya
Antigen Bagianatauprodukdarisuatuagenbiologiyangmampu
merangsang formasi antibody spesifik
Reservoir Setiap orang, binatang, serangga, tanaman, tanah atau zat lain di mana
agen infektif biasanya hidup dan berkembang biak. Agen menular
tergantung pada reservoir untuk kelangsungan hidupnya
Insidensi Kasus baru yang muncul dari suatu populasi penduduk tertentu
Prevalensi Seberapa sering suatu penyakit atau kondisi terjadi pada sekelompok
orang. Prevalensi dihitung dengan membagi jumlah orang yang
memiliki penyakit atau kondisi dengan jumlah total orang dalam
kelompok
Latihan-Latihan
Setelah membaca materi dan membuka dari sumber lain, mari kita coba melatih
pemahaman kita dengan mengerjakan latihan di bawah ini, jika saudara sudah
memahami dan dapat menjawab pertanyaan silahkan melanjutkan ke evaluasi materi
berikut.
1. Sebutkan definisi epidemiologi?
2. Jelaskan ruang lingkup epidemiologi?
3. Jelaskan kegunaan epidemiologi?
4. Jelaskan pendekatan khusus epidemiologi?
5. Jelaskan prinsip-prinsip epidemiologi?
6. Jelaskan prosedur epidemiologi?
7. Jelaskan ukuran-ukuran epidemiologi
Lembar Kerja
JUDUL TUGAS
Deskripsi pengertian epidemiologi dan kependudukan
Evaluasi
Feedback Evaluasi
KEPENDUDUKAN (DEMOGRAFI)
Kompetensi Dasar
Aspek Pengetahuan
Agar Mahasiswa mampu menjelaskan konsep kependudukan (demografi)
AYO MEMBACA
A. Demografi
Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata demos dan grafein.
Demos artinya rakyat dan grafein artinya menulis. Jadi demografi dapat kita
definisikan sebagai tulisan-tulisan tentang rakyat atau penduduk atau biasa disebut
dengan ilmu kependudukan.
Demografi adalah Ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematika
tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk beserta perubahannya sepanjang
masa dengan melihat lima komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas), perkawinan, penyebaran (migrasi), dan mobilitas sosial.
Demografi juga didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jumlah,
persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahan dan sebab-
sebab perubahan tersebut.
B. Tujuan Mempelajari Demografi
1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam satu daerah tertentu.
2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya, dan penyebarannya.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan
bermacam aspek-aspek sosial.
4. Memperkirakan pertumbuhan penduduk di masa akan datang dan kemungkinan
konsekuensinya.
31
C. Variabel Utama Demografi
Terdapat 3 variabel utama demografi meliputi:
1. Kelahiran.
2. Kematian.
3. Migrasi.
D. Ruang Lingkup Demografi
1. Kuantitatif dan kualitatif.
2. Unsur-unsur demografi.
3. Teknik menghitung data kependudukan.
4. Data demografi, pengukuran.
5. Interdisiplin science (ekonomi, geografi, psycologi, politik dll).
E. Sumber Data Demografi
1. Sensus Penduduk
a. Sensus penduduk dilakukan setiap 10 tahun sekali (periodik).
b. Cakupan nasional.
c. Tiga kata kunci sensus penduduk: semua orang, wilayah tertentu, dan waktu
tertentu.
d. Penduduk dicatat berdasarkan tempat di mana berada pada saat pencatatan
(Defacto).
e. Penduduk dicatat berdasarkan tempat biasanya bertempat tinggal (Dejure).
2. Registrasi Penduduk
a. Disebut registrasi vital karena mencatat kejadian-kejadian penting (vital) dalam
hidup manusia: kelahiran (akta kelahiran), kematian, Perkawinan (akta nikah),
perceraian, perpindahan dan lain sebagainya.
b. Cakupan nasional.
c. Dilakukan secara kontinyu atau terus menerus.
d. Semua kejadian demografis tercakup.
3. Survei Penduduk
a. Survei mirip dengan sensus, bedanya adalah survei difokuskan pada topik-topik
tertentu, misalnya survey upah, survey angkatan kerja, survei industri, survei
sosial ekonomi dll.
b. Pencacahan dilakukan pada sampel, bukan seluruh penduduk, untuk waktu
pelaksanaan menyesuaikan kebutuhan, namun ada juga survey yang dilakukan
secara periodik misalnya Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), Survei sosial
Ekonomi (SUSENAS), Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI).
c. Dilaksanakan untuk topik khusus.
d. Tidak periodik.
4. Proporsi
Perbandingan antara pembilang (numerator/X) dengan penyebut (denominator/Y)
di mana numerator termasuk bagian dari denominator dengan satuan %
5. Rata-rata
Ukuran nilai tengah yang diperoleh dengan cara menjumlahkan semua nilai
pengamatan yang didapat kemudian dibagi banyaknya pengamatan yang ada.
6. Frekuensi
Ukuran yang menunjukkan berapa kali aktivitas atau suatu kegiatan dilaksanakan
pada periode waktu tertentu.
7. Cakupan
Ukuran untuk menilai pencapaian hasil pelaksanaan dari suatu target kegiatan yang
ditentukan pada periode tertentu.
G. Piramida Penduduk
Komposisi penduduk perlu diketahui untuk berbagai hal antara lain:
1. Untuk mengetahui sumber daya manusia yg tersedia atas dasar usia maupun jenis
kelamin.
Kependudukan (Demografi) 33
2. Untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan kependudukan.
3. Untuk studi komparatif antar daerah.
4. Untuk mengetahui proses demografi.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat disajikan dalam
bentuk grafik yang disebut dengan Piramida yaitu grafik batang dengan ketentuan:
1. Sumbu vertikal untuk interval usia
2. Sumbu horizontal untuk jumlah penduduk dalam %
3. Sebelah kiri untuk penduduk laki-laki, sebelah kanan penduduk perempuan
4. Dasar sumbu vertikal untuk usia termudah semakin ke atas semakin tua
5. Puncak piramida untuk penduduk tertua
6. Komposisi penduduk menurut umur dengan interval 5 tahun (0-4, 5-9, 10-14, 15-
19, 20-24, … 70-74, 75+)
1. Mc. Murray, A. (1993). Community health nursing: Primary health care in practice.
Melbourne: Churchill Livingstone.
2. Pender, N.J. (1987). Health promotion in nursing practice. (2nd Ed.). Norwalk:
Appleton & Lange.
3. Stanhope, M & Lancaster, J. (1995). Community health nursing: Process and
practice for promoting health. St. Louois: Mosby Year Book.
Kependudukan (Demografi) 35
Latihan-Latihan
Setelah membaca materi dan membuka dari sumber lain, mari kita coba melatih
pemahaman kita dengan mengerjakan latihan di bawah ini, jika saudara sudah
memahami dan dapat menjawab pertanyaan silahkan melanjutkan ke evaluasi materi
berikut.
1. Jelaskan definisi kependudukan atau demografi.
2. Jelaskan apa saja ukuran-ukuran demografi (kependudukan).
3. Jelaskan bentuk piramida dalam keperawatan.
Lembar Kerja
Feedback Evaluasi
Kependudukan (Demografi) 37
38 Modul Keperawatan Komunitas I
TOPIK 4
Asalamualaikum, mari kita mulai dengan bahasan tentang komunitas sebagai klien
AYO MEMBACA
39
menimbulkan bau atau bahaya, dilakukannya supervisi pada tempat penjualan
makanan dan minuman, tempat prostitusi.
Upaya kesehatan yang dilakukan pada periode ini antara lain:
a. Sanitasi lingkungan dan higiene.
b. Pembuangan kotoran manusia.
c. Pengadaan air minum bersih.
d. Pembuangan sampah.
e. Ventilasi rumah yang sehat.
2. Periode Ilmu Pengetahuan (scientific period)
Penanganan masalah kesehatan tidak hanya melihat dari aspek fisik saja tetapi
sudah komprehensif dan multisektoral. Pada periode ini telah ditemukan berbagai
macam penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegahan penyakit.
Upaya kesehatan yang dilakukan:
a. Vaksinasi
b. Sterilisasi
c. Penyelidikan kesehatan masyarakat (sanitasi buruk, pembuangan kotoran
manusia, sumber air, air limbah, makanan yang dijual di pasar, sosial ekonomi
masyarakat, lama waktu kerja, penghasilan yang tidak mencakup kebutuhan
hidup).
d. Upaya kesehatan masyarakat semakin berkembang seiring dengan peningkatan
ilmu dan teknologi.
C. Definisi Komunitas
1. Komunitas adalah suatu kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas wilayah,
nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, rasa saling mengenal dan interaksi
antara anggota masyarakat satu dengan yang lainnya (WHO, 1974).
2. Sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya
(Spradley, 1985).
3. Suatu kesatuan masyarakat yang menempati suatu wilayah dan berinteraksi
menurut sistem adat istiadat, serta terikat oleh rasa identitas suatu komunitas
(Koentjaraningrat, 1990)
4. Komunitas artinya sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu,
memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relatif sama, serta berinteraksi satu
sama lain untuk mencapai tujuan.
D. Definisi Keperawatan Komunitas
1. Suatu sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang
diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk (American
Nurses Association, 1973).
2. Keperawatan komunitas mencakup perawatan kesehatan keluarga dan
kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah
kesehatannya sendiri, serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai
dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan
kepada orang lain (WHO, 1974).
1. Individu
Manusia 2. Keluarga
3. Kelompok/Masyarakat
Keperawatan Kesehatan
Lingkungan
HOST AGENT
LINGKUNGAN
Gambar 1
Garis pertahanan
Sehat: Psikologis Fleksibel
Prevensi Primer Sosial
Garis pertahanan Normal
Biologis
Ancaman: Core
Prevensi Sekunder Garis pertahanan Resisten
Spiritual Kultural
Nyata/Aktual:
Prevensi Tersier
1. Anderson, E.T. & Mc. Farlane, J.M. (2000). Community as partner. Philadelphia: J.B.
Lippincott Company.
2. Mc. Murray, A. (1993). Community health nursing: Primary health care in practice.
Melbourne: Churchill Livingstone.
3. Pender, N.J. (1987). Health promotion in nursing practice. (2nd Ed.). Norwalk:
Appleton & Lange.
4. Stanhope, M & Lancaster, J. (1995). Community health nursing: Process and practice
for promoting health. St. Louois: Mosby Year Book.
Setelah membaca materi dan membuka dari sumber lain, mari kita coba melatih
pemahaman kita dengan mengerjakan latihan di bawah ini, jika saudara sudah
memahami dan dapat menjawab pertanyaan silahkan melanjutkan ke Evaluasi materi
berikut.
1. Jelaskan definisi keperawatan komunitas?
2. Jelaskan tujuan keperawatan komunitas?
3. Jelaskan strategi intervensi?
4. Jelaskan ruang lingkup keperawatan komunitas?
5. Jelaskan perbedaan keperawatan komunitas dan klinis?
6. Jelaskan keyakinan dan asumsi keperawatan komunitas?
7. Jelaskan teori model konseptual dalam keperawatan komunitas?
Lembar Kerja
Evaluasi
Feedback Evaluasi
AYO MEMBACA
53
Pemberi asuhan
keperawatan
Advokat
Konselor
Edukator
Peran Perawat
Kolaborator
Koordinator
Pembawa
Perubahan
1. Anderson, E.T. & Mc. Farlane, J.M. (2000). Community as partner. Philadelphia:
J.B. Lippincott Company.
2. Freeman, R., & Heirinch, J. (1981). Community nursing practice. Philadelphia:
W.B. Saunders.
3. Mc. Murray, A. (1993). Community health nursing: Primary health care in practice.
Melbourne: Churchill Livingstone.
4. Pender, N.J. (1987). Health promotion in nursing practice. (2nd Ed.). Norwalk:
Appleton & Lange.
5. Stanhope, M & Lancaster, J. (1995). Community health nursing: Process and practice
for promoting health. St. Louois: Mosby Year Book.
Latihan-Latihan
Setelah membaca materi dan membuka dari sumber lain, mari kita coba melatih
pemahaman kita dengan mengerjakan latihan di bawah ini, jika saudara sudah
memahami dan dapat menjawab pertanyaan silahkan melanjutkan ke Evaluasi materi
berikut.
