Anda di halaman 1dari 2

Dars 21

Lanjutan dari Syarat Qudwah (mengikuti imam):


1. Imam dan ma’mum bersatu dalam masjid atau bukan masjid dengan jarak kurang lebih
300 zira’
Imam harus berkumpul dengan ma’mumnya begitupun dalam setiap shafnya dalam satu
masjid atau di tempat lain selain masjid akan tetapi dengan jarak antara imam dan shaf
pertama itu tidak lebih dari 300 zira’ atau sekitar 150 meter. Jika di masjid jarak tidak
menjadi masalah begitu juga dengan dinding yang berlubang ataupun pintu tertutup
antara imam dan ma’mum asal tidak dikunci atau dipaku, jika tidak ada kuncinya maka
disyaratkan bisa akses ke tempat imam secara normal tidak apa-apa jika dengan
membalikkan tubuh dengan punggung membelakang kiblat, namun jika di tempat selain
masjid, jaraknya seperti yg sudah disebutkan dan antara imam dan ma’mum gak boleh
ada penghalang untuk akses tempat ma’mu ke imam tanpa harus membelakangi kiblat.
2. Ma’mum harus niat untuk qudwah (mengikuti imam) atau niat jama’ah
Jika niatnya di tengah shalat, sah tapi makruh dan dapat menghilangkan keutamaan
jama’ah. Jika mengikuti ma’mum dengan sengaja tanpa niat jama’ah maka jika dia harus
nunggu lama untuk ngikut gerakan imam, ini shalatnya batal, akan tetapi jika bersamaan,
gak harus nunggu lama gerakan imam, atau lama tapi tidak mengikuti imam maka gak
batal shalatnya.
3. Bentuk sholat imam dan ma’mum harus sama
Bentuknya harus sama walaupun bilangan dan niatnya beda, jadi gak bisa kalo ma’mum
shalat fardhu tapi imamnya shalat khusuf atau jama’ah karena bentuk shalatnya beda.
Meurut ibnu hajar jika mengikuti imam yg shalat jenazah pada akhir takbir atau setelah
sujud tilawah atau sujud sukur tidak apa2. Dan ibnu hajar serta Ramli juga mengatakan
tidak masalah untuk mengikuti imam yang shalat khusuf di ruku yang kedua untuk rakaat
kedua, bedanya menurut ibnu hajar tidak terhitung satu rakaat, menurut Ramli terhitung
satu rakaat.
4. Tidak menyelisihi imam dalam sunnah dengan penyelisihan yang berat
Misal imam sujud tilawah, ma’mum tidak; imam meninggalkan sujud tilawah, ma’mum
sujud; imam meninggalkan tasyahud awal, ma’mum tasyahud, yang seperti itu batal
shalatnya ma’mum.
5. Mengikuti imam dalam takbiratul ihram, artinya imam selesai dulu takbiratul ihram baru
ma’mum takbiratul ihram, jadi ma’mum gak boleh beriiringan seluruhnya atau sebagaian
dalam takbiratul ihram dengan imam.

Gambaran Qudwah (mengikuti imam) ada 9:


5 gambaran sah yaitu:
1. Laki-laki mengikuti imam laki-laki karena selevel
2. Khunsa mengikuti imam laki-laki karena imam lebih tinggi jika khunsa perempuan atau
akan selevel dengan imam jika khunsa laki-laki
3. Perempuan mengikuti imam laki-laki karena imam lebih tinggi secara pasti
4. Perempuan mengikuti imam khunsa karena imam lebih tinggi jika imam laki-laki dan
akan selevel jika imam perempuan
5. Perempuan mengikuti imam perempuan karena selevel
4 gambaran batal yaitu:
1. Laki-laki mengikuti imam perempuan karena imam lebih rendah dari ma’mum
2. Laki-laki mengikuti imam khunsa karena ada kemungkinan imam lebih rendah dari
ma’mum jika khunsanya perempuan
3. Khunsa mengikuti imam perempuan karena ada kemunkinan imam lebih rendah dari
ma’mum jika khunsanya laki-laki
4. Khusna mengikuti imam khunsa karena ada kemungkinan imam khunsa perempuan dan
ma’mum khunsa laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai