Anda di halaman 1dari 8

KINESIOLOGI OLAHRAGA

Oleh:

ILHAM PRAYOGA (17060484133)

ILMU KEOLAHRAGAAN 2017 D

FAKULTAS ILMU OLAHRAGA JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN


DAN REKREASI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017
KINESILOGI OLAHRAGA

 Mahasiswa wajib belajar tentang kinesiology

 SEJARAH KINESIOLOGI
Sejarah kinesiology tak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan secara
umum, khususnya yang berkaitan dengan penemuan-penemuan dibidang
fisik dan mekanika kemudian diaplikasikan dalam kinesiologi.

 PENGERTIAN KINESIOLOGI
Ilmu yang mempelajari tentang system gerak manusia.

 KEGUNAAN MEMPELAJARI KINESIOLOGI


 Untuk memiliki kemampuan mengevaluasi latihan dan pelaksanaan
olahraga dengan efektif berdasarkan dasar anatomi, fisiologi, fisika, dan
geometri.
 Untuk meningkatkan keterampilan orang lain maupun diri sendiri secara
optimal.
 Untuk memperbaiki gerak dibidang apapun.
 Untuk mengetahui dan meminimalisir resiko cidera.
 Untuk memperbaiki gerakan supaya efektif dan efisien.

 KUALITAS GERAK
 Klasifikasi sendi.
 Bentuk fisik dalam sendi.
 Lebar rongga sendi.
 Susunan otot.

 GERAK MANUSIA UNIK


 Kemampuan fisik.
 Keterampilan teknik.

 FAKTOR YANG MENYEBABKAN KELAINAN DALAM


BEROLAHRAGA
 Keturunan: faktor yang dibawa sejak lahir (tidak dapat diubah).
 Lingkungan: faktor yang dapat diubah oleh manusia, dapat diubah
dengan cara latihan, perbaikan gizi, pola kehidupan.

 YANG DIMAKSUD ATAU TERMASUK ALAT GERAK MANUSIA


 Otot.
 Tulang.

 GERAK MANUSIA
 Suatu aktivitas yang dilakukan oleh tubuh untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.

~ SISTEM KERANGKA
Jumlah tulang yang menyusun sistem kerangka tubuh manusia berjumlah
206 buah, dan hanya 177 buah saja yang berhubungan langsung dengan gerak
manusia.

 FUNGSI KERANGKA
 Penunjang dan pembentuk tubuh.
 Pelindung organ-organ vital, seperti otak, paru-paru, dan jantung.
 Alat gerak pasif dan alat pengungkit.
 Tempat persendian zat kapur (calcium) dan garam-garam.
 Tempat menempelnya otot-otot.
 Tempat pembuatan sel-sel darah.

 KLASIFIKASI TULANG
 Tulang panjang (long bones), seperti tl clavcel hunerus, ulna, radius,
meta caruls, dan phalanges pada lower extremity.
 Tulang pendek (short bones), seperti tl carpals dan tarsals.
 Tulang pipih (flat bones), seperti tl. Sternum, scapulae, ribs, pelvic, dan
patella.
 Tulang tak beraturan (irregular bones), seperti tulang-tulang belakang,
sacrum, dan coccyx.

 STRUKTUR DAN PERTUMBUHAN TULANG


Tulang yang berbentuk panjang terdiri dari:
 Gandar (sharf atau diaphysis), dan ujung tulang disebut epiphysis.
~ PERSAMBUNGAN DAN PERSENDIAN
Jumlah tulang 206 buah dihubungkan dengan yang lain sehingga
membentuk sistem kerangka. Hubungan tersebut ada yang secara langsung dan
tidak mungkin terjadi gerakan pada perhubungan tulang tersebut.

 PERSAMBUNGAN (synartrosis)
a. Ciri-ciri persambungan:
 Hubungan dua buah tulang atau lebih yang disatukan oleh jaringan tulang
rawan(cartilaginous) dan jaringam fiber (fibrous).
 Dihubungkan secara permanen oleh tali pengikat (ligamentous) yang
kuat.
 Hubungan dua tulang atau lebih tersebut secara langsung dan tidak ada
rongga sendi (articular cavity).

b. KLASIFIKASI PERSAMBUNGAN
 Cartilagonius (sinchondrosis). Jenis persambungan ini dihubungkan
dengan tulang rawan, contoh: pada persambungan epiphysis.
 Fibrous (suture). Jenis perhubunngan ini menyerupai jahitan oleh
jaringan fiber rawan dan tidak ada gerakan, contoh: suture pada kepala.
 Ligamentous (syndesmosis). Jenis persambungan ini dihubungkan oleh
jaringan tali pengikat sendi yang kuat dan gerakanya hanya sedikit sekali.
Contoh: persambungan coracoacromion, dan persambungan tulang radius
dan ulna.

