b. Artikulasio
Permukaan atas dan bawah korpus dilapisi oleh kartilago hialin dan dipisahkan
oleh discus intervertebralis dan fibroblastilaginosa. Tiap discus memiliki
anulus fibrosus di perifer dan nukleus pulposus yang lebih lunak di tengah
yang terletak lebih dekat ke bagian belakang daripada bagian depan discus.
Nukleus pulpsus kaya akan glikosaminoglikan sehingga memiliki kandungan
air yang tinggi, namun kandungan air ini berkurang dengan bertambahnya usia.
Kemudian nukleus bisa mengalami hernia melalui anulus fibrosus, berjalan ke
belakang (menekan medula spinalis) atau ke atas (masuk ke korpus vertebralis
– nodus Schmorl). Diskus vertebra lumbalis dan servikalis paling tebal, karena
ini paling banyak bergerak (Faiz dan Moffat, 2004). Persendian pada korpus
vertebra adalah symphysis (articulation cartilaginosa sekunder) yang dirancang
untuk menahan berat tubuh dan memberikan kekuatan. Permukaan yang
berartikulasio pada vertebra yang berdekatan dihubungkan oleh diskus IV dan
ligamen. Discus IV menjadi perlengketan kuat di antara korpus vertebra, yang
menyatukannya menjadi kolummna semirigid kontinu dan membentuk separuh
inferoir batas anterior foramen IV. Pada agregat, discus merupakan kekuatan
(panjang) kolumna vertebralis. Selain memungkinka gerakan di antara vertebra
yang berdekatan, deformabilitas lenturnya memungkinkan discus berperan
sebagai penyerap benturan (Moore dan Dalley, 2013).
c. Ligamentum
Vertebra lumbal agar dapat stabil dibantu oleh ligament-ligamen yang berada
di lumbal. Berikut adalah sistem ligamen yang ada pada vertebra lumbal :
a. Ligamen utama dari vertebra lumbal (lumbar spine) adalah ligamen
longitudinal anterior. Ligamen ini berfungsi sebagai stabilisator pasif pada saat
gerakan ekstensi lumbal dan merupakan ligamen yang tebal dan kuat.
b. Ligamen longitudinal posterior merupakan ligamen yang berperan sebagai
stabilisator pasif saat gerakan fleksi lumbal. Ligamen ini mengandung serabut
saraf afferent nyeri sehingga bersifat sensitif dan banyak memiliki sirkulasi
darah.
c. Ligamen flavum merupakan ligamen yang mengandung serabut elastin lebih
banyak daripada serabut kolagen jika dibandingkan dengan ligamen lainnya di
vertebra. Ligamen flavum memiliki fungsi dalam mengontrol gerakan fleksi
lumbal.
d. Ligamen supraspinosus dan interspinosus merupakan ligamen yang
berperan dalam gerakan fleksi lumbal. Ligamen intertransversal merupakan
ligamen yang berfungsi untuk mengontrol gerakan lateralfleksi pada daerah
lumbal kearah kontralateral (Anshar dan Sudaryanto, 2011).
Gambar 2. Ligament Ligament Pada Region Lumbal
Sumber:http://crazeluland.blogspot.com/2011/08/ligament-pada-kolumna-
vertebra.html
e. Persarafan
Sendi-sendi di antara korpora vertebra dipersarafi oleh ramus meningei kecil
setiap nervus spinalis (Gambar 2.2). Sendi-sendi di antara prosesus artikularis
dipersarafi oleh cabang-cabang dari ramus posterior nervus spinalis. Saraf lumbar
adalah lima saraf tulang belakang yang muncul dari kedua sisi sumsum tulang
belakang di bawah sumsum tulang belakang toraks dan di atas sumsum tulang
belakang sakral .Mereka muncul dari sumsum tulang belakang antara masing-
masing pasangan tulang belakanglumbar dan perjalanan melalui foramina
intervertebralis . Saraf kemudian terpecah menjadi cabang anterior , yang
bergerak maju, dan cabang posterior , yang bergerak mundur dan memasok area
punggung.
Divisi posterior
Pembagian tengah cabang posterior berjalan dekat dengan proses artikular
vertebra dan berakhir pada otot multifidus . Cabang-cabang luar memasok otot-
otot erector spinae .
Saraf mengeluarkan cabang ke kulit. Ini menembus aponeurosis dari trokanter
yang lebih besar .
Divisi anterior
Pembagian anterior saraf lumbar ( Latin : rami anterior ) bertambah besar dari
atas ke bawah.
Divisi anterior berkomunikasi dengan batang simpatik . Di dekat asal divisi,
mereka bergabung dengan rami communicantes abu-abu dari ganglia lumbar dari
batang simpatik. Rami ini terdiri dari cabang panjang dan ramping yang
menyertai arteri lumbal di sekitar sisi tubuh vertebral, di bawah Psoas
mayor . Pengaturan mereka agak tidak teratur: satu ganglion dapat memberikan
rami ke dua saraf lumbar, atau satu saraf lumbar dapat menerima rami (cabang)
dari dua ganglia . Yang pertama dan kedua, dan kadang-kadang saraf lumbar
ketiga dan keempat masing-masing terhubung dengan bagian lumbar dari batang
simpatik oleh komunus ramus putih .
Saraf lewat miring keluar di belakang mayor Psoas , atau antara fasciculi ,
mendistribusikan filamen ke sana dan Quadratus lumborum .
Saat saraf bergerak maju, mereka membuat pleksus saraf . Tiga saraf lumbar
pertama, dan sebagian besar dari keempat bersama-sama membentuk pleksus
lumbar . Bagian yang lebih kecil dari keempat bergabung dengan yang kelima
untuk membentuk batang lumbosacral , yang membantu dalam
pembentukan pleksus sakral .
Saraf keempat dinamai saraf furcal , dari fakta bahwa ia dibagi antara dua pleksus.
Divisi
PLEKSUS LUMBALIS
Pleksus lumbar adalah jaringan saraf ( pleksus saraf ) di daerah lumbar tubuh
yang membentuk bagian dari pleksus lumbosakral yang lebih besar. Ini dibentuk
oleh divisi dari empat saraf lumbar pertama (L1-L4) dan dari kontribusi saraf
subkostal (T12), yang merupakan saraf toraksterakhir. Selain itu, ventral rami dari
saraf lumbar keempat melewati cabang-cabang yang berkomunikasi, batang
lumbosacral , ke pleksus sakral . Saraf-saraf pleksus lumbalis lewat di depan sendi
panggul dan terutama menyangga bagian anterior paha.
Pleksus lumbal
Cabang
8. HOOK-LYING
Teknik: Prosedur dan posisi pasien: minta pasien secara bergantian
membawa lututnya ke arah dada, meletakkan tangan melingkari paha, dan
menariknya ke dada, mengelevasikan sakrum dan matras.
Otot yang teregang: grup otot erector spinae.
F: 2xsehari
I: 5 repetisi
T: Stretching
T: 1 menit
Gambar13. Hook Lying
Sumber: Dokumentasi Pribadi
9. Kuadruped (Bertumpu Pada Tangan Dan Lutut)
Prosedur dan posisi pasien: minta pasien memiringkan pelvis tanpa
membungkukkan thorax, tahan posisi tersebut lalu relaks.
Ulangi: kali ini bawa pinggul ke belakang ke arah kaki, tahan, kemudian
kembali ke posisi kuadruped. Kuadruped meregangkan tulang lumbal, dan
beberapa otot yaitu: gluteus maksimus, kuadrisep femoris, dan otot
ekstensor bahu.
F: 2-3 kali seminggu
I: 2-3 repetisi
T: Stretching
T: 1 menit 30 detik