Anda di halaman 1dari 5

RYIKCA NURJAYANTI

21119125

PSIK-C SEMESTER 3

AIK III

TUGAS 1 Posisi imam dan makmum ketika sholat berjamaah.

1. (2 orang laki-laki)

Jika shalat berjama’ah hanya dua orang. Jika keduanya laki-laki maka posisinya sejajar dan makmum
terletak di samping kanan imam.

2. (2 orang perempuan)

Jika shalat berjama’ah hanya dua orang. Jika keduanya perempuan maka posisinya sejajar dan makmum
terletak di samping kanan imam.
3. (3 orang laki-laki atau lebih)

Jika makmum dalam salat berjamaah jumlahnya 3 orang laki-laki atau lebih maka makmum membentuk
barisan.

4. (3 orang perempuan atau lebih)

jika jumlah perempuannya lebih dari tiga orang atau lebih , maka makmum berdiri disebelah kanan dan
kiri diantara imam posisi imam berada di tengah jamaah pada saff pertama.
5. (1 laki-laki dan 1 perempuan)

Kalau jumlahnya 1 orang laki - laki dan 1 orang perempuan maka posisinya makmum perempuan berada
di belakang imam laki - laki.

6. (2 laki-lai dan 1 perempuan lebih)

Makmum laki-laki berdiri sejajar imam sedangkan makmum wanita berdiri di belakang imam.

7. Berjamaah makmum laki-laki dewasa makmum perempeuan dewasa dan anak-anak

Ima laki - laki yang memenuhi kriteria yang telah disebutkan. Jika makmum berada di waktu yang
bersama terdiri dari laki-laki dewasa, perempuan dewasa, dan anak-anak.

Pengaturan saf nya laki-laki dewasa berdiri di belakang imam, kemudian anak laki-laki berdiri
dibelakang makmum dewasa, kemudian makmum wanita kemudian makmum anak-anak perempuan.
TUGAS II

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai imam yang baik.

Terkadang saat melakukan shalat berjamaah kita kerap menemui imam yang memimpin shalat membaca
bacaan sholat terlalu cepat atau pelan. Juga kadang kita menemui pemadangan mereka hanya berpakaian
kaos sementara makmum bergamis dan rapi.

melaksanakan shalat dengan memperhatikan kemaslahatan makmum, dalam arti pertengahan, tidak
terlalu panjang dan tidak pula terlalu pendek. Yang demikian ini dalam rangka menjaga keadaan jamaah
agar tetap tenang rileks dalam pelaksanaan shalat.

merupakan kewajiban Imam untuk meluruskan dan merapatkan shaf. Ketika barisan dirasa telah lurus dan
rapat, barulah seorang imam bertakbir memulai shalatnya.

Melakukan sholat secara ringan, Perlu diingat, bahwa makna “sederhana” adalah relatif, dalam arti bisa
saja menurut sebagian orang pelaksanaan shalatnya terasa panjang, sedangkan menurut yang lain terasa
pendek, begitu juga sebaliknya.

bahwa hal-hal semacam itu sebenarnya harus mendapat banyak perhatian.

Syarat menjadi imam yang baik:


1. Seorang imam harus menjaga atau minimal mempertimbangkan kenyamanan makmumnya. Konsep
yang dikenal dengan konsep payung (umbrella concept) ini bisa kita hubungkan dengan kemampuan
imam untuk membaca Qiro'at al Fatihah dan bacaan ayat Al Qur-an dengan berbagai model lantunan yang
indah, merdu dan tartil.

2. Setelah imam membaca Surah Al Fatihah di rakaat salat jahr (salat dengan membaca keras bacaan
fatihah dan surat), ia lebih baik berhenti untuk memberi kesempatan makmum membaca fatihah. Etika ini
ditujukan agar makmum bisa memberikan perhatian penuh ketika sang imam nantinya membaca surat,
sehingga mereka bisa merenungi kandungan surat tersebut, atau membenarkan sang imam jika membaca
dengan kurang tepat.

- Orang yang lebih berilmu dalam hukum agama

- Orang yang lebih baik bacaannya

- Orang yang lebih wara’

- Orang yang lebih dahulu masuk Islam,

- Orang yang lebih tua usianya,

- Orang yang lebih baik akhlaknya,

- Orang yang lebih bagus wajahnya,

- Orang yang lebih mulia nasabnya,

- Orang yang lebih bersih pakaiannya.

Anda mungkin juga menyukai