 PERSENDIAN (diarthrosis)
a. Ciri-ciri persendian:
 Memiliki rongga sendi (articular cavity).
 Sendinya dibungkus oleh tali-tali pengikat sendi (ligamentous capsule).
 Didalam capsula articular terdapat cairan sendi yang berfunggsi sebagai
pelumas dan penahan getaran pada sendi.
 Permukaan sendi sangat halus dan licin
 Permukaan sendi dilapisi oleh tulang rawan (fibrocartilage)

 KLASIFIKASI PERSENDIAN
 Persendian illegular (arthrodal/plane).
 Persendian hinge (gynglimus).
 Persendian pivot (trhocord/scew).
 Persendian cordyloid (ovoid /ellipsoidal).
 Persendian sddle (sellar/reciproical reception).
 Persendian ball and sacket (spheroidal/enarthrodyal).

 FAKTOR YANG MEMPERKUAT PERSENDIAN


Fungsi persendian adalah titik atau tempat terjadinya gerakan. Oleh
karena itu, sendi harus kuat, kokoh namun tidak mengurangi kemungkinan
gerakanya. Stabilitas suatu persendian ditentukan oleh faktor-faktor berikkut
ini:
 Struktur tulang yang dihubungkan.
 Tali-tali pengikat yang ada disekitar sendi (ligament).
 Otot-otot yang melewati sendi tersebut.
 Jaringan dan kulit sekitar sendi.
 Tekanan admosfir.
 Adanya adhesi dan cohesir.

 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUANG GERAK SENDI (range of


movement/ROM)
Ada tiga faktor yang mempengaruhi ruang gerak sendi, yaitu bentuk tulang
yang membentuk sendi. Tingkat ketegangan ligament dan pengontrolan otot-
otot yang mmelewati sendi.

 MODEL DAN ALAT PENGUKURAN ROM


Derajat ruang gerak sendi diukur pada posisi awal sendi sebelum gerak
sampai posisi akhir dari sendi tersebut pada ggerakan makksimal yang dapat
dilakukanya, contoh: untuk mengukur derajat ROM pada sendi siku.

 TEKNIK MENGEMBANGKAN FLEKSIBELITAS SENDI


Fleksibelitas sendi atau ruang gerak sendi dapat dikembangkan dengan cara
melatihnya dengan meregangkan semua jaringan-jaringan yang melewati sendi
tersebut (seperti jaringan capsula, ligament, otot-otot, jaringan ikat dan kulit
disekitar sendi). Ada tiga teknik untuk mengembangkan fleksibilitas suatu
sendi yaitu static, stretching, dynamic, stretching dan proprioceptive
neuromuscular fasilitation (PNF).

 SATUAN KERANGKA DALAM GERAK


Untuk memahami konsep gerak yang lebih luas, hendaknya mahasiswa
mengetahui tentang konsep titik berat, garis tubuh, dan posisi tubuh yang
berhubungan dengan gerak manusia.

a. TITIK BERAT (the center of gravity)


Titik berat yang didevinisikan sebagai suatu titik hayal yang mewakili
berat suatu benda. Sedangkan titik berat badan adalah titik hayal yang
mewakili berat tubuh.

Seseorang atau titik yang bekerja pada seluruh/bagian tubuh yang


menyebabkan tubuh dalam keadaan kesetimbangan.

b. GARIS TITIK BERAT (line of gravity)


Garis titkk berat adalah garis khayal vertical yang melalui titik berat,
yang lokasinya dipengaruhi oleh posisi benda/tubuh terhadap titik berat yang
bekerja atau perubahan posisi benda/tubuh.

Pada umumnya ada tiga garis pokok dalam tubuh kita, yaiyu:
 Garis sagittal (anteroposterior/median plane).
 Garis frontal (lateral/coronal plane).
 Garis transverse (horizontal plane).

c. POROS GERAK (axis of movement)


Poros gerak adalah suatu titik sebagai pusat suatu gerak. Ada tiga poros
gerak dalam tubuh kita, yaitu:
 Poros frontal-horizontal/poros lateral.
 Poros saagital-horizontal/poros anteroposterior.
 Poros vertical/poros longitudinal.

d. POSISI TUBUH
Ada dua posisi tubuh yang berkaitan dengan gerak manusia, yaitu;
 Posisi berdiri dasar (fundamental standing position).
 Posisi anatomis (anatomical standing position).

 ISTILAH-ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN GERAKAN


MANUSIA
Ada beberapa istilah-istilah yang harus dipahami oleh mahasiswa yang
berhubungan dengan gerakan tubuh:
 Flexion adalah gerakan membuat sudut atau memperkecil sudut pada
suatu persendian.
 Extension adalah gerakan meluruskan atau memperbesar sudut pada
suatu persendian.
 Abduction adalah gerakan yang menjauhi poros tubuh.
 Adduction adalah gerakan yang mendekati poros tubuh.
 Supination adalah gerakan yang membalikan lengan bawah dari sikap
telapak tangan menghadap kebawah menjadi ke atas.
 Pronation adalah gerakan membalikan lengan bawah dari sikap telapak
tangan menghadap keatas menjadi kebawah.
 Rotation adalah gerakan yang mengelilingi suatu poros.
 Circumduction adalah gerakan yang mengkombinasikan gerakan
menyudut dengan rotasi.

~ SISTEM OTOT LURIK

 STRUKTUR OTOT KERANGGKA


Tubuh atau bagian tubuh kita digerakan oleh gaya, baik gaya eksternal
maupun internal. Gaya internal bertanggung jawab dalam gerakan tubuh atau
mempertahankan posisi tubuh kita.

Struktur serrabut kerangka dimulai dari bagian terkecil disebut sel otot
(myofibril/muscle fibre miscle cell), kemudian “sel otot” dibungkus oleh
jaringan ikat disebut “sarcollema”. Serabut-serabut otot yang dibungkus
sarcolemma bergabung dan dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut
“endomysium” berkas-berkas tersebut bergabung dan dibungkus oleh jaringan
ikat yang disebut “perimysium”. Berkas-berkas tersebut bergabung dan
dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut “epimysium” maka terbentuklahh
sebuah otot (muscle/musculus). Kemudian ada beberapa otot yang bergabung
dan dibungkus oleh semacam jaringan pembungkus otot yang disebut dengan
sarung otot (exsternal perimysium/deep fascia).

 KARAKTERISTIK OTOT KERANGKA


Otot kerangka (skeletal muscle/striated muscle/voluntary muscle) memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
 ekstensibility dimana otot kerangka dapat memanjang ataau memendek.
 Elasticity dimana otot kerangka dapat kembali kepanjang semula setelah
diregangkan atau pemendekan.
 Contractibility dimana otot kerangka memiliki kemampuan untuk
memendek atau memanjang dan kemampuan menghasilkan tegangan.
Menurut penelitian Steindler (1970) bahwa pemendekan otot kerangka
ini dapat dilakukan sebesar setengah dari panjang serabut ototnya dari
panjangnya pada saat istirahat.
 JENIS SERABUT OTOT (muscle fibers)
Sebuah serabut otot panjang serabut ototnya dapat mencapai 1-3 inci,
sedangkan sebuah serabut otot berisi: inti sel (cell nucleus), mitochondria yang
sangat penting dalam proses metabolisme mygobline (hemogobline), dan
glikogen (bentuk zat gula).

Pada umumnya para ahli mengkatagorikan serabut otot menjadi dua bagian,
yaitu:
 Serabut otot lambat (slow twich), serabut ototnya lebih kecil dan berwarna
merah dan kaya dengan suplai darah, banyak berisi myoglobin
dibandingkan dengan serabut cepat.
 Serabut otot cepat (fast twich), memiliki serabut yang besar dan polos,
tetapi kurang dalam suplai darahnya, ketegangan isometrisnya sebesar 40-
60 ms.

Penelitian menunjukkan bahwa latihan tidak mengakibatkan penambahan


jumlah serabut otot, akan tetapi serabut ototnya semakin menebal dan kuat
atau disebut dengan istilah hyperthropy dan terjadi penambahan jumlah
pembuluh darah pada olahrag daya tahan.

 PERLEKATAN OTOT (muscular attachments)


Otot rangka melekat pada tulang yang diikat dengan jaringan ikat yang
disebut urat otot ( tendo/tendon ).
a. BEBERAPA ISTILAH PERLEKATAN OTOT
 Perlekatan otot pada anggota badan atas atau anggota badan bawah
disebut perlekatan proximal dan perlekatan distal.
 Perlekatan otot pada bagian kepala, leher, dan badan disebut
perlekatan atas, perlekatan bawah, perlekatan medial, dan perlekatan
lateral.
 Perlekatan oto diaprhagma disebut perlekatan peripheral dan
perlekatan central.

 KLASIFIKASI OTOT KERANGKA


Klasifikasi otot kerangka dapat dibedakan menurut bentuk, serabut otot,
fungsi oto, posisi otot.

Anda mungkin juga menyukai