Anda di halaman 1dari 14

Membiasakan Salat

Berjamaah
Nama kelompok :
Andini Sukma M (4)
Kaylifa larasati (17)
Maulana Fatahillah A (19)
Shafa Diya P (27)
Siti Salwa M ( 30 )
Tiara Putri ( 31)
Putri Salwa A.N (24)
Valentina Alya R (32)
Salat Berjamaah
• Salat berjamaah (Arab: ‫صالة الجماعة‬Sholatul
jama'ah) merujuk pada aktivitas salat yang
dilakukan secara bersama-sama. Salat ini
dilakukan oleh minimal dua orang dengan salah
seorang menjadi imam (pemimpin) dan yang
lainnya menjadi makmum.
Hukum Salat Berjamaah
• Landasan hukum
Sunnah muakkadah adalah sunnah yang
sangat ditekankan untuk dilaksanakan, dan
sangat dianjurkan agar tidak ditinggalkan.
Ia berkata bahwa pendapat yang paling
tengah dalam masalah hukum salat
berjamaah adalah sunnah muakkadah.
Sedangkan pendapat yang mengatakan
bahwa hukumnya fardhu `ain, fardhu
kifayah atau syarat syahnya salat, tentu
tidak bisa diterima.
SYARAT MENJADI IMAM
1) Fasih dalam membaca ayat ayat al quran
2) Paling luas wawasan agamanya
dibandingkan yang lain
3)Berakal sehat
4)Balig
5)Berdiri pada posisi paling depan
6) Seorang laki laki(perempuan juga boleh
jadi imam kalau makmumnya perempuan
semua)
7)Tidak sedang bermakmum kepada orang
lain
SYARAT MENJADI MAKMUM
• Berniat mengikuti imam
• Mengetahui gerakan salat imam
• Berada dalam satu tempat dengan imam
• Posisinya di belakang imam
• Salat makmum sesuai dengan salat
imam,misalnya imam salat Ashar makmum
juga salat Ashar
Makmum Masbuq
• Makmum masbuq yaitu makmum yang
terlambat satu raka’at atau lebih bersama
imam disaat sholat berjama’ah. Raka’at disini
adalah adalah sampai ruku’, jadi jika ada
seorang makmum terlambat ruku’ bersama
imam dalam raka’at pertama saat sholat
berjama’ah maka dia di sebut makmum
masbuk, itulah pendapat Jumhur ulama.
MUNFARID
• Pengertian Shalat Munfarid Shalat munfarid adalah shalat
yang dikerjakan dengan cara sendirian, baik untuk mengerja-
kan shalat fardu atau shalat sunah. Meskipun kita dianjurkan
untuk menunaikan shalat fardu secara berjamaah, tetapi
dalam keadaan-keadaan tertentu kadang tidak dapat
melaksanakannya. Oleh sebab itu, kita boleh menunaikan
shalat secara munfarid. Sebagai contoh, sebab sedang sakit
dan dalam perjalanan. Contoh shalat sunah munfarid banyak
macamnya. Misalnya, shalat rawatib, shalat tahiyatul masjid,
shalat hajat, dan shalat duha. Rasulullah dalam menunaikan
shalat-shalat sunah itu dengan cara munfarid (sendirian)
sehingga kita pun wajib melakukannya dengan cara yang
sama.
KETENTUAN SHALAT MUNFARID
Cara mengerjakan shalat munfarid, baik syarat, rukun, dan gerakannya sama
seperti mengerjakan shalat berjamaah. Oleh sebab tidak ada makmum,
bacaan dalam shalat munfarid tidak perlu dikeraskan. Sebagai contoh, saat
mengerjakan shalat wajib lima waktu, seperti Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan
Isya. Demikian halnya dengan shalat-shalat sunah yang gerakannya seperti
shalat wajib, seperti shalat sunah rawatib, tahiyatul masjid, dan dhuha.
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab enam, berikut ini gerakan-gerakan
yang umum dilakukan secara urut dalam shalat sunah atau wajib, baik secara
berjamaah atau munfarid. Berdiri, mengangkat tangan saat takbiratul ihram,
dan bersedekap (niat dilakukan saat takbiratil ihram), serta membaca Surah
al-Fatihah dan surah-surah pendek Al-Qur’an. Rukuk dengan membaca doa
rukuk. Iktidal, yaitu dalam posisi berdiri kembali sambil mengangkat tangan
dan membaca doa. Dua gerakan sujud dalam satu rakaat dengan membaca
doa sujud. Duduk di antara dua sujud dengan membaca doa. Duduk tasyahud
dengan membaca doa tasyahud. Salam dengan memalingkan muka ke arah
kanan dan kiri. Sebagai catatan, gerakan di atas tidak berlaku untuk shalat
sunah yang memang wajib dikerjakan dengan tata cara yang khusus. Sebagai
contoh untuk shalat gerhana, shalat jenazah, dan shalat id.
HIKMAH SHALAT BERJAMAAH
• Shalat berjamaah bisa memupuk rasa
persaudaraan dan kesatuan umat islam.
• Shalat berjamaah menumbuhkan rasa social dan
hidup kebersamaan.
• Shalat berjamaah memupuk dan meningkatkan
sikap disiplin .
• Shalat berjamaah mempertunjukan bagaimana
sikap kepemimpinan dalam islam yang
memperlihatkan sikap persamaan derajat dari
pada perbedaannya .
CARA MENGINGATKAN IMAM YANG
LUPA
• Bila imam salah atau lupa
membaca bacaan surat atau
ayat ,maka cara
mengingatkannya adalah
membenarkan atau
meneruskan bacaan surat atau
ayat tersebut. Akan tetapi jika
imam terus,maka makmum
hendaknya tetap mengikuti
imamnya.
• Bila imam salah bilangan rakaat atau gerakan lain,
cara mengingatkannya adalah makmum
membaca “Subhanallah”. Akan tetapi jika imam
terus, maka makmum hendaknya tetap mengikuti
imamnya.
• Bila makmum perempuan cara mengingatkannya
adalah dengan tepuk tangan. Akan tetapi jika
imam terus, maka makmum hendaknya tetap
mengikuti imamnya.
SUSUNAN SHAF DALAM SHALAT
BERJAMAAH
• Bila shalat berjamaah itu hanya dua orang,satu
menjadi imam dan yang lain menjadi
makmum,maka posisi berdiri berjajar.
• Bila melaksanakan shalat berjamaah itu tiga
orang,dua makmum berdiri berjajar,dan imam
berdiri didepan tepat di tengah-tengah.
• Bila melaksanakan shalat berjamaah jumlahnya
banyak,terdiri dari laki laki dan perempuan,maka:
1.shaf laki laki dewasa didepan,kemudian
berikutnya anak laki laki berikutnya wanita dewasa.
2.shaf makmum wanita dibelakang shaf anak laki
laki.
• Makmum harus mengikuti semua yang
dikerjakan imam dan tidak boleh mendahului
imam.
• Sebelum shalat dimulai,imam disunhkan
mengatur dan memeriksa barisan makmum
dengan mengucapkan “min iqamati shalah”.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai