Dosen Pengampu : M. Asgaff Aznan Siregar, SH., M.H. Kelompok 3
- M.Fathoni maksum - Anisa nurhidayah
- Raditya dzilan riyadi - Nur Fitriana - Fadhilah ramadhany - Dharma mudita - Naufal azmi Mukhlis - Tamam esa kautsar - Muhammad fajar azriel - Muhammad ridho rizky alfatih Sejarah Shalat Sejarah shalat dalam Islam dimulai dengan perintah Allah kepada Nabi Muhammad SAW pada malam Isra Mi'raj. Nabi menjadi contoh utama praktik shalat, dan masjid berkembang sebagai pusat kegiatan keagamaan. Era Khulafaur Rasyidin menandai perkembangan masjid dan shalat berjama'ah. Munculnya mazhab-mazhab fikih seperti Hanafi, Maliki, Shafi'i, dan Hanbali membentuk pemahaman beragam tentang shalat. Selama abad pertengahan, karya-karya ulama seperti al-Ghazali dan Nawawi membahas etika dan tata cara shalat. Di era modern, pemikir seperti Muhammad Abduh berusaha memperbaharui dan memberikan pemahaman kontekstual terhadap praktik shalat. apa itu shalat? Shalat adalah suatu bentuk ibadah dalam agama Islam yang dilakukan oleh umat Muslim sebagai salah satu rukun Islam yang kelima. Shalat adalah sarana komunikasi langsung antara seorang Muslim dengan Allah. Ibadah ini memiliki peran sentral dalam kehidupan seorang Muslim dan diwajibkan oleh Allah dalam Al-Quran. manfaat shalat Shalat (solat) dalam Islam memberikan manfaat yang melibatkan aspek spiritual, mental, dan fisik. Beberapa manfaat utama meliputi pembangunan ketakwaan, pembersihan dosa, penguatan keimanan, kesehatan fisik melalui gerakan shalat, kesehatan mental dengan meningkatkan khusyuk dan ketenangan, serta peningkatan disiplin waktu.
Shalat berjama'ah di masjid juga memperkuat hubungan sosial dan
solidaritas komunitas Muslim, sementara pemenuhan zakat dalam shalat mengingatkan pada tanggung jawab sosial dan empati terhadap sesama. Melalui shalat, umat Muslim diharapkan dapat mencapai keseimbangan holistik dalam kehidupan mereka. Kegunaan Wudu Sebelum Shalat Wudu, pembersihan sebelum shalat, memiliki manfaat penting dalam Islam. Selain membersihkan fisik, wudu menciptakan kesucian spiritual, meningkatkan konsentrasi selama shalat, dan dianggap sebagai simbol ketaqwaan. Setiap tetesan air yang digunakan dalam wudu juga dihargai dengan pahala, menjadikan prosedur ini penting untuk menjaga kehormatan dan keutamaan shalat, serta memastikan koneksi spiritual selama ibadah kepada Allah. Keutamaan shalat yang disampaikan dalam Al- Quran dan Hadis: • Perintah Langsung dari Allah • Menjalin Hubungan dengan Allah • Membersihkan dan menyucikan diri • Pemberat timbangan amal perbuatan • Penghapus Dosa • Penguat iman dan ketakwaan • Pelajaran kesabaran dan kedisiplinan
Shalat bukan hanya kewajiban formal, tetapi juga merupakan
sarana untuk mencapai keutamaan spiritual, moral, dan sosial dalam kehidupan seorang Muslim. MACAM-MACAM SHOLATSolat wajib (fardhu) adalah solat yang diwajibkan oleh FARDHU Allah kepada setiap Muslim dewasa dan berakal.
Solat sunnah adalah solat yang dianjurkan
SUNNAH (dibolehkan), tetapi tidak diwajibkan, dan tidak memiliki konsekuensi dosa jika ditinggalkan Rukun Shalat Wajib Rukun shalat wajib adalah unsur-unsur yang harus ada dalam shalat agar shalat tersebut sah. Jika salah satu rukun shalat ditinggalkan atau tidak dilakukan dengan benar, maka shalat tersebut batal. Rukun rukun shalat wajib: • Niat 8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah • Berdiri jika mampu, 9. Duduk tasyahud akhir • Membaca takbiratul ikram 10. Membaca sholawat • Membaca surat al fatihah setiap rakaat 11. Salam • Ruku’ dengan tuma’ninah 12. Tertib • I’tidal dengan tuma’ninah 13. Qauliyah (perkataan) • Sujud dengan tuma’ninah 14. Fi’liyah (perbuatan) Syarat Wajib Shalat Syarat wajib shalat adalah syarat-syarat yang menyebabkan seseorang wajib menjalankan shalat. Jika salah satu syarat wajib shalat tidak terpenuhi, maka seseorang tidak dibebani kewajiban shalat. Syarat wajib shalat ada enam yaitu:
• Beragama Islam • Suci dari haid dan nifas
• Dewasa (baligh) • Telah sampai ajaran Islam kepadanya • Berakal sehat • Bersih dan suci dari najis Syarat sah Shalat Syarat sah shalat adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum menjalankan shalat sehingga shalat seseorang menjadi sah. Jika salah satu syarat sah shalat tidak terpenuhi, maka shalat tersebut tidak sah dan harus diulangi. Syarat sah shalat ada lima yaitu:
