Anda di halaman 1dari 40

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN KOMUNITAS

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Yudi Abdul Majid/Kom I/IKesT MP


1) Pengantar Kep. Komunitas
2) Definisi Kep. Komunitas
3) Tujuan dan Sasaran Kep. Kom
4) Strategi Intervensi
5) Prinsip
6) Perbedaan Pelayanan Kep.Klinis & Komunitas
7) Asumsi dan Keyakinan
8) Dasar Kep.Kom
Masyarakat sehat  Jika Seluruh Masyarakat
Tahu, Mau & Mampu
Berperilaku Hidup Sehat

Tujuan Pembangunan Nasional

Masyarakat Indonesia Sehat dan Produktif


Pembangunan Kes. Nas  Menitik Beratkan pd
Kemampuan Masy. Menolong Diri Sendiri

Peran Serta Masyarakat Dalam


Menolong Diri Sendiri Sangat Penting

Hidup Sehat & Produktif


Peningkatan Peran Serta Masyarakat
(Individu, Keluarga, Kelompok/Komunitas)
Penting Untuk Keperawatan Komunitas

Why
Why Why
Why
Why
Why

Yudi Abdul Majid/Kom I/IKesT MP


Gambar. Lingkaran Dinamis Proses Keperawatan
Sumber: Depkes RI, 2006

Yudi Abdul Majid/Kom I/IKesT MP


 Perkembangan kep.kom tidak lepas dari 2 orang
tokoh dari Yunani yaitu Asclepius dan Hegeia.
 Perbedaan Penanganan masalah oleh kedua
tokoh ini adalah:
 Asclepius: Penanganan masalah kesehatan
masyarakat dilakukan setelah penyakit tersebut
terjadi.
 Hegeia: Penangan masalah kes melalui
pengaturan pola hidup seimbang, pengaturan pola
makanan, istirahat yang cukup, olahraga dll

Yudi Abdul Majid/Kom I/IKesT MP


Dari perbedaan pendekatan penanganan masalah
kesehatan tersebut sehingga muncul dua
aliran/pendekatan penanganan masalah kesehatan
dimasyarakat:

1. Aliran ini cendrung menunggu terjadinya masalah


kes/penyakit (Curatif)
2. Aliran kedua lebih cendrung mengupayakan pada
pencegahan penyakit (Preventif) dan
peningkatan kesehatan (Promotif) sebelum
terjadianya penyakit.

Yudi Abdul Majid/Kom I/IKesT MP


1. Suatu kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-
batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang
sama, rasa saling mengenal dan interaksi antara
anggota masyarakat satu dengan yang lainnya (WHO,
1974).

2. Suatu kesatuan masyarakat yang menempati suatu


wilayah dan berinteraksi menurut sistem adat istiadat,
serta terikat oleh rasa identitas suatu komunitas
(Koentjaraningrat, 1990)
3. Komunitas sebagai tempat kumpulan orang-orang
atau sistem sosial ( Sounders, 1991)

4. Sekumpulan orang yang saling bertukar


pengalaman penting dalam hidupnya (Spradley,
1985).
1. Suatu sentesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan
masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta
memelihara kesehatan masyarakat (American Nurses Association,
1973).
2. Keperawatan komunitas mencakup perawatan kesehatan keluarga
dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat
mengidentifikasi masalah kesehatannya sendiri, serta
memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan
kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta
bantuan kepada orang lain (WHO, 1974).
3. Suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan
bagian integeral dari pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan
tim kesehatan lainya dan masyarakat untuk
memperoleh tingkat kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat yang lebih baik (Dep Kes RI, 1986).
Adalah seluruh masyarakat baik secara :
 Individu
 Keluarga
 Kelompok khusus &
 Masyarakat
 Kelompok Khusus
(Orang-orang yang beresiko tinggi mengalami
masalah kesehatan di masyarakat)
 Kelompok khusus sebagai akibat pertumbuhan dan
perkembangan
(Kelompok bumil, bulin, nifas, bayi, balita, anak usia
sekolah, lansia)
 Kelompok dgn kesehatan khusus yg memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta askep.
(Kelompok penderita penyakit kusta, TB Paru,
Penyakit kelamin, Penderita HIV/AIDS)
 Kelompok yg berisiko tinggi terkena penayakit
(Penyalahgunaan obat & narkotika, WTS, PSK dll)
1. Proses Kelompok (Group Proses).
2. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion).
3. Kerjasama (Partnership).
Merupakan pandangan mendasar tentang hakikat
manusia dan esensi keperawatan yang menjadi
kerangka dasar dalam praktik keperawatan.

Falsafah keperawatan komunitas berlandasakan


pada Paradigma Keperawatan yang terdiri dari 4
komponen dasar: Manusia, kesehatan, lingkungan,
dan keperawatan
Individu
Manusia Keluarga
Kelompok/kom

Keperawatan Kesehatan
3 level pencegah Sehat - Sakit

Lingkungan

(bio,psiko,sosial,kultural, spiritual)
 Manusia sebagai klien adalah makhluk bio-psiko-sosial-
kultural dan spiritual yang utuh dan unik, dalam arti
merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani
dan unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan
sesuai dengan tingkat perkembangannya.
 Artinya ketika terjadi masalah kesehatan tidak cukup hanya
dengan memberi obat saja namun perlu diselidikan dan upaya
baik dari aspek fisik, metal maupun sosial.
 Sehingga sangat perlu memahami hierarki kebutuhan
manusia (Abraham Maslow).
Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai
kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan
spiritual.

Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya


memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan
biologi, social, psikologi dan spiritual karena adanya
kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan,
kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
Keluarga sebagai klien

Keluarga: unit terkecil dari masyarakat yang


terdiri atas kepala keluarga dan beberapa org
yg berkumpul serta tinggal disuatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan ( Dep.Kes, 1988)
Alasan Keluarga Sebagai Fokus Pelayanan
 Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat yang
mempengaruhi kesehatan masyarakat
 Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan,
mencegah, memperbaiki atau mengabaikan masalah
kesehatan dalam kelompoknya sendiri.
 Masalah kesehatan dalam keluarga saling
berkaitan.Begitu juga dalam upaya merawat anggota
keluarga sakit
Masyarakat sebagai klien

Masyarakat:
Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu
sistem adat istiadat tetentu yang bersifat terus menerus
dan terikat oleh suatu indentitas bersama.

Ciri-ciri:
◦ Interaksi antar warga
◦ Diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas
◦ Suatu komunitas dalam kurun waktu tertentu
◦ Identitas yang kuat mengikat semua warga
Komunitas Sebagai Klien
 Klien pd wilayah tertentu yg memiliki nilai,
keyakinan, minat relatif sama dan berinteraksi
utk mencapai tujuan
 Klien dgn perhatian khusus pd kasus risiko
tinggi, daerah terpencil, konflik, rawan, kumuh
 Lingkungan merupakan komponen dari paradikma
keperawatan yang mempunyai implikasi besar terhadap
kelangsungan hidup/kesehatan masyarakat.
 Lingkungan disini meliputi: Lingkungan internal dan
eksternal yang mempengaruhi klien (komunitas)
mencakup lingkungan biologis, psikologis, sosial, kultural
& spiritual.
 Untuk memahami hubungan lingkungan dengan
kesehatan masyarakat (individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat) dapat digunakan model segitiga agen-
hospes-lingkungan yang dikemukakan oleh
Leavelll,(1965)
 Model Ekologi (ecologic model) atau segitiga
epidemiologi (Host –Agent – Environment).
Host -------------- Agent

Lingkungan
 Ketika terjadi gangguan keseimbangan dari interaksi
tersebut host akan dirugikan atau mengalami masalah
kesehatan
 Kondisi ini terjadi ketika
- Lingkungan memberikan kesempatan agent untuk
berkembang
- Ketika daya tahan host menurun
Sejarah Alamiah & Tingkat Pencegahan Penyakit
Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan
Tersier
1. Peningkatan 1. Deteksi dini 1. Membatasi
kesehatan (health 2. Pengobatan dini kecacatan
promotion) 2. Rehabilitasi
2. Pencegahan

Tingkat kepekaan Clinical Horizon Tingkat kecacatan


(Stage of (Stage of disability)
susceptability)
Tingkat sebelum Tingkat sakit
sakit (Stage clinical
(Stage of disease)
presymtomatic
disease)
Fundation of epidemiologi, 1980
Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat
terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan
proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan
yang optimal.
 Sehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan
peran dan fungsi dengan efektif (Parson).
 Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah
kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif (Paplau).
 Menurut HL Bloom ada 4 faktor yang mempengaruhi
kesehatan
√ Keturunan
√ Perilaku
√ Pelayanan kesehatan
√ Lingkungan
Perbedaan
Aspek
Klinik Komunitas
Tempat Kegiatan Klinik, Bangsal Perawatan Puskesmas, Rumah, Sekolah,
Panti, Perusahaan
Tipe Klien Orang sakit, meninggal Orang sehat, sakit, meninggal

Ruang lingkup pelayanan Kuratif / pengobatan Promotif / peningkatan


rehabilitatif / pemulihan kesehatan
Preventif /pencegahan
Kuratif , Rehabilitatif
Resosiasi/pengembalian fungsi
sosial pada masyarakat

Fokus/perhatian utama Rasa aman selama sakit Peningkatan kesehatan


Pencegahan penyakit
Sasaran pelayanan Individu Masyarakat (Individu, keluargga,
klp. Khusus, masy)
Perbedaan
Aspek Klinik Komunitas
Kontak / hub dengan Jarak Ptgs kes dgn Hub Ptgs kes dgn
sasaran (pasien / klien) pasien/sasaran cendrung pasien/sasaran
jauh bersifat kemitraan
Sifat Tindakan Bersifat reaktif, artinya Bersifat proaktif,
kelompok ini pada artinya tidak
umumnya hanya menunggu masalah,
menunggu masalah tetapi mencari
datang masalah

Penanganan Masalah Dalam menangani Dalam menangani klien


pasien/klien cendrung atau pasien pendekatan
melihat kepada sistem secara holistik
Biologis/fisiologis manusia
Promotif
Upaya peningkatan kes. Masyarakat seperti :
 Penyuluhan kesehatan
 Peningkatan gizi
 Pemeliharaan kesehatan perorangan
 Pemeliharaan kesehatan lingkungan
 Olahraga
 Rekreasi
 Pendidikan seks dll
Preventif
Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit
dan gangguan kesehatan pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
1. Imunisasi
2. Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu,
puskesmas dan kunjungan rumah
3. Pemberian vitamin A, Iodium
4. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas
dan meyusui
Kuratif
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota
keluarga yang sakit atau masalah kesehatan melalui
kegiatan:
1. Perawatan orang sakit dirumah
2. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut dari
Pukesmas atau rumah sakit
Rehabilitatif
Upaya pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah
atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit
tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya melalui
kegiatan:
1. Latihan fisik pada penderita kusta, patah tulang
2. Fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif pada
penderita TBC dll
Resosialitatif
Upaya untuk mengembalikan penderita ke
masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan
oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta
dan wanita tuna susila/
Dari ruang lingkup tersebut tergambar bahwa praktik
keperawatan komunitas untuk membantu:

1. Masyarkat sehat memelihara kesehatan


2. Sakit memperoleh kembali kesehatan.
3. Tidak bisa disembuhkan untuk menyadari potensinya
4. Menghadapi ajal untuk diperlakukan secara manusiawi.
Discharge planning:
 Siapkan klien sejak awal masuk rumah sakit:
 Kaji secara mendalam faktor predisposisi dan faktor presipitasi
(pencetus) klien sakit/dirawat; lingkungan, siapa yg akan
merawat klien sepulang dari rumah sakit
 Persiapan fisik dan mental klien
 Ajarkan klien/keluarga thd ketrampilan kep yg sederhana yg
harus dilanjutkan dirumah
 Siapkan catatan kep terkait resume kep klien selama di RS
 Siapkan daftar institusi pelayanan kes/kep yg bisa dihubungi
klien/klg bila ada keluhan.
1. Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks
2. Pelayanan kesehatan primer, sekunder, dan tersier,
merupakan komponen sistem pelayanan kesehatan
3. Keperawatan merupakan subsistem pelayanan
kesehatan, dimana hasil pendidikan dan penelitian
melandasi paraktik
4. Fokus utama adalah keperawatan primer, sehingga
keperawatan komunitas perlu dikembangkan ditatanan
kesehatan utama.
Keyakinan yang mendasari praktik keperawatan komunitas di antaranya
1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan
dapat diterima semua orang.
2. Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerimaan
pelayanan (komunitas)
3. Antara pemberi pelayanan (perawat) dan penerima (komunitas)
perlu terjalin kerjasama yang baik.
4. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas, baik
bersifat mendukung maupun menghambat untuk itu perlu
diantisipasi
5. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan
kesehatan
6. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai