PENDAHULUAN
Low back pain (LBP) atau sering disebut nyeri punggung bawah merupakan
depan ataupun membungkuk, duduk atau berdiri terlalu lama ataupun postur batang
tubuh lainnya yang janggal akan. Gangguan ini merupakan gejala ketidaknyamanan
yang dirasakan pada daerah punggung di bagian bawah yang berupa rasa sakit, dan
dapat menjadi tanda adanya gangguan pada sistem muskuloskeletal yang terkait
seperti masalah pada tulang dan sendi baik vertebra maupun pelvis kompleks,
diskus, faset, otot, ligamen maupun karena gangguan lainnya pada sistem saraf,
adalah orang dewasa (50%) sedangkan anak-anak dan remaja sebesar (33%)
(Tanderi, 2017).
Low Back Pain (LBP) dapat dipicu oleh stres fisik yang berlebihan. Dapat
dikasifikasikan dalam LBP spesifik dan LBP non spesifik. LBP spesifik merupakan
LBP yang dapat diidentifikasi dengan adanya kelainan gambaran radiologis tulang
LBP non spesifik ditemukan hampir 90% kasus LBP (Arifin, 2017).
LBP non spesifik merupakan gejala nyeri pinggang bawah yang terjadi
tanpa penyebab yang jelas, diagnosisnya berdasarkan eklusi dari patologi spesifik.
32
LBP non spesifik dapat mengakibatkan nyeri, spasme otot dan imbalance muscle,
fisioterapi yang tertuang pada Pasal 1 dalam Permenkes 65 tahun 2015 (Saputra &
Syakib, 2018).
superior, gelang bahu, dan dinding thorax serta meneruskan berat badan
oleh sejumlah tulang yang disebut vertebra atau ruas tulang belakang.
Diantara tiap dua ruas tulang belakang terdapat bantalan tulang rawan.
32
diantaranya adalah tulang terpisah dan 9 ruas sisanya dikemudian hari
besar sehingga terjadinya kompresi akar saraf akan lebih besar pula
(Bridwell, 2010).
Vertebra lumbalis terdiri dari lima ruas vertebra yang mana ruasnya
Vertebra lumbalis terbentuk atas corpus yang besar dan tebal jika
bulat dengan bagian atas dan bawah yang datar. Satu processus spinosus
32
processus artikularis superior dan inferior. Dimana kedua bagian ini
saling bertemu pada kedua belah sisi dalam bentuk sendi facets. Pada
regio lumbal orientasi sendi facets lebih kedalam bidang sagital sehingga
gerakan lateral fleksi kiri dan kanan, serta rotasi yang sangat terbatas
corpusnya secara jelas lebih dalam di anterior; oleh karena itu, sebagian
menerima beban atau berat tubuh sehingga daerah lumbal menerima gaya
pinggang karena daerah lumbal paling besar menerima beban saat tubuh
32
peredam benturan bila beban pada columna vertebralis mendadak
pulposus dan bagian pinggir yaitu anulus fibrosus (Snell, 2011). Anulus
yang nampak menyilang satu sama lainnya secara obliq dan menjadi
vertical sekitar 300 satu sama lainnya maka struktur ini lebih sensitif
pada strain rotasi dari pada beban kompresi, tension, dan shear. Secara
32
1.2.4 Ligament
32
1.2.5 Otot-otot Punggung
yang berada pada vertebra dan pelvis. Struktur penyusun otot trunk yang
berfungsi sebagai fleksor trunk adalah (1) rectus abdominis, (2) obliqus
internus, (3) obliqus eksternus. Otot-otot ini berada di bagian perut (Hall,
2003). Gerakan ekstensi digerakan oleh grup otot : (1) erector spine yang
terdiri dari otot spinalis, longisimus, dan illiocostalis, (2) semispinalis yang
semispinalis thoracic, (3) otot vertebra dalam terdiri dari otot mulitifidus,
otot rotator, otot interspinal, otot intertransversus, dan otot levator costae
(Hall, 2003).
lumbal di atas, di sini juga akan dipaparkan tentang fungsi dari lumbal,
32
yaitu lumbal merupakan salah satu pusat gravitasi atau center of gravity
dari tubuh manusia. Ketika berdiri tegak, lumbal spine menumpu beban
kompresi dari tubuh bagian atas. Beban kompresi diterima oleh lumbal saat
duduk dan ditransmisikan ke pelvis, juga saat berdiri, berjalan dan berlari
saat duduk lordosis biasanya hilang dan terjadi round back. Jika lordosis
seringkali hilang dalam waktu yg lama maka dapat timbul masalah pada
padat dan tidak teratur merupakan penyebab nyeri punggung biasa, L4-S1
masalah pada klien yang mengalami low back pain (Muttaqin, 2011).
