Anda di halaman 1dari 8

PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN

POSTUR DAN VERTEBRA

Disusun Oleh :

A.M. Fathan Nashhan Haq (30020003)


Dian Lestari (30020007)
Syarina Nanda Kurnia (30020025)

Dosen Pembimbing :
Ika Guslanda Bustam.S.Fis.M.Sc

PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI


INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
TAHUN 2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa karena dengan
rahmat,karunia,serta taufik dan hidayat-nya kami telah menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada ibu Ika
Guslanda Bustam selaku dosen mata kuliah Pemeriksaan & Pengukuran yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat.

Tidak lupa juga kami ucapkan Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam proses pengerjaan makalah ini.

Palembang, 14 November 2021

Penyusun,
Kelompok 6
Daftar Gambar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Postur tubuh adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari .Postur tubuh tidak hanya berguna untuk keindahan,namun juga
untuk memenuhi aktivitas sehari-hari. Postur tubuh yang baik akan
memudahkan untuk melakukan aktivitas dengan baik.
Salah satu yang membentuk postur tubuh adalah bentuk dan susunan
tulang belakang. Tulang belakang sangat berperan penting untuk
pembentukkan postur tubuh. Tulang belakang yang normal akan
membentuk postur tubuh yang normal,begitu pula sebaliknya. Namun,
kenyataanya terdapat gangguan tulang belakang yang membuat perubahan
postur tubuh. Salah satu kelainan pada tulang belakang yang sering ditemui
adalah lordosis,kifosis dan scoliosis.
Penyakit atau kelainan ini dapat sembuh jika ditangani secara dini
misalnya dengan pemasangan brace,namun jiak sudah terlambat untuk
ditangani maka memerlukan proses pembedahan. Selain itu, Teknik
pengobatan juga tergantung dengan penyebab terjadinya kelainan tulang
belakang tersebut.
Oleh karena banyaknya kelainan ini dimasyarakat,maka dalam
makalah kelompok kami ini membahas mengenai definisi,tanda dan
gejala ,bagaimana deteksi dini,penyebab,pengobatan serta pencegahan dari
lordosis,kifosis, dan scoliosis.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi postur ?
2. Apa definisi lordosis,kifosis dan scoliosis?
3. Apa saja pemeriksaan diagnostic lordosis,kifosis dan scoliosis?
4. Apa pengobatan untuk lordosis,kifosis dan scoliosis?
5. Bagaimana cara pencegahan lordosis,kifosis dan scoliosis?

C. TUJUAN
Setelah dibuatnya makalah ini diharapkan semua pembaca mampu untuk
mengetahui dan memahami tentang :
1. Definisi postur
2. Perbedaan antara postur statis dan dinamis
3. Anatomi dan fisiologi tulang belakang (columna vertebralis)
4. Definisi lordosis,kifosis dan scoliosis
5. Klasifikasi lordosis,kifosis dan scoliosis
6. pemeriksaan diagnostic lordosis,kifosis dan scoliosis
7. pencegahan lordosis,kifosis dan scoliosis
BAB II
PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI
I. POSTUR

Istilah “postur” berarti posisi tubuh dalam ruang. Ini menunjukkan posisi tubuh
dalam ruang dan memiliki tujuan menjaga keseimbangan tubuh,selama Gerakan
dinamis dan statis.

Postur adalah posisi otomatis dan tidak sadara dan mewakili reaksi tubuh
terhadap gaya gravitasi. Ini dipertahankan melalui kontraksi otot rangka,dikoordinasikan
oleh serangkaian rangsangan dari berbagai alam dan melalui penyesuaian terus
menerus dari jenis neuromuscular

Kita dapat mendifinisikan postur sebagai posisi apapun yang menetukan


pemeliharaan keseimbangan dengan stabilitas maksimum,konsumsi energi minimal, dan
tekanan minimal pada struktur anatomi

Konsep kunci dari postur dapat diringkas sebagai berikut:


- Konsep spasial: posisi diasumsikan oleh tubuh dalam tiga arah ruang dan hubungan
- spasial antara berbagai segmen kerangka;
- Konsep anti-gravitasi: gravitasi adalah dasar kekuatan eksternal mental untuk
penyesuaian postur, dan keseimbangan postural adalah respons terhadap gravitasi
- Konsep keseimbangan: hubungan antara subjek dan lingkungan.
Subjek mengadopsi postur yang paling tepat dalam kaitannya dengan lingkungan
dan target mobilitas, dalam kondisi statis dan dinamis. Oleh karena itu, tujuan akhir dari
postur adalah pemeliharaan keseimbangan dalam kondisi statis dan dinamis
- Statis : kemampuan untuk tubuh mempertahankan posisi statis. Dalam
keseimbangan semacam ini, tulang belakang ditarik ke atas dari dasar hukum, pada
bidang midsagittal,dengan tiga kelengkungan fisiologis yang terbentuk sepanjang
garis pusat gravitasi
- Dinamis : Kemampuan tubuh untuk mempertahankan kondisi stabil selama
aktivitas sehari-hari yang berebda.
Dalam keseimbangan statis dan dinamis, pusat gravitasi dipertahankan sesuai
dengan struktur anatomi tetapi dengan konsumsi energi minimal,mendistribusikan
berat badan keseluruh system kerangka. Drai sudut pandang fungsional, postur dapat
berupa:
- Fungsional : dintandai dengan tidak adanya nyeri, tonus otot normal,tidak adanya
ketegangan otot, keseimbangan rantai kinetic dan pelestarian hubungan yang
harmonis dari segmen kerangka di tiga bidang spasial.
- Non fungsional : ditandai dengan adanya nyeri, otot dystonia,ketengan otot
abnormal,ketidakseimbangan rantai kinetic dan hilangnya harmoni segmen kerangka
ditiga bidang spasial

Dari fungsi motorik murni,postur dapat berupa:


- Statis : resistensi aktif terhadap dislokasi disebabkan oleh aksi gaya gravitasi
pada segmen tubuh.
- DInamis : menjaga keseimbangan melalui aksi sinergis komponen aktif (seperti
otot),komponen pasif (seperti sendi dan tulang),dan komponen control (SNC,system
proprioseptif dan eksteroseptif,system vestibular)
-
II. Anatomi dan Fisiologi Tulang Belakang (Columna vertebralis)
Tulang belakang secara medis dikenal sebagai columna vertebralis. Punggung
terdiri dari aspek posterior batang tubuh, di sebelah inferior leher dan superior bokong.
Punggung merupakan regio tubuh yang menjadi tempat perlekatan kepala, leher, dan
ekstremitas. Punggung meliputi:

 Kulit dan jaringan subkutan.


 Otot: lapisan superfisial, terutama dihubungkan dengan posisi dan
 pergerakan ekstremitas, dan lapisan yang lebih dalam (“otot punggung
sejati”), secara spesifik duhubungkan dengan pergerakan atau untuk
mempertahankan posisi tulang rangka aksial (postur).
 Columna vertebralis: vertebra, discus intervertebralis (IV), dan ligament-
ligamen terkait.
 Costa (di regio toraks): terutama bagian posteriornya, di sebelah medial
angulus costae.
 Medulla spinalis dan meninges (membrane yang melapisi medulla
spinalis).
 Berbagai saraf dan pembuluh darah segmental.

Vertebra dan discus IV secara berasama-sama menyusun columna vertebralis


(vertebra), yang memanjang dari cranium (tulang tengkorak) sampai apex coccyx.
Columna vertebralis membentuk tulang rangka leher dan punggung dan merupakan
bagian utama tulang rangka aksial (yaitu, artikulasi tulang-tulang cranium, columna
vertebralis, costa, dan sternum). Columna vertebralis dewasa memiliki panjang 72-75
cm, sekitar sperempatnya terbentuk oleh discus IV, yang memisahkan dan mengikat
vertebra bersama-sama.Fungsi columna vertebralis:

 Melindungi medulla spinalis dan nervi spinales.


 Menopang berat badan tubuh di sebelah posterior terhadap pelvis.
 Memberikan aksis fleksibel dan kaku sebagian untuk tubuh dan dasar
yang diperluas untuk tempat kepala dan pusat perputaran.
 Berperan penting pada postur dan lokomasi (gerakan dari satu tempat ke
tempat lain).

Gambar 1
Columna Vertebralis dan Canalis Vertebralis dengan Lima Regio

Tulang belakang adalah struktur yang kompleks, yang terbagi menjadi bagian anterior
dan posterior. Tulang belakang terdiri dati korpus vertebra, dihubungkan oleh diskus
intervertebralis, dan dilekatkan oleh ligamentum longitudinal anterior dan posterior. Bagian
posterior lebih lunak dan terdiri dari pedikulus dan lamina yang membentuk kanalis spinalis.
Bagian posterior dihubungkan satu sama lain oleh sendi facet (disebut juga sendi apofisial atau
zygoapofisial) superior dan inferior.
Normalnya ukuran dan ciri khas vertebra bervariasi untuk setiap regio columna
vertebralis, bahkan sampai tingkat yang lebih rendah di dalam setiap regio; namun
dasarnyasama. Vertebra tipikal terdiri dari corpus vertebrae, arcus vertebralis, dan tujuh
pocessus

Gambar 2
Vertebrae Tipikal

Gambar 3
Bagian Internal Corpus Vertebrae dan Canalis Vertebralis

Anda mungkin juga menyukai