1. Jelaskan peran fungsi etika keperawatan komunitas.
2. Jelaskan proses keperawatan komunitas.
3. Jelaskan standar praktik dalam keperawatan komunitas.
4. Jelaskan program evaluasi: definisi, tujuan, manfaat, tahapan, metode/alat.
5. Jelaskan proses belajar mengajar di komunitas.
6. Jelaskan terapi tradisional di komunitas.
Lembar Kerja
Evaluasi
Feedback Evaluasi
Kompetensi Dasar
Aspek Pengetahuan
Agar mahasiswa mampu menjelaskan program dan kebijakan dalam
menanggulangi masalah kesehatan utama di Indonesia
Asalamualaikum, mari kita mulai dengan bahasan tentang program dan kebijakan
dalam menanggulangi masalah kesehatan utama di Indonesia.
AYO MEMBACA
67
UNDP urutan ke 106 dari 176 negara. Tingkat pendidikan, pendapatan serta kesehatan
penduduk Indonesia memang belum memuaskan.
Menyadari bahwa tercapainya tujuan pembangunan nasional merupakan
kehendak dari seluruh rakyat Indonesia, dan dalam rangka menghadapi makin
ketatnya persaingan bebas pada era globalisasi, upaya peningkatan kualitas sumber
daya manusia harus dilakukan. Dalam hal ini peranan keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat menentukan.
Penduduk yang sehat bukan saja akan menunjang keberhasilan program
pendidikan tetapi juga mendorong peningkatan produktivitas dan pendapatan
penduduk. Untuk mempercepat keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut
diperlukan kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan
melibatkan semua sektor terkait, pemerintah, swasta dan masyarakat. Keberhasilan
pembangunan kesehatan tidak hanya ditentukan oleh kinerja sektor kesehatan
semata, melainkan sangat dipengaruhi oleh interaksi yang dinamis dari pelbagai
sektor. Upaya untuk menjadikan pembangunan nasional berwawasan kesehatan
sebagai salah satu misi serta strategi yang baru harus dapat dijadikan komitmen semua
pihak, di samping menggeser paradigma pembangunan kesehatan yang lama menjadi
Paradigma Sehat.
1. Dasar-Dasar Pembangunan Kesehatan
Landasan idiil pembangunan nasional adalah Pancasila, sedangkan landasan
konstitusional adalah Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan kesehatan
merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.
Dasar-dasar pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah nilai kebenaran
dan aturan pokok sebagai landasan untuk berfikir atau bertindak dalam
pembangunan kesehatan. Nilai dasar ini merupakan landasan dalam penyusunan
visi, misi dan strategi serta sebagai petunjuk pokok pelaksanaan pembangunan
kesehatan secara nasional yang meliputi:
a. Perikemanusiaan
Setiap upaya kesehatan harus berlandaskan perikemanusiaan yang dijiwai,
digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Tenaga kesehatan perlu berbudi luhur dan memegang teguh
etika profesi.
b. Adil dan merata
Dalam pembangunan kesehatan setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, tanpa memandang
perbedaan suku, golongan, agama dan status sosial ekonominya.
c. Pemberdayaan dan kemandirian
Setiap orang dan juga masyarakat bersama dengan pemerintah berperan,
berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya.
Setiap upaya kesehatan harus mampu membangkitkan dan mendorong peran
serta masyarakat. Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan berlandaskan
1. Anderson, E.T. & Mc. Farlane, J.M. (2000). Community as partner. Philadelphia: J. B.
Lippincott Company
2. Freeman, R., & Heirinch, J. (1981). Community nursing practice. Philadelphia: W.
B. Saunders
3. Mc. Murray, A. (1993). Community health nursing: Primary health care in practice.
Melbourne: Churchill Livingstone
4. Suratun.2015. Penatalaksanaan Tindakan Batuk Efektif Pada Pasien TB Paru
Di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang Tahun 2010. Vol 3 No 2 (2015): Masker
Medika. ISSN 2301-8631
Setelah membaca materi dan membuka dari sumber lain, mari kita coba melatih
pemahaman kita dengan mengerjakan latihan di bawah ini, jika saudara sudah
memahami dan dapat menjawab pertanyaan silahkan melanjutkan ke Evaluasi materi
berikut.
1. Jelaskan konsep pembangunan kesehatan di Indonesia?
2. Jelaskan sistem pelayanan kesehatan dan kebijakan era otonomi daerah?
3. Jelaskan pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan pemukiman
(Tuberkulosis, AIDS, ISPA dan lain-lain)?
4. Jelaskan program pembinaan kesehatan komunitas (gizi masyarakat, program, dan
pengembangan kota sehat dan lain-lain)?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan puskesmas?
6. Jelaskan apa itu PHN?
Lembar Kerja
Evaluasi
Feedback Evaluasi
Asalamualaikum, mari kita mulai dengan bahasan tentang issue dan trend dalam
pelayanan keperawatan komunitas
AYO MEMBACA
97
Dalam praktiknya, aktual memiliki beberapa makna antara lain: benar terjadi
atau akan terjadi, sedang menjadi perhatian orang banyak dan merupakan berita
hangat. Jadi, isu keperawatan komunitas adalah suatu masalah yang dikedepankan
untuk ditangani dalam ruang lingkup keperawatan komunitas.
Perkembangan Keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini
disebabkan oleh:
1. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga
informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan
cepat diketahui oleh masyarakat,
2. perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di indonesia harus
menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah
berkembang,
3. sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut
pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat
ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau.
B. Trend dan Issue dalam Keperawatan Komunitas
1. Penggunaan Teknologi dalam Askep Komunitas
a. Definisi telenursing
Telenursing didefinisikan sebagai praktik keperawatan jarak jauh menggunakan
teknologi telekomunikasi (National Council of State Boards of Nursing, 2011).
Telenursing adalah pemberian asuhan keperawatan dengan menggunakan
telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan keperawatan kepada pasien
dengan lokasi yang jauh. Telenursing menunjukkan penggunaan teknologi
komunikasi oleh perawat untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing
dapat diartikan sebagai pemakaian teknologi informasi di bidang pelayanan
keperawatan untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak
jauh. Model pelayanan ini memberikan keuntungan antara lain: 1) mengurangi
waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu, 2) mempersingkat
hari rawat dan mengurangi biaya perawatan, 3) membantu memenuhi
kebutuhan kesehatan, 4) memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di
daerah yang terisolasi, 5) berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik
yang perlu perawatan di rumah dengan jarah yang jauh dari pelayanan
kesehatan, dan 6) mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang
terlayani untuk mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti:
konferensi video dan internet (American Nurse Assosiation, 1999).
Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam
memberikan pelayanan keperawatan di mana ada jarak secara fisik yang jauh
antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari
telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non
medis seperti telediagnosis, telekonsultasi, dan telemonitoring.
b. Manfaat telenursing
Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu
1. Ameen, J., Coll, A. M., & Peters, M. (2005). Impact of tele-advice on community
nurses' knowledge of venous leg ulcer care. Journal of Advanced Nursing, 50(6),
583-594.
2. Bauer, K. (2001). Home-Based Telemedicine: A Survey of Ethical Issues. Cambridge
Quarterly of Healthcare Ethics, 10(2), 137-146.
3. Binks, S., & Benger, J. (2007). Tele-education in emergency care. Emergency
Medicine Journal, 24(11), 782-784.
4. Gervasi, O., Magni, R., & Zampolini, M. (2010). Nu!RehaVR: virtual reality in neuro
telerehabilitation of patients with traumatic brain injury and stroke. Virtual Reality,
14(2), 131-141.
5. Goran, S. F. (2010). A second set of eyes: an introduction to tele-ICU. Critical Care
Nurse, 30(4), 46-56.
6. Jensen, B. T., Kristensen, S. A., Christensen, S. V., & Borre, M. (2011). Efficacy of
telenursing consultations in rehabilitation after radical prostatectomy: a
randomised controlled trial study. International Journal of Urological Nursing, 5(3),
123-130.
7. Martina, P., Adventina D.H., Deborah S.S.F. dkk (2020). Keperawatan Komunitas.
Yayasan Kita Menulis,
8. Rufo, R. (2011). Using the Tele-ICU Care Delivery Model to Build Organizational
Performance, Part 1. Critical Care Nursing Quarterly, 34(3), 177-181.
9. Vitacca, M., Mazzù, M., & Scalvini, S. (2009). Socio-technical and organizational
challenges to wider e-Health implementation. Chronic Respiratory Disease, 6(2), 91-
97.
10. Susanti, S.S., Rachmalia., M.P. (2021). Book Chapter: Advances In Community and
Disaster Nursing; Pencegahan dan Penatalaksanaan Keperawatan Covid-19. Syiah
Kuala University Press.
Latihan-Latihan
Setelah membaca materi dan membuka dari sumber lain, mari kita coba melatih
pemahaman kita dengan mengerjakan latihan di bawah ini, jika saudara sudah
memahami dan dapat menjawab pertanyaan silahkan melanjutkan ke Evaluasi materi
berikut.
1. Jelaskan Issue dalam keperawatan komunitas?
2. Jelaskan Trend dalam keperawatan komunitas?
BENTUK TUGAS
Membuat deskripsi dengan melihat referensi dan jurnal issue dan trend dalam
pelayanan keperawatan komunitas
JUDUL TUGAS
Issue dan trend dalam pelayanan keperawatan komunitas
CAPAIAN PEMBELAJARAN MAHASISWA
Mahasiswa mampu memahami issue dan trend dalam pelayanan keperawatan
komunitas
DESKRIPSI TUGAS
issue dan trend dalam pelayanan keperawatan komunitas
METODE PENGERJAAN TUGAS
1. Mencari literatur
2. Mencari jurnal terkait
3. Membuat deskripsi atau makalah issue dan trend dalam pelayanan keperawatan
komunitas
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
Pemahaman tentang issue dan trend dalam pelayanan keperawatan komunitas
Evaluasi
109
Septi Ardianty, putri kedua dari tiga bersaudara lahir
di Palembang Sumatra Selatan Tanggal 13 September
1982 bertempat tinggal di Jalan Kartowinangun Lr.
Marzuki Nomor 876 Kelurahan Talang Betutu
Kecamatan Sukarami Palembang Sumatera Selatan,
Riwayat pendidikan lulus SPK (Sekolah Perawat
Kesehatan) DepKes Palembang tahun 2000,
menyelesaikan sarjana Keperawatan dan Profesi Ners
STIK Bina Husada Tahun (2006), selanjutnya lulus
Magister Keperawatan Konsentrasi Keperawatan
Komunitas di Universitas Padjadjaran (UNPAD)
Bandung (2014)
Penulis memiliki pengalaman berkerja klinik sebagai staff perawat di Rumah
sakit Saudi Arabi dari tahun 2007-2010, dan saat ini penulis berkerja sebagai dosen
tetap di Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi (IKesT) Muhammadiyah Palembang
sejak tahun 2010, penulis juga pernah menjabat struktural saat Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Palembang (STIKes Muhammadiyah Palembang) menjadi
pengelola program profesi Ners tahun 2010-2012, pernah menjadi kepala Unit Asrama
tahun 2014-2015, menjadi kepala bagian Kemahasiswaan dan Al-Islam
Kemummammadiyah tahun 2015-2017, dan di IkesT Muhammadiyah Palembang
menjadi kepala bagian Administrasi Akademik kemahasiswaan tahun 2020-2021 dan
saat ini menjabat kepala bagian administrasi umum dan kepegawaian.
Pengalaman mengajar penulis di Program Studi ilmu Keperawatan sebagai
pengampuh mata kuliah keperawatan Komunitas, Keluarga dan gerontik di tahap
akademik dan program profesi Ners. Pengalaman organisasi saat ini sebagai ketua
bidan pelayanan Komisariat PPNI STIKes Muhammadiyah Palembang dari tahun 2016
sampai dengan sekarang dan sekretaris I Ikatan Persatuan Perawat Komunitas
Indonesia (IPKKI) Wilayah Sumatera Selatan. Penulis juga memiliki kemampuan
sebagai trainer dan terapis hypnoterapi tersertifikasi dari Lembaga IBH Center sejak
tahun 2015.
Penulis tetap berkomitmen meningkatkan kemampuan skill dan kemampuan
dengan melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat, selain itu penulis juga aktif
dalam menulis jurnal melalui hibah penelitian dan pengabdian masyarakat IKesT
Muhammadiyah.