• Suci badan, pakaian dan tempat salat dari najis
• Suci dari hadas baik hadas besar maupun hadas kecil • Menutup aurat • Telah masuk waktu salat • Menghadap kiblat Hal-hal Yang Membatalkan Shalat
• Sengaja berbicara atau mendengar orang berbicara
• Sengaja makan atau minum • Sengaja mengeluarkan najis atau angin • Sengaja mengubah posisi tubuh sehingga tidak menghadap kiblat lagi • Sengaja melakukan gerakan yang banyak dan tidak ada hubungannya dengan salat • Sengaja tertawa terbahak-bahak • Hilang akal sehat karena gila atau pingsan • Hilang kesadaran karena tidur atau pingsan • Hilang suci karena haid atau nifas bagi wanita Larangan atau aturan tertentu yang harus diperhatikan oleh umat Muslim
MENJAUHKAN KIBLAT MELAKUKAN GERAKAN YANG
TIDAK SESUAI TATA CARA SOLAT BERBICARA ATAU TIDAK MENUTUP AURAT BERINTERAKSI DENGAN ORANG DENGAN BAIK LAIN MAKAN ATAU MINUM MENGHADAP ATAU BERSENTUHAN DENGAN NAJIS MENGENAKAN PAKAIAN YANG MELAKUKAN SOLAT SAAT TRANSPARAN ATAU TERBUKA WAKTU LARANGAN
MEMBAWA BENDA-BENDA BERGERAK SECARA
YANG MENGGANGGU BERLEBIHAN ATAU TIDAK KHUSYUK DIAM ADA JUGA MASBUQ "Masbuq" adalah istilah dalam konteks solat (shalat) dalam Islam yang merujuk pada seseorang yang tertinggal (lewat) dari rangkaian gerakan solat berjama'ah. Dengan kata lain, masbuq adalah seseorang yang bergabung dengan solat berjama'ah di tengah- tengah pelaksanaan solat. Tata cara masbuq 1. Niat: 2. Mengucapkan Takbiratul Ihram: 3. Mengucapkan Rukun Shalat Setelah bergabung, masbuq harus yang Terlewat: Seseorang yang masbuq perlu mengucapkan Takbiratul Ihram untuk memiliki niat untuk bergabung Masbuq perlu mengucapkan memulai shalat. Namun, jika imam rukun-rukun shalat yang telah dengan shalat berjama'ah dan masih dalam posisi berdiri setelah ruku' atau sujud, masbuq akan bergabung terlewat, seperti ruku', sujud, mengejar bagian yang atau tahiyat akhir, tergantung dalam posisi tersebut tanpa tertinggal. mengucapkan Takbiratul Ihram. pada tahapan yang terlewat.
5. Mengejar Tahiyat Akhir:
4. Menyusul Gerakan Imam: 6. Menutup Shalat dengan Jika masbuq bergabung setelah Masbuq harus berusaha untuk Salam: imam melakukan tahiyat akhir menyusul gerakan imam selama Masbuq menutup shalat dengan (akhir shalat), masbuq perlu shalat, seperti ruku', sujud, dan mengucapkan salam setelah duduk sebentar dan melakukan posisi lainnya. mengejar tahiyat akhir atau tahiyat akhir sendiri sebelum sesuai dengan posisi imam. salam. KESIMPULAN Shalat dalam Islam adalah kewajiban utama yang mencerminkan ketaatan dan ketundukan kepada Allah. Dijelaskan dalam fiqh solat, shalat bukan hanya ritual ibadah, tetapi juga bentuk hubungan langsung dengan Allah. Keutamaannya mencakup pengampunan dosa, penguat iman, dan menjaga ketakwaan. Shalat terbagi menjadi wajib (fardhu) dan sunnah, dengan setiap jenis memiliki nilai tersendiri. Selama shalat, penting untuk menghindari larangan-larangan yang menjamin khusyuk dan kesucian dalam beribadah. Keseluruhan, shalat bukan hanya rutinitas keagamaan, melainkan cara hidup yang membentuk spiritualitas, disiplin, dan ketaqwaan dalam kehidupan sehari-hari. DAFTAR PUSTAKA 1. Al-Quran: - Al-Quran. (Tanpa informasi lebih lanjut, karena Al-Quran sendiri adalah kitab suci Islam dan tidak memerlukan referensi penerbit atau penulis.) 2. Hadis: - Sahih Bukhari. Al-Bukhari, Muhammad ibn Ismail. Terjemahan oleh Dr. Muhammad Muhsin Khan. Darussalam, 1997. - Sahih Muslim. Muslim ibn al-Hajjaj. Terjemahan oleh Abdul Hamid Siddiqui. International Islamic Publishing House, 1971. 3. Buku-buku Fiqh: - "Umdat al-Salik" (Reliance of the Traveller) oleh Ahmad ibn Naqib al-Misri. Terjemahan oleh Nuh Ha Mim Keller. Amana Publications, 1997. - "Bidayat al-Mujtahid" oleh Ibnu Rushd (Averroes). Terjemahan oleh Imran Ahsan Khan Nyazee. Garnet Publishing, 1994. 4. Buku-buku Karya Ulama dan Ahli Agama Islam: - "Al-Mughni" oleh Ibnu Qudamah. (Buku ini merupakan karya fiqh yang penting dalam mazhab Hanbali.) - "Riyadhus Shalihin" oleh Imam Nawawi. Terjemahan oleh Umar bin Mahmud al-Katsiri. Pustaka Amani, 2009. - "Fiqh as-Sunnah" oleh Sayyid Sabiq. Terjemahan oleh Asy-Syahrastani. Dar al-Fikr, 1991. 5. Sumber-sumber Daring: - Official Website of Al-Azhar: [https://www.azhar.eg/](https://www.azhar.eg/) - IslamQA.info: [https://islamqa.info/](https://islamqa.info/) Terima kasih