32
arthrokinemetik merupakan gerakan yang terjadi didalam kapsul sendi pada
persendian. Pada lumbal spine gerakannya berupa gerak slide atau glide
1.2.7.1 Osteokinematik
plane, lateral fleksi pada frontal plane, dan rotasi kanan-kiri terjadi pada
transverse plane. Sudut normal gerakan fleksi yaitu 65°- 85°, gerakan ekstensi
sudut normal gerakan sekitar 25°-40°, dan untuk gerakan lateral fleksi 25°,
sedangkan gerakan rotasi dengan sudut normal yang dibentuk adalah 45°
(Cahyati, 2015).
1.2.8 Arthrokinematik
bagian posterior dan terjadi berlawanan pada gerakan ekstensi. Pada saat
lateral flexion, discus intervertebralis tertekan pada sisi terjadi lateral fleksi.
pada sisi sebelah kiri. Secara bersamaan discus intervertebralis sisi kanan
32
BAB II
Suplai O2
Kebutuhkan Energi
Penekanan Saraf
Proses Manajemen
Nyeri Fisioterapi
32
2.2. Definisi
keluhan atau gejala dan bukan merupakan penyakit yang spesifik. Sekitar
90% LBP non spesifik akut maupun kronis biasanya sumbuh spontan dalam
sehingga terjadi cidera pada otot (strain) dan atau ligamen (sprain).
Low back pain non spesifik ditandai dengan tidak adanya perubahan
struktural; yaitu, tidak ada pengurangan ruang disk, akar saraf kompresi,
tulang atau cedera sendi, yang ditandai scoliosis atau lordosis yang dapat
menyebabkan sakit punggung (Lahastri, 2017). Low back pain non spesifik
back sprain, dan back strain. Pada kondisi ini pasien akan merasakan nyeri
otot yang hebat dan adanya keterbatasan gerak fungsional tubuh terutama
pada saat fleksi. Pada umumnya pasien yang mengeluh nyeri pada daerah
2017).
32
dalam waktu 6 bulan. Angka kekambuhan NPB non spesifik cukup tinggi,
2.3. Etiologi
yang salah dalam waktu lama akan menyebabkan LBP kronik. Hal
yang sama juga bisa didapatkan pada wanita hamil, orang gemuk,
32
osteoblastoma, hemangioma, neurinoma, meningioma atau tumor
stenosis spinal.
32
2.3.8. Infeksi : Infeksi dapat dibagi ke dalam akut dan kronik. LBP yang
osteomielitis kronik.
dasar organik dan tidak sesuai dengan kerusakan jaringan atau batas-
batas anatomis, bila ada kaitan LBP dengan patologi organik maka
fisiknya.
2.4. Epidemiologi
USD atau setara dengan 200 milyar rupiah setiap tahunnya di Amerika.
Lebih dari 80 Juta USD dihabiskan setiap tahunnya untuk mengatasi LBP
paling sering dari pembatasan aktivitas pada penduduk dengan usia <45
32
tahun, urutan ke 2 untuk alasan paling sering berkunjung ke dokter, urutan
2.5. Patomekanisme
Low Back Pain non spesifik sering terjadi karena postur yang buruk,
oleh karena itu LBP non spesifik biasanya terjadi pada individu yang duduk
untuk waktu yang lama, membungkuk untuk waktu yang lama atau sering
tidur dan berbaring yang jelek. Stres postural yang lama menyebabkan
vertebra. Ketika sendi diantara kedua tulang berada dalam posisi yang
adanya kerusakan sel. Keterlibatan kedua enzim dan akumulasi asam laktat
32
di dalam jaringan dapat merangsang ujung-ujung saraf nyeri (reseptor
nyeri). Disamping itu, muscle spasm juga penyebab umum dari nyeri. Nyeri
dapat berasal dari efek langsung dari muscle spasm yang merangsang
reseptor nyeri mechanosensitive, tetapi dapat juga berasal dari efek tidak
terjadi pada serabut annulus fibrosus bagian dorsal dan atau ligamen
dorsalis, yang kemudian dibawa ke level Sistem Saraf Pusat yang lebih
(Sudaryanto, 2004).
lumbo dorsal terutama otot erector spine sehingga terjadi peningkatan tonus
gerakan. Jika spasme otot berlangsung lama maka otot akan cenderung
32
menjadi tightness. Keadaan tightness pada otot-otot erector spine akan
lumbo dorsal terutama erector spine maka gangguan gerak dan fungsi yang
keterlibatan neurologis.
32
2.6.2.2. Adanya tanda iritasi radikular, gangguan motorik maupun
sensorik/refleks.
2.6.3. Red flag LBP dengan kecurigaan mengenai adanya cedera atau
2.6.3.4. Nyeri hebat pada malam hari yang tidak membaik dengan
posisi terlentang
2.7.1 Assesment
32
2.7.1.1 Pemeriksaan Umum:
2.7.1.1.1 Cara Datang Mandiri atau tidaknya saat pasien datang untuk terapi
kadang berhayal.
32
- Coma Tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap
ada)
2.7.1.1.4 Tensi atau Tekanan Darah Istilah “tekanan darah” berarti tekanan
sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontaksi otot jantung
2.7.1.1.5 Nadi Mengetahui denyut nadi dengan meraba arteri pada saat
2.7.1.1.6 Respiratory Rate Kecepatan pernapasan diukur pada saat satu kali
32
2.7.1.1.7 Suhu Pemeriksaan suhu badan bisa menggunakan punggung
36,5- 37,5oC.
2.7.1.2.1 Inspeksi
- Deformitas
- Kontur tubuh
- Kesimetrisan tubuh
2.7.1.2.2 Palpasi
32
suatu keadaan psikologis di bawahnya (psychological
- Passive Movement
sendi hypo atau hyper mobility. Perlu diperhatikan bagaimana end feel
dari gerakan, nyeri serta ROM yang dapat dicapai secara passieve.
32
- Active Ressisted Movement
fungsi otot group. Derajat MMT dinilai dalam angka 0-5. Derajat yang
pada tahanan yang di berikan pada pasien dalam test. Sedangkan faktor
bergerak dengan ROM yang full atau penuh, semua struktur dalam
region sendi tersebut mulai dari otot, ligament, tulang dan fasia ikut
terlibat di dalamnya.
32
Tujuan dari pengukuran ROM adalah untuk :
deformitas
bantu
- Merekam peogressif
2.7.1.3 Adapun tes yang sering dilakukan untuk diagnosis LBP, yaitu
- Palpasi
m.erector spine.
- Piriformis Test
- SLR
- Patrick Test
- Antipatrick Test
- Bridging Test
32
Untuk melihat kekuatan core muscles.
- Slump Test
- X-Ray
- Myelogram
- MRI
herniasi.
- Elektromyografi
32
2.8 Diagnosis Banding
2.8.2.3 Tumor primer dan metastatis dari cauda equina atau area
panggul.
32
2.8.3 Cauda Equina Syndrome (CES)
(Gitelman, 2008).
2.8.6 Rematik
Biasanya nyeri dirasakan lebih berat pada pagi hari dan berangsur-
angsur berkurang pada siang dan sore hari (Mahadewa & Maliawan, 2009).
Jika sinar infra red diabsorbsi oleh kulit maka panas akan timbul
32
juga dapat berpengaruh terhadap pigmentasi, mengaktifkan kelenjar-
luar toleransi pasien. Oleh karena itu, pemberian Infra Merah ini harus
2) Efek Terapeutik
1973)
3) Indikasi
32
e. Persiapan exercise dan massage.
4) Kontra Indikasi
menit.
1) Efek fisiologis :
32
Stimulasi serabut saraf berdiameter besar dengan arus
2006).
diterapi).
Tujuan dari terapi latihan adalah: (1) untuk mengurangi nyeri, (2)
32
2.10 Kerangka Teknologi Fisioterapi
LBP
32
BAB III
MANAJEMEN FISIOTERAPI
3.1.1. Anamnesis
Anamnesis Umum
• Nama : Ny. SR
• Usia : 65 tahun
• JK : Perempuan
• Pekerjaan : IRT
3.1.2. CHARTS
3.1.2.1.Chief of complaint
pinggang .
32
3.1.2.3. Assimetry
a. Inspeksi Statis
b. Inspeksi Dinamis
c. Tes Orientsi
d. Palpasi
Oedem : (-)
lumborum
32
e. PFGD
Tabel 3.1 PFGD
32
3.1.2.4. Restrictive
quadratus lumborum.
Osteoartrogen : (-)
Neurogen : (-)
Psikogenik : Kecemasan
e. Straight Leg Raising (SLR): (-) Negatif tidak muncul rasa nyeri.
32
h. Patrick Test: (-) Negatif atau tidak ada gangguan pada ligamen SIJ
anterior
i. Antipatrick Test: (-) Negatif atau tidak ada gangguan pada ligamen SIJ
posterior.
Primer : Nyeri
Sekunder :
Kecemasan
1. Mengatasi nyeri
32
1. Mengatasi gangguan ADL berupa Toileting dan Praying
Approach
T : selama proses FT
F : 1x/hari
T : 10 menit
F : 1x/hari
I : 30 mA
3 Nyeri TENS
T : Coplanar
T : 5 Menit
32
F : 1x/hari
I : 6x repetisi
Manual Therapy T : Connective tissue
release paravertebra,
T : 5 menit
F : 1x/hari
I : 3x repetisi
Manual Therapy
T : Friction
T : 3 menit
4 Spasme otot
F : 1x sehari
T : 2 menit
F : 1x sehari
T : Stetching exc.pada
Exercise Therapy
otot m. erector spine,
quadratus lumborum
T : 3 menit
32
F : 1x/hari
I : 3 Rep
5 Gangguan Postur Exercise Therapy
T : Compression
T : 3 menit
F : 1x/hari
I : 8 Hit/4 rep/2set
Mc.Kenzie
T : 10 menit
F : 1x/hari
I : 3x repetisi
6 Gangguan ADL ADL exercise
T : Fungsional exercise
T : 3 menit
32
Intervensi
No. Problem Parameter Ket.
Sebelum Sesudah
Diam: 0 Diam: 0
Gerak: 6 Gerak: 4
Spasme Spasme
3. Spasme Palpasi Ada perubahan
tinggi berkurang
Gangguan
4. LBOS 55 70 Ada perubahan
ADL
a. Self Stretching.
3.1.9. Modifikasi
merelaksasikan.
32
3.1.10. Kemitraan
terhadap kondisi klien. Dalam hal ini pasien belum ke bagian radiologi
32
DAFTAR PUSTAKA
Aras, D., Ridwan, R. A., Ahsaniyah, B. A., & Tang, A. (2013). Pengaruh Pemberian
Mc. Kenzie Exercise Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Akibat Low Back
Pain Myogenic Pada Dokter Gigi.
Arifin, A., Tanjung, J. P., & Hartono, B. (2017). Gambaran Low Back Pain Pada
Karyawan Petugas Tol Di Pt X Periode 2014 -2017.
Http://eprints.ums.ac.id/35747/10/BAB%20II%20KTI.pdf
Guyton & Hall. 2011. Fisiologi Kedokteran. 12th Ed. Singapura: Saunders Elseiver
Guyton, A.C. And Hall, J.E., 2006. Textbook Of Medical Physiology. 11th Ed.
Philadelphia, Pa, Usa: Elsevier Saunders.
Mcmurray, Michael. (2011). The Soft Tissue Structures Of The Lumbar Spine.
Journal Of The Spinal Research Foundation, Vol 6, No 1, Hal 17.
Novianty, M. (2016). Lapsus Dan Refarat Lbp Ec Hnp Fix. Retrieved From
Https://Www.Academia.Edu/29633030/Lapsus_Refarat_Lbp_Ec_Hnp_Fix
32
Nurhayati, Lesmana Indra. (2007). Manfaat Back School Aktif Terhadap
Pengurangan Nyeri Pinggang Mekanis (Studi Komparatif Antara Pemberian
Back School Aktif, Swd Dan Us Dengan Pemberian Back School Pasif, Swd
Dan Us). Jurnal Fisioterapi Indonusa, Vol. 7, No 1, Hal 60-82.
Purnamasari, H., Gunarso, U., & Rujito, L. (2010). Overweight Sebagai Faktor
Resiko Low Back Pain Pada Pasien Poli Saraf Rsud Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto. 4.
Sidharta Priguna, 2004. Beberapa Segi Klinik Dan Penatalaksanaan Nyeri Pinggang
Bawah.In :Http://Www.Kalbe.Co.Id
Snell, Rs. 2014. Anatomi Klinis Berdasarkan Regio. Edisi Ke-9. Dialihbahasakan
Oleh Hartanto H. Jakarta: Egc
32
LAMPIRAN
32
7. Kerja dan Kegiatan- 0 : Tidak ada
kegiatannya 1 : Berfikir tidak mampu, keletihan/ kelemahan
yang berkaitan dengan kegiatan kerja/ hobi
2 : Hilangnya minat terhadap pekerjaan/ hobi 1
3 : Berkurangnya waktu untuk aktivitas sehari-hari
atau produktivitas menurun
4 : Tidak bekerja karena sakitnya
8. Kelambanan 0 : Normal
(lambat dalam 1 : Sedikit lamban dalam wawancara
berfikir, berbicara, 2 : Jelas lamban dalam wawancara
gagal 3 : Sukar diwawancarai; stupor (diam sama sekali) 0
berkonsentrasi, dan
aktivitas motorik
menurun)
9. Kegelisahan 0 : Tidak ada
1 : Kegelisahan ringan
2 : Memainkan tangan jari-jari, rambut, dan lain-
3 : lain
1
4 : Bergerak terus, tidak dapat duduk dengan
tenang
Meremas-remas tangan, menggigit kuku,
menarik-narik rambut, menggigt bibir
10. Kecemasan Sakit/nyeri pada otot, kaku, kedutan otot; gigi
(Ansietas somatik) gemeretak; suara tidak stabil; tinnitus (telinga
berdenging); penglhatan kabur; muka merah
atau pucat; perasaan ditusuk-tusuk.
0 : Tidak ada 1
1 : Ringan
2 : Sedang
3 : Berat
4 : Ketidakmampuan
11. Kecemasan 0 : Tidak ada
(Ansietas psikis) 1 : Ketegangan subyektif dan mudah tersinggung
2 : Mengkhawatirkan hal-hal kecil
2
3 : Sikap kekhawatiran yang tercermin di wajah
atau pembicaraaannya
4 : Ketakutan yang diutarakan tanpa ditanya
12. Gejala Somatik 0 : Tidak ada
(Pencernaan) 1 : Nafsu makan berkurang tetapi dapat makan
tanpa dorongan teman, merasa perutnya penuh 0
2 :
32
Sukar makan tanpa bantuan teman,
membutuhkan pencahar untuk buang air besar
atau obat-obatan untuk saluran pencernaan
13. Gejala Somatik 0 : Tidak ada
(Umum) 1 : Anggota gerak, punggung, atau kepala terasa
berat 2
2 : Sakit punggung, kepala dan otot-otot,
hilangnya kekuatan dan kemampuan
14. Kotamil Sering buang air kecil terutama malam hari di
(Genital) kala tidur, tidak haid, darah haid sedikit sekali,
tidak ada gairah seksual, ereksi hilang,
impotensi 0
0 : Tidak ada
1 : Ringan
2 : Berat
15. Hipokondriasis 0 : Tidak ada
(Keluhan somatic 1 : Dihayati sendiri
fisik yang 2 : Preokupasi (keterpakuan) mengenai kesehtan
berpindah-pindah) sendiri 0
3 : Sering mengeluh membutuhkan pertolongan
orang lain
4 : Delusi hipokondriasi
16. Kehilangan Berat 0 : Tidak ada
Badan 1 : Berat badan berkurang berhubungan dengan
penyakitnya sekarang 0
2 : Jelas penurunan berat badan
3 : Tak terjelaskan lagi penurunan berat badan
17. Insight 0 : Mengetahui dirinya sakit dan cemas
(Pemahaman diri) 1 : Mengetahui sakit tapi berhubungan dengan
penyebab iklim, makanan, kerja berlebihan, 1
virus, perlu istirahat, dll
2 : Menyangkan bahwa ia sakit
18. Variasi Harian Adakah perubahan keadaaan yang memburuk
pada waktu malam atau pagi
0 : Tidak ada 0
1 : Buruk saat pagi
2 : Buruk saat malam
19. Depersonalisasi 0 : Tidak ada
(Perasaan Diri 1 : Ringan
Berubah) 2 : Sedang 0
Dan Derelisiasi 3 : Berat
4 : Ketidakmampuan
32
(Perasaan tidak
nyata – tidak
realistis)
20. Gejala Paranoid 0 : Tidak ada
1 : Kecurigaan
2 : Pikiran dirinya menjadi pusat perhatian
0
peristiwa kejadian diluar tertuju pada dirinya
3 : (ideas refence)
Waham (delusi) dikejar/ diburu
21. Gejala Obsesi dan 0 : Tidak ada
Kompulsi 1 : Ringan 0
2 : Berat
TOTAL NILAI 12
Interpretasi :
0-7 = Normal
19 - 22 = Depresi